75
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1 Sejarah Polda Metropolitan Jakarta Raya Sejarah Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (PMJR) diawali dari kepolisian Batavia yang dibentuk pada tahun 1936 sesuai dengan data dari Regeering Almanak Vor Nederlandsch Indie 1941 Tweed Gedelte yang disusun Belanda ketika berada di Indonesia. Batavia pada masa pendudukan Belanda merupakan
kota
karesidenan
dengan
kantor
besar
kepolisisan
atau
HoofbureauVan Politie Batavia di Jl. Medan Merdeka Barat, sekarang dilokasi itu berdiri kantor Pos Polisi Monas. Pada zaman pendudukan Jepang diadakan perubahan tata pemerintahan daerah dan nama Batavia diubah menjadi Jakarta. Perubahan-perubahan yang dilakukan Jepang di Indonesia juga berdampak pada kepolisian. Jepang kemudian membentuk kantor jawatan Kepolisian Negara yang berlokasi di Jl. Juanda. Sebelum penyerahan kedaulatan wilayah Republik Indonesia kembali pada bangsa Indonesia antara Muhammad Hatta dengan Ratu Juliana di Belanda tanggal 27 desember 1949, badan-badan Kepolisian secara kepolisian secara perlahan-lahan diserahterimakan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia. Pada tanggal 6 desember 1949 Kepala Kepolisian Negara membentuk Kepolisian Komisariat Jaya yang berkantor di Jl. Medan Merdeka Barat. Peristiwa
75
76
ini kemudian menjadi tonggak sejarah lahirnya Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya dan sekitarnya. Sejalan dengan perencanaan tata kota Jakarta, yang menjadikan Monas dan sekitarnya sebagai paru-paru kota, maka pada tahun 1963 kantor Kepolisian Komisariat Jaya pindah ke Jl. Jenderal Sudirman no.55 Jakarta Selatan. Sebelum bidang Humas digunakan sebagai nama resmi untuk bidang Penerangan Polda Metropolitan Jakarta Raya sebelumnya digunakan nama Dinas Penerangan Polda Metropolitan Jakarta Raya disingkat DISPEN POLDA METRO, dinas ini dahulu dikenal sebagai Bidang Hubungan Masyarakat. Pada tahun 1951 sesudah penunjukan Kepala Polisi Negara, merasa perlu membentuk suatu Divisi di wilayah pusat dan di wilayah daerah yang bertugas untuk mengemban humas. Karena itu Kepala Polisi Negara menerbitkan order tanggal 30 oktober 1951 dan tanggal 29 desember 1951 No. Pol/11/18/UM, yang di tandatangani oleh Kepala Polisi Negara R.S Soekanto pada saat itu. Humas pada saat itu merupakan sesuatu yang baru diketahui oleh beberapa orang saja, karena itu mendapat bimbingan teknis dari para ahli. Kepala Polisi Negara telah berusaha untuk memberikan pengarahan ke daerah agar petugas Bidang Humas mengerti apa maksud dan tujuan humas ini. Dalam order tanggal 29 desember 1951 No. Pol 4/11/18/UM ditekankan bahwa dalam humas harus memiliki prinsip: ”Menggunakan segala pengetahuan, tenaga, peralatan serta keuangan yang telah ada. Dari kesimpulan order diatas dapat disimpulkan seberapa besar dan seriusnya Kepala Polisi Negara Republik Indonesia telah menangani masalah kehumasan dalam badan POLRI”
77
Polda Metropolitan Jakarta Raya memiliki 13 Polres (Distric Police), 101 Polsek (Sub-districk Police), 318 Pospol (Police Station), dengan jumlah personel (Police Staff) sebanyak 27.648 orang (3.010 Perwira, 23.099 Bintara dan 2.633 PNS). Sedangkan sarana yang dimiliki berupa sepeda motor sebanyak 2.633 unit, mobil 1.056 unit serta kapal patroli dan motor boat sebanyak 33 unit.1 4.1.2 Fungsi Dan Tugas Bidang Humas Polda Metropolitan Jakarta Raya Sesuai dengan yang tertera dalam pasal 16 Polri, menyatakan fungsi dan tugas Bidang Humas Polda Metropolitan Jakarta Raya sebagai berikut: 1) Bidhumas adalah unsur pelaksana staff khusus Polda Metro Jaya yang berada di bawah 2) Bidhumas bertugas menyelenggarakan fungsi humas melalui pengelolaan dan penyampaian penberitaan/informasi serta kerjasama/kemitraan dengan media massa dalam rangka pembentukan opini masyarakat yang positif bagi pelaksanaan tugas Polri. 3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidhumas menyelenggarakan fungsi: a. Pembinaan fungsi humas dalam lingkungan Polda Metro Jaya b. Penyelenggaraan penerangan umum yang meliputi pengelolaan dan penyampaian informasi termasuk kerjasama/kemitraan dengan media massa berikut komponennya dalam rangka membentuk opini masyarakat bagi kepentingan tugas Polri.
1
Profil Polda Metropolitan Jakarta Raya, 2004
78
c. Penyelenggaraan penerangan satuan dalam rangka pemerataan informasi di lingkungan Polri. d. Penyelenggaraan peliputan, monitoring, produksi dan dokumentasi semua informasi/pemberitaan yang berkaitan dengan tugas Polri. 4) Bidhumas dipimpin oleh Kepala Bidang Humas, disingkat Kabid Humas, yang bertanggung jawab kepada Kapolda Metro Jaya dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari berada dibawah Wakapolda Metro Jaya. 5) Bidhumas terdiri dari: a. Sub Bidang Publikasi dan Kemitraan, disingkat Subbidpublikasi. I. Subbidpublikasi adalah unsur pelaksana pada Bidhumas yang berada di bawah Kabidhumas. II. Subbidpublikasi
bertugas
menyelenggarakan
pengelolaan
dan
penyampaian informasi baik di lingkungan Polri maupun masyarakat, termasuk
kerjasama/kemitraan
dengan
media
massa
berikut
komponennya dalam rangka membentuk opini masyarakat bagi kepentingan pelaksanaan tugas Polri. III. Subbidpublikasi
dipimpin
oleh
Kepala
Subbidpublikasi
yang
bertanggung jawab kepada Kabidhumas. b. Sub Bidang Dokumentasi dan Peliputan, disingkat Subbiddokliput. I. Subbiddokliput adalah unsur pelaksana pada Bidhumas yang berada dibawah Kabidhumas. II. Subbiddokliput bertugas menyelenggarakan peliputan, monitoring, produksi dan dokumentasi semua informasi/pemberitaan yang berkaitan dengan tugas Polri.
79
III. Subbiddokliput
dipimpin
oleh
Kepala
Subbiddokliput
yang
bertanggung jawab kepada Kabidhumas. 4.1.3 Aktivitas Bidang Humas Polda Metropolitan Jakarta Raya A. Kabid Humas Polda Metropolitan Jakarta Raya Kabid Humas Polda Metro Jaya bertugas menyelenggarakan fungsi humas melalui pengolahan dan penyampaian pemberitaan atau informasi serta kerjasama atau kemitraan dengan media massa dalam rangka pembentukan opini masyarakat yang positif bagi pelaksanaan tugas Polda Metro Jaya. Dalam melaksanakan tugasnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya: 1. Menyelenggarakan pembinaan fungsi humas dalam lingkungan Polda Metro jaya. 2. Menyelenggarakan penerangan umum yang meliputi pengolahan dan penyampaian informasi termasuk kerjasama atau kemitraan dengan media massa dalam rangka pembentukan opini masyarakat tugas Polri di lingkungan Polda Metro Jaya. 3. Menyelenggarakan penerangan satuan dalam rangka pemerataan informasi di lingkungan Polda Metro Jaya. 4. Menyelenggarakan peliputan, monitoring, produksi dan dokumentasi semua informasi atau pemberitaan yang berkaitan dengan tugas Polri di lingkungan Polda Metro Jaya. 5. Mengadakan koordinasi dan kerja sama dengan instansi, lembaga atau badan Pemerintah, swasta dan masyarakat untuk kelancaran tugas kehumasan.
80
6. Melakukan pengawasan, pengendalian dan pengevaluasian pelaksanaan pembinaan kemampuan dsn operasional bidang humas. 7. Mengajukan pertimbangan dan saran kepada Kapolda Metro Jaya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan bidang tugas kehumasan. B. Kasubbid Publikasi 1. Mengajukan pertimbangan dan saran kepada kabid humas Polda Metro Jaya khususnya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan bidang tugasnya. 2. Berdasarkan progiat Bidhumas Polda Metro Jaya menetapkan progiat subbid publikasi serta mengarahkan, mengawasi, dan mengendalikan pelaksanaannya guna menjamin tercapainya sasaran secara berhasil dan berdaya guna. 3. Penentuan kebijaksanaan dan pengambil keputusan dalam rangka memimpin subbid publikasi guna menjamin terselenggaranya kegiatan subbid publikasi. 4. Membina disiplin, tata tertib dan kesadaran hukum di lingkungan subbid publikasi. 5. Memelihara dan meningkatkan kemampuan personil dan materiil di lingkungan subbid publikasi guna meningkatkan kemampuan operasional organisasi. 6. Mengadakan koordinasi dan pengawasan serta memberikan pengarahan terhadap penyelenggaraan fungsi teknis dengan badan-badan lain di lingkungan Polda Metro Jaya.
81
Dalam menjalankan tugas – tugasnya Kasubid Publikasi dibantu oleh: a. Kaur Penum Subbid Publikasi. I. Upaya peningkatan hubungan Polri dan masyarakat. II. Pemantapan dan peningkatan dalam pengumpulan dan penyusunan data dan informasi actual tentang kegiatan Polri, dengan upaya peningkatan peranan pebungpen di lingkungan satker-satker Polda Metro Jaya dan jajarannya. III. Menunjang
aspirasi
masyarakat
yang
disampaikan
melalui
perorangan/organisasi dalam bentuk unjuk rasa, audiens atau pemantapan dan peningkatan dalam melakukan hak jawab/koreksi terhadap berita-berita yang tidak sesuai dan merugikan Polri. IV. Pemantapan dan peningkatan penyebarluasan informasi Polri pada masyarakat. V. Memantapkan dan meningkatkan kampanye/penerangan tentang pencegahan kriminalitas, kamtibcar lantas, hubungan Polri serta dan masyarakat, termaksud peningkatan peran serta masyarakat dalam menciptakan kamtibmas. b. Kaur Pensat Subbid Publikasi I. Meneruskan kebijakan Kapolda Metro Jaya ke seluruh satker di wilayah hukum Polda Metro Jaya. II. Melaksanakan pembinaan/kerjasama dengan mass media. III. Melaksanakan upaya peningkatan kualitas majalah metropolitan dengan target isi pengetahuan bijak pimpinan untuk mencapai 60% dalam rangka pemerataan informasi kalangan personel Polda Metro Jaya.
82
IV. Peningkatan kualitas dan kuantitas lembar pensat dan himpunan pensat bulanan. V. Penerbitan brosur, leaflet dan semua produk penyampaian informasi kedalam. c. Kaur Kemitraan Subbid Publikasi Berupaya untuk melakukan peningkatan hubungan kemitraan Polri Polda Metro Jaya antar Instansi terkait, melalui : I. Melaksanakan kerja sama dengan badan – badan Kehumasan di Wilayah Polda Metro Jaya. II. Membangun hubungan kemitraan dengan redaksi media massa melalui buku, artikel dan layanan masyarakat. d. Pamin Subbid Publikasi I. Mengagendakan surat-surat khususnya surat masuk dari urmin bid. Humas ke Subbid publikasi. II. Menghubungi wartawan cetak dan elektronik setiap ada press release. III. Mendata surat-surat penugasan wartawan. IV. Mendistribusikan lembar pensat. C. Kasubbid Dokumentasi dan Peliputan Kasubbid Dokliput bertugas menyelenggarakan peliputan, monitoring, produksi dan dokumentasi semua informasi atau pemberitaan yang berkaitan dengan tugas Polri di lingkungan Polda Metro Jaya. Dalam pelaksanaan tugasnya, Kasubbid Dokliput berfungsi:
83
1. Mengajukan pertimbangan dan saran kepada Kabid Humas Polda Metro Jaya khususnya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan bidang tugasnya. 2. Berdasarkan kegiatan Bid Humas Polda Metro Jaya, menetapkan program kegiatan
Subbid
Dokliput
serta
mengarahkan,
mengawasi
dan
mengendalikan pelaksanaannya guna menjamin tercapainya sasaran secara berhasil dan berdaya guna. 3. Penentu kebijakan pelaksanaan dan mengambil keputusan dalam rangka memimpin Subbid Dokliput guna menjamin terselenggaranya kegiatan Subbid Dokliput. 4. Pembina disiplin, tata tertib dan kesadaran hukum di lingkungan Subbid Dokliput. 5. Memelihara dan meningkatkan kemampuan personel dan materiil di lingkungan Subbid Dokliput guna meningkatkan kemampuan operasional organisasi. 6. Mengadakan koordinasi dan pengawasan serta memberikan pengarahan terhadap penyelenggraan fungsi teknis peliputan dan produksi dengan badan-badan lain di lingkungan Polda Metro Jaya. Dalam menjalankan tugas – tugasnya Kasubid Dokumentasi dan Peliputan dibantu oleh : a. Kaur Liputan Subbid Dokliput I. Menyelenggarakan perencanaan giat harian, mingguan, bulanan, peliputan yang berkaitan dengan tugas kepolisian.
84
II. Membuat jadwal peliputan yang meliputi hari, tanggal, waktu serta tim yang akan liput giat kepolisian. III. Menyelenggarakan peliputan semua giat peliputan tugas polri. IV. Mengendalikan kegiatan peliputan semua giat peliputan tugas polri. b. Kaur Prodok Subbid Dokliput I. Merencanakan kegiatan produksi dan pendokumentasian. II. Membuat jadwal kegiatan dokumentasi, baik personel maupun waktu. III. Menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab. IV. Mengendalikan setiap kegiatan pendokumentasian agar tercapai hasil yang maksimal. V. Melaporkan hasil kegiatan kepada pimpinan c. Kaur Monitor Subbid Dokliput I. Monitoring berita di media cetak maupun elektronik. II. Menyelenggarakan kegiatan monitoring. III. Memberikan saran maupun pendapat kepada pimpinan tentang penyelenggaraan tugas monitoring. IV. Melakukan analisa dan evaluasi pelaksanaan tugas monitoring d. Pamin Subbid Dokliput I. Mengagendakan surat-surat khususnya surat masuk dari urmin bidhumas ke subbiddokliput dan di file. II. Membukukan/mencatat giat liputan, baik foto maupun video da di file. III. Membukukan masuk/keluarnya film/kaset yang diterima dari juyar bidhumas.
85
IV. Melaksanakan peliputan giat Polda Metropolitan khususnya giat pimpinan. V. Melaksanakan pembuatan kliping Koran setiap hari kerja yang di kirim ke pimpinan. D. Paur Mintu Bidang Humas Polda Metropolitan Jakarta Raya 1. Melaksanakan administrasi personel, administrasi personel, administrasi materiil dan logistik. 2. Melaksanakan urusan ketatausahaan. 3. Melaksanakan pengaturan urusan dalam. 4. Melaksanakan tertib administrasi dan kepustakaan. E. Bensat Bidang Humas Polda Metro Jaya 1. Mengirimkan KU – 106, KU – 107, KU – 109, KU – 102 ke Bensat Spim. 2. Membayarkan gaji untuk anggota dan PNS. 3. Mengisi buku KU – 11. 4. Membuat pertanggungan jawab UYHD. 4.1.4 Visi, Misi, Tujuan Bidang Humas Polda Metropolitan Jakarta Raya 4.1.4.1 Visi Membangun dan membentuk opini masyarakat yang positif terhadap Polda Metropolitan Jakarta Raya sebagai pelindung, penganyom, pelayan masyarakat dan penegak hukum yang professional serta dapat dipercaya melalui pengelolaan dan penyampaian informasi secara cepat, tepat dan proporsional.
86
4.1.4.2 Misi 1. Mengelola sumber daya manusia Polri di lingkungan Bidang Humas Polda metropolitan Jakarta Raya secara profesional dalam pengelolaan informasi untuk membentuk citra positif Kepolisian. 2. Mewujudkan model pengelolaan informasi di lingkungan Polda Metropolitan Jakarta Raya yang tersistemkan secara utuh, sinergis dan dapat menjadi pedoman kegiatan bagi pengemban fungsi kehumasan seluruh jajaran Polda Metropolitan Jakarta Raya. 3. Membangun dan memelihara kerjasama yang baik dengan media massa cetak dan elektronik dalam membentuk “Image Building Police” sebagai penganyom, pelindung dan pelayan masyarakat yang profesional dan bertindak cepat dalam pelaksanaan tugas. 4. Memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat terutama kalangan media massa cetak dan elektronik secara transparan dan dapat dipertanggung jawabkan. 5. Membangun forum komunikasi dengan sesama lembaga kehumasan guna mendukung upaya-upaya peningkatan kualitas informasi dan profesionalisme pelaksana fungsi humas 4.1.4.3 Tujuan 1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Personel Bidang Hubungan Masyarakat sehingga mampu melaksanakan tugas secara efektif dan efisien.
87
2. Membangun serta memelihara sarana dan prasarana Bidang Hubungan Masyarakat sehingga penggunaan materiil dapat terlaksana secara optimal dan selalu siap pakai. 3. Mendukung kegiatan operasional Polda Metropolitan Jakarta Raya melalui kegiatan Publikasi, Dokumentasi dan liputan dalam rangka pelaksanaan tugas Polri selaku pelindung, penganyom dan pelayan masyarakat. 4. Senantiasa menciptakan opini masyarakat yang positif terhadap tugastugas kepolisian Polda Metropolitan Jakarta Raya melalui kegiatan pengelolaan dan penyampaian informasi kepada masyarakat melalui media massa secara benar dan mendidik. 5. Memberikan pelayanan yang optimal di bidang kehumasan. 6. Mendukung program Perpolisian Masyarakat/Community Policing melalui bidang kehumasan. 7. Menggiatkan koordinasi dengan sesama lembaga kehumasan melalui forum komunikasi Bako Humas guna mendukung upaya peningkatan kualitas informasi dan profesionalisme pelaksana fungsi humas.
88
4 4.1.5 STR RUKTUR ORGANISA O ASI POL LDA METR ROPOLIT TAN JAKA ARTA RAY YA
Eselon 1b Eselon 2 a
K KAPOLDA WA AKAPOLDA U UNSUR PIMPINAN
Eselon 2 b
ITWASDA
BID PROPAM
BID HUMAS
BID D KUM M
BID D TI POLRI
SETU UM
SPRIPIM
RO RENA
RO OPS
RO SDM
RO SARPRAS
YAN NMA Eselon 3 a
UNSUR PENGA AWASAN DAN PEMBANTU P PIMPINAN
` Eselon 2 b SPKT
DIT INTEL
DITRES KRIMUM
DIT BINMAS S
DIT NARKOBA
DIITRES KR RIMSUS
DIT SABHAR RA
DIT LANTA AS
DIT T PAM OB BVIT
SAT BRIMOB B
DIT POLA AIR
DIT TAHT TI Eselon 2 b
Eselon 3 a U UNSUR PELAKS SANA TUGAS POKOK
SPN
U UNSUR PENDUKUNG
T TINGKAT KEWIL LAYAH
P POLRES
BID KEU
BID DOKKES
Eselon 2 b
89
44.1.6 STR RUKTUR ORGANISA O ASI
HU UMAS POL LDA METR ROPOLIT TAN JAKA ARTA RAY YA Strukturr Organisasii Bid Humass Polda Metrro Jaya T Tahun 2011
90
4.1.7 Susunan Pejabat Bidang Humas Polda Metropolitan Jakarta Raya Dalam menjalankan tugasnya, Bidang Humas Polda Metropolitan Jakarta Raya terdiri dari tingkat jabatannya yaitu : Kabid Humas
: Kombes. Pol. Drs Baharudin Djafar , M. Si
Kassubid Dokliput
: AKBP. Barnabas Imam. S. SH, M.Si
Kassubid Penmas
: AKBP. Mahbub
Kaur Penum
: KOMPOL Rumiyati
Paur Penum
: PENDA I. Dewi Ratna Santi
Kaur Pensat
: KOMPOL. Drs, Yussie P. Prihambodo
Paur Pensat
: AIPTU. Ni Wayan Carita
Kaur P. Inprodok
: KOMPOL Sutajo
Paur P. Inprodok
: IPDA. Mingun
Kaur Monitor
: KOMPOL H. Marwan
Paur Monitor
: PENDA. Nurdjanah
Kaur Lipprodok
: KOMPOL. Drs. Yulia Hutasuhut
Paur Lipprodok
: AIPTU. Sujono
Kaur mitra
: KOMPOL Surya Darni
Juru Bayar
: Penda TK.1. Y. Indriani SE
Kaur Ren
: Drs. Abdul Rozak
Pembuat Gaji
: Penda TK. 1. Haeroni
Kaur TU
: PENDA I. Rukmin
91
4.2 Hasil Penelitian Pada bagian ini berisi uraian penulis mengenai hasil penelitian dan dilakukan dengan menggunakan metode triangulasi. Hasil penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan berbagai key informan atau narasumber dari pihak Polda Metro Jaya seperti, Kombes. Pol. Drs. Baharudin Djafar, selaku Kabid Humas Polda Metro Jaya; AKBP. Barnabas Imam S,SH.Msi, selaku kepala urusan bidang dokumentasi dan peliputan; Kompol Yossie Paulus Prihambodo, selaku Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat; Muhammad Bahtiar, selaku Wartawan Media Sinar Harapan, dan H. Djunaedi, selaku Tokoh Masyarakat. Proses wawancara dan observasi langsung ke Polda Metro Jaya dan masyarakat penulis lakukan terhitung dari tanggal 13 April 2011 sampai 20 April 2011. Tentu saja dalam melaksanakan proses ini penulis mendapatkan banyak kendala seperti faktor internal maupun eksternal antara penulis maupun narasumber. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan tekad dan niat baik penulis dan sambutan hangat dari narasumber terkait. Penulis mendapatkan kesimpulan yang mana akan dirangkum dalam sub bab di bawah ini. Penulis menggunakan 12 program komunikasi Rosady Ruslan untuk membahas mengenai aktivitas humas kepolisian Polda Metro Jaya dalam mensosialisasikan Grand Strategy Trust Building kepada masyarakat.
92
4.2.1 Pameran Pameran adalah merupakan acara humas yang bertujuan untuk memperkenalkan suatu produk kepada masyarakat agar mereka tertarik, dan membelinya. Mengenai program pameran Polda Metro Jaya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes. Pol. Drs. Baharudin Djafar mengemukakan sebagai berikut: ”Kalau program-program pameran ini biasanya kita ikut pada pameranpameran tertentu. Misalnya, ada salah satu radio mengadakan bazar tertentu kita ikut didalamnya. Contoh, hari ini tanggal 14 April 2011 jam 11 siang nanti Kapolda membuka acara jual mobil bekas yang dilakukan oleh salah satu harian di Jakarta ini, bahkan juga dari fungsi-fungsi narkotika. Dari semua fungsi-fungsi lainnyalah jadi semua fungsi kita harus mensosialisasikan diri bahwa ini yang kami buat. Apa yang kita buat ini akan menciptakan keperayaan, jadi bukan dikatakan saya hebat tapi bagaimana perwujudannya kepada masyarakat. Misalnya begini, bikin SIM. Bikin SIM dana yang masuk keanggaran berapa? Segitulah yang ditarik dari masyarakat.”2 Sedangkan seberapa pentingnya mensosialisasikan program pameran ini Kabid Humas PMJ, Kombes. Pol Baharudin Djafar mengatakan: ”Ooh pentingnya ini karena pameran ini terkadang masyarakat belum bisa menganggap atau belum bisa menilai seara langsung kinerja kepolisian karena masih ada saja oknum-oknum tertentu yang bisa menyalahi dalam melaksanakan tugas, padahal perilaku oknum ini justru merusak kepada institusi polisi. Maka, perlu pameran untuk masyarakat banyak.”3 Mengenai pameran ini AKBP. Barnabas Imam S,SH.Msi, selaku kepala urusan bidang dokumentasi dan peliputan menambahkan: ” Kita pertama ya untuk mengkomunikasikan informasi terus sebenarnya banyak sekali. Hmm..prestasi ya prestasi polisi itu yag tidak diketahui oleh masyarakat gitu lho. Fungsi humaslah kadangkalakan ada yang tidak disampaikan oleh media. Jadi image kita yang sangat bagus banyak yang tidak tercover oleh media dan ini fungsi humas untuk menyampaikan kepada khalayak bukan bermaksud untuk bersombong-sombongan maksudnya adalah supaya masyarakat juga ”engeh” ooo..ternyata polisi jg melakukan ini.”4 2
Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar, Jakarta, 14 April 2011. Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ , Baharudin Djafar , Jakarta, 14 April 2011. 4 Hasil wawancara dengan kaur bidang dokumentasi dan peliputan, Barnabas Imam, Jakarta 13 April 2011. 3
93
Untuk mekanisme program pelaksanaan pameran ini AKBP. Barnabas Imam mengatakan: ”Yaa seperti pameran foto polisi yang humanis, misalnya menolong orang, bersahabat. Karena image dari masyarakat itu polisi selalu dikatakan sangar atau galak padahal kenyataannya tidak selalu begitu.”5 Selain kedua narasumber tersebut penulis juga menanyakan kepada Kompol. Yossie Paulus Prihambodo, selaku Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat mengenai bagaimana humas melakukan Grand Strategy Trust Building untuk program pameran kepada masyarakat. Beliau mengatakan: ”Betul, jadi kita dalam rangka membangun kepercayaan masyarakat kita juga tidak saja melakukan inovasi-inovasi tetapi juga sudah melakukan pameran dari suatu asosiasi ke lembaga yang memiliki hubungan atau networking. Misalnya, oleh Mahkamah Agung kita diundang bagaimana sih implementasi penerapan keterbukaan informasi publik. Jadi apa saja program-program kepolisian itu kita bisa tampilkan melalui pameran-pameran yang ada itu dan ini kita juga alangkah gembira mendapat juara dua. Dari instansi penegakan hukum, diantara KPK, kemudian KMK, kemudian kejaksaan agung pengadilan tinggi. Hmm, BNN dan PMJ mulai menampakan program Quick Wins itu.”6 Kompol. Yossie Paulus Prihambodo juga menambahkan mengenai tujuan mengadakan pameran ini: ”Ya, tujuannya untuk mengenalkan istilahnya ”tidak kenal maka tidak sayang” itulah kita jawab dengan memperkenalkan melalui pameran, brosur, pamflet, radio, televisi. Kemudian dengan wartawan kita mau menyampaikan hasil untuk dipublikasikan atau kinerja program-program kita. Ini untuk hubungan polisi dengan masyarakat semakin dekat, kemudian mungkin informasiinformasi yang selama ini dianggap sulit akan mudah untuk membuka website atau membuka informasi karena diawali dengan keterbukaan media massa itu sendiri sebagai media rantai untuk disampaikan kepada masyarakat.”7
5
Hasil wawancara dengan kaur bidang dokumentasi dan peliputan, Barnabas Imam, Jakarta, 13 April 2011. 6 Hasil wawancara dengan Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat, Yossie Paulus Prihambodo, Jakarta, 14 April 2011. 7 Hasil wawancara dengan Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat, Yossie Paulus Prihambodo, Jakarta 14 April 2011.
94
Mengenai pameran apa saja yang dilakukan dalam mendukung Grand Strategy Trust Building ini Kompol.Yossie Paulus Prihambodo mengatakan: ”Tetap dengan implementasinya masing-masing kita pamerkan, misalnya pertama tentang trust building dengan quick winsnya. Kemudian program partnership dan networking building dengan empowering optimalisasinya, nah itu kita sampaikan kepada masyarakat dari pameran itu sendiri.”8 Wartawan Media Sinar Harapan, Muhammad Bahtiar menambahkan: ”Hmm..PMJ itu jarang menggelar pameran ya, mungkin pameran itu kalau secara resmi mabes Polri yang ikut di kementrian. Itu secara rutin mereka menggelar pameran seperti di daerah gedung atau balai kuningan. Kebanyakan masih secara global jadi institusi Polri ikut pameran pemberdayaan gunaan aparat kenegaraan, kurang sih tidak dalam mengadakan pameran.”9
Berbagai kegiatan pameran diselenggarakan oleh Humas Polda Metro Jaya untuk lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada kepolisian. Karena terkadang masyarakat belum bisa menganggap atau belum bisa menilai seara langsung kinerja kepolisian karena masih ada saja oknum-oknum tertentu yang bisa menyalahi dalam melaksanakan tugas, padahal perilaku oknum ini justru merusak kepada institusi polisi. Maka, perlu pameran untuk masyarakat banyak. 4.2.2 Anniversary Celebration Perayaan hari ulang tahun perusahaan ini penting dilakukan guna meningkatkan citra positif perusahaan atau institusi. Polda Metro Jaya juga selalu mengadakan Anniversary Celebration terutama pada saat ulang tahun Polda Metro Jaya. Penulis menanyakan kepada Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya
8
Hasil wawancara dengan Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan, Masyarakat Yossie Paulus Prihambodo, Jakarta, 14 April 2011. 9 Hasil wawancara dengan Wartawan Media Sinar Harapan Muhammad Bachtiar, Jakarta, 14 April 2011.
95
Kombes. Pol Baharudin Djafar mengenai anniversary celebration ini, beliau mengatakan: ”Pada setiap perayaan-perayaan ini perlu kita ikuti, misalnya bakti-bakti sosial. Kemudian biasa kita bekerjasama dengan media tertentu, misalnya media elektronik yang diadakan peduli sosialnya, kawinkan dengan kegiatan kita yang hmm..dalam HUT. Hut PMJ kegiatan sosialnya seperti sunatan massal, kemudian kita adakan kegiatan-kegiatan sosial yang lain. Nah, ini kita laksanakan juga seperti zikir akbar dan tujuannya tetap untuk sosialisasi.”10 Mengenai anniversary celebration ini AKBP. Barnabas Imam S,SH.Msi, selaku kepala urusan bidang dokumentasi dan peliputan mengatakan: ”Hmm...begini yah bukan secara langsung kita terjun seperti celebrartion tetapi kita bekerjasama. Seperti tahun lalu perayaan bhayangkara pada bulan juli, kita bekerjasama dengan media Kompas yaitu diadakannya pameran buku. Jadi itu berbarengan dengan Ultah Polri itu dilaksanakan di Kompas Gramedia, dokumentasi semua ada.”11 Seberapa seringnya perayaan ini dilaksanakan AKBP. Barnabas Imam S,SH.Msi mengatakan: ”Setiap tahun pasti ada ya, mungkin berganti-ganti tahun ini bisa Kompas bisa juga yang lain. Pasti itu untuk mensosialisasikan trust building itu pasti ada, banyak juga seperti dengan LSMnya, ada GO Green gitu.”12 Untuk mekanisme perayaannya apakah disesuaikan dengan keperluannya AKBP. Barnabas Imam S,SH.Msi menambahkan: ”Oo tidak juga, kita ga reaktif ya dan kita enggak pasif juga tetapi proaktif gitu loh, kemudian sering sekali kita melakukan ini dengan hal yang menonjol. Kitapun bekerjasama dengan Metro TV ataupun yayasan, bekerjasama dengan JAK TV, Elshinta, dan banyak lagi yang lainnya.”13
10
Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar, Jakarta, 14 April 2011. Hasil wawancara dengan kaur bidang dokumentasi dan peliputan, Barnabas Imam , Jakarta 13 April 2011. 12 Hasil wawancara dengan kaur bidang dokumentasi dan peliputan, Barnabas Imam, Jakarta, 13 April 2011. 13 Hasil wawancara dengan kaur bidang dokumentasi dan peliputan, Barnabas Imam, Jakarta,13 April 2011. 11
96
Selain itu Kompol. Yossie Paulus Prihambodo, selaku Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat menambahkan: ”Untuk ultah polisi yang berlangsung setiap tanggal satu Juli atau kita sebut hari Bhayangkara kita juga menilai memberikan penilaian baik kepada kinerja anggota itu sendiri dan juga kemitraan dengan masyarakat. Jadi kepada masyarakat yang bermitra dengan kepolisian dan sejauh ini tidak saling tidak membebani artinya mereka ikhlas dalam membantu kepolisian dalam mensosialisasikan keselamatan masyarakat, menyelamatkan masyarakat itu juga kita akan memberikan penghargaan kepada mereka yang berprestasi dalam rangka membantu tugas polisi seperti menangkap pencuri. Mengungkapkan kasus narkoba bahwa kasus-kasus tindak pidana ini banyak sekali kita dibantu masyarakat. Baik melalui sarana maupun prasarana, itu merupakan sarana masyarakat menyediakan tempat rumahnya dijadikan posko, menganalisa, mengumpulkan barang bukti dan kemudian kita bisa mengekpos untuk berhati-hati apabila diwilayah sekitar dicurigai akan seseorang perilaku yang aneh. Itulah masyarakat yang serta merta membantu kepolisian. Jadi betul perayaan ini sangat perlu untuk menyampaikan kepada masyarakat akan keberhasilan kepolisian.”14 Perayaan-perayaan yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya ini memang rutin dilakukan terutama pada saat HUT Polda Metro Jaya. Acara-acara seperti bakti sosial seperti sunatan massal dan zikir akbar mewarnai perayaan-perayaan yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya guna mensosialisasikan Grand Strategy Trust Building yang mana memang bertujuan untuk sosialisasi kepada masyarakat. Sehingga tercipta image yang positif dimata masyarakat.
4.2.3 Fund Raising atau Charity Fund Raising atau Charity dilakukan perusahaan atau institusi untuk meningkatkan kepedulian sosial terhadap orang lain yang sedang membutuhkan. Polda Metro Jaya kerap melaksanakan bakti sosial untuk membantu orang lain yang sedang membutuhkan. Seperti yang dikatakan oleh Kepala Bidang Humas PMJ Bapak Baharudin Djafar : 14
Hasil wawancara dengan Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat, Yossie Paulus Prihambodo, Jakarta, 14 April 2011.
97
”Biasanya kalau program kegiatan-kegiatan begitu, kita kepada anak-anak yatim. Kemudian dari bhayangkari juga dilibatkan kita minta dari setiap unit kerja ini menyisihkanlah dari rezeki yang ada untuk diberikan kepada kaum-kaum dhuafa.”15 Beliau juga menambahkan: ”Rutin ada, misalnya juga waktu lalu mengenai bencana alam di Padang. Dari kita langsung secara spontan mengumpulkan dana. Mulai dari pejabat-pejabat utama, sampai kepada semua orang siapa saja yang mau berbuat baik dan kita kirimkan langsung ke Padang pada saat itu. Untuk mengukur penting tidaknya artinya sangat besar pada publikasi khusus untuk yang berbuat baik ini. Memang agak kontradiktif dengan sosialisasi, sosialisasi ini kesannya publikasi melalui publikasi. Tetapi, untuk berbuat baik inikan sebaiknya tidak diketahui oleh orang banyak.”16 Sementara itu Kepala urusan bidang dokumentasi dan peliputan AKBP. Barnabas Imam mengatakan: ”Hmm..derma yah? Kalau derma saya tidak terlalu mengikuti, tapi yang saya tahu ketika ada bencana alam dulu (Jogja) yang saat itu. Ini bukan humas lagi ya tapi seluruh Polda Metro Jaya memberikan kebutuhan konsumsi dan ini selalu. Kemarinkan yang saya lihat belasan truk untuk konsumsi, kita disini bukan untuk cari nama atau apa yang sifatnya pamor, tetapi ini kemanusiaan bukan untuk trust building saja. Akan tetapi, bila dianggap itupun kami berucap alhamdulillah, tapi disini kita berpikir untuk sesama yang sedang mengalami kesusahan.”17 Pengumpulan dana atau charity ini memang dilakukan secara sukarela dan tidak bersifat paksaan. Seperti yang diutarakan oleh Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat Kompol. Yossie Paulus Prihambodo, beliau mengatakan: ”Tidak ya, jadi kepolisian adalah salah satu lembaga pemerintahan sehingga kita tidak ada kegiatan sifatnya untuk pengumpulan dana karena kegiatan kita sudah didukung anggaran negara. Melalui ”Dipa” daftar isian proyek anggaran jadi program-program kita sudah ada anggarannya. Kegiatankegiatan operasional kita sudah didukung anggaran, walaupun tidak bisa tetapi jumlah polisi kita juga tidak sedikit. Kepentingan harapan atau harapan masyarakat juga terlalu besar. Sehingga tidak ada program represif saja tetapi kita juga memiliki tiga program utama. Dengan tugas pokoknya preventif dan represif semua kegiatan-kegiatan ini adalah suatu mata lantai semua yang harus dilakukan melalui prioritas 15
Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar , Jakarta, 14 April 2011. Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar , Jakarta, 14 April 2011. 17 Hasil wawancara dengan kaur bidang dokumentasi dan peliputan, Barnabas Imam, Jakarta 13 April 2011. 16
98
sasaran selektif dengan adanya dukungan tersebut kita mensosialisasikan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sudah terprogram. Kalau terkait dengan bencana alam, kepolisian secara internal itu memberikan himbauan kepada internal keluarga kepolisian republik itu sendiri. Khususnya PMJ ini apabila ingin membantu silahkan dikirim tetapi tidak dalam unsur paksaan. Kita meminta kepada anggota kepolisian itu sendiri dan keluarganya. Kemudian hal ini juga terdengar oleh masyarakat diluar, baik itu masyarakat swasta dan apapun profesi mereka ingin membantu atau bekerjasama kepolisian tentang bencana alam. Pihak kepolisian akan menyalurkan, menampung adanya kegiatan-kegiatan sosial ini dan disini tidak memaksa.”18 Dengan pengumpulan dana ini memang bisa meningkatkan citra positif kepolisian. Namun hal ini tidak dilakukan oleh Polda Metro Jaya untuk meningkatkan popularitas semata. Karena memang tergerak dari hati nurani masing-masing untuk membantu sesama. Seperti yang dikatakan oleh Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat Kompol. Yossie Paulus Prihambodo: ”Sekali lagi kita tidak ada pengumpulan dana, tetapi kita berupa natuna atau pakaian pantas pakai. Makan atau minuman yang awet untuk dikirim dan tidak berupa dana. Nah, ini suatu bentuk kepedulian bahwa polisi juga anak kandungnya masyarakat. Jadi kalau ada masyarakat di pulau lain atau provinsi lain kita semua bergerak untuk membantunya karena tidak menutup kemungkinan ada anggota kepolisian mengalami bencana itu sendiri. Jadi kita sesama masyarakat yang mempunyai kepedulian sosial, yah kita sesama masyarakat yang mempunyai kepedulian sosial. Yah kita tentu akan tergerak hatinya untuk membantu. Disini kita tidak ada kepentingan untuk mencari popularitas sama sekali, karena konteks untuk bantuan sosial murni dari hati nurani dari hambahamba Tuhan.”19 Dari hasil wawancara ini, Polda Metro Jaya juga melakukan Fund Raising atau Charity dalam mensosialisasikan Grand Strategy Trust Building ini. Seperti yang dikatakan oleh narasumber, hal ini dilakukan bukan hanya untuk meningkatkan citra positif dan kepercayaan masyarakat. Namun, memang ini tergerak dari hati nurani masing-masing untuk membantu orang lain yang sedang membutuhkan. 18
Hasil wawancara dengan Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat, Yossie Paulus Prihambodo, Jakarta, 14 April 2011. 19 Hasil wawancara dengan Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat, Yossie Paulus Prihambodo, Jakarta, 14 April 2011.
99
4.2.4 Seminar dan Conference Seminar dan conference ini dilakukan agar masyarakat atau publik dapat mengetahui apapun aktivitas dan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau institusi. Dalam hal ini Polda Metro Jaya memang tidak melakukan seminar, tetapi Kepala Bidang Humas PMJ Kombes. Pol Baharudin Djafar menjadi pembicara di berbagai seminar. Seperti yang dikatakan Beliau: ”Untuk penyelenggaraan seminar kami tidak, tapi saya sebagai pembicara di berbagai seminar iya. Misalnya, dirumah sakit jiwa kemarin lalu soal bunuh diri. Kemudian di FGD (Forum Group Discussion) ini banyak yang kita ikuti. Nah, ini dengan kehadiran kita pada seminar-seminar konferensi itu. Ini lebih membuka publik bahwa kepolisian ini sudah mulai terbuka, maksudnya mau menerima semua masukan dari masyarakat dengan adanya seminar tentunya ada komplain masyarakat, bagaimana rekrutmen polisi, bagaimana pengembangan karir polisi, bagaimana dengan isu-isu negatif tentang penegakan hukum yang dilaksanakan dijalan mungkin masih ada yang menyogok masuk kepolisian. Hal itu bisa kita terima semua dan seingat saya selama saya bertugas disini Polda selalu menekankan tidak ada lagi mesti melakukan bayar membayar akan masuk kepolisian. Yang harus disiapkan adalah bagaimana calon ini dilatih dengan betul. Misalnya, kalau kemampuan larinya selama ini hanya enam ditingkatkan menjadi tujuh lingkaran berarti dikali tujuh ini sudah menjadi dua kilo meter lebih.”20 Seminar ini memang dilakukan hanya untuk kalangan internal saja seperti yang dikatakan oleh Kepala urusan bidang dokumentasi dan peliputan AKBP. Barnabas Imam: ”Kalau internal yang mengadakan, yah seperti sosialisasi masalah UUD 14 tahun 2008, keterbukaan informasi penting seperti sosialisasi dan pelatihan dan Polda dua sampai tiga kali sering mengadakannya. Seingat saya hampir setiap tahun ada dan ini pasti adanya ini untuk internal anggota.” 21
20
21
Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ , Baharudin Djafar, Jakarta, 14 April 2011.
Hasil wawancara dengan kaur bidang dokumentasi dan peliputan Barnabas Imam, Jakarta, 13 April 2011.
100
Mengenai seminar dan conference untuk mensosialisasikan Grand Strategy Trust Building ini Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat Kompol. Yossie Paulus Prihambodo juga mengatakan: ”Betul, kita sudah beberapa kali bekerjasama dengan media yang terakhir adalah kita bekerjasama dengan Universitas psikologi Binus. Kita mengadakan kuliah terbuka untuk seminar, mereka kita undang PMJ untuk kuliah terbuka selama satu hari untuk mengenal psikologis forensik. Sehingga mereka kita kenalkan pekerjaan-pekerjaan polisi, kemudian kegiatan-kegiatan apa saja bisa mengetahui secara langsung. Baik secara reserse kriminal umum, khusus termasuk Polda lalu lintas sehingga hal ini tanpa disadari suatu jalinan komunikasi dalam rangka mutual understanding. Pengertian dan pemahaman bersama bahwa selama ini menganggap polisi sebagai suatu institusi yang berdiri dalam menara gati, namun ketika sudah dibuka wacana untuk bisa diberikan sarana psikologi forensik ini dan mereka bisa mengenal bagaimana kinerja kepolisian itu, walaupun masih dalam tahap kulitnya saja belum lg ke hal-hal yang lain.”22 Sedangkan untuk tujuan diadakannya seminar dan conference ini Kompol. Yossie Paulus Prihambodo mengatakan: ”Ya itu tadi mutual understanding, muncul persamaan persepsi. Jadi polisi tidak dianggap momok atau penegak hukum, karena polisi adalah bagian bagi masyarakat, anak kandung mayarakat yang pekerjaannya serba masyarakat dalam rangka terselenggaranya kehidupan negara dan peradaban hukum dan peradaban manusia.”23 Penulis menanyakan juga kepada Wartawan Media Sinar Harapan, Muhammad Bahtiar apakah pernah meliput seminar dan conference ini. Beliau mengatakan: ”Beberapa kali, hmm..contohnya bajakan cakra, film, lagu diproses biasanya mengadakan kerjasama dengan pihak-pihak departemen.”24 Mengenai perlu atau tidaknya meliput kegiatan ini beliau mengatakan: 22
Hasil wawancara dengan Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan, Masyarakat Yossie Paulus Prihambodo, Jakarta, 14 April 2011. 23 Hasil wawancara dengan Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat Yossie Paulus Prihambodo, Jakarta, 14 April 2011. 24 Hasil wawancara dengan wartawan media Sinar Harapan, Muhammad Bahtiar , Jakarta, 14 April 2011.
101
”Ya perlu, pada dasarnya semua wartawan ini diperlukan. Kita mau meliput apapun buat kita perlu. Karena untuk wartawan sendiripun agar menambah wawasan dan pengenalan kita bisa juga memberitahu masyarakat juga.”25 Seminar dan conference ini diadakan untuk mutual understanding sehingga muncul persamaan persepsi antara kepolisian khususnya Polda Metro Jaya dan masyarakat. 4.2.5 Press Conference Press
Conference
ini
dilakukan
untuk
mengklarifikasi
atas
kesimpangsiuran informasi yang berkembang di masyarkat. Agar masyarakat tidak salah dalam menerima informasi yang disampaikan oleh media. Seperti yang dikatakan Kepala Bidang Humas PMJ Kombes. Pol Baharudin Djafar: ”Yang biasa kita lakukan ini, kasus-kasus yang menjadi perhatian masyarakat, maka Polda itu mengadakan press conferencenya agar tidak menjadi kesimpangsiuran informasi yang berkembang di masyarakat karena sering banyak kasus ini digiling oleh media dan banyak kasus-kasus kecil akhirnya media yang menghakimi, media yang memvonis, oleh sebab itu inilah pentingnya press conference.”26 Beliau juga menambahkan: ”Press conference sebenarnya ini bisa untuk umum dan siapapun boleh, Cuma sementara ini pada umumnya masih wartawan. Tetapi alangkah baiknyua nanti ini akan menjadi ide. Misalnya, orang lihat di website bahwa Polda akan melakukan press conference jadi mereka sudah tahu. Mereka pasti datang, jadi semua untuk khalayak dan kerjasama untuk akademik. Contohnya, anda sebagai mahasiswi saat ini skrg kami harus membuka untuk melayani saat meneliti bahwa pimpinan Polri setahu saya sudah menekankan bahwa kantor-kantor laboratoriumnya perguruan tinggi. Ini laboratorium lapangan dari perguruan tinggi seperti anda. Sekarang inikan menjadi laboratorium tinggi untuk pengembangan diri.” 27
25
Hasil wawancara dengan wartawan media Sinar Harapan Muhammad Bahtiar , Jakarta, 14 April 2011. 26 Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar, Jakarta, 14 April 2011. 27 Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar, Jakarta, 14 April 2011.
102
Polda Metro Jaya melakukan press conference ini setiap hari. Seperti yang dikatakan oleh Kepala urusan bidang dokumentasi dan peliputan AKBP. Barnabas Imam: ”Oo itu setiap hari”28 Untuk contohnya beliau menambahkan: ”Ya..kita melakukan setiap hari di balai wartawan, yah kasus-kasus menonjol itu diluar press release yah..jadi perlu dikketahui bahwa PMJ satusatunya di Indonesia yang mempunyai operasional artinya semua komponen satuan kerja disini itu aktif sekali. Jadi bukan hanya aktif di lapangan, jadi ini wajib dilakukan. Mungkin humas di Indonesia yang paling menonjol yaitu PMJ, karena setiap hari kita melakukan press conference karena banyak sekali kasuskasus yang setiap hari menonjol.”29 Press conference ini dilakukan Polda Metro Jaya untuk mensosialisasikan Grand Strategy Trust Building kepada masyarakat. Seperti yang dikatakan oleh Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat Kompol. Yossie Paulus Prihambodo: ”Betul, dalam rangka memberikan kepercayaan kepada masyarakat. Hampir setiap hari antara jam sepuluh dan sebelas siang, hmm..Pak Kabid Humas di balai wartawan memberikan keterangan pers, berbagai macam hal tentang kemajuan-kemajuan terhadap beberapa kasus yang penting dan aktual selama ini dan hasil-hasil itu akan disampaikan kepada wartawan termasuk diantaranya agenda settting. Misalnya pengrusakan kaca mobil salah satu pengurus PSSI, kemudian tindak pidana yang lain. Adanya perkawinan semu yang ternyata seorang gay atau dikatakan seorang homo seksual dan ini kita yang memberikan laporan progresnya kepada masyarakat melalui konferensi pers dengan wartawan. Cukup waktu 30 menit sampai satu jam, setelah itu mengadakan wawancara dengan wartawan. Tujuan untuk bukti bahwa polisi tidak tinggal diam, kita menyampaikan pekerjaanpekerjaan atas harapan dari masyarakat itu sendiri. Termasuk diantaranya juga terhadap kegiatan-kegiatan operasi, operasi simpatik yang baru kita laksanakan. Itu juga masyarakat yang memberikan laporan melalui konferensi pers itu.”30
28
Hasil wawancara dengan kaur bidang dokumentasi dan peliputan, Barnabas Imam, Jakarta, 13 April 2011. 29 Hasil wawancara dengan kaur bidang dokumentasi dan peliputan, Barnabas Imam, Jakarta, 13 April 2011. 30 Hasil wawancara dengan Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat, Yossie Paulus Prihambodo, pada tanggal 14 April 2011.
103
Press conference ini memang dihadiri oleh para wartawan, karena untuk mengetahui perkembangan atas kasus-kasus yang terjadi. Seperti yang dikatakan Wartawan Media Sinar Harapan, Muhammad Bahtiar: ”Sangat sering, disini hampir setiap hari Kabid Humas itu selalu datang ke balai wartawan untuk membahas permasalahan maupun kasus-kasus yang sedang terjadi.” 31 PMJ satu-satunya di Indonesia yang mempunyai operasional kerja artinya semua komponen satuan kerja disini bekerja dengan aktif. Jadi bukan hanya aktif di lapangan. Mungkin humas di Indonesia yang paling menonjol yaitu PMJ, karena setiap hari melakukan press conference karena banyak sekali kasus-kasus yang setiap hari menonjol. 4.2.6 Media Relations Media Relations adalah merupakan salah satu bentuk hubungan baik yang dilakukan oleh humas dengan pihak media baik internal dan eksternal. Media Relations sebagai alat pendukung atau media kerja sama untuk kepentingan proses publikasi dan publisitas berbagai kegiatan program kerja atau untuk kelancaran aktivitas komunikasi humas dengan pihak publik. Dalam hal ini Polda Metro Jaya juga membuat program Media Relations dalam mensosialisasikan Grand Strategy Trust Building. Seperti yang dikatakan oleh Kepala Bidang Humas PMJ Kombes. Pol Baharudin Djafar: Untuk media relations, kami ini sebenarnya pada umumnya kalau ada permasalahan. Misalnya, saya dengan salah satu penerbitan tertentu ada hal yang terjadi antara PMJ dengan mereka. Maka saya ajak berdua, media relations ini dalam artian problem server. Tetapi media relations yang terkadang menjadi hal positif dalam bentuk kunjungan ke media dari kami pak kapolda, saya, siapa 31
Hasil wawancara dengan wartawan media Sinar Harapan, Muhammad Bachtiar, Jakarta, tanggal 14 April 2011.
104
saja disini. Media-media terbit, sehingga ini bermanfaat sekali pada pemberitaan-pemberitaan yang salah yang kita punya hak untuk kita jawab tetapi secara lisan kita sudah komunikasikan. Misalnya, pak itu tayangan salah, mohon dibetulkan atau di media ini saya buat hak jawab. Jadi tolong, hmm..dimuatkan berita dalam hak jawab yang sama.”32 Media Relations dilakukan oleh Polda Metro Jaya jika ada permasalahan yang sedang terjadi. Media ini digunakan sebagai problem solver, yang bertujuan untuk meluruskan pemberitaan. Kepala Bidang Humas PMJ Kombes. Pol Baharudin Djafar juga menambahkan: ”Meluruskan, memperbaiki hubungan kepada mitra kerja ini ataun media ini penting sekali. Sehingga ada flameo yang selama ini digunakan media bahwa top news is of good news itu juga bisa kita minimize. Jadi jangan dari sisi negatif terus tetapi bagaimana pemberitaan secara proporsional.”33 Mengenai Media Relations dalam mensosialisasikan Grand Strategy Trust Building ini Kepala urusan bidang dokumentasi dan peliputan AKBP. Barnabas Imam mengatakan: ”Oo banyak sekali pertama yah seperti kunjungan-kunjungan ke media massa maupun elektronik, itu semua mendukung. Harian-harian contohnya Kompas, Rakyat Merdeka. Elektronik seperti RCTI, JAK TV, Indosiar dan semuanya sudah hampir tercover untuk dikunjungi. Begitu juga disamping itu juga melalui MOU dengan JAK TV untuk masalah run down teks dan elshinta serta Metro TV.”34 Sementara itu Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat Kompol. Yossie Paulus Prihambodo mengenai media relations ini, Beliau mengatakan: ”Saat ini media relations yang kita bangun itu baru ada beberapa. Pertama pekerjaan-pekerjaan kita melalui blog spot,kemudian tentang organisasi kita bisa menginformasikan kepada website yaitu humas.metro.polri.go.id kemudian blog spot yaitu humas PMJ.blogspot.com. Kemudian kita mencetak majalah bulanan jaya dava servaka tentang kegiatan-kegiatan internal humas dan juga jurnal kamtibmas PMJ yang terbit dua minggu sekali. Nah, itulah dalam 32
Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar, Jakarta, 14 April 2011. Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar , Jakarta, 14 April 2011. 34 Hasil wawancara dengan kepala urusan bidang dokumentasi dan peliputan, Barnabas Imam, Jakarta, 13 April 2011. 33
105
memberikan support dan apresiasi kepada rekan-rekan yang sudah melakukan pekerjaan-pekerjaan itu.”35 Media relations ini penting dilakukan guna memberikan informasi yang positif dimata masyarakat seperti yang dikatakan Kompol. Yossie Paulus Prihambodo: ”Ini adalah salah satu tanggung jawab humas berkepentingan untuk membangun informasi kepada masyarakat. Tidak mungkin mereka yang ada disatukan lalu lintas, satuan reserse, satuan narkoba atau satuan-satuan yang lain ini. Selain bekerja juga menginformasikan kepada masyarakat maka diwadailah kedalam humas itu sendiri. Sehingga, masyarakat menjadi tahu pekerjaan polisi sudah dilaksanakan.”36 Seperti yang dikatakan Wartawan Media Sinar Harapan, Muhammad Bahtiar mengenai media relations ini: ”Hmm..Kapolda ini sejak pertama kali menjabat beliau melakukan tour keliling media secara bergiliran. Ketika Kapolda menjabat beliau mengagendakan untuk mendatangi kantor-kantor media massa dari berbagai media cetak maupun situs. Tujuannya untuk relationsnya Kapolda, karena apa yang disampaikan Kapolda kepada Masyarakat itu bisa melalui media massa. Kami sebagai wartawan karena sebagai mitra kami dekat dengan polisi. Tetapi ketika anda anggota polisi melakukan kesalahan, kita tetap bertindak secara objektif. Mungkin media relations yang dimaksud Kabid Humas mendatangi kami sebagai redaksi media cetak Sinar Harapan ingin mengetahui bagaimana cara pembuatan berita, ketika pemberitaan yang salah. Sebaliknya juga kami wartawan sinar harapan, Kabid Humas adalah sebagai narasumber dan sebagai jaringan.”37 Hubungan dengan media akan menghasilkan frekuensi publisitas yang cukup tinggi. Hal ini dilakukan untuk penyampaian informasi kepada masyarakat agar masyarakat mengetahui apa yang telah dilakukan oleh kepolisian khususnya Polda Metro Jaya. 35
Hasil wawancara dengan Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat Yossie Paulus Prihambodo, Jakarta, 14 April 2011. 36 Hasil wawancara dengan Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat, Yossie Paulus Prihambodo, 14 April 2011. 37 Hasil wawancara dengan wartawan media Sinar Harapan, Muhammad Bachtiar, 14 April 2011.
106
4.2.7 Press Tour Press Tour adalah acara yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan atau lembaga untuk mengunjungi daerah tertentu dan para wartawan diajak menikmati objek wisata. Dalam hal ini Kepala Bidang Humas PMJ Kombes. Pol Baharudin Djafar mengatakan: ”Press tour dilaksanakan di PMJ ini ada beberapa kali, tetapi nilai sosialisasinya kecil. Karena mereka banyak outbound di puncak atau dimana saja kegiatan. Waktu lalu terakhir di Tangerang jadi ini kita tour kesana dengan keluarga. Ini jauh pada kebersamaan, sedangkan untuk nilai sosialisasi mungkin pada saat itu saya bertemu dengan orang-orang sekitar sana dari wartawan PMJ dan para pejabatnya dan hanya itu saja.”38 Untuk kegiatannya Kabid Humas Kombes. Pol Baharudin Djafar menambahkan: ”Ada outbound, kemudian ada wisata, wisata bahari dan ilmiah, wisata di puncak, kemudian ada kemarin rekreasi tangerang.”39 Seberapa seringkah Polda Metro Jaya mengadakan press tour, Beliau mengatakan: ”Tiga kalilah, kita jadwalkan sendiri khusus untuk press tour.” 40 Kepala urusan bidang dokumentasi dan peliputan AKBP. Barnabas Imam menambahkan: ”Sudah pasti ada, minimal setahun dua sampai tiga kali seperti tahun lalu misalnya, outbound dengan seluruh wartawan sejakarta, di Lido dan belum lama.”41
38
Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar, Jakarta, 14 April 2011. Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar, Jakarta, 14 April 2011. 40 Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ Baharudin Djafar pada tanggal 14 April 2011. 41 Hasil wawancara dengan kepala urusan bidang dokumentasi dan peliputan Barnabas Imam pada tanggal 13 April 2011. 39
107
Untuk mekanismenya Kepala Bidang Kombes. Pol Baharudin Djafar juga menambahkan: ”Biasanya mereka mengadakan sendiri, merancang sendiri, kemudian pejabat-pejabat Polda ini yang ada waktu yah melibatkan dan ikut serta disana.”42 Mengenai press tour ini wartawan media Sinar Harapan, Muhammad Bahtiar juga pernah mengikuti kegiatan tersebut, seperti yang beliau katakan: ”Sudah pernah, itu tidak bisa diagendakan secara detail. Hmm..mungkin bisa setahun satu sampai dua kali dari wartawan dengan humas melakukan family gathering. Seperti contohnya, bulan kemarin di BSD tangerang waterboom itu kami berenang bersama. Keluarga wartawan datang dan kami mengundang humas dan Pak Kabid. Tapi tidak untuk seluruh staf humas, tapi paling tidak ada kabid perwakilannya. Karena kita sebagai mitra dan yang lain di Lido Puncak. Itu dari Humas keseluruhan PMJ bersama seluruh wartawan media cetak.”43 Press tour memang dilaksanakan oleh humas Polda Metro Jaya untuk membina hubungan yang baik dengan para wartawan agar tercipta pemberitaan yang baik kepada masyarakat. Polda Metro Jaya mengadakan outbound, kemudian ada wisata, wisata bahari dan ilmiah, wisata di puncak, dan ada rekreasi di daerah Tangerang. 4.2.8 Meeting (Rapat Pertemuan) Meeting adalah merupakan pertukaran pikiran, gagasan atau pendapat antara suatu kelompok dengan kelompok lain dengan mengadakan interaksi secara lisan yang bertujuan memperoleh kejelasan atau menetukan kebijaksanaan. Meeting juga dilakukan oleh Humas Polda Metro Jaya dalam mensosialisasikan
42
Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ Baharudin Djafar pada tanggal 14 April 2011. Hasil wawancara dengan wartawan media Sinar Harapan, Muhammad Bachtiar, Jakarta, 14 April 2011 43
108
Grand Strategy Trust Building seperti yang dikatakan oleh Kepala Bidang Humas PMJ Kombes. Pol Baharudin Djafar. ”Hmm..meeting dalam internal banyak dalam setiap minggu. Seminggu sekali terjadwal, ada yg dijadwalkan untuk pengamanan abu bakar ba’asyir, cendikian, tokoh-tokoh media kemudian akademisi, ini kompolnas saya pernah mengundang untuk semacam hmm..stimulus akademik, memberikan pengetahuan akademik pada seluruh staff, bahwa pentingnya PR atau kehumasan ini. Tujuannya ada kebanggaan dari pada sendiri bekerja dihumas ini ada rasa bangga, senang disini itu berakibat pada kinerja yang lebih baik.”44 Meeting dalam internal dilakukan Polda Metro Jaya dalam setiap minggunya. Setiap hari kamis humas Polda Metro Jaya mengadakan meeting karena merupakan satuan kerja. Hal ini diungkapkan oleh kepala urusan bidang dokumentasi dan peliputan AKBP. Barnabas Imam: ”Oo pasti ada, jadi meeting yang sudah pasti ada itu hari kamis, itukan apel satker atau satuan kerja.” 45 Mengenai
fungsi
dari
meeting
tersebut
AKBP.
Barnabas
Imam
menambahkan: ”Yah untuk memberikan intrupsi dari atas bawah, informasi serhorizontal, bisa dengan anggota bagaimana untuk merefreshing lagi. Yah..kemudian dengan anggota kita merefresh lagi, hmm..bukan hanya pimpinan saja yang memberikan pengarahan, ada ustadz, ada tokoh agama, tokoh akademik. Waktu itu ada tokoh akademik untuk merefresh lagi pengetahuan kita, dari kompolnas, banyaklah dari hari-hari komunikasi dan ini sering dilakukan.”46 Dalam program meeting tersebut untuk mensosialisasikan Grand Strategy trust Building Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat Bapak Yossie Paulus Prihambodo juga mengatakan:
44
Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar, Jakarta, 14 April 2011. Hasil wawancara dengan kaur bidang dokumentasi dan peliputan, Barnabas Imam, Jakarta, 13 April 2011. 46 Hasil wawancara dengan kaur bidang dokumentasi dan peliputan, Barnabas Imam , Jakarta, 13 April 2011. 45
109
”Kalau untuk dikomunitas humas sendiri, itu setiap hari kamis kita melakukan evaluasi buat kita. Hmm..Pak kabid langsung memimpin, mengevaluasi terhadap pekerjaan-pekerjaan kita dan hasil yang dicapai. Kemudian terhadap pengembang fungsi humas ditingkat satuan kerja maupun polres kita merencanakan kegiatan tersebut sebulan atau tiga bulan sekali. Memberikan pelatihan pada mereka karena kita sudah mengevaluasi bagaimana rekan-rekan yang lain dibagian humas dalam memberikan keterangan pers, nah itu dalam evaluasinya.”47 Mengapa perlu mensosialisasikan program meeting ini Bapak Yossie Paulus Prihambodo mengatakan: ”Hmm..iya dong, kalau kita tidak mengevaluasi pekerjaan kita tentu menganggap pekerjaan kita sudah sempurna menurut ukuran kita. Tetapi kalau mendapat kontrol dari masyarakat tentu kita tetap akan menyempurnakan terhadap kekurangan-kekurangan itu sendiri. Jadi kalau kita sendiri yang mengevaluasi kemudian kita tidak sampaikan kepada masyarakat tentu itu untuk kepentingan kita sendiri. Padahal kita bekerja berdasarkan harapan masyarakat dan mari kita kembalikan kepada masyarakat juga bisa memberikan kritik-kritik kepada program kita sendiri.”48 Untuk mekanismenya Beliau menambahkan: ”Hmm..memang masing-masing memiliki parameternya, untuk mengukur bagaimana sekarang ini banyak orang sudah taat kepada aturan. Contohnya tebangunnya jalur busway, ini polisi juga melakukan peningkatan kepercayaan kepada masyarakat. Menjaga jalur-jalur tersebut supaya merasa nyaman program BMK ini dan terbukti masyarakat sudah banyak terhadap busway tersebut dan mengeluh kepada pelayanan busway tersebut. Artinya masyarakat sudah mulai tergantung adanya busway, daripada mengandalkan kendaraan sendiri dan sekarang ini sudah tidak tertampung lagi jalanan di Jakarta yang dimaksud adalah luas jalan dengan jumlah kendaraan sudah tidak seimbang lagi.”49 Program meeting dilakukan untuk mengevaluasi pekerjaan yang telah dilakukan, merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan serta melakukan pertukaran pikiran, gagasan dan pendapat antara staf humas Polda Metro Jaya. Hal 47
Hasil wawancara dengan Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat Yossie Paulus Prihambodo pada tanggal 14 April 2011. 48 Hasil wawancara dengan Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat, Yossie Paulus Prihambodo, Jakarta, 14 April 2011. 49 Hasil wawancara dengan Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat, Yossie Paulus Prihambodo, Jakarta, 14 April 2011.
110
ini memang rutin dilakukan oleh Polda Metro Jaya guna mencapai kinerja yang lebih baik. 4.2.9 Kampanye Humas Kampanye humas adalah merupakan suatu usaha terkoordinir untuk mempengaruhi masyarakat, baik yang mendukung maupun tidak dalam menerima misi yang disampaikan, dengan tujuan mempengaruhi target audience untuk mengikuti keinginan organisasi atau mendukung jalannya operasi organisasi. Dalam hal ini humas Polda Metro Jaya juga melakukan program kampanye humas untuk mensosialisasikan Grand Strategy Trust Building seperti yang dikatakan Kepala Bidang Humas PMJ, Kombes. Pol Baharudin Djafar: ”Kampanye humas untuk diluar kita belum, hmm..kita pada pemberitaan saja, menyampaikan bahwa pentingnya humas ini untuk luar yah..kemudian di seminar-seminar yang ketiga pelayanan kepada semua informasi surat, website, blogspot, kemudian sms. Kemudian call center yang lain. Ini semua yang kita dijadikan bahan untuk disampaikan kepada publik. Smspun sudah pasti dibalas, bahkan program dihumas ”masyarakat bertanya kapolda menjawab”50 Humas Polda Metro Jaya memang mengadakan kampanye humas karena ini merupakan suatu program yang penting agar dapat maksimal dalam mensosialisasikan Grand Strategy Trust Building ini. Seperti yang dikatakan Kombes. Pol Baharudin Djafar: ”Yah harus, ini sangat penting karena apabila masyarakat tidak mengetahui polisi ini mudah dihubungi, maka kepolisian ini semakin tidak profesional. Intinya masyarakat ini ingin dilayani dia aman, dua hal aman dan dilayani. Polisi digaji oleh negara berdasarkan pajak-pajak dimasyarakat. Nah..tolong polisinya layani kami, hmm..dua hal ini yang diharapkan oleh masyarakat dua polisinya harus mewujudkan itu pada setiap kegiatannya dengan berbentuk mudah dihubungi. Maka, kami sekarang sedang mengadakan kerjasama karena ada keengganan orang datang ke kantor polisi. Kita sudah 50
Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar, Jakarta, 14 April 2011.
111
kerjasama dengan radio elshinta, jadi apabila mau menghubungi polisi sampaikan saja ke radio elshinta dan pihak elshinta akan menyampaikan info kembali ke pihak seluruh kepolisian yang ada dijajaran ini karena kita sudah ada MOU untuk mengantisipasi apa yang diharapkan oleh kepolisian.”51 Hal serupa juga dikatakan oleh kepala urusan bidang dokumentasi dan peliputan Bapak Barnabas Imam mengenai bentuk dari kampanye humas: ”Oo banyak yang manual sekali yah kita pasang spanduk, setiap acaraacara penting seperti HUT Bhayangkara, PMJ, Hut RI itu pasti kita buat spanduk-spanduk, balon-balon, umbul-umbul dari PMJ disini maupun wilayah kemudian yang sangat penting yaitu kita memasuki website.”52 Sementara untuk bentuk program kampanye humas Kaur Pensat Sub Bidang
Penerangan
Masyarakat,
Kompol.
Yossie
Paulus
Prihambodo
menambahkan: ”Hmm..banyak kampanye-kampanye yang kita lakukan untuk bekerjasama dengan media massa. Kita mengikuti kegiatan misalnya Kick Andy foundation suatu lembaga dibawah Metro TV yang perduli terhadap masyarakat yang kebetulan menyandang cacat kaki. Jadi kepolisian ini memiliki daftar terhadap orang-orang yang barangkali pernah kecelakaan, kakinya tidak berfungsi kemudian kita memberikan informasi kepada Kick Andy dan bersama-sama memberikan santunan atau kaki palsu kepada masyarakat.”53 Berbagai program kampanye humas memang dilakukan oleh humas Polda Metro Jaya. Hal ini dilakukan untuk membentuk citra positif dimata masyarakat. Kampanye humas ini digunakan oleh humas Polda Metro Jaya
untuk
mensosialisasikan Grand Strategy Trust Building kepada masyarakat. Agar lebih membangun kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian khususnya Polda Metro Jaya.
51
Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar, Jakarta, 14 April 2011. Hasil wawancara dengan kaur bidang dokumentasi dan peliputan, Barnabas Imam, Jakarta, 13 April 2011. 53 Hasil wawancara dengan Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat, Yossie Paulus Prihambodo, Jakarta, 14 April 2011. 52
112
4.2.10 Open House Open House adalah merupakan acara PR yang bertujuan untuk memperkenalkan perusahaan atau organisasi kepada masyarakat tertentu dengan membuka kesempatan kepada mereka untuk mengunjungi kantor atau pabrik. Biasanya diadakan ketika perusahaan atau organisasi membuka kantor baru. Mengenai open house tersebut Kepala Bidang Humas PMJ, Kombes. Pol Baharudin Djafar menjelaskan: ”Open house belum pernah, karena sebenarnya itu nanti berkembang di mingguan yang stimulus akademik itu nanti kita sampaikan ke media, ke publik, website, akan ada diskusi publik diadakan oleh humas PMJ. Ayo..silahkan datang, nah..ini harus terbuka untuk umum dan tidak usah untuk bawa apa-apa kita sediakan makanan, yangb penting mereka datang. Repotnya didalam seminar-seminar diskusi ini atau open house. Opini sebenarnya adalah yang repot konsumsinya apa yang mau dimakan, tidak usah dipikirkan jadi kita buka saja misalnya setiap bulan sekali open house.”54 Sementara itu kepala urusan bidang dokumentasi dan peliputan, AKBP. Barnabas Imam mengatakan: ”Oo kita setiap hari open house everyday, siapapun yang datang kesini bertanya kami jawab. Kita open house everyday hahahaha”55 Mengenai bentuk open house Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat, Kompol. Yossie Paulus Prihambodo menambahkan: ”Setiap hari jumat, setelah jumatan siang Bapak Kapolda memberikan kesempatan atau event-event tertentu Bapak Kapolda bersama Bapak Kabid humas memberikan kesempatan kepada wartawan. Yang dimaksudkan adalah juga menyampaikan pekerjaan kita maupun juga memberikan pemahaman masyarakat melalui media massa itu kita memberi kesempatan seperti press release. Oleh Bapak Kapolda langsung maupun Kabid Humas setiap hari jam
54
Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar , Jakarta,14 April 2011. Hasil wawancara dengan kaur bidang dokumentasi dan peliputan Barnabas Imam, Jakarta, 13 April 2011. 55
113
sepuluh sampai sebelas. Sementara dengan Pak Kapolda karena kesibukan beliau yaitu dilangsungkan pada hari jumat setiap habis jumatan.”56 Memang Polda Metro Jaya belum mengadakan open house secara terprogram, namun untuk siapapun yang datang ke Polda Metro Jaya atau Public Everydays itu memang setiap saat. Seperti yang dikatakan Kabid Humas, Kombes. Pol Baharudin Djafar: ”Oh tidak, bukan-bukan, open house yang diprogram yang saya katakan tadi, tapi kalau open house untuk siapa saja datang atau publik everydays, setiap saat, yang saya katakan open house terprogram ini sangat baik jadi masyarakat tahu, kapan sih open house? Kapan sih polisi menerima wadah dalam setiap keluhan publik? Inikan perlu dijadwalkan, walaupun setiap hari kita juga terima keluhan itu dan kita boleh salurkan khusus humas kami terbuka untuk siapa saja. Kami tidak melihat status mau berurusan di PMJ ini kami yang antar.”57 4.2.11 Press Receptions (Resepsi Pers) Press Receptions adalah cara persepsi yang direncanakan dan terorganisir serta biasanya disertai jamuan makan siang atau makan malam, tergantung saat pelaksanaannya. Para wartawan sengaja diundang untuk meliputi acara, mendengarkan keterangan-keterangan resmi atau hanya bercakap-cakap dengan pihak manajemen untuk mendekatkan hubungan dengan organisasi atau perusahaan penyelenggaranya. Polda
Metro
Jaya
juga
melakukan
Press
Receptions
dalam
mensosialisasikan Grand Strategy Trust Building. Seperti yang dikatakan Kepala Bidang Humas PMJ, Kombes. Pol Baharudin Djafar: “Resepsi pers sebenarnya kita lebih kedepan mengambilnya..hmm ini saya jadwalkan setiap hari resepsi pers ini wartawan tidak perlu lagi banyak bertanya
56 Hasil wawancara dengan Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat, Yossie Paulus Prihambodo, Jakarta, 14 April 2011. 57 Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar, Jakarta, 14 April 2011.
114
ke saya. Tetapi setiap jam sebelas siang saya jadwalkan turun atau bertemu ke ruang atau tempat balai wartawan.” 58 Polda Metro Jaya khususnya Humas, Kabid Humas Baharudin Djafar menjadwalkan setiap hari resepsi pers. Dimana setiap jam sebelas siang Kabid Humas Baharudin Djafar bertemu ke ruang atau tempat Balai Wartawan. Program Press Receptions ini memang sangat penting dilakukan Kabid Humas Bahrudin Djafar menambahkan: ”Resepsi pers ini sangat baik, karena akan mengurangi image negatif terhadap niat untuk menutupi kekurangan atau kinerja buruk dari polisi. Setiap saya pasti kumpul ke tempat balai wartawan kecuali hari jumat, sabtu dan minggu. Jumat itu di depan masjid PMJ karena langsung sebenarnya resepsi pers ini kita yang mendahului. Kemudian sabtu dan minggu saya tetap melayani yang penting ada janji. Kalaupun saya tidak ada akan diwakilkan dari pihak humas.”59 Hal ini juga dikatakan oleh Kepala urusan bidang dokumentasi dan peliputan AKBP. Barnabas Imam: ”Ada balai wartawan, jadi seluruh wartawan dari ibukota berkumpul di gedung itu, karena setiap saat mereka berinteraksi, berkomunikasi dan bertukar informasi dengan kita.” 60 Beliau juga menambahkan: ”Yah..ini sangat penting sekali tempat kita berkumpul dan ini ajang yang sangat efektif sekali, kebanyakan kita yang memberikan informasi kepada wartawan.”61 Press Receptions ini memang sangat baik dilakukan untuk mengurangi image negatif terhadap niat untuk menutupi kekurangan atau kinerja buruk dari
58
Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar , Jakarta, 14 April 2011. Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar , jakarta, 14 April 2011. 60 Hasil wawancara dengan kaur bidang dokumentasi dan peliputan, Barnabas Imam, Jakarta, 13 April 2011. 61 Hasil wawancara dengan kaur bidang dokumentasi dan peliputan, Barnabas Imam, Jakarta, 13 April 2011. 59
115
polisi. Hal serupa juga dikatakan oleh Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat Kompol. Yossie Paulus Prihambodo: ”Iya, betul jadi ada beberapa event-event beberapa kegiatan operasi sebelumnya. Kita akan menyampaikan kepada wartawan khususnya operasi dalam keselamatan, bukan operasi dalam rangka penindakan yang sifatnya preventif bukan represif. Seperti operasi simpatik ketupat kemudian operasi lilin dan sebelumnya ada konferensi pers yang bentuknya semacam pertemuan.”62 Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat, Kompol. Yossie Paulus Prihambodo menambahkan mengenai pentingnya dilakukan Press Receptions ini: ”Ya, ini merupakan agenda masyarakat yang harus polisi memberikan dukungan. Jadi masyarakat akan melaksanakan mudik misalnya dalam rangka lebaran atau masyarakat membutuhkan keamanan membutuhkan kehadiran polisi dalam rangka mengamankan pada saat bulan ramadhan maka polisi itu mengadakan kegiatan-kegiatan operasi cipta kondisi.”63 Humas Polda Metro Jaya mengadakan Press Receptions di balai wartawan yang terdapat di gedung Polda Metro Jaya. Ini dilakukan guna menjalin hubungan baik dengan para wartawan agar tercipta pemberitaan yang positif bagi kepolisian. 4.2.12 Loby dan Negosiasi Loby dan Negosiasi adalah merupakan salah satu satu usaha atau cara yang dilakukan oleh seorang Public Relations didalam menjalin hubungan dengan pihak lain yang tujuannya untuk menguntungkan pihak lain. Polda Metro Jaya juga melakukan Loby dan Negosiasi kepada pihak-pihak terkait seperti yang dikatakan Kepala Bidang Humas PMJ Bapak Baharudin Djafar: ”Loby dan negosiasi biasanya kita meminta bantuan, ada hal penting yang penting disampaikan pada publik. Maka, kita menulis resmi pada mediamedia tertentu. Untuk running teks misalnya kalau di televisi itu kita bisa 62
Hasil wawancara dengan Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat, Yossie Paulus Prihambodo, Jakarta, 14 April 2011. 63 Hasil wawancara dengan Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat, Yossie Paulus Prihambodo, Jakarta, 14 April 2011.
116
langsung telepon saja. Tolong tayangkan ini karena kita sudah melakukan penangkapan. Nah, loby ini bisa sebagai problem server kalau terjadi ada masalah-masalah besar misalnya jangan sampai hmm..pemberitaan justru mengeksploitasi dari masyarakat. Contoh bom buku waktu lalu, terkadang media itu menjadikan narasumber itu orang-orang di pinggir jalan yang tidak tahu dengan keadaan. Jadi dia katakan ini ada bom padaha itu bukan bom. Nah masyarakat di pinggir jalan memberikan info kepada media seakan itu ada bomnya karena tidak tahu padahal tidak benar adanya.”64 Loby dan Negosiasi dilakukan oleh Humas Polda Metro Jaya untuk meminta bantuan kepada media karena ada hal penting yang ingin disampaikan kepada publik. Humas akan menulis resmi pada media-media tertentu agar masyarakat tidak terlalu mengekspolitasi pemberitaan tersebut. Loby dan Negosiasi ini memang perlu dilakukan. Bapak Baharudin Djafar menambahkan: ”Loby dan negosiasi ini perlu kita lakukan karena itu tadi yakni opini yang beredar oleh media itu menghakimi dari pada orang yang belum tentu salah.”65 Sedangkan untuk pihak yang dituju dalam melakukan Loby dan Negosiasi ini Kabid Humas Kombes.Pol Baharudin Djafar mengatakan: ”Hmm..tokoh masyarakat benar, salah satu contoh ada salah satu kasus yang kecil tapi media sudah memberitakan banyak. Jadi kita minta kepada setempat untuk menanyakan kepada publik bukan polisi yang menyampaikan tetapi mereka yang menyampaikan kepada publik bahwa tindakan yang dilakukan oleh polisi adalah yang paling benar, kami harap demikian. Kalau media itu bagaimana opini masyarakat atau rating, jadi kita pendekatan kepada tokohtokoh, kepada orang-orang yang terkibat kepada kasusnya atau kepada cendikian.”66 Mengenai Loby dan Negosiasi ini Kepala urusan bidang dokumentasi dan peliputan AKBP. Barnabas Imam mengatakan: ”Oh banyak hal ya, hmm..sebetulnya kegiatan polda itu jadi banyak sekali kita melakukan loby dan negosiasi itu banyak subjek yang berhubungan dengan 64
Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar, 14 April 2011. Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar, Jakarta, 14 April 2011. 66 Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar , Jakarta, 14 April 2011. 65
117
kita, seperti LSM, tokoh agama, para tokoh pengusaha, akademisi bahkan dari kepolisian asing banyak datang.”67 Untuk pihak yang dituju dalam melakukan Loby dan Negosiasi ini beliau mengatakan: ”Tokoh agama, tokoh masyarakat, LSM, tokoh organisasi seperti FBR, FPI, banyak kita undang untuk komunikasi supaya mereka tidak melakukan hal-hal yang anarkis, jadi kedekatan kita dengan cara pendekatan persuasif, pendekatan preventif, terakhir pidana hukum yang sulit untuk pembinaan yang baik.”68
Sedangkan Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat, Kompol Yossie Paulus Prihambodo mengatakan mengenai Loby dan Negosiasi ini dalam mensosialisasikan Grand Strategy Trust Building ini: ”Kalau sifatnya meluruskan terhadap pemberitaan yang tidak saling merugikan dari pihak kami. Kita pertama akan mengadakan somasi, kemudian bekerjasama dengan KPI. Kemudian Depkominfo untuk menyampaikan dalam pemberitaan tersebut. Hmm..tidak semata-mata untuk kepentingan popularitas tetapi untuk kepentingan terselenggaranya kamtibmas. Sehingga kita perlu menyampaikan melalui wartawan, dewan pers, kemudian komisi penyiaran Indonesia dan Depkominfo kita sampaikan bahwa pemberitaan yang terlalu berlebihan itu akan mengakibatkan meruginya suatu negara. Sehingga kita harus rem, memilih layak berita-berita untuk dipakai. Prinsip kita sudah terbuka artinya bahwa keterbukaan kita adalah untuk kepentingan masyarakat. Misalnya keterbukaan anggota kepolisian yang harus kita PDTH ( Pemberhentian dengan tiak hormat ). Kita akan sebutkan nama orang itu dalam rangka menyampaikan informasi, agar masyarakat menjadi tahu orang-orang atau anggota polisi tersebut tidak pantas lagi atau tidak ada kewenangan lagi didalam kepolisian karena hak-hak dan kewenangannya sudah dicabut.”69
67
Hasil wawancara dengan kaur bidang dokumentasi dan peliputan, Barnabas Imam , Jakarta, 13 April 2011. 68 Hasil wawancara dengan kepala urusan bidang dokumentasi dan peliputan, Barnabas Imam, Jakarta, 13 April 2011. 69 Hasil wawancara dengan Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat Yossie Paulus Prihambodo, Jakarta, 14 April 2011.
118
Sedangkan untuk pihak yang dituju beliau mengatakan: ”Betul, tehadap misalnya aksi-aksi anarkis kelompok masyarakat tertentu mengatasnamakan agama tertentu dalam mensikapi kasus ahmadiyah. Sekalipun bahwa kita menyadari ini sudah disosialisasikan atau sudah mendapat keputusan yang tetapi dari SKP tiga menteri. Tetapi sosialisasi ini tentu masih banyak kekurangan, sehingga memunculkan tindakan-tindakan anarkis terhadap kelompok-kelompok ahmadiyah ini. Sehingga kita bekerjasama dengan tokoh-tokoh agama untuk bisa meredam masyarakat tersebut oleh tidak melakukan tindakan anarkis dan kita bersama para ulama-ulama itu melakukan dialog itu yang pertama. Kemudian juga retaknya kehidupan dalam beragama atau tempat ibadah biasanya ada penolakan-penolakan dari pihak kepolisian itu bekerjasama dengan pihak pemda dan para ulama setempat atau tokoh agamanya tergabung dalam forum kumpulan umat beragama itu membahas permasalahan-permasalahan tersebut. Kedua mereka bisa kita ketahui tentang titik-titik mana yang rawan sehingga suatu saat ada tindakan-tindakan anarkis. Mereka juga akan dengan serta merta mempersilahkan untuk dilakukan penegakan hukum. Orang-orang yang melanggar ketentuan yang berlaku khususnya kepada tindakan-tindakan anarkis.”70 Loby dan Negosiasi sifatnya untuk meluruskan terhadap pemberitaan yang tidak saling merugikan dari pihak Polda metro Jaya. Loby dan negosiasi ini perlu dilakukan karena itu opini yang beredar dimasyarakat yang dilakukan oleh media itu menghakimi dari pada orang yang belum tentu salah, hal inilah yang perlu diluruskan. LSM, tokoh agama, para tokoh pengusaha, akademisi bahkan dari kepolisian asing menjadi salah satu pihak yang dituju untuk melakukan Loby dan Negosiasi. Kesimpulan dari 12 program ini dengan kegiatan humas Polda Metro Jaya dalam mensosialisasikan Grand Strategy Trust Building memang dilakukan oleh humas Polda Metro Jaya namun memang harus lebih ditingkatkan lagi. Seperti yang dikatakan oleh Kepala Bidang Humas PMJ, Kombes. Baharudin Djafar:
70
Hasil wawancara dengan Kaur Pensat Sub Bidang Penerangan Masyarakat Yossie Paulus Prihambodo, Jakarta 14 April 2011.
119
”Ada, Cuma khas itu berbeda dengan yang lain. Kemudian yang kedua kalau ke 12 program ini semua ada tetapi belum tentu sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Grand Strategy Trust Building, ini harus ditingkatkan. Kesimpulannya kata kuncinya 12 program ini itu harus dipahami setiap individu. Jadi kita mensosialisasikan dengan pemahaman seluruh Kapolri bahwa ini adalah Public Relations. Setiap individu adalah PR maka 12 program ini dia harus paham dulu, setelah paham diwujudkan dalam tindakannya ini maka akan menjadi citra baik polisi pasti akan menjadi baik dengan sendirinya. Contoh saya bekerja dibidang kamtibmas saya paham dengan 12 program ini. Program ini saya tahu, oh saya harus berdekatan dengan media. Tidak dengan mediapun saya berinteraksi dengan orang lain, tokoh-tokoh masyarakat, apabila dikaitkan tindakannya itu masuk kedalam program mana sih dalam 12 program ini? Kita tampung dan mungkin dalam setiap anggota belum tentu bisa menjalankan kepada ke 12 program seperti humas kami disini. 12 program ini sudah ada disini tetapi untuk yang diujung mungkin dia akan melaksanakan satu program, tetapi ada juga atau program disini dapat memberikan kontribusi baik kepada masyarakat.”71 Penulis juga menanyakan kepada narasumber yang lain yaitu tokoh masyarakat, H. Djunaedi mengenai kinerja Polda Metro Jaya, beliau mengatakan: Hmm..menurut saya sudah baik ya, namun memang harus lebih ditingkatkan khususnya di bagian pelayanan masyarakat. Karena masih saja banyak oknum polisi yang meminta uang kepada masyarakat. Jadi polisi memang harus memberantas oknum-oknum yang seperti itu.72 Penulis juga menanyakan bagaimana pandangan kepolisian khususnya Polda Metro Jaya beliau mengatakan: Hmm..sudah sih, buktinya kepolisian sudah dapat mengungkap berbagai kasus-kasus di Indonesia, contohnya hmm..korupsi-korupsi para pejabat negara dan terorisme khususnya. Disini masyarakat luas pun tahu akan kinerja kepolisian untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.”73 Kinerja kepolisian saat ini memang sudah cukup baik. Terutama untuk membangun kepercayaan masyarakat kepada kepolisian mengenai Grand Strategy Trust Building. Aktivitas kinerja Humas Polda Metro Jaya, yaitu melakukan kepada 12 program yang harus dipahami dari setiap individu kepolisian maupun 71
Hasil wawancara dengan Kabid Humas PMJ, Baharudin Djafar, Jakarta, 14 April 2011. Hasil wawancara dengan Tokoh Masyarakat, H. Djunaedi, Jakarta, 20 April 2011 73 Hasil wawancara dengan Tokoh Masyarakat, H. Djunaedi, Jakarta, 20 April 2011 72
120
khalayak luas. Jadi Humas Polda Metro Jaya dapat dilihat bagamaina cara mereka melakukan unsur dalam mensosialisasikan kepada target khalayak, dengan pemahaman dari seluruh Grand Strategy Kapolri bahwa ini adalah Aktivitas Public Relations. Wujud dalam tindakan Aktivitas Humas Polda Metro Jaya ini dikemukakan oleh narasumber internal dan eksternal yang terlibat di dalam memberikan informasi kepada khalayak, guna mengetahui strategi humas yang ingin mencapai suatu keberhasilan baik untuk melindungi, mengayomi, serta melayani masyarakat akan adanya cara-cara unik dengan melakukan beberapa aktivitas program yang ditetapkan, dengan wujud keberhasilan Humas Polda Metro Jaya, maka akan menjadi Image baik Kepolisian dan dibanggakan oleh khalayak luas serta negara Republik Indonesia.
4.3 Pembahasan Proses menganalisa hasil penelitian yang dilakukan adalah untuk mencari hasil penelitian yang diperoleh. Dengan adanya analisa data ini, penulis akan menguraikan hasil penelitian yang Berdasarkan hasil penelitian penulis selama meneliti di Humas Polda Metro Jaya, disertai wawancara mendalam dengan narasumber
mengenai
Aktivitas
Humas
Polda
Metro
Jaya
dalam
Mensosialisasikan Grand Strategy Trust Building kepada masyarakat. Selama penelitian dan observasi ini dilakukan untuk mencari hubungan antara teori atau konsep dengan hasil dari data primer maupun sekunder. Sehingga diperoleh gambaran mengenai Grand Strategy Trust Building yang dilakukan oleh Aktivitas
121
Humas Polda Metro Jaya. Berikut adalah pembahasan yang disampaikan penulis yang merupakan fokus dari hasil penelitian. Isi pembahasan atau analisa adalah perbandingan antara teori program Rosady Ruslan didalam bukunya Kiat dan Strategi Public Relations dengan hasil penelitian aktivitas humas di Polda Metro Jaya mengenai 12 program Public Relations yang sama dalam konsepnya, yakni ; 1. Pameran Akivitas pameran merupakan program PMJ yang dilakukan secara intensif setiap satu kali dalam satu bulan dan sangat digemari oleh masyarakat. Sebagai bukti bahwa program pemeran dilakukan secara intensif, dapat saya kemukakan dari Pernyataan narasumber yang saya wawancarai. Pameran merupakan program humas polda yang terlaksana dengan baik. Hal ini diwujudkan, bahwa pameran ini biasanya ikut acara tertentu. Misalnya, acara media elektronik, mengadakan bazar tertentu Humas Polda Metro Jaya turut serta. Seperti pameran foto polisi yang humanis, Karena image dari masyarakat itu polisi selalu dikatakan buruk, tetapi faktanya tidak selalu smua polisi seperti itu, hanya saja oknum yang merusak image instansi kepolisian. Kepolisian Tetap dengan implementasinya pada apa yang akan dipamerkan, pertama tentang trust building dengan quick wins nya. Kemudian program partnership dan networking building dengan empowering optimalisasinya, sosialisai ini di sampaikan kepada masyarakat dari aktivitas pameran humas untuk menginformasikan tentang bentuk wujud Quick wins & Quick Respon samapta mengenai pameran pelayanan prima kepada masyarakat elalui pelaksanaan
122
polisi tugas umum, tanggap menerima laporan atau pengaduan seperti, Bus Samsat Keliling pelayanan penerbitan SIM, STNK, BPKB, wibsite, call center, sms. Pameran ini secara resmi mabes Polri yang ikut di kementrian secara rutin mereka menggelar pameran seperti di daerah gedung atau balai kuningan., kurang sih tidak dalam mengadakan pameran Dari semua narasumber yang peneliti wawancarai humas Polda Metro Jaya sudah melakukan dan melaksanakan kegiatan pameran dengan cukup baik. Semua aktivitas pameran ini sesuai bagaimana konsep pameran didalam pengenalan wujud produk perusaha, dengan tujuan untuk Grand Strategy Trust Building guna membangun kepercayaan masyarakat kepada kepolisian. 2. Anniversary Celebrations Aktivitas ini dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya, seperti perayaanperayaan dalam HUT Kepolisian yang rutin pada setiap acara tanggal yang ditetapkan dan disyahkan pada jajaran Kepolisian Polri, lainnya seperti acaraacara bakti sosial. Kemudian bekerjasama dengan media tertentu, media elektronik yang diadakan peduli sosialnya, dihubungkan dengan kegiatan Hut PMJ, pada Jakarta, juli 2011, aktivitas humas bekerjasama dengan media surat kabar Kompas yaitu, adanya pameran buku. Sehingga berbarengan dengan Hut kepolisian yang dilaksanakan di Kompas Gramedia, kegiatan sosialnya seperti sunatan massal, dan kegiatan-kegiatan seperti Zikir Akbar dan tujuannya tetap untuk sosialisasi. Perayaan ini setiap tanggal satu Juli, atau disebut hari Bhayangkara.
123
Atktivitas Humas menilai dan memberikan penilaian baik kepada kinerja anggota itu sendiri dan juga kemitraan dengan masyarakat. Jadi kepada masyarakat yang bermitra dengan kepolisian dan sejauh ini tidak saling membebani, artinya mereka ikhlas dalam membantu kepolisian dalam mensosialisasikan pelayanan, perlindungan dan keselamatan masyarakat. Serta menyelamatkan masyarakat itu juga akan diberikan penghargaan kepada mereka yang berprestasi dalam rangka membantu tugas polisi seperti menangkap pencuri. Mengungkapkan kasus narkoba bahwa kasus-kasus tindak pidana sekalipun dalam kemitraan pada masyarakat. Baik melalui sarana maupun prasarana, itu merupakan sarana masyarakat menyediakan tempat rumahnya dijadikan posko, menganalisa, mengumpulkan barang bukti dan kemudian Humas Polda Metro Jaya mengekpos kepada media massa untuk berhati-hati apabila diwilayah sekitar dicurigai akan seseorang perilaku yang aneh. Itulah Wujud nyata dan kebenaran
masyarakat yang serta merta
membantu kepolisian. Jadi perayaan ini sangat perlu untuk menyampaikan kepada masyarakat akan keberhasilan kepolisian humas Polda Metro Jaya biasanya melakukan kerjasama dengan media tertentu baik cetak maupun elektronik dan masyarakatpun mengetahui tentang perayaan yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya. Adapun kegiatannya bakti sosial seperti sunatan massal, serta kegiatan-kegiatan sosial seperti zikir akbar dan tujuannya tetap untuk sosialisasi kepada masyarakat guna membangun Kesejahteraan publik kepada kepolisian
124
3. Fund Raising atau Charity (pengumpulan dana atau derma) Aktivitas ini dilaksanakan sangat baik oleh Humas Polda Metro Jaya, khususnya ketika ada kejadian bencana alam yang menimpa masyarakat. Seperti bukti nyata mengenai bencana alam di daerah Aceh, Padang, Jogja, gunung merapi. Secara cepat mengumpulkan dana. Mulai dari pejabat-pejabat utama, sampai kepada semua orang siapa saja yang mau berbuat baik untuk sumbangan amal yang akan dikirimkan bantuannya langsung memakai pesawat hercules kepolisian pada saat terjadi bencana. Untuk mengukur penting sangat besar pada publikasi khusus dan mengajak berbuat baik kepada khalayak akan gerak siaga pertolongan sumbangan kepada orang-orang yang membutuhkan. Hal ini bersifat kontradiktif dengan sosialisasi publikasi. Tetapi, aktivitas humas Polda metro Jaya ini bertujuan baik untuk mengajak seluruh khalayak berperan akan sikap perduli kemanusiaan dan perwujudtan Aktifitas Humas ini sangat menjadi semboyan kesatuan Republik Kepolisian Indonesia yang terlihat Humanis pada Bangsanya. 4. Seminar dan Conference Aktivitas Seminar dan Conference ini memang tidak dilaksanakan secara langsung oleh humas Polda Metro Jaya. Namun, Kabid Humas Polda Metro Jaya langsung yang menjadi pembicara di acara-acara seminar sebagai undangan. Untuk penyelenggaraan seminar kami tidak, tapi saya sebagai pembicara di berbagai seminar iya. Seperti fakta Kabid Humas Polda Merto Jaya, menjadi moderatoe di rumah Sakit Jiwa Grogol, Jakarta Barat. Lalu soal bunuh diri. Kemudian di FGD (Forum Group Discussion) ini banyak yang di
125
ikuti. Hal kegiatan seminar konferensi itu lebih membuka publik bahwa kepolisian ini sudah mulai terbuka, maksudnya yakni, mau menerima semua masukan dari masyarakat, dengan adanya seminar tentunya ada komplain masyarakat, bagaimana rekrutmen polisi, bagaimana pengembangan karir polisi, bagaimana dengan isu-isu negatif tentang penegakan hukum yang dilaksanakan dijalan mungkin masih ada yang menyogok masuk kepolisian..” Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya dengan menjadi pembicara di acara seminar dan konferensi tersebut ini lebih membuka publik bahwa kepolisian ini sudah mulai terbuka, maksudnya mau menerima semua masukan dari masyarakat dengan adanya seminar tentunya ada komplain masyarakat, bagaimana rekrutmen polisi, bagaimana pengembangan karir polisi, bagaimana dengan isu-isu negatif tentang penegakan hukum yang dilaksanakan dijalan mungkin masih ada yang menyogok masuk kepolisian. Untuk penyelenggaraan seminar dan konferensi ini memang tidak dilakukan. Namun, humas Polda Metro Jaya mengadakan seminar dan konferens untuk internal kepolisian saja. Seperti yang dikatakan Staf Humas Polda Metro Jaya, Internal mengadakan seperti sosialisasi masalah UUD 14 tahun 2008, keterbukaan informasi penting seperti sosialisasi dan pelatihan Seminar dan konferens ini bertujuan untuk menciptakan saling pengertian antara pihak kepolisian dan masyarakat. Khususnya dalam mensosialisasikan Grand Strategy Trust Building ini guna menimbulkan kepercayaan publik kepada kepolisian. Seperti mutual understanding, muncul persamaan persepsi. Jadi polisi tidak dianggap momok atau penegak hukum, karena polisi adalah
126
bagian bagi masyarakat, anak kandung mayarakat yang pekerjaannya serba masyarakat dalam rangka terselenggaranya kehidupan negara dan peradaban hukum dan peradaban manusia. Dalam acara seminar dan konferens tersebut memang mengundang media untuk meliputnya. Agar informasi yang disampaikan bisa diterima oleh masyarakat. Pada dasarnya semua wartawan diperlukan, mau meliput apapun diliput. Karena untuk wartawan sendiripun agar menambah wawasan dan menginformasikan kepada masyarakat. Seminar dan konferens ini memang tidak diadakan secara langsung oleh pihak Polda Metro Jaya. Wujud seprti inilah yang dilakukan oleh Humas sebagai bukti informasi nyata. 5. Press Conference (Konferensi Pers) Aktivitas press conference ini memang sering dilakukan oleh humas Polda Metro Jaya. Program ini adalah bentuk aktivitas program terbaik sampai mendapatkan kejuaraan tertinggi mahkamah petinggi akan keaktivan Humas perusahaan khususnya di bidang pemerintah, press conference selalu memberikan informasi ini yang lebih jelas dan detil mengenai kasus-kasus yang terjadi dan menjadi perhatian hangat masyarakat. Hal ini dilakukan agar tidak menjadi kesimpangsiuran informasi yang berkembang di masyarakat karena sering banyak kasus ini digiling oleh media dan banyak kasus-kasus kecil akhirnya media yang menghakimi, media yang memvonis, oleh sebab itu inilah pentingnya press conference. Aktivitas Kabid humas kepolisian Polda Metro Jaya disini, melakukan press conference setiap hari di balai wartawan Polda Metro Jaya, Yakni pukul
127
11:00 WIB, sampai dengan waktu selesa,i sesuai pembahasan yang di komunikasikan. Kasus-kasus menonjol itu diluar press release perlu diketahui bahwa Humas PMJ satu-satunya di Indonesia yang mempunyai operasional artinya semua komponen satuan kerja sangat aktif. Bukan hanya aktif di lapangan dan press conference ini wajib dilakukan setiap hari, karena perlu diketahui humas di Indonesia yang paling menonjol yaitu Humas Polda Metro Jaya, karena setiap hari melakukan press conference. Dalam press conference Kabid Humas Polda Metro Jaya memberikan keterangan pers di balai wartawan untuk memberikan keterangan pers. Berbagai macam hal tentang kemajuan-kemajuan terhadap beberapa kasus yang penting dan aktual selama ini dan hasil-hasil itu akan disampaikan kepada wartawan termasuk diantaranya agenda settting. Seperti dalam memberikan kepercayaan kepada masyarakat. Contoh Bukti kasus pengrusakan kaca mobil salah satu pengurus PSSI, kemudian tindak pidana yang lain. Tujuan Aktivitas Humas press conference ini adalah untuk bukti bahwa polisi tidak tinggal diam, humas Polda Metro Jaya menyampaikan pekerjaan-pekerjaan atas harapan dari masyarakat itu sendiri. Termasuk diantaranya juga terhadap kegiatan-kegiatan operasi, operasi simpatik yang baru dilaksanakan. Itu juga masyarakat yang memberikan laporan melalui konferensi pers itu. 6. Media Relations Setelah peneliti melakukan penelitian di humas Polda Metro Jaya. Program media relations ini sudah dilakukan oleh Aktivita Humas Polda Metro Jaya dengan baik. Khususnya jika ada suatu permasalahan antara Polda Metro
128
Jaya dengan salah satu media, Untuk media relations pada umumnya ada permasalahan. Bukti contoh, salah satu penerbitan media tertentu ada hal yang kesalahan informasi diantara PMJ dengan pihak media. Maka Humas PMJ bersama Pimpinan Redaksi saling bertemu untuk mengklarifikasikan masalah, atau disebut problem server. Media relations menjadi hal positif dalam bentuk kunjungan Humas PMJ. Humas Polda Metro Jaya juga sering melakukan kunjungan terhadap media-media massa tertentu guna meluruskan pemberitaan-pemberitaan yang salah mengenai Polda Metro Jaya. Peneliti juga menanyakan kepada narasumber kepada siapa saja humas bekerjasama, Yaitu, Harian-harian contohnya Kompas, Rakyat Merdeka. Elektronik seperti RCTI, JAK TV, Indosiar dan semuanya sudah hampir tercover untuk dikunjungi. Begitu juga disamping itu juga melalui MOU dengan JAK TV untuk masalah run down teks dan elshinta serta Metro TV.” Media relations ini bertujuan sebagai tanggung jawab humas Polda Metro Jaya untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas adalah salah satu tanggung jawab humas berkepentingan untuk membangun informasi kepada masyarakat. Tidak mungkin mereka yang ada disatukan lalu lintas, satuan reserse, satuan narkoba atau satuan-satuan yang lain ini. Selain bekerja juga menginformasikan kepada masyarakat maka diwadailah kedalam humas itu sendiri. Sehingga, masyarakat menjadi
tahu pekerjaan
polisi sudah
dilaksanakan, ketika ada anggota polisi melakukan kesalahan, maka harus bertindak secara objektif.
129
Dari hasil penelitian ini peneliti menyatakan humas Polda Metro Jaya sudah melakukan akktivitas program media relations dengan baik. Hal ini dilakukan untuk mencegah kesimpangsiuran informasi yang diberikan media kepada masyarakat. 7. Press Tour Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis, Aktivitas humas Polda Metro Jaya memang beberapa kali mengadakan program press tour. Seperti Press tour dilaksanakan di PMJ ini ada beberapa kali minimal setahun tiga kali, tetapi nilai sosialisasinya kecil, karena berhubungan dengan keluarga para wartawan saja dan bukan untuk khalayak luas. Kegiatan ini banyak melakukan outbound di puncak, Lido atau dimana saja kegiatan yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak yang mengadakan. Sebagai contoh dua bulan lalu kegiatan Prees Tour di kota BSD , waterr boomTangerang bersama Humas Polda Metro Jaya dan keluarga karyawan wartawan. Ini jauh pada kebersamaan sosialisasi masyarakat tetapi, untuk nilai sosialisasi pihak internal dimana masyarakat luas tidak banyak mengikuti informasi prees tour, mungkin pada saatitu Humas PMJ bertemu dengan orang-orang sekitar dari wartawan, Humas PMJ dan para pejabatnya. Untuk press tour ini memang dilakukan oleh humas Polda Metro Jaya untuk lebih mengakrabkan dan hubungan harmonis antara para wartawan dengan pihak Polda Metro Jaya sehingga tercipta pemberitaan yang positif dalam memberikan informasi kepada masyarakat luas. Seperti yang dikatakan press tour itu diprogramkan dalam rangka terbangunnya mutual understanding
130
atau kesepahaman yaitu bersama wartawan kita bersama-sama melakukan kegiatan outbound dan ini salah satu wujud bentuknya. Selain outbound mereka diajak melakukan refreshing, bagaimana menggunakan pelatihan pistol dan cara menembak serta kegiatan-kegiatan lain. 8. Meeting (Rapat Pertemuan) Akivitas meeting ini dijalankan oleh humas Polda Metro Jaya dengan cukup baik dan rutin. Khususnya meeting internal dilaksanakan hampir setiap minggunya. Untuk yang terjadwal dan rutin memang dilakukan satu kali dalam seminggu, ada yang dijadwalkan untuk pengamanan abu bakar ba’asyir, cendikian, tokoh-tokoh media kemudian akademisi, semacam stimulus akademik, memberikan pengetahuan akademik pada seluruh staff, bahwa pentingnya PR atau kehumasan ini. Tujuan diadakannya program meeting ini agar memberikan stimulus akademik kepada para staf humas agar mereka memiliki rasa kebanggaan pada diri sendiri untuk bekerja di humas. Karena dengan rasa bangga ini akan berakibat pada kinerja yang lebih baik. Selain itu juga untuk memberikan interupsi dari atas ke bawah, secara horizontal maupun untuk merefresh pemikiran para anggotanya, Program meeting ini juga dilakukan untuk mengevaluasi pekerjaan serta hasil yang dicapai. Dalam evaluasi tersebut membahas tentang bagaimana perkembangan dan kinerja bagi setiap anggotanya, memberikan pelatihan bagaimana cara untuk memberikan keterangan pers dan merencanakan kegiatan-kegiatan untuk kedepannya. Kalau untuk dikomunitas aktivitas humas sendiri, itu setiap hari kamis humas PMJ membuat evaluasi segala keagiatan
131
humas. Kabid yang langsung memimpin, mengevaluasi terhadap pekerjaanpekerjaan humas kepolisian dan hasil yang dicapai. Kemudian terhadap pengembang fungsi humas ditingkat satuan kerja maupun polres kita merencanakan kegiatan tersebut sebulan atau tiga bulan sekali, dan wartawan, pada umumnya mempunyai suatu misi yang sama mencari berita untuk dikomunikasikan kepada khalyak luas. 9. Kampanye Humas Untuk Aktivitas kampanye humas ini, humas Polda Metro Jaya memang sudah melaksanakannya dengan cukup baik. Kampanye humas ini dilakukan memang hanya sebagai pemberitaan untuk memberikan informasi kepada masyarakat. Pemberian informasi ini menggunakan media spanduk, umbulumbul, sampai ke website, blogspot dan layanan SMS. Hal ini dibuktikan dari hasil wawancara peneliti. Manual aktivitas humas yamg disampaikan kepada masyarakat dengan pemasangan spanduk, setiap acara-acara penting seperti HUT Bhayangkara, PMJ, selogan tulisan keamanan keselamatan lalulintas ataupun Hut RI itu pasti humas buat spanduk-spanduk, balon-balon, umbulumbul dari PMJ disini maupun wilayah kemudian yang sangat penting yaitu kita memasuki website, blogspot sms, call center PMJ. Seperti yang selogan yang diterapkan humas kepolisian Polda Metro Jaya yaitu”masyarakat bertanya kapolda menjawab” . Selain itu dalam kampanye humas ini, humas Polda Metro Jaya juga melakukan kerjasama dengan beberapa media massa. Salah satunya adalah kerjasama dengan Kick Andy Foundation suatu lembaga di bawah naungan
132
Metro TV yang perduli terhadap orang-orang yang menyandang cacat kaki. Humas memberikan informasi kepada Kick Andy untuk
bekerjasama
memberikan santunan atau kaki palsu kepada masyarakat. Kemudian dengan program ini khalayak pun tahu info dari media pesan yang disampaikan melalui televisi. Program kampanye humas ini memang penting untuk dilakukan. Karena humas Polda Metro Jayalah yang melakukan kampanye untuk mempromosikan kepolisian khususnya Polda Metro Jaya itu sendiri. Tujuannya melalui aktivitas humas, Khususnya untuk masyarakat karena kepolisian itu adalah corong masyarakat yang berperan cepat dalam suatu informasi. 10. Open House Dalam Aktivitas program Open House ini Humas Polda Metro Jaya memang belum memiliki acara kegiatan Open House yang telah terprogram. Namun untuk melayani segala keluhan masyarakat, atau siapa saja yang ingin datang ke Polda Metro Jaya untuk menyampaikan saran ataupun kritik ini memang dilaksanakan setiap hari atau Public Everydays. humas PMJ terbuka untuk siapa saja, tidak melihat status, sekalipun berurusan di PMJ ini, akan ada pihak staff humas melayani dengan baik dan selalu terbuka informasi kecuali untuk penelitian akademik, tentu harus mengetahui kepentingan dan identitasnya. Sehingga aktivitas ini bagi peneliti belum terlihat konkrit akan open house yang terprogram secara prosedural untuk mengundang masyarakat tertentu untuk menjamu santapan makanan dalam tujuan terprogram.
133
11. Press Receptions (Resepsi Pers) Aktivitas humas dalam press receptions ini Humas Polda Metro Jaya sudah menjalankannya dengan cukup baik. Kabid Humas Polda Metro Jaya sendiri menjadwalkan press receptions ini setiap hari. Setiap jam sebelas siang Kabid humas sendiri bertemu dengan para wartawan di Balai wartawan. Hal ini diungkapkan dari hasil wawancara peneliti Resepsi pers sebenarnya dijadwalkan setiap hari dari humas kepada wartawan agar tidak perlu lagi banyak wartawan yang mengejar dan bertanya ke saya. Program Press Receptions ini sangat baik, karena akan mengurangi image negatif terhadap niat untuk menutupi kekurangan atau kinerja buruk dari polisi. Balai wartawan ini memang dikhususkan untuk memberikan informasi kepada wartawan. Jadi seluruh wartawan berkumpul di gedung tersebut dan saling bertukar informasi. Hal ini dibuktikan dari pernyataan salah satu narasumber yang telah peneliti wawancarai, seluruh wartawan dari ibukota berkumpul di gedung balai wartawan PMJ, karena setiap saat mereka berinteraksi, berkomunikasi dan bertukar informasi. press receptions ini memang sangat penting karena ini merupakan tempat berkumpul dan ini ajang yang sangat efektif, untuk memberikan informasi kepada wartawan. Dalam press receptions ini banyak informasi yang disampaikan diantaranya akan diwudkannya event-event operasi tentang keselamatan seperti operasi simpatik ketupat kemudian operasi lilin dan juga konferensi pers yang bentuknya semacam pertemuan.
134
Aktivitas Humas ini memang sudah cukup baik dan memang ada peningkatan namun memang harus lebih ditingkatkan lagi agar semakin lebih baik, karena saat ini saya katakan PMJ sudah berani mengakui akan sebuah informasi yang sifatnya aktual, korupsi serta tindakan oknum pejabat negara yang meresahkan negara Republik Indonesia. 12. Loby dan Negosiasi Aktivita Humas dalam Loby dan Negosiasi ini, humas Polda Metro Jaya sudah menjalankannya dengan
baik. Khususnya ketika sedang ada
kasus-kasus tertentu yang harus dilakukan loby dan negosiasi kepada pihak terkait. Untuk terjadi Loby dan negosiasi ini bisa dijadikan problem server apabila terjadi masalah atau kasus yang besar jangan sampai eksploitasi dari para masyarakat. Ada hal penting yang penting disampaikan pada publik. Maka, kita menulis resmi pada media-media tertentu. Untuk running teks misalnya kalau di televisi itu kita bisa langsung telepon, contoh; “ Tolong tayangkan aktivitas ini, karena humas kepolisian sudah melakukan penangkapan”. Loby ini bisa sebagai problem server kalau terjadi ada masalah-masalah besar misalnya jangan sampai pemberitaan justru mengeksploitasi dari masyarakat. Contoh fakta lainnya, bom buku waktu lalu, terkadang media menjadikan narasumber itu adalah orang-orang pinggir jalan yang tidak tahu dengan keadaan. Jadi dikatakan ini ada bom, tetapi penelusuran terbukti paket itu bukan bom. Masyarakat di pinggir jalan memberikan info kepada media seakan itu ada bomnya karena tidak tahu padahal tidak benar adanya.
135
Banyak pihak yang dituju untuk melakukan Loby dan Negosiasi diantaranya adalah media massa, LSM, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh organisasi. Hal ini dibuktikan dari hasil wawancara peneliti kepada salah satu staf humas yang menjadi narasumber yaitu AKBP. Barnabas Imam S,SH.Msi, Untuk Loby dan Negosiasi ini memang penting dilakukan karena sifatnya untuk meluruskan pemberitaan agar tidak ada yang saling dirugikan. Loby dan negosiasi ini memang banyak ditujukan kepada media massa dan kelompok-kelompok organisasi agar mereka tidak melakukan hal-hal yang anarkis. Loby dan Negosiasi ini dilakukan dengan cara pendekatan persuasif, pendekatan preventif, terakhir pidana hukum yang sulit untuk pembinaan yang baik. Hal ini lebih diperkuat dengan pernyataan sifatnya meluruskan terhadap pemberitaan yang tidak saling merugikan dari pihak kami. Aktivitas ini Tidak untuk kepentingan popularitas tetapi untuk kepentingan terselenggaranya kamtibmas. Sehingga kita perlu menyampaikan melalui wartawan, dewan pers, kemudian komisi penyiaran Indonesia dan Depkominfo disampaikan bahwa pemberitaan yang terlalu berlebihan itu akan mengakibatkan meruginya suatu negara. Dari seluruh kegiatan strategi aktivitas humas kepolisian PMj yang dijabarkan di atas telah sesuai dengan program penelitian yang telah peneliti lakukan, dengan mewawancarai para narasumber untuk program Loby dan Negosiasi ini memang sudah dijalankan dengan baik. Ini dibuktikan dengan pernyataan dari seluruh narasumber. Serta pada pelaksanaan keseluruhan aktivitas program ini berjalan dengan baik dan telah mencapai kepada target masyarakat.
136
Humas
Polda
Metro
Jaya
dengan
baik
dan
optimal
guna
mensosialisasikan Grand Strategy Trust Building. Hal ini tergantung dari respon masyarakat itu sendiri. Namun
ini sudah dibuktikan dari respon
masyarakat yang menjadi salah satu narasumber yaitu Bapak H. Djunaedi selaku Tokoh Masyarakat, menilai akan reputasi baik pad kepolisian saat melakukan berbagai aktivitas humasnya, namun harus lebih ditingkatkan lebih khususnya di bagian pelayanan masyarakat. Karena masih saja bada oknum polisi yang meminta uang kepada masyarakat. Jadi polisi memang harus memberantas oknum-oknum yang seperti itu. image polisi saat inipun sudah cukup baik di mata masyarakat, karena seperti yang saat ini kita ketahui polisi sudah banyak mengungkap berbagai tindak kejahatan baik yang dilakukan oleh para pejabat-pejabat negara, aksi kriminalitas, premanisme dan yang lainnya. Humas Polda Metro Jaya memang sudah berusaha untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat khususnya kepada kepolisian. Namun semua itu memang harus lebih ditingkatkan lagi guna lebih menciptakan image positif kepolisian di mata masyarakat. Dalam seluruh program tersebut memang harus dipahami oleh setiap individu kepolisian khususnya Polda Metro Jaya. Setelah dipahami tentunya akan diwujudkan dalam tindakannya. Hal inilah yang sudah diwujudkan dari aktivitas program yang sudah dilakukan dari smua hasil penelitian untuk meningkatkan kinerja dan image positif kepolisian khususnya Polda Metro Jaya.