BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1. Sejarah Umum PT Pacific Place Jakarta PT Pacific Place Jakarta berdiri pada 22 November 2007 merupakan perusahaan yang terdiri dari mall yang dikenal dengan nama Pacific Place Mall, apartemen dengan nama Pacific Place Residence, gedung perkantoran yaitu One Pacific Place dan Equity Tower, serta hotel yang masih merupakan kesatuan dalam manajemen Ritz Carlton yaitu Ritz Carlton Pacific Place. Menyesuaikan dengan namanya yaitu Pacific Place Mall, sisi bagian dari bangunan gedung ini menyerupai layaknya sebuah kapal. PT Pacific Place yang terletak di kawasan SCBD Sudirman ini, bermaksud untuk memenuhi kebutuhan
konsumennya secara menyeluruh dengan
menghemat jarak dan waktu.
Mall, apartment, hotel dan gedung
perkantoran yang terletak dalam satu kawasan bahkan satu gedung. Mall, apartment, hotel dan gedung perkantoran tersebut dapat di akses satu sama lain dengan begitu mudahnya oleh konsumen. PT Pacific Place telah memfasilitasi
konsumennya
dengan
kemewahan,
kemudahan,
kenyamanan, serta keamanan yang khusus. Konsep tersebut bukanlah merupakan satu-satunya konsep yang hanya dimiliki oleh PT Pacific Place Jakarta. Beberapa property lainnya
41 http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
juga memiliki konsep yang sama dalam memfasilitasi dan memenuhi kebutuhan konsumennya. Konsep pendirian mall yang diikuti dengan apartment tempat tinggal dan masih dalam satu kawasan dengan gedung perkantoran juga dimiliki oleh beberapa property lainnya. Namun hanya Pacific Place yang juga memiliki hotel sekaligus apartment tempat tinggal dalam satu kawasan yang sama. Selain konsep fasilitas yang dapat dilihat dengan kasat mata, tentunya PT Pacific Place Jakarta juga memiliki strategy dalam manajemen dan marketing agar tetap bertahan dengan competitor lainnya Mall yang terdiri dari 6 lantai dan 1 lantai underground dan 1 lantai basement ini, memiliki karakteristik dan pengelompokkan yang sejenis & sesuai di tiap lantainya. Di lantai 6 terdapat bioskop yaitu Blitz megaplex, restoran, dan tempat bermain sekaligus belajar bagi anak-anak yaitu Kidzania. Kidzania merupakan tempat bermain & belajar yang baru pertama kali di Asia Tenggara. Kidzania merupakan salah satu cirri karakteristik tempat yang memang hanya dimiliki oleh Pacific Place Mall, yang tidak dimiliki oleh mall competitor lainnya bahkan hingga saat ini masih satu-satunya di Asia Tenggara. Pada lantai 4 & 5 terdapat berbagai macam jenis restoran dan makanan western, Asian, dan Indonesia. Lantai ini dinamakan Pacific Bay. Di lantai 3 merupakan lantai yang berkaitan dengan hobby, olahraga dan elektronik. Salah satu toko elektronik terbesar yaitu Best Denki juga terdapat di Mall ini. Sedangkan pada lantai 1 & 2 yaitu middle fashion.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
Untuk high end branded fashion seperti Louis Vitton, Hermes, Tiffany & co, dan high end branded fashion lainnya terdapat di Ground floor. Pada lower ground dan basement 1 terdapat supermarket seperti Kemchicks, apotik, beberapa café dan restoran serta toko roti dan kue lainnya pada lantai lower ground dan basement 1 di mall ini.
4.1.2. Visi dan Misi Pacific Place Mall PT Pacific Place memiliki beberapa anak perusahaan, namun dikarenakan tujuan dan sasaran yang berbeda, maka setiap anak usaha tersebut tentunya memiliki visi & misi yang berbeda. Berikut adalah Visi & Misi dari Pacific Place Mall Jakarta : a. Visi: “To be the trendsetter and leader of quality lifestyle destinations and mixed-use developers in South East Asia”. b. Misi : 1) For Our Customers: “Provide unique one-stop solutions for customer satisfaction and deliver value added products and services”. 2) For our Shareholders: “Maximize return on investment by maintaining properly the company’s
assets,
growing
their
profitability”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
values,
and
increasing
44
3) For Our Stakeholders: “Implement
Good
Corporate
Governance
principles
and
practices”.
4.1.3. Manajemen Pacific Place Mall Mall ini dikelola oleh sumber daya manusia yang kompeten dan saling terkoordinasi dengan baik satu dan yang lainnya. Manajemen Pacific Place Mall memiliki berbagai macam divisi ataupun departemen yang saling terhubung satu sama lain. Manajemen mall ini memiliki empat divisi utama yaitu Finance, Operational, Human Resources serta Marketing dan Strategic. a. Divisi Finance terdapat department accounting, purchasing dan information technology. Sedangkan Operational terdapat guess service dan customer service, tenant relations, engineering, firesafety, security, serta house keeping. b. Divisi Human resources terdapat department HRD, training dan general affairs. c. Divisi Marketing dan Strategic. Di dalam Divisi Marketing dan Strategic masih terdapat dua divisi yang terpisah lagi yaitu Divisi Leasing dan Exibition serta Divisi Marketing itu sendiri. Dalam Divisi Marketing tersebut terdapat department sponsorship, advertising, consumer promo, decorations, serta public relations.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
Secara keseluruhan jumlah total dari karyawan yang bekerja di Pacific Place Mall ini adalah berjumlah 350 orang, untuk keseluruhan bagian di operational maupun eksekutif.
4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Penyelenggaraan Event Night of Indonesia Superstar Pacific Place berupaya menghadirkan beragam acara menarik yang mampu memberikan kepuasan tersendiri bagi para pengunjung setianya. Sederet acara akbar telah berlangsung di Pacific Place dalam kurun waktu 2 tahun terakhir. Berkat kesuksesan berbagai acara yang telah dilakukan tersebut, menginspirasi Pacific Place untuk mempersembahkan kembali sebuah event besar yang tak kalah menarik dibandingkan dengan eventevent sebelumnya. Kali ini, untuk pertama kalinya Pacific Place mempersembahkan perhelatan musik bertajuk “Nights of Indonesian Superstars 2010 (NOIS)”. Event inilah yang diangkat oleh penulis. Karena seperti yang telah disebutkan di atas bahwa event NOIS adalah event music yang unik dan merupakan event yang pertama kali diadakan untuk kapasitas mall seperti ini. Pacific Place menyelenggarakan event musik karena sifat musik itu sendiri yang universal, serta musik itu bisa menyatukan semua elemen masyarakat, dari unsur yang paling kecil yaitu keluarga, diharapakan dengan adanya event musik yang diselenggarakan oleh Pacific Place dapat menjadi suatu hiburan bagi keluarga yang datang ke Mall Pacific Place.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
Sifat musik yang universal itulah yang menjadi alasan Mall Pacific Place mengadakan event Night of Indonesian Superstar, seperti pernyataan dari Monica Cindy berikut ini: “…karena musik sifatnya yang universal, sehingga bisa menyatukan berbagai kalangan dari berbagai umur. Diharapkan dari event music ini agar bisa dijadikan tempat berkumpul atau bisa dikatakan sebagai tempat event keluarga…” Pendapat yang sama pun datang dari Ibu Ruth Setyawati, dimana sifat musik yang universal yang bisa dinikmati oleh semua elemen masyarakat, baik pengunjung maupun para tenant yang ada di area Mall Pacific Place itu sendiri, berikut ini pernyataannya: “…hal ini didasari bahwa musik itu bersifat universal, sehingga semua elemen masyarakat dapat menikmatinya begitu pula para pengunjung, para tenant yang melakukan kerjasama dengan pacific place…” Pemilihan nama Nights of Indonesian Superstars berdasarkan beberapa alasan, menurut Monica Cindy selaku Public Relations mengungkapkan dengan pernyataannya berikut ini: “...Awalnya event ini bernama Tribute to Indonesian Artist. Nama ini diberikan karena memang pada awalnya manajemen Pacific Place ingin memberikan penghargaan pada artist Indonesia. …. tribute lainnya yaitu pemberian tempat untuk ruang pamer barangbarang/benda-benda yang bernilai sejarah dari perjalanan artis tersebut selama satu minggu penuh. Pameran dari barang artis tersebut juga tidak disatukan dengan artis-artis lainnya. …. namun dikarenakan pemberian nama “tribute” dirasakan kurang berjiwa muda, sedangkan target marketnya merupakan keseluruhan dari keluarga, maka nama “Tribute to Indonesian Artist” tersebut diganti menjadi “Nights of Indonesian Superstars”...” Pernyataan yang sama pun hadir dari Ibu Ruth Setyawati mengenai event Night of Indonesian Superstars ini, yaitu berikut ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
“...sebenarnya idenya adalah penghargaan bagi para artis selama perjalanan karir mereka dengan menampilkan memoribilia di spotspot khusus yang memiliki arti tersendiri bagi perjalanan karir artis itu sendiri. Pada awalnya ada menamakan dengan Tribute to Indonesian Artist namun, kesan kata pada Tribute bermakna tidak berjiwa muda sedangkan target dari manajemen dan Pacific Place adalah keluarga, akhir nya Tribute to Indonesian Artist digantikan dengan Nights of Indonesian Superstars...” Acara Nights of Indonesian Superstars (NOIS) akan hadir selama 1 bulan, yakni tanggal 15 Maret-9 April 2010. NOIS merupakan bentuk penghargaan Pacific Place kepada 8 musisi kawakan di Indonesia dari berbagai dekade yang telah sekian lama berkiprah dan menghibur banyak pengagum mereka dari berbagai usia. Mereka adalah Yovie And The Nuno, Afghan, Kahitna, Rossa, Maliq & D’essentials, Ungu, Bunga Citra Lestari Dan Titi Dj. Jajaran musisi-musisi papan atas tersebut akan menghibur banyak penggemar mereka yang juga merupakan pengunjung setia di Pacific Place setiap weekend yakni setiap hari Jumat, Sabtu dan Minggu di South Lobby Pacific Place lantai Ground Floor. Selain disuguhi penampilan jajaran musisi papan atas Indonesia, Pacific Place juga memberikan bentuk penghargaan bagi para musisi tersebut dengan menggelar Superstars Closets. Superstars Closets ini akan dikemas dalam bentuk exhibition di sepanjang corridor Ground Floor mulai dari tanggal 19 Maret-11 April 2010 yang akan dikuratori oleh Barli Asmara, salah satu designer ternama di Indonesia. Bentuk exhibition inilah yang menjadi sesuatu yang berbeda dengan event musik yang pernah dilangsungkan oleh tempat-tempat lain,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
karena event tersebut biasanya hanya menampilkan live performance dari artis tersebut, seperti pernyataan dari Monica Cindy berikut ini: “....Pacific Place mengemas event ini dengan menampilkan beberapa artis papan atas Indonesia untuk tampil selama beberapa akhir pekan, serta memberikan tempat di bagian-bagian tertentu mal untuk memamerkan barang-barang yang dianggap bersejarah dan bernilai bagi artis...” Pernyataan yang tidak jauh berbeda pun datang dari Ibu Ruth Setyawati, berikut ini petikan wawancara dengan beliau, yakni: “...Pacific Place yang mengemas event ini dengan menampilkan beberapa artis papan atas Indonesia untuk tampil selama beberapa akhir pekan, serta memberikan tempat di bagian-bagian tertentu mal untuk menaruh beberapa memoribilia para artis selama perjalanan karir mereka, dan juga dapat mempertemukan antara artis dengan para penggemarnya...” Para pengunjung pun berpendapat sama mengenai event NOIS ini yang berbeda dengan penyelenggaraan event musik di tempat lain, berikut ini pernyataan dari Cintya Dewa mengenai perbedaan antara event NOIS dengan event musik lainnya, yaitu: “...penampilan artis yang beberapa kali dalam penyelenggaran event tersebut, serta dipamerkannya pula barang-barang yang memiliki nilai tersendiri bagi artis tersebut dalam perjalanan karir mereka. Hal ini tidak pernah saya temui di tempat-tempat lain...” Kemudian pengunjung lainnya yang bernama Diana pun memiliki pendapat yang tidak jauh berbeda mengenai perbedaan event NOIS dengan event musik di tempat-tempat lain, berikut ini pernyataannya: “...yang membuat berbeda adalah penampilan artis beberapa kali dalam event ... barang-barang artis tersebut dipamerkan dimana barang-barang tersebut bersejarah dalam perjalanan bagi karir mereka. Event seperti ini tidak pernah saya jumpai di mall lain karena biasanya tempat lain hanya menampilkan performance artis saja...”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
Beberapa rangkaian acara yang telah terlaksana di Pacific Place merupakan motivator utama untuk menjadikan NOIS sebagai salah satu event bergengsi yang dapat secara konsisten dilaksanakan di masa yang akan datang. Seluruh rangkaian acara dan konsep yang terjalin dibentuk sedemikian rupa sehingga mampu dinikmati oleh segenap pengunjung Pacific Place sekaligus memberikan arti tersendiri bagi musisi-musisi lokal Indonesia. Untuk melihat sejauhmana antusias pengunjung mengenai event NOIS ini bisa dilihat dari harapan-harapan yang muncul dari pendapat mereka, salah satunya adalah Catherine. Menurutnya event ini sangat menarik dan diharapkan dapat berlangsung secara kontinyu dan waktu yang agak lama dibanding yang sekarang, berikut ini pernyataannya: “…harapan saya harusnya event ini diadakan setiap tahun dan jangka waktunya lebih lama, agar artis yang tampil pun lebih banyak, kemudian artis-artis yang ditampilkan bisa dari semua kalangan…” Hal yang sama pun diutarakan oleh Cintya Dewi dan Diana selaku pengunjung, dimana diharapkan bahwa event tersebut dapat dilangsungkan secara terus menerus setiap tahunnya agar menambah pengetahuan mengenai perjalanan karir seseorang musisi, dan pernyataanya dari Monica Cindy dan Diana masing-masing berikut ini: “…harapan saya, semoga event ini dilangsungkan secara kontinyu di masa-masa mendatang, agar kita bisa mengetahui perjalanan artis lainnya dalam dunia musik…”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
“…harapan saya, sebaiknya event ini dapat dilangsungkan pada tahun-tahun mendatang, karena kita bisa mengetahui perjalanan artis lainnya dalam dunia musik…” Berdasarkan harapan para pengunjung ternyata minat mereka untuk menyaksikan event NOIS di masa mendatang sangat antusias sekali. 4.2.2. Peran Public Relations sebagai Tenaga Ahli Di dalam penyelenggaran event NOIS ini yang tidak kalah pentingnya adalah proses penentuan waktu pelaksanaan event dan proses penyelenggaran event, kemudian tahapan-tahapan yang dilalui agar event tersebut dapat terlaksana dengan baik, disinilah peran seorang Public Relations dalam perannya sebagai tenaga ahli. Dimana Public Relations melakukan dan merencakan program-program khusus sebagai persiapan dari pelaksanaan event tersebut. Dalam menentukan waktu penyelenggaraan event NOIS, pihak Public Relations melakukan koordinasi dengan setiap elemen yang ada pada mall, yaitu seperti dari para tenant, kemudian divisi-divisi lain, serta dengan manajemen sendiri. Hal ini bertujuan agar waktu pelaksanaan event tersebut tidak bersamaan dengan hari besar keagamaan. Hal ini seperti yang diutarakan oleh Monica Cindy berikut ini: “…event tersebut dilangsungkan secara satu bulan penuh, yaitu pada bulan maret hingga awal april 2010, mengingat tidak adanya hari raya besar di kedua bulan tersebut. Proses penetapan jadwal event ini sudah dijadwalkan sedetail mungkin dari akhir tahun 2009, diharapkan adalah event NOIS ini berjalan dengan lancar sesuai dengan keinginan manajemen pacific place…” Pernyataan dari Monica di atas dikuatkan dengan pernyataan dari Ibu Ruth mengenai proses penjadwalan event NOIS tersebut, yang sudah ditetapkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
sejak akhir tahun 2009, dengan harapan event ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses, serta dapat menarik minat para pengunjung. Berikut ini pernyataan dari Ibu Ruth, yaitu: “…event ini dilangsungkan pada bulan maret hingga awal april 2010, karena tidak terdapat hari raya besar di bulan tersebut. Proses penetapan jadwal event ini sudah dijadwalkan dari akhir tahun 2009, diharapkan adalah event NOIS ini berjalan dengan lancar dan dapat meningkatkan masyarakat untuk berkunjung dan melakukan transaksi belanja sesuai dengan keinginan manajemen pacific place…” Public Relations pun menyusun proposal untuk penyelenggaraan event tersebut, kemudian melakukan perencanaan dengan para media partner yang telah bekerja sama dengan Pacific Place, serta koordinasi dengan departemen terkait penyelenggaraan event NOIS ini, seperti departemen event, sponsorship, advertising, dan dekorasi. Peran sebagai penentu ahli yang tidak kalah penting adalah menentukan konsep bagi pengunjung untuk menyaksikan event NOIS ini. Pihak Pacific Place telah membuat suatu konsep redeemers bagi pengunjung agar dapat menyaksikan event Night of Indonesian Superstars. Para pengunjung akan memperoleh kategori tiket, sesuai dengan ketentuan yang ada, berikut ini pernyataan dari Monica Cindy mengenai konsep tersebut, yaitu: “…untuk dapat menikmati suguhan acara yang dikemas didalam NOIS tahun ini adalah dengan minimum pembelanjaan sebesar Rp. 200,000,- di seluruh outlet yang berada di Pacific Place. Pengunjung hanya cukup memberikan bukti struk pembelanjaan di redemption booth lantai 3 untuk menerima 1 tiket Festival dan berhak memilih sendiri artis yang dikehendaki. Khusus untuk tiket festival, struk pembelanjaan tidak dapat digabungkan, tidak berlaku kelipatan dan hanya berlaku untuk ditukar pada hari yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
sama. Sedangkan dengan minimum pembelanjaan sebesar RP. 2,500,000,- di seluruh outlet di Pacific Place, pengunjung akan menerima VIP Package. VIP Package ini termasuk 8 sofa dan free drink. Khusus untuk VIP Package, struk hanya dapat digabungkan maksimal 3 struk pembelanjaan, tidak berlaku kelipatan dan hanya berlaku untuk ditukar di hari yang sama…” Menurut pernyataan dari Monica Cindy tersebut yang menjelaskan bahwa setiap pengunjung berhak untuk menyaksikan NOIS jika telah melakukan transaksi belanja di area Mall Pacific Place senilai minimal Rp. 200.000,-, kelebihan lainnya yang diberikan oleh pihak mall adalah pengunjung berhak untuk memilih tiket untuk artis tertentu. Program
tersebut,
merupakan
salah
satu
program
yang
direncanakan oleh pihak Public Relation dalam menentukan pemberian tiket
event
NOIS
kepada
para
pengunjung,
tentu
saja
dalam
perencanaannya terdapat tim khusus, seperti pernyataan dari Monica Cindy berikut ini: “…tim khusus atas program-program tersebut sudah pasti ada, akan tetapi pihak Marketing Public Relations lah yang memegang kendali atas program tersebut, biasanya tim khusus itu untuk mendengarkan pendapat dan saran yang baik dalam penyelenggaraan event NOIS…” Menurut Monica tim khusus yang ada hanya sebagai penasihat dalam perencanaan dan penyusunan program, serta memberikan saran-saran yang mendukung dalam pelaksanaan event NOIS tersebut, salah satunya adalah konsep redeemers tersebut. Peran khusus lainnya yang juga menjadi sesuatu yg vital adalah menjalin kerjasama dengan beberapa pihak luar, seperti media massa, dan tidak ketinggalan melakukan press conference dan media gathering. Hal
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
ini bertujuan untuk menarik minat masyarakat agar mau berkunjung ke Pacific Place dan menyaksikan event NOIS tersebut. Monica Cindy kembali dengan pernyataan yang menguatkan alasan tersebut, yaitu: “…peran khusus yang dilakukan oleh Marketing Public Relations berupa perencanaan dalam bidang media partner dan press conference, dimana bertujuan untuk menjelaskan kepada media massa mengenai event yang akan diselenggarakan oleh Pacific Place dan khususnya adalah event NOIS ini…” Menurut Monica, peran khusus yang dilakukan untuk meningkatkan minat masyarakat supaya berkunjung ke Pacific Place dan menikmati event NOIS yang diselenggarakan oleh Pacific Place. Pernyataan serupa datang dari Ibu Ruth, yang menyatakan bahwa peran khusus berupa melakukan perencanaan dengan para media, yang pada dasarnya adalah sama dengan pernyataan dari Monica sebelumnya. Berikut ini pernyataan dari Ibu Ruth mengenai peran khusus tersebut, yaitu: “…peran khusus berupa perencanaan dalam dengan para media partner dan melakukan suatu press conference, ini dimaksudkan untuk memberikan suatu penjelasan kepada media massa mengenai event yang akan diselenggarakan oleh Mall Pacific Place dan khususnya adalah event NOIS ini, dengan adanya perencanaan dengan media partner serta melakukan press conference diharapkan dapat menarik minat publik untuk berkunjung ke Pacific Place dan menyaksikan event NOIS tersebut…” Secara keseluruhan peran Marketing Public Relations Pacific Place sebagai penentu ahli hanya berfokus pada perencanaan dan persiapan pelaksanaan event NOIS tersebut, yakni seperti persiapan proposal, perencanaan dengan media partner serta menyiapkan konsep dalam penukaran tiket NOIS tersebut dengan konsep redemeers.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
4.2.3. Peran Public Relations sebagai Fasilitator Komunikasi Proses penyampaian pesan, jenis pesan yang disampaikan kepada publik, serta menjalankan peranan menjadi seorang mediator merupakan peran dari Public Relations sebagai fasilitator komunikasi. Hal tersebut juga dilakukan oleh Public Relations dari Pacific Place dalam menyelenggarakan event NOIS. Public Relations menyampaikan pesan dan informasi seputar event NOIS tersebut, diantaranya berupa keunikan dan perbedaan mengenai event ini dibandingkan dengan event musik yang pernah ada di tempat lain, hal ini seperti pernyataan dari Ibu Ruth mengenai penyampaian pesan dan informasi terkait dengan pelaksanaan event NOIS tersebut, yakni: “…pesan yang disampaikan adalah mengenai keunikan dan perbedaan event NOIS dibandingkan dengan event-event musik yang pernah ada di mal lain, serta kelebihan-kelebihan yang akan diperoleh apabila berkunjung ke Pacific Place dan menyaksikan live performance, serta melihat memoribilia para artis dalam perjalanan karir mereka … informasinya adalah bagaimana cara untuk memperoleh tiket untuk menyaksikan event NOIS, dan bagaimana masyarakat dapat berinteraksi langsung dengan artis pujaannya…” Proses penyampaian pesan dan informasi kepada para pengunjung selain melakukan publikasi, pihak Marketing Public Relations Pacific Place telah menyiapkan lokasi khusus, yakni redemption booth yang berada di lantai 3 sebagai pusat informasi dan penukaran tiket. Di tempat tersebut para pengunjung dapat menanyakan mengenai event NOIS dan caranya memperoleh tiket tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
Seperti yang sudah disebutkan oleh Monica Cindy sebelumnya bahwa informasi yang diberikan berupa keterangan untuk memperoleh tiket, dimana Pacific Place telah menentukan syarat-syarat tertentu untuk memperoleh tiket NOIS tersebut. Berikut ini pernyataan dari Monica Cindy, yakni: “...dengan minimum pembelanjaan sebesar Rp. 200,000,- di seluruh outlet yang berada di Pacific Place. Pengunjung ...menerima 1 tiket Festival dan berhak memilih sendiri artis yang dikehendaki. .... Sedangkan dengan minimum pembelanjaan sebesar RP. 2,500,000,- di seluruh outlet di Pacific Place, pengunjung akan menerima VIP Package. ...” Dari pernyataan Monica di atas menerangkan bahwa setiap pengunjung bisa memperoleh tiket NOIS, hanya dengan melakukan pembelanjaan dengan syarat tersebut. Dalam pelaksanaan event NOIS terdapat beberapa faktor-faktor penting yang menjadi perhatian Public Relation, diantaranya adalah proses penentuan waktu acara diselenggarakan, kemudian menentukan artis-artis siapa saja yang akan ditampilkan, yang tidak kalah pentingnya adalah mencari partnership-partnership untuk sponsorship atas event NOIS ini, dan yang harus diperhatikan adalah bagaimana proses promosi yang dilakukan. Faktor-faktor tersebut menjadi faktor yang menentukan penyelenggaran Event NOIS tersebut. Faktor-faktor tersebut diutarakah oleh Monica Cindy berikut ini, yaitu: “...faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan event ini ... antara lain: a. Proses penentuan tanggal dalam penyelenggaraan event NOIS tersebut, dimana seluruh pihak baik Marketing Public Relations dan Manajemen menentukan waktu yang tepat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
sehingga menguntungkan bagi semuanya, yaitu pengunjung Pacific Place, para tenant, dan Mall Pacific Place itu sendiri. b. Selanjutnya adalah penentuan artis-artis yang akan tampil, membuat dealing dengan pihak manajemen artist, penentuan spot exhibition bagi pameran artist, membuat schedule event, dan mempersiapkan konsep show artis, sehingga event ini sangat menarik untuk disaksikan. c. Mencari dan melakukan proses pendekatan dengan calon klien sponsorship, untuk menunjang semua kegiatan dalam penyelenggaraan event NOIS ini. d. Melakukan promo ke masyarakat dengan mempersiapkan konsep design advertising untuk dipasang di berbagai media cetak dan media elektronik, mempersiapkan schedule dan konsep promo tools (twitter, web, facebook, adlips, sms blast, iklan media cetak, umbul-umbul, standing banner, light box tunnel, billboard). Pernyataan yang tidak jauh berbeda pun diutarakan oleh Ibu Ruth, dalam menentukan faktor-faktor utama pada penyelenggaraan event NOIS tersebut, yaitu berikut ini pernyataannya: “...proses penentuan tanggal dalam penyelenggaraan event NOIS tersebut, karena seluruh pihak menentukan waktu yang tepat sehingga menguntungkan bagi semuanya, yaitu pengunjung Pacific Place, para tenant, dan Mall Pacific Place itu sendiri, kemudian adalah penentuan artis-artis yang akan tampil, membuat dealing dengan pihak manajemen artist, penentuan spot exhibition bagi pameran artist, membuat schedule event, dan mempersiapkan konsep show artis, sehingga event ini sangat menarik untuk disaksikan, tidak kalah pentingnya juga adalah mencari dan melakukan proses pendekatan dengan calon klien sponsorship, untuk menunjang semua kegiatan dalam penyelenggaraan event NOIS ini, serta kami pun melakukan promo ke masyarakat...” Dalam penyampaian pesan dan informasi tersebut, pihak Public Relation Pacific Place menempatkan promo tools di area mall, dan mendirikan redemption booth di lantai 3, hal ini seperti yang diutarakan oleh Monica Cindy berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
“..proses penyampaian informasi yang kami terapkan adalah menempatkan promo tools di setiap spot yang strategis agar menarik minat pengunjung mall untuk memperoleh keterangan lebih lanjut, dan juga kami mempersiapkan product knowledge pada bagian informasi…” Dalam menjalankan peranan sebagai fasilitator komunikasi, pihak Public Relations pun menjadi seorang mediator apabila menemukan suatu permasalahan yang ada, permasalahan tersebut baik antara pihak mall dengan para pengunjung maupun antara pihak mall dengan para artis pendukung event NOIS tersebut. Seperti pernyataan dari Monica Cindy berikut, yang menjelaskan peran Public Relations sebagai mediator, yaitu: “…mengenai mediator menjadi tanggung jawab kami apabila menemukan suatu masalah dalam event NOIS ini, biasanya adalah miss communication antara pihak manajemen dalam konsep reembers dengan para pengunjung. …Tidak hanya itu saja apabila ada peliputan dari media mengenai artis maupun event tersebut, kami pun berusaha memberikan informasi yang ada sesuai dengan kenyataan di lapangan mengenai event NOIS tersebut. Dan juga tidak ketinggalan adalah hubungan antara manajemen dengan para artis yang akan tampil pada event tersebut, kami berupaya dan menjaga hubungan baik ini dengan mengakomodasikan kebutuhan para artis tersebut selama mereka menjadi bintang tamu dalam event NOIS, dan sesuai dengan perjanjian yang telah ditentukan sebelumnya…” Menjadi mediator pun dikuatkan oleh pernyataan dari Ibu Ruth, apabila menemukan suatu permasalahan, menurut beliau menjadi mediator adalah tanggung jawab divisi public relations selaku pelaksana event NOIS tersebut, berikut ini pernyataan dari Ibu Ruth, yakni: “…sudah tentu untuk masalah mediator karena menjadi tanggung jawab kami, kita tidak pernah mengetahui kapan suatu masalah akan timbul tapi kami telah mempersiapkannya, dan biasanya adalah miss communication antara pihak manajemen dalam konsep reembers dengan para pengunjung. … Kemudian juga apabila terdapat peliputan dari media mengenai artis maupun
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
event tersebut, kami pun berusaha memberikan informasi yang ada sesuai dengan kenyataan di lapangan mengenai event NOIS tersebut. Yang tidak kalah penting lainnya adalah hubungan antara manajemen dengan para artis yang akan tampil pada event tersebut, hal ini kami berusaha untuk menjaga hubungan baik ini dengan mengakomodasikan kebutuhan para artis tersebut…” Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa seorang public relation menjadi mediator
merupakan
bagian
dalam
perannya
sebagai
fasilitator
komunikasi. Secara keseluruhan peranan Public Relations Pacific Place sebagai fasilitator komunikasi hanya pada proses penyampaian pesan dan informasi serta bagaimana bentuk pesan dan informasi tersebut, dan tidak ketinggalan juga adalah menjadi seorang mediator apabila menemukan suatu permasalahan dengan mengupayakan memuaskan masing-masing pihak yang terkait masalah tersebut.
4.2.4. Peran Public Relations sebagai Fasilitator Pemecah Masalah Dalam penyelenggaraan event NOIS pihak Public Relations menjalankan peran selanjutnya menjadi fasilitator pemecah masalah. Hal ini
berkaitan
dengan
kemungkinan-kemungkinan
timbulnya
suatu
permasalahan dalam pelaksanaan event NOIS yang diselenggarakan oleh Pacific Place. Suatu permasalahan memang tidak diharapkan untuk selalu ada pada penyelenggaran event tersebut, akan tetapi juga tidak bisa dihindari secara sepenuhnya, sehingga yang ada hanya bisa meminimalkan setiap permasalahan yang muncul.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
Pernyataan dari Ibu Ruth berikut, mencoba untuk menjelaskan mengenai setiap permasalahan yang ada pada pelaksanaan event NOIS yang dilangsungkan oleh Pacific Place, yaitu: “…permasalahan memang tidak kami harapkan akan muncul, akan tetapi biasanya di setiap waktu akan ada mengenai suatu masalah dan masalah tersebut adalah yang sudah saya jelaskan sebelumnya, yakni mengenai informasi yang diterima oleh para pengunjung yang tidak lengkap, tapi kami memakluminya karena dari banyaknya pengunjung akan dimungkinkan beberapa pengunjung memperoleh informasi yang tidak lengkap. Dan juga permasalahan dengan artis yang melakukan kerjasama untuk penampilan mereka pada event NOIS, biasanya masalah ini berupa kurang informasi dan penjelasan yang ada pada kontrak kerjasama, sehingga kami meyakinkan dan menjelaskan kembali perjanjian tersebut…” Menurut Ibu Ruth, permasalahan yang ada seputar informasi yang diterima oleh pengunjung, yang disebabkan oleh banyaknya pengunjung yang ada pada Pacific Place, tidak hanya itu saja ternyata masalah pun bisa datang dari artis pendukung, misalnya adalah kontrak kerjasama yang tidak dipahami sehingga ada miss-communication antara Pacific Place dengan para artis tersebut. Berdasarkan dari pernyataan Monica Cindy berikut ini pun tidak jauh berbeda dengan pernyataan dari Ibu Ruth sebelumnya mengenai permasalahan yang ada pada pelaksanaan event NOIS tersebut. menurut Monica Cindy permasalahan yang ada hanya seputar informasi yang kurang lengkap diterima oleh para pengunjung mengenai bagaimana cara untuk memperoleh tiket NOIS tersebut. Berikut ini pernyataan dari Monica Cindy, yaitu:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
“….mengenai informasi yang diterima oleh para pengunjung yang tidak lengkap, tapi kami memakluminya karena dari banyaknya pengunjung akan dimungkinkan beberapa pengunjung memperoleh informasi yang tidak lengkap. Kemudian jika ada pemberitaan di media yang tidak sesuai dengan kenyataannya maka kami berusaha untuk melakukan penjelasan atas pemberitaan tersebut. Dan juga apabila ada permasalahan dengan artis yang melakukan kerjasama untuk penampilan mereka pada event NOIS, biasanya masalah ini berupa kurang informasi dan penjelasan yang ada pada kontrak kerjasama, sehingga kami meyakinkan dan menjelaskan kembali perjanjian tersebut…” Setiap permasalahan yang muncul atau timbul selalu diupayakan adanya pemecahan
atas
permasalahan
tersebut,
hal
ini
bertujuan
agar
permasalahan yang ada tersebut tidak menjadi suatu hambatan dan rintangan atas penyelenggaraan event NOIS yang dilangsungkan oleh Pacific Place. Dalam melakukan pemecahan suatu masalah hal utama yang dilakukan adalah menganalisa jenis permasalahan tersebut. Menurut Monica Cindy, bahwa setiap keputusan yang akan diambil sebaiknya tidak merugikan pihak-pihak manapun, dan yang lebih penting adalah menjaga citra dari Mall Pacific Place itu sendiri. Berikut ini pernyataan dari Monica Cindy tersebut, yaitu: “…proses pemecahan masalah biasanya kami melakukan analisa lebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu, hal ini dimaksudkan agar keputusan yang diambil merupakan keputusan yang menguntungkan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam masalah tersebut. Dan juga kami berupaya untuk tetap menjaga citra Pacific Place sebagai mall yang aman dan nyaman dalam melakukan transaksi belanja dengan menikmati suguhan eventevent yang ada pada Pacific Place…” Pernyataan yang sama diutarakan pula oleh Ibu Ruth, bahwa dalam melakukan pemecahan masalah hal pertama yang dilakukan adalah menganalisa masalah tersebut. Berikut ini pernyataan dari Ibu Ruth, yaitu:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
“…proses pemecahan masalah biasanya kami menganalisa masalah tersebut terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu, agar keputusan yang nanti akan diambil merupakan keputusan final yang akan menguntungkan pihak-pihak yang terlibat, sehingga kami dapat menjaga citra Pacific Place sebagai mall yang aman dan nyaman dalam melakukan transaksi belanja dengan menikmati suguhan event-event yang ada pada Pacific Place…” Dalam mengambil setiap keputusan atas masalah tersebut harus dituntut untuk tetap menjaga citra Pacific Place sebagai mall yang aman dan nyaman, maka tidak menutup kemungkinan kalau dalam proses pemecahan masalah tersebut melibatkan divisi-divisi yang ada ada manajemen Pacific Place. Hal ini seperti yang diutarakan oleh Ibu Ruth dalam pernyataannya berikut ini: “…kami melibatkan divisi-divisi lain yang berkaitan langsung dalam penyelenggaraan event tersebut agar masalah yang timbul tersebut dapat diketahui oleh pihak manajemen, hal ini bertujuan manajemen dapat mengetahui permasalahan dan pemecahannya sehingga bisa menjadi bahan evaluasi untuk penyelenggaraan event-event lainnya di masa mendatang, sehingga kami bisa menyelenggarakan suatu event yang aman, nyaman, dan mengasikkan untuk disaksikan, serta Mall Pacific Place menjadi mall yang aman, nyaman, dan menarik bagi masyarakat untuk melakukan transaksi belanja karena adanya event-event menarik…” Pernyataan yang sama pun diutarakan oleh Monica Cindy, mengenai melibatkan divisi-divisi lain dalam proses pemecahan suatu masalah dan pengambilan keputusan, bahkan mengikutsertakan manajemen dalam pengambilan keputusan tersebut. Berikut ini pernyataan Monica Cindy, yakni: “…kami melibatkan divisi-divisi lain yang berkaitan langsung dalam penyelenggaraan event tersebut untuk memecahkan suatu permasalahan, serta pihak manajemen agar manajemen dapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
mengetahui permasalahan dan pemecahannya sehingga bisa menjadi bahan evaluasi untuk penyelenggaraan event-event lainnya di masa mendatang…” Berdasarkan pernyataan tersebut proses pengambilan keputusan yang melibatkan manajemen bukan hanya sebagai pengambilan keputusan saja, melainkan
juga
sebagai
pengevaluasian
atas
pelaksanaan
dan
penyelenggaraan event NOIS tersebut. Public Relations menjalankan perannya sebagai fasilitator pemecah masalah dengan melakukan analisa suatu masalah serta mencari solusi atas masalah tersebut. Proses pengambilan keputusan juga melibatkan divisidivisi lain dan manajemen, dimana bertujuan juga sebagai alat untuk mengevaluasi atas pelaksanaan dan penyelenggaraan event NOIS yang ada pada Pacific Place.
4.2.5. Peran Public Relations sebagai Teknisi Komunikasi Di dalam penyelenggaraan event NOIS pihak Public Relations menyiapakan hal-hal yang berkaitan dengan publikasi dan promosi untuk menarik minat masyarakat agar mau berkunjung ke Pacific Place dan menyaksikan event tersebut, disinilah peran Public Relations sebagai teknisi komunikasi dijalankan. Berbagai macam publikasi dilakukan untuk menarik minat masyarakat, diantaranya melakukan kerjasama dengan media dan sponsor, tidak juga ketinggalan melakukan publikasi melalui media elektronik selain televisi dan radio, yakni media internet seperti melakukan
publikasi
di
situs
resmi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pacific
Place
yaitu
63
www.pacificplace.com, kemudian situs jejaring sosial facebook dan twitter. Menurut Monica bahwa publikasi event NOIS ini sangat penting dilakukan, hal ini bertujuan untuk membentuk awareness dari publik, dengan berkunjung ke Mall Pacific Place, mereka akan diberikan suasana yang berbeda dibandingkan dengan apa yang mereka dapatkan pada pusat perbelanjaan di tempat lain, berikut ini pernyataan dari Monica Cindy: “…publikasi mengenai setiap event yang diadakan oleh Mall Pacific Place sudah tentu ada, begitu pula dengan penyelenggaraan event NOIS tersebut, karena kami berupaya untuk menarik minat pengunjung sebanyak-banyaknya, sehingga bisa memberikan suatu awareness kepada publik kalau berbelanja di Pacific Place disuguhkan suasana yang berbeda dibanding pusat perbelanjaan lainnya…” Berikut ini pernyataan dari Monica Cindy mengenai publikasi yang dilakukan oleh Pacific Place mengenai event NOIS tersebut, yaitu: “…publikasi yang kami lakukan cukup beragam dan bekerja sama dengan pihak luar seperti media dan sponsor, publikasi yang kami lakukan antara lain dengan melakukan promo di Kompas serta pada media facebook, blog dan website Pacific Place, … dan tidak ketinggalan juga menampilkan iklan event ini pada billboard dan media lain sesuai dengan perjanjian dengan pihak sponsorship…” Pacific Place melakukan kerjasama dengan pihak luar dalam publikasi juga diutarakan oleh Ibu Ruth, dimana media tersebut berupa media massa dan para sponsor, hal ini bertujuan untuk mempublikasikan event NOIS tersebut, karena event ini baru pertama kali diadakan di pusat perbelanjaan. Pernyataan ini menguatkan pernyataan yang diutarakan oleh Monica Cindy sebelumnya, berikut ini pernyataan dari Ibu Ruth mengenai penggunaan media massa dan sponsor, yaitu:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
“…publikasi dilakukan dengan bekerja sama pihak luar seperti media dan sponsor, publikasi yang kami lakukan antara lain dengan melakukan promo di media massa dan internet seperti facebook, blog dan website Pacific Place…” Publikasi yang dilakukan oleh Pacific Place juga menggunakan mediamedia promo tools, seperti banner, light scroll, light box, umbul-umbul bahkan dengan melakukan sms blast ke masyarakat, seperti yang diutarakan oleh Ibu Ruth dengan pernyataannya berikut ini: “…media yang kami gunakan adalah media massa sebagai alat publikasi, dan juga tidak ketinggalan menggunakan promo tools seperti adlips, sms blast, umbul-umbul, standing banner, light box tunnel, light scroll display…” Penggunaan media-media tersebut untuk lebih menarik minat pengunjung dengan memberikan awareness kepada masyarakat mengenai event NOIS yang diselenggarakan oleh Pacific Place. Para pengunjung Pacific Place mengetahui mengenai adanya event NOIS dari publikasi yang dilakukan oleh pihak Mall, seperti pernyataan dari Cintya Dewi berikut ini: “…publikasi event ini sangat gencar dilakukan oleh pihak mall, jadi saya mengetahuinya dari media massa, salah satunya adalah website, karena saya sering memperhatikan event-event yang dilangsungkan oleh pacific place, soalnya event-event tersebut sangat menarik untuk disaksikan dan mengikutinya, mengenai event ini pun demikian, saya mengetahuinya dari internet dan umbul-umbul yang dipasang di lokasi mall jadi saya mengetahuinya…” Pernyataan serupa pun datang dari Catherine, seorang pengunjung yang sering mendatangi Mall Pacific Place, menurut Catherine, publikasi yang dilakukan oleh pihak mall dengan menempatkan spanduk di area lokasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
mall untuk pemberitahuan kepada publik mengenai event NOIS tersebut, berikut ini pernyataannya: “…informasi mengenai event yang diadakan oleh Pacific Place seringkali ada pada iklan di media cetak, seperti suratkabar atau pun majalah, namun saya pribadi lebih sering melihat informasi event ya di sini, soalnya saya sering kemari, jadi spanduknya jelas terlihat, apalagi mengenai event NOIS ini, banyak sekali spanduknya di pasang di lingkungan mall jadinya saya tahu kalau ada event ini…” Pada pelaksanaan event NOIS yang diselenggarakan oleh Pacific Place, pihak Public Relations dalam perannya sebagai teknisi komunikasi hanya berfokus pada bagaimana cara melakukan publikasi yang baik dan menarik, hal ini agar masyarakat dapat mengetahui dan membentuk minat bagi mereka untuk menyaksikan event tersebut, dan berkunjung ke Pacific Place.
4.3. Pembahasan Public Relations dalam melakukan perannya dalam penyelenggaraan event NOIS yang ada pada Pacific Place menjalankan setiap peran dari empat peran utama Public Relations, yakni sebagai teknisi komunikasi, sebagai tenaga ahli, sebagai fasilitator komunikasi, dan sebagai fasilitator pemech masalah. Peran Public Relations Pacific Place di dalam penyelenggaraan event NOIS dapat dilihat pada tabel berikut ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
Tabel 4.1 Peran Public Relations Pacific Place dalam Penyelenggaraan Event Night of Indonesian Superstars Peran No Uraian Public Relations 1 Sebagai Penentu Ahli berfokus pada perencanaan dan persiapan pelaksanaan event NOIS tersebut, yakni : a. persiapan proposal, b. perencanaan dengan media partner c. menyiapkan konsep dalam penukaran tiket NOIS tersebut dengan konsep redemeers 2 Sebagai Fasilitator a. menyampaikan pesan dan informasi serta Komunikasi b. menciptakan bagaimana bentuk pesan dan informasi tersebut, dan c. menjadi seorang mediator apabila menemukan suatu permasalahan dengan mengupayakan memuaskan masing-masing pihak yang terkait masalah tersebut 3 Sebagai Fasilitator a. Menjadi bagian tim dari manajemen dalam mengatasi masalah yang ada pada penyelenggaraan Pemecah Masalah event NOIS
4
Sebagai Komunikasi
b. menjadi penasihat dan mencari solusi atas setiap permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan event NOIS. c. melibatkan divisi-divisi lain serta manajemen agar dapat menjadi bahan evaluasi untuk penyelenggaran event di Pacific Place Teknisi a. Melakukan publikasi yang baik dan menarik, agar masyarakat dapat mengetahui dan berkunjung ke Pacific Place untuk menyaksikan event NOIS, b. melakukan promo di media massa, serta iklan event ini pada billboard dan media lain sesuai dengan perjanjian dengan pihak sponsorship
Sumber: Hasil Wawancara dengan para nara sumber
Berdasarkan tabel di atas, pihak Public Relations telah berupaya dalam melakukan empat perannya di dalam penyelenggaraan event NOIS yang ada pada Pacific Place semaksimal mungkin, seperti penjelasan berikut ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
Peran Public Relations Pacific Place sebagai penentu ahli hanya berfokus pada perencanaan dan persiapan pelaksanaan event NOIS tersebut, yakni seperti persiapan proposal, perencanaan dengan media partner serta menyiapkan konsep dalam penukaran tiket NOIS tersebut dengan konsep redemeers. Dalam perannya sebagai penentu ahli, public relations merumuskan perencanaan event tersebut sebagai berikut: a. Analisis masalah, adalah dengan membuat perencanaan, dimana langkah awalnya adalah dengan melakukan analisis masalah dengan menggunakan analisis SWOT. b. Tujuan dan sasaran, Penyusunan tujuan yang realitis merupakan hal wajib yang dilakukan dalam sebuah proses perencanaan kampanye. c. Menentukan waktu event adalah hal terpenting yang harus dilakukan dalam perencanaan event, waktu penyelenggaran event merupakan suatu penentuan yang akan membawa dampak bagi para pengunjung yang akhirnya akan sampai pada pencapaian tujuan penyelenggaraan event tersebut. d. Strategi, Pendekatan secara keseluruhan yang akan ditetapkan dalam kampanye. e. Taktik,
Pertama
taktik
mengidentifikasi
dan
menghubungkan
penyelenggaraan event dengan sasaran melalui media komunikasi tertentu dan taktik menyajikan sasaran melalui kekuatan pesan komunikasi hingga membuat sasaran tertarik, dan menyaksikan event tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
f. Sumber daya, Sumber daya merupakan orang-orang yang akan digunakan jasanya untuk mendukung program event tersebut, dalam hal ini adalah para artis. g. Evaluasi dan tinjauan ulang, Evaluasi berperan penting untuk mengetahui sejauhmana pencapaian yang dihasilkan atas penyelenggaraan event. Peran sebagai fasilitator komunikasi menjadikan Marketing Public
Relations memiliki tanggung jawab dalam proses penyampaian informasi. Tujuannya adalah menyediakan informasi yang diperlukan manajemen organisasi maupun publik, sehingga Public Relations dapat membuat keputusan yang saling menguntungkan. Secara keseluruhan peranan Public Relations sebagai
fasilitator komunikasi hanya pada proses penyampaian pesan dan informasi serta bagaimana bentuk pesan dan informasi tersebut, dan tidak ketinggalan juga
adalah
menjadi
seorang
mediator
apabila
menemukan
suatu
permasalahan dengan mengupayakan memuaskan masing-masing pihak yang terkait masalah tersebut Praktisi yang mengambil peran fasilitator pemecah masalah bekerja sama dengan divisi-divisi lain dan manajemen dalam mendefinisi dan menyelesaikan masalah. Public Relations sebagai fasilitator pemecah masalah, merupakan tim dari manajemen dalam mengatasi masalah yang ada pada penyelenggaraan event NOIS dengan menjadi penasihat dan mencari solusi atas
setiap permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan event NOIS.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
Melihat peran Public Relations sebagai fasilitator pemecah masalah dengan melakukan pemecahan permasalahan dengan melibatkan divisi-divisi lain serta manajemen juga sebagai bahan evaluasi untuk penyelenggaran event di Pacific Place untuk masa mendatang khususnya adalah event musik. Pihak Public Relations dalam perannya sebagai teknisi komunikasi hanya berfokus pada bagaimana cara melakukan publikasi yang baik dan menarik, hal ini agar masyarakat dapat mengetahui dan membentuk minat bagi mereka untuk menyaksikan event tersebut, dan berkunjung ke Pacific Place. Dari keempat peran utama Public Relations yang dilakukan oleh Public Relations, peran sebagai penentu ahli sangat menonjol diantara peran utama lainnya dalam dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan event NOIS. Hal ini berdasarkan bahwa: 1. Pihak Public Relations memulai dengan menyiapkan proposal event NOIS kepada manajemen dan proses persetujuan dari proposal penyelenggaran event NOIS agar dapat dilaksanakan. 2. Pihak Public Relations melakukan perencanaan dengan media partner untuk menunjang publikasi kepada masyarakat dan mencari pihak-pihak pendukung yakni sponsorship agar event NOIS dapat berjalan dengan baik. 3. Pihak Public Relations mempersiapkan konsep mengenai bagaimana mendapatkan tiket untuk menyaksikan event NOIS dengan sistem redeemers bagi para pengunjung.
http://digilib.mercubuana.ac.id/