BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober 2012 di kelas V SDN Tegalombo 05 Dukuhseti Pati tentang Volume bangu ruang. Hasilnya terlihat pada hasil belajar siswa. Pada evaluasi penulis mengukur hasil belajar siswa dengan tes tertulis. Masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM atau kurang dari 70. Hasil ketuntasan belajar siswa dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.1 Hasil ketuntasan belajar Matematika pada Pra siklus siswa kelas V SDN Tegalombo 05 semester I 2012/2013 No
Ketuntasan Belajar
Jumlah Siswa Jumlah
Persentase
1
Tuntas
8
40 %
2
Belum Tuntas
12
60 %
Jumlah
20
100 %
Dari tabel 4.1 di atas dapat kita ketahui bahwa siswa yang mencapai ketuntasan atau yang mendapatkan nilai 70 ke atas baru 8 orang siswa. Sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan atau yang mempunyai nilai di bawah nilai 70 adalah 12 orang siswa. Untuk lebih jelasnya tingkat ketuntasan siswa dapat kita lihat dalam diagram berikut:
26
27
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Belajar Pra Siklus Apabila kita menganalisa nilai pra siklus berdasarkan nilai tertinggi, terendah, dan nilai rata-rata dapat kita lihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 4.2 Perolehan Nilai Tes Pra siklus No
Uraian
Nilai
1
Nilai Tertinggi
80
2
Nilai Terendah
40
3
Nilai Rata-rata
62
Untuk memperjelas hasil nilai tertinggi, terendah, maupun rata-rata dari tabel 4.2 dapat di gambarkan dalam diagram batang berikut ini:
28
Gambar 4.2 Grafik Perolehan Nilai Hasil Belajar Pra siklus Hasil belajar yang kita lihat pada tabel dan diagram di atas disebabkan karena metode pembelajaran yang dipergunakan oleh guru masih metode ceramah yang dominan, penggunaan alat peraga yang belum sesuai. Dengan adanya ceramah yang dominan menjadikan siswa menjadi pasif, kurang semangat, dan cenderung tidak memperhatikan penjelasan dari guru. Setiap diberi pertanyaan siswa tidak berkonsentrasi. Masih banyak siswa yang belum memperhatikan pelajaran. 4.2 Deskripsi Hasil Siklus I 4.2.1
Perencanaan Tindakan Siklus I direncanakan selama 2 pertemuan yaitu: pada tanggal 5 dan 12 November 2012 Persiapan yang dilaksanakan peneliti sebelum pelaksanaan Siklus I adalah menyusun RPP dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Kegiatan awal a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Guru menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi 1. Guru menyampaikan gambaran tentang materi pelajaran.
29
2. Guru membagi siswa dalam kelompok. b. Elaborasi 1. Guru mendemontrasikan media yang ada. 2. Seluruh siswa memperhatikan dan mengerjakan Lembar kerja. 3. Siswa bekerja dalam kelompoknya. c. Konfirmasi 1. Tiap siswa atau kelompok siswa menyampaikan hasil kerja kelompoknya. 2. Kegiatan Penutup a. Guru bersama siswa mengambil kesimpulan. (pertemuan 1 sampai 3) b. Guru memberikan tes formatif pada pertemuan ke 3. c. Guru merefleksi proses pembelajaran. 4.2.2
Pelaksanaan Tindakan
Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yaitu: 1
Membuka pelajaran a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengabsen siswa pada setiap pertemuan. b. Guru menyampaikan appersepsi dan tujuan pembelajaran pada setiap pertemuan.
2
Pembentukan kelompok dan pelaksanaan demontrasi. a. Setelah guru memberikan penjelasan singkat, guru membentuk kelompok siswa untuk mempersiapkan demontrasi. b. Pada saat demontrasi siswa memperhatikan. c. Pelaksanaan demontrasi menggunakan media Kongkrit dan diskusi dilaksanakan pada pertemuan 1. d. Pada saat diskusi guru memberikan bimbingan untuk menambah pemahaman siswa tentang materi yang sedang dipelajari. e. Siswa mencoba menyimpulkan hasil kerja kelompoknya.
3
Tes Evaluasi
30
a. Pada akhir kegiatan pada pertemuan kedua diadakan tes formatif untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru pada pertemuan sebelumnya. b. Siswa secara individu mengerjakan soal tersebut, dan guru atau peneliti mengoreksi hasil pekerjaan siswa. Gambaran sekilas pelaksanaan siklus I adalah guru hanya menjelaskan sekilas tentang materi pelajaran. Siswa aktif untuk mencari informasi tambahan setelah melihat demontrasi untuk mengerjakan tugas kelompok. Siswa tampak aktif berdiskusi dalam kelompok masing. Suasana pembelajaran nampak lebih meriah dan siswa sangat antusias mengikuti pelajaran. 4.2.3
Hasil Pengamatan Pengamatan pada siklus I dilaksanakan pada saat pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua berlangsung. Observasi dilakukan oleh teman sejawat yang telah ditunjuk oleh peneliti yaitu Ibu Restiani, S. Pd. Observer mengikuti proses pembelajaran pada pertemuan 1 dan 2 terutama pada pelaksanaan demontrasi dan kerja kelompok dalam mengerjakan Lembar kerja dari guru. Hasil pengamatan terhadap pelaksanakan pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Lembar Observasi Dalam Pembelajaran Siklus I
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Nama Siswa Dinda Natalia Wisnu Santosa Misael Nova Deo Viandra Agatha Sherafina Kefass Ruta Dita Arum Sari Amanda Rosita Dewi
1 3 3 1 2 1 2 3 2
2 3 3 2 2 2 2 3 3
3 2 2 2 2 2 2 2 3
Indikator 4 5 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4
6 4 4 2 2 2 2 4 4
7 3 2 3 2 3 2 3 3
8 3 3 2 3 2 3 3 3
9 3 3 2 2 2 2 3 3
Jumlah 27 26 19 21 19 21 27 28
31
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Tabitha Ellen Najib Alif Fikri Firstian Saiful Ramandan Sartono Eka Ayu Intan P Moh. Riky N Melisa Krismiati Moh. Zaenal Riya Ayu Setyaningsih Fery Fergian Setyanto Zeniko Frenki W
3 1 2 3 3 1 2 3 1 2 3 3
3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3
3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3
3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3
4 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4
4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4
4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4
3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3
3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3
30 19 28 27 27 19 28 27 19 28 27 30
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer yaitu Ibu Restiani, S. Pd. Masih banyak komentar atas proses pembelajaran baik untuk guru maupun siswa. banya perbaikan yang harus dilakukan oleh guru maupun siswa. Berdasarkan hasil penilaian pada tes formatif diperoleh data nilai siswa. Dari data tersebut menunjukkan bahwa siswa yang mencapai ketuntasan belajar baru 65 %, sedangkan yang belum tuntas masih 35 %. Data ketuntasan dapat kita lihat pada tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Hasil ketuntasan belajar matematika pada siklus I siswa kelas V SDN Tegalombo 05 semester I 2012/2013 No
Ketuntasan Belajar
1 2
Tuntas Belum Tuntas Jumlah
Jumlah Siswa Jumlah Persentase 13 65 % 7 35 % 20 100 %
Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa siswa yang mencapai ketuntasan atau yang mendapatkan nilai 70 ke atas baru 13 orang siswa. Sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan atau yang mempunyai nilai di bawah atau nilai kurang
32
dari 70 adalah 7 orang siswa. Untuk lebih jelasnya tingkat ketuntasan siswa dapat kita lihat dalam diagram berikut:
Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Belajar Siklus I Apabila kita menganalisa nilai Siklus I berdasarkan nilai tertinggi, terendah, dan nilai rata-rata dapat kita lihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 4.5 Perolehan Nilai Tes Siklus I No 1 2 3
Uraian Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata
Nilai 90 50 68
Berdasarkan tabel 4.6 dapat digambarkan dengan diagram batang sebagai berikut:
Gambar 4.4 Grafik Perolehan Nilai Hasil Belajar Siklus I
33
4.2.4
Evaluasi dan Refleksi Berdasarkan hasil evaluasi tes formatif pada Pra Siklus dan Siklus I pertemuan
kedua dapat dilihat adanya peningkatan. Perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.6 Perbandingan Ketuntasan Belajar Kondisi Awal dan Siklus I No 1
Ketuntasan Belajar Tuntas
Kondisi Awal Frekuensi Persentase 8 40 %
Siklus I Frekuensi Persentase 13 65 %
2
Belum Tuntas
12
60 %
7
35 %
Jumlah
20
100 %
20
100 %
Data perbandingan ketuntasan belajar pada tabel 4.6 dapat diperjelas pada diagram 4.5 sebagai berikut:
Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar Kondisi Awal dan Siklus I
34
Berdasarkan data-data di atas terlihat bahwa pembelajaran menggunakan metode Demontrasi dengan media benda kongkrit dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika tentang Volume bangun ruang. Terjadi kenaikan ketuntasan belajar dari 40 % menjadi 65 %. Namun kenaikan tersebut belum sesuai harapan karena persentase ketuntasan baru mencapai 65 %. Belum sesuai dengan indikator kinerja yang diharapkan yaitu ketuntasan minimal 85 %. Hasil refleksi dari proses pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut: a. Sebagian besar siswa belum memperhatikan diskusi dengan baik pada pertemuan pertama. b. Dalam memberikan penjelasan guru belum maksimal. c. Siswa belum bekerja kelompok dengan baik pada pertemuan pertama. d. Belum ada siswa yang mampu menyimpulkan materi pelajaran tanpa bantuan guru. e. Suasana pembelajaran di kelas belum kondusif. Berdasarkan reflekasi dari siklus I akan dijadikan bahan kajian untuk perbaikan pada siklus II. Perbaikan dilakukan pada hal-hal yang masih kurang pada siklus I. 4.3 Deskripsi Hasil Perbaikan Siklus II 4.3.1
Perencanaan Tindakan Siklus II direncanakan selama 2 pertemuan yaitu: pada tanggal 19 dan 26 November 2012 Persiapan yang dilaksanakan peneliti sebelum pelaksanaan Siklus II adalah menyusun RPP dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Kegiatan awal a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Guru menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi 1. Guru menyampaikan gambaran tentang materi pelajaran. 2. Guru membagi siswa dalam kelompok. b. Elaborasi 1. Guru mendemontrasikan media yang ada. 2. Seluruh siswa memperhatikan dan mengerjakan Lembar kerja.
35
3. Siswa bekerja dalam kelompoknya. c. Konfirmasi 1. Tiap siswa atau kelompok siswa menyampaikan hasil kerja kelompoknya. 3. Kegiatan Penutup a. Guru bersama siswa mengambil kesimpulan. b. Guru memberikan tes formatif pada pertemuan ke 2. c. Guru merefleksi proses pembelajaran.
4.3.2
Pelaksanaan Tindakan
Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yaitu: 1
Membuka pelajaran a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengabsen siswa pada setiap pertemuan. b. Guru menyampaikan appersepsi dan tujuan pembelajaran pada setiap pertemuan.
2
Pembentukan kelompok dan pelaksanaan demontrasi. a. Setelah guru memberikan penjelasan singkat, guru membentuk kelompok siswa untuk mempersiapkan demontrasi. b. Pada saat demontrasi siswa memperhatikan. c. Pelaksanaan demontrasi menggunakan media benda nyata dan diskusi dilaksanakan pada pertemuan 1 d. Pada saat diskusi guru memberikan bimbingan untuk menambah pemahaman siswa tentang materi yang sedang dipelajari. e. Siswa mencoba menyimpulkan hasil kerja kelompoknya.
3
Tes Evaluasi a. Pada akhir kegiatan pada pertemuan ketiga diadakan tes formatif untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru pada pertemuan sebelumnya.
36
b. Siswa secara individu mengerjakan soal tersebut, dan guru atau peneliti mengoreksi hasil pekerjaan siswa. Gambaran sekilas pelaksanaan siklus II adalah guru sudah menjelaskan materi pelajaran dengan runtut. Siswa akatif untuk mencari informasi tambahan setelah melihat demontrasi untuk mengerjakan tugas kelompok. Siswa tampak aktif berdiskusi dalam kelompok masing. Suasana pembelajaran nampak lebih meriah dan siswa sangat antusias mengikuti pelajaran. Kerjasama dalam diskusi kelompok juga sudah efektif, siswa yang kurang pandai diajari oleh siswa yang pandai. 4.3.3
Hasil Pengamatan Pengamatan pada siklus II dilaksanakan pada saat pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua berlangsung. Observasi dilakukan oleh teman sejawat yang telah ditunjuk oleh peneliti yaitu Ibu Restiani, S. Pd. Observer mengikuti proses pembelajaran pada pertemuan 1 terutama pada pelaksanaan demontrasi dan kerja kelompok dalam mengerjakan Lembar kerja dari guru. Hasil pengamatan terhadap pelaksanakan pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut: Tabel 4.7 Lembar Observasi Siswa Dalam Pembelajaran Siklus II
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Siswa Dinda Natalia Wisnu Santosa Misael Nova Deo Viandra Agatha Sherafina Kefass Ruta Dita Arum Sari Amanda Rosita Dewi Tabitha Ellen Najib Alif Fikri Firstian Saiful Ramandan Sartono
1 3 3 1 2 1 2 3 2 3 1 2 3 3
2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3
3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2
Indikator 4 5 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3
6 4 4 2 2 2 2 4 4 4 2 4 4 4
7 3 2 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3
8 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3
9 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3
Jumlah 27 26 19 21 19 21 27 28 30 19 28 27 27
37
14 15 16 17 18 19 20
Eka Ayu Intan P Moh. Riky N Melisa Krismiati Moh. Zaenal Riya Ayu Setyaningsih Fery Fergian Setyanto Zeniko Frenki W
1 2 3 1 2 3 3
2 3 3 2 3 3 3
2 3 2 2 3 2 3
2 3 3 2 3 3 3
3 4 3 3 4 3 4
3 4 4 3 4 4 4
2 3 3 2 3 3 4
2 3 3 2 3 3 3
2 3 3 2 3 3 3
19 28 27 19 28 27 30
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer yaitu Ibu Restiani, S. Pd. Sudah menunjukkan komentar yang positif atas proses pembelajaran, baik untuk guru maupun siswa. banyak kemajuan dibandingkan dengan siklus I. Berdasarkan hasil penilaian pada tes formatif diperoleh data nilai siswa. Dari data tersebut menunjukkan bahwa siswa yang mencapai ketuntasan belajar 95 %, sedangkan yang belum tuntas masih 5 %. Data ketuntasan dapat kita lihat pada tabel berikut: Tabel 4.8 Hasil ketuntasan belajar Matematika pada siklus II siswa kelas V SDN Tegalombo 05 semester I 2012/2013 No
Ketuntasan Belajar
1 2
Tuntas Belum Tuntas Jumlah
Jumlah Siswa Jumlah Persentase 19 95 % 1 5% 20 100 %
Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa siswa yang mencapai ketuntasan atau yang mendapatkan nilai 70 sudah mencapai 19 orang siswa. Sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan atau yang mempunyai nilai di bawah atau nilai kurang dari 70 adalah 1 orang siswa. Untuk lebih jelasnya tingkat ketuntasan siswa dapat kita lihat dalam diagram berikut:
38
Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Belajar Siklus I Apabila kita menganalisa nilai Siklus II berdasarkan nilai tertinggi, terendah, dan nilai rata-rata dapat kita lihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 4.9 Perolehan Nilai Tes Siklus I No 1 2 3
Uraian Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata
Nilai 100 60 78
Berdasarkan tabel 4.6 dapat digambarkan dengan diagram batang sebagai berikut:
Gambar 4.4 Grafik Perolehan Nilai Hasil Belajar Siklus I
39
4.3.4
Evaluasi dan Refleksi Berdasarkan hasil evaluasi tes formatif pada Siklus I dan Siklus II pertemuan
ketiga dapat dilihat adanya peningkatan. Perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.9 Perbandingan Ketuntasan Belajar Kondisi Siklus I dan Siklus II No 1 2
Ketuntasan Belajar Tuntas Belum Tuntas Jumlah
Siklus I Frekuensi Persentase 13 65 % 7 35 % 20 100 %
Siklus II Frekuensi Persentase 19 95 % 1 5% 20 100%
Data perbandingan ketuntasan belajar pada tabel 4.8 dapat diperjelas pada diagram 4.5 sebagai berikut:
Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar Siklus I dan Siklus II
40
Berdasarkan data-data di atas terlihat bahwa pembelajaran menggunakan metode Demontrasi dengan media benda Kongkrit ada peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika tentang struktur tumbuhan dan fungsinya. Terjadi kenaikan ketuntasan belajar dari 65 % menjadi 95 %. Kenaikan tersebut telah melampaui indikator kinerja yang diharapkan yaitu ketuntasan minimal 85 %. Jadi peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian pada siklus II. Untuk 2 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar diadakan perbaikan berupa tugas dari guru untuk dikerjakan secara mandiri di rumah. Hasil refleksi dari proses pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut: a. Sebagian besar siswa sudah memperhatikan demontrasi dengan baik. b. Guru sudah runtut dalam menjelaskan materi pelajaran. c. Kerja kelompok telah efektif. d. Penyimpulan materi
pelajaran telah dilakukan sepenuhnya oleh siswa pada
pertemuan kedua. e. Suasana pembelajaran di kelas sangat kondusif. Berdasarkan data-data di atas terlihat bahwa pembelajaran menggunakan metode demontrasi menggunakan media benda nyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika tentang Volume bangun ruang, terjadi kenaikan ketuntasan mencapai 95 % atau lebih dari indikator kinerja yang hanya 85 % sehingga peneliti tidak perlu lagi melaksanakan siklus berikutnya. 1.4. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dan tindakan yang telah dilaksanakan dapat dinyatakan cukup berhasil. Penerapan metode Demontrasi menggunakan media benda Kongkrit dianggap dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V. Karena terbukti dari masing-masing pertemuan ada peningkatan hasil nilai formatif siswa. Hal tersebut akan dianalisis dalam pembahasan berukut: 1.4.1. Pembahasan Siklus I Hasil tindakan pembelajaran pada pembelajaran siklus I berupa hasil tes formatif. Berdasarkan hasil observasi akan diperoleh keterangan sebagai berikut:
41
a) Proses Pembelajaran Siklus I Pada proses pembelajaran siklus I guru dalam menerapkan metode Demontrasi menggunakan media benda kongkrit guru maupun siswa belum melakukan dengan baik. Masih perlu perbaikan dalam beberapa hal terutama penjelasan guru waktu demontrasi. Dari hasil observasi terhadap siswa terdapat temuan-temuan yang bersifat positif yaitu antara lain terjadi peningkatan aktifitas belajar siswa. b) Hasil Belajar Hasil nilai tes formatif menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai 70 keatas atau yang mencapai ketuntasan belajar adalah 13 orang siswa atau 65 %, sedangkan yang belum tuntas masih 7 orang atau 35 %. Terhadap siswa yang belum mengalami ketuntasan akan diberikan kesempatan untuk memperbaiki nilainya pada siklus II. Berdasarkan refleksi dari siklus I terjadi peningkatan hasil beajar siswa melalui penerapan metode demontrasi menggunakan media benda nyata. Terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa yang semula hanya 35 % menjadi 65 %. Belum semua siswa mencapai ketuntasan seperti yang diharapkan karena ada sebagian siswa yang belum memperhatikan demontrasi dengan baik. Pada siklus ini dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran belum berhasil Karena ketuntasan belajar belum mencapai 85 %. Efektifitas penerapan metode demontrasi belum tercapai. a)
Pembahasan Siklus II Hasil tindakan pembelajaran pada pembelajaran siklus II berupa hasil tes
formatif. Berdasarkan hasil observasi akan diperoleh keterangan sebagai berikut: b)
Proses Pembelajaran Siklus II Segala kekurangan yang terjadi pada siklus I telah diperbaiki pada siklus
II. Hasil pembelajaran yang telah dilakukan guru dalam menerapkan metode demontrasi menggunakan media benda nyata pada mata pelajaran IPA materi struktur tumbuhan dan fungsinya menununjukkan adanya perubahan. Siswa telah aktif dalam memperhatikan demontrasi dan mengerjakan tugas kelompok bersama temannya.
42
c)
Hasil Belajar Hasil tes dari siklus II menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai 70
keatas adalah 19 orang siswa atau 95 %. Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa siswa yang mencapai ketuntasan belajar talah mencapai 95 %, sedangkan yang belum tuntas tinggal 8 %. Terhadap 2 siswa yang belum mencapai ketuntasan diberikan program remidial yang nantinya akan dipergunakan untuk memperbaiki nilai tes formatif. 4.5 Pembahasan Berdasarkan hasil tindakan dapat diketahui telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaranMatematika di SDN Tegalombo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati semester I Tahun pelajaran 2012/2013. Peningkatan nilai rata-rata yaitu 62 pada kondisi awal menjadi 68 pada Siklus I dan menjadi 78 pada Siklus II. Hasil belajar siswa dari kondisi awal sampai dengan siklus II dapat ditunjukkan pada tabel berikut: Tabel 4.9 Hasil Belajar Siswa pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II No
Ketuntasan
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Frekuensi
%
Frekuensi
%
Frekuensi
%
1
Tuntas
8
40 %
13
65 %
19
95%
2
Belum Tuntas
12
60%
7
35%
1
5%
Peningkatan hasil belajar siswa dari kondisi awal sampai akhir siklus II dapat ditunjukkan pada tabel berikut:
43
Tabel 4.10 Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Kondisi Awal sampai akhir No
Hasil Belajar Siswa
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dari Kondisi Awal ke Siklus I
1
Nilai Rata-rata
2
Ketuntasan Belajar
Dari Siklus I ke Dari Kondisi Awal ke Siklus II Siklus II
6%
11 %
17 %
25 %
30 %
45 %
Dengan hasil belajar berupa rata-rata nilai siswa dan ketuntasan belajar tersebut di atas maka metode demontrasi dianggap sesuai untuk diterapkan pada mata pelajaran Matematika materi Bangun ruang. Terjadi peningkatan aktifitas siswa mulai siklus I dan siklus II.