BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Televisi pertama kali di Indonesia adalah TVRI atau Televisi Republik Indonesia yakni sejak 24 Agustus 1962. Menyusul pada tahun 1989 dengan kehadiran Televisi Pendidikan Indonesia atau TPI yang sekarang menjadi MNC ditambah lagi hadirnya RCTI, SCTV, Indosiar dan ANTV. Periode tahun 2000an muncul hamper serentak lima stasiun TV swasta baru seperti Metro TV, Trans, T7 yang sekarang menjadi Trans 7, Lativi menjadi TV one, dan Global TV serta puluhan stasiun TV lokal seperti Jak TV, Bali TV, Sindo TV. Ditambah lagi dengan adanya TV berlangganan seperti Indovision, First Media dan Telkom Vision yang menayangkan tidak hanya program dalam negeri melainkan juga programprogram berita dunia. Departemen Marketing Public Relations Trans TV adalah salah satu departemen yang ada di perusahaan PT Televisi Transformasi Indonesia. Departemen ini bertugas untuk membuat kegiatan off air dan on air untuk mengkomunikasikan program-program tayangan dari divisi pemberitaan seperti Reportase Pagi, Reportase Sore, Reportase Malam, Reportase Investigasi maupun program dari divisi produksi yang dibuat oleh Trans TV. Selain itu departemen MPR juga melakukan hubungan dengan semua pihak seperti Government Relations, Corporate Relations
35
36
dan Media Relations. Tugas lainnya menjaga agar citra perusahaan tetap baik dimata para stackholders. 4.1.1 Sejarah Umum Perusahaan PT Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) adalah stasiun televisi swasta di bawah naungan TRANSMEDIA dan dimiliki oleh CT CORP yang mengudara secara nasional di Indonesia.Memperoleh ijin siaran pada Oktober 1998 setelah dinyatakan lulus dari uji kelayakan yang dilakukan tim antar departemen pemerintah, kemudian mulai siaran resmi secara komersial pada 15 Desember 2001. TRANS TV merupakan TV umum yang porsinya lebih banyak menampilkan acara-acara yang sifatnya hiburan. Trans TV memiliki divisi pemberitaan meskipun frekuensi penayangan beritanya tidak sebanyak tv-tv lain yang dikategorikan dalam tv berita. Stasiun televisi selalu menayangkan tampilan, gaya, serta program yang inovatif, berbeda, dan kreatif sehingga menjadi trendsetter di industri pertelevisian. TRANS TV bersama TRANS7 dan Detikcom di bawah payung TRANSMEDIA, diharapkan dapat menjadi televisi terdepan di Indonesia, dengan programprogram in-house productions yang bersifat informatif, kreatif, dan inovatif.
37
Sejak awal, pembangunan TRANS TV dirancang untuk bisa beroperasi menggunakan teknologi digital penuh, mulai dari tahap pra produksi hingga tahap paska produksi dan siaran on air. Tetapi karena sistem penyiaran di Indonesia masih menggunakan sistem analog, maka output yang bersifat digital akan diubah menjadi analog. Walaupun demikian, pemirsa TRANS TV akan menikmati tayangan audio visual yang lebih jernih dan tajam. Kelak jika sistem penyiaran di Indonesia sudah beralih ke sistem digital, TRANS TV hanya perlu memodifikasi pemancarpemancarnya saja. Selain output yang lebih baik, teknologi digital juga menjadikan proses kerja dapat berjalan lebih efisien dan efektif. Peran kaset (video tape) nyaris hilang, karena semua materi produksi mengalir dari satu server ke server komputer lainnya melalui jaringan kabel optik yang terpasang di seluruh gedung. Seluruh studio juga terintegrasi satu sama lain sehingga memungkinkan siaran yang simultan.
38
4.1.2 Visi dan Misi PT Televisi Transformasi Indonesia 4.1.2.1
Visi Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN, memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholders, menyampaikan
program-program
berkualitas,
berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja yang dapat diterima oleh stakeholders serta mitra kerja, dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat.
4.1.2.2
Misi PT Televisi Transformasi Indonesia Wadah
gagasan
mencerdaskan
dan serta
aspirasi
masyarakat
mensejahterakan
untuk bangsa,
memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai-nilai demokrasi
39
4.1.3 Logo Perusahaan
A NEW LOGO TRANSMEDIA Logo dengan simbol 'Diamond A' ditengah kata TRANS TV merefleksikan kekuatan dan semangat baru yang memberikan inspirasi bagi semua orang didalamnya untuk menghasilkan karya yang gemilang, diversifikasi konten atau keunikan tersendiri serta kepemimpinan yang kuat. Masing-masing warna dalam logo ini memiliki makna dan filosofi. Warna kuning sebagai cerminan warna keemasan pasir pantai yang berbinar dan hasil alam nusantara sekaligus melambangkan optimisme masyarakat Indonesia. Sedangkan rangkaian warna hijau menggambarkan kekayaan alam Indonesia yang hijau dan subur, serta memiliki ketangguhan sejarah bangsa. Warna biru melambangkan luasnya cakrawala dan laut biru sekaligus menggambarkan kekuatan generasi muda bangsa Indonesia yang handal dan memiliki harapan tinggi. Yang terakhir adalah rangkaian warna ungu, menggambarkan keagungan dan kecantikan budaya dan seni bangsa Indonesia yang selalu dipuja dan dihargai sepanjang masa. Semua rangkaian warna yang mengandung makna cerita didalamnya, menyatu dengan serasi dan membentuk simbol yang utuh, kuat dan bercahaya didalam berlian berbentuk A ini.
40
Sehingga bisa dipahami makna dari logo baru TRANSMEDIA ini menjadi tanda yang menyuarakan sebuah semangat dan perjuangan untuk mencapai keunggulan yang tiada banding mulai dari sekarang hingga masa mendatang.
41
4.1.4 Struktur Management PT. Televisi Transformasi Indonesia DEWAN KOMISARIS
Komisaris Utama
Komisaris
Chairul Tanjung
Chairul Tanjung & Ishadi
DEWAN DIREKSI
Direktur Utama Atiek Nur Wahyuni
Direktur FRM & Corporate Service Warnedy
Direktur Sales & Marketing Atiek Nur Wahyuni
Direktur Programming & Operation Achmad Ferizqo Irwan
KEPALA DIVISI
Kepala Divisi Corporate Services
Kepala Divisi News
Kepala Divisi Programming
Latif Harnoko
Gatot Triyanto
Achmad F. Irwan
Kepala Divisi Facilities Services
Kepala Divisi Sales & Marketing
Kepala Divisi Promotion
Andrian Syahputra
Arnie Yuliatiningsih
Tedja Andarwan
Kepala Divisi Finance Hannibal K. Pertama
Kepala Divisi Production Gina Mayangsari Emil Syarif
42
4.1.5
Departemen Marketing Public Relations Trans TV
Marketing Public Relations Departement A Hadiansyah Lubis
MKT. PR Secretary
Serley R Crizal
Corporate & Government Relations Section Head
Marketing Off Air Section Head Head
Media Relations Section Head
Rizky C Saragih
Sulistyohadi
Vacant
Corporate Relations
Event
Website & Social Media Content
Dian, Savitri Pristie Aprila
Widiarto Adi, Ari Gumelar
Krisna Budiawan & Winny
Government Relations
Publicity
Media Non TV
Rizky C. Saragih
Ahmad Avip
Santri
Merchandising
COM DEV. & Audience
Media Relations
Tanina Sukmadi
Angga Jatmiko
Arvianne
43
4.1.6 Uraian Jabatan Departemen Marketing Public Relations Trans TV a.
Government Relations: berhubungan dengan pihak pemerintahan seperti Komisi Penyiaran Indonesia, dimana
ketika
ada
teguran
terhadap
program
TRANSTV maka bagian inilah yang mengurusi hal tersebut.
Selain
itu
bagian
ini
juga
yang
membicarakan masalah kerjasama dengan pihak luar (Pemerintahan, Swasta, Pendidikan, atau Organisasi). b.
Corporate Relations: berhubungan dengan pihak luar (Pemerintahan, Swasta, Pendidikan, atau Organisasi) yang berkunjung ke TRANSTV selain itu juga bagian ini yang me-maintenance hubungan TRANSTV secara korporasi dengan pihak luar (Pemerintahan, Swasta, Pendidikan, atau Organisasi).
c.
Media Relations: bagian ini yang me-maintenance hubungan
TRANSTV
dengan
pihak
eksternal
khususnya media-media. d.
Merchandising: bagian ini yang mengerjakan design merchandise dan juga produksinya untuk semua department TRANSTV.
e.
Media
Non-TV:
bagian
ini
yang
me-maintain
hubungan TRANSTV dengan media-media non tv
44
seperti radio dan juga bekerjasama dengan pihakpihak tersebut. f.
Publicity: bagian ini yang membuat design untuk segala
materi
publikasi
event
dan
corporate
TRANSTV beserta memantau produksinya. g.
Event: bagian ini yang menyelenggarakan kegiatan event
off-air
dan
support
program-program
TRANSTV secara off-air h.
Community Development: bagian ini yang mengurusi komunitas yakni TRANSMANIA
i.
Ticketing: bagian
ini yang mengurusi pembagian
tiket untuk menonton program TRANSTV. j.
Website & Media Content Management : bagian yang me-maintain website TRANSTV
k.
Social Media: bagian yang me-maintain promo program on air dan event off air melalui sosial media TRANS TV seperti Twitter.
45
4.2
Hasil Penelitian Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui gambaran strategi Marketing Public Relations Trans TV dalam mengkomunikasikan program tayangan berita “Reportase” kepada Mahasiswa di Jakarta Selatan dan seberapa efektif pesan yang diterima oleh Mahasiswa. Bagian ini merupakan deskripsi terhadap hasil penelitian yang peneliti lakukan. Analisis berdasarkan sumber yang berhasil peneliti lakukan serta sumbersumber lain yang dijadikan sebagai data pelengkap. Peneliti mengadakan wawancara dengan key informan dan beberapa informan untuk memperoleh data penelitian terkait dengan strategi yang digunakan oleh Marketing Public Relations Trans TV
dalam mengkomunikasikan
program tayangan berita “Reportase” di Trans TV. Key Informan yang diwawancarai diantaranya A. Hadiansyah Lubis selaku kepala Departemen Marketing Public Relations Trans TV, Rizky Chaerulsyah Saragih yang menjabat sebagai Corporate Relations Trans TV dan Gatot Triyanto selaku kepala divisi News Trans TV. Wawancara mendalam dilakukan pada tanggal 11,12, 13,14 Juni 2014 di gedung Trans TV jl Kapten Tendean kavling 12 – 14 A Jakarta Selatan 12790. Dalam hal ini, peneliti mendapatkan kesempatan mendapatkan wawancara mendalam seputar kegiatan Marketing Public Relations Trans TV dan kerjasama divisi News dalam mendukung kegiatan MPR Trans TV. Wawancara juga dilakukan kepada lima orang Mahasiswa fakultas
46
komunikasi jurusan jurnalistik kampus Moestopo di Jakarta selatan di kampus tersebut. Strategi MPR Trans TV Trans TV tidak memiliki divisi atau departemen khusus Public Relations atau Humas melainkan departemen Marketing Public Relations yang menjalankan fungsi Coorporate Public Relations (CPR) dan Marketing
Public
Relations
(MPR).
Strategi
merupakan
sebuah
perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Dalam membuat sebuah strategi perlu diketahui terlebih dahulu latar belakang diperlukannya strategi tersebut dengan semakin banyaknya tayangan program televisi. Trans TV bukan dikategorikan sebagai TV berita tentunya Marketing PR perlu bekerja ekstra dalam memperkenalkan program tersebut. Strategi dapat didefinisikan sebagai penentuan tujuan dan sasaran usaha jangka panjang dan adopsi upaya pelaksanaan dan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.1 Mengutip hasil wawancara dengan Bapak Hadiansyah Lubis selaku kepala departemen Marketing Public Relations : “kita lihat program berita bukan main dari program trans tv, jd yg kita hadapi adalah bagaimana supaya news awarnessnya semakin baik.jd ada bagian di kita untuk menyampaikan pesan-pesan program
1
Scott M. Cutlip, Allen H. Center. Dan Glen M. Broom. Effective Public Relations, Edisi ke-9, Jakarta : Kencana Prenada Media Group. 2006. Hal.353.
47
contohnya kalo ada pemerintah datang kita menyampaikan program2 di trans tv dan mereka interestingnya lebih ke newsnya kita mengundang narasumber juga dari news. ada event: recruitment ada unsur news disitu misal talk show atau workshop, melalui sosmed…media non tv : dgn kerjasama barter promosi / barter slot/ misal skrg sama Koran tempo… kalo diluar itu kita buat merchandise topi, tshirt, dll melalui media relations mengundang tmn2 wartawan untuk meliput” Strategi MPR Trans TV : Better Relationship Corporate & Government
1 Good Exposure On Media
Service Excellence to Client & Viewers
Merchandise & Promo Materials
2
8
3
STRATEGY 7
4 Maintain a loyal community (transmania)
Maximize Social Media & Website to increase awareness
Integrated Off Air Activity Campaign Corporate & Program
6 5 Barter with potential media to minimize budget
* Mengadakan kegiatan Corporate dan Government Relations bertugas meningkatkan hubungan korporasi dengan menjadi mediator perusahaan dengan pemerintah, perusahaan lain maupun akademisi. Bentuk kegiatan :
48
1.Kunjungan dari institusi lain, baik pemerintah, perusahaan & kampus. 2.Penayangan iklan layanan masyarakat atau PSA 3.Mediator perusahaan & Komisi Penyiaran Indonesia 4.Penanganan informasi & keluhan masyarakat 5.Penanganan hadiah non uang 6.Kegiatan Corporate Social Responsibility * Website and social media content bertugas memberikan informasi program, kegiatan perusahaan maupun spesial event melalui media online seperti website dan sosial media. Bentuk kegiatan : 1.Mengelola website Trans TV, www.transtv.co.id 2.Update content dan jadwal tayang Trans TV 3.Mengelola socmed Trans TV , twitter & facebook 4.Membuat kuis di social media Trans TV 5.Membuat polling di website Trans TV * Community development dan audience bertugas melakukan kegiatan community relations dengan komunitas di sekitar gedung Trans TV, membangun brand community bernama Transmania serta melakukan kegiatan community service bagi masyarakat / komunitas yang ingin menjadi penonton shooting program. Bentuk kegiatan : 1.Kegiatan sosial kemasyarakat bersama warga disekitar gedung Trans TV 2.Membentuk pengurus komunitas Transmania di kota rating 3.Membuat program kegiatan untuk komunitas Transmania
49
4.Manajemen audience untuk beberapa program 5.Menyediakan tiket secara gratis untuk menjadi audience di Trans TV. Konsep MPR secara garis besar terdapat tiga taktik (Three way Strategy) untuk melaksanakan program dalam mencapai tujuan (goals) yaitu : 1) Public relations merupakan potensi untuk menyandang suatu taktik pull strategy (menarik). Target dari startegi ini ialah pelanggan secara langsung atau end user, sehingga bentuk-bentuk promosinya dapat berupa special event atau media placement. 2) Power (kekuatan) sebagai penyandang atau push strategy (mendorong) dalam hal pemasaran. Alat-alat yang biasa digunakan dalam push strategy ini antara lain melalui publikasi cetak maupun elektronik. 3) Pass strategy sebagai upaya mempengaruhi atau menciptakan opini publik yang menguntungkan, yang biasanya dilakukan melalui sponsorship oleh perusahaan. Sedangkan menurut kepala divisi News Trans TV Bapak Gatot Triyanto karena Trans TV memang bukan merupakan tv berita sehingga membutuhkan strategi PR dalam memperkenalkan khalayak terhadap berita di Trans TV. “Karena kita bukan tv berita, kita tv umum lbh banyak entertain. orientasi masyarakat Indonesia skrg lebih banyak memilih hiburan ,berita hanya kelompok elite keatas nah ini sangat tergantung pada
50
strategi PR. Tp ini diarahkan utama hanya diarahkan kepada program yg masuk pada slot prime time. Tp fring 1, 2 dan3 tidak terlalu diutamakan. Karena kalo program di prime time banyak iklan yg mendukung sales” Berdasarkan
hasil
wawancara
tersebut
maka
peneliti
menyimpulkan MPR Trans TV membuat strategi dengan menjalankan fungsi Coorporate PR dan Marketing PR melalui hubungan dengan pemerintah dengan menerima kunjungan pemerintah ke Trans TV menjelaskan program-program di Trans TV, membuat komunitas dengan target mahasiswa komunitas Trans Mania, bedah program berita di kampus Moestopo dan UI. Kemudian dari segi fungsi MPR departemen ini juga melakukan barter promosi dan membuat merchandise berupa topi, kaos dan lain-lain yang diperjualbelikan.
4.2.1 Goes to University “Bedah Program” di Kampus Moestopo Jakarta Selatan Bedah program Reportase Invetigasi di kampus Moestopo Jakarta Selatan dilakukan pada bulan Maret 2013 yang dihadiri oleh sekitar 100 peserta. Menghadirkan para kru liputan dan presenter investigasi. Kegiatan ini dilakukan oleh MPR Trans TV yang bekerjasama dengan pihak kampus sebagai panitia penyelenggara
51
sekaligus peserta. Manfaat bagi Mahasiswa adalah mereka mendapat wawasan tentang jurnalistik seperti apa proses peliputan, cara melobi narasumber,seperti apa konsep berita Reportase Trans tv. Keuntungan bagi pihak Trans TV ini dijadikan sebagai sarana promosi program berita yang menjadi unggulan Trans TV yakni Reportase Investigasi. Format acara berjalan seperti seminar ada presentasi dan Tanya jawab. Dengan adanya keterbukaan informasi terkait program-program berita di Trans TV dapat membentuk citra dan pemahaman positif bagi perusahaan. Public relations merupakan potensi untuk menyandang suatu taktik pull strategy (menarik). Target dari startegi ini ialah pelanggan secara langsung atau end user, sehingga bentuk-bentuk promosinya dapat berupa special event atau media placement.
Dikaitkan dengan kutipan hasil wawancara dengan salah satu Mahasiswa Jurnalistik Moestopo yang bernama Heni yang antusias dengan kegiatan tersebut dan berharap acara tersebut bisa rutin diadakan di kampus-kampus. “Dengan tahu proses peliputannya saya jadi semakin tertarik nonton dan jadi tahu.Program yg dibedah itu kita kira gampang meliput ternyata dgn adanya acara mpr trans tv kita jd tau prosesnya. Hrs lebih aktif lg. waktu acara kmrn itu acara nya terbuka untuk umum tp
52
yg banyak dtg ya mahasiswa kita. Krn promosinya kurang dari mpr trans tv. Total audiens itu 150 tp umumnya yg ikut serta hanya 15 orang” Peneliti menyimpulkan kegiatan seperti Trans TV goes to University bedah program dengan membedah program-program beritanya,tehnik peliputan dan isi dari program tersebut sehingga mampu menarik minat Mahasiswa untuk menyaksikan tayangan berita di Trans TV. MPR Trans TV sudah melakukan strategi pull (menarik minat Mahasiswa sebagai target penonton. Berita Reportase Trans TV bisa lebih dikenal dengan banyaknya kegiatan off air bedah program bisa mengetahui seberapa jauh rasa keingintahuan penonton terhadap program tersebut. Trans TV juga bisa mengetahui program berita seperti apa yang dinginkan oleh pemirsa televisi.
Namun berdasarkan hasil penelitian bedah program maupun kegiatan mengunjungi kampus memang tidak rutin dilakukan berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu karyawan departemen MPR Rizky Chaerulsyah Saragih yang menjabat sebagai Goverment Relations Marketing Public Relations Trans TV : “kendala itu hanya SDM, kalo budget biasanya dari pihak kampusnya yg menyediakan, mereka sangat tertarik dgn kerjasama dgn tv”
53
4.2.2 Kegiatan Promosi Dengan Menggunakan Media Sosial (Twitter) Promosi yang dilakukan oleh MPR Trans TV juga melalui media jejaring sosial seperti twitter karena banyaknya kaum muda dalam
hal
ini
Mahasiswa
sebagai
pengguna
twitter.
Menginformasikan/update statusnya atau memberikan komentarkomentar melalui twitter. Karena fenomena ini membuat MPR Trans TV meluncurkan strategi promosi programnya melalui twitter (@transtv_corp). Menggunakan media sosial untuk mendorong pemasaran program Trans TV, melakukan pemberitahuan setiap program akan muncul di Trans TV melalui twitter dan melihat seberapa banyak followers twitter Trans TV dalam bentuk rekapitulasi data setiap minggunya. Power (kekuatan) sebagai penyandang atau push strategy (mendorong) dalam hal pemasaran. Alat-alat yang biasa digunakan dalam push strategy ini antara lain melalui publikasi cetak maupun elektronik. Berdasarkan data rekapitulasi follower twitter Trans TV hanya dilakukan mingguan dan itu dari total keseluruhan program tidak ada tim khusus yang melakukan pemeliharaan twitter untuk masingmasing program seperti program Reportase. Isi pesannya hanya memberitahukan akan ada tayangan berita “Reportase Pagi” tidak ada rangkuman konten berita yang akan disampaikan. Program Reportase yang menjadi unggulan dan mendapat banyak perhatian dari penonton
54
adalah Reportase Investigasi sehingga banyak orang yang memberikan komentar namun dari MPR Trans TV tidak memberikan tanggapan. MPR Trans TV juga tidak terlalu memperhatikan followers dan tidak memelihara hubungan dengan mereka.
4.2.3 Strategi Membentuk Komunitas Trans Mania Dengan tingginya tingkat persaingan Televisi Swasta di Indonesia, maka untuk menjaga dan meningkatkan Audience Share dibutuhkannya penonton yang loyal terhadap stasiun TV (bukan terhadap suatu program). Untuk itu perlu diadakan pendekatan khusus yang inovatif berupa pembentukan Komunitas pemirsa yang loyal dan menjadi bagian dari suatu stasiun televisi. Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan awareness Trans TV di masyarakat membentuk komunitas pemirsa setia penggemar Trans TV dan mengetahui jumlah real masyarakat yang merupakan penggemar Trans TV. Target yang dipilih adalah Mahasiswa dan pelajar karena mereka merupakan potensial audiense. Komunitas Trans mania tersebar di seluruh Indonesia. Strategi yang digunakan oleh MPR Trans TV ini sesuai dengan teori pass strategy membentuk opnini positif dari publik melalui orang-orang yang sudah loyal terhadap Trans TV.
55
Pass strategy sebagai upaya mempengaruhi atau menciptakan opini publik yang menguntungkan, yang biasanya dilakukan melalui sponsorship oleh perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Hadiansyah Lubis selaku kadept MPR Trans TV : “Kita yg kita maintance itu mahasiswa / pelajar (smp,sma) menjadi potensial audiens” Strategi membentuk komunitas Transmania menjadi wadah bagi para pecinta Trans TV dan memelihara hubungan baik yang lebih intens dengan para Mahasiswa yang menjadi potensial audiens Berdasarkan hasil penelitian, wawancara dan teori yang ada peneliti menyimpulkan MPR Trans TV sudah optimal menjalankan strategi hubungan komunitas berdasarkan catatan sejarah komunitas ini sudah ada sejak tahun 2005 dan berjalan efektif dimana setiap anggota dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Trans TV. Dengan aktif di komunitas Transmania, anggota akan memperoleh kesempatan positif dalam mengisi masa mudanya bersama TRANS TV dan pemirsa lainnya. Memperoleh kesempatan mensupport kegiatan TRANS TV baik dalam kegiatan off-air maupun on-air sehingga anggota akan memperoleh pengalaman di bidang Broadcasting dan Public Relations. Namun terkait dengan program berita Trans TV,
56
MPR masih mengalami beberapa kendala seperti disebutkan kadept MPR Trans TV : “kendala pasti ada kadang berbentrokan dengan jadwal news yang sibuk sehingga kita tidak dapat konten beritanya, yang menjadi kendala kami mau mengadakan kegiatan itu programnya sudah akan ditiadakan
Hasil penelitian MPR tidak saja melakukan kegiatan PR tetapi juga melakukan kegiatan yang mendukung divisi Sales (divisi yang
melakukan
penjualan program,-program Trans TV) langkah yang dilakukan oleh MPR Trans TV adalah kegiatan kunjungan ke perusahaan pemasang iklan, kegiatan Marketing Gathering, membantu sekaligus menjadi konsultan bagi client/pemasang iklan yg ingin dibuatkan event off air. Meningkatkan awareness program dengan menyelenggarakan press conference, memasang iklan di media cetak dan online seperti Tempo, Detik sehingga pemasang iklan tahu dan kenal apabila divisi sales menawarkan programnya kepada client
Strategi ini untuk menarik minat pengiklan agar tetap mau memasang iklan di Trans TV dan menjalin hubungan baik juga mengkomunikasikan pernghargaan-penghargaan yang telah diperoleh untuk memperkuat posisi Trans TV dan menciptakan opini publik yang positif.
57
4.3
Hasil Pembahasan Marketing PR Trans TV memang sudah melakukan berbagai cara untuk
memperkenalkan
membutuhkan
konsistensi
program-program dalam
di
menjalankan
Trans
TV,
namun
strateginya
dalam
mempromosikan program berita karena Trans TV bukan merupakan TV berita, belum banyak juga masyarakat yang sadar akan pentingnya sebuah berita sehingga diperlukan peran PR melalui kegiatan-kegiatannya selain membina hubungan baik dengan para penontonnya juga memberikan pemahaman pada mereka pentingnya berita. Berita tidak hanya untuk dikonsumsi oleh kalangan elite tetapi dari semua kalangan. Selain itu jam tayang berita di Trans TV tidak banyak dan kecenderungannya sering berubah-ubah sesuai keputusan managemen. Hal ini membuat berita di TransTV tidak terlalu banyak ditonton pemirsanya. Dalam kegiatan off air MPR tidak memiliki agenda rutin dan terlalu selektif dalam pemilihan kampus yang dituju. Kegiatan bedah program dilakukan hanya 1 – 2 kali setiap satu tahun itupun kerjasama dengan pihak kampus dimana MPR Trans TV dan News hanya datang sebagai pembicara. Perusahaan media TV sebenarnya tidak terlalu banyak mengeluarkan budget untuk promosi iklan programnya karena pada saat program on air pun MPR tetap bisa melakukan promosi. Strategi yang saat ini terus dilakukan MPR Trans TV adalah supaya program yang muncul dapat awareness pemirsa diawal agar program bisa bertahan lama. Karena kendala yang dihadapi Marketing Trans TV adalah program News banyak yang tidak bertahan lama hanya
58
dalam hitungan bulan sudah ditiadakan sehingga hal ini membuat mereka sulit dalam melakukan promosi yang intens. Sedangkan untuk program yang sudah lama mereka dapat lebih mudah menyampaikan pesan berulang-ulang melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan MPR seperti melalui media sosial atau melalui iklan di media cetak yang sifatnya barter. Promosi melalui jejaring sosial twitter namun pada kenyataannya hanya melakukan rekap jumlah followers saja tidak ada tim khusus yang melakukan pemeliharaan terhadap twitter program tersebut seperti yang membalas jika ada Mahasiswa atau masyarakat umum yang memberikan tanggapan. Status-status Twitter @Trans_corp hanya himbauan atau pemberitahuan untuk menyaksikan tayangan berita Reportase. Sedangkan kegiatan komunitas Trans Mania memang cukup aktif mereka yang menjadi corong Trans TV tidak hanya di kota besar seperti Jakarta melainkan juga di seluruh Indonesia. Komunitas ini yang memang jelas menjadi penonton setia Trans TV, namun jumlahnya tidak banyak dan tidak terlalu berdampak terhadap penonton siaran berita. Ditambah lagi dengan adanya formula 6 Ps (Product, Price, Promotion, Placement, Power untuk mendorong push strategy dan Public Relations yang berpotensi menarik (pull Strategy). Strategi power (kekuatan) sebagai penyandang atau push strategy (mendorong) dalam hal pemasaran. Alatalat yang biasa digunakan dalam push strategy ini antara lain melalui publikasi cetak maupun elektronik seperti iklan di radio dan juga barter
59
iklan dengan media cetak seperti Koran dan majalah Tempo. Sudah ada bagian-bagian tersendiri dalam departemen MPR Trans TV untuk mengurusi hal-hal tersebut. Pass strategy sebagai upaya mempengaruhi atau menciptakan opini publik yang menguntungkan, yang biasanya dilakukan melalui sponsorship oleh perusahaan. MPR Trans TV membentuk suatu komunitas yakni Trans Mania, dimana mereka adalah orang-orang yang sudah setia dan menjadi penonton setia Trans TV. Trans TV selalu memelihara hubungan dengan anggota Trans Mania yang datang dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Mereka dapat menarik minta penonton juga mereka dapat bekerjasama dalam event-event yang diadakan oleh Trans TV. MPR Trans TV juga melakukan media partner dalam acara-acara yang diadakan oleh instansi pemerintah maupun non pemerintah. Adanya kunjungan kerja dari instansi pemerintah ke Trans TV juga menjadi kegiatan MPR dalam memberitahukan program-program berita. Brand awareness Trans TV sudah terbentuk sejak dulu sehingga sebenarnya tidak sulit untuk menarik minat menonton pemirsanya. Semua kegiatan yang dilakukan dengan kredibilitas Marketing PR Trans TV yang sampai dengan saat ini bisa tetap berjalan ditengah kondisi persaingan dunia pertelevisian yang semakin luar biasa. Semua kegiatan MPR Trans TV tidak luput dari
dukungan oleh divisi News dengan
konten berita yang bervariasi dan unik dengan metode partisipatif reporting. MPR Trans TV juga memberikan gambaran dan arahan secara
60
umum kerja marketing beserta dengan kegiatan-kegiatan public relations yang juga dilakukan untuk dapat menjaga brand awareness perusahaan.