BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A.
Subjek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kedungjati Kabupaten Grobogan yang jumlahnya 147 siswa dan sampel diambil 59 siswa dari kelas VIIIC dan VIIIE. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Random Sampling yaitu teknik pengambilan sampel ini mencampur semua subyek-subyek pada antar kelompok populasi sehingga didalam populasi semua subyek dianggap sama atau homogen, dengan demikian setiap kelompok mempunyai peluang sama untuk menjadi sampel penelitian.
B.
Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian di SMP Negeri 2 Kedungjati diawali dengan meminta ijin kepada kepala sekolah pada tanggal 20 November 2013. Setelah mendapat ijin dari kepala sekolah, peneliti bertemu dengan salah satu guru matematika kelas VIII SMP Negeri 2 Kedungjati dan melakukan observasi. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 24 Maret 2014 untuk mengukur keterlibatan orang tua dan minat belajar dilakukan melalui penyebaran angket kepada siswa kelas VIIIC dan VIIIE. Angket dibagikan kepada 30 siswa dan 29 siswa, dan semuanya kembali. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan try out terpakai (Mendeng dalam Wahyu, 2012) yaitu instrumen penelitian sekaligus juga dipakai untuk perhitungan hasil penelitian setelah item – item yang tidak valid dibuang. Pengambilan data hasil belajar matematika yaitu menggunakan nilai mid semester 2.
C.
Analisis Deskriptif Terhadap Hasil Pengukuran Variabel Penelitian 1. Keterlibatan Orang Tua Kuat lemahnya hasil pengukuran variabel keterlibatan orang tua diklasifikasikan ke dalam empat kategori, yaitu: sangat kuat, kuat, lemah, dan sangat lemah (Supranto, 2008). Pengkategorian tersebut berdasarkan sub aspek yang terdapat pada keterlibatan orang tua, dikatakan sangkat kuat jika orang tua melibatkan diri pada anak yaitu berpartisipasi pada kegiatan sekolah (keterlibatan orang tua disekolah), keterlibatan dirumah (orang tua melibatkan diri pada belajar anak dan keterlibatan orang tua dalam kehidupan anak. Pengkategorian dikatakan sangat lemah jika orang tua tidak terlibat dalam semua hal misalkan berpartisipasi pada kegiatan
32
33 sekolah (keterlibatan orang tua disekolah), keterlibatan dirumah (orang tua melibatkan diri pada belajar anak dan keterlibatan orang tua dalam kehidupan anak. Instrumen penelitian yang digunakan untuk menguji keterlibatan orang tua terdapat item valid 34 , dengan penskoran pada setiap item memberikan angka berjenjang dari 1 sampai 4 menurut jenis itemnya, favourable dan unfavourable. Banyak pilihan pada masing – masing item ada 4, maka skor maksimum yang diperoleh yaitu 4 x 34 (item valid) = 136 dan skor minimum 1 x 34 (item valid) = 34, sehingga diperoleh interval sebagai berikut:
Berdasarkan rumus interval di atas dapat diperoleh nilai interval kelas sebesar 25,5, sehingga dapat dikategorikan seperti yang ditunjukan Tabel 1 . Pada Tabel 1 dapat dilihat juga distribusi frekuensi dan persentase hasil pengukuran variabel keterlibatan orang tua berdasarkan kategori tersebut. Tabel 1 Kategori Keterlibatan Orang Tua Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kedungjati No.
Kategori
1
Sangat kuat
2
Kuat
3
Lemah
4
Sangat Lemah
Interval 110,5 < x 85 < x 59,5 < x
Jumlah
34 < x
Frekuensi
(%)
136
8
13,56
110,5
38
64,4
85
12
20,34
59,5
1
1,7
59
100
Berdasarkan dari Tabel 13 dapat dilihat kategori keterlibatan orang tua diperoleh 13,56% siswa memiliki keterlibatan orang tua-anak sangat kuat, 64,4% siswa memiliki keterlibatan orang tua-anak kuat, 20,34% memiliki keterlibatan orang tua-anak lemah, dan 1,7% memiliki keterlibatan orang tua-anak sangat lemah. Berdasarkan Tabel 13 dapat disimpulkan bahwa tingkat keterlibatan orang tua siswa kelas VIII SMP
34 Negri 2 Kedungjati Kabupaten Grobogan, dengan siswa terbanyak berada pada kategori kuat dalam interval 85 – 110,5 yaitu sebanyak 38 siswa dengan persentase 64,4%. Hasil analisis deskriptif dari data keterlibatan orang tua dapat dilihat pada Tabel 14 dibawah ini. Tabel 14 Hasil analisis deskriptif keterlibatan orang tua Keterlibatan orang tua N
Valid Missing
Mean Std. Deviation
59 0 95.36 14.761
Minimum
59
Maximum
122
Berdasarkan Tabel 14 dapat dilihat bahwa diketahui bahwa jumlah sampel 59 siswa dengan skor minimum 59 dan skor maksimum 122 dan diperoleh rata - rata skor keterlibatan orang tua adalah 95,36, dimana termasuk dalam kategori kuat, sedangkan standar deviasinya 14,761. 2. Minat Belajar Kuat lemahnya hasil pengukuran variabel minat belajar diklasifikasikan ke dalam empat kategori, yaitu: sangat kuat, kuat, lemah, dan sangat lemah (Supranto, 2008). Pengkategorian tersebut berdasarkan sub aspek yang terdapat pada minat belajar, dikatakan sangat kuat jika minat belajar siswa tanpa ada paksaan untuk belajar dan penuh dengan perasaan senang pada mata pelajaran, perhatian pada mata pelajaran kesadaran siswa dalam belajar, dan kemauan untuk belajar. Pengkategorian sangat lemah jika minat belajar siswa tidak memiliki semua perasaan senang pada mata pelajaran, perhatian pada mata pelajaran kesadaran siswa dalam belajar, dan kemauan untuk belajar. Instrumen penelitian yang digunakan untuk menguji minat belajar terdapat item valid 36, dengan penskoran pada setiap item memberikan angka berjenjang dari 1 sampai 4 menurut jenis itemnya, favourable dan unfavourable. Banyak pilihan pada masing – masing item ada 4, maka skor
35 maksimum yang diperoleh yaitu 4 x 36 (item valid) = 144 dan skor minimum 1 x 36 (item valid) = 36, sehingga diperoleh interval sebagai berikut:
Berdasarkan rumus interval di atas dapat diperoleh nilai interval kelas sebesar 27, sehingga dapat dikategorikan seperti yang ditunjukan Tabel 15. Pada Tabel 15 dapat dilihat juga distribusi frekuensi dan persentase hasil pengukuran variabel minat belajar berdasarkan kategori tersebut. Tabel 15 Kategori Minat Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kedungjati No. 1 2 3 4
Kategori Sangat kuat Kuat Lemah Sangat Lemah Jumlah
Interval 117 < x 144 90 < x 117 63 < x 90 36 < x 63
Frekuensi 5 48 6 0 59
(%) 8,48 81,35 10,17 0 100
Berdasarkan Tabel 15 dapat dilihat bahwa kategori minat belajar diperoleh 8,84% siswa memiliki minat belajar matematika sangat kuat, 81,35% siswa memiliki minat belajar matematika kuat, 10,17% memiliki minat belajar matematika, dan 0% memiliki minat belajar sangat lemah. Berdasarkan Tabel 15 dapat disimpulkan bahwa tingkat minat belajar siswa kelas VIII SMP Negri 2 Kedungjati Kabupaten Grobogan, dengan siswa terbanyak berada pada kategori kuat dalam interval 90 – 117 yaitu sebanyak 46 siswa dengan persentase 81,35%. Hasil analisis deskriptif dari data minat belajar dapat dilihat pada Tabel 16 dibawah ini.
36 Tabel 16 Hasil analisis deskriptif minat belajar Minat belajar N
Valid
59
Missing
0
Mean
104.36
Std. Deviation
9.564
Minimum
85
Maximum
122
Berdasarkan Tabel 16 dapat dilihat bahwa jumlah sampel 59 siswa dengan skor minimum 82 dan skor maksimum 122 dan diperoleh rata - rata skor minat belajar adalah 104,36 dimana termasuk dalam kategori kuat, sedangkan standar deviasinya 9,564. 3. Hasil Belajar Matematika Variabel hasil belajar matematika dalam penelitian ini tidak menggunakan validitas, karena hasil belajar matematika didapat dari nilai mid semester siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kedungjati Kabupaten Grobogan. Tinggi rendahnya hasil pengukuran hasil belajar matematika ditentukan dengan menggunakan empat kategori, yaitu sangat tinggi, tinggi, rendah, sangat rendah. Pengkategorian tersebut dapat dilihat pada Tabel 17 dibawah ini. Tabel 17. Kategori Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kedungjati No. 1 2 3 4
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah Jumlah
Interval 75< x 100 50 < x 75 25 < x 50 0 < x 25
Frekuensi 0 6 52
1 59
(%) 0 10,1 88,2 1,7 100
Dilihat dari Tabel 17 kategori hasil belajar matematika diperoleh 0% siswa memiliki hasil belajar matematika sangat tinggi tidak ada siswa masuk dalam kategori sangat tinggi, 10,1% siswa memiliki hasil belajar matematika yang tinggi yaitu sebanyak 6 siswa, 88,2 % memiliki hasil belajar matematika rendahyaitu sebanyak 52 siswa dan 1,7% memiliki hasil belajar matematika sangat rendah yaitu sebanyak 1 siswa. Berdasarkan Tabel 17
37 dapat disimpulkan bahwa tingkat hasil belajar matematika kelas VIII SMP Negeri 2 Kedungjati, berada pada kategori rendah yaitu sebanyak 52 siswa dengan persentase 88,2 %. Hasil analisis deskriptif hasil belajar matematika dapat dilihat pada Tabel 18 dibawah ini. Tabel 18 Hasil analisis deskriptif hasil belajar matematika Hasil belajar
N
Valid Missing
59 0
Mean
43.47
Std. Deviation
6.744
Minimum
22
Maximum
60
Berdasarkan Tabel 18 dapat dilihat bahwa hasil analisis deskriptif SMP Negeri 2 Kedungjati kabupaten Grobogan, jumlah sampel 59 siswa dengan skor minimum 22 dan skor maksimum 60 dan diperoleh rata - rata skor hasil belajar matematika adalah 43,47, termasuk dalam kategori rendah, sedangkan standar deviasinya 6,744. D.
Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Uji Normalitas Uji asumsi dilakukan dalam rangka menguji data menjawab hipotesis. Uji asumsi ini dilakukan dengan menggunakan Pesrson’s Product Moment. Uji asumsi ini dilakukan dengan menggunakan uji normalitas yang bertujuan uji normalitas dapat dilihat distribusi variabel normal atau tidak. Uji asumsi ini akan dilakukan dengan perhitungan menggunakan apilaksi spss 16.0 for windows. Uji normalitas yang ditunjukan untuk melihat normal tidaknya penyebaran data dari variabel penelitian keterlibatan orang tua, minat belajar, dan hasil belajar matematika siswa. Kriteria data dikatakan normal apabila nilai signifikannya lebih dari 0,05. Uji normalitas yang dilakukan
38 adalah Test of Normality. Perhitungan dilakukan menggunakan spss 16.0 for windows. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19 Uji Normalitas Keterlibatan Orang Tua, Minat Belajar dan Hasil Belajar Matematika Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic
df
Sig.
Keterlibatan orang tua
.113
59
.060
Minat belajar
.112
59
.062
Hasil belajar
.115
59
.051
a. Lilliefors Significance Correction Hasil perhitungan diperoleh hasil variabel skor keterlibatan orang tua berdisribusi normal, yang dapat dilihat dari besarnya koefisien kolmogorov sebesar 0,06 dengan p > 0,05, demikian data skor variabel minat belajar juga berdistribusi normal, yang dapat dilihat dari besarnya koefisien kolmogorov sebesar 0,062 dengan p > 0,05, dan data variabel skor hasil belajar matematika juga berdistribusi normal, yang dapat dilihat dari besarnya koefisien kolmogorov sebesar 0,051 dengan p > 0,05. 2.
Pengujian Hipotesis Bedasarkan hipotesis yang dikemukakan sebelumnya bahwa : 1. H0 :
: Tidak terdapat pengaruh keterlibatan orang tua terhadap Hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kedungjati Kabupaten Grobogan. Ha : : Terdapat pengaruh keterlibatan orang tua terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kedungjati Kabupaten Grobogan. Bedasarkan uji asumsi melalui uji normalitas didapat data berdistribusi normal ditunjukan pada Tabel 19 dimana keterlibatan orang tua, yang dapat dilihat dari besarnya koefisien kolmogorov sebesar 0,06 dengan p > 0,05, sehingga berdistribusi normal dan hasil belajar matematika juga berdistribusi normal, yang dapat dilihat dari besarnya koefisien kolmogorov sebesar 0,051 dengan p > 0,05. Hasil regresi sederhana keterlibatan orang tua dengan hasil belajar
39 matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kedungjati dilihat pada Tabel 20 dan Tabel 21 analisis digunakan dengan spss 16.0 for windows. Tabel 20 Output Keterlibatan Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Matematika ANOVAb Model 1
Sum of Squares
Regression
df
Mean Square
52.541
1
52.541
Residual
2579.442
57
45.652
Total
2631.983
58
F
Sig. a
1.161
.286
a. Predictors: (Constant), keterlibatan orang tua b. Dependent Variable: hasil belajar
Berdasarkan hasil output anova dilihat pada Tabel 20 diperoleh nilai F = 1,161, sig = 0,286, tampak nilai p lebih besar dari pada taraf signifikan 0,05 atau 0,286 > 0,05. Tabel 21 Hasil Analisis Koefisien Regresi Keterlibatan Orang Tua Terhadap hasil Belajar Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) Keterlibatan orang tua
B
Std. Error
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
37.335
5.773
6.467
.000
.064
.060
.141 1.078
.286
a. Dependent Variable: hasil belajar
Berdasarkan Tabel 21 menunjukan regresi antara keterlibatan orang tua terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kedungjati terdapat Konstanta sebesar 37,335; artinya jika keterlibatan orang tua adalah tidak ada nilai keterlibatan orang tua, maka hasil belajar matematika yaitu sebesar 37,335, sehingga hasil belajar matematika 37,335 masuk dalam kategori rendah. Tabel 21 juga menunjukan koefisien regresi variabel hasil belajar matematika sebesar 0,64; artinya jika nilai keterlibatan orang tua naik satu-satuan, maka akan mengalami kenaikan hasil belajar matematika sebesar 0,064 tetapi tidak signifikan. Hasil koofesien regresi antara keterlibatan orang tua terhadap hasil belajar matematika pada Tabel 21 diperoleh nilai a = 37.335 dan 1 = 0,064, jadi persamaan regresinya adalah ̂ = 37.335 + 0,064 x. Koefisien
40 regresi ini bernilai positif yang menunjukan adanya pengaruh positif antara keterlibatan orang tua terhadap hasil belajar matematika, namun dengan ditunjukan taraf signifikan nilai p sebesar 0, 286 > 0,05 yang berarti kedua variabel tersebut tidak signifikan, dimana yang berarti H0 diterima dan Ha ditolak, dimana H0 diterima berarti tidak terdapat pengaruh antara keterlibatan orang tua terhadap hasil belajar matematika. 2. H0 :
: Tidak terdapat pengaruh minat belajar terhadap hasil Belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kedungjati Kabupaten Grobogan. Ha : : Terdapat pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kedungjati Kabupaten Grobogan. Bedasarkan uji asumsi melalui uji normalitas didapat data berdistribusi normal ditunjukan pada Tabel 19 dimana minat belajar, yang dapat dilihat dari besarnya koefisien kolmogorov sebesar 0,062 dengan p > 0,05, sehingga berdistribusi normal dan hasil belajar matematika juga berdistribusi normal, yang dapat dilihat dari besarnya koefisien kolmogorov sebesar 0,051 dengan p > 0,05. Teknik regresi yang digunakan dalam penelitian ini dengan spss 16.0 for windows. Hasil regresi sederhana minat belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kedungjati dilihat pada Tabel 22 dan Tabel 23. Tabel 22 Output Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
26.063
1
26.063
Residual
2605.920
57
45.718
Total
2631.983
58
F .570
Sig. a
.453
a. Predictors: (Constant), minat belajar b. Dependent Variable: hasil belajar
Berdasarkan hasil output anova dilihat pada Tabel 22 diperoleh nilai F = 0,570 sig = 0,453, tampak nilai p lebih besar dari pada taraf signifikan 0,05 atau 0,453 > 0,05.
41 Tabel 23 Hasil Analisis Koefisien Regresi Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1(Constant) Minat belajar
B
Std. Error
36.169
9.727
.070
.093
Standardized Coefficients Beta
t .100
Sig.
3.718
.000
.755
.453
a. Dependent Variable: hasil belajar Berdasarkan Tabel 23 menunjukan regresi antara minat belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kedungjati terdapat Konstanta sebesar 36,169; artinya jika minat belajar adalah tidak ada nilai minat belajar, maka hasil belajar matematika yaitu sebesar 36,169, sehingga hasil belajar matematika 36,169 masuk dalam kategori rendah. Tabel 23 juga menunjukan koefisien regresi variabel hasil belajar matematika sebesar 0,070; artinya jika nilai minat belajar naik satu-satuan, maka akan mengalami kenaikan hasil belajar matematika sebesar 0,070 tetapi tidak signifikan. Hasil koofesien regresi antara minat belajar terhadap hasil belajar matematika pada Tabel 23 diperoleh nilai a = 36,169 dan 1 = 0,070, jadi persamaan regresinya adalah ̂ = 36,169 + 0,070 x. Koefisien regresi ini bernilai positif yang menunjukan adanya pengaruh positif antara minat belajar terhadap hasil belajar matematika, namun dengan ditunjukan taraf signifikan p sebesar 0,453 > 0,05 yang berarti kedua variabel tersebut tidak signifikan, dimana yang berarti H0 diterima dan Ha ditolak, dimana H0 diterima berarti tidak terdapat pengaruh antara minat belajar terhadap hasil belajar matematika. 3. H0 :
: Tidak terdapat pengaruh keterlibatan orang tua dan minat belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kedungjati Kabupaten Grobogan. Ha : : Terdapat pengaruh keterlibatan orang tua dan minat belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kedungjati Kabupaten Grobogan. Bedasarkan uji asumsi melalui uji normalitas didapat data berdistribusi normal ditunjukan pada Tabel 19 dimana keterlibatan
42 orang tua, minat belajar, dan hasil belajar yang dapat dilihat dari besarnya koefisien kolmogorov dimana semua variabel nilai signifikannya p > 0,05, sehingga berdistribusi normal. Teknik regresi berganda linear yang digunakan dalam penelitian ini dengan spss 16.0 for windows. Hasil regresi berganda linear keterlibatan orang tua dan minat belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kedungjati dilihat pada Tabel 24 dan Tabel 25. Tabel 24. Output Keterlibatan Orang Tua dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika ANOVAb Model 1
Sum of Squares
Regression
df
Mean Square
74.469
2
37.235
Residual
2557.514
56
45.670
Total
2631.983
58
F
Sig.
.815
.448a
a. Predictors: (Constant), minat belajar, keterlibatan orang tua b. Dependent Variable: hasil belajar
Berdasarkan hasil output anova dilihat pada Tabel 24 diperoleh nilai F = 0,815 sig = 0,448, tampak nilai p lebih besar dari pada taraf signifikan 0,05 atau 0,448 > 0,05. Tabel 25 Hasil Analisis Regresi Keterlibatan Orang Tua dan Minat Belajar Terhadap hasil Belajar Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1(Constant)
B
Std. Error
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
2.802
.007
30.850
11.009
Keterlibatan orang tua
.062
.060
.136
1.030
.308
Minat belajar
.064
.093
.091
.693
.491
a. Dependent Variable: hasil belajar Berdasarkan Tabel 25 menunjukan regresi antara keterlibatan orang tua dan minat belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kedungjati terdapat Konstanta sebesar 30,850; artinya jika keterlibatan orang tua dan minat belajar adalah tidak ada nilai keterlibatan orang tua dan minat belajar, maka hasil belajar
43 matematika yaitu sebesar 30,850, sehingga hasil belajar matematika 30,850 masuk dalam kategori rendah. Tabel 25 juga menunjukan koefisien regresi variabel hasil belajar matematika sebesar 0,062 dan 0,064; artinya jika nilai keterlibatan orang tua dan minat belajar naik satu-satuan, maka akan mengalami kenaikan hasil belajar matematika sebesar 0,062 dan 0,064 tetapi tidak signifikan. Hasil koofesien regresi antara keterlibatan orang tua dan minat belajar terhadap hasil belajar matematika pada Tabel 25 diperoleh nilai a = 30,850, 1 = 0,062 dan 2 = 0,064, jadi persamaan regresinya adalah ̂ = 30,850 + 0,062 x1 + 0,064 x2. Koefisien regresi ini bernilai positif yang menunjukan adanya pengaruh positif antara keterlibatan orang tua dan minat belajar terhadap hasil belajar matematika, namun dengan ditunjukan taraf signifikan p sebesar 0,448 > 0,05 yang berarti ketiga variabel tersebut tidak signifikan, dimana yang berarti H0 diterima dan Ha ditolak, dimana H0 diterima berarti tidak terdapat pengaruh antara keterlibatan orang tua dan minat belajar terhadap hasil belajar matematika. E. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Hasil Penelitian Keterlibatan Orang Tua terhadap Hasil Belajar Matematika Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hipotesis 1 yaitu pengaruh keterlibatan orang tua terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kedungjati Kabupaten Grobogan. Setelah melakukan uji normalitas diperoleh bahwa dua variabel berdata normal, namun dengan melihat Tabel 20 dengan pengambilan keputusan didalam kolom sig diperoleh nilai sig sebesar 0,286, dimana nilai signifikannya > 0,05, berarti H0 diterima dan Ha ditolak, dimana H0 diterima berarti tidak terdapat pengaruh antara keterlibatan orang tua terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kedungjati Kabupaten Grobogan. Hal ini menunjukan bahwa semakin kuat keterlibatan orang tua, tidak selalu diikuti dengan hasil belajar yang tinggi. Pada penelitian ini berdasarkan 59 siswa keterlibatan orang tua masuk dalam kategori kuat dengan persentase 64,4% dengan ratarata 95,36, sedangkan hasil belajar matematika pada kategori rendah dengan presentase 88,2 % , semua siswa tidak mencapai nilai KKM yang telah ditentukan sekolah. Dengan rata-rata 43,47 yang termasuk dalam kategori
44 rendah. Berarti kuat lemah keterlibatan orang tua tidak berpengaruh dengan tinggi rendahnya hasil belajar matematika. 2. Hasil Penelitian Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hipotesis 2 yaitu pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kedungjati Kabupaten Grobogan. Setelah melakukan uji normalitas diperoleh bahwa dua variabel berdata normal, namun dengan melihat Tabel 22 dengan pengambilan keputusan didalam kolom sig diperoleh nilai sig sebesar 0,453, dimana nilai signifikannya > 0,05, dimana berarti H0 diterima dan Ha ditolak. Dimana H0 diterima berarti tidak terdapat pengaruh antara minat belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kedungjati Kabupaten Grobogan. Hal ini menunjukan semakin kuat minat belajar, tidak selalu diikuti dengan hasil belajar yang tinggi. Pada penelitian ini berdasarkan 59 siswa minat belajar masuk dalam kategori kuat dengan persentase 81,35% dengan rata-rata 104.36, sedangkan hasil belajar matematika pada kategori rendah dengan presentase 88,2 % , semua siswa tidak mencapai nilai KKM yang telah ditentukan sekolah. Dengan rata-rata 43,47, dengan rata-rata 43,47. Berarti kuat lemah minat belajar tidak berberpengaruh dengan tinggi rendah hasil belajar matematika. 3. Hasil Penelitian Keterlibatan Orang Tua dan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hipotesis 3 yaitu pengaruh keterlibatan orang tua dan minat belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kedungjati Kabupaten Grobogan. Setelah melakukan uji normalitas namun dengan melihat Tabel 24 dengan pengambilan keputusan didalam kolom sig diperoleh nilai sig sebesar 0,448, dimana nilai signifikannya > 0,05, dimana berarti H0 diterima dan Ha ditolak. Dimana H0 diterima berarti tidak terdapat pengaruh antara keterlibatan orang tua dan minat belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kedungjati Kabupaten Grobogan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasty (2010) yang berjudul “Hubungan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa kelas VIII SMP Kristen 2 EBEN HAEZER Salatiga”. Hasil penelitian ini adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara minat belajar
45 terhadap hasil belajar matematika. Tetapi tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Wahyu (2012) dan penelitian yang dilakukan Titis (2012), Penelitian Wahyu (2012) yang berjudul “Pengaruh Keterlibatan Orang Tua dan Kecerdasan Emosi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V-VI SD Gedawang 02 Kabupaten Semarang. Hasil penelitian ini bahwa pengaruh keterlibatan orang tua dan kecerdasan emosi mempunyai tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas V-VI SD gedawang 02 Kabupaten Semarang. Penelitian Titis (2012) dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Keterlibatan Orang Tua Dengan Hasil Belajar Anak Usia Sekolah Di SDIT Permata Hati, Banjarnegara”. Hasil penelitian yang menyatakan ada pengaruh positif antara keterlibatan orang tua dengan hasil belajar Anak Usia Sekolah Di SDIT Permata Hati. Terlibat atau tidaknya orang tua dalam proses belajar anak akan mempengaruhi tinggi atau rendahnya hasil belajar anak. Berdasarkan penemuan-penemuan dan analisis yang dilakukan penelitian di lapangan yaitu tidak terdapat pengaruh keterlibatan orang tua dan minat belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kedungjati Kabupaten Grobogan, didapatkan beberapa faktor : 1) siswa tidak percaya diri dengan kemampuan yang mereka memiliki sehingga membuat hasil belajar matematika rendah; 2) minat belajar siswa didalam kelas yang naik turun karena pengaruh dari teman yang suka ramai disaat guru mengajar selain itu nilai KKM cukup tinggi yaitu sebesar 75, membuat siswa kesulitan untuk mencapai nilai KKM yang sudah ditetapkan; 3) peraturan sekolah yang kurang tertib sehingga membuat siswa lebih suka keluar disaat jam belajar kosong. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika selain keluarga dan minat belajar dapat dipengaruhi oleh faktor masyarakat, faktor sosial, sekolah, dan diri anak. Keterlibatan orang tua dan minat belajar perlu terjalin dengan baik, walaupun tidak berpengaruh pada hasil belajar matematika. Berdasarkan temuan-temuan tersebut membuat tidak terdapat pengaruh keterlibatan orang tua dan minat belajar dengan hasil belajar matematika siswa meskipun keterlibatan orang tua dan minat belajar pada kategori kuat dan hasil belajar matematika pada kategori rendah. Berarti kuat lemah keterlibatan orang tua dan minat belajar tidak berpengaruh dengan tinggi rendah hasil belajar matematika.