BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Suwawa, kelas II dengan jumlah siswa 26 orang. Penelitian ini diawali dengan pertemuan dengan kepala sekolah dan guru mitra pada tanggal 14 Mei 2013. Pertemuan ini bertujuan untuk mengkonfirmasikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada penelitian dan waktu pelakanaan kegiatan tersebut. Berdasarkan hasil pertemuan tersebut, penelitian mulai dilaksanakan dengan kegiatan observasi. Kegiatan observasi tersebut dilaksanakan pada tanggal 16 mei 2013, dengan mengamati proses pembelajaran di kelas. Guru dalam proses pembelajaran menulis huruf tegak bersambung, mengunakan metode pemberian tugas kepada siswa dan guru terlebih dahulu menjelaskan cara menulis dengan huruf tegak bersambung. Pada pembelajaran tersebut, siswa melaksanakan tugas menulis dengan huruf tegak bersambung dengan meniru tulisan yang disediakan oleh guru. Pelaksanaan penelitian dilanjutkan dengan kegiatan wawancara. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2013. Peneliti mewawancarai siswa kelas II. Setelah itu, pada tanggal 24 Mei 2013 kegiatan wawancara tehadap guru kelas dan kepala sekolah. Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas II SDN 2 Suwawa Kabupaten Bone Bolango tahun pelajaran 2012-2013, diperoleh hasil sebagai berikut: A.Temuan Umum Secara umum, pembelajaran bahasa Indonesia mencakup pembelajaran keterampilan menulis, keterampilan membaca, keterampilan menyimak dan keterampilan berbicara. Dalam
keterampilan menulis termasuk didalamnya menulis dengan huruf tegak bersambung. Menulis dengan huruf tegak bersambung tidak semudah seperti yang dibayangkan, dan tidak semua orang mampu menulis dengan huruf tegak bersambung. Menulis dengan huruf tegak bersambung harus dilatih secara terus menerus. Siswa menulis dengan huruf tegak bersambung menggunakan buku khusus. berdeda dengan buku tulis biasa. Buku tulisan tegak bersambung memiliki garis dengan jarak yang berdeda. Siswa dilatih menulis dengan huruf tegak bersambung tidak hanya dibatasi pada pembelajaran bahasa Indonesia, misalnya hal-hal penting pada pelajaran ilmu pengetahuan social seperti arti atau kepanjangan, itu dapat ditulis dengan huruf tegak bersambung dengan tujuan memudahkan untuk menemukan arti atau kepanjangan tersebut. Tulisan yang ditulis dengan huruf tegak bersambung terlihat indah. B.Temuan Khusus Adapun temuan khusus yang ditemukan oleh peneliti dari hasil observasi dan wawancara yaitu kemampuan siswa dalam menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung masih rendah. Berikut kemampuan siswa dalam menulis kalimat dengan menggunakan huruf tegak bersambung akan di jelaskan dalam tabel di bawah ini: Tabel IV: Daftar Pengamatan Kemampuan Menulis Kalimat dengan Huruf Tegak Bersambung Siswa Kelas II SDN 2 Suwawa
No
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7
GUGUN P.BOTUTIHE M.HASAN ABD.R.DALILA FADLY Y.MOKALU FAHMI M.AHMAD FIKRI S.KALUKU H.S.MANONO
Aspek yang dinilai Kerapian Ketepatan T T M KM M KM M M 3 2 1 3 2 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Juml ah skor
Nilai
Ket
4 4 3 4 6 3 4
66 66 50 66 100 50 66
TM TM TM TM M TM TM
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 21 23 24 25 26
IBNU S.IGIRISA MOH.DWI S.HADJU MOH FAISAL MOHA MOH.N.UNTUNA MOH.FEBRIAN KASU MOH.INDRA PUTRA RAHMAD H.POLIGAI SUNARYO BASIR IRMA N.P.UNGGATI N.NADJAMUDIN NUR NAZIA USMAN REVHALINA T. SAFIRA IGIRISA SITI F.R ABUDI SITI N.C HADJARATI SITI M.LANGI SYALSABILA PADJA TIRTA A.ABAS AURELYA V.AHMAD JUMLAH PRESENTASE %
√
√
√
√ √ √
√ √
√
√ √
√ √ √
√
√ √ √
√ √ √
√ √ √
√
√
√
√ √ √ √
√ √ √
√ 8 3 0, 7 6
√ √ 15
3
8
√ 10
9
57, 69
11, 53
30, 76
38, 46
34, 61
3 6 4 4 6 4 2 2 6 2 6 6 3 6 4 3 4 6 4
50 100 66 66 100 66 33 33 100 33 100 100 50 100 66 50 66 100 66
TM M TM TM M TM TM TM M TM M M TM M TM TM TM M TM
Tabel V:Daftar Rekapan Hasil Kemampuan Menulis Kalimat dengan Huruf Tegak Bersabung Siswa Kelas II SDN 2 Suwawa
No
Aspek Yang Dinilai
1
Kerapian
2
Ketepatan Pada garis Bantu
M KM TM M KM TM
Jumlah Siswa 8 15 3 8 10 9
Presentasi % 30,76 57,69 11,53 30,76 38,46 34,61
Pad a
table di atas, siswa yang mampu pada aspek kerapian ada 8 0rang siswa atau 30,76 %, kurang mampu ada 15 0rang siswa atau 57,69 % dan 3 orang siswa yang tidak mampu atau 11,53 %. Pada aspek kedua yaitu ketepatan pada garis bantu, terdapat 8 orang siswa yang mampu atau 30,76 %, yang kurang mampu terdapat 10 orang siswa atau 38,46 %, dan tidak mampu
terdapat 8 orang siswa atau 30,67 %. Masing masing kemapuan siswa akan diuaraikan sebagai berikut: 1. Gugun Prayogo Botutihe Tulisannya kurang rapi dan belum bisa menggunakan garis bantu dengan tepat. Kalimat pertama ditulis tepat pada garis bantu tapi kalimat kedua tidak tepat pada garis bantu. Jadi anak ini termasuk dalam kategori tidak mampu menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung.
2. Mustafrianto Hasan Huruf yang ditulis kurang rapi. Terdapat huruf yang tidak dapat dibaca. Garis bantu yang ada pada buku tulis huruf tegak bersambung tidak digunakan dengan tepat. Jadi anak ini termasuk dalam kategoritidak mampu menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung. 3. Abdulrahman Dalila Tulisannya kurang rapi. Terdapat huruf R tapi menyerupai huruf M .Siswa ini tidak mampu menggunakan garis bantu dengan tepat. Jadi anak ini termasuk dalam kategori tidak mampu menulis dengan huruf tegak bersambung. 4. Fadly Yagsah Mokalu Tulisannya kurang rapi. Huruf yang ditulis hampir tidak huruf tegak bersambung. Dan kurang mampu menggunakan garis bantu. Jadi anak ini termasuk dalam kategori tidak mampu menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung. 5. Fahmi Muhaimin Ahmad Tulisannya rapi, hurufnya masih dapat dibaca, tepat pada garis bantu, walaupun siswa ini banyak menghapus. Jadi anak ini termasuk kategori mampu menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung.
6. Fikri S.Kaluku Tulisannya kurang rapi. Terdapat huruf diakhir kata yang ditulis dengan huruf kapital. Terdapat pula huruf yang sudah tidak dapat dibaca. Siswa ini tidak dapat menggunakan garis bantu dengan tepat. Jadi anak ini termasuk dalam kategori tidak mampu menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung. 7. Hidayat S.Manono Tulisannya sudah cukup rapi tapi terdapat huruf tidak ditulis dalam sebuah kata yaitu kata lingkunganku hanya di tulis “Lingknganku”. Hidayat kurang mampu menulis tepat pada garis bantu. Jadi anak ini termasuk kategori tidak mampu menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung. 8. Ibnu Sabil Igirisa Tulisannya kurang rapi, banyak coretan-coretan sehingga hasilnya terlihat kotor, tapi kalimat yang tulis dapat dibaca dan tidak dapat menggunakan garis bantu dengan tepat. Jadi anak ini termasuk dalam kategori tidak mampumenulis kalimat dengan huruf tegak bersambung. 9. Mohamad Dwi Saktian Hadju Tulisannya rapi, setiap kalimatnya dapat dibaca dengan baik. Dan dapat menggunakan garis bantu dengan tepat. Jadi anak initermasuk dalam kategori mampu menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung. 10. Mohamad Faisal Moha Kurang mampu menghasilkan tulisan yang rapi. Jarak atau spasi antara kata satu dengan kata yang lainnya tidak sama. Dan kurang mampu menggunakan garis bantu dengan tepat. Jadi anak ini termasuk dalam kategori tidak mampu menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung.
11. Mohamad Nazriel Utuna Tulisannya kurang rapi. Terdapat huruf kapital di tengah-tengah kata dan belum tepat menggunakan garis bantu. Jadi anak ini termasuk dalam kategori tidak mampu menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung. 12. Mohamad Febriansyah Kasu Tulisannya rapi, mudah dibaca dan tepat pada garis bantu. Jadi anak ini termasuk dalam kategori mampu menulis kaliat dengan huruf tegak bersambung. 13. Mohamad Indra Putra Tulisannya kurang rapi, terdapat huruf yang tidak jelas dan kurang mampu menggunakan garis bantu. Jadi anak ini etrmasuk dalam kategori tidak mampu menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung. 14. Rahmad H.Poligai Tulisannya tidak rapi. Ukuran hurufnya terlalu besar, sudah sulit dibaca dan tidak dapat menggunakan garis bantu dengan tepat. Jadi anak ini termasuk dalam kategori tidak mampu menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung. 15. Sunaryo Basir Tulisannya tidak rapi dan tidak tepat menggunakan garis bantu. Jadi anak ini termasuk dalam kategori tidak mampu menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung. 16. Irma Nur P.Unggati Tulisannya rapi dan mampu menggunakan garis bantu dengan tepat. Jadi anak ini termasuk dalam kategorimampu menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung. 17. Neyza R.Nadjamudin Tulisannya kurang rapi. Terdapat huruf yang sulit dibaca dan ada huruf kapital yang ditulis di akhir kata. Tidak dapat menggunakan garis bantu dengan tepat. Jadi anak ini
temasuk dalam kategori tidak mampu menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung. 18. Nur Nazia Usman Tulisannya bagus, rapi dan tepat pada garis bantu. Jadi anak ini termasuk dalam kategori mampu menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung. 19. Revhalina A.Tangahu Tulisannya rapi dan dapat menggunakan garis bantu dengan tepat. Jadi anak ini termasuk dalam kategori mampu menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung. 20. Safira Igirisa Tulisannya kurang rapi, dan tidak mampu menggunakan garis bantu dengan tepat. Jadi anak ini termasuk dalam kategori tidak mampu menulis kaliat dengan huruf tegak bersambung.
21. Siti Fadila R.Abudi Tulisannya rapi dan dapat menggunakan garis bantu dengan tepat. Jadi anak ini termasuk dalam kategori mampu menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung. 22. Siti Nurul C.Hadjarati Tulisannya kurang rapi dan kurang tepat pada garis bantu. Jadi anak ini termasuk dalam kategori tidak mampu menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung. 23. Siti Maharani Langi Kurang mampu menulis dengan rapi dan tidak mampu menggunakan garis bantu dengan tepat. Jadi anak ini termasuk dalam kategori tidak mampu menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung. 24. Syalsabila Padja
Kurang mampu menulis dengan rapi dan kurang mampu menggunakan garis bantu. Jadi anak ini masuk dalam kategori tidak mampu menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung. 25. Tirta Amelia Abas Tulisannya rapi dan mampu menggunakan garis bantu dengan tepat. Jadi anak ini temasuk dalam kategori mampu menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung. 26. Aurelya Vanisa Ahmad Tulisannya kurang rapi dan tidak dapat menggunakan garis bantu dengan tepat. Jadi anak ini temasuk dalam kategori tidak mampu menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung. Selain kemampuan siswa yang telah diuraikan di atas, diperoleh hasil wawancara oleh peneliti dari wawancara yang dilaksanakan dengan kepala sekolah, guru kelas II, dan siswa kelas II. Dan hasil wawancara tersebut akan diuraikan sebagai berikut: a. Format wawancara dengan kepala sekolah 1) Bagaimanakah keadaan fisik SDN 2 Suwawa? Jawaban: Menurut MI, sekolah ini sudah merupakan bangunan yang permanen. Dan walau ruangan-ruangan yang ada tidak cukup luas, yang penting sekolah ini sudah memilikinya. Bisa dilihat semua ruangan dan fasilitas di sekolah ini tepat guna dan kami jaga dengan baik kebersihannya. Dapat disimpulkan bahwa keadaan fisik sekolah dalam keadaan baik. Bangunannya sudah permanen. 2) Bagaimanakah keadaan guru di SDN 2 Suwawa? Jawaban: Menurut MI, guru di sekolah ini sudah sebagian telah terangkat menjadi pegawai negeri sipil. Tapi ada beberapra guru yang masih merupakan tenaga
honor. Kami disini masih kekurangan guru Dapat disimpulkan bahwa di SDN 2 Suwawa, masih membutuhkan tenaga guru. Sebagian guru yang ada di sekolah adalah pegawai negeri sipil tapi sebagian adalah tenaga honor. 3) Bagaimanakah hubungan sekolah dengan masyarakat disekitar sekolah? Jawaban: Menurut MI, hubungan sekolah dan masyarakat sangat baik. Selama MI menjabat sebagai kepala sekolah, belum menerima respon tidak baik dari masyarakat. Selama ini masyarakat mendukung progrsm ysng dilaksanakan sekolah. Masyarakat sangat amtusias mendukung setiap kegiatan di sekolah. Orang tua murid yang termasuk juga masyarakat disekitar sekolah memberi kepercayaan besar kepada kami guru-guru di SDN 2 Suwawa. Disetiap rapat yang diselenggarakan sekolah, selalu dihadiri oleh sebagian besar orang tua siswa. Hal ini dapat membuktikan bahwa orang tua siswa sebagai masyarakat disekitar sekolah sangat menghargai undangan dari sekolah. Hal itu dapat membunktikan adanya hubungan baik antara sekolah dan masyarakat sekolah. Kesimpulannya sekolah dan masyrakat disekitar sekolah menjalin hubungan baik. 4) Bagaimanakah proses kegiatan belajar mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia di SDN 2 Suwawa khususnya di kelas II? Jawaban: Menurut MI, proses pembelajaran di sekolah ini berjalan sebagaimana mestinya, termasuk pembelajaran bahasa indonesia. Di kelas II, proses belajar mengajar berjalan dengan baik. Jika memang ditemukan masalah masih dapat diatasi. Saya sering meluangkan waktu saya untuk memantau secara langsung keadaan disetiap kelas pada saat jam pelajaran berlangsung. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan belajar mengajar di SDN 2 Suwawa berjalan dengan lancar, termasuk kegiatan belajar mengajar bahasa indonesia di kelas II. Masalah yang ditemukan dalam proses belajar mengajar dapat diatasi.
5) Apakah ada kegiatan khusus yang mendukung materi pembelajaran bahasa Indonesia di SDN 2 Suwawa? Jawaban: Menurut MI, kegiatan majalah dinding, tapi hanya siswa kelas tinggi yang aktif dikegiatan ini. Di kelas rendah, pernah ada siswa yang mengikuti lomba menulis tegak bersambung. Jadi dapat disimpulkan bahwa di SDN 2 Suwawa ada kegiatan yang medukung pembelajaran bahasa Indonesia yaitu majalah diding. b. Format wawancara dengan guru 1) Apakah ada siswa yang mengalami masalah belajar pada keterampilan menulis? Jawaban: Menurut RD, masih ada siswa yang mengalami kesulitan menulis di kelas II. Bahkan ada yang sudah 2 tahun di kelas II tidak mampu menulis dengan baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa di kelas II SDN 2 Suwawa terdapat siswa yang tidak mampu menulis dengan baik. 2) Masalah apa yang dialami siswa dalam belajar keterampilan menulis dan bagaimanakah perilaku siswa yang mengalami masalah tersebut? Jawaban: Menurut RD, sering siswa mengalami kesulitan menulis karena mereka juga kurang mampu membaca, siswa itu akan sulit menemukan kata yang sedang ia tulis dalam sebuah kalimat. Ia hanya meniru tulisan yang sudah ada, siswa seperti ini sangat sulit menulis jika yang akan ia tulis hanya ia dengar atau saya dikte. Ada juga siswa yang sulit menulis karena ia malas belajar. Sebenarnya ia mampu hanya saja ia tidak mempunyai keinginan. Di kelas ia hanya banyak diam. Jika sedang belajar ia hanya menundukkan kepalanya dimeja. Dan jika tempat duduknya di pindah ke depan ia akan menolak. Siswa ini sulit diatur.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, masalah belajar khususnya dalam keterampilan menulis di kelas II adalah kesulitan membaca dan perilaku buruk dari siswa itu sendiri. 3) Apakah masalah belajar yang dialami siswa terutama dalam keterampilan menulis sering dibahas dalam rapat sekolah? Jawaban: Menurut RD, masalah-masalah yang dialami siswa sering diungkapkan dalam rapat sekolah. Dan selain itu kami melaksanakan tindak lanjut dengan mendatangi rumah siswa yang bermasalah dan bertemu langsung dengan orang tua. Dapat disimpulkan bahwa, masalah yang dialami siswa dalam belajar termasuk belajar keterampilan menulis sering diungkapkan dalam rapat sekolah dan ada tindak lanjutnya. 4) Upaya apa yang digunakan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa? Jawaban: Menurut RD, upaya tersebut yaitu dengan memberi latihan menulis kepada siswa. Walaupun di kelas tersedia buku paket, materi pelajaran harus ditulis oleh siswa dibuku tulis masing-masing. Disimpulkan bahwa upaya yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa adalah dengan latihan. 5) Apakah guru menggunakan model dan metode yang bervariasi dalam pembelajaran keterampilan menulis? Jawaban: Menurut RD, model dan metode pembelajaran sering divariasikan sesuai dengan materi ajarnya. Disimpulakan bahwa guru menggunakan model dan metode yang bervariasi dalam proses pembelajarn termasuk pada pembelajaran keterampilan menulis.
6) Apakah guru menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran keterampilam menulis? Jawaban: Menurut RD, media pelajaran selalu diupayakan ada pada setiap proses belajar termasuk pada proses belajar keterampilan menulis. Disimpulkan bahwa guru menggunakan media pembelajaran. 7) Bagaimana cara guru menumbuhkan semangat dan memotifasi siswa untuk belajar pada awal proses pembelajaran keterampilan menulis? Jawaban: Menurut RD, dengan memberi pujian-pujian kepada siswa. Guru memberi pertanyaan yang akan menumbuhkan semangat belajar siswa, seperti: siapa yang ingin menjadi orang pintar ? atau siapa yang bisa menuliskan namanya dipapan tulis ? Kesimpulannya: guru menumbuhkan semangat dan memotifasi siswa pada awal proses belajar dengan pertanyaan-pertanyaan. 8) Apa upaya yang dilakukan guru agar ruang lingkup materi pelajaran jelas bagi siswa ? Jawaban: Menurut RD, upaya yang dilakukan adalah menghindari penjelasan materi yang terlalu banyak. Selain itu juga, diupayakan untuk menyampaikan indikator pembelajaran. Kesimpulannya: upaya yang dilakukan guru agar ruang lingkup materi pelajaran jelas bagi siswa yaitu dengan menyampaikan indikator pembelajaran dan memperjelas penyampaian meteri palajaran. 9) Kegiatan apa yang sering dilakukan guru untuk mengevaluasi siswa pada akhir proses pembelajaran ? Jawaban: Menurut RD,evaluasi dilakukan dengan memberi tugas rumah pada siswa.
kesimpulannya adalah evaluasi akhiri pada proses pembelajaran dilakukan dengan cara memberi tugas rumah. 10) Bagaimanakah kemampuan siswa kelas II dalam menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung? Jawaban: Menurut RD, siswa kelas II hanya beberapa orang saja yang mampu menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung, dan masih banyak yang tidak mampu menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung. Disimpulkan bahwa kemampuan siswa menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung masih sangat rendah. 11) Metode apa yang digunakan guru dalam prose pembelajaran menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung? Jawaban: Menurut RD, menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas.metode ceramah digunakan pada saat menjelaskan cara menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung. Dan metode pemberian tugas digunakan pada saat memberi tugas kepada siswa untuk berlatih menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung. Kesimpulannya adalah metode yang digunakan guru dalam proses belajar menulis dengan huruf tegak bersambung yaitu metode ceramah dan metode pemberian tugas. 12) Media apa yang digunakan guru dalam proses belajar menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung? Jawaban: Menurut RD, menggunakan media papan tulis. Papan tulis digunakan untuk menjelaskan cara menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung dengan membuat garis bantu seperti yang ada dibuku tulis khusus untuk menulis huruf tegak bersambung.
Disimpulkan bahwa media yang digunakan guru dalam proses belajar menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung adalah papan tulis. c. Format wawancara dengan siswa 1) Apakah kamu sudah mampu menulis? Jawaban: Ya 2) Apa yang biasa kamu tulis di buku tulis? Jawaban: Tugas 3) Apa kamu dapat menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung? Jawaban : Ya 4) Apakah kamu menggunakan buku khusus dalam menulis huruf tegak bersambung? Jawaban: Ya, menggunakan buku tulisan indah. 5) Apakah kamu mengalami kesulitan menulis dengan huruf tegak bersambung? Jawaban: Ya, kami cepat lelah. Berdasarkan jawaban dari pertanyaan yang diajukan peneliti pada kegiatan wawancara dengan siswa,peneliti menyimpulkan bahwa siswa tidak termotifasi untuk menulis dengan huf tegak bersambung. Sebagian besar siswa tidak memberi jawaban baik terhadap pertanyaan peneliti tentang menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung. 4.2 Pembahasan Berdasarkan tabel IV dan tabel V hasil penelitian yang dilakukan di kelas II SDN 2 Suwawa, peneliti memperoleh temuan umum dan temuan khusus bahwa kemampuan menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung masih rendah. Siswa di kelas II SDN 2 Suwawa hanya 30,76 % atau 8 orang siswa dari jumlah siswa 26 orang yang mampu menulis dengan huruf tegak bersambung. Dalam menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung, siswa di kelas II SDN 2 Suwawa banyak mengalami kesulitan dalam menggunakan garis bantu.
Kenyataan ini sangat memprihatinkan. Kemampuan menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung pada siswa kelas II SDN 2 Suwawa harus diupayakan agar meningkat. Guru harus melakukan upaya untuk mencari solusi dalam mengatasi masalah yang dialami siswa yang tidak mampu menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada pelaksanaan pembelajaran, ditemukan bahwa proses belajar tersebut tidak berjalan dengan lancar. Siswa tidak termotivasi untuk belajar menulis tegak bersambung. Lebih banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru dibandingkan siswa yang memperhatikan. Waktu yang telah ditentukan dalam proses pembelajaran tidak digunakan dengan maksimal, sehingga proses pembelajaran yang seharusnya dilaksanakan dalam 1 x pertemuan harus dilaksanakan dalam 2 x pertemuan. Siswa melontarkan banyak keluhan saat latihan menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung. Keluhan – keluhan tersebut seperti: Ibu.. tulisan yang ini dibaca apa? dan ada anak yang mengeluh sudah lelah menulis. Keluhan-keluhan tersebut membuat kelas menjadi ribut. Menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung adalah kemampuan yang tidak mudah bagi siswa di kelas rendah, tapi dengan latihan-latihan, siswa secara berangsur-angsur akan mampu menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung. Dan tidak hanya kemampuan menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung yang akan diperoleh siswa, melainkan kemampuan menulis secara umum. Kemampuan secara umum yang peneliti maksud adalah kegiatan menulis yang menghasilkan sebuah tulisan.