BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diselenggarakan di SMK Negeri
1
Gorontalo
Kecamatan
Sipatana,
Kota
Gorontalo.
Penelitian
konsentrasikan pada siswa kelas XI Analisis Kimia 2 dengan jumlah peserta didik yang menjadi subjek penelitian ini berjumlah 33 orang terdiri dari 3 orang siswa laki-laki dan 30 orang siswa perempuan. Nampaknya komposisi jumlah laki-laki dan perempuan di kelas XI Analisis Kimia ini tidak berimbang. Meski demikian, masing-masing siswa yang menjadi subjek penelitian ini memiliki perbedaan umur maupun karakteristrik karena mereka berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda sosial budaya. Kegiatan penelitian tindakan kelas ini secara khusus menjadikan strategi permainan lempar tangkap sebagai unit analisis untuk melihat sejauh mana kemampuan siswa dalam penguasaan materi passing bawah dalam permainan bola voli. Sebelum melaksanakan tindakan berupa siklus, penelitian ini didahului dengan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal passing bawah yang dimiliki oleh subjek penelitian sebelum mereka diberikan tindakan dengan menggunakan strategi permainan lempar tangkap. 1.1.1
Observasi Awal Kegiatan observasi awal dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 28
November 2012. Observasi awal difokuskan pada empat aspek yakni : (1) Posisi badan pada saat melakukan passing bawah, (2) Posisi tangan pada saat melakukan
1
passing bawah, (3) Perkenaan bola dengan tangan, (3) Gerakan lanjutan. Dari kegiatan observasi awal ini, penulis di bantu oleh seorang Guru mitra melalui instrumen lembar observasi yang sudah disediakan. Dari observasi awal tersebut diperoleh data-data sebagai berikut : Tabel 1. Hasil Pengamatan Observasi Awal Aspek Penilaian Posisi Badan pada Saat Melakukan Passing Bawah -
Posisi Tangan pada Saat Melakukan Passing Bawah
Perkenaan Bola dengan Tangan
Gerakan Lanjutan
-
-
-
Baik (B)
42%
30%
24%
27%
Cukup (C)
58%
70%
76%
73%
Kurang (K)
-
-
-
-
Kurang Sekali (KS)
-
-
-
-
KLASIFIKASI PENILAIAN
Baik Sekali (BS)
Berdasarkan perolehan data diatas dapat dipaparkan bahwa: 1. Pada aspek penilaian posisi badan pada saat melakukan passing bawah sebanyak 14 siswa (42%) mendapat nilai baik dan 19 siswa (58%) mendapat nilai cukup. 2. Pada aspek penilaian posisi tangan pada saat melakukan passing bawah sebanyak 10 siswa (30%) mendapat nilai baik dan 23 siswa (70%) mendapat nilai cukup. 3. Pada aspek penilaian perkenaan bola dengan tangan sebanyak 8 siswa (24%) mendapat nilai baik dan 25 siswa (76%) mendapat nilai cukup.
2
4. Pada aspek penilaian gerakan lanjutan sebanyak 9 siswa (27%) mendapat nilai baik dan 24 siswa (73%) mendapat nilai cukup.Untuk lebih jelas dapat dilihat pada halaman 48. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa masih banyak siswa yang belum tuntas dalam melakukan passing bawah pada permainan bola voli yaitu sebanyak 25 siswa (76%) dan siswa yang sudah tuntas melakukan passing bawah pada permainan bola voli yaitu sebanyak 8 siswa (24%) dengan nilai rata-rata 72,24 dan masih jauh dari capaian indikator kinerja yaitu 85%. Pada pelaksanaan observasi awal diperoleh gambaran rendahnya hasil belajar siswa kelas XI Analisis Kimia 2 SMK Negeri 1 Gorontalo terhadap materi passing bawah pada permainan bola voli. Rendahnya hasil belajar siswa terhadap materi passing bawah tersebut diantaranya karena metode pembelajaran yang membuat siswa menjadi bosan dan malas mengikuti materi pembelajaran. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan passing bawah perlu adanya suatu tindakan perbaikan yaitu dengan strategi permainan lempar tangkap, maka dari itu peneliti mempersiapkan segala hal yang digunakan pada pelaksanaan tindakan di siklus I. 1.1.2 Siklus I a. Tahap Perencanaan Kegiatan Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 15 Mei 2013. Pada siklus awal ini, guru melakukan kegiatan strategi permainan lempar tangkap untuk melihat dan menilai aspek-aspek yang sudah ditetapkan yaitu: (1) Posisi badan pada saat melakukan passing bawah, (2) Posisi tangan pada saat melakukan passing bawah, (3) Perkenaan bola dengan tangan, (3) Gerakan lanjutan. Untuk
3
itu, peneliti membagi siswa menjadi dua kelompok dan setiap kelompok terdiri dari dua barisan yang saling berhadapan. Pesrta didik diatur sedemikian rupa untuk memudahkan proses kegiatan dan pemantauan baik oleh peneliti maupun oleh guru mitra yang membantu peneliti selama proses pembelajaran. b. Tahap Pelaksanaan Awal kegiatan siklus pertama ini, didahului dengan absensi peserta didik, dilanjutakan dengan pemanasan atau warming up, setelah semua peserta didik selesai melaksanakan pemanasan. Kemudianpeneliti memberikan pengantar materi dan meperkenalkan tema pembelajaran melalui strategi permainan lempar tangkapdengan memberi arahan manfaat dan tujuan permainan ini serta memberi pentujuk teknis strategi permaianan lempar tangkap. Agar permainan menjadi efektif dan efisien, peneliti mengatur siswa dengan membagi dua kelompok, setiap kelompok terdiri dari dua barisan yang saling behadapan, jaraknya kira-kira tiga meter, satu anak melemparkan bola pertama kali, bola dilempar ke arah pasangannya, pasangannya cepat-cepat menangkap bola, setelah bola ditangkap, bola kembali dilemparkan kepada anak pertama, begitu seterusnya, anak yang selalu dapat menangkap bola menjadi pemenangnya. c.
Tahap Pengamatan dan Evaluasi Pada tahap ini peneliti dibantu oleh guru mitra melakukan evaluasi
kemampuan siswa dalam melakukan passing bawah dengan aspek yang dinilai mencakup: (1) Posisi badan pada saat melakukan passing bawah, (2) Posisi tangan pada saat melakukan passing bawah, (3) Perkenaan bola dengan tangan, (3)
4
Gerakan lanjutan. Kegiatan siswa ini tak luput dari pengamatan guru mitra yang terus mengikuti proses dari awal hingga akhir. Pencatatan dilakukan dengan memberikan skor pada kolom lembar pengamatan. Adapun hasil pengamatan pelaksanaan passing bawah yang diperoleh dari siklus I berdasarkan catatan yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 2. Hasil Pengamatan Siklus I Aspek Penilaian Posisi Badan pada Saat Melakukan Passing Bawah -
Posisi Tangan pada Saat Melakukan Passing Bawah
Perkenaan Bola dengan Tangan
Gerakan Lanjutan
-
-
-
Baik (B)
73%
70%
64%
67%
Cukup (C)
27%
30%
36%
33%
Kurang (K)
-
-
-
-
Kurang Sekali (KS)
-
-
-
-
KLASIFIKASI PENILAIAN
Baik Sekali (BS)
Dari hasil pengamatan siklus I yang digambarkan dalam tabel 2 tersebut, dapat dijelaskan analisis dan refleksi dari masng-masing aspek yang dinilai dalam pelaksanaan tindakan tersebut yaitu sebagai berikut : 1. Pada aspek penilaian posisi badan pada saat melakukan passing bawah sebanyak 24 siswa (73%) mendapat nilai baik dan 9 siswa (27%) mendapat nilai cukup.
5
2.
Pada aspek penilaian posisi tangan pada saat melakukan passing bawah sebanyak 23 siswa (70%) mendapat nilai baik dan 10 siswa (30%) mendapat nilai cukup.
3. Pada aspek penilaian perkenaan bola dengan tangan sebanyak 21 siswa (64%) mendapat nilai baik dan 12 siswa (36%) mendapat nilai cukup. 4. Pada aspek penilaian gerakan lanjutan sebanyak 22 siswa (67%) mendapat nilai baik dan 11 siswa (33%) mendapat nilai cukup. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada halaman 54. Berdasarkan perolehan data diatas dapat disimpulkan bahwa melalui strategi permainan lempar tangkap sebanyak 11 siswa (33%)belum mampu dalam melakukan passing bawah pada permainan bola voli sedangkan sebanyak 22 siswa (67%) sudah mampu dalam melakukan passing bawah pada permainan bola voli. Perolehan nilai rata-ratayaitu sebesar 75,12. Berdasarkan hasil tindakan diatas peneliti berkesimpulan bahwahasil tindakantersebut masih jauh dari capaian indikator kinerja yaitu 85%. d. Tahap Analisis dan Refleksi Dari hasil analisis data diatas tersebut dapat dianalisis secara keseluruhan bahwa ada peningkatan dari observasi awal ke siklus I akan tetapi belum mencapai indikator kinerja yang ditargetkan. Dalam hal ini peneliti bersama guru mitra mendiskusikan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I. Sesuai dengan hasil diskusibersama guru mitra, maka peneliti bersama guru menetapkan bebebrapa kekurangan yaitu sebagai berikut : (1) Pemberian penguatan kepada siswa belum maksimal. (2) Partisipasi siswa dalam
6
pembelajaran masih kurang. (3) Penguasaan materi belum efektif. (4) Motivasi dari dalam diri siswa masih kurang. (5) Masih banyak siswa yang mengalami kendala pada aspek perkenaan bola dengan tangan dan aspek gerakan lanjutan. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi bersama, dalam hal ini peneliti bersama guru mitra dan peneliti sepakat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I, maka dari itu penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kemampuan passing bawah melalui strategi permainan lempar tangkap dilanjutkan pada kegiatan siklus II. 1.1.3 Siklus II a.
Tahap Perencanaan Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 05 Juni 2013. Pada siklus ini
peneliti melakukan perbaikan berdasarkan hasil refleksi siklus I. Semua kelemahan dan kekurangan yang ditemukan oleh peneliti pada kegiatan siklus I akan diperbaiki pada siklus II. Peneliti sangat berharap di siklus ini akan terjadi peningkatan terhadap kemampuan passing bawah pada permainan bola voli. b. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran di siklus II sedikit lebih berbeda dari siklus sebelumnya karena pada siklus II siswa lebih antusias pada proses pembelajaran dan lebih mudah memahami apa yang peneliti sampaikan. Seperti biasa sebelum memulai pelaksanaan pembelajaran peneliti melakukan absensi untuk memastikan kehadiran siswa dalam mengikuti kegiatan proses pembelajaran. Setelah pengambilan absensi, peneliti mengarahkan siswa untuk melakukan pemanasan
7
secara umum. Kemudian peneliti masuk proses inti yaitu menjelaskan aspek apa saja harus diperbaiki pada pada siklus ini. Seperti pada pelaksanaan siklus I agar pembelajaran berjalan dengan lancar dan efektif peneliti mengatur siswa dengan membagi dua kelompok, setiap kelompok terdiri dari dua barisan yang saling behadapan, jaraknya kira-kira tiga meter, satu anak melemparkan bola pertama kali, bola dilempar ke arah pasangannya, pasangannya cepat-cepat menangkap bola, setelah bola ditangkap, bola kembali dilemparkan kepada anak pertama, begitu seterusnya, anak yang selalu dapat menangkap bola menjadi pemenangnya. Selanjutnya peneliti mengarahkan kepada siswa untuk melakukan permainan ini dengan sunguhsunguh. Karena permainan ini merupakan strategi untuk meningkatkan kemampuan passing bawah siswa. c.
Tahap Pengamatan dan Evaluasi Pada tahap ini, semua kegiatan dan peran siswa dalam proses
pembelajaran tidak luput dari pengamatan guru mitra. Seperti biasa pada tahap ini peneliti melakukan evaluasi kemampuan passing bawah siswa dengan aspekaspek yang telah ditentukan. Evaluasi ini untuk melihat peningkatan pada kemampuan passing bawah siswa. Adapun hasil pengamatan pada siklus II dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
8
Tabel 3. Hasil Pengamatan Siklus II Aspek Penilaian Posisi Badan pada Saat Melakukan Passing Bawah -
Posisi Tangan pada Saat Melakukan Passing Bawah
Perkenaan Bola dengan Tangan
Gerakan Lanjutan
-
-
-
Baik (B)
88%
88%
79%
91%
Cukup (C)
12%
12%
21%
9%
Kurang (K)
-
-
-
-
Kurang Sekali (KS)
-
-
-
-
KLASIFIKASI PENILAIAN
Baik Sekali (BS)
Dari tabel 3 diatas, dapat dijelaskan perubahan dan peningkatan yang terjadi dari pelaksanaan tindakan siklus II. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi masing-masing aspek yang dinilai dalam penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Pada aspek penilaian posisi badan pada saat melakukan passing bawah sebanyak 29 siswa (88%) mendapat nilai baik dan 4 siswa (12%) mendapat nilai cukup. 2.
Pada aspek penilaian posisi tangan pada saat melakukan passing bawah sebanyak 29 siswa (88%) mendapat nilai baik dan 4 siswa (12%) mendapat nilai cukup.
3. Pada aspek penilaian perkenaan bola dengan tangan sebanyak 26 siswa (79%) mendapat nilai baik dan 7 siswa (21%) mendapat nilai cukup.
9
4. Pada aspek penilaian gerakan lanjutan sebanyak 30 siswa (91%) mendapat nilai baik dan 3 siswa (9%) mendapat nilai cukup. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada halaman 60. Dari data yang dipaparkan diatas, dapat dikatakan keberhasilan pembelajaran yang dicapai dari kegiatan siklus II adalah sebanyak 29 siswa (88%) yang sudah mampu melakukan passing bawah dengan baik dan benar. Sedangkan sebanyak 4 siswa(12%) belum mampu melakukan passing bawah dengan baik dan benar. Perolehan nilai rata-rata yaitu sebesar 77,15. d. Tahap Analasis dan Refleksi Setelah melakukan tindakan pada siklus II, dalam hal ini peneliti memberikan tindakan dengan strategi permainan lempar tangkap dengan harapan kemampuan siswa kelas XI ANKIM 2 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus II dan melihat hasil yang diperoleh dari siklus II, peneliti bersama guru mitra berdiskusi serta membahas hal-hal yang terjadi pada siklus II. Berdasarkan hasil refleksi peneliti bersama guru mitra yaitu walaupun masih ada hal-hal yang menjadi kendala pada pelaksanaan tindakan pada siklus II, yaitu penggunaan waktu pembelajaran yang tidak efisien namun pada pelaksanaan siklus II ini sudah mencapai indikator kinerja. Dengan demikian dari seluruh aspek penilaian yang dilakukan pada siklus II ini terjadi peningkatan yang cukup signifikan terhadap penguasaan kemampuan passing bawah dalam permainan bola voli, dengan demikian penelitian tindakan kelas ini tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya.
10
1.2 Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan memperbaiki hasil belajar siswa dalam pembelajaran penjaskes khususnya permainan bola voli dengan indikator passing bawah. Di dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, peneliti dibantu oleh seorang guru mitra yang selalu memantau dan mengawasi peserta didik dalam proses pembelajaran. Proses penilain dilakukan dengan
memperhatikan
aspek-aspek
yang
menjadi
indikator
penelitian.
Pengambilan nilai dilakukan dengan mengisi lembar pengamatan kegiatan belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan strategi permainan lempar tangkap dapat meningkatkan kemampuan passing bawah dalam permainan bola voli. Kemampuan siswa meningkat karena siswalebih aktif dalam melakukan gerakan passing bawah dengan baik dan tumbuhnya rasa percaya diri serta semangat didalam mengikuti proses pembelajaran. Peningkatan hasil belajar siswa meningkat dari hasil observasi awal, kemudian meningkat pada siklus I, demikian pada siklus II terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Secara utuh, tindakan refleksi atau analisis dan evaluasi kegiatan observasi awal, siklus I, dan siklus II dari tindakan kelas dapat dilihatpada tabel dihalaman 28 untuk observasi awal, tabel dihalaman 31 untuk siklus I dan tabel dihalaman 34 untuk siklus II. Dari tabel-tabel yang diatas tersebut, terlihat adanya peningkatan ratarata yang cukup signifikan dari hasil kegiatan guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI Analisis Kimia 2 SMK Negeri I Gorontalo. Pada kegiatan observasi awal terdapat 8 siswa (24%) yang sudah memiliki kemampuan
11
melakukan passing bawah dengan baik dan benar, dan 25 siswa (76%) belum memiliki kemampuan dalam melakukan passing bawah dengan baik dan benar. Pada pembelajaran siklus I di perolah data rata-rata siswa yang sudah mengalami peningkatan dalam melakukan passing bawah, sebanyak 22 siswa (67%) sudah bisa melakukan passing bawah dengan baik dan benar sedangkan siswa yang belum bisa melakukan passing bawah dengan baik dan benar yaitu sebanyak
11 orang (33%). Selanjutnya pada pembelajaran siklus II, terjadi
peningkatan yang cukup signifikan. Dari ke empat aspek penilaian terjadi peningkatan dari siklus sebelumnya. Sebanyak 29 siswa (88%) yang sudah mampu melakukan passing bawah dengan baik dan benar. Sedangkan sebanyak 4 siswa (12%) belum mampu melakukan passing bawah dengan baik dan benar. Dengan adanya strategi permainan lempar tangkap dapat memudahkan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Penjaskes dengan materi passing bawah dalam permainan bola voli. Siswa lebih mudah melakukan passing bawah karena strategi pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti sesuai dengan kebutuhan siswa. Dengan demikian hipotesis tindakan yang berbunyi “Jika menggunakan strategi permainan lempar tangkap maka kemampuan passing bawah pada permainan bola volisiswa kelas XI Analisis Kimia 2 SMK Negeri 1 Gorontalo dapat ditingkatkan”, terbukti“diterima”.
12