BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian yang diambil adalah siswa kelas XI IPS 2 dan kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Cepu tahun pelajaran 2013/2014, Peneliti melakukan penelitian di kelas XI IPS 3 sebagai kelompok eksperimen dan di kelas XI IPS 2 sebagai kelompok kontrol. Dalam penelitian ini subjek penelitian berjumlah 37 siswa, kelas XI IPS 3 berjumlah 19 siswa yang terdiri dari 12 perempuan dan 7 laki-laki. Sedangkan kelas XI IPS 2 berjumlah 18 siswa yang terdiri dari 9 perempuan dan 9 laki-laki. 4.2. Pelaksanaan Penelitian 4.2.1. Perizinan Langkah awal yang dilakukan oleh Peneliti sebelum melaksanakan penelitian adalah mengurus surat izin terlebih dahulu. Peneliti membuat surat izin penelitian yang ditanda tangani oleh Dekan FKIP-UKSW. Setelah Peneliti mendapatkan surat izin, kemudian Peneliti meminta izin kepada Kepala sekolah SMA Negeri 2 Cepu untuk mengadakan penelitian di SMA Negeri 2 Cepu yang akan dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2013 sampai selesai. 4.2.2. Pengumpulan data 4.2.2.1. Tes Awal (Pretest) Pretest dilaksanakan pada tanggal 19 Februari 2014, pretest dilaksanakan sebelum memberikan layanan informasi karier. Pretest dilakukan dengan
44
menyebar skala sikap Perencanaan Karier yang terdiri dari 48 item pernyataan kepada 37 siswa. Tabel hasil pretest dapat dilihat pada tabel 4.1. sebagai berikut.
Tabel 4.1. Hasil Pretest Kemampuan Perencanaan Karier Pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol
No
Nama
Eksperimen Kontrol 1 AY AZ 2 AL AS 3 AR BP 4 CF DA 5 DF DT 6 DI FM 7 DV FC 8 EL KH 9 FF MA 10 IY NA 11 LS NY 12 MA PD 13 MN RB 14 NU RA 15 RN RD 16 SN SN 17 SR SY 18 TW TL 19 YT Rata-rata Kategori 1 : Kategori Sangat Rendah 2 : Kategori Rendah 3 : Kategori Sedang
Skor Eksperimen Kontrol 70 127 125 74 60 97 91 69 102 98 130 124 134 66 126 90 94 73 71 101 129 75 94 117 68 97 133 104 120 76 105 119 69 123 96 123 99 100,84 97,38 Eksperimen 26 % 37 % 37 %
Kategori Kemampuan Perencanaan Karier Eksperimen Kontrol 1 3 3 1 1 2 2 1 2 2 3 3 3 1 3 2 2 1 1 2 3 1 2 3 1 2 3 2 3 1 2 3 1 3 2 3 2 Kontrol 33,33 % 33,33 % 33,33 %
45
Tabel 4.2. Perbandingan Hasil Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen Interval
Kategori
48-76 77-105 106-134 135-163 164-192
Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi Total Maksimum Minimum Rata-rata
Pretest eksperimen Frekuensi Prosentase 5 26 % 7 37 % 7 37 % 19 100 % 134 60 100,84
Pretest kontrol Frekuensi Prosentase 6 33,33 % 6 33,33 % 6 33,33 % 18 100 % 127 66 97,38
Tabel 4.2. di atas dapat dijelaskan bahwa kelompok eksperimen sebelum diberikan treatment (layanan informasi karier) terdapat 5 siswa yang masuk pada kategori sangat rendah, 7 siswa masuk pada kategori rendah dan 7 siswa masuk pada kategori sedang perencanaan kariernya. Pada kelompok eksperimen skor tertinggi sebesar 134 dan skor terendah sebesar 60 dengan rata-rata 100,84. Sedangkan kelompok kontrol terdapat 6 siswa yang masuk pada kategori sangat rendah, 6 siswa masuk pada kategori rendah dan 6 siswa masuk pada kategori sedang perencanaan kariernya. Pada kelompok kontrol skor tertinggi sebesar 127 dan skor terndah sebesar 66 dengan rata-rata 97,38. Jadi antara kelompok kontrol dan eksperimen jumlah siswa yang kemampuan perencanaan kariernya kurang mantap perbandingannya hampir sama, kelompok kontrol 18 siswa dan kelompok eksperimen 19 siswa. 4.2.2.2. Perlakuan Perlakuan atau treatment dilakukan dengan memberi layanan informasi karier secara berkelanjutan pada kelompok eksperimen, layanan dilaksanakan 8
46
kali pertemuan yaitu mulai tanggal 20 Februari 2014 sampai tanggal 1 Maret 2014. Layanan ini dikatakan berhasil apabila kemampuan perencanaan karier siswa dapat meningkat. Adapun sesi eksperimen peningkatan kemampuan perencanaan karier melalui layanan informasi karier sebagai berikut: 1. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Kamis, 20 Februari 2014 Topik layanan pada pertemuan pertama yaitu memahami sifat-sifat kepribadian, tujuan diberikan topik ini yaitu supaya siswa dapat lebih memahami sifat-sifat kepribadian yang dimilikinya. Dalam melaksanakan layanan informasi karier ini, terdapat langkah yang dilakukan oleh peneliti yaitu: 1. Tahap awal Tahap awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu membuat RPL (Rencana Pemberian Layanan) beserta materi. 2. Tahap pelaksanaan kegiatan Pertemuan pertama dilakukan pada hari Kamis, tanggal 20 Februari 2014, pertemuan ini diawali dengan mengkondisikan suasana kelas sehingga siswa siap mengikuti kegiatan layanan informasi karier. Kemudian peneliti menyampaikan topik layanan yang akan diberikan. Setelah itu, peneliti menyampaikan materi diselingi dengan tanya jawab tentang sifat-sifat kepribadian. Ketika tanya jawab berlangsung, para siswa cukup aktif dalam tanya jawab tersebut. Setelah tanya jawab dilakukan, siswa diberi tugas untuk mengisi lembar kerja. Ketika diberi tugas
47
tersebut, para siswa terlihat cukup antusias ketika diberi lembar kerja tersebut dan melaksanakannya dengan baik. 3. Observasi kegiatan Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti ketika layanan informasi karier diberikan terlihat bahwa siswa berantusias mengikuti kegiatan, siswa aktif berpartisipasi mengikuti kegiatan dan suasana kelas juga baik. Siswa pun merespon dengan baik ketika tanya jawab dan diberi tugas mengisi lembar kerja. 4. Tahap evaluasi Sebagai evaluasi peneliti mengadakan evaluasi proses yaitu dengan mengobservasi ketika layanan diberikan. Kemudian peneliti mengevaluasi hasil kegiatan dengan meminta siswa untuk menyebutkan sifat-sifat kepribadiannya, dan bagaimana tanggapannya mengenai sifat yang kurang baik. Secara keseluruhan layanan pada pertemuan pertama berjalan dengan lancar, siswa aktif mengikuti kegiatan layanan informasi karier ini. 2. Pertemuan II dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 Februari 2014 Topik layanan pada pertemuan kedua yaitu mengenal bakat dan minat, tujuan diberikan topik ini yaitu supaya siswa dapat mengetahui dan lebih memahami bakat dan minatnya. Dalam melaksanakan layanan informasi karier ini, terdapat langkah yang dilakukan oleh peneliti yaitu: 1. Tahap awal Tahap awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu membuat RPL (Rencana Pemberian Layanan) beserta materi.
48
2. Tahap pelaksanaan kegiatan Pertemuan kedua diawali dengan mengkondisikan suasana kelas sehingga siswa siap mengikuti kegiatan layanan informasi karier. Kemudian peneliti menyampaikan topik layanan yang akan diberikan. Setelah itu peneliti menyampaikan materi diselingi dengan tanya jawab tentang bakat dan minat. Ketika tanya jawab berlangsung, para siswa aktif dalam
tanya
jawab
tersebut.
Siswa
berantusias
menyampaikan
pendapatnya tentang bakat dan minat. Setelah tanya jawab dilakukan, siswa diberi tugas untuk mengisi lembar kerja. Ketika diberi tugas tersebut, para siswa mengerjakannya dengan baik. 3. Observasi kegiatan Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti ketika layanan informasi karier diberikan terlihat bahwa siswa berantusias mengikuti kegiatan, siswa aktif berpartisipasi mengikuti kegiatan dan suasana kelas juga baik. Siswa pun merespon dengan baik ketika tanya jawab dan diberi tugas mengisi lembar kerja. 4. Tahap evaluasi Sebagai evaluasi peneliti mengadakan evaluasi proses yaitu dengan mengobservasi ketika layanan diberikan. Kemudian peneliti mengevaluasi hasil kegiatan dengan meminta siswa untuk menyampaikan bakat apa yang dimiliki dan bagaimana cara untuk mengembangkan bakatnya tersebut. Selain itu siswa juga diminta untuk menyebutkan minatnya dalam bidang studi lanjutan (Perguruan Tinggi) atau bidang pekerjaan. Secara
49
keseluruhan layanan pada pertemuan kedua berjalan dengan lancar, siswa lebih aktif dari pada pertemuan pertama dalam mengikuti kegiatan layanan informasi karier. 3. Pertemuan III dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 Februari 2014 Topik layanan pada pertemuan ketiga yaitu gambaran diri, tujuan diberikan topik ini yaitu supaya siswa dapat lebih memahami bagaimana gambaran dirinya, sehingga siswa dapat mengetahui bidang studi atau pekerjaan yang sesuai dengan dirinya. Dalam melaksanakan layanan informasi karier ini, terdapat langkah yang dilakukan oleh peneliti yaitu: 1. Tahap awal Tahap awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu membuat RPL (Rencana Pemberian Layanan) beserta materi. 2. Tahap pelaksanaan kegiatan Pertemuan ketiga dilakukan pada hari Sabtu, pertemuan ini diawali dengan mengkondisikan suasana kelas sehingga siswa siap mengikuti kegiatan layanan informasi karier. Kemudian peneliti menyampaikan topik layanan yang akan diberikan. Setelah itu, peneliti menyampaikan materi diselingi dengan tanya jawab tentang gambaran diri. Setelah tanya jawab dilakukan, siswa diberi tugas untuk mengisi lembar kerja “gambaran diri”. Ketika diberi tugas tersebut, para siswa terlihat antusias ketika diberi lembar kerja tersebut dan melaksanakannya dengan baik. 3. Observasi kegiatan
50
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti ketika layanan informasi karier diberikan terlihat bahwa siswa aktif mengikuti kegiatan, semua siswa berpartisipasi mengikuti kegiatan dan suasana kelas juga baik. Siswa pun merespon dengan baik ketika tanya jawab dan diberi tugas mengisi lembar kerja. 4. Tahap evaluasi Sebagai evaluasi peneliti mengadakan evaluasi proses yaitu dengan mengobservasi ketika layanan diberikan. Kemudian peneliti mengevaluasi hasil kegiatan dengan meminta siswa untuk menyampaikan bagaimana gambaran dirinya dan bidang studi atau pekerjaan apa yang sesuai dengan dirinya. Secara keseluruhan layanan pada pertemuan ketiga ini berjalan dengan lancar, siswa aktif mengikuti kegiatan layanan informasi karier ini. 4. Pertemuan IV dilaksanakan pada hari Senin, 24 Februari 2014 Topik layanan pada pertemuan keempat yaitu gambaran karier keluarga, tujuan diberikan topik ini yaitu supaya siswa dapat lebih memahami tentang keadaan keluarganya yang meliputi keadaan ekonomi dan taraf pendidikan. Dari pemahaman tersebut, siswa diharapkan lebih mengetahui bagaimana gambaran karier keluarganya. Karena keluarga ikut berperan penting dalam perencanaan karier, sehingga dari pemahaman tersebut siswa dapat lebih matang merencanakan kariernya. Dalam melaksanakan layanan informasi karier ini, terdapat langkah yang dilakukan oleh peneliti yaitu: 1. Tahap awal
51
Tahap awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu membuat RPL (Rencana Pemberian Layanan) beserta materi. 2. Tahap pelaksanaan kegiatan Pertemuan keempat dilakukan pada hari Senin, pertemuan ini diawali dengan mengkondisikan suasana kelas sehingga siswa siap mengikuti kegiatan layanan
informasi karier. Kemudian peneliti
menyampaikan topik layanan yang akan diberikan. Setelah itu, peneliti menyampaikan materi diselingi dengan tanya jawab tentang keluarga. Setelah tanya jawab dilakukan, siswa diberi tugas untuk mengisi lembar kerja “gambaran karier keluarga”. Ketika diberi tugas tersebut, para siswa terlihat sangat antusias ketika diberi lembar kerja tersebut dan mengerjakannya dengan baik. 3. Observasi kegiatan Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti ketika layanan informasi karier diberikan terlihat bahwa antusias, partisipasi, aktivitas, respon siswa serta suasana kelas cukup baik. 4. Tahap evaluasi Tahap evaluasi ini peneliti melakukannya dengan mengevaluasi proses dan hasil kegiatan. Evaluasi proses diakukan yaitu dengan mengobservasi ketika layanan diberikan. Kemudian peneliti mengevaluasi hasil kegiatan dengan meminta siswa untuk menyampaikan seberapa jauh pemahamannya tentang gambaran karier keluarganya. Secara keseluruhan
52
layanan pada pertemuan ini berjalan dengan lancar, semua siswa aktif mengikuti kegiatan layanan informasi karier ini. 5. Pertemuan V dilaksanakan pada hari Kamis, 27 Februari 2014 Topik layanan pada pertemuan kelima yaitu dunia Perguruan Tinggi, tujuan diberikan topik ini yaitu supaya siswa dapat lebih memahami tentang Perguruan Tinggi dan mengenal berbagai macam fakultas serta jurusan di Perguruan Tinggi. Dalam melaksanakan layanan informasi karier ini, terdapat langkah yang dilakukan oleh peneliti yaitu: 1. Tahap awal Tahap awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu membuat RPL (Rencana Pemberian Layanan) beserta materi. 2. Tahap pelaksanaan kegiatan Pertemuan ketiga dilakukan pada hari Kamis, pertemuan ini diawali dengan mengkondisikan suasana kelas sehingga siswa siap mengikuti kegiatan layanan informasi karier. Kemudian peneliti menyampaikan topik layanan yang akan diberikan. Setelah itu, peneliti tanya jawab dengan siswa tentang Perguruan Tinggi. Dari tanya jawab tersebut, cukup banyak siswa yang kurang memahami bagaimana dunia Perguruan Tinggi. Kemudian peneliti meyampaikan informasi mengenai dunia Perguruan Tinggi. Ketika materi disampaikan siswa cukup aktif untuk bertanya tentang hal yang kurang dimengerti. 3. Observasi kegiatan
53
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti ketika layanan informasi karier diberikan terlihat bahwa siswa aktif berpartisipasi mengikuti kegiatan dan suasana kelas juga baik. Siswa pun merespon dengan baik ketika tanya jawab dan ketika menerima materi. 4. Tahap evaluasi Sebagai evaluasi peneliti mengadakan evaluasi proses yaitu dengan mengobservasi ketika layanan diberikan. Kemudian peneliti mengevaluasi hasil kegiatan dengan meminta siswa untuk menyebutkan beberapa Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia serta berbagai fakultas dan jurusan yang ada. Secara keseluruhan layanan pada pertemuan kelima ini berjalan dengan lancar, siswa aktif mengikuti kegiatan layanan informasi karier ini. 6. Pertemuan VI dilaksanakan pada hari Kamis, 27 Februari 2014 Topik layanan pada pertemuan keenam yaitu memilih jurusan di Perguruan Tinggi, tujuan diberikan topik ini yaitu supaya siswa lebih mengetahui bagaimana cara menentukan pilihan jurusan di Perguruan Tinggi, sehingga nantinya siswa dapat memilih jurusan yang tepat sesuai dengan kemampuannya. Dalam melaksanakan layanan informasi karier ini, terdapat langkah yang dilakukan oleh peneliti yaitu: 1. Tahap awal Tahap awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu membuat RPL (Rencana Pemberian Layanan) beserta materi. 2. Tahap pelaksanaan kegiatan
54
Pertemuan keenam dilakukan pada hari Kamis, pertemuan ini diawali dengan mengkondisikan suasana kelas sehingga siswa siap mengikuti kegiatan layanan informasi karier. Kemudian peneliti menyampaikan topik layanan yang akan diberikan. Setelah itu, peneliti tanya jawab dengan siswa tentang memilih jurusan di Perguruan Tinggi. Setelah tanya jawab siswa berdiskusi tentang bagaimana cara memilih jurusan yang tepat di Perguruan Tinggi. Ketika berdiskusi, siswa aktif bertukar pikiran dengan teman sekelompoknya meskipun terkadang ramai karena diskusi diselingi dengan bercanda. Setelah selesai berdiskusi, siswa diminta untuk menyampaikan hasil diskusinya. Kemudian setelah itu peneliti memberikan tips memilih jurusan di Perguruan Tinggi. 3. Observasi kegiatan Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti ketika layanan informasi karier diberikan terlihat bahwa siswa aktif berpartisipasi mengikuti kegiatan dan suasana kelas juga baik. Siswa pun merespon dengan baik ketika tanya jawab dan siswa aktif berpartisipasi ketika berdiskusi. 4. Tahap evaluasi Sebagai evaluasi peneliti mengadakan evaluasi proses yaitu dengan mengobservasi ketika layanan diberikan. Kemudian peneliti mengevaluasi hasil kegiatan dengan meminta siswa untuk menyampaikan cara memilih jurusan yang tepat di Perguruan Tinggi. Secara keseluruhan layanan pada
55
pertemuan keenam ini berjalan dengan lancar, siswa aktif mengikuti kegiatan layanan informasi karier ini. 7. Pertemuan VII dilaksanakan pada hari Jumat, 28 Februari 2014 Topik layanan pada pertemuan ketujuh yaitu mengenal jenis pekerjaan, tujuan diberikan topik ini yaitu supaya siswa lebih mengetahui dan memahami jenis-jenis pekerjaan. Dalam melaksanakan layanan informasi karier ini, terdapat langkah yang dilakukan oleh peneliti yaitu: 1. Tahap awal Tahap awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu membuat RPL (Rencana Pemberian Layanan) beserta materi. 2. Tahap pelaksanaan kegiatan Pertemuan ketujuh dilakukan pada hari Jumat, pertemuan ini diawali dengan mengkondisikan suasana kelas sehingga siswa siap mengikuti kegiatan layanan informasi karier. Kemudian peneliti menyampaikan topik layanan yang akan diberikan. Setelah itu, peneliti menyampaikan materi diselingi dengan tanya jawab dengan siswa tentang jenis-jenis pekerjaan. Setelah materi disampaikan dan tanya jawab siswa berdiskusi
tentang
jenis
pekerjaan
yang
diinginkan
berdasarkan
pertimbangan yang matang sesuai dengan dirinya. Kemudian beberapa siswa diminta untuk menyampaikan jenis pekerjaan apa yang diinginkan. 3. Observasi kegiatan Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti ketika layanan informasi karier diberikan terlihat bahwa antusiasme siswa mengikuti
56
kegiatan cukup baik, siswa aktif berpartisipasi mengikuti kegiatan dan suasana kelas juga baik. Siswa pun merespon dengan baik ketika tanya jawab dan ketika berdiskusi. 4. Tahap evaluasi Sebagai evaluasi peneliti mengadakan evaluasi proses yaitu dengan mengobservasi ketika layanan diberikan. Kemudian peneliti mengevaluasi hasil kegiatan dengan meminta siswa untuk menyebutkan pekerjaan apa yang diinginkannya beserta alasannya. Secara keseluruhan layanan pada pertemuan ketujuh ini berjalan dengan lancar, siswa aktif mengikuti kegiatan layanan informasi karier. 8. Pertemuan VIII dilaksanakan pada hari Sabtu, 1 Maret 2014 Topik layanan pada pertemuan kelima yaitu memasuki dunia kerja, tujuan diberikan topik ini yaitu supaya siswa dapat lebih memahami tentang bagaimana memasuki dunia kerja yang meliputi persyaratan dan persiapan yang diperlukan untuk masuk ke dunia kerja. Dalam melaksanakan layanan informasi karier ini, terdapat langkah yang dilakukan oleh peneliti yaitu: 1. Tahap awal Tahap awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu membuat RPL (Rencana Pemberian Layanan) beserta materi. 2. Tahap pelaksanaan kegiatan Pertemuan kedelapan dilakukan pada hari Sabtu, pertemuan ini diawali dengan mengkondisikan suasana kelas sehingga siswa siap
57
mengikuti kegiatan layanan informasi karier. Kemudian peneliti menyampaikan topik layanan yang akan diberikan. Setelah itu, peneliti menyampaikan materi dan tanya jawab dengan siswa tentang dunia kerja. Peneliti juga memberikan tips untuk masuk ke dunia kerja. 3. Observasi kegiatan Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti ketika layanan informasi karier diberikan terlihat bahwa siswa aktif berpartisipasi mengikuti kegiatan dan suasana kelas juga baik. Siswa pun merespon dengan baik ketika materi disampaikan dan ketika tanya jawab siswa aktif bertanya. 4. Tahap evaluasi Sebagai evaluasi peneliti mengadakan evaluasi proses yaitu dengan mengobservasi ketika layanan diberikan. Kemudian peneliti mengevaluasi hasil kegiatan dengan meminta siswa untuk menyampaikan hal-hal apoa saja yang perlu dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja. Secara keseluruhan layanan pada pertemuan kelima ini berjalan dengan lancar, siswa aktif mengikuti kegiatan layanan informasi karier. 4.2.2.3. Test akhir (Posttest) Posttest dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2014 setelah diberikan layanan informasi karier. Posttest dilakukan dengan membagikan skala sikap Perencanaan Karier yang berjumlah 48 item pernyataan kepada 37 siswa. Peneliti kemudian mengolah hasil instrumen yang telah diisi siswa. Tabel hasil Posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 4.3. berikut ini.
58
Tabel 4.3. Hasil Posttest Kemampuan Perencanaan Karier Pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol
No
Nama
Eksperimen Kontrol 1 AY AZ 2 AL AS 3 AR BP 4 CF DA 5 DF DT 6 DI FM 7 DV FC 8 EL KH 9 FF MA 10 IY NA 11 LS NY 12 MA PD 13 MN RB 14 NU RA 15 RN RD 16 SN SN 17 SR SY 18 TW TL 19 YT Rata-rata Kategori 1 : Kategori Sangat Rendah 2 : Kategori Rendah 3 : Kategori Sedang 4 : Kategori Tinggi 5 : Kategori Sangat Tinggi
Skor Eksperimen Kontrol 159 127 147 74 137 97 163 69 140 98 160 124 169 66 144 90 138 73 166 105 145 75 154 117 135 97 138 104 129 76 177 119 144 123 146 126 136 148,78 97,77 Eksperimen 5% 79 % 16 %
Kategori Kemampuan Perencanaan Karier Eksperimen Kontrol 4 3 4 1 4 2 4 1 4 2 4 3 5 1 4 2 4 1 5 2 4 1 4 3 4 2 4 2 3 1 5 3 4 3 4 3 4 Kontrol 33,33 % 33,33 % 33,33 % -
Setelah diberikan layanan informasi karier terjadi perubahan skor kemampuan perencanaan karier pada kelompok eksperimen antara sebelum dengan sesudah diberikan layanan informasi karier. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan skor kemampuan perencanaan karier pada kelompok eksperimen, yang dapat dilihat pada tabel berikut.
59
Tabel 4.4. Perubahan Pada Kelompok Eksperimen Sebelum dan Sesudah Diberi Layanan Informasi Karier No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Nama AY AL AR CF DF DI DV EL FF IY LS MA MN NU RN SN SR TW YT Rata-rata
Skor Pretest Posttest 70 125 60 91 102 130 134 126 94 71 129 94 68 133 120 105 69 96 99 100,84
159 147 137 163 140 160 169 144 138 166 145 154 135 138 129 177 144 146 136 148,78
Tabel 4.5. Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen Interval 48-76 77-105 106-134 135-163 164-192
Kategori
Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi Total Maksimum Minimum Rata-rata
Pretest eksperimen Frekuensi Prosentase 5 26 % 7 37 % 7 37 % 19 100 % 134 60 100,84
Posttest eksperimen Frekuensi Prosentase 1 5% 15 79 % 3 16 % 19 100 % 177 129 148,78
60
Tabel 4.5. diatas dapat dijelaskan bahwa pada kelompok eksperimen sebelum diberikan layanan informasi karier terdapat 5 siswa masuk pada kategori sangat rendah, 7 siswa masuk pada kategori rendah dan 7 siswa masuk pada kategori sedang perencanaan kariernya. Skor terendah pada pretest eksperimen yaitu sebesar 60 dan skor tertingginya 134, untuk skor rata-ratanya sebesar 100,84. Sedangkan setelah diberikan layanan informasi karier terdapat 1 siswa masuk pada kategori sedang, 15 siswa masuk pada kategori tinggi dan 3 siswa masuk pada kategori sangat tinggi perencanaan kariernya. Skor terendah posttest sebesar 129 sedangkan skor tertingginya sebesar 177, dan untuk rata-ratanya sebesar 148,78. Jadi, setelah layanan informasi karier diberikan, kemampuan perencanaan karier siswa pada kelompok eksperimen jumlah siswa yang perencanaan kariernya pada kategori sangat rendah, rendah dan sedang berkurang dan yang masuk kategori tinggi dang sangat tinggi jumlahnya meningkat. 4.3. Analisis Data 4.3.1. Perubahan kelompok eksperimen setelah diberikan layanan informasi karier Setelah diberikan layanan informasi karier terjadi peningkatan kemampuan perencanaan karier pada kelompok eksperimen antara sebelum dengan sesudah diberikan layanan informasi karier, hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6. diberikut ini.
61
Tabel 4.6. Hasil Analisis Uji Mann Whitney Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen Ranks eksperimen NKPK PRE TEST
N
Mean Rank Sum of Ranks 19
10.18
193.50
POST TEST
19
28.82
547.50
Total
38 Test Statisticsb NKPK
Mann-Whitney U 3.500 Wilcoxon W 193.500 Z -5.169 Asymp. Sig. (2-tailed) .000 Exact Sig. [2*(1-tailed .000a Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: eksperimen Tabel 4.6. di atas menunjukan bahwa ada peningkatan yang sangat signifikan antara sebelum dan setelah diberikan layanan informasi karier pada kelompok eksperimen. Hasil analisis Z= -5.169 dan Asymp.Sig. (2-tailed) yaitu p= 0.000<0.050, yang berarti bahwa ada peningkatan yang sangat signifikan kemampuan perencanaan karier setelah diberikan layanan informasi karier. Mean rank pada pretest sebesar 10.18, sedangkan mean rank pada posttest sebesar 28.82. Selisih antara mean rank pretest dan posttest yaitu sebesar 18.64, hal ini berarti ada peningkatan mean rank pretest dan posttest pada kelompok eksperimen.
62
4.3.2. Uji Mann Whitney posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen Setelah memberikan posttest pada kelompok kontrol dan eksperimen diperoleh data yang kemudian diolah oleh peneliti. Analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan teknik analisis Mann Whitney dan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.7. Hasil Analisis Uji Mann Whitney Posttest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Mann-Whitney Test Ranks kelompok posttest eksperimen
N
Mean Rank Sum of Ranks 19
28.00
532.00
kontrol
18
9.50
171.00
Total
37
Test Statisticsb VAR00001 Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 171.000 Z -5.197 Asymp. Sig. (2-tailed) .000 Exact Sig. [2*(1-tailed .000a Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: VAR00002
Pada pengolahan hasil posttest kelompok eksperimen dan kontrol diperoleh hasil uji statistik dengan teknik analisis Mann Whitney yaitu Z= -5.197 dan Asymp.Sig.(2-tailed) p= 0.000<0.050, hasil tersebut menunjukan bahwa ada 63
perbedaan yang sangat signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam hal perencanaan karier setelah kelompok eksperimen diberikan layanan informasi karier. Mean rank kelompok eksperimen 28.00 dan mean rank kelompok kontrol 9.50. Selisih mean rank antara kelompok eksperimen dengan mean rank kelompok kontrol sebesar 18.50, yang berarti bahwa ada peningkatan yang sangat signifikan kemampuan perencanaan karier siswa pada kelompok eksperimen setelah diberikan layanan informasi karier dibanding dengan kelompok kontrol. 4.4. Uji Hipotesis Pada pengolahan hasil uji beda posttest kelompok kontrol dan eksperimen diperoleh hasil p=0.000<0.050 yang dapat dilihat pada baris Asymp.Sig.(2-tailed). Hasil tersebut menunjukan ada perbedaan yang sangat signifikan antara kelompok kontrol dan eksperimen dalam hal kemampuan perencanaan karier setelah kelompok eksperimen diberikan layanan informasi karier. Dengan demikian hipotesis pada penelitian ini yang menyatakan bahwa “ada peningkatan yang signifikan kemampuan perencanaan karier siswa kelas XI SMA Negeri 2 Cepu melalui layanan informasi karier” dinyatakan diterima. 4.5. Pembahasan Berdasarkan hasil uji hipotesis diketahui bahwa ada peningkatan yang sangat signifikan kemampuan perencanaan karier melalui layanan informasi karier, yang ditunjukkan dari hasil uji beda p=0.000<0.050. Selisih mean rank antara pretest dan posttest pada kelompok eksperimen yaitu sebesar 18.64, sehingga dapat diketahui bahwa ada peningkatan mean rank setelah diberikan
64
layanan informasi karier. Sedangkan selisih mean rank antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen sebesar 18.50, yang berarti bahwa ada peningkatan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dalam kemampuan perencanaan karier setelah kelompok eksperimen diberikan layanan informasi karier. Hasil penelitian yang dilakukan peneliti menyatakan bahwa melalui layanan informasi karier dapat meningkatkan kemampuan perencanaan karier siswa, hal ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ummah (2012) yang menyatakan bahwa penerapan layanan informasi karier dapat meningkatkan kemampuan perencanaan karier siswa kelas XII SMAN 1 Krembung Sidoarjo. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Retno (2012) yang menyatakan bahwa layanan informasi karier efektif untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karier pada siswa kelas X SMA Negeri Wonogiri. Layanan informasi karier diberikan selama 8 kali pertemuan, layanan informasi karier merupakan layanan yang diberikan kepada siswa untuk membantu siswa mendapat pengetahuan serta pemahaman tentang dirinya sendiri dan mengenai karier yang meliputi informasi tentang Perguruan Tinggi, dunia kerja serta syarat-syarat yang diperlukan sehingga siswa mampu merencanakan dan menentukan keputusan yang tepat untuk kariernya. Jadi, dari layanan informasi karier tersebut dapat membantu siswa memahami dirinya dan untuk mendapat berbagai keterangan, data, fakta tentang lingkungan yang meliputi dunia pendidikan dan dunia kerja. Berbagai informasi dan pemahaman tersebut membantu siswa dapat merencanakan kariernya dengan matang.
65
Pandangan Williamson (dalam Winkel dan Hastuti, 2006) mengemukakan bahwa seseorang dapat merencanakan atau menentukan pilihan karier yang cocok baginya dengan mengkorelasikan kemampuan, potensi dan wujud minat yang dimilikinya dengan kualitas-kualitas yang secara obyektif dituntut bila memegang pilihan karier tersebut. Terdapat faktor yang mempengaruhi dalam perencanaan karier yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal ini merupakan informasi tentang diri sendiri yang meliputi kemampuan intelektual, bakat dan minat, sifat-sifat kepribadian, nilai-nilai kehidupan dan
keterampilan khusus.
Sedangkan faktor eksternal meliputi informasi tentang lingkungan (keluarga dan lingkungan hidup yang relevan bagi perencanaan karier khususnya informasi pendidikan dan informasi jabatan). Adanya faktor-faktor tersebut, maka siswa perlu diberikan layanan informasi karier untuk mendukung siswa dalam merencanakan kariernya. Layanan informasi karier diberikan untuk membantu siswa memperoleh informasi tentang dirinya dan tentang lingkungan keluarga maupun lingkungan hidup yang relevan bagi perencanaan karier, sehingga siswa mampu membuat perencanaan karier yang matang. Hal ini berkaitan dengan apa yang dikemukakan oleh Hartono (dalam Yeni dan Nursalim, 2013) bahwa informasi karier sangat berguna untuk memperoleh pemahaman karier, perencanaan karier, menentukan alternatif pilihan karier dan melakukan evaluasi terhadap alternatif pilihan karier. Sedangkan menurut Prayitno dan Amti (2009), tujuan diberikan layanan informasi karier yaitu yang pertama untuk membekali individu dengan berbagai pengetahuan tentang lingkungan yang diperlukan untuk memecahkan masalah berkenaan
66
dengan lingkungan sekitar, pendidikan, jabatan maupun sosial budaya. Kemudian yang kedua, memungkinkan individu dapat menentukan arah hidupnya termasuk rencana karier, dan yang ketiga yaitu memungkinkan individu dapat mengambil keputusan dan bertindak sesuai dengan aspek-aspek kepribadiannya. Berbagai informasi yang didapatkan melalui layanan informasi karier tersebut juga berkaitan dengan apa yang dikemukakan oleh Parsons (Gibson dan Mitchel, 2011), yang menyatakan bahwa dalam merencanakan karier ada langkah yang harus dilakukan untuk membuat suatu perencanaan karier. Langkah tersebut yaitu pegetahuan dan pemahaman diri sendiri, pengetahuan dan pemahaman dunia kerja, kemudiaan penalaran yang realistis akan hubungan pengetahuan dan pemahaman diri dengan pengetahuan dan pemahaman dunia kerja. Sehingga, layanan informasi karier sangat mendukung siswa dalam membuat perencanaan karier yang matang, karena melalui layanan informasi karier tersebut dapat membantu siswa memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang dirinya sendiri dan dunia kerja. Kemudian dari pengetahuan dan pemahaman tentang diri serta
dunia
kerja,
dapat
melakukan
penalaran
yang
realistis
dengan
menghubungkan pemahaman diri dengan pemahaman dunia kerja sehingga siswa dapat menentukan rencana karier secara matang dan bisa mencapai tujuan karier yang diharapkan.
67