BAB IV KONSEP PERANCANGAN A.
Tataran lingkungan Untuk proses pendistribusian produk ini didistribusikan secara langsung
dengan menampilkan produk secara utuh terhadap konsumen tanpa menggunakan packaging tambahan namun hanya terdapat pelindung pada bagian kaca yang terbuat dari busa untuk melindungi kaca dari benturan saat produk diekspedisikan. Sedangkan pada pengaplikasiannya produk ini memerlukan koneksi terhadap listrik. Oleh karena itu pertimbangan peletakan haruslah disesuaikan dengan kebutuhan menurut panjang kabel yang disediakan agar fungsi yang terdapat pada produk dapat digunakan. Koneksi kelistrikan tersebut digunakan untuk menghidupkan lampu yang terdapat pada frame meja gambar yang dapat mempermudah proses kegiatan menggambar ilustrasi maupun kartun. Lampu yang digunakan pada bagian frame gambar ini merupakan lampu neon yang mudah dibongkar pasang agar mempermudah pengguna dalam penggantian lampu jika suatu saat lampu yang terpasang sudah tidak dapat lagi digunakan atau rusak. Selain itu penyesuaian peletakan produk terhadap koneksi kelistrikan berfungsi untuk mempermudah kebutuhan kelistrikan saat produk ini digunakan sebagai meja komputer maupun laptop
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 8. Produk meja kerja ringkas desainer
Produk produk mejakerja desainer ini akan teraplikasikan pada sebuah ruang kerja maupun kamar yang disitu terdapat ruang yang terbatas sehingga pembentukan meja secara sederhana merupakan sebuah perancangan yang perlu dilakukan agar produk yang dibuat dapat berguna secara baik sesuai target perancangan yang diinginkan. Dalam sebuah pekerjaan desain sebuah kegiatan sketsa menjadi dasar dari sebuah perancangan yang merupakan konsep awal suatu produk terbentuk. Meja kerja desainer ini memberikan fitur yang memudahkan untuk membuat sebuah rancangan sketsa manual maupun pekerjaan grafis secara digital. Contoh, sebuah komunitas menggambar surealis maupun realis dapat memanfaatkan meja desainer ini untuk melakukan pekerjaan sketsa dengan cara yang lebih mudah warna juga merupakan sebuah penggagas emosi seperti yang diutarakan oleh vodvarka dalam Attributted to emil Nolde “Colors, the materials of the painter; colors in their own lives, weeping and laughing, dream and bliss, hot and sacred, like love songs and the erotic, like songs and glorious chorals! Colors in vibration, pealing like silver bells and clanging like bronze bells, proclaiming happiness, passion and love, soul, blood, and death.” Warna, bahan dari pelukis; warna dalam kehidupan mereka sendiri, menangis dan tertawa, mimpi dan kebahagiaan, panas dan suci, seperti lagu-lagu cinta dan erotis, seperti lagu dan chorals mulia! Warna dalam getaran, Dentang lonceng seperti perak dan tiupan seperti lonceng perunggu, menyatakan kebahagiaan, gairah dan cinta, jiwa, darah, dan kematian. (Vodvarka, 1999) 17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dalam sebuah jurnal yang berjudul furniture forms and their influence on our emotional responses toward interior environments sibel dan marilin mengungkapkan “the existing body of literature suggest that evoking emotions through design provides rich interactions.” B.
Tataran sistem
1.
Penyebaran produk Seperti halnya produk furnitur pada umumnya, produk ini dikenalkan
menggunakan brosur produk yang menampilkan konteks produk secara utuh tentang kelebihan produk. Dalam pengertian tersebut dapat diartikan bahwa penyebaran produk dilakukan langsung terhadap konsumen untuk lebih mengenalkan produk ini terhadap konsumen target perancangan yang dibuat. Selain itu dapat juga melalui sebuah obrolan komunitas maupun individual yang memiliki ketertarikan terhadap produk atas fitur fitur yang ditampilkan. Hal tersebut tentunya merupakan sebuah penyebaran informasi yang lebih efisien yang diawali dengan suatu kegiatan pameran sehingga mampu memberikan kesan kepada halayak yang memiliki minat terhadap hal tersbut. hoque dalam discussio and corelation menyatakan “Functional color is concerned with measurable facts. It is founded on research, on known visual reactions, on data which may be statistically analyzed. It differs from socalled "interior decoration" in that personal preferences or emotional attitudes ” (Warna fungsional berkaitan dengan fakta terukur. Hal ini diwujudkan pada penelitian, pada reaksi visual yang diketahui, pada data yang dapat dianalisis secara statistik.Ini berbeda dari yang disebut "dekorasi interior" dalam preferensi pribadi atau sikap emosional) (Hoque, 2006).
2.
Penggunaan Produk Berikut beberapa penjabaran pekerjaan atau kegiatan yang bisa dilakukan
menggunakan produk rancangan ini : a. Membuat gambar sketsa - Siapkan area kerja
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 9. Penggunaan meja gambar
- Menyalakan lampu tekan tombol on pada saklar pada bawah meja
Gambar 10. Lampu dasar frame gambar
- Buka kuncian pada kaca untuk mengangkat kaca
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 11. Kuncian penahan frame
- Meletakan magnet untuk mengunci kertas agar tidak terjatuh
Gambar 12. Maghnet penahan kertas
- Mulai menggambar
Gambar 13. Posisi menggambar
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b. Meja laptop - Siapkan area kerja ( tutup kaca meja sketsa dan matikan lampu )
Gambar 14. Area kerja
- Letakan laptop
Gambar 15. Pemanfaatan area datar
c. Meja komputer - Siapkan area kerja (lampu meja sketsa dalam keadaan mati )
Gambar 16. Tampilan meja (clear)
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
- Turunkan meja bagian belakang
Gambar 17. Siapkan area peletakan
- Meletakan komputer dibagian luar kaca meja sketsa
Gambar 18. Peletakan komputer
d. space aksesoris / alat tulis (ATK) - Naikan meja bagian belakang
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 19. Menaikkan meja partisi
- Letakan alat tulis
Gambar 20. Peletakan asesoris dan ATK
C.
Tataran produk
1.
Ide dan konsep perancangan produk Pada perancangan kali ini dibuat sebuah produk furnitur dengan sebuah
konsep meja kerja ringkas. Perancangan meja kerja ringkas ini memberikan efisiensi kegunaan dalam teknis manual maupun digital. Dalam hal manual pembuatan sketsa gambar untuk kartun maupun sketsa ilustrasi. Sedangkan untuk penggunaan
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
komputer sebagai pengerjaan digital, penggunaan hanya perlu menurunkan bagian belakang meja untuk memperluas permukaan meja sebagai tempat komputer. Hal tersebut memungkinkan untuk pekerjaan yang menggabungkan dua teknis tersebut dalam sebuah pekerjaan saat dibutuhkan. Marie dalam sebuah jurnal yang berjudul Mondrian As a Marketing Tool menyatakan “A visual style is not just an attractive surface decoration : it is often an expression of a philosophy, an ideology and the spirit of its times”. (Philip B. Meggs) yakni Sebuah gaya visual tidak hanya dekorasi permukaan yang menarik: sering merupakan ekspresi dari filsafat, ideologi dan semangat. (Marie Finamore, 2013) Sebuah interface memiliki kesempatan yang tidak terbatas untuk dikembangkan lebih baik lagi dalam memberikan tampilan agar lebih menarik seperti yang diungkapkan oleh Mary C. Dyson Elizabenth M. Jennings dalam sebuah jurnal berjudul examining the interfaces to Ejurnal articles : what do iser expect? Yang ditulis “mental models of the interface design do not appear to be well developed.”
2.
Perancangan produk a. Bahan bahan bahan tersebut dipilih karena bahan bahan tersebut memiliki kelebihan
dari jenis materialnya sendiri antara lain : - Triplek 12 mm Menjadi tulang meja furnitur karena bahan ini memiliki ketebalan yang lebih kuat untuk menahan sisi sisi meja agar tidak goyah ketika menahan benda yang teraplikasi dalam durasi rentan waktu yang cukup lama. - Triplek 9 mm Dipakai untuk permukaan meja karena bahan ini memiliki ketebalan yang cukup untuk menahan benda benda yang nantinya akan diaplikasikan pada meja sesuai kebutuhan berat dan tekanan yang diberikan oleh benda yang teraplikasi. - Paku tembak 3mm Material ini digunakan untuk mempermudah pengerjaan. Selain itu penggunaan alat atau bahan ini lebih signifikan dan lebih rapih dibandingkan dengan menggunakan paku manual. - Lem putih (lem kayu)
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Digunakan untuk merekatkan kayu agar memiliki sambungan yang lebih kuat untuk membantu fungsi paku pada kayu untuk menghindari renggangan renggangan pada sambungan maupun slot meja. - Taco sheet Bahan ini digunakan sebagai kulit furnitur yang memiliki permukaan yang licin dengan tekstur yang cukup menarik serta lapisan yang mengkilap dengan warna putih untuk menampilkan kesan bersih dan eksklusif pada produk tersebut saat diaplikasikan dalam sebuah ruang kerja. - Lem kuning 168 (kaleng besar) Digunakan untuk melekatkan taco shoot pada material triplek yang merupakan badan meja. Penggunaan lem kuning dilakukan karena sifatnya yang lebih lengket untuk penggunaan bahan bahan keras yang berbasis lembaran. - Hidrolik atau gaspring twin Alat ini digunakan untuk memberikan dorongan hidrolik terhadap papan meja sketsa agar bisa memberikan efek terbuka secara otomatis ketika kunci pengait papan sketsa tersebut dibuka. - Kaca es Bahan ini digunakan karena permukaan bahan ini memiliki tekstur yang mampu membiaskan sinar lampu neon yang digunakan sebagai penyinaran meja sketsa. - Gromet atau lubang kabel Untuk merapihkan lubang kabel agar lebih terkesan profesional terhadap produk yang ditujukan untuk produk yang bergaya eksklusif. - Lampu TL Perlengkapan yang digunakan untuk menyinari meja kaca sketsa dengan intensitas 8 wat dengan panjang 30 cm berwarna putih salju yang tidak terlalu silau dimata. - Engsel Kupu-kupu ronshu Digunakan untuk menyambungkan antara papan sketsa dengan bagian meja. Ukuran engsel yang dipakai memiliki ukuran yang tipis dan kecil untuk meminimalisasi jedah slot antar sambungan papan sketsa dan meja. 25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
- Grandel appl Sebuah grandel yang memiliki bentuk unik yang merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menahan papan meja sketsa saat papan tersebut ditutup atau sedang tidak dipergunakan. - Besi penyangga Untuk menyanggah meja bagian belakang saat meja tersebut digunakan atau tidak sedang teraplikasi dengan sebuah komputer desktop. 3.
Cara kerja produk Dalam pengaplikasian pekerjaan desain, meja ini memiliki beberapa fitur yang
dapat diaplikasikan dalam pekerjaan yang sedang dilakukan. Fitur tersebut meliputi beberapa hal teknis yang berkaitan dengan desain meja itu sendiri, antara lain : a. Meja gambar sketsa Dibuat dengan menggunakan frame berukuran 33 cm x 45 cm dengan menggunakan kaca es sebagai permukaan frame dan alas gambar serta satu pasang hidrolik yang mengangkat farme dengan kemiringan +25ountuk permudah penggunaan meja kerja ini dalam setiap pekerjaan desain yang dilakukan. Perhitungan perancangan tersebut berlandaskan perhitungan kenyamanan pengguna ketika melakukan kegiatan menggambar.
Gambar 21. Frame alas gambar
b. Meja partisi meja ini merupakan tambahan dalam rancangan yang dapat difungsikan sebagai tempat peralatan gambar maupun perlengkapan dan asesoris lain pada meja. Meja partisi ini dapat diaplikasikan naik-turun sesuai kebutuhan penggunaan produk sebagai media untuk mengerjakan pekerjaan manual seperti gambar maupun pekerjaan digital yang menggunakan komputer pada meja tersebut.
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 22. Meja partisi
c. Grandel pengunci Alat ini digunakan untuk mengunci meja gambar agar tetap tertutup saat meja gambar tersebut sedang tidak digunakan. Hal tersebut dilakukan karena penyanggah meja frame tersebut menggunakan hidrolik yang dapat mengangkat meja secara otomatis sehingga dengan mengaplikasikan grandel pada meja gambar tersebut dapat menahan meja agar tidak terangkat yang dapat mengganggu saat meja tersebut dipakai untuk pekerjaan menggunakan Laptop maupun kompute.
Gambar 23. Grandel kunci
d. Maghnet penahan Maghnet digunakan untuk menahan kertas agar tidak jatuh saat proses kerja sketsa sedang dilakukan. Karena dengan kemiringan media kerja yang mencapai + 25o akan menyebabkan kertas HVS sebagai media gambar yang dipakai saat pekerjaan tersebut akan terjatuh jika tidak memiliki penahan. 4.
Gambar kerja a. Tampak
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 24. Gambar tampak
b. Skala
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 25. Skala Perancangan
c. Potongan 29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 26.. Gambar potongan
5.
Proses perancangan a. Referensi produk Dilakukan terhadap produk produk furniture yang bergaya eksklusif dan multiguna. Dalam satu kesatuan pengaplikasian interior. b. Alat dan bahan dilakukan dengan melakukan beberapa analisa yang dihasilkan dari kegiatan pengamatan terhadap produk referensi yang telah dilakukan sebelumnya. Alat alat yang digunakan meliputi : gergaji, penembak paku, kuas, palu, bor, obeng, amplas.
c Eksekusi
30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Eksekusi produk dilakukan melalui beberapa langkah perancangan yang meliputi proses antara lain : - Penggergajian triplek 12 mm Merupakan proses awal yang dilakukan yaitu membentuk triplek 12 mm sebagai tulang atau dasar bentuk perancangan meja kerja ini. Penggergajian dilakukan mengikuti bentuk konsep awal yang telah ditentukan menurut proses produksi
Gambar 27. Penggergajian tripleks
- Pengeleman hasil proses gergaji sebelum proses paku Pengeleman dilakukan sebelum melakukan proses paku untuk memperkuat dan mempresisikan ikatan antara sambungan tiap tulang untuk membentuk meja sesuai konsep projek.
Gambar 28. Pengeleman tripleks
- Proses paku Pemakuan dilakukan untuk membuat ikatan permanen pada tiap bagian tulang maupun bagian lapisan pada proses perancangan pembuatan projek furnitur yang dilakukan.
31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 29. Pemakuan tulang
- Penyusunan bentuk Bentuk disusun sesuai konsep menggunakan proses pengeleman dan pemakuan yang telah dijabarkan sebelumnya untuk menciptakan bentuk yang diinginkan dengan hasil yang diharapkan
Gambar 30. Susunan tulang produk
- Pelapisan triplek 9 mm Sebagai permukaan meja secara utuh yang merupaka penahan beban dilapisan tulang pada produk karya meja yang dibuat. Triplek ini dipasang menyeluruh menutupi tiap bagian pada meja kerja tersebut.
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 31. Produk yang terlapisi tripleks dasar
- Proses pendempulan Pendempulan dilakukan untuk menghaluskan permukaan meja sebelum dilakukan proses penempelan taco sheet pada produk meja yang sedang dikerjakan
Gambar 32. Pendempulan
- Pelumuran lem Pelumuran lem dilakukan terhadap dua sisi yakni permukaan meja (tripleks 9mm ) dan permukaan dalam taco sheet.
33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 33. Pengeleman
- Penempelan taco sheet Setelah proses pelumuran lem pada kedua bagian tersebut dilanjutjan dengan penempelan taco scheet terhadap permukaan dasar meja dengan sedikit agak menekan agar permukaan tertempel dengan rata .
Gambar 34. Penempelan
- Penyesuaian tacosheet Setelah taco sheet tertempel pada permukaan meja kemudian melakukan penyesuaian dengan memotong bagian yang lebih pada taco sheet menyesuaikan bentuk meja yang dibuat.
34
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 35. Perapihan kulit
- Pemasangan besi penyanggah Besi penyanggah merupakan penyambung antara meja kerja utama dengan meja perlengkapan yang berada dibagian belakang meja utama yang berguna untuk menahan meja tersebut agar bisa diangkat menurut ketinggian sesuai yang diinginkan
Gambar 36. Besi penyangga meja partisi
- Penempelan meja kaca sketsa Pembuatan frame pada alas gambar sama halnya dengan pembuatan meja itu sendiri. Setelah kaca es terpasang pada frame meja sketsa pekerjaan selanjutnya yakni memasang frame tersebutpada tempat yang telah disediakan dimeja kerja dengan menggunakan engsel kupu kupu ronshu. Setelah frame terikat dengan meja kemudian dilakukan pemasangan 35
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Hidrolik atau gaspring twin untuk penyanggah frame tersebut saat diaplikasikan.
Gambar 37. Frame alas gambar
- Peletakan lampu Setelah frame dan hidrolik terpasang sempurna kemudian dilanjutkan dengan pemasangan lampu dibagian dalam lubang meja kerja. Lampu dipasang tepat dibagian samping frame bagian bawah agar cahaya terbias sempurna dalam satu frame.
Gambar 38. Lampu frame
36
http://digilib.mercubuana.ac.id/
D.
Tataran elemen
1.
Warna Warna putih digunakan untuk menampilkan kesan bersih sebagai acuan
perancangan produk yang memberikan nilai eksklusif pada produk. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung pengaplikasian produk terhadap suatu tatanan interior untuk menambah nilai pada penataan ruang saat produk tersebut diaplikasikan. 2.
Tekstur Tekstur semu berbentuk serat yang tergambarkan abu abu diatas putih
memberikan ketertarikan tersendiri terhadap visual produk. Visual tersebut menggambarkan bahwa produk ini merupakan sebuah produk furniture yang terbuat dari kayu namun tanpa meninggalkan kesan eksklusif pada produk tersebut ketika menjadi sebuah produk furnitur.
Gambar 39. Visual garis tekstur kayu
3.
Gestur atau bentuk Dengan bentuk yang sederhana dan simpel membuat produk ini ringkas saat
diaplikasikan pada suatu ruang kerja atau kamar namun dengan nilai guna yang sesuai dengan maksud dan target produk ini dibuat. Yakni sebagai sebuah meja kerja desainer yang terkonsep secara ringkas dan sederhana.
Gambar 40. Bentuk dan sudut produk
37
http://digilib.mercubuana.ac.id/