BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Subyek Penelitian SMP Negeri 2 Salatiga merupakan sekolah yang berkarakter dan mempunyai semboyan “3S” yaitu “Senyum, Sapa, dan Salam”. SMP Negeri 2 Salatiga terletak di Jl. Kartini No.26 Salatiga dengan luas lahan 25.200 m 2.. Gedung SMP Negeri 2 Salatiga berdekatan dengan gedung SMP Negeri 1 Salatiga.
Jumlah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Salatiga pada tahun pelajaran 2013/2014 berjumlah 224 siswa yang terdiri dari 8 kelas untuk kelas VIII A sampai VIII H. Hampir semua siswa kelas VIII di setiap kelasnya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler terutama di bidang non akademik. Ada diantara siswa yang mengikuti 2 sampai 4 jenis kegiatan ekstrakurikuler dan dilakukan setelah jam pelajaran selesai atau pulang sekolah, dan ada juga yang kegiatannya dilakukan pada hari Minggu. 4.2. Pelaksanaan Penelitian 4.2.1. Persiapan Penelitian Pada hari Kamis, 9 Januari 2014 peneliti meminta surat permohonan izin untuk melakukan penelitian skripsi kepada dekan FKIP UKSW yang ditujukan kepada Kepala SMP Negeri 2 Salatiga. Pada hari Rabu, 15 Januari 2014 peneliti bertemu dengan Kepala SMP Negri 2 Salatiga dan menyerahkan surat permohonan izin untuk melakukan penelitian skripsi. Berdasarkan surat permohonan izin melakukan penelitian skripsi, maka Kepala SMP Negeri 2
33
Salatiga memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian. Kemudian pada saat itu juga peneliti diminta untuk menemui guru Pembimbing di ruang BK untuk membahas waktu pelaksanaan penelitian. Setelah dilakukan pembahasan dengan guru Pembimbing, maka penelitian dilaksanakan pada tanggal 16, 17, dan 18 Januari 2014 sesuai jam BK. 4.2.2. Pengumpulan Data Pembagian skala penelitian berlangsung selama tiga hari sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan oleh guru pembimbing. Pembagian skala penelitian yang pertama pada hari Kamis di kelas VIII G jam ke 5 pukul 10.00-10.40. Sebelum membagikan skala penelitian kepada siswa, peneliti diperkenalkan oleh guru pembimbing kepada siswa, kemudian peneliti memperkenalkan diri sebagai mahasiswa UKSW FKIP Progam Studi Bimbingan dan Konseling yang sedang melakukan penelitian. Selanjutnya peneliti menjelaskan datangnya ke sekolah untuk meminta bantuan dari siswa kelas VIII untuk mengisi skala keaktifan dalam kegiatan ekstrakurikuler non akademik dengan kebutuhan berprestasi. Peneliti meminta kesediaan seluruh siswa. Apabila terdapat pernyataan yang kurang jelas siswa bisa bertanya kepada peneliti dan peneliti menjelaskan pada saat itu juga. Semua siswa terlihat serius dalam mengerjakan skala keaktifan dalam ekstrakurikuler non akademik dengan kebutuhan beprestasi. Peneliti mengumpulkan skala penelitian yang telah selesai diisi oleh siswa dan mengucapkan terima kasih. Pembagian skala penelitian yang kedua pada hari Jumat di kelas VIII F jam ke 1 pukul 07.30-08.10 setelah pembacaan Al Qur’an. Pembagian skala
34
penelitian yang ketiga pada hari Sabtu di kelas VIII D jam ke 1 pukul 07.0007.40, kemudian pembagian skala penelitian keempat dan kelima di hari yang sama di kelas VIII E jam ke 2 pukul 08.10-08.50 dan di kelas VIII H jam ke 5 pukul 10.00-10.40.
4.3. Deskripsi dan Hasil Penelitian 4.3.1. Keaktifan Dalam Ekstrakurikuler Di Bidang Non Akademik Untuk mengetahui tingkatan keaktifan dalam ekstrakurikuler di bidang non akademik siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Salatiga dengan melakukan analisa deskriptif, kemudian dibuat tabel frekuensi distribusi untuk menentukan atau menggolongkan apakah keaktifan siswa kelas VIII termasuk sangat tinggi, tinggi, sedang, dan rendah. Adapun distribusi tingkat keaktifan ektrakurikuler di bidang non akademik siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Salatiga adalah seperti berikut : Tabel 4.1 Distribusi Keaktifan Ekstrakurikuler Di Bidang Non Akademik Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Salatiga No.
Kategori
Interval
Frekuensi
%
1
Rendah
12-20
-
-
2
Sedang
21-29
-
-
3
Tinggi
30-38
66
48,9
4
Sangat Tinggi
39-48
69
51,1
135
100
Jumlah
35
Minimum
12
Maksimum
48
Dilihat dari tabel distribusi keaktifan ekstrakurikuler di bidang non akademik siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Salatiga dapat disimpulkan bahwa siswa yang mempunyai tingkat keaktifan sangat tinggi sebanyak 69 siswa, kemudian siswa yang mempunyai tingkat keaktifan tinggi sebanyak 66 siswa, dan tidak terdapat siswa yang mempunyai tingkat keaktifan sedang maupun rendah. Dan untuk skor minimum sebesar 12 dan skor maksimum sebesar 48.
4.3.2. Kebutuhan Berprestasi Untuk mengetahui tingkatan kebutuhan berprestasi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Salatiga dengan melakukan analisa deskriptif, kemudian dibuat tabel distribusi untuk menentukan atau menggolongkan apakah kebutuhan berprestasi siswa termasuk sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah. Adapun distribusi tingkat kebutuhan berprestasi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Salatiga adalah sebagai berikut : Tabel. 4.2. Distribusi Kebutuhan Berprestasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Salatiga No.
Kategori
Interval
Frekuensi
%
1
Rendah
40-69
-
-
2
Sedang
70-99
-
-
3
Tinggi
100-129
110
81,5
4
Sangat Tinggi
130-160
25
18,5
36
Jumlah
135
Minimum
40
Maksimum
160
100
Dilihat dari tabel distribusikebutuhan berprestasi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Salatiga dapat disimpulkan bahwa siswa yang mempunyai kebutuhan berprestasi sangat tinggi sebanyak 25 siswa, kemudian siswa yang mempunyai tingkat kebutuhan berprestasi tinggi sebanyak 110 siswa, dan tidak terdapat siswa yang mempunyai tingkat kebutuhan berprestasi sedang dan rendah. Dan untuk skor minimum sebesar 40 dan skor maksimum sebesar 160.
4.3.3. Analisis dan Hasil Penelitian Proses pengolahan data dimulai pada saat seluruh proses pengumpulan data selesai. Jumlah skala penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data sebanyak skala yang telah dikumpulkan yaitu sebanyak 135 siswa, sesuai dengan jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Setelah seluruh data dikumpulkan, kemudian dilakukan pengolahan data dengan menggunakan teknik Korelasi Pearson Product Moment dan perhitungannya menggunakan program komputer SPSS for windows versi 16.00. Dari hasil perhitungan atau pengolahan secara statistik diperoleh hasil sebagai berikut :
37
Tabel. 4.3. Uji Hipotesis (uji korelasi) Correlations
VAR00001 VAR00001
Pearson Correlation
VAR00002 1
Sig. (2-tailed)
N VAR00002
Pearson Correlation
.619
**
.000 135
135
**
1
.619
Sig. (2-tailed)
.000
N
135
135
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari tabel diketahui bahwa “p” sebesar 0,000 (<0,05), hal ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara keaktifan dalam kegiatan ekstrakurikuler di bidang non akademik dengan kebutuhan berprestasi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Salatiga. Besarnya “r” antara keaktifan kegiatan ekstrakurikuler di bidang non akademik dengan kebutuhan berprestasi adalah 0,619 atau berkorelasi kuat dengan arah hubungan positif artinya keaktifan ekstrakurikuler di bidang non akademik berkorelasi kuat dengan kebutuhan berprestasi. Semakin tinggi keaktifan siswa dalam ekstrakurikuler di bidang non akademik maka semakin tinggi pula kebutuhan berprestasinya, demikian juga sebaliknya. 4.4. Hasil Pengujian Hipotesis Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :
38
Terdapat hubungan antara keaktifan dalam kegiatan ekstrakurikuler di bidang non akademik dengan kebutuhan berprestasi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Salatiga. Hasil Analisis : Diperoleh nilai “p” sebesar 0,000 (<0,05) dan “r” sebesar 0,619, berarti : Hi : Terdapat hubungan yang signifikan antara keaktifan dalam kegiatan ekstrakurikuler di bidang non akademik dengan kebutuhan berprestasi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Salatiga. 4.5. Pembahasan Berdasarkan penelitian tentang hubungan antara keaktifan dalam kegiatan ekstrakurikuler di bidang non akademik dengan kebutuhan berprestasi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Salatiga, didapatkan hasil nilai “p” sebesar 0,000 (<0,05) dan “r” sebesar 0,619, hal ini menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara keaktifan dalam kegiatan
ekstrakurikuler di bidang non
akademik dengan kebutuhan berprestasi dengan tingkat korelasi kuat. Hasil korelasi mempunyai makna bahwa semakin tinggi tingkat keaktifan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler maka semakin tinggi pula kebutuhan berprestasinya, demikian juga sebaliknya. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang telah dilakukan Nasehudin (2007) dalam penelitiannya menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara keaktifan dalam kegiatan ekstrakurikuler dengan kebutuhan berprestasi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Doplang, hasil penelitian mempunyai makna bahwa semakin tinggi keaktifan
39
siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler maka semakin tinggi pula kebutuhan berprestasinya.
Hasil analisis diatas, peneliti dapat memperkuat pendapat Suryosubroto (1997) bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan tambahan diluar struktur progam yang dilaksanakan diluar jam pelajaran biasa agar memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kebutuhan siswa dalam berprestasi. Hal itu dapat dilihat bahwa terdapat hubungan yang positif antara keaktifan ekstrakurikuler dengan kebutuhan berprestasi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Salatiga. Menurut Amal A. A, (2005), Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ikut andil dalam menciptakan tingkat kecerdasan yang tinggi. Kegiatan ini bukan termasuk materi pelajaran yang terpisah dari materi pelajaran lainnya, bahwa dapat dilaksanakan di sela-sela penyampaian materi pelajaran, mengingat kegiatan tersebut merupakan bagian penting dari kurikulum sekolah.
40