BAB IV KONSEP PERANCANGAN
Dasar dan Penentuan Tema/ Citra Masyarakat Jawa Barat adalah manusia yang berbudaya dalam pengertian kaya akan adat, tradisi, hasil karya, kesenian dst sehingga selain menghargai dan mengapresiasikan budaya sendiri juga mampu menghargai dan mengapresiasi kebudayaan luar. Oleh karena itu masyarakat Jawa Barat umumnya tidak menolak kemajuan, teknologi dan pemikiran modern yang dapat membawa mereka ke arah yang lebih baik.9 Sehingga dapat disimpulkan karakteristik masyarakat Jawa Barat adalah: •
Berbudaya
•
Mencintai sesama
•
Mencintai dan menyatu dengan alam
•
Religius dan berketuhanan
•
Dinamis, senang mencoba hal baru
•
Polos, lugu, jujur & sederhana
•
Mudah beradaptasi dengan nilai – nilai baru namun tetap berpegang pada akar budayanya
•
Mudah mengantisipasi perubahan
•
Mudah bergaul & kekeluargaan
•
Fleksibel dan tidak kaku
9
Koentjaraningrat dalam pengantar ilmu Antropologi Jawa Barat
LAPORAN TUGAS AKHIR TAMAN BUDAYA SUNDA
RIZKY SUCI AMMALIA/17303036
47
PRINSIP-PRINSIP HUBUNGAN MANUSIA DENGAN MANUSIA ● Keterbukaan ● Ramah tamah ● Sopan santun
FILOSOFI ”Ngeduk cikur kedah mihatur, nyokel jahe kedah micarek, mipit kudu amit, ngala kudu bebeja, ngagedag kudu bewara !” ”nu lain kudu dilainkeun nu eunya kudu di eunyakeun (D.H NEH, baduy tanah karuhun 1,1997)
LAPORAN TUGAS AKHIR TAMAN BUDAYA SUNDA
PRESEDEN ● Soronday (Atap) - ruang transisi yang merupakan perluasan dari ruang tamu/tepas yg berfungsi sebagai area sosialisasi Bale/Golodog - R.transisi, dibawah soronday yang berfungsi untuk bersosialisasi dengan penduduk naik - Tanah yang menghubungka n tanah dengan lantai bangunan, bale, dan tempat bersosialisasi Tatapakan (umpak) - Pondasi dari batu alam yang terletak di permukaan tanah - Julang ngapak - Pencerminan dari keterbukaan masyarakat yaitu bentuk asalnya dari atap pelana lalu mengalami penambahan RIZKY SUCI AMMALIA/17303036
-
-
-
-
-
MAKNA Rumah semi publik yang digunakan sebagai tempat bersiolisasi antara penghuni dengan penghunii lainnya. Prosesi, ruang transisi antara ruang luar dengan ruang dalam Prosesi sebagai simbol keramas Prosesi – peralihan dan teman bersosialisasi Peralihan dua material yang berbeda Mencegah kayu agar tidak mudah lapuk. Keamanan terhadap bahaya binatang buas/banjir Kesehatan, mengatasi masalah kelembapan udara.
48
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALAM • Melaras alam • Ekologis • Sustainable Desain
•
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN TUHAN - Kesederhanaan - Keheningan
● Dahar tamba lapar, same tamba tunduh ● Alam khas sunda sebagai puisi
Gunung teu meunang dilebur, leubak teu meunang diruksak, buyut teu meunang dirempak. (DH. Neh, Baduy Tanah Karuhun I,1997) • Indung anu ngandung, Bapa anu ngaguya (Pepatah Sunda)
LAPORAN TUGAS AKHIR TAMAN BUDAYA SUNDA
sorondoy pada kedua sisinya.Depan sebagai bale belakang sebagai pawon ● Batas antara atom bawah dengan atom atas • Makam diletakan • Ekologis pada tempat(Ramah tempat sakral, Lingkungan) seperti : harus 1. Pasarean, makam memperhatikan : Eyang Haji di desa - iklim Cipaku, Sumedang - pemilihan diletakan ditepi material sungai Cibayawak - Hidrologi 2. Kabuyutan - Topografi Galunggung, - Ekosistem makam nenek • Bangunan moyang di selalu diarahkan ke Tasikmalaya daerah sakral diletakan didataran • Pembagian tinggi daerah sakral dan duniawi : • Orientasi Utarabangunan selatan bersifat menghadap duniai dan Utara-Selatan membawa berkah • Material yang Timur-barat digunakan bersifat akherat mengambil dari untuk keperluan alam upacara • Longyam, balong keagamaan dan hayam. Perpaduan antara pertenakan ayam dan perikanan. • Pertanian, bambu, padi, singkong, kelapa, - Bangunan - Kesederhanaan sunda sangat sebagai dasar sederhana pemikiran - Tidak ada untuk mencapai ornamen religiuster RIZKY SUCI AMMALIA/17303036
49
-
kejujuran
terhadap keheningan kesunyian untuk mencapai ketenangan hati ● Handap Asor
-
tambahan dalam banggunan Fungsional Untuk mencapai ketenangan hati , kedekatan dengan Tuhan harus hidup dengan sederhana, tidak berlebihan.
-
Sesuatu yang dibuat harus memiliki makna
Konsep Citra / image Citra / image yang akan diciptakan diambil dari inti prinsip hidup masyarakat Jawa Barat : •
Hubungan manusia dengan alam : natural Menciptakan suatu desain yang melaras dengan alam dan ramah terhadap lingkungan.
•
Hubungan manusia dengan manusia : kekeluargaan Menciptakan desain yang menberikan suasana hangat dan terbuka.
•
Hubungan manusia dengan tuhan : sederhana Menciptakan desain fungsional yang berarti sesuatu yang dibuat harus memiliki makna dan bermanfaat.
Konsep Pengenalan Budaya Bersifat holistik, menciptakan suasana pengenalan budaya yang menyebar pada berbagai zona dikawasan Taman Budaya Sunda. Konsep Bentuk Adanya filosofi hidup masyarakat sunda mengenai keseimbangan laki-laki dan perempuan yang diwujudkan dalam desain berupa perwujudan bentuk pada gubahan ruang
LAPORAN TUGAS AKHIR TAMAN BUDAYA SUNDA
RIZKY SUCI AMMALIA/17303036
50
Lelaki/ takate : bersudut ---- tegas, tanah, keras Perempuan/ maluma : lengkung ---- lenggak lenggok, air, lembut Konsep Warna Warna-warna yang disimpulkan secara utuh dalam konsep kehidupan Jawa Barat diwakilkan seperti dalam urutan tangga nada 1. Da, 2.Mi, 3.Na, 4. Ti, 5. La, kemudian dalam kehidupan manusia diwakilkan dengan urutan : Kandungan ---- bayi ---- remaja ---- tua ---- mati Dari hal tersebut maka digambarkan dengan warna putih (bayi yang suci), merah ( remaja yg penuh amarah), coklat (masa tua), hitam (kematian), manusia ( abu-abu) sedangkan alam semesta dilambangkan dengan warna hijau. ( penelitian Bpk. Atik Supandi S. Kar). Penggunaan warna didasari pada suasana atau atmosfer tertentu yang hendak dicapai dalam suatu ruangan dengan fungsi dan kegiatan yang berbeda – beda. Pemilihan warna yang sesuai dengan citra perancangan yang dimaksud diharapkan mampu mengoptimalisasi kegiatan pengunjung di dalam ruangan tertentu. Konsep Material Profil masyarakat pedesaan yang jujur, lugu, ramah dan ceria diwujudkan dalam bentuk dan material yang sederhana dan alami. Konsep material mengacu juga pada pertimbangan fungsi Taman Budaya Sunda sebagai fasilitas umum. Sebagai bangunan fasilitas umum, terdapat beberapa batasan pemilihan bahan, diantaranya daya tahan yang sangat baik, keamanan, keselamatan, kesehatan, kemudahan pemeliharaan, keindahan dan kesesuaian fugsi dan kesan dari material yang digunakan. Konsep Sirkulasi Menampilkan suasana ruang yang sederhana dan terbuka. Memudahkan pengunjung dalam pencapaian fasilitas – fasilitas di dalam Taman Budaya. Hal tersebut dapat dicapai dengan penciptaan alur sirkulasi yang menguntungkan, hubungan yang efektif antar setiap sirkulasi.
LAPORAN TUGAS AKHIR TAMAN BUDAYA SUNDA
RIZKY SUCI AMMALIA/17303036
51
Sistem sirkulasi harus memperhatikan perpindahan manusia, barang secara optimal. Setiap fasilitas memiliki orientasi yang diorganisasikan berdasarkan pengelompokkan kegiatan dengan pencapaian yang jelas melalui pola sirkulasi.
Konsep Desain Furnitur Desain furnitur berdasarkan acuan dan studi ergonomi dan antropometri pada sikap duduk masyarakat pada saat bersosialisasi atau melakukan kegiatan yg bersifat private. Furnitur berkesan sederhana, fungsional dan tetap mempertahankan karakteristik material. Konsep Penghawaan Penghawaan mencakup dua hal yaitu pengadaan udara segar dan pengendalian temperatur. Karena itu penghawaan di dalam Taman Budaya terbagi menjadi dua yaitu penghawaan natural thermal (alami) untuk mempertimbangkan aspek kesehatan dan special thermal treatment (buatan) untuk pencapaian suasana tertentu (suasana pedesaan yang sejuk). Konsep pencahayaan Terdiri dari pencahayaan yang difungsikan untuk penglihatan dan pencahayaan untuk dekorasi yang dapat diperoleh melalui dua sumber pencahayaan, yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan buatan Konsep Tata Suara Menghendaki suara alam sekitar dengan memperbanyak bukaan dan tidak memerlukan penataan akustik tertentu. Konsep Keamanan Adanya sistem keamanan dan pencegahan terhadap bahaya kebakaran dan kriminalitas seperti vandalisme dan pencurian. Penggunaan alat deteksi api sebagai upaya pencegahan pada ruang – ruang pameran, perpustakaan dan ruang kerja yang
LAPORAN TUGAS AKHIR TAMAN BUDAYA SUNDA
RIZKY SUCI AMMALIA/17303036
52
cenderung memiliki barang – barang yang harus terlindung dari air untuk menghindari kerusakan. Sedangkan sistem keamanan terhadap bahaya kriminalitas berupa pemakaian peralatan elektronik pada ruang – ruang yang memiliki inventarisasi khusus. Pada ruang pameran, digunakan sistem open plan untuk pengawasan.
LAPORAN TUGAS AKHIR TAMAN BUDAYA SUNDA
RIZKY SUCI AMMALIA/17303036
53