46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Todanan 01 Blora yang menjadi subjek penelitian ini adalah 1 SD paralel. Terdapat kelas IVa dan IVb SD N Todanan 01 Blora. Jumlah setiap kelasnya ada 33 siswa. Di kelas A ada 20 Siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki, sedangkan di kelas B ada 18 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki. Berdasarkan usia dapat diketahui rata-rata siswa berusia 8-9 tahun. Tabel 4.1 Data siswa kelas IV SD Negeri Todanan 01 Blora Tahun 2011/2012
No Rombel 1 2
Jumlah siswa
Persentase
33 33 66
50% 50% 100%
Kelas IVa Kelas IVb Jumlah
Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa ada 66 siswa dengan persentase jumlah siswa dari rombel kelas IV SD Negeri Todanan 01 Blora yang penulis gunakan sebagai subyek penelitian. Penelitian ini mengunakan metode eksperimen yang dilakukan pada mata pelajaran IPA pokok bahasan perubahan lingkungan dan pengaruhnya terhadap lingkungan di kelas IV SD Negeri Todanan 01 Blora yang terdiri dari kelas IVa dan IVb. Dalam penelitian ini subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol adalah siswa kelas IVa yang berjumlah 33 siswa dan kelompok eksperimen adalah siswa kelas IVb yang berjumlah 33 siswa.
46
47
4.2
Hasil Penelitian Dalam pelaksanaannya penelitian ini dimulai dari mengidentifikasi masalah di lapangan dengan wawancara dengan guru IPA kelas IV SD Negeri Todanan 01 Blora, setelah menemukan masalah di lapangan langkah selanjutnya menyusun proposal penelitian, instrumen penelitian, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), surat ijin penelitian, sampai pada uji coba instrumen penelitian. Setelah itu yang dilakukan adalah mengambil data awal tentang hasil belajar dan data amatan. Sebelum eksperimen, dilakukan pengambilan data awal untuk mengetahui hasil belajar antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dalam keadaan setara dengan menggunakan hasil pengerjaan tes awal. Untuk data amatan diambil dari hasil pengerjaan tes dengan materi yang sesuai dengan yang akan dieksperimenkan. Setelah proses eksperimen selesai, dilakukan analisa statistik dari data yang telah terkumpul untuk kemudian disusun dalam bentuk laporan penelitian.
Penelitian ini menghasilkan asesmen proses dan asesmen hasil pembelajaran sebagai berikut : 4.2.1
Asesmen Proses Asesmen proses digunakan untuk menilai kelompok eksperimen dengan
penilaian dilakukan melalui unjuk kerja, penilaian diri dan observasi (presentasi). Penilaian unjuk kerja sebagai penilaian proses belajar untuk mengetahui ketrampilan dan pengetahuan siswa saat praktikum. Penilaian diri untuk menilai siswa dalam proses pembelajaran sebagai upaya perbaikan, serta observasi sebagai penilaian proses untuk melihat siswa dalam mempresentasikan hasil praktikum.
48
Penilaian unjuk kerja dalam penilaian proses ini menggunakan rubrik atau lembar unjuk kerja sebagai berikut : Rubrik Pensekoran : 1. Skor 4 bila aspek tersebut dilakukan dengan benar dan cepat 2. Skor 3 bila aspek tersebut dilakukan dengan benar tapi lama 3. Skor 2 bila aspek tersebut dilakukan selesai tapi salah 4. Skor 1 bila dilakukan tapi tidak selesai Skor total maksimal praktikum : Skor 0
– 10
: kerja kelompok dan kemampuan rendah (R)
Skor 11 – 21
: kerja kelompok dan kemampuan sedang (S)
Skor 22 – 32
: kerja kelompok dan kemampuan tinggi (T)
Hasil lembar unjuk kerja terhadap kemampuan siswa dalam melakukan praktikum sebagai berikut : Tabel 4.2 Kemampuan Unjuk Kerja dalam melakukan Praktikum Pengaruh Angin dan Pengaruh Hujan Terhadap Lingkungan Aspek
No
1
2
3 4
Skor
Rata - rata
1
2
3
4
0
0
3
17
3,85
0
0
11
9
3,45
0
0
9
11
3,55
Kegiatan laporan
0
0
5
15
3,75
Jumlah
0
0
28
52
3,65
Penggunaan alat dan bahan Melakukan Percobaan Kegiatan pengamatan
49
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa urutan skor rata - rata dari tingkat tinggi sampai rendah yaitu penggunaan alat dan bahan dengan rata – rata 3,85, kegiatan laporan dengan rata – rata 3,75, kegiatan pengamatan dengan rata – rata 3,55, dan malakukan percobaan 3,45. Tabel di atas juga memberikan gambaran bahwa tingkat kesulitan siswa saat unjuk kerja terdapat pada saat melakukan percobaan yang terdiri dari 2 indikator yaitu saat siswa bekerjasama melakukan praktikum dan saat siswa melakukan diskusi kelompok. Kesulitan siswa dalam melakukan percobaan ini disebabkan pada saat kegiatan praktikum dan diskusi kelompok masih terdapat kelemahan, yaitu 1) siswa yang pintar lebih dominan dan yang lain hanya membantu saja, 2) belum ada pembagian tugas yang jelas terhadap teman lainnya atau berjalan sendiri – sendiri sehingga tidak kompak, dan 3) siswa belum memahami arti kegiatan kelompok, sehingga masih terdapat sikap egois. Kemampuan siswa dalam unjuk kerja yang paling baik adalah pada kegiatan penggunaan alat dan bahan, ini disebabkan karena sudah disediakannya alat dan bahan yang telah dipersiapkan oleh guru dan siswa sebelum pembelajaran, serta langkah – langkah yang jelas pada lembar kerja siswa sehingga siswa tidak ada kesulitan dan berjalan dengan baik. Aspek yang tergolong sedang adalah aspek kegiatan laporan dan kegiatan pengamatan, siswa lebih banyak yang memahami dan mudah mengerjakan karena hanya mencatat hal – hal yang telah diamati dan membuatnya ke dalam sebuah laporan dari hasil praktikum. Hasil keseluruhan dari kegiatan unjuk kerja sudah sangat baik karena skor rata – rata mencapai 3,65 yang hampir mendekati skor maksimal yaitu 4.
50
Skor perolehan dalam penilaian diri kinerja kelompok adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 Skor Penilaian Diri Kinerja Kelompok No
Aspek
Skor
Rata -
1
2
3
4
rata
1
Motivasi
0
0
1
19
3,95
2
Kerjasama
0
0
11
9
3,45
3
Tanggungjawab
0
0
12
8
3,4
4
Hubungan antar teman
0
1
6
13
3,5
5
Waktu
0
0
3
17
3,85
0
1
33
66
3,63
Jumlah
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui nilai siswa dalam menilai diri sendiri dengan nilai dari guru dari beberapa aspek penilaian. Tingkat aspek dan skor dari yang paling tinggi sampai paling rendah yaitu kerjasama dengan skor rata – rata 3,95, waktu dengan skor rata – rata 3,85, hubungan antar teman dengan skor rata – rata 3,5, kerjasama dengan skor rata – rata 3,45, dan tanggungjawab dengan skor rata – rata 3,4. Hasil ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghargai kerjanya sendiri dengan menilai apa yang telah dilakukan, serta sebagai evaluasi guru yang menjadi kekurangan dengan mencocokan penilaian siswa dan dibuat nilai rata rata. Penilaian diri ini menunjukan bahwa siswa saat melakukan praktikum memiliki motivasi yang sangat tinggi dibanding aspek yang lain seperti waktu, hubungan antar teman, kerjasama dan tanggungjawab. Aspek motivasi siswa yang sangat tinggi saat kegiatan praktikum disebabkan karena kegiatan berada diluar ruangan dan siswa masih suka bermain serta memilki keingintahuan terhadap sesuatu yang belum diketahui sangat tinggi untuk mempraktekkannya sendiri.
51
Hasil penilaian yang paling rendah adalah aspek tanggungjawab, hal ini membuktikan bahwa siswa masih rendah dalam hal tanggungjawab kelompok. Aspek penilaian diri kegiatan praktikum yang sudah baik dilakukan adalah dalam hal waktu, hubungan antar teman dan kerjasama. secara keseluruhan dari hasil penilaian diri untuk kegiatan praktikum siswa sudah baik karena memiliki skor rata – rata 3,63. Skor perolehan dalam presentasi kerja kelompok adalah sebagai berikut : Tabel 4.4 Skor Presentasi Kelompok Skor Aspek
No
Rata – rata 1
2
3
4
1
Suara
0
0
4
6
3,6
2
Materi
0
0
1
9
3,9
3
Berbicara
0
0
15
15
3,5
0
0
20
30
3,6
Jumlah
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui hasil penilaian presentasi kelompok untuk aspek dan skor dari tingkat tinggi sampai terendah adalah materi dengan skor rata – rata 3,9, suara dengan skor rata – rata 3,6 dan berbicara dengan skor rata – rata 3,5. Hasil tersebut menunjukan bahwa siswa masih kurang baik dalam hal berbicara didepan kelas maupun saat menyampaikan hasil laporan. Siswa perlu dibimbing untuk lebih berani lagi serta mampu dalam menyampaikan pendapat dengan baik yaitu dengan latihan maju didepan kelas serta diperbanyak kegiatan diskusi kelas. Kemampuan siswa dalam presentasi untuk kualitas suara sudah cukup baik, hal ini dapat dimaklumi karena setiap siswa memiliki karakter suara yang berbeda, dan yang perlu diperbaiki adalah intonasi dan kejelasan kata agar
52
siswa yang lain dapat memahami apa yang telah dipresentasikan. Hasil presentasi siswa yang paling baik adalah dalam hal materi, hal ini dikarenakan siswa sudah dapat menguasai materi yang telah dibuat dan dilaporkan berdasarkan pengalaman yang telah didapat saat pembelajaran dikelas dan kegiatan praktikum. Secara keseluruhan kemampuan siswa dalam presentasi kelompok sudah baik, karena memiliki skor rata – rata 3,6.
4.2.2
Asesmen Hasil Asesmen hasil pembelajaran didapatkan dengan menggunakan teknik
tes yang berbentuk Pilihan Ganda. Tes akhir dikerjakan oleh kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Skor dari tes akhir ini yang dianalisis dengan uji t-tes.
4.3 Teknik Analisis Data Data hasil tes akhir yang dikerjakan oleh siswa setelah dilakukan treatment
selanjutnya
dianalisis
menggunakan
uji
prasyarat
untuk
menentukan data yang diperoleh bersifat normal dan homogen. Uji prasyarat dalam penelitian ini melalui tahap uji normalitas dan uji homogenitas. Selanjutnya dapat dilihat hasil belajar IPA siswa baik di kelompok kontrol maupun di kelompok eksperimen. Lalu dengan menggunakan Uji t dapat diperoleh hasil perbedaan dari pembelajaran Cooperative Learning yang menggunakan asesmen proses dan asesmen hasil dengan pembelajaran Cooperative Learning yang mengunakan asesmen hasil.
4.3.1
Analisis Deskriptif Analisis deskritif variabel penelitian menggunakan SPSS 11.0
membahas tentang hasil uji deskritif di bawah ini merangkum data empirik hasil belajar setelah mengikuti pembelajaran yang telah diklasifikasikan Deskriptif Statistik Univariat dengan ukuran skor minimum, maksimum, rentang skor, mean, standar deviasi.
53
Tabel 4.5 Descriptive Statistics Tes Akhir KELOMPOK EKSPERIM
Minimum
Maximum
Sum
Mean
33
N
65
100
2755
83.48
Std. Deviation 10.192
Variance 103.883
KONTROL
33
60
100
2550
77.27
10.390
107.955
Valid N (listwise)
33
Berdasarkan tabel 4.5 nilai tes akhir kelompok eksperimen dengan jumlah siswa ada 33, didapat skor minimum 65, maximum 100, mean 83,48 dan Std. Deviation 10,192 dan variance 103,883. Sedangkan hasil analisis deskriptif nilai tes akhir kelompok kontrol dengan jumlah siswa 33, didapat skor minimum 60, maximum 100, mean 77,27 dan Std. Deviation 10,390 dan variance 107,955. Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan hasil belajar IPA kelas IV baik di kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen berdasarkan ketuntasan belajar. Apabila siswa mendapat nilai di bawah KKM (nilai < 67) maka siswa tersebut hasil belajarnya tidak tuntas, dan apabila siswa mendapat nilai
lebih besar sama dengan KKM (nilai ≥ 67) maka siswa tersebut
dikatakan hasil belajarnya tuntas.
Skor ≥ 67
KKM
Tuntas Tidak < 67 Tuntas Jumlah
Tabel 4.6 Distribusi Hasil Belajar IPA Kelompok Kelompok Kontrol Eksperimen Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase (N) (%) (N) (%) 30 91% 28 84% 3
9%
5
16%
33
100%
33
100%
Berdasarkan tabel 4.6 pada kelompok eksperimen siswa yang tuntas sebanyak 30 siswa atau persentase 91%, dan siswa yang tidak tuntas berjumlah 3 siswa atau persentase 9%. Dari tabel tersebut juga dapat dilihat pada kelompok kontrol siswa yang tuntas sebanyak 28 siswa atau persentase
54
84%, dan siswa yang tidak tuntas berjumlah 5 siswa atau persentase 16%. Berdasarkan tabel yang sama dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas pada kelompok eksperimen lebih banyak daripada kelompok kontrol. Berbeda dengan siswa yang tidak tuntas, kelompok ekperimen lebih kecil daripada kelompok kontrol. Jika dilihat dari persentasenya, siswa yang tuntas di kelompok eksperimen lebih besar daripada di kelompok kontrol, sedangkan siswa yang tidak tuntas persentasenya lebih kecil di kelompok eksperimen daripada kelompok kontrol. Gambar 4.1 Pie Chart Hasil Belajar IPA
KONTROL
EKSPERIMEN 9% Tuntas
16%
Tidak Tuntas
84%
Tuntas
Tidak Tuntas
91%
Untuk data distribusi Hasil belajar IPA dapat dilihat pada lampiran.
4.3.2
Uji Normalitas Uji normalitas ini digunakan untuk persyaratan dilakukannya uji-t.
Hasil perhitungan uji normalitas dengan menggunakan SPSS 11.0 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Nilai Tes Akhir EKSPERIMEN N Normal Parameters(a,b)
33 Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Absolute
KONTROL 33
83.48
77.27
10.192
10.390
.133
.193
Positive
.131
.193
Negative
-.133
-.110
Kolmogorov-Smirnov Z
.762
1.107
Asymp. Sig. (2-tailed)
.607
.173
a Test distribution is Normal.
55
b Calculated from data.
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa nilai signifikansi dari kelompok eksperimen sebesar 0,762 dan untuk kelompok kontrol sebesar 1,107 dan ini berarti bahwa nilai signifikansi tersebut > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mengikuti distribusi normal. Adapun visualisasi dalam grafik berikut ini: Gambar 4.2 Distribusi Nilai Tes Akhir Kelompok Eksperimen
Gambar 4. 3 Distribusi Nilai Tes Akhir Kelompok Kontrol
56
4.3.3
Uji Homogenitas Uji homogenitas nilai tes akhir juga merupakan syarat jika akan
dilakukan uji-t. Untuk penghitungan uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Tes Akhir Levene Statistic
df1
df2
Sig.
.178
1
64
.675
Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh nilai signifikansi 0,675. Nilai signifikansi = 0,675 berarti lebih dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
H 0 diterima atau variansi dari kedua kelompok tersebut adalah sama. Oleh karena itu, antara kelas IVa dengan kelas IVb bersifat homogen atau dapat dikatakan variansi dari kedua kelompok tersebut adalah sama.
4.4 Uji Beda Perhitungan uji beda dengan bantuan SPSS 11.0 Paired Samples T Test bertujuan untuk melihat perbedaan rata-rata hasil belajar IPA kelas IV antara kelompok eksperimen yang dikenai asesmen proses dan asesmen hasil dengan kelompok kontrol yang dikenai asesmen hasil. Hasil perhitungan uji t dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini:
57
Tabel 4.9 Analisis Uji T-tes Efektivitas Hasil Belajar SDN Todanan 01 Blora Paired Samples Test Mean Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
eksperim
83.48
33
10.192
1.774
kontrol
77.27
33
10.390
1.809
Tabel 4.10 Analisis Uji T-tes Perbedaan Nilai Rata-rata SDN Todanan 01 Blora Paired Samples Test
Mean
Paired Differences Std. 95% Confidence Std. Error Interval of the Deviation Mean Difference Lower
Pair 1
EKSPERIM KONTROL
6.21
13.112
2.282
1.56
t
df
Sig. (2tailed)
2.722
32
.010
Upper 10.86
Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa nilai rata – rata ( mean ) kelompok eksperimen 83,48 dan nilai kelompok kontrol 77,27, sedangkan dari tabel 4.10 dapat diketahui nilai t adalah 2,722 dengan probabilitas signifikasi 0,010 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan untuk pembelajaran di kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Perbedaan rata-ratanya berkisar antara 1,56 sampai 10,86 dengan perbedaan rata-rata 6,21. Keputusan uji diperoleh hipotesis diterima, maka ada perbedaan antara rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol serta ada efektivitas, karena nilai rata – rata kelompok eksperimen 83,48 lebih besar dari kelompok kontrol 77,27. Hal ini dapat diartikan bahwa ada efektivitas asesmen proses dan asesmen hasil terhadap hasil belajar pada pembelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri Todanan 01 Blora, Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012.
58
4.5 Uji Hipotesis Dari hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan, maka analisis hipotesisnya adalah : 1. Nilai hasil belajar IPA siswa jika diberi assesmen proses dan hasil mencapai rata – rata > 67 Berdasarkan tabel 4.5 di atas yang terdapat pada kelompok eksperimen diketahui bahwa hasil penelitian dengan menggunakan analisis
Deskriptif Statistik menunjukan nilai rata – rata (mean) siswa setelah diberikan asesmen proses dan asesmen hasil mencapai KKM > 67, dengan hasil yang diperoleh rata – rata nilai siswa yaitu 83,48, maka hipotesis diterima. 2. Nilai hasil belajar IPA siswa jika diberi assesmen hasil rata – rata > 67. Berdasarkan tabel 4.5 diatas yang terdapat pada kelompok kontrol diketahui bahwa hasil penelitian dengan menggunakan analisis Deskriptif
Statistik menunjukan nilai rata – rata (mean) siswa setelah diberikan asesmen hasil mencapai KKM > 67, dengan hasil yang diperoleh rata – rata nilai siswa yaitu 77,27, maka hipotesis diterima. 3. Ho = ( Hasil belajar siswa yang diberi Asesmen Proses dan Asesmen Hasil sama dengan hasil belajar siswa yang diberi Asesmen Hasil ) Ha = (Hasil belajar siswa yang diberi Asesmen Proses dan Asesmen Hasil tidak sama dengan hasil belajar siswa yang diberi Asesmen Hasil )
Berdasarkan analisis uji hipotesis, Ho diterima jika signifikasi lebih besar dari 0,05 dan menolak Ha. Dan Ho ditolak jika signifikasi lebih kecil dari 0,05 dan menerima Ha. Dari hasil t-hitung yang telah dilakukan diperoleh signifikasi 0,010 lebih kecil dari 0,05 (0,010 < 0,05). Karena signifikasi lebih kecil dari 0,05, maka Ha diterima dan menolak Ho, dengan menolak Ho dan menerima Ha yang berarti ada perbedaan, yaitu hasil belajar siswa yang diberi asesmen proses dan asesmen hasil tidak sama dengan hasil belajar siswa yang diberi asesmen hasil, serta asesmen proses dan asesmen hasil efektif terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD,
59
karena nilai rata – rata kelas eksperimen 83,48 lebih besar dari rata – rata kelas kontrol yaitu 77,27.
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol diberikan pokok bahasan sama yaitu perubahan lingkungan dan pengaruhnya terhadap lingkungan, serta sama – sama menggunakan metode pembelajaran Cooperative Learning. Perlakuan yang berbeda hanya terletak pada jenis asesmen yang digunakan, yaitu pada kelas eksperimen menggunakan asesmen proses dan asesmen hasil sedangkan kelas kontrol hanya menggunakan asesmen hasil. Langkah – langkah pembelajaran pada penelitian ini terdapat dua pertemuan. Pertemuan pertama dengan materi “Pengaruh Angin terhadap Lingkungan”
dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative
Learning. Siswa dibentuk 5 kelompok, masing – masing kelompok melakukan percobaan atau praktik dengan mengikuti petunjuk yang ada di LKS serta bahan yang telah di siapkan yang membuktikan bahwa angin dapat mengakibatkan pengikisan pada tanah (korasi), kemudian diskusi, dan presentasi hasil percobaan. Pada pertemuan pertama untuk kelas eksperimen guru menilai proses pembelajaran dengan lembar unjuk kerja, penilaian diri (guru dan siswa) dan penilaian presentasi, sedangkan kelas kontrol tidak diberikan penilaian proses. Pertemuan kedua materi “Pengaruh Hujan terhadap Lingkungan” dengan langkah – langkah yang sama pada pertemuan pertama, tetapi untuk akhir pembelajaran dilakukan evaluasi pembelajaran dengan mengerjakan tes akhir atau post test. Dengan memberikan perlakuan yang tidak sama antara kedua kelompok, ternyata diperoleh hasil yang berbeda secara signifikan berdasarkan tes yang dikerjakan oleh siswa pada akhir pembelajaran. Perhitungan uji t menunjukkan bahwa nilai signifikansi equal variances assumed < 0,05 yaitu 0,010 sehingga hipotesis memenuhi kriteria diterima yang berarti bahwa ada efektivitas penggunaan asesmen proses dan asesmen
60
hasil terhadap hasil belajar pada pembelajaran IPA siswa Kelas IV SD Negeri Todanan 01 Blora Semester II Tahun 2011/2012. Hasil belajar kelompok eksperimen lebih tinggi daripada hasil belajar kelompok kontrol. Keberhasilan tersebut dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar kedua kelompok diperoleh nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 83,48 sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh nilai rata-rata tes sebesar 77,27. Terjadinya perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ini salah satunya disebabkan adanya penggunaan asesmen proses dan asesmen hasil pembelajaran pada kelompok eksperimen. Pembelajaran pada kelompok eksperimen mendorong siswa untuk lebih dapat bekerjasama dalam kelompoknya. Pembelajaran yang dilakukan juga mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran, memberikan motivasi siswa untuk mendapat nilai yang lebih, dapat menghargai kegiatan siswa, siswa belajar untuk dapat menilai diri sendiri, dan membuat siswa belajar dengan sungguh – sungguh. Hal ini sesuai dengan pendapat yang di kemukakan oleh, Sudjana (2010 : 56) bahwa manfaat yang akan didapat bagi siswa apabila pembelajaran dengan penilaian proses dilakukan secara optimal cenderung menunjukan hasil yang berciri yaitu, 1) kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik pada diri siswa. 2) menambah keyakinan akan dirinya. 3) hasil belajar yang dicapainya bermakna bagi dirinya seperti akan tahan lama diingatnya, membentuk perilakunya, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh informasi dan pengetahuan lainnya, kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri, dan mengembangkan kreativitasnya. 4) hasil belajar diperoleh siswa secara menyeluruh
(Komprehensif), yakni
mencakup ranah kognitif, pengetahuan, atau wawasan; ranah afektif atau sikap dan apresiasi; serta ranah psikomotor, ketrampilan atau perilaku. 5) kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan dirinya terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya. oleh sebab itu, penilaian
61
terhadap proses belajar – mengajar tidak hanya bermanfaat bagi guru, tetapi juga bagi para siswa yang pada saatnya akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapainya. Penelitian ini menunjukkan bahwa belajar lebih mudah jika dilakukan sendiri, guru hanya bertindak sebagai fasilitator dan pembimbing. Kendala yang dialami pada saat pembelajaran dengan menggunakan asesmen proses dan asesmen hasil yaitu selain penilaian dari guru juga ada penilaian dari siswa, ini yang kadang-kadang kurang obyektif. Dalam penilaian non tes sering membuat guru terlalu sibuk dengan daftar checklist atau observasi, karena orientasinya tidak hanya hasil akan tetapi lebih berorientasi proses pembelajaran.