21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas I SD Negeri 4 Jono Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian belumlah tuntas. Hal ini dikarenakan siswa kurang aktif, kurang kreatif, kurang berani mengajukan pertanyaan dan kurang berani menjawab pertanyaan. Sehingga hasil belajar Bahasa Indonesia siswa rendah, yang dapat dilihat dari Tabel 4.1 di bawah ini: Tabel 4.1 Distribusi frekuensi hasil membaca dan menulis siswa kelas I SD Negeri 4 Jono Pra Siklus No 1 2
Ketuntasan Tidak Tuntas Tuntas Jumlah Minimum Maksimum Rata-rata
Frekuensi 24 3 27 30 70 55
Prosestase 89 % 11 % 100%
Siswa yang nilainya diatas KKM atau yang tuntas hasil belajarnya pada pelajaran Bahasa Indonesia hanya 3 siswa atau 11 % siswa dalam kelas, sedangkan siswa yang tidak tuntas 24 siswa atau 89 %. Nilai tertinggi hanya 70 sedangkan nilai terendah 30 dengan nilai rata-rata siswa dalam kelas hanya 55. Ketuntasan belajar Bahasa Indonesia siswa dapat disajikan gambar 4.1 di bawah ini:
22
Membaca dan menulis kelas I Pra Siklus Tidak Tuntas
Tuntas
24
3
Tidak Tuntas
Tuntas
Gambar 4.1 Distribusi frekuensi membaca dan menulis siswa kelas I SD Negeri 4 Jono Pra Siklus Dari data yang diperoleh pada hasil belajar pra siklus yang telah dilakukan, maka guru ingin meningkatkan lagi ketuntasan hasil membaca dan menulis siswa kelas I SD Negeri4 Jono . Peningkatan tersebut dapat diwujudkan dengan melakukan tindakan dengan menggunakan media gambar melalui metode inquiri dalam pembelajaran. 4.1.2. Siklus 1 4.1.2.1 Perencanaan Pada tahap ini mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari: 1) rencana pembelajaran melalui metode inquiri dengan menggunakan media gambar yang dilaksanakan tiga kali pertemuan. 2) menyiapkan lembar kerja siswa, 3) soal tes dengan materi tempat hidup hewan dan tumbuhan, 4) lembar observasi pengelolaan pembelajaran guru dan lembar observasi aktivitas belajar siswa, 5) media gambar 6) menyiapkan sola perbaikan dan pengayaan. 4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan siklus 1 pertemuan pertama dilaksanakan pada Tanggal 1 Oktober 2012, pertemuan kedua dilaksanakan pada Tanggal 8 Oktober 2012, sedangkan pertemuan ketiga dengan kegiatan perbaikan dan pengayaan dilaksanakan pada Tanggal yang sama pada pertemuan kedua siklus 1. Pada pertemuan pertama dengan materi tempat hidup hewan pembelajaran yang dilakukan dengan langkah-langkah: 1) memberi motivasi pada siswa dengan cara mengajak siswa bernyanyi bersama-sama lagu “cicak-cicak didinding”. 2) memberikan apersepsi berupa pertanyaan mengenai materi tempat hidup hewan dan. 3) menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran.
23
Pada kegiatan inti: 1) guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, 2) merumuskan tugas yang akan dikerjakan siswa. 3) memberikan tugas kelompok melalui media gambar untuk menemukan jawaban pada lembar tugas dan memberikan gambar yang akan digunakan dalam menyelesaikan lembar kerja siswa. 4) melakukan observasi terhadap objek yang diberikan guru yaitu media gambar-gambar hewan. 5) siswa berdiskusi dalam kelompok menjawab lembar tugas. 6) menganalisis hasil pengamatannya dan 7) menyimpulkan materi berdasarkan pengalaman yang diperoleh berdasarkan gambar. 8) demonstrasi dan menyajikan hasil kerja kelompok didepan kelas. 9) melakukan tanggapan, pertanyaan dan masukan dari kelompok lain terhadap hasil diskusi kelompok yang presentasi. Kegiatan akhir guru memberikan latihan soal dan memberikan tugas rumah. Pada pertemuan kedua siklus 1 kegiatan pembelajaran inquiri dengan menggunakan media gambar yang dilakukan dengan langkah-langkah yang sama pada pertemuan pertama hanya saja dengan materi dan media yang berbeda yaitu tempat hidup tumbuhan. Kegiatan awal: 1) mengoreksi tugas rumah. 2) memberikan apersepsi berupa pertanyaan mengenai materi tempat hidup hewan. 3) menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran. Pada kegiatan inti: 1) guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, 2) merumuskan tugas yang akan dikerjakan siswa. 3) memberikan tugas kelompok melalui media gambar untuk menemukan jawaban pada lembar tugas dan memberikan gambar yang akan digunakan dalam menyelesaikan lembar kerja siswa. 4) melakukan observasi terhadap objek yang diberikan guru yaitu media gambar-gambar hewan. 5) siswa berdiskusi dalam kelompok menjawab lembar tugas. 6) menganalisis hasil pengamatannya dan 7) menyimpulkan materi berdasarkan pengalaman yang diperoleh berdasarkan gambar. 8) demonstrasi dan menyajikan hasil kerja kelompok didepan kelas. 9) melakukan tanggapan, pertanyaan dan masukan dari kelompok lain terhadap hasil diskusi kelompok yang presentasi. Kegiatan akhir guru memberikan evaluasi. Pada pertemuan ketiga melakukan perbaikan dan pengayaan dengan mengelompokkan siswa sesuai dengan hasil evaluasi siklus 1. Meminta kelompok siswa yang perbaikan untuk mengerjakan soal yang sudah disiapkan dan meminta kelompok siswa yang pengayaan untuk mengerjakan soal yang sudah disiapkan. Kegiatan akhir mengoreksi hasil perbaikan dan pengayaan siswa. 4.1.2.3 Hasil Tindakan Hasil penilaian aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar pada siklus 1 yang dinilai oleh observer .Untuk hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas I SD Negeri 4 Jono setelah memperoleh tindakan siklus 1 sebelum dilakukan perbaikan dan pengayaan dapat terjadi pada pada Tabel 4.2 di bawah ini:
24
Tabel 4.2 Distribusi frekwensi membaca dan menulis siklus 1 No 1 2
Ketuntasan Tidak Tuntas Tuntas Jumlah Minimum Maksimum Rata-rata
Frekuensi 15 12 27 50 80 71
Prosestase 56 % 44 % 100%
Tabel 4.2 menunjukan nilai rata-rata siswa dalam kelas pada siklus 1 adalah 71 meningkat dibandingkan nilai rata-rata pra siklus yaitu 55. Jumlah siswa yang tuntas belajarnya pada siklus 1 meningkat menjadi 12 siswa, sementara pada pra siklus hanya 7 siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus 1 belum ada yang mencapai nilai maksimum yaitu 100, nilai tertinggi yang didapat beberapa siswa hanya 80 dan nilai terendah 55. Perolehan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas I SD Negeri 4 Jono melalui pembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar jumlah siswa yang nilainya memenuhi KKM sudah terlihat meningkat. Hasil tes pada siklus 1 apabila dianalisis berdasarkan ketuntasan belajar dapat disajikan dalam bentuk Gambar. 4.2 di bawah ini:
Hasil membaca dan menulis kelas I Siklus 1 Tidak Tuntas
Tuntas
15 12
Tidak Tuntas
Tuntas
Gambar 4.2 Distribusi frekwensi membaca dan menulis siklus 1 Gambar 4.2. menunjukkan siswa yang tuntas pada siklus 1 mencapai 44 % atau 12 siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas hasil belajarnya 56 % atau 15 siswa meningkat dibandingkan hasil belajar pra siklus. Namun demikian hasil yang diperoleh pada Siklus 1 belum mencapai standar yang telah ditetapkan pada indikator kinerja pada penelitian ini. Indikator keberhasilan penelitian ini dianggap berhasil apabila ketuntasan belajar siswa 80% siswa dalam kelas tuntas hasil belajarnya. Dari data yang diperoleh pembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar pada siklus 1
25
belum berhasil karena ketuntasan belajar siswa baru mencapai 44%,sehingga penelitian dilanjutkan pada siklus 2 1. Data tentang refleksi Setelah melaksanakan proses perbaikan pemebelajaran siklus I pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi “Menulis Permulaan dengan melengkapi kalimat” pada tangggl 15 Oktober 2012 diperoleh refleksi sebagai berikut; a. Penggunaan media alat peraga kurang optimal. b. Penggunaan metode kurang tepat, artinya bisa ditambah dengan metode lain, misalnya : metode ketrampilan proses. c. Ada siswa yang belum mampu menyelesaikan tugas. Dari data yang telah dipaparkan diatas dapat diketahui bahwa perbaikan pembelajaran siklus I belum menunjukkankeberhasilan sepenuhnya atau masih gagal. Karena terlihat dari 27 siswa hanya 3 siswa yang memperoleh nilai lebih dari 61 (nilai KKM). Kegagalan siklus I disebabkan karena : a. Siswa belum mampu menulis permulaan dengan melengkapi kalimat dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar karena siswa belum memiliki perbendaharaan kata (masih kurang). b. Sebagain siswa kurang dapat menemukan ide, gagasan yang ingin dituliskan c. Sebagian siswa masih kesulitan dalam mengerjakan tugas 4.1.3. Siklus 2 4.1.3.1 Perencanaan Perencanaan siklus 2 mempersiapkan perangkat pembelajaran
terdiri dari: 1) rencana
pembelajaran hasil refleksi siklus 1 dengan metode inquiri yang menggunakan media gambar yang dilaksanakan tiga kali pertemuan. 2) menyiapkan lembar kerja siswa, 3) soal tes dengan materikalimat rumpang , 4) lembar observasi pengelolaan pembelajaran guru dan lembar observasi aktivitas belajar siswa,5) menyiapkan soal perbaikan dan pengayaan. 4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan siklus 2 pertemuan pertama dilaksanakan pada Tanggal 15 Oktober 2012, pertemuan kedua dilaksanakan pada Tanggal 17 Oktober 2012, sedangkan pertemuan ketiga dengan kegiatan perbaikan dan pengayaan dilaksanakan pada tanggal yang sama pada pertemuan kedua siklus 2. Pada pertemuan pertama dengan materi membaca dan menulis permulaan pembelajaran yang dilakukan dengan langkah-langkah sama pada siklus 1 yaitu: 1) memberi motivasi pada siswa dengan cara mengajak siswa bernyanyi bersama-sama lagu “naik delman”. 2)
26
memberikan apersepsi berupa pertanyaan mengenai materi yang dibahas, 3) menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran. Pada pertemuan kedua siklus 2 kegiatan metode
inquiri dengan menggunakan media
gambar yang dilakukan dengan langkah-langkah yang sama pada pertemuan pertama . Kegiatan awal mengoreksi tugas rumah sebagai motivasi. Pada kegiatan inti: 1) membagi siswa menjadi 5 kelompok, 2) merumuskan tugas yang akan dikerjakan siswa. 3) memberikan tugas kelompok melalui media gambar untuk menemukan jawaban pada lembar tugas. 4) memberikan gambar yang akan digunakan dalam menyelesaikan lembar kerja siswa. 5) melakukan observasi terhadap objek yang diberikan guru 6) siswa mengamati dan berdiskusi dalam kelompok menjawab lembar tugas lalu menganalisis hasil pengamatannya dan menyimpulkan materi berdasarkan pengalaman yang diperoleh berdasarkan gambar. 7) siswa menyajikan hasil kerja kelompok didepan kelas. 8) kelompok lain melakukan tanggapan, pertanyaan dan masukan terhadap hasil diskusi kelompok yang presentasi. Kegiatan akhir guru memberikan latihan soal dan pekerjaan rumah. Diakhir pertemuan kedua guru memberikan evaluasi kepada siswa. Pada pertemuan ketiga melakukan perbaikan dan pengayaan dengan mengelompokkan siswa sesuai dengan hasil evaluasi siklus 2. Meminta kelompok siswa yang perbaikan untuk mengerjakan soal yang sudah disiapkan dan meminta kelompok siswa yang pengayaan untuk mengerjakan soal yang sudah disiapkan. Kegiatan akhir mengoreksi hasil perbaikan dan pengayaan siswa. 4.1.2.3 Hasil Tindakan Hasil penilaian aktivitas belajar siswa selama mengikuti
metode
inquiri dengan
menggunakan media gambar pada siklus 2 dapat dilihat pada Tabel 4,3 di bawah ini:
No 1 2
Tabel 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas I SD Negeri 4 Jono Semester 1 Tahun 2012 / 2013Pada siklus 2 Ketuntasan Frekuensi Prosestase Tidak Tuntas 2 11 % Tuntas 25 89 % Jumlah 27 100% Minimum 60 Maksimum 90 Rata-rata 83
Tabel 4.3 dan gambar 4.3 menunjukan nilai rata-rata siswa dalam kelas pada siklus 2 adalah 83 meningkat dibandingkan nilai rata-rata pra siklus dan siklus 1. Jumlah siswa yang tuntas belajarnya pada siklus 2 secara langsung mengalami peningkatan menjadi 25 siswa.. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus 2 sudah ada yang mencapai nilai maksimum yaitu 90 dan nilai terendah 60.
27
Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siklus 2 Tidak Tuntas
Tuntas
25
2
Gambar 4.3
Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas 1 SD Negeri 4 Jono setelah memperoleh Tindakan dengan pendekatan Inquiri pada siklus 2 Pada pertemuan pertama siklus 2 kegiatan pembelajaran melalui metode inquiri dengan menggunakan media gambar yang dinilai dengan 15 item dilakukan dengan baik. Pada pertemuan pertama mendapat skor 50 dengan presentasi 83% dikategorikan baik. Dari 15 item yang ditetapkan hanya item melakukan evaluasi dan tindak lanjut saja yang tidak dilakukan, kerana dilaksanakan pada pertemuan kedua dan ketiga. Selain itu masih ada item pada kegiatan inti kurang maksimal yaitu: merumuskan masalah dan menjadi fasilitator. Pada pertemuan kedua kinerja guru yang dinilai sangat baik 4.1.2.4 Hasil Observasi Pembelajaran pendekatan inquiri dengan memanfaatkan media gambar yang dilakukan pada siklus 2 dinilai oleh observer Pada pertemuan pertama siklus 2 kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan inquiri dengan memanfaatkan media gambar yang dinilai dan dilakukan dengan baik. Pada pertemuan pertama mendapat skor 50 dengan presentasi 83% dikategorikan baik.,melakukan evaluasi dan tindak lanjut saja yang tidak dilakukan, kerana dilakasanakan pada pertemuan kedua dan ketiga. Selain itu masih ada item pada kegiatan inti kurang maksimal yaitu: merumuskan masalah dan menjadi fasilitator. Pada pertemuan kedua kinerja guru yang dinilai sangat 4.1.2.5 Hasil Refleksi Refleksi diadakan dengan melibatkan 1 teman sejawat bertujuan untuk mengetahui segala kekurangan dan kelebihan dalam menggunakan media gambar melalui metode inquiri dan mendapatkan kritik dan saran dari teman sejawat selaku observer. Pada kegiatan inti pertemuan pertama siklus 2 kondisi kelas siswa semakin baik yang ditunjukkan dari siswa aktif dan berani
28
bertanya pada guru terhadap kesulitan yang dihadapi.. Siswa tidak mengalami kesulitan, siswa merasa senang terhadap pembelajaran inquiri yang ditunjukkan dari banyak siswa yang aktif dan tidak bingung. Masih ada beberapa item yang belum dilaksanakan dengan maksimal, sehingga pada pertemuan berikutnya harus dilaksanakan guru dengan maksimal. Pada pertemuan kedua siklus 2 pelaksanaan bembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar berhasil dilaksanakan, yang ditunjukkan dari hasil evaluasi siklus 2 yaitu siswa yang tuntas mencapai 89% sudah sesuai dengan indikator yang sudah ditetapkan.
4.2. Hasil Analisis Data 4.2.1. Hasil Penilaian Kenerja Guru dala Pembelajaran Inquiri dengan Memanfaatkan Media Gambar Setelah diamati atau dicatat oleh observer aktivitas guru dalam mengajar dengan pembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar pada setiap pertemuan siklus 1 dan 2 diperoleh data yang tampak tabel 4.4 dan gambar 4.4 di bawah ini :
No 1 2
Tabel. 4.4 Perbandingan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas I SD Negeri 4 Jono Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2 Ketuntasan Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
Tidak Tuntas Tuntas Jumlah Nilai Minimum Nilai Maksimum Nilai rata-rata
Frekuensi
Prosestase
Frekuensi
Prosestase
Frekuensi
Prosestase
24
89 %
3
11 %
27 30 70 55
100%
15 12 27 50 80 71
56 % 44 % 100 %
2 25 27 60 90 83
11 % 89 % 100 %
Dilihat dari hasil tersebut bahwa kegiatan guru mengajar dengan pembelajaran inquiri memanfaatkan media gambar pada siklus 1 yaitu 56 % Sedangkan pada siklus 2 mengalami peningkatan menjadi 89 %. Dapat disimpulkan kegiatan pembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar dari setiap pertemuan mengalami peningkatan yang ditunjukkan dari nilai presentase kegiatan guru mengajar. Jika dilihat dari indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu 86 % dari seluruh kegiatan pembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar, maka dapat dikatakan kegiatan pembelajaran siklus 2 berhasil.
4.2.2 Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas I SD Negeri 4 Jono Ketuntasan klasikal hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas I SD Negeri 4 Jono sebelum diadakan tindakan ketuntasan adalah 26%, setelah dilakukan tindakan dengan pembelajaran inquiri
29
dengan memanfaatkan media gambar pada siklus 1 ketuntasan belajar Bahasa Indonesia siswa menjadi 12 %. Sedangkan pada siklus 2 adalah 89 %. Kenaikan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas I juga dapat dilihat pada Gambar. 4.4 di bawah ini:
Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2 Tidak Tuntas
Tuntas 25
24 15 12 3
Pra siklus
2
Siklus 1
Siklus 2
Gambar. 4.4. Perbandingan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas I SD Negeri 4 Jono Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2 Jumlah siswa yang tuntas pada pra siklus 3 siswa dan yang tidak tuntas 24 siswa, ketuntasan hasil belajar Bahasa Indonesia meningkat pada siklus 1 menjadi 12 siswa sedangkan siklus 2 meningkat lagi menjadi 25 siswa. nilai rata-rata Bahasa Indonesia juga mengalami peningkatan dari pra siklus rata – rata 55 meningkat setelah diberikan tindakan pada siklus 1 menjadi 71 , sedangkan siklus 2 meningkat menjadi 83. 4.3. Pembahasan 4.3.1 Pelaksanaan Pembelajaran Inquiri dengan Memanfaatkan Media Gambar Pertemuan
pada siklus 1 pembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar
dilakukan selama tiga kali pertemuan, dari refleksi pengamatan pada siklus 1 diperoleh hasil temuan sebagai berikut. Pada siklus 1 siswa dalam mengikuti pembelajaran masih banyak yang ramai, kurang memperhatikan penjelasan dari guru, dan siswa belum mengerti terhadap pembelajaran yang dilakukan karena belum terbiasa dan siswa banyak bercanda, bercerita dengan teman lain. Dalam kegiatan diskusi hanya siswa tertentu saja yang mengerjakan dalam kelompok, sedangkan siswa yang lain hanya bercanda sendiri menggantungkan tugas kelompok pada ketua kelompok
30
untuk menyelesaikannya. Pada kegiatan demonstrasi guru seharusnya menjadi fasilitator tidak hanya melihat siswa yang presentasi saja. Dalam kegiatan pemberian tanggapan siswa tidak berani memberikan tanggapan. Siswa kurang berani bertanya pada waktu mengalami kesulitan. Setelah guru mengetahui kelemahan/kekurangan pembelajaran yang dilakukan pada siklus 1 yang ditunjukkan dari hasil observasi penilaian kinerja guru yang nilai oleh observer sampai akhir dilaksanakan kurang maksimal. Pada pertemuan kedua kinerja guru yang dinilai meningkat, Karena masih ada beberapa item yang dilaksanakan belum maksimalyaitu:merumuskan masalah/tugas yang
dipelajari
dan
mengorganisasikan kelas, menjadi fasilitator saat demonstrasi dan
menyajikan hasil kerja kelompok didepan kelas dan memberi penguatan terhadap materi yang sudah dibahas. Rendahnya kinerja guru dalam pembelajaran inquiri yang memanfaatkan media gambar pada siklus 1, memotivasi guru dengan berusaha memperbaikinya pada siklus berikutnya. Pada siklus 2 berusaha seoptimal mungkin. Dengan hasil penilaian kinerja guru pada siklus 2 nilai presentase 89 % kategori baik sekali. Pembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar pada siklus 2 bisa dikatakan berhasil karena sudah memenuhi indikator kinerja penelitian ini yaitu 86 % 4.3.2 Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas I SD Negeri 4 Jono Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru yang ditunjukkan dari meningkatnya ketuntasan hasil belajar siswa Ketuntasan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas I SD Negeri 4 Jono Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan sebelum diadakan tindakan yaitu pembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar dengan jumlah siswa yang tuntas 7 siswa dengan ketuntasan klasikal 44 %, sedangkan siswa yang tidak tuntas 15 siswa atau 56 %. Rendahnya hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas I disebabkan guru kelas I belum menerapkan struktur mengajar yang baik, guru tidak menyadari kejenuhan dan kebosanan siswa terhadap metode ceramah pada pembelajaran Bahsa Indonesia , guru kurang menghargai potensi yang dimiliki siswa, mereka dianggap tidak memiliki kemampuan apa-apa sehingga siswa cenderung pasif, guru belum menerapkan pendekatan yang tepat untuk membantu kesulitan belajar siswa, sehingga memperkuat anggapan siswa bahwa Bahasa Indonesia itu sulit. Selain itu, siswa kurang aktif, kurang kreatif, kurang berani mengajukan pertanyaan dan kurang berani menjawab pertanyaan sehingga menyebabkan hasil belajar rendah.
31
Dengan adanya masalah tersebut diadakan tindakan dengan pembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar. Setelah pendekatan inquiri dengan memanfaatkan media gambar dilakukan selama 2 siklus, diperoleh hasil yaitu siswa yang tuntas pada siklus 1 ada 12 siswa dengan ketuntasan klasikal 44 %, sedangkan siswa yang tidak tuntas berjumlah 15 siswa atau 56 %. Meningkat lagi pada siklus 2 yaitu siswa yang tuntas menjadi 25 siswa dengan ketuntasan klasikal 93 %. Secara otomatis jumlah siswa yang belum tuntas nilainya semakin berkurang jumlahnya. Jumlah siswa yang belum tuntas setelah dilaksanakan tindakan hanya 2 siswa. Kedua siswa itu dikategorikan kurang dalam kemampuan akademiknya pada pelajaran Bahasa Indonesia maupun pelajaran lainnya. Ketuntasan belajar siswa kelas I SD Negeri 4 Jono pada siklus 2 sudah sesuai dengan indikator kinerja yang ditetapkan dalam penilitian ini yaitu ketuntasan belajar klasikal siswa adalah 86 %. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran inquiri dengan memanfaatkan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa.