BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
Berdasarkan beberapa literatur yang diperoleh, antara lain: Rencana Aksi Koridor Halimun Salak (2009-2013) (BTNGHS 2009) dan Ekologi Koridor Halimun Salak (BTNGHS 2008a) bahwa kondisi umum Koridor Halimun Salak adalah sebagai berikut : 4.1 Letak Kawasan Secara administratif pemerintahan, wilayah Koridor Halimun Salak terletak di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Sukabumi dan Bogor. Bagian Utara koridor masuk dalam wilayah Kabupaten Bogor 2.533 ha. Perbatasan kedua kabupaten ini terletak memanjang dari Barat ke Timur, dengan bagian tertinggi kawasan koridor. Kawasan koridor yang termasuk wilayah Kabupaten Bogor terdiri dari 2 desa dalam 2 kecamatan, yaitu Desa Purasari (Kecamatan Leuwiliang) dan Desa Purwabakti (Kecamatan Pamijahan), sedangkan kawasan koridor di Kabupaten Sukabumi terdiri dari tiga desa dalam satu kecamatan, yaitu Desa Cihamerang, Cipeuteuy, dan Kabandungan yang terletak di Kecamatan Kabandungan. 4.2 Kondisi Fisik 4.2.1 Topografi dan Kelerengan Kemiringan lereng di kawasan koridor Halimun Salak cukup bervariasi dari datar sampai sangat curam. Kelas kemiringan lereng yang dominan adalah kelas kemiringan lereng 15-25% dengan kondisi topografi landai dengan luas sekitar 1.292 ha. Sepanjang lereng koridor bagian Utara keadaan topografinya sangat curam dengan kemiringan lereng >40%. Kawasan koridor bagian Gunung Salak (bagian Timur) kelerengannya relatif lebih datar dibandingkan dengan kawasan koridor bagian Gunung Halimun (bagian Barat). 4.2.2 Tanah Jenis tanah di kawasan koridor Halimun Salak didominasi oleh jenis asosiasi latosol coklat kemerahan dan latosol coklat dan termasuk ke dalam tipe tanah Mediteran. Jenis tersebut termasuk jenis tanah yang kepekaannya sedang terhadap erosi.
4.2.3 Curah Hujan dan Iklim Kawasan Koridor Halimun Salak terbagi ke dalam dua wilayah curah hujan tahunan rata-rata, yaitu : sedang (4.000-4.500 mm/tahun), terdapat di bagian selatan dalam wilayah Kabupaten Sukabumi dan tinggi (4.500-5.000 mm/tahun), bagian Utara yang sebagian besar termasuk dalam Kabupaten Bogor. Koridor Halimun Salak merupakan hulu dari dua DAS, yaitu DAS Cianten dan DAS Citarik. DAS Cianten memiliki empat anak sungai, yaitu : anak sungai Cianten, Cimapag, Cigarehong, dan Cisurupa, sedangkan DAS Citarik meliputi tujuh anak sungai yaitu sungai Cisalimar, Ciawitali, Cipanas, Cisarua, Cipicung, Ciherang, dan Cipeuteuy. 4.3 Kondisi Biotik 4.3.1 Vegetasi Jumlah jenis flora yang ditemukan di Koridor Halimun Salak adalah 280 jenis terdiri atas 197 marga dan 80 suku yang terdiri dari jenis pohon 123 jenis (44%), pohon kecil 61 jenis (21,8%), perdu, terna, dan epifit 97 jenis (34,5%). Beberapa bagian di Koridor Halimun Salak terlihat banyak ditumbuhi semak belukar seperti paku andam (Dicranopteris linaris), tepus (Etlingera punicea), nampong (Clibadium surinamensis) dan beberapa jenis lainnya. 4.3.2 Satwaliar Keanekaragaman satwaliar di koridor Halimun Salak meliputi : mamalia 14 jenis dan burung 66 jenis. Jenis-jenis primata yang dijumpai di Koridor Halimun Salak, antara lain : owa jawa (Hylobathes molloch), surili (Presbytis cornata), lutung jawa (Trachypithecus auratus), dan monyet (Macaca fascicularis). Sebagian besar sebaran primata, khususnya owa jawa dan lutung banyak dijumpai di wilayah Gunung Halimun, sedangkan pada wilayah Gunung Salak tidak banyak dijumpai adanya primata, walaupun ada informasi mengenai keberadaannya yang diperoleh melalui wawancara. Hal ini diduga karena tingginya aktivitas manusia di wilayah Gunung Salak. Selain itu, terdapat empat jenis burung pemangsa yang dijumpai di Koridor Halimun Salak, yaitu elang ular bido (Spilornis cheela), elang hitam (Ictinaetus
malayensis), elang jawa (Spizaetus bartelsi), dan alap-alap capung (Microchierax fringillarius) yang menandakan bahwa kawasan tersebut memiliki sumberdaya yang cukup untuk menunjang kehidupan mereka. Keberadaan burung pemangsa tersebut biasanya dijadikan indikator untuk menilai kondisi hutan primer yang menjadi habitatnya. Jenis vegetasi dan satwaliar di Koridor Halimun Salak yang mempunyai peran penting adalah jenis flora langka seperti awi sengkol dan palahlar, sedangkan jenis satwaliar adalah owa jawa sebagai penyebar bibit pohon, macan tutul dan elang jawa sebagai penyeimbang ekosistem. Selain itu, koridor Halimun Salak juga menyimpan sebanyak 15 jenis burung yang dilindungi menurut PP No.7/tahun 1999, bahkan enam jenis diantaranya juga termasuk 2 CITES yang dilindungi perdagangannya, serta elang jawa termasuk jenis yang terancam punah menurut Buku Daftar Merah IUCN. Dengan kondisi yang disebutkan di atas, fungsi ekologis koridor Halimun telah mengalami penurunan untuk menghubungkan ekosistem Gunung Halimun dan Gunung Salak, sehingga membutuhkan perhatian khusus. 4.4 Kondisi Sosial Ekonomi 4.4.1 Desa Cipeuteuy Kondisi sosial ekonomi Desa Cipeuteuy berdasarkan data monografi desa 2008 adalah sebagai berikut : a. Batas Wilayah Desa Cipeuteuy memiliki batas-batas wilayah seperti yang disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Batas-Batas Wilayah Desa Cipeuteuy -
Batas Wilayah Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Timur Sebelah Barat
Desa/Kelurahan Purwabakti Cihamerang Kabandungan Malasari
b. Jumlah Dusun/Kampung Desa Cipeuteuy memiliki tujuh kampung yaitu : 1)
Kampung Cisarua
Kecamatan Pamijahan Kabandungan Kabandungan Nanggung
2)
Kampung Cilodor
3)
Kampung Sukagalih
4)
Kampung Cisalimar 2
5)
Kampung Cisalimar 2
6)
Kampung Pasir Badak
7)
Kampung Darmaga
c. Jumlah Penduduk Jumlah penduduk Desa Cipeuteuy berdasarkan jenis kelaminnya disajikan pada Tabel 3. Tabel 3 Jumlah Penduduk Desa Cipeuteuy Berdasarkan Jenis Kelamin No. 1. 2.
Jenis Kelamin
Jumlah (jiwa) 3.369 3.285 6.654 1.654
Laki-laki Perempuan Jumlah total Jumlah KK
d. Tingkat Pendidikan Sebagian besar masyarakat Desa Cipeuteuy memiliki tingkat pendidikan tamat SD, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Cipeuteuy No. 1. 2. 3. 4. 5.
Pendidikan Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Tamat D2 Tamat S1
Laki-laki 2.139 286 159 3 16
Jumlah (jiwa) Perempuan 1.808 192 113 3 3
Total 3.947 478 272 6 19
e. Mata Pencaharian Sebagian besar mata pencaharian masyarakat Desa Cipeuteuy adalah petani, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Mata Pencaharian Masyarakat Desa Cipeuteuy No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Mata Pencaharian Petani Buruh tani Pengrajin Industri Pedagang keliling Bidan swasta Pembantu rumah tangga Pensiunan PNS/TNI POLRI Pengusaha kecil dan menengah Dukun kampung terlatih Jasa pengobatan alternatif Guru swasta Karyawan perusahaan Peternak
Jumlah (jiwa) Laki-laki Perempuan 655 537 312 113 8 5 68 12 1 21 87 6 3 3 6 18 9 10 25 5 2 -
Total 1.192 425 13 80 1 108 9 3 6 18 19 30 2
f. Luas Pemanfaatan Lahan Luas pemanfaatan lahan terbesar di Desa Cipeuteuy adalah tanah sawah, seperti yang disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Luas Pemanfaatan Lahan Berdasarkan Jenis Penggunaan Tanah No. 1. 2. 3. 4. 5.
Jenis Penggunaan Tanah Tanah Sawah Tanah Kering Bangunan/Pekarangan Hutan Negara Lainnya Jumlah
Luas (ha) 543 461 46,5 2.000 583 3.633,5
4.4.2 Desa Purwabakti Kondisi sosial ekonomi Desa Purwabakti berdasarkan data monografi 2007 adalah sebagai berikut : a. Batas Wilayah Desa Purwabakti Desa Purwabakti memiliki batas-batas wilayah yang ditunjukkan pada Tabel 7. Tabel 7 Batas-Batas Wilayah Desa Purwabakti -
Batas Wilayah Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Timur Sebelah Barat
Desa/Kelurahan Ciasmara Ciasmara Kabandungan Cibunian
Kecamatan Pemijahan Pamijahan Kabandungan Pamijahan
b. Jumlah Penduduk Sebagian besar penduduk Desa Purwabakti berjenis kelamin laki-laki, seperti yang diperlihatkan pada Tabel 8. Tabel 8 Jumlah Penduduk Desa Purwabakti Berdasarkan Jenis Kelamin No. 1. Laki-laki 2. Perempuan Jumlah Total Jumlah KK
Jenis Kelamin
Jumlah (jiwa) 3.676 3.654 7.320 1.795
c. Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Purwabakti sebagian besar memiliki tingkat pendidikan tamat SD, seperti yang disajikan pada tabel 9. Tabel 9 Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Purwabakti No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pendidikan Belum sekolah Tidak Tamat Sekolah Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Buta Huruf
Jumlah (jiwa) 707 273 458 256 75 216
d. Mata Pencaharian Sebagian besar masyarakat desa Purwabakti memiliki mata pencaharian sebagai petani, hal ini dapat diperlihatkan pada Tabel 10. Tabel 10 Mata Pencaharian Masyarakat Desa Purwabakti No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Mata Pencaharian Petani Pengrajin Industri Kecil Pedagang Buruh industri Pertukangan Buruh Perkebunan Pengemudi/jasa PNS Pensiunan
Jumlah (jiwa) 1.784 190 240 300 80 60 570 45 6 3
e. Luas Pemanfaatan Lahan Luas pemanfaatan lahan terbesar oleh masyarakat Desa Purwabakti adalah ladang, seperti yang disajikan pada Tabel 11. Tabel 11 Luas Pemanfaatan Lahan Berdasarkan Jenis Penggunaan Tanah No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Jenis Penggunaan Tanah Perumahan Sawah Ladang Jalan Pemakaman/Kuburan Perkantoran Lapangan Olahraga
Luas (ha) 10 162 200 15 3 0.1 1