BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1
Uji Validitas Hasil perhitungan uji validitas menggunakan data 86 responden dan data yang
diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria penentuan nilai corrected item-total correlation (rhitung) lebih besar dari rtabel. Karena jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 86 maka df = 86-2 df = 86-2 df = 84
Nilai r table dengan df=84 adalah 0,212. Jadi, jika r hitung > 0,212maka item pertanyaan dinyatakan valid. Dari hasil pengolahan data, maka diperoleh hasil yang ditunjukkan pada tabel 4.1. Pada tabel 4.1 dibawah dapat kita lihat bahwa nilai corrected item-total correlation (rhitung) dari semua indikator dalam setiap dimensi pada variabel Peranan public relations menunjukkan nilai yang lebih besar dari 0,212. Artinya seluruh indikator yang digunakan untuk membangun variabel Peranan public relations adalah valid.
58
59
Tabel 4.1 Uji Validitas Variabel Peranan Public Relations Dimensi
Kode
Interpreter
Int.1 Int.2 Mon.1 Mon.2 Com.1 Com.2
Monitoring dan evaluasi Komunikasi
Corrected Item-Total Correlation 0.475 0.665 0.665 0.676 0.466 0.557
Ket Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data Diolah (2011)
Uji validitas untuk variabel Loyalitas Konsumen dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Uji Validitas Variabel Loyalitas Konsumen Dimensi Pembelian Ulang
Kode
Beli.ulang.1 Beli.ulang.2 Tidak terpengaruh Tdk.terpengrh.1 produk sejenis Tdk.terpengrh.2 Rekomendasi Rekomend.1 Rekomend.2 Sumber: Data Diolah (2011)
Corrected Item-Total Correlation 0.590 0.735 0.837 0.746 0.885 0.801
Ket Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari tabel 4.2 dapat kita lihat bahwa nilai corrected item-total correlation (rhitung) dari semua indicator dalam setiap dimensi pada variabel loyalitas konsumen menunjukkan nilai yang lebih besar dari 0,212. Artinya seluruh indicator yang digunakan untuk membangun variabel Loyalitas Konsumen adalah valid.
60
4.2
Uji Reliabilitas Pengukuran reliabilitas yang dilihat dari nilai Alpha Cronbach. Hasil pengujian
reliabilitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Peranan Public Relations Loyalitas Konsumen Sumber: Data Diolah (2011)
Jumlah Pernyataan
Koefisien Alpha Cronbach
Keterangan
6
0,808
Reliabel
6
0,910
Reliabel
Dalam penentuan tingkat reliabilitas, suatu instrumen penelitian dapat diterima atau dikatakan andal atau reliabel apabila memiliki koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0.60. Hasil pengujian terhadap 86 responden menunjukkan bahwa semua koefisien Alpha Cronbach yang diperoleh lebih besar dari 0.60 sehingga butir-butir pernyataan tersebut dapat dinyatakan reliabel.
4.3
Uji Normalitas Pengujian normalitas data dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas dan
variabel terikat memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Data yang mendekati distribusi normal menunjukan bahwa data tersebut normal sehingga dapat digunakan dalam penelitian. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residual.
61
Gambar 4.1 Grafik Histogram Sumber: Output SPSS
Gambar 4.2 Grafik Normal Plot Sumber: Output SPSS
62
Pada pengujian ini, histogram yang ditunjukkan pada gambar 4.1 dan normal plot yang ditunjukkan pada gambar 4.2 mendekati distribusi normal. Artinya, model regresi yang diperoleh untuk variabel loyalitas konsumen memenuhi asumsi normalitas.
4.4
Karakteristik Responden Dalam penelitian ini, data diperoleh melalui kuesioner dan wawancara yang
diberikan kepada konsumen PT. Sarana Rimba Raya. Jumlah sampel responden untuk mengisi kuesioner adalah sebanyak 86 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 3 minggu terhitung tanggal 20 November s/d 16 Desember 2011. Kuesioner diberikan kepada konsumen pada saat mereka sedang datang langsung ke perusahaan Peneliti mengumpulkan data kuesioner dan wawancara dengan memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada konsumen mengenai tujuan dan cara pengisian kuesioner. Konsumen diminta kesediaannya untuk dapat memberikan tanggapannya melalui kuesioner atas Peranan public relations terhadap Loyalitas konsumen. Karakteristik responden yang di dapat dalam penelitian ini terdiri dari jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan frekuensi belanja perbulan. Data tersebut terkumpul dari hasil survey yang telah dilakukan bersamaan dengan pengambilan data kuesioner terhadap 86 responden yang menggunakan produk PT. Sarana Rimba Raya. Deskripsi karakteristik responden tersebut dirangkum dalam tabel 4.4 berikut.
63
Tabel 4.4 Karakteristik Responden No
Karakteristik Responden Laki-Laki Jenis Kelamin Wanita 1 Jumlah Kurang dari 25 Tahun 26 - 35 Tahun Usia 36 - 45 Tahun 2 Lebih dari 46 Tahun Jumlah SMU/Sederajat Diploma Pendidikan S1 3 S2 Jumlah Kurang dari 3 Frekuensi Belanja 3-5 kali 4 per bulan Lebih dari 5 kali Jumlah 1-3 tahun lebih dari 3 tahun Lama menjadi 5 konsumen kurang dari 1tahun Jumlah Sumber: Data Primer, 2011
Jumlah 76 10 86 0 44 36 6 86 6 10 65 5 86 11 44 31 86 50 36 0 86
Persentase 88% 12% 100% 0% 51% 42% 7% 100% 7% 12% 76% 6% 100% 13% 51% 36% 100% 60% 40% 0% 100%
Berdasarkan jenis kelamin, jumlah responden dalam penelitian ini didominasi oleh laki-laki sebagaimana ditunjukkan oleh gambar 4.3. Sebanyak 76 responden berjenis kelamin laki-laki (88%) dan sisanya sebanyak 10 responden berjenis kelamin wanita (12%). Hal ini menunjukkan bahwa laki-laki memiliki kecenderungan untuk menjadi pelanggan PT Sarana Rimba Raya.
64
Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber: Data Diolah
Berdasarkan karakteristik usia, responden yang paling banyak berasal dari usia antara 26 – 35 tahun, seperti ditunjukkan pada gambar 4.4 berikut ini.
Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Sumber: Data Diolah
65
Berdasarkan karakteristik usia, dapat diketahui bahwa dari 86 responden, sebanyak 44 orang responden berusia 26-35 tahun (51%), sebanyak 36 orang responden berusia 36-45 tahun (42%), sebanyak 6 orang responden berusia lebih dari 46 tahun (7%). Berdasarkan karakteristik tingkat pendidikan terakhir, responden terbanyak memiliki tingkat pendidikan S1, seperti ditunjukkan pada gambar 4.5 berikut.
Gambar 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Sumber: Data Diolah Berdasarkan karakteristik pendidikan terakhir responden, didapat bahwa sebanyak 6 orang responden yang pendidikan terakhirnya SMA/Sederajat (7%), kemudian sebanyak 10 orang responden memilik pendidikan terakhir Diploma (12%), kemudian sebanyak 65 orang responden (75%) pendidikan terakhirnya adalah S1, dan sisanya sebanyak 5 orang responden memiliki tingkat pendidikan terakhir S2 (6%). Berdasarkan frekuensi belanja perbulan, responden terbanyak adalah responden yang berbelanja 3-5 kali perbulan, seperti ditunjukkan pada gambar 4.6 berikut.
66
Gambar 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Belanja Perbulan
Sumber: Data Diolah Berdasarkan karakteristik frekuensi belanja responden, sebanyak 44 responden frekuensi belanjanya adalah 3-5 kali perbulan (51%), kemudian sebanyak 11 responden berbelanja kurang dari 3 kali perbulan (13%), dan sisanya sebanyak 31 responden lebih dari 5 kali berbelanja perbulan (36%). Jadi responden dalam penelitian ini didominasi oleh responden yang memiliki frekuensi berbelanja produk PT. Sarana Rimba Raya sebanyak 3-5 kali perbulan. Karakteristik lama menjadi menjadi konsumen dari responden ditunjukkan oleh gambar 4.7 dibawah ini.
Gambar 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menjadi Konsumen
Sumber: Data Diolah (2011)
67
Berdasarkan karakteristik lama menjadi konsumen, sebanyak 50 responden lamanya menjadi konsumen adalah 1-3 tahun (60%) dan sebanyak 36 responden dengan waktu menjadi konsumen lebih dari 3 tahun (40%). Dalam karakteristik ini tidak ada responden yang menunjukkan waktu lama menjadi konsumen kurang dari 1 tahun. Hal ini sesuai dengan kriteria sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu responden yang merupakan konsumen PT Sarana Rimba Raya lebih dari 1 tahun.
4.5
Uji Korelasi dan Uji Determinasi Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan
variabel bebas. Sedangkan, uji determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel terikat terhadap variabel bebas. Pada pembahasan kali ini peranan public relations sebagai variabel bebas (X) dan loyalitas pelanggan sebagai variabel terikat (Y). Uji korelasi dapat dilihat pada kolom R, nilai R menunjukkan nilai korelasi yang terjadi antara variabel terikat dengan variabel bebas, seperti pada table berikut. Tabel 4.5 Koefisien Korelasi dan Determinasi Model Summaryb
Model 1
R
R Square a
.832
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.692
.688
.37682
a. Predictors: (Constant), Peranan.PR b. Dependent Variable: Loyalitas.Konsumen
Pada tabel 4.5 diatas diperoleh angka korelasi antara variabel peranan public relations dan loyalitas konsumen sebesar 0,832. Artinya, hubungan antara variabel peranan public relations dan loyalitas konsumen adalah sangat kuat dan searah (karena
68
hasilnya positif). Suatu hubungan dianggap kuat jika koefisien determinasinya menunjukkan angka diatas 0,75. Searah artinya jika peranan public relations tinggi maka loyalitas konsumen juga tinggi. Nilai koefisien determinasi dari Peranan public relations terhadap loyalitas konsumen yaitu sebesar 0,692. Nilai tersebut menunjukkan bahwa sebesar 69,2% variasi pada loyalitas konsumen dipengaruhi oleh Peranan public relations, sedangkan sisanya 30,8% dipengaruhi faktor lain diluar penelitian ini.
4.6
Uji Regresi Ui regresi dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap
variabel terikat dimana dalam penelitian ini adalah pengaruh peranan public relations terhadap loyalitas pelanggan. Tabel 4.6 Koefisien Regresi Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
.931
.235
Peranan.PR
.821
.060
Coefficients Beta
t
.832
Sig.
3.956
.000
13.737
.000
a. Dependent Variable: Loyalitas.Konsumen
Kolom Unstandardized Coefficients digunakan untuk membuat persamaan regresi. Karena nilai konstanta (constant) = 0,931, dan nilai untuk peranan public relations = 0,821, maka persamaan regresi untuk variabel peranan public relations (X) dan loyalitas konsumen (Y) dapat dituliskan sebagai berikut:
69
Y = 0,931 + 0,821 x
Berdasarkan persamaan regresi: Loyalitas Konsumen = 0,931 + 0,821 Peranan public relations
Dapat diartikan bahwa pada setiap kenaikan 1 skor variabel peranan public relations (X) dapat meningkatkan 0,821 skor variabel loyalitas konsumen.
4.7
Uji Hipotesis Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan uji F statistik/Uji
Anova. Hasil uji statistik F atau yang dikenal dengan uji ANOVA untuk variabel peranan public relations sebagai variabel bebas terhadap loyalitas konsumen sebagai variabel terikat dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.7 Hasil Uji Anova ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
26.797
1
26.797
Residual
11.928
84
.142
Total
38.724
85
F 188.714
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), Peranan.PR b. Dependent Variable: Loyalitas.Konsumen
Uji anova dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel. Hasil uji anova menunjukkan: •
Nilai F hitung = 188,714
•
Nilai F tabel F tabel dapat dilihat pada tabel distribusi F dengan ketentuan
70
9 df pembilang = df1= (jumlah variabel-1) = 2 – 1 = 1 9 df penyebut = df2 = (jumlah data-jumlah variabel)= 86-2=84, maka didapat F tabel sebesar 3,96 Karena Fhitung > Ftabel = 188,714 > 3,96, maka hipotesis H2a yang mengatakan bahwa terdapat adanya pengaruh peranan public relations terhadap loyalitas konsumen diterima sedangkan hipotesis H2o ditolak.
4.8
Pembahasan Hasil Uji Hipotesis Pada penghitungan uji korelasi dan determinasi diperoleh angka korelasi antara
variabel peranan public relations dan loyalitas konsumen sebesar 0,832. Artinya, hubungan antara variabel peranan public relations dan loyalitas konsumen adalah sangat kuat dan searah (karena hasilnya positif). Suatu hubungan dianggap kuat jika koefisien determinasinya menunjukkan angka diatas 0,5. Searah artinya jika peranan public relations tinggi maka loyalitas konsumen juga tinggi. Nilai koefisien determinasi dari Peranan public relations terhadap loyalitas konsumen yaitu sebesar 0,692. Nilai tersebut menunjukkan bahwa sebesar 69,2% variasi pada loyalitas konsumen dipengaruhi oleh Peranan public relations, sedangkan sisanya 30,8% dipengaruhi faktor lain diluar penelitian ini. Maka hipotesis H1a diterima karena terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y Dari hasil uji regresi yang menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel peranan public relations terhadap loyalitas pelanggan diperoleh nilai konstanta (constant) = 0,931, dan nilai untuk peranan public relations = 0,821, maka persamaan regresi untuk variabel peranan public relations (X) dan loyalitas konsumen (Y) dapat dituliskan sebagai berikut:
71
Y = 0,931 + 0,821 x
Berdasarkan persamaan regresi: Loyalitas Konsumen = 0,931 + 0,821 Peranan public relations
Dapat diartikan bahwa pada setiap kenaikan 1 skor variabel peranan public relations (X) memberikan pengaruh kepada peningkatan 0,821 skor variabel loyalitas konsumen. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa Fhitung > Ftabel = 188,714 > 3,96, maka hipotesis H2a yang mengatakan bahwa terdapat adanya pengaruh peranan public relations terhadap loyalitas konsumen diterima sedangkan hipotesis H2o ditolak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dari Peranan pubic terhadap loyalitas konsumen. Hal ini sejalan dengan pendapat Davis (2003) yang menyebutkan bahwa tujuan utama dari public relations adalah mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan, dan perusahaan yang sukses ditunjukkan oleh konsumen yang loyal. Besarnya pengaruh Peranan public relations terhadap loyalitas konsumen menunjukkan bahwa Peranan public relations memiliki pengaruh yang besar terhadap loyalitas konsumen. Jadi perusahaan melakukan peranan public relations yang baik dan terarah serta memberikan perhatian kepada hal-hal pendukung yang berkaitan dengan pembangunan hubungan yang baik dengan pelanggan maka akan terciptalah loyalitas pelanggan yang diinginkan oleh perusahaan.