BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 1.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Guru BK SMP di Kota Salatiga yang menjadi guru Bimbingan konseling SMP di Salatiga berdasarkan latar belakang pendidikannya sebanyak 45 orang guru dari 17 SMP di Salatiga. dengan rincian data sebagai berikut. Tabel 4.1. Jumlah Guru BK SMP di Kota Salatiga No
Latar belakang pendidikan
Jumlah
1.
S1 Bimbingan Konseling
38
2.
S1 Psikologi
7
Jumlah
45
1.2. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di SMP di Salatiga baik SMP negeri maupun swasta yang berjumlah 16 sekolah pada tanggal 10 – 17 Desember 2012. Penulis menyebarkan instrumen yang berbentuk tes tentang ketrampilan dasar konseling sebanyak 64 soal kepada guru BK SMP di Salatiga sebanyak 45 orang guru BK. Dalam penyebaran instrumen penulis memanfaatkan waktu jeda setelah tes di masing-masing sekolah atau tempat mengajar.
1.3. Hasil Penelitian 1.3.1.
Analisi Deskriptif Setelah semua data terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan
data kedalam komputer program SPSS release 11.5 for windows dengan menggunakan teknik analisis Mann Whitney. Dari perhitungan data pengolahan secara statistik diperoleh hasil sebagai berikut : Untuk mengetahui tingkatan penguasaan ketrampilan dasar konseling guru BK SMP di Salatiga, maka akan dibuat rentang nilai untuk menentukan atau menggolongkan apakah penguasaan ketrampilan dasar konseling termasuk dalam kategori sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Untuk skor tertinggi 64 dan skor terendah 0, maka kategorinya sebagai berikut: Kategori
Rentang
Sangat rendah
0 – 13
Rendah
14 – 27
Sedang
28 – 41
Tinggi
42 – 56
Sangat tinggi
57 – 64
Tabel 4.2. Tingkat Penguasaan Ketrampilan Dasar konseling Guru BK SMP di Kota Salatiga Kategori
BK
NON BK
%
Sangat rendah
0
0
0%
Rendah
20
7
60%
Sedang
7
0
15%
Tinggi
11
0
25%
Sangat tinggi
0
0
0%
Total
38
7
100%
Dari tabel 4.2 terdapat 45 orang guru dengan berlatar belakang S1 BK sebanyak 38 orang dan yang berlatar belakang S1 Psikologi sebanyak 7 orang. Dari guru yang berlatar belakang S1 BK tidak terdapat guru yang penguasaan ketrampilan dasar konselingnya sangat rendah, 20 (53%) orang yang penguasaan ketrampilan dasar konselingnya rendah, 7 (18%) orang yang penguasaannya sedang, 11 (29%) orang yang penguasaannya tinggi dan tidak terdapat guru dari S1 BK yang penguasaan ketrampilan dasarnya sangat tinggi. Sedangkan dari guru yang berlatar belakang S1 Psikologi tidak terdapat guru yang penguasaan ketrampilan dasar konselingnya sangat rendah, terdapat 7 (100%) orang yang penguasaannya rendah, tidak terdapat guru yang penguasaannya sedang, tidak terdapat juga guru yang penguasaan ketrampilan dasar konselingnya tinggi maupun sangat tinggi.
1.3.2.
Analisis Analisis
Tabel 4.3. Perbedaan penguasaan ketrampilan dasar konseling berdasarkan latar belakang pendidikan Ranks RKDK
LATBEL BK PSI Total
N
Mean Rank 24.66 14.00
38 7 45
Sum of Ranks 937.00 98.00
Test Statisticsb Mann-Whitney U Wilcoxon W Z As ymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
RKDK 70.000 98.000 -2.254 .024 a
.049
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: LATBEL
Dari hasil analisis di atas diperoleh hasil penelitian yaitu p= 0,024 (p<0,05) artinya ada perbedaan secara signifikan antara penguasaan ketrampilan dasar konseling guru yang berlatar belakang S1 Bimbingan konseling dan S1 Psikologi. 1.4.
Uji Hipotesis Hasil perhitungan didapat tingkat probabilitas 0,024 (p < 0,050)
artinya ada perbedaan secara signifikan antara guru yang berlatar belakang S1 Bimbingan Konseling dan S1 Psikologi. Hal ini juga diperkuat dengan melihat hasil mean rank pada guru yang berlatar belakang pendidikannya S1 Bimbingan dan konseling sebesar 24,66 dan guru yang berlatar belakang S1 Psikologi sebesar 14,00 dimana penguasaan ketrampilan
dasar konseling guru yang berlatar belakang pendidikannya S1 Bimbingan dan konseling lebih tinggi dari guru yang berlatar belakang S1 Psikologi walaupun dari masing-masing memiliki penguasaan ketrampilan dasar konseling yang rendah. Oleh karena itu hipotesis yang diajukan penulis diterima. 1.5. Pembahasan Hasil penelitian dengan judul Perbedaan penguasaan ketrampilan dasar konseling berdasarkan latar belakang pendidikan pada guru BK SMP di Kota Salatiga menghasilkan hasil analisis data bahwa ada perbedaan secara signifikan perbedaan penguasaan ketrampialn dasar konseling berdasarkan latar belakang guru BK . Hasil penelitian ini melihat adanya hasil perbedaan kompetensi guru BK di Salatiga yang sangat rendah hasilnya. kemudian beberapa fenomena yang ditemui oleh penulis dalam hal ketrampilan dasar konseling. Dengan hasil bahwa rata-rata penguasaan ketrampilan Dasar konseling guru BK SMP di Salatiga rendah, baik dari latar belakang pendidikan S1 Bimbingan Konseling dan S1 Psikologi. Hasil penelitian dari Kusmaryani (2010) ditunjukkan rata-rata hasil pencapaian 19,36 atau sekitar 52,18% dari 42 orang konselor di Sekolah Menengah Pertama di Yogyakarta yang dinyatakan masih rendah. Perbedaan secara signifikan tentang penguasaan ketrampilan dasar konseling berdasarkan latar belakang pendidikan Guru BK SMP di Salatiga (S1 BK dan Non BK) dapat dijelaskan sebagai berikut ketrampilan dasar konseling adalah ketrampilan konseling adalah cara
yang digunakan oleh seorang konselor dalam hubungan konseling untuk membantu konseli agar berkembang potensinya serta mampu mengatasi masalah yang dihadapi dengan mempertimbangkan kondisi-kondisi lingkungan yakni nilai-nilai sosial, budaya dan agama. Bagi seorang konselor, menguasai ketrampilan konseling adalah mutlak. Karena dalam proses konseling ketrampilan yang baik merupakan kunci keberhasilan untuk mencapai tujuan konseling (Willis, 2007). Latar belakang pendidikan guru BK merupakan syarat yang mutlak untuk menjadi seorang Guru BK. sekarang ini ada dua latar belakang pendidikan guru BK yang bisa menjadi guru pembimbing atau konselor di sekolah, yaitu guru yang mempunyai background pendidikan dari S1 Bimbingan dan Konseling dan guru yang berlatar belakng S1 Psikologi yang mengikuti program akta IV sebagai syarat agar bisa menjadi guru BK atau guru Pembimbing di sekolah. Untuk menjadi seorang guru BK agar dapat
memberikan bantuan layanan konseling perlu dikuasainya
keterampilan dasar komunikasi konseling. Di dalam proses konseling, konselor menerapkan serangkaian keterampilan yang harus dilakukan yang disebut keterampilan dasar konseling. Dalam profesionalitas guru BK, selain adanya latar belakang pendidikan yang mendukung, ada beberapa syarat penting yang hendaknya juga dipenuhi, syarat tersebut yaitu penguasaan keterampilan konseling. Saat ini keterampilan konseling menjadi fokus pengembangan guru BK di sekolah.
Melihat dari latar belakang pendidikan memang berbeda, S1 Bimbingan dan Konseling merupakan latar belakang sebagai pendidik. Sedangkan S1 Psikologi bukan berlatar belakang pendidikan, juga dengan teori yang didapatkan tentang ketrampilan dasar konseling lebih sedikit dibandingkan dengan guru yang berlatar belakang S1 Bimbingan dan konseling. Maka dari itu jelas ada perbedaan antara guru yang berlatar belakang S1 Bimbingan dan Konseling dan guru yang berlatar belakang S1 Psikologi. Tetapi walaupun hasilnya mengatakan ada perbedaan, kedua-duanya mendapatkan hasil yang rata-rata rendah nilainya tentang penguasaan ketrampilan dasar konseling. Hal itu dapat dipengaruhi oleh faktor usia, lama bekerja dan tentang teori yang didapatkan ketika guru tersebut masih di bangku kuliah.