21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Deskripsi Hasil Penelitian 1) Pra Siklus Hasil Pembelajaran siswa pada tahap pra siklus diperoleh data sebagai berikut: Tabel I Prosentase ketuntasan belajar siswa pra siklus kelas V SD N Dlisen 01 Ketuntasan
Prosentase
Jumlah Siswa
Tuntas
50%
11 Siswa
Belum Tuntas
50%
11 Siswa
Untuk lebih jelasnya lihat grafik berikut. Grafik 1 Ketuntasan belajar Pra Siklus 12 10 8 jumlah siswa 6 4 2 0
< 70 Tidak tuntas > 70 Tuntas
Grafik 1 Ketuntasan belajar Pra Siklus
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa masih sangat kurang, dari 22 siswa yang tuntas 11 siswa dan yang belum tuntas 11 siswa. Ketidakberhasilan tersebut perlu diadakan tindakan perbaikan pembelajaran.
22
2) Siklus I Berdasarkan pengamatan pembelajaran dengan diskusi kelompok – kelompok kecil yang dilakukan pada siklus I didapatkan data sebagai berikut: a. Siswa yang aktif bertanya ada 8 anak (36,4%). Siswa yang aktif menjawab pertanyaan guru ada 10 anak (45,5%) dan yang 18,1% anak masih pasif. b. Data analisis ulangan harian siswa pada evaluasi siklus I menunjukkan bahwa nilai rata – rata dari 22 siswa mencapai 7,91. adapun hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 2 Prosentase ketuntasan belajar siswa siklus I kelas V SD N Dlisen 01 Ketuntasan
Prosentase
Jumlah Siswa
Tuntas
72,7 %
16 Siswa
Belum Tuntas
27, 3 %
6 Siswa
Untuk lebih jelasnya lihat grafik berikut:
16 14 12 10 8 6 4 2 0
<70 (tidak tuntas) > (tuntas)
Grafik 2 Ketuntasan belajar siklus 1
23
3) Siklus II Dari hasil pengamatan proses pembelajaran siklus II dengan metode cooperative learning diperoleh data sebagai berikut: a. Anak yang aktif bertanya bertambah menjadi 13 siswa (59%), kurang aktif 7 siswa (31, 9% dan yang masih pasif adalah sebanyak 2 siswa (9,1%) b. Siswa yang aktif diskusi dalam kelompoknya ada 15 siswa (68, 2%), kurang aktif 4 siswa (18,2%) dan yang masih pasif 3 siswa (13, 6%). c. Data analisis ulangan harian siswa pada evaluasi siklus I menunjukkan bahwa nilai rata – rata dari 22 siswa mencapai 8,8. adapun hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 3 Prosentase ketuntasan belajar siswa siklus I kelas V SD N Dlisen 01 Ketuntasan
Prosentase
Jumlah Siswa
Tuntas
90,9%
20 Siswa
Belum Tuntas
9,1 %
2 Siswa
Untuk lebih jelasnya lihat grafik berikut.
20 18 16 14 12 10
< 70 (tidak tuntas) > 70 (tuntas)
8 6 4 2 0 Grafik 3 ketuntasan belajar siklus II
24
Secara garis besar hasil belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas sampai dilanjutkan tindakan siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut: Tabel 4 Prosentase ketuntasan belajar siswa selama PTK di kelas V Ketuntasan
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Tuntas
11 Siswa (50%)
16 Siswa (72,7%)
20 Siswa (90,9%)
Belum Tuntas
11 Siswa (50%)
6 Siswa (27,3%)
2 Siswa (9,1%)
Tampak pada tabel bahwa pra siklus (sebelum PTK) yang tuntas 11 siswa kemudian meningkat pada siklus I yang tuntas menjadi 16 siswa dan pada siklus II meningkat menjadi 20 siswa. Untuk lebih jelasnya lihat grafik berikut ini:
20 15 Tidak Tuntas
10
Tuntas 5 0 Pra siklus
Siklus I
Siklus II
Grafik 4 Ketuntasan Belajar Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus II Pembahasan Pelaksanaan pada siklus I belum menunjukkan adanya pengaruh yang efektif dan besar dari penggunaan metode cooperative learning dalam pembelajaran daur air. Hal ini dapat dilihat dari prosentase siswa yang aktif bertanya kepada guru hanya sebesar (36,4%). Sedang sisanya masih belum memberikan perhatian terhadap apa yang dilakukan oleh guru mereka.
25
Mereka asyik ngobrol, bercanda dengan teman satu bangku atau teman diskusi mereka. Ketidakberhasilan siklus I terjadi dikarenakan berbagai macam faktor. Perencanaan yang dilakukan guru pada siklus I masih banyak kekurangan dan terlihat belum matang, siswa masih canggung dalam menjalankan diskusi pembagaian kelompok yang dilakukan oleh guru masih belum efektif. Sehingga terlihat kecenderungan siswa yang kurang pandai hanya sebagai pelengkap dari diskusi kelompok dan siswa yang pintar cenderung bertindak superior. Keadaan seperti ini adalah kondisi yang tidak baik apabila dibiarkan sehingga harus ada penyempurnaan rencana pengajaran. Peran guru yang kurang efektif pun berakibat pada kurang kondusifnya suasana proses pembelajaran kelas yang berujung pada rendahnya nilai siswa dalam mengerjakan Lembar Kerja Siswa. Rendahnya nilai siswa dalam mengerjakan lembar kerja siswa harus menjadi perhatian guru walaupun proses pembelajaran seluruhnya ada di tangan siswa tapi peran guru sangatlah penting untuk memberikan bimbingan bagi siswa yang kurang pandai. Pada siklus II guru membuat sebuah rencana pembelajaran dan kelompok belajar yang baru. Perubahan yang dilakukan guru juga memperhatikan faktor tutor sebaya yang ternyata sangat efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi daur air. Perubahan itu ternyata membuat diskusi berkembang lebih baik dan keaktifan siswa ternyata dapat meningkat. Keaktifan siswa ternyata mendorong nilai ketuntasan siswa dalam materi pembelajaran daur air meningkat, sehingga dapat dikatakan bahwa langkah yang telah dilakukan oleh guru tersebut merupakan langkah efektif. Nilai keaktifan siswa pada siklus II adalah sebagai berikut: 1. Anak yang aktif bertanya bertambah menjadi 13 siswa (59%), kurang aktif 7 siswa (31, 9%) dan yang masih pasif adalah sebanyak 2 siswa (9,1%)
26
2. Siswa yang aktif diskusi dalam kelompoknya ada 15 siswa (68,2%), kurang aktif 4 siswa (18,2%) dan yang masih pasif 3 siswa (13,6%) Nilai ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 20 siswa (90,1%) sedangkan nilai rata – rata siklus II mencapai 8,8. Ketuntasan belajar siswa pada siklus II merupakan hasil yang diinginkan pada penelitian ini, maka penelitian ini dianggap sudah berhasil mencapai tujuan yang diinginkan.