BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal
SD Negeri Karangwage 01 adalah sekolah yang berada di Pedesaan dengan kondisi sekolah yang belum memenuhi sarana prasarana pembelajaran yang memadai. Hasil belajar Matematika siswa kelas VI terutama pada materi bangun ruang masih rendah. Hal ini dapat kita lihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Hasil ketuntasan belajar Matematika Pra siklus siswa kelas VI SDN Karangwage 01 Semester I 2013/2014 No
Ketuntasan Belajar
1 2
Tuntas Belum Tuntas Jumlah
Jumlah Siswa Jumlah Persentase 6 31 % 13 69 % 19 100 %
Persentase
Untuk lebih jelasnya marilah kita lihat dalam diagram berikut:
80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
69%
31% Persentase
tuntas
belum tuntas
Ketuntasan
Gambar 4.1 Grafik Ketuntasan Belajar Pra Siklus Dari data tersebut di atas maka ketuntasan belajar masih rendah terbukti siswa yang tuntas baru 6 anak dari jumlah keseluruhan 17 siswa. Nilai rata-rata siswa juga baru
33
34
mencapai nilai 65. Dengan hasil belajar yang demikian maka perlu diadakan tindakan untuk memperbaikinya. 4.2 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus I
4.2.1. Perencanaan Tindakan Siklus I terdiri dari tiga pertemuan yang dilaksanakan pada hari Selasa, 20 Agustus 2013, Kamis, 22 Agustus 2013, Sabtu, 24 Agustus 2013. Persiapan yang dilaksanakan peneliti sebelum pelaksanaan Siklus I adalah menyusun RPP, menyiapkan ruang kelas, menunjuk teman sejawat yang akan bertindak sebagai observer. Sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas peneliti berdiskusi dengan guru dan teman sejawat membahas hal-hal yang akan dilaksanakan di kelas.
4.2.2.
Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian siklus I ini berjalan sesuai apa yang telah direncanakan. Pada pertemuan I dan II difokuskan pada pelaksanaan diskusi dengan metode STAD. Observer mengamati segala tindakan yang dilakukan oleh guru dan siswa. Pada pertemuan ketiga kegiatan dilakukan untuk mengulas materi yang telah diterangkan dan didiskusikan pada pertemuan sebelumnya. Kegiatan yang difokuskan untuk pertemuan ketiga adalah pengukuran hasil belajar siswa melalui tes formatif.
4.2.3.
Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I Hasil pelaksanaan tindakan siklus I berupa hasil belajar siswa dan hasil observasi kegiatan guru dan siswa yaitu: 1. Hasil Belajar siswa Hasil belajar siswa pada siklus I telah dianalisis dengan tingkat ketuntasan seperti terlihat dalam tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2 Hasil ketuntasan belajar Matematika siklus I siswa kelas VI SD NegeriKarangwage 01 Semester I 2013/2014 No
Ketuntasan Belajar
1 2
Tuntas Belum Tuntas Jumlah
Jumlah Siswa Jumlah Persentase 14 73 % 5 27 % 19 100 %
35
Persentase
Hasil belajar siswa dapat kita perjelas dengan grafik sebagai berikut:
80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
73%
27% Persentase
tuntas
belum tuntas
Ketuntasan
Gambar 4.2 Grafik Ketuntasan Belajar Siklus I Rata-rata nilai siswa juga mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya. Untuk lebih lengkapnya dapat kita lihat dalam Tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Hasil Nilai Siswa Siklus I
No 1 2 3
Uraian Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata
Nilai 90 50 68
Observasi dilakukan oleh teman sejawat yang bernama Sri Sumarni, S. Pd. Pengamatan dilakukan pada pertemuan pertama dan kedua. Pengamat mengambil posisi di belakang kelas. Adapun hasil pengamatannya adalah sebagai berikut:
36
Tabel 4.4 Hasil Observasi KegiatanGuru Dalam Penerapan Metode STAD Siklus I Pertemuan I Aspek Yang Diamati 1 Mengecek Kesiapan pembelajaran Melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan Menyajikan / menyampaikan materi
Skor Penilaian 2 3 5,6 8,9,10, 11,12 14
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar Membimbing diskusi kelompok belajar Memberika kuis kepada siswa Memberikan penghargaan kelompok
16,17 19,20 21,22, 23 24,26 17
Membuat kesimpulan TOTAL
4 1,2,3,4 7
Jumlah Skor 16 10 15
13
7
15 18
10 10 9
25 9
10 87
Berdasarkan tabel 4.4 hasil observasi kegiatan guru dapat diketahui aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 17 aspek, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 9 item dan total skor seluruhnya adalah 87. Tabel 4.5 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Dalam Penerapan Metode STAD Siklus I Pertemuan I Aspek Yang Diamati 1 Kesiapan siswa belajar Memperhatikan penjelasan guru Berpartisipasi aktif dalam pembelajaran Respon siswa terhadap pembelajaran Kerjasama tim
Mengerjakan kuis Membuat kesimpulan dan refleksi TOTAL
Skor Penilaian 2 3 2 4 6 7,8 11,12, 13,14, 15
4 1,3 5 9
16 17,18 13
6
Jumlah Skor 11 7 3 10 15
4 6 60
37
Berdasarkan tabel 4.5 hasil observasi kegiatan siswa dapat diketahui aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 13, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 6 item dan total skornya adalah 60.
Tabel 4.6 Hasil Observasi Kegiatan Guru Dalam Penerapan Metode STAD Siklus I Pertemuan II Aspek Yang Diamati 1 Mengecek Kesiapan pembelajaran Melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan Menyajikan / menyampaikan materi
Skor Penilaian 2 3 3 6,7 12
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar Membimbing diskusi kelompok belajar Memberika kuis kepada siswa
14
Memberikan penghargaan kelompok Membuat kesimpulan TOTAL
22,23 24,25 10
17
4 1,2,4 5
Jumlah Skor 15 10
8,9,10, 11 13
19
15,16 18,19, 20 21 26 16
11 12
7
10 10 94
Berdasarkan tabel 4.6 hasil observasi kegiatan guru dapat diketahui aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 10 aspek, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 16 item dan total skor seluruhnya adalah 94. Tabel 4.7 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Dalam Penerapan Metode STAD Siklus I Pertemuan II Aspek Yang Diamati 1 Kesiapan siswa belajar Memperhatikan penjelasan guru Berpartisipasi aktif dalam pembelajaran Respon siswa terhadap pembelajaran Kerjasama tim Mengerjakan kuis Membuat kesimpulan dan refleksi TOTAL
Skor Penilaian 2 3 2 4,5 6
11,14, 15 17,18 9
4 1,3
7,8,9 10 12,13, 16 9
Jumlah Skor 11 6 3 12 4 17 6 63
38
Berdasarkan tabel 4.7 hasil observasi kegiatan siswa dapat diketahui aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 9, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 9 item dan total skornya adalah 63. Dari Tabel di atas dapat kita lihat bahwa ada perbaikan aktifitas guru dan siswa, komentar pengamat juga menunjukkan komentar yang semakin membaik. 4.2.4.
Evaluasi dan Refleksi
Berdasarkan hasil evaluasi tes formatif pada Pra Siklus dan Siklus I pertemuan ketiga dapat dilihat adanya peningkatan. Perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut: Tabel 4.8 Perbandingan Ketuntasan Belajar Kondisi Awal dan Siklus I No
Kondisi Awal Frekuensi Persentase 6 31 % 13 69 % 19 100 %
Siklus I Frekuensi Persentase 14 73 % 5 27 % 19 100 %
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat dalam grafik berikut:
Jumlah Siswa Tuntas
1 2
Ketuntasan Belajar Tuntas Belum Tuntas Jumlah
16 14 12 10 8 6 4 2 0
14
13
6
5
Tuntas Belum Tuntas
pra siklus
siklus I Siklus
Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar Kondisi Awal dan Siklus I Dari tabel dan grafik di atas dapat kita lihat bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari pra siklus ke siklus I. Terjadi persentase ketuntasan belajar siswa,
39
rata-rata hasil belajar siswa dan nilai tertinggi yang diperoleh siswa juga meningkat. Ketuntasan belajar siswa telah mencapai 62 %. Perlu dilanjutkan pada siklus II karena belum mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan indikator kinerja. Adapun refleksi dari pelaksanaan siklus I adalah sebagai berikut: a. Masih ada beberapa siswa yang belum bersungguh-sungguh dalam mengikuti diskusi dalam model pembelajaran STAD. b. Guru belum merata pada semua kelompok dalam membimbing diskusi. c. Baru ada satu siswa yang mampu menyimpulkan materi pelajaran. d. Hasil belajar siswa belum ideal sesuai dengan indikator kinerja. 4.3 Deskripsi Hasil Perbaikan Siklus II 4.3.1. Perencanaan Tindakan Siklus II terdiri dari tiga pertemuan yang dilaksanakan pada hari Selasa, 3 September 2013, Kamis, 5 September 2013, Sabtu, 14 September 2013. Persiapan yang dilaksanakan peneliti sebelum pelaksanaan Siklus II adalah menyusun RPP, menyiapkan ruang kelas, menunjuk teman sejawat yang akan bertindak sebagai observer. Sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas peneliti berdiskusi dengan guru dan teman sejawat membahas hal-hal yang akan dilaksanakan di kelas.
4.3.2.
Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian siklus II ini berjalan sesuai apa yang telah direncanakan. Pada pertemuan I dan II difokuskan pada pelaksanaan diskusi dengan metode STAD. Observer mengamati segala tindakan yang dilakukan oleh guru dan siswa. Pada pertemuan ketiga kegiatan dilakukan untuk mengulas materi yang telah diterangkan dan didiskusikan pada pertemuan sebelumnya. Kegiatan yang difokuskan untuk pertemuan ketiga adalah pengukuran hasil belajar siswa melalui tes formatif.
4.3.3.
Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II Hasil pelaksanaan tindakan siklus II berupa hasil belajar dan hasil observasi kegiatan guru dan siswa yaitu: 1. Hasil Belajar siswa Hasil belajar siswa pada siklus II telah dianalisis dengan tingkat ketuntasan seperti terlihat dalam tabel 4.9 berikut:
40
Tabel 4.9 Hasil ketuntasan belajar Matematika siklus II siswa kelas VI SD Negeri Karangwage 01 Semester I 2013/2014 No
Ketuntasan Belajar
1 2
Tuntas Belum Tuntas Jumlah
Jumlah Siswa Jumlah Persentase 18 94 % 1 6 % 19 100 %
Hasil belajar siswa dapat kita perjelas dengan grafik sebagai berikut: 100%
94%
Persentase
80% 60% 40%
Persentase
20%
6%
0% tuntas
belum tuntas
Ketuntasan
Gambar 4.4 Grafik Ketuntasan Belajar Siklus I Rata-rata nilai siswa juga mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya. Untuk lebih lengkapnya dapat kita lihat dalam Tabel 4.10 berikut:
Tabel 4.10 Hasil Nilai Siswa Siklus II
No 1 2 3
Uraian Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata
Nilai 100 63 80
Observasi dilakukan oleh teman sejawat yang bernama Sri Sumarni, S. Pd. Pengamatan dilakukan pada pertemuan pertama dan kedua. Pengamat mengambil posisi di belakang kelas. Adapun hasil pengamatannya adalah sebagai berikut:
41
Tabel 4.11 Hasil Observasi KegiatanGuru Dalam Penerapan Metode STAD Siklus II Pertemuan I Aspek Yang Diamati 1 Mengecek Kesiapan pembelajaran Melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan Menyajikan / menyampaikan materi
Skor Penilaian 2 3 7 8,12
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar Membimbing diskusi kelompok belajar Memberika kuis kepada siswa
14
Memberikan penghargaan kelompok Membuat kesimpulan TOTAL
22,23 24 8
15
4 1,2,3,4 5,6
Jumlah Skor 16 11
9,10,1 1 13
18
16,17 18,19, 20 21 25,26 18
11 12
7
10 11 96
Berdasarkan tabel 4.11 hasil observasi kegiatan guru dapat diketahui aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 8 aspek, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 18 item dan total skor seluruhnya adalah 96. Tabel 4.12 Hasil Observasi KegiatanSiswa Dalam Penerapan Metode STAD Siklus II Pertemuan I Aspek Yang Diamati 1 Kesiapan siswa belajar Memperhatikan penjelasan guru Berpartisipasi aktif dalam pembelajaran Respon siswa terhadap pembelajaran Kerjasama tim Mengerjakan kuis Membuat kesimpulan dan refleksi TOTAL
Skor Penilaian 2 3 5 6 7 12,15
6
4 1,2,3 4 8,9 10 11,13, 14 16 12
Jumlah Skor 12 7 3 11 4 18 4 66
Berdasarkan tabel 4.12 hasil observasi kegiatan siswa dapat diketahui aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 6, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 12 item dan total skornya adalah 66.
42
Tabel 4.13 Hasil Observasi KegiatanGuru Dalam Penerapan Metode STAD Siklus II Pertemuan II
Aspek Yang Diamati 1 Mengecek Kesiapan pembelajaran Melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan Menyajikan / menyampaikan materi
Skor Penilaian 2 3 7 12
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar Membimbing diskusi kelompok belajar Memberika kuis kepada siswa Memberikan penghargaan kelompok Membuat kesimpulan TOTAL
20 22 24 5
4 1,2,3,4 5,6
Jumlah Skor 16 11
8,9,10, 11 13,14
19
15,16, 17 18,19 21,23 25,26 21
12
8
11 11 11 99
Berdasarkan tabel 4.13 hasil observasi kegiatan guru dapat diketahui aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 5 aspek, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 21 item dan total skor seluruhnya adalah 99. Tabel 4.14 Hasil Observasi KegiatanSiswa Dalam Penerapan Metode STAD Siklus II Pertemuan II Aspek Yang Diamati 1 Kesiapan siswa belajar Memperhatikan penjelasan guru Berpartisipasi aktif dalam pembelajaran Respon siswa terhadap pembelajaran Mengerjakan tugas dari guru Kerjasama tim Mengerjakan kuis Membuat kesimpulan dan refleksi TOTAL
Skor Penilaian 2 3
7 14,15
18 4
4 1,2,3 4,5 6 8,9 10 11,12, 13 16 17 14
Jumlah Skor 12 8 4 11 4 18 4 7 68
Berdasarkan tabel 4.14 hasil observasi kegiatan siswa dapat diketahui aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 4, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 14 item dan total
43
skornya adalah 68. Dari Tabel di atas dapat kita lihat bahwa ada perbaikan aktifitas guru dan siswa, komentar pengamat juga menunjukkan komentar yang semakin membaik. 4.3.4.
Evaluasi dan Refleksi
Berdasarkan hasil evaluasi tes formatif pada Siklus I dan Siklus II pertemuan ketiga dapat dilihat adanya peningkatan. Perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut: Tabel 4.15 Perbandingan Ketuntasan Belajar Siklus I dan Siklus II No
Siklus I Frekuensi Persentase 14 73 % 5 27 % 19 100 %
Siklus II Frekuensi Persentase 18 94 % 1 6 % 19 100 %
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat dalam grafik berikut:
Jumlah Siswa Tuntas
1 2
Ketuntasan Belajar Tuntas Belum Tuntas Jumlah
20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
18 15
Tuntas 5
Belum Tuntas 1
Siklus I
Siklus II Siklus
Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar Siklus I dan Siklus II Dari tabel dan grafik di atas dapat kita lihat bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari Siklus I ke siklus II. Terjadi persentase ketuntasan belajar siswa, rata-rata hasil belajar siswa dan nilai tertinggi yang diperoleh siswa juga meningkat.
44
Ketuntasan belajar siswa telah mencapai 94 %. Peneliti menganggap tidak perlu dilanjutkan pada siklus III karena ketuntasan belajar telah sesuai dengan indikator kinerja. 4.4 Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dan tindakan yang telah dilaksanakan dapat dinyatakan cukup berhasil. Penerapan model pembelajaran Kooperatif type STAD dianggap dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri Karangwage 01. Karena dari masing-masing pertemuan ada peningkatan hasil belajar siswa dari tes formatif yang telah dilaksanakan. Hal tersebut akan dianalisis dalam pembahasan berikut:
4.4.1. Pembahasan Siklus I Hasil tindakan pembelajaran pada pembelajaran siklus I berupa hasil tes formatif. Berdasarkan hasil observasi akan diperoleh keterangan sebagai berikut: a) Proses Pembelajaran Siklus I Pada proses pembelajaran siklus I guru dalam menerapkan model pembelajaran Kooperatif type STAD guru masih ragu-ragu dan belum menerapkan langkah-langkahnya dengan benar. Penguasaan materi juga dirasa masih kurang. Sudah ada perubahan pada prilaku siswa walaupun masih ada siswa yang bermain sendiri. Dari hasil observasi terhadap siswa terdapat temuan-temuan yang bersifat positif yaitu antara lain terjadi peningkatan aktifitas belajar siswa. pada pertemuan kedua siswa telah aktif dan terlibat dalam diskusi. b) Hasil Belajar Hasil nilai tes formatif menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai 70 keatas atau yang mencapai ketuntasan belajar adalah 13 orang siswa atau baru 70 %, sedangkan yang belum tuntas masih 6 orang atau 30 %. Terhadap siswa yang belum mengalami ketuntasan akan diberikan kesempatan untuk memperbaiki nilainya pada siklus II. Berdasarkan refleksi dari siklus I terjadi peningkatan hasil beajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif type STAD.Terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa yang semula hanya 34 % menjadi 70%. Hal ini dikarenakan
45
masih banyak siswa yang belum mengetahui maksud diskusi dan tidak dapat melaksanakannya dengan baik. Dituntut bimbingan yang sabar dari guru untuk memperbaiki kondisi tersebut. Pada siklus ini dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran belum berhasil Karena ketuntasan belajar belum mencapai 85 %. Hal ini disebabkan karena penerapapan model pembelajaran Kooperatif type STAD pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti belum maksimal.
4.4.2. Pembahasan Siklus II Hasil tindakan pembelajaran pada pembelajaran siklus II berupa hasil tes formatif. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer maka dapat diterangkan pada bagian di bawah ini. 4.4.2.1. Proses Pembelajaran Siklus II Segala kekurangan yang terjadi pada siklus I telah diperbaiki pada siklus II. Hasil pembelajaran yang telah dilakukan
guru dalam menerapkan model
pembelajaran Kooperatif tipe STADmata pelajaran Matematika materi Bangun ruang menunjukkan adanya peningkatan. Siswa telah aktif dalam berdiskusi. Sebagian siswa juga sudah aktif bertanya jika mengalami kesulitan. LKS yang disediakan oleh guru juga telah dikerjakan dengan baik oleh siswa. bahkan siswa pada kelompok tertentu sangat cepat mengerjakan LKS tersebut. Siswa menganggap materi tidak terlalu sulit karena mereka telah mendapatkan penjelasan yang cukup dari guru, selain itu juga ada transfer pengetahuan antar siswa dalam diskusi. 4.4.2.2. Hasil Belajar Hasil tes dari siklus II menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai 70 keatas adalah 18 orang siswa atau 94 %. Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa siswa yang mencapai ketuntasan belajar talah mencapai 94 %, sedangkan yang belum tuntas tinggal 6 %. Terhadap 1 siswa yang belum mencapai ketuntasan diberikan program remidial yang nantinya akan dipergunakan untuk memperbaiki nilai tes formatif. Perlu penanganan khusus oleh guru terhadap 1 anak yang memang pada dasarnya termasuk siswa yang kurang pandai.
46
Siswa tersebut memang mempunyai kemampuan kurang pada hampir semua mata pelajaran. Hasil dari siklus I dan siklus II terjadi perubahan yang signifikan. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari yang semula hanya 70 % pada siklus I menjadi 94 % pada siklus II.Aktifitas guru dan siswa juga mengalami kemajuan yang menggembirakan karena pada siklus II Nampak guru dan siswa telah siap melakukan aktifitas berupa pembelajaran.
4.5 Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, sebelum penelitian dilakukan guru cenderung menggunakan metode yang konvensional yaitu penggunaan metode ceramah yang begitu dominan. Keadaan ini membuat siswa sulit untuk memahami materi pelajaran sehingga kurang antusias, siswa bermain sendiri, bercerita dengan temannya dan juga pasif. Hal tersebut menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika di SD Negeri Karangwage 01 Trangkil Pati. Siswa yang mencapai KKM 70 hanya 6 siswa atau 31% sedangkan yang tidak tuntas adalah 13 siswa atau 69%. Dari keadaan tersebut perlu diadakan tindakan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa meningkat seiring dengan meningkatnya kinerja guru dalam mengimplementasikan RPP dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil tindakan dapat diketahui telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di SD Negeri Karangwage 01 Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati semester I Tahun pelajaran 2013/2014. Peningkatan nilai rata-rata yaitu 62 pada kondisi awal menjadi 68 pada Siklus I dan menjadi 80 pada Siklus II. Penelitian ini telah dikatakan berhasil karena tujuan dari penelitian telah tercapai. Indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelum peneliti juga telah tercapai. Langkahlangkah pembelajaran sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh para peneliti terdahulu dapat diterapkan dengan baik pada penelitian yang dilakukan oleh penulis. Peningkatan hasil belajar ini terjadi karena model pembelajaran STAD dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru. Dalam pembelajaran ini guru dibantu dengan alat peraga sehingga siswa berpikir secara kongkrit. Siswa berkerja dalam tim, dengan adanya tim dalam pembelajaran ini
47
memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar. Dan lebih khususnya adalah mempersiapkan anggotanya untuk menjawab kuis dengan baik. Berdasarkan uraian penelitian yang telah disajikan, maka penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD kleas VI semester I SD Negeri Karangwage 01 Tahun Pelajaran 2013/2014 ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur Hasanah yang mencapai ketuntasan 94% pada akhir pembelajaran, Moch Syaifudin Ode yang mencapai rata-rata nilai 76,28, Marsam yang mencapai ketuntasan 89% dan penelitian yang dilakukan oleh Hasarudin Hafid dan Komariah Asikin dengan hasil secara kualitatif mencapai hasil ‘baik’. Dari penelitian tersebut terbukti bahwa model pembelajaran kooeratif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa.