BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini berbentuk skor yang diperoleh dari alat ukur berupa angket tentang hubungan minat belajar dengan sikap belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Limboto Kabupaten Gorontalo. Data penelitian ini diolah berdasarkan hipotesis penelitian dengan menggunakan teknik pengujian pengolahan statistika uji validitas dan reabilitas, uji normalitas data, analisis regresi dan korelasi linier sederhana. Pengolahan ini bertujuan untuk memperoleh nilai numeric tentang hubungan minat belajar dengan sikap belajar siswa. 4.1.2 Pengujian Normalitas Data Variabel X (Minat Belajar Siswa) Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa
= -110.03 dan
=12,6.
Dengan kriteria pengujian : Jika,
, maka data tidak berdistribusi normal
Jika,
, maka data berdistribusi normal.
Ternyata dari hasil perhitungan didapatkan bahwa – normal.
, dimana
sehingga dapat disimpulkan bahwa data variabel X berdistribusi
4.1.3 Pengujian Normalitas Data Variabel Y (Sikap Belajar) Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa
= -38,15 dan
=12,6.
Dengan kriteria pengujian : Jika,
, maka data tidak berdistribusi normal
Jika,
, maka data berdistribusi normal.
Ternyata dari hasil perhitungan didapatkan bahwa –
, dimana
sehingga dapat disimpulkan bahwa data variabel Y berdistribusi
normal. 4.1.4 Pengujian Linieritas Berdasarkan analisis regresi diperoleh regresi . Yˆ
5,66 0,48 Hasil
ini mengandung makna bahwa terjadi perubahan peningkatan pada variabel X, maka akan diikuti oleh perubahan peningkatan rata-rata sebesar 0,48 pada variabel Y. Hal ini berarti jika terjadi perubahan pada indikator minat belajar maka diikuti perubahan pada indikator sikap belajar siswa. Dari tabel di atas diperoleh harga F hitung untuk uji linearitas sebesar 232,97 dan F hitung untuk keberartian sebesar 0,009 Berdasarkan kriteria pengujian untuk uji lenearitas yang telah ditetapkan di atas bahwa F daftar diperoleh dari F < F (1-a)(k-2, n-k). Jika digunakan taraf nyata a=0,05 maka F(1-0,05) (23-2, 40-23) =2,19. Ternyata harga F hitung lebih besar dari F daftar (0,009 < 2,19). Sehingga dapat disimpulkan persamaan regresi ini tidak berbentuk linear.
Selanjutnya untuk uji keberartian telah ditetapkan kriteria pengujian bahwa F daftar dapat diperoleh dari F hitung > F daftar (1-a)(1, n-2)= Jika digunakan taraf nyata a=0,05 maka F(1-0,05)(1, 40-2)= 4,10. Ternyata harga F hitung lebih besar dari F daftar (232.97 > 4,10). Sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi linear tersebut signifikan (berarti). Garik hubungan minat belajar dengan sikap belajar siswa 2.76 2.755 2.75 Minat Belajar
2.745 2.74 2.735 2.73
2.725 2.72 2.715 2.71 5.65
5.66
5.67
5.68
5.69
5.7
5.71
5.72
5.73
5.74
5.75
Sikap Belajar
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa apabila variabel minat belajar (X) meningkat maka akan diikuti peningkatan pada variabel sikap belajar (Y) sebanyak 5,66. Jadi kesimpulannya semakin tinggi minat belajar maka akan semakin tinggi juga sikap belajar siswa.
4.1.5 Pengujian Hipotesis Berdasarkan perhitungan korelasi antara variabel minat belajar (X) dan sikap belajar (Y) diperoleh koefisien r = 0,89 dan r2= 0,9462. Uji signifikan koefisien korelasi memperoleh hasil perhitungan diperoleh harga t hitung sebesar 17,57. Sedangkan dari daftar distribusi t pada taraf nyata 5% diperoleh t 1,68. Ternyata harga t hitung lebih besar dari t daftar, atau harga luar daerah penerimaan menerima
. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
(0,95)(38)=
berada di ditolak dan
. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi
signifikan.
Ho
H1 -17,57
H1
- 1,68
0
1,68
17,57
Gambar 1: Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis (X dan Y)
Dari kurva di atas dilihat bahwa penerimaan
= 17,57 berada di luar daerah
. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara minat belajar
dengan sikap belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan kurva di atas menunjukkan bahwa
berada diluar daerah penerimaan
, sehingga dapat
dikatakan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima. 4.2 Pembahasan Minat sangat diperlukan dalam belajar. Jika di dalam aktivitas belajar seseorang didasari oleh adanya minat maka akan menimbulkan suasana hati yang kondusif dalam belajar. Belajar akan selalu didukung oleh suasana kegembiraan, semangat, perhatian dan rasa nyaman tanpa terbebani oleh adanya kesulitan yang harus dipahami dalam pembelajaran. Seseorang yang penuh minat belajar akan melakukan aktivitas belajar tanpa perasaan terpaksa, karena belajar menjadi suatu kebutuhan. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Witherington (dalam Djamarah :
2011 : 241) bahwa minat adalah kesadaran seseorang untuk
melakukan sesuatu sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Minat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran dan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar yang akan diperoleh siswa. Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda, begitu pula dengan kecenderungan sikap yang dimilikinya. Slameto (2010 : 189) sikap belajar adalah kecenderungan bertindak dalam perubahan tingkah laku melalui latihan dan pengalaman dari keadaan tidak tahu menjadi tahu. Perubahan sikap belajar dapat
diamati dalam proses pembelajaran, tujuan yang ingin dicapai, keteguhan, dan konsistensi terhadap sesuatu. Jadi kesimpulannya semakin besar minat belajar dengan sikap belajar siswa, maka semakin bagus pula nilai-nilai yang diperoleh dalam mata pelajaran yang diikutinya. Untuk itu pendidik harus membuat rencana pembelajaran termasuk pengalaman belajar peserta didik yang membuat sikap peserta didik terhadap mata pelajaran menjadi lebih positif. Penelitian ini termasuk penelitian hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas yang diteliti ikut menentukan variabel terikat. Adapun variabel pada penelitian ini adalah variabel bebas minat belajar (X) dan variabel terikat sikap belajar siswa (Y). Dari Hasil pengujian hipotesis pada variabel X dan Y bahwa persamaan
Yˆ 5,66 0,48 yang telah teruji keberartian pada α = 0,05 merupakan hubungan yang berlaku pada populasi. Berdasarkan sampel yang diambil dari populasi yang bersangkutan. Bahwa antara minat belajar dengan sikap belajar siswa mengalami penaikan. Regresi hubungan antara minat belajar dengan sikap belajar siswa berbentuk regresi linear dimana hal ini ditunjukkan dengan nilai
yang
diperoleh pada tabel anava. Dalam uji signifikan koefisien korelasi memperoleh hasil t = 17,57 atau diperoleh t
(0,95)(38)=
1,68 atau
lebih besar dari t daftar, atau harga
berada di luar daerah penerimaan ditolak dan menerima
, sehingga dapat disimpulkan bahwa
. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
koefisien korelasi signifikan. Selanjutnya, melalui hasil pengujian koefisien sederhana, maka diperoleh harga r =
dengan koefisien determinasi sebesar 0,89 atau 89 %, sedangkan
berdasarkan hasil uji koefisien korelasi yang telah dianalisis yang dihubungkan dengan kriteria pengujian statistika t bahwa atau harga
berada di luar daerah penerimaan
lebih besar dari pada t daftar . Maka
ditolak dan
diterima, dalam arti hubungan antara minat belajar dengan sikap belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Limboto Kabupaten Gorontalo berarti.