77
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam analisis ini, penulis akan mengemukakan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan antara program komunikasi harian sebagai kegiatan investor relations PT. Gemilang Sarana Abadi dengan Sikap Positif investor kepada perusahaan. Sumber utama data dalam penelitian ini diperoleh melalui angket berstruktur yang disebarkan kepada para investor perusahaan sebagai responden penelitian. Selain itu untuk melengkapi sumber utama data, maka penulis melakukan teknik pengumpulan data dengan wawancara, agar analisis data selanjutnya menjadi lebih akurat. Populasi dalam penelitian ini adalah investor PT. Gemilang Sarana Abadi yang berjumlah 180 orang, sedangkan jumlah sampel ditentukan sebesar 25% dengan sampel yang diteliti adalah 45 orang.
Penentuan sampel ditentukan
dengan teknik sampling sistematis. Seluruh angket yang disebarkan kepada 45 responden telah diisi sesuai dengan petunjuk pengisian angket. Pertanyaan dalam angket merupakan turunan dari indikator-indikator penelitian sebagai hasil operasionalisai variabel, yang terdiri dari akuntabilitas informasi, prediktabilitas informasi, transparansi, partisipasi, komponaen kognisi, komponen afeksi, dan komponen konasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik korelasional yang berarti mencari derajat hubungan antara variabel-variabel penelitian. Analisis data
Unisba.Repository.ac.id
78
dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik. Analisis deskriptif berkaitan dengan kegiatan pencatatan dan peringkasan hasil-hasil pengamatan terhadap data karakteristik responden dan
variabel-variabel
penelitian secara kuantitatif, kemudian data dikelompokakan dan dimasukkan kedalam tabel, baik tabel tunggal maupun tabel silang, serta diberi penjelasan. Sedangkan analisis statistik adalah statistika yang menyangkut kegiatan penarikan kesimpulan dari fakta-fakta yang berhasil dikumpulkan, serta pengambilan kesimpulan berdasarkan fakta-fakta tersebut. Dalam penelitian ini, digunakan uji statistik koefisien korelasi Rank Spearman (rs) untuk variabel berskala ordinalordinal. Untuk data nominal, sebelum diolah ditransformasikan dulu ke skala ordinal.
4.1 Analisis Deskriptif Merupakan teknik analisis dengan menggunakan uraian untuk menjelaskan jawaban-jawaban yang diberikan responden dalam angket, baik mengenai data responden maupun data variabel. Data yang diperoleh dikelompokkan dan dimasukkan ke dalam tabel tunggal sehingga mempermudah penggambaran situasi. Analisis ini dilakukan untuk memberikan gambaran-gambaran mengenai karakteristik responden dan frekuensi jawaban responden berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan teknik persentase. Perhitungan persentase dilakukan dengan rumus :
Unisba.Repository.ac.id
79
Persentase =
f 100% n
Keterangan: Persentase = proporsi kategori f = frekuensi kategori n = jumlah responden
4.1.1
Analisis Deskriptif Data Responden Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Hubungan antara Program
Komunikasi Harian sebagai Kegiatan Investor Relation PT. Gemilang Sarana Abadi dengan Sikap Positif Investor pada Perusahaan ” dapat dideskripsikan karakteristik responden sebagai berikut:
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Pria Wanita Total
Frekuensi Persentase 29 64,44 16 35,56 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jenis kelamin responden sebagian besar adalah pria yaitu sebanyak 29 orang (64,44%), sedangkan sisanya wanita sebanyak 16 orang (35,56%).
Unisba.Repository.ac.id
80
Tabel 4.2 Usia Responden Usia < 25 th 25 - < 30 th 30 - < 35 th 35 - < 40 th 40 - < 45 th 45 - < 50 th > 50 th Total
Frekuensi
Persentase
0 14 10 10 7 3 1
0,00 31,11 22,22 22,22 15,56 6,67 2,22
45
100 Sumber : Kuesioner 2005
Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa usia responden sebagian besar berusia antara 25 sampai dengan kurang dari 30 tahun yaitu sebanyak 14 orang (31,11%), kemudian usia antara 30 sampai dengan kurang dari 35 tahun dan usia 35 sampai dengan kurang dari 40 tahun masing-masing sebanyak 10 orang (22,22%), usia antara 40 sampai dengan kurang dari 45 tahun sebanyak 7 orang (15,56%), usia antara 45 sampai dengan kurang dari 50 tahun sebanyak 3 orang (6,67%), dan sisanya sebanyak 1 orang (2,22%) berusia 50 tahun atau lebih. Bisnis Forex merupakan bisnis yang terbilang baru di Indonesia, selain itu bisnis Forex selain mempunyai banyak nilai keuntungan, juga memiliki resiko. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa yang masuk ke usia produktif yang banyak tertarik terjun ke bisnis ini.
Unisba.Repository.ac.id
81
Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Responden Pendidikan Terakhir Tamat SMP/Sederajat Tamat SMA/Sederajat Tamat Diploma/D3 Tamat Perguruan Tinggi/S1 Tamat S2 Tamat S3 Total
Frekuensi 0 5 8 29 3 0 45
Persentase 0,00 11,11 17,78 64,44 6,67 0,00 100 Sumber : Kuesioner 2005
Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa mayoritas responden berpendidikan tamat Preguruan Tinggi/S1 yaitu sebanyak 29 responden (64,44%), kemudian responden yang tamat Diploma/D3 sebanyak 8 responden (17,78%), sedangkan responden yang tamat dari SMA/sederajat 5 orang (11,11%), dan sisanya sebanyak 3 orang (6,67%) merupakan responden tamatan S2. Bisnis forex membutuhkan tingkat pemahaman yang tinggi dalam menyerap informasi dalam kaitannya dengan keputusan transaksi. Sehingga wajar bila yang tertarik pada bisnis ini adalah mereka yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi. Tapi masih terdapat 11,11 persen berpendidikan tamatan SMA. Berdasarkan hasil wawancara, mereka termasuk ke kategori usia diatas 40 tahun dan secara materi sudah cukup mapan. Tabel 4.4 Jenis Pekerjaan Responden Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil Pegawai swasta Wiraswasta/pengusaha ABRI Profesional Total
Frekuensi 5 20 20 0 0 45
Persentase 11,11 44,44 44,44 0,00 0,00 100 Sumber : Kuesioner 2005
Unisba.Repository.ac.id
82
Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jenis pekerjaan responden adalah pegawai swasta dan wiraswasta/pengusaha yaitu masing-masing sebanyak 20 orang (44,44%), sisanya sebanyak 5 orang (2,41%) bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil. Pegawai swasta dan pengusaha memiliki tingkat penghasilan tertentu yang lebih besar daripada pegawai non swasta.
Bisa dilihat pada tabel dibawah,
pendapatan responden
Tabel 4.5 Pendapatan Responden Pendapatan 1,000,000 – < 1,500,000 1,500,000 – < 2,000,000 2,000,000 – < 2,500,000 > 2,500,000 Total
Frekuensi Persentase 2 4,44 2 4,44 14 31,11 27 60,00 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa responden mayoritas mempunyai pendapatan antara diatas Rp 2,500,000 yaitu sebanyak 27 orang, (60,00%), kemudian sebanyak 14 orang (31,11%) mempunyai pendepatan antara Rp 2,000,000,00 sampai dengan kurang dari Rp 2.500.000,00, sedangkan sisanya mempunyai pendapatan antara Rp 1,500,000,00 sampai dengan kurang dari Rp 2.000.000,00 dan yang berpendapatan antara Rp 1,000,000,00 sampai dengan kurang dari Rp 1,500,000,00 masing-masing sebanyak 2 orang (4,44%). Investor PT. GSA mempunyai persyaratan menyetor sejumlah uang dan dana simpanan yang dibutuhkan saat call margin yang cukup besar. Jadi hanya
Unisba.Repository.ac.id
83
mereka yang mempunyai pendapatan yang cukup tinggi, yang bisa memiliki dana tabungan yang jumlahnya bisa mencapai diatas 10 juta. Berdasarkan wawancara, para investor menyiapkan dana yang jumlahnya berkisar antara 15 – 30 juta untuk ikut dalam mekanisme trading ini.
Tabel 4.6 Status Kepemilikan Status Investor Induvidu Lembaga Total
Frekuensi 45 0 45
Persentase 100,00 0,00 100
Pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa status investor PT. Gemilang Sarana Abadi Bandung semuanya berstatus untuk individu yaitu sebanyak 45 orang (100,00%). Dengan demikian dana yang diinvestasikan di bisnis Forex merupakan milik investor pribadi. Salah satu peserta Forex Margin Trading adalah investorinvestor kecil yang terdiri dari perusahaan-perusahaan kecil dan peroranganperorangan. PT. Gemilang Sarana Abadi sampai saat ini memang lebih fokus pada menarik nasabah perorangan, melalui kegiatan prospecting yang dilakukan oleh para account officer, adapun investor yang menjadi tujuan prospecting ini dipilih berdasarkan rekomendasi yaitu mereka yang memang mempunyai penghasilan yang tinggi.
Unisba.Repository.ac.id
84
Tabel 4.7 Jangka Waktu Menjadi Investor Jangka waktu menjadi investor < 1 tahun 1 - < 2 tahun 2 - < 3 tahun > 3 tahun Total
Frekuensi
Persentase
16 22 4 3
35,56 48,89 8,89 6,67
45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa jangka waktu responden menjadi investor sebagian besar antara 1 sampai kurang dari 2 tahun yaitu sebanyak 22 orang (48,89%), kemudian sebanyak 16 orang (35,56%) menjadi investor kurang dari 1 tahun, dan sebanyak 4 orang (8,89%) merupakan investor antara 2 samapai kurang dari 3 tahun, sedangkan sisanya sebanyak 3 orang (6,67%) merupakan responden yang telah lebih dari 3 tahun menjadi investor di PT. Gemilang Sarana Abadi Bandung. PT. Gemilang Sarana Abadi telah berdiri selama 5 tahun, dari hasil penelitian diatas, dapat dilihat bahwa jangka waktu investor mayoritas 2 tahun kebawah. Ini menandakan bahwa bisnis forex memang masih terbilang baru, selain itu berdasarkan wawancara bahwa mereka tidak menjadikan bisnis ini sebagai investasi jangka panjang. Ini disebabkan karena bisnis ini investor dapat menarik dananya setiap saat.
Unisba.Repository.ac.id
85
4.1.2 Analisis Deskriptif Data Penelitian Merupakan deskripsi jawaban responden untuk melihat kecenderungan responden dalam menjawab pernyataan setiap item pertanyaan yang merupakan turunan dari indikator variabel penelitian. Gambaran jawaban responden dapat dilihat sebagai berikut : 4.1.2.1 Analisis Data Penelitian Variabel Program Komunikasi Harian (X) 4.1.2.1.1 Analisis Data Sub Variabel X1 : Akuntabilitas Informasi Tabel 4.8 Daya Tanggap Public Relations Officer Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi Persentase 5 11,11 39 86,67 1 2,22 0 0,00 0 0,00 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Public Relations PT. Gemilang Sarana Abadi (PT.GSA) cepat tanggap dalam merespon kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh investor”. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 5 orang (11,11%), kemudian responden yang setuju sebanyak 39 orang (86,67%), walaupun ada yang memberi jawaban netral sebanyak 1 orang (2,22%). Menurut Le Boeuf, tanggap berarti ada di tempat, bisa dihubungi dan dapat menolong pelanggan (dalam hal ini investor) setiap mereka menghadapi
Unisba.Repository.ac.id
86
masalah. (Le Boeuf, 1992:106). Hal ini serupa juga diungkapkan oleh Kotler bahwa pelayanan pelanggan yaitu semua kegiatan untuk mempermudah pelanggan menghubungi pihak yang tepat dalam perusahaan serta mendapatkan pelayanan, jawaban dan penyelesaian masalah dengan cepat dan memuaskan. (Kotler, 1995:51) Dapat disimpulkan bahwa PR Officer PT. GSA telah baik dalam hal merespon kebutuhan informasi responden, berkaitan dengan analisis situasi pasar saat itu. Hal ini disebabkan bahwa merupakan hal yang sangat vital dalam kegiatan investor relations, karena aktivitas utama dalam investor relations adalah pelayanan informasi.
Tabel 4.9 Kemampuan Menanggapi Pertanyaan Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi Persentase 6 13,33 33 73,33 6 13,33 0 0,00 0 0,00 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Public Relations PT. Gemilang Sarana Abadi (PT.GSA) selalu mampu menanggapi pertanyaan dari investor (saya) mengenai berbagai tindakan dalam mekanisme “trading” yang dilakukan perusahaan”. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 6 orang (13,33%), kemudian
Unisba.Repository.ac.id
87
responden yang setuju sebanyak 33 orang (73,33%), sedangkan sisanya yang netral sebanyak 6 orang (13,33%). Berdasarkan jawaban responden tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa PT. Gemilang Sarana Abadi telah menerapkan prinsip akuntabilitas, dimana manajemen dituntut agar memiliki kemampuan menanggapi pertanyaan dari stakeholders khususnya investor atas berbagai tindakan yang mereka lakukan. Berdasarkan wawancara dengan responden, salah satu alternatif pengambilan keputusan yang banyak dipilih oleh investor PT. Gemilang Sarana Abadi adalah sistem full authority, dimana investor memberikan kepercayaan penuh kepada pialang untuk dapat membuka dan menutup posisi tanpa harus mengkonsultasikan pembukaan dan penutupan posisinya pada investor. Namun demikian setiap keputusan yang diambil, yang berimbas pada keuntungan atau kerugian dalam transaksi sudah dipertanggungjawabkan kepada investor secara terbuka dan jujur.
Tabel 4.10 Kesesuaian Informasi dengan Kebutuhan Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi Persentase 9 20,00 28 62,22 8 17,78 0 0,00 0 0,00 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Dari tabel 4.10 kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Informasi yang didapat oleh investor (saya) dari PT. Gemilang
Unisba.Repository.ac.id
88
Sarana Abadi (PT.GSA) sesuai dengan yang dibutuhkan oleh investor (saya)”. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 9 orang (20,00%), kemudian responden yang setuju sebanyak 28 orang (62,22%), sedangkan sisanya sebanyak 8 orang (17,78%)menjawab netral. Informasi yang diberikan telah sesuai dengan kebutuhan, artinya jika misalnya investor menanyakan tentang pergerakan mata uang, maka PR akan menjawab hal-hal seputar masalah tersebut, tidak kurang dan tidak lebih. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Ellis et al (1982) bahwa “perusahaan memiliki tanggung jawab dalam menyampaikan fakta dan penjelasan yang dibutuhkan investor, dalam hal ini praktisi Public Relations harus mempertimbangkan apakah informasi yang disampaikan sudah memenuhi kebutuhan mereka atau belum”.
Tabel 4.11 Tanggapan Responden tentang Laporan Keuangan Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi 5 36 4 0 0 45
Persentase
11,11 80,00 8,89 0,00 0,00 100 Sumber : Kuesioner 2005
Dari tabel 4.11 kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Laporan keuangan mengenai pengelolaan dana investor (saya) oleh
perusahaan
dapat
dipercaya
serta
dapat
dipertanggung
jawabkan
kebenarannya”. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju
Unisba.Repository.ac.id
89
sebanyak 5 orang (11,11%), kemudian responden yang setuju sebanyak 36 orang (80,00%), sedangkan sisanya responden yang netral sebanyak 4 orang (8,89%). Laporan Keuangan yang diberikan merupakan ringkasan aktivitas usaha(trading) yang menggambarkan hasil usaha bersih atau kerugian yang timbul dari usaha forex tersebut. Berdasarkan data tabel diatas, PT. Gemilang Sarana Abadi telah memberikan/menyampaikan laporan keuangan secara jujur, tidak ada manipulasi walaupun terdapat kerugian, karena sebelumnya responden telah menyadari bahwa kerugian merupakan resiko dari bisnis Forex. Seperti dilansir dari Majalah Swa, edisi Maret 2001, diungkapkan bahwa bagi pemodal, yang paling ditakuti adalah bukan kerugian, melainkan ketertutupan perusahaan. Kerugian merupakan bagian dari kegiatan bisnis atau bahkan bagian dari hidup itu sendiri.
4.1.2.1.2 Analisis Data Sub Variabel X2 : Prediktabilitas Informasi Tabel 4.12 Tanggapan Responden tentang Jaminan Hukum Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi Persentase 12 26,67 32 71,11 1 2,22 0 0,00 0 0,00 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “PT. Gemilang Sarana Abadi (PT.GSA)
memberikan jaminan
Unisba.Repository.ac.id
90
hukum kepada investor (saya) karena investasi dilaksanakan didasarkan pada kontrak perjanjian kerjasama yang lengkap dan terperinci, termasuk masalah resiko serta cara meminimalisasikannya”. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 12 orang (26,67%), kemudian responden yang setuju sebanyak 32 orang (71,11%), sedangkan responden yang netral sebanyak 1 orang (2,22%). Berdasarkan jawaban yang diberikan oleh responden, dapat disimpulkan bahwa PT. GSA telah memberikan jaminan hukum sebagai penerapan prinsip prediktabilitas dari good corporate governance, dengan adanya kontrak yang lengkap dan terperinci, yang menjamin keamanan dalam berinvestasi, termasuk didalamnya keuntungan serta resiko dalam mekanisme trading serta cara meminimalisasikan resiko tersebut. Setelah investor memahami dan menyetujui kontrak tersebut barulah proses investasi dimulai. Jaminan hukum yang diberikan perusahaan juga karena PT. Gemilang Sarana Abadi merupakan perusahaan yang legal dan jelas status hukumnya. Membuat investor merasa aman dalam menginvestasikan dananya di perusahaan ini. Untuk jaminan keamanan dan investasi para investor , pihak perusahaan mengeluarkan surat perjanjian kontrak kerja yang telah disetujui oleh NOTARIS.
Unisba.Repository.ac.id
91
Tabel 4.13 Tanggapan Responden tentang Jaminan Atas Hak Investor Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi Persentase 12 26,67 31 68,89 2 4,44 0 0,00 0 0,00 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Dari tabel 4.13 kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Public Relations PT. Gemilang Sarana Abadi mampu memberikan jaminan atas hak-hak bagi investor untuk dilindungi dari praktek kecurangan dalam mekanisme trading yang dapat merugikan investor (saya)”. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 12 orang (26,67%), kemudian responden yang setuju sebanyak 31 orang (68,89%), sedangkan responden yang netral sebanyak 2 orang (4,44%), dan yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Tidak dapat dipungkiri dalam bisnis forex ini banyak pialang yang nakal, dalam artian culas dalam memanipulasi keuntungan serta kerugian investor dalam mekanisme trading. Menurut Ibu Tia, Pialang culas adalah pialang yang melakukan penipuan dengan memberi janji-janji keuntungan yang besar bagi para investor, tapi kemudian dana yang ditanamkan investor dengan cepat akan „menguap‟ karena transaksi-transaksi yang dilakukan tanpa perhitungan dan tanpa analisis yang baik karena tujuan si pialang adalah mendapatkan komisi sebanyakbanyaknya untuk dirinya sendiri, karena semakin banyak transaksi yang dilakukannya semakin banyak komisi untuknya. Baik dalam keadaan si investor
Unisba.Repository.ac.id
92
rugi maupun untung komisi untuk pialang dan perusahaan tetap dipotong rata-rata sebesar USD 50 per transaksi. Ini dilakukan perusahaan agar perusahaan mendapat keuntungan berupa komisi dari transaksi-transaksi tersebut. Atas dasar itu, PT. Gemilang Sarana Abadi berusaha selalu melibatkan investor dalam keputusan trading serta menyampaikan informasi serta data data rasional sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan
untuk
menjamin tidak ada manipulasi didalamnya.
Tabel 4.14 Jaminan Bagi Responden Atas Kerugian Investasi Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi 4 24 15 2 0 45
Persentase
8,89 53,33 33,33 4,44 0,00 100 Sumber : Kuesioner 2005
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Kerugian investasi di PT.Gemilang Sarana Abadi telah dibatasi dan dijamin ”. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 4 orang (8,89%), responden yang setuju sebanyak 24 orang (53,33%), responden yang netral sebanyak 15 orang (33,33%), sisanya menjawab tidak setuju sebanyak 2 orang (4,44%). Permasalahan yang biasanya terjadi dalam bisnis forex adalah persoalan transaksi (trading) yang dilakukan para pialang sering menimbulkan kerugian
Unisba.Repository.ac.id
93
yang besar bagi para investor. Banyak hal yang mempengaruhinya, antara lain, pertama: perusahaan mengijinkan trader yang belum lulus ujian pialang untuk ikut bertransaksi. Trader yang baru didunia forex yang umumnya belum memiliki sertifikat kelulusan ujian pialang tentu saja masih mentah dalam analisis pasar. Akibatnya kesalahan analisis membuahkan kerugian dalam transaksi mereka. Namun demikian, ada saja perusahaan baik yang bertanggung jawab terhadap investornya. Seperti yang dilakukan olaeh PT. Gemilang Sarana Abadi yang mengadakan ujian khusus dan simulasi bagi para trader yang mendaftar supaya mereka mendapatkan trader-trader yang handal dalam bertransaksi. Ada pula yang mensyaratkan para marketingnya untuk mencari investor yang memenuhi dua ketentuan yaitu investor yang memang memiliki dana „lebih‟ sehingga bila terjadi kerugian di luar rencana, bukan merupakan suatu kehilangan yang besar bagi si investor, dan syarat kedua yaitu investor yang memang suka atau sudah bermain di dunia forex atau paling tidak dia mengerti perdagangan mata uang sehingga tau benar keuntungan dan resiko „bermain‟ forex. PT. Gemilang Sarana Abadi juga menerapkan capital management, dengan mempertimbangkan besarnya modal yang harus diputar di pasar Forex. Manajemen kapital ini menjadi penting, meskipun investaor memiliki keyakinan yang besar terhadap trend pergerakan harga. Setiap transaksi, terlebih dahulu diinformasikan oleh Financial Consultant, sebelum melakukan transaksi, yang handal dan berpengalaman spesialis di pasar uang, dimana kerugian dibatasi sekecil mungkin.
Unisba.Repository.ac.id
94
Adanya tanggapan responden yang tidak setuju dan netral atas jaminan kerugian investasi di PT. Gemilang Sarana Abadi, berdasarkan wawancara mereka adalah
yang
menganut
sistem
No
Authority,
dimana
investor
tidak
memperbolehkan pialang untuk membuka atau menutup posisi, disini pialang dan pr officer hanya berfungsi sebagai konsultan dan memberi informasi, sedangkan pembukaan dan penutupan posisi dilakukan sepenuhnya oleh investor. Dan hal ini seringkali menimbulkan kerugian karena minimnya pengalaman investor dalam melakukan trading. Menurut wawancara dengan Ibu Tia dan beberapa pialang dari PT, Gemilang Sarana Abadi,
resiko kerugian sebenarnya dapat dihindari dengan
analisa dan prediksi yang tepat dan berhati-hati. Kerugian terjadi jika terjadinya kesalahan prediksi dan pengambilan posisi sehingga harga yang misalnya diharapkan naik, malah turun. Selain itu, terdapat resiko maksimum berupa pelikuidasian otomatis oleh PT. Gemilang Sarana Abadi ketika terjadi floating loss terhadap posisi yang masih terbuka. Pada level ini PT. GSA akan melikuidasi/menutup posisi secara otomatis guna menhindarkan kerugian yang lebih besar yang melebihi nilai jaminan (dana) yang dimiliki investor. Ada beberapa cara meminimalisasi resiko, antara lain : 1. Cut Loss Setelah tahu bahwa terdapat kesalahan pengambilan posisi dan harga bergerak berlawanan dari prediksi, maka pialang dapat menganjurkan agar investor melakukan cut loss yaitu menutup posisi guna menghinari kerugian yang lebih
Unisba.Repository.ac.id
95
besar. Cut Loss biasanya dilakukan setelah harga bergerak (rugi) 25 – 50 point, tergantung keinginan dari investor. 2. Locking Setelah tahu bahwa terdapat kesalahan pengambilan posisi dan harga bergerak berlawanan dari prediksi, maka pialang dapat menganjurkan agar investor melakukan locking, yaitu mengambil posisi kebalikan dari posisi awal. 3. Reverse Reverse dilakukan jika harga bergerak berlawanan dengan prediksi, gunanya adalah untuk taking profit yang diharapkan dapat menutup kerugian yang telah ada. 4. Average Memasang posisi yang searah dengan posisi semula pada currency yang sama dan jumlah boleh sama atau tidak.
Tabel 4.15 Tanggapan Responden tentang Jaminan Kerahasiaan Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi Persentase 2 4,44 37 82,22 6 13,33 2 4,44 0 0,00 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “PT. Gemilang Sarana Abadi menjamin kerahasiaan dana investor
Unisba.Repository.ac.id
96
(saya) dan menjamin keutuhan kerjasama jangka panjang”. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 2 orang (4,44%), responden yang setuju sebanyak 37 orang (82,22%), responden yang netral sebanyak 6 orang (13,33%), sisanya menjawab tidak setuju sebanyak 2 orang (4,44%), Berdasarkan tabel tersebut, sebagian responden berpendapat bahwa PT. Gemilang Sarana Abadi telah menjamin kerahasiaan dana investor, namun masih adanya responden yang netral serta tidak setuju pada pernyataan tersebut harus diperhatikan secara serius, karena ternyata masih ada yang merasa kerahasiaan investor belum terjamin, ini mungkin disebabkan adanya kecurigaan-kecurigaan investor bahwa data mereka disampaikan pada pihak lain. Menurut Ibu Tia, hal ini tidak mungkin dilakukan oleh perusahaan karena hal itu telah tercantum dalam kontrak perjanjian investasi yang dipegang teguh oleh pihak perusahaan. Untuk itu PR diharapkan untuk lebih dapat
menanamkan kepercayaan kepada para
investor tentang kerahasiaan dana investasi mereka.
Tabel 4.16 Tanggapan Responden tentang Ketepatan Informasi Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi Persentase 0 0,00 31 68,89 8 17,78 6 13,33 0 0,00 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Public Relations PT. Gemilang Sarana Abadi (PT. GSA) mampu
Unisba.Repository.ac.id
97
memberikan informasi mengenai prospek usaha secara tepat kepada investor (saya) sehingga dapat mengurangi kerugian yang ditimbulkan dalam mekanisme perdagangan”. Jawaban responden yang memberi pernyataan setuju sebanyak 31 orang (68,89%), responden yang setuju netral 8 orang (17,78%), sisanya responden yang tidak setuju sebanyak 6 orang (13,33%). Informasi yang diberikan kepada para investor telah dianalisa secara cermat berdasarkan data-data fundamental dan teknikal. Selain itu di PT. Gemilang Sarana Abadi ada sistem Capital Manajemen, dimana sebuah keputusan transaksi yang mempertimbangkan besarnya modal yang harus diputar di pasar Forex. Setiap transaksi terlebih dahulu diinformasikan oleh Financial Consultant yang sebelumnya telah menganalisis pasar, baik itu dari sisi pasar maupun cash management. Masih adanya pendapat responden yang netral dan tidak setuju terhadap pernyataan tersebut, disebabkan karena investor yang mengalami kerugian transaksi karena keputusan yang dibuat. Sehingga mereka merasa bahwa kerugian tersebut disebabkan oleh kesalahan pemberian data yang mempengaruhi keputusan transaksi. Padahal sebenarnya telah diketahui bahwa selain keuntungan, bisnis ini ada kalanya mengalami kerugian, walaupun data data yang dijadikan pertimbangan alam pengambilan keputusan telah dianalisa secara mendalam.
Unisba.Repository.ac.id
98
Tabel 4.17 Kemampuan Memberikan Saran yang Rasional Pernyataan Sangat tidak setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi Persentase 0 0,00 35 77,78 4 8,89 6 13,33 0 0,00 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Public Relations PT. GSA mempunyai kemampuan dalam memberikan saran yang rasional karena berdasarkan analisa-analisa terhadap situasi yang berpengaruh terhadap mekanisme perdagangan valas”. Jawaban responden yang memberi pernyataan setuju sebanyak 35 orang (77,78%), responden yang setuju netral 4 orang (8,89%), sisanya responden yang tidak setuju sebanyak 6 orang (13,33%). Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa responden telah mempunyai kepercayaan atas data-data serta informasi yang diberikan.
Masih
adanya pendapat responden yang netral dan tidak setuju terhadap pernyataan tersebut, disebabkan karena investor yang mengalami kerugian transaksi karena keputusan yang dibuat. Sehingga mereka merasa bahwa kerugian tersebut disebabkan oleh kesalahan pemberian data yang mempengaruhi keputusan transaksi. Padahal sebenarnya telah diketahui bahwa selain keuntungan, bisnis ini ada kalanya mengalami kerugian, walaupun data data yang dijadikan pertimbangan alam pengambilan keputusan telah dianalisa secara mendalam. Ada kalanya terdapat ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu yang bisa
Unisba.Repository.ac.id
99
mengakibatkan fluktuasi harga valuta asing. Pertimbangan
yang sehat
mengandung unsur kehati-hatian sehingga penyajian informasi tidak melebih lebihkan atau mengurangi hakikat transaksi atau kejadian.
Tabel 4.18 Kemampuan Memberikan Informasi yang Relevan Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi Persentase 0 0,00 42 93,33 3 6,67 0 0,00 0 0,00 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Public Relations PT. Gemilang Sarana Abadi (PT. GSA) selalu tepat waktu dalam memberikan informasi yang relevan dengan proses pengambilan keputusan trading”. Jawaban responden yang memberi pernyataan setuju sebanyak 42 orang (93,33%), sisanya responden yang netral 3 orang (6,67%), Yang dimaksud dengan informasi yang relevan adalah informasi yang ada hubungannya atau ada kepentingannya dengan bagi si penerima. Agar suatu informasi relevan untuk pengambilan keputusan, maka informasi serta data-data yang diberikan haruslah tepat waktu. Dalam mekanisme forex margin trading ini pergerakan harga berubah setiap detik selama 24 jam. Informasi yang tidak dapat disampaikan tepat waktu dapat merugikan pihak investor karena investor terlambat dalam mengambil keputusan investasi. Dalam hal lain, informasi yang
Unisba.Repository.ac.id
100
tidak tepat waktu hanya akan sekadar menjadi berita yang tidak mempengaruhi keputusan. Menurut Kretarto (2002:40) keadaan tersebut tidak baik karena mencerminkan kredibilitas penyaji informasi. Berdasarkan tanggapan dari responden, dapat disimpulkan bahwa PR telah mampu dalam memberikan informasi yang relevan secara tepat waktu.
Tabel 4.19 Ketepatan Waktu Memberikan Informasi Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi Persentase 0 0,00 36 80,00 9 20,00 0 0,00 0 0,00 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Penyampaian informasi-informasi selalu tepat waktu oleh Public Relations PT. Gemilang Sarana Abadi (PT. GSA) dapat mengurangi resiko kerugian
karena terlambat dalam mengambil keputusan dalam mekanisme
trading”. Jawaban responden yang memberi pernyataan setuju sebanyak 36 orang (80,00%), responden yang netral 9 orang (20,00%). Sesuai dengan pendapat Seitel bahwa Praktisi investor relations harus dapat menjamin bahwa publiknya memperoleh informasi yang utuh, seimbang dan tepat waktu, sehingga mereka dapat mengambil keputusan membeli, mempertahankan dan menjual sahamnya” (Seitel, 2001:458)
Unisba.Repository.ac.id
101
Dengan demikian, bisa diambil kesimpulan bahwa PR PT. GSA telah melaksanakan kewajiban untuk menyampaikan informasi secara tepat waktu kepada responden, sesuai dengan kebutuhan dalam mengambil keputusan transaksi. Agar suatu informasi relevan untuk pengambilan keputusan, maka informasi serta data-data yang diberikan haruslah tepat waktu. Dalam mekanisme forex margin trading ini pergerakan harga berubah setiap detik selama 24 jam. Informasi yang tidak dapat disampaikan tepat waktu dapat merugikan pihak investor karena investor terlambat dalam mengambil keputusan investasi. Dalam hal lain, informasi yang tidak tepat waktu jhanya akan sekadar menjadi berita yang tidak mempengaruhi keputusan. Menurut Kretarto (2002:40) keadaan tersebut tidak baik karena mencerminkan kredibilitas penyaji informasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bagi responden, informasi dari PR telah disampaikan dengan tepat waktu sehingga mengurangi kerugian dari para investor.
Tabel 4.20 Ketepatan Waktu dalam Penyampaian Laporan Keuangan Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi 4 38 3 0 0 45
Persentase 8,89 84,44 6,67 0,00 0,00 100 Sumber : Kuesioner 2005
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Laporan keuangan dari PT. Gemilang Sarana Abadi (PT. GSA)
Unisba.Repository.ac.id
102
selalu diberikan kepada investor (saya) tepat waktu”. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 4 orang (8,89%), kemudian responden yang setuju sebanyak 38 orang (84,44%), sedangkan sisanya responden yang netral sebanyak 3 orang (6,67%). PT. Gemilang Sarana Abadi telah memenhui kewajiban pemberian laporan keuangan setelah transaksi dilaksanakan. Walaupun tidak diberikan secara langsung saat itu juga karena investor tidak selamanya berada di tempat, namun setiap hasil dari transaksi selalu dilaporkan oleh PR melalui telepon langsung kepada investor, sehingga investor dapat mengetahui perkembangan investasi mereka. Penyampaian laporan keuangan disampaikan secara tiap hari, dengan demikian investoar dapat mengawasi secara langsung investasi melalui laporan keuangan yang diberikan setiap hari.
4.1.2.1.3 Analisis Data Sub Variabel X3 Transparansi Informasi Tabel 4.21 Tanggapan Responden Tentang Keterbukaan Informasi Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi Persentase 5 11,11 35 77,78 5 11,11 0 0,00 0 0,00 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “PT. Gemilang Sarana Abadi menganut sistem manajemen terbuka karena investor dapat mengetahui semua transaksi yang dilakukan karena laporan
Unisba.Repository.ac.id
103
hasil perkembangan dana dapat dilihat setiap saat”. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 5 orang (11,11%), kemudian responden yang setuju sebanyak 35 orang (77,78%) sedangkan responden yang netral sebanyak 5 orang (11,11%). Keterbukaan disini dimaksudkan bahwa investor selalu dilibatkan dalam setiap transaksi. Selain itu berkaitan dengan tabel sebelumnya mengenai laporan keuangan yang disampaikan setiap hari dan dibuat langsung begitu proses transaksi selesai. Keterbukaan merupakan hal yang esensial dalam paelaksanaan investor relations, sesuai dengan pendapat Lewis D. Gillbert (Cutlip et al, 1999: 474) yang mengemukakan bahwa “keterbukaan terhadap publik menunjukkan penampilan yang baik dari suatu perusahaan”. Masih adanya responden yang menjawab netral, berdasarkan wawancara dengan responden, ini lebih dikarenakan kadangkala suatu proses transaksi tidak dapat dikonfirmasikan kepada responden, dengan alasan responden waktu transaksi yang sudah terlalu malam, dimana responden sedang istirahat. Seperti diketahui bahwa transaksi dalam forex margin trading bisa terjadi dalam 24 jam dan beberapa kali dalam satu hari. Kadangkala terjadi transaksi yang dilakukan lewat tengah malam sehingga tidak memungkinkan untuk menghubungi responden terlebih dahulu. Perusahaan tetap beroperasi selam 24 jam sehari dari hari SENIN – JUM‟AT untuk mengikuti pergerakan pasar untuk semua mata uang yang online selama 24 jam.
Unisba.Repository.ac.id
104
Tabel 4.22 Tanggapan TentangKeleluasaan Mengakses Informasi Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi 5 37 3 0 0 45
Persentase 11,11 82,22 6,67 0,00 0,00 100 Sumber : Kuesioner 2005
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Investor (saya) diberikan keleluasaan dalam mengakses informasi melalui situs internet yang
khusus disediakan oleh perusahaan”. Jawaban
responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 5 orang (11,11%), kemudian responden yang setuju sebanyak 37 orang (82,22%), sedangkan sisanya responden yang netral sebanyak 3 orang (6,67%). Berdasarkan data diatas dapat kita dapat mengetahui bahwa, PT. Gemilang Sarana Abadi telah menanamkan prinsip transparansi dalam pengelolaan perusahaan, dengan memberikan keleluasaan bagi investor dalam mengakses informasi melalui situs internet. Hal ini disebabkan mekanisme Forex Margin Trading di PT. Gemilang Sarana Abadi didukung oleh staf 24 jam, dilengkapi dengan Reuters money 2000, telerate dan internet, selain itu menyediakan morning briefing/morning call dan market analysis setiap saat. Communication akses kedealing room dan department lain melalui dua nomor hunting dengan fasilitas rekaman pembicaraan. Hal ini merupakan bentuk pelayanan dari PT. Gemilang Sarana Abadi kepada para investor.
Unisba.Repository.ac.id
105
Tabel 4.23 Tanggapan Tentang Kemudahan Memperoleh Informasi Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi Persentase 8 17,78 31 68,89 5 11,11 1 2,22 0 0,00 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Investor (saya) mendapatkan kemudahan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan karena narasumber informasi di PT. Gemilang Sarana Abadi mudah dihubungi setiap saat baik secara langsung atau via telepon”. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 8 orang (17,78%), kemudian responden yang setuju sebanyak 31 orang (68,89%), sedangkan responden yang netral sebanyak 5 orang (11,11%), dan yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 orang (2,22%). Secara keseluruhan, dapat diambil kesimpulan bahwa narasumber informasi di PT. Gemilang Sarana Abadi mudah dihubungi baik secara langsung maupun via telepon, hal ini berkaitan dengan kebutuhan informasi yang terus menerus, baik berkaitan dengan hasil transaksi, market analysis sebelum transaksi, ataupun informasi-informasi yang dibuthkan lainnya. Masih adanya responden yang menjawab netral dan tidak setuju perlu mendapatkan perhatian karena berdasarkan wawancara dapat diketahui bahwa masih adanya sikap nara sumber informasi dalam hal ini staf PR ataupun account executive yang susah dihubungi atau tidak berada di tempat. Sehingga menyulitkan responden dalam memperoleh
Unisba.Repository.ac.id
106
informasi yang dibutuhkan. Implementasi prinsip transparansi dapat dilihat dari tersedianya informasi yang dapat dipercaya, terbuka, relevan dan mudah dimengerti yang dapat diperoleh secara mudah oleh pihak investor. Dalam dunia investasi yang terpenting adalah bagaimana kita dapat mengambil keputusan transaksi yang terbaik, agar nilai Return of Investment (ROI) para nasabah dapat tumbuh optimum. Mengelola dana yang diinvestasikan di pasar valuta global, memerlukan kemampuan untuk menyerap seluruh informasi dari berbagai media yang disediakan. Setelah itu, seluruh informasi menjadi masukan untuk kemudian dianalisa, dan ditindak-lanjuti. Untuk itu PR Officer PT. Gemilang Sarana Abadi diharapkan untuk lebih meningkatkan pelaksanaan prinsip transparansi, sebagai bentuk pelayanan dalam hubungan dengan para investor.
Tabel 4.24 Tanggapan Tentang Kelengkapan Informasi Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi Persentase 6 13,33 34 75,56 5 11,11 0 0,00 0 0,00 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Investor (saya) dapat memperoleh informasi secara lengkap baik secara langsung, tertulis serta melalui fasilitas Reuter/Telerate Screen dari situs
Unisba.Repository.ac.id
107
internet yang tersedia”. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 6 orang (13,33%), kemudian responden yang setuju sebanyak 34 orang (75,56%), sedangkan responden yang netral sebanyak 5 orang (11,11%), dan yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Kelengkapan informasi, berarti informasi yang disampaikan mencakup keseluruhan/lengkap. “Praktisi investor relations harus dapat menjamin bahwa publiknya memperoleh informasi yang utuh, seimbang serta tepat waktu, sehingga mereka dapat mengambil keputusan membeli, mempertahankan dan menjual sahamnya”, (Seitel, 2001:458) Lebih lanjut Cutlip et al menyatakan bahwa “pada prakteknya, yang menjadi kunci bagi kemajuan manajemen perusahaan adalah investor dan keberhasilan kampanye yang dilakukan oleh bagian Public Relations. Keuntungan perusahaan sangat ditentukan oleh penyediaan informasi yang lengkap dan aktual, baik itu informasi baik maupun buruk, yang mempengaruhi keputusan investasi masyarakat pemodal”. Berdasarkan hal tersebut, dikaitkan dengan tanggapan responden untuk permasalahan kelengkapan informasi yang disampaikan, dapat disimpulkan bahwa PR PT. Gemilang Sarana Abadi telah mampu menyampaikan informasi yang dibutuhkan oleh investor secara lengkap. Kelengkapan informasi merupakan salah satu syarat bagaimana informasi harus memenuhi kualitas keandalan. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan
Unisba.Repository.ac.id
108
mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan dank arena itu menjadi tidak dapat diandalkan dan tidak sempurna ditinjau dari segi relevansi.
Tabel 4.25 Tanggapan Tentang Kejelasan Informasi Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi Persentase 3 6,67 39 86,67 3 6,67 0 0,00 0 0,00 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Informasi yang disampaikan oleh Public Relations PT. Gemilang Sarana Abadi (PT. GSA) tidak bertele-tele dan mudah dimengerti, karena menggunakan bahasa yang sederhana serta disertai penjelasan bila menggunakan istilah yang bersifat teknis”. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 3 orang (6,67%), kemudian responden yang setuju sebanyak 39 orang (86,67%), sedangkan responden yang netral sebanyak 3 orang (6,67%), dan yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Kejelasan informasi, maksudnya informasi harus terbebas dari makna ganda yang dapat menimbulkan pengertian yang kontroversi. Dalam hal ini adalah pemilihan kata/istilah yang mudah dipahami, penggunaan bahasa dan juga pemaparan pesan secara sistematis dan berurutan. Dalam bisnis Forex margin trading, terdapat banyak istilah teknis yang menuntut pemahaman yang mendalam baik oleh investor, beraitan dengan hal
Unisba.Repository.ac.id
109
tersebut dapat disimpulkan bahwa Public Relations PT. Gemilang Sarana Abadi mempunyai kemampuan untuk menjelaskan informasi-informasi yang bersifat teknis yang berkaitan dengan bisnis forex ini. Hal yang membedakan praktisi investor relations dengan bentuk lain dari praktek public relations adalah spesialisasi dalam hal keahlian finansial dan pengalaman yang dibutuhkan agar dapat berkomunikasi secara efektif dengan khalayak tertentu, baik itu investor individu maupun institusi serta para analis.
4.1.2.1.1 Analisis Data Sub Variabel X4 : Partisipasi Informasi
Tabel 4.26 Tanggapan tentang Partisipasi dalam Pengambilan Keputusan Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi Persentase 0 0,00 36 80,00 7 15,56 2 4,44 0 0,00 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Public Relations PT. Gemilang Sarana Abadi (PT. GSA) memberikan kesempatan kepada Investor (saya) untuk selalu terlibat dalam proses pengambilan keputusan dalam mekanisme trading”. Jawaban responden yang memberi pernyataan setuju sebanyak 36 orang (80,00%), responden yang setuju netral 7 orang (15,56%), responden yang tidak setuju sebanyak 2 orang (4,44%).
Unisba.Repository.ac.id
110
Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa PT. Gemilang Sarana Abadi telah menerapkan prinsip investor involved dalam mekanisme forex margin trading yang diselenggarakan oleh perusahaan ini. Setiap investor selalu dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan transaksi. Pada PT. Gemilang Sarana Abadi terdapat beberapa alternatif pengambilan keputusan, yaitu : 1. Full Authority Investor memberikan kepercayaan penuh pada pialang untuk dapat membuka atau menutup posisi tanpa harus mengkonsultasikan pembukaan dan penutupan posisinya pada investor 2. Semi Authority Pialang terkadang harus mengkonsultasikan pembukaan dan penutupan posisinya kepada investor. Dalam keadaan tertentu, dapat saja pialang mengambil keputusan sendiri (misalnya saat investor sedang tidur), namun hal tersebut tetap harus memiliki perjanjian yang sah diantara pialang dan investor. Dalam keadaan lain, investor dapat mengambil dan menutup posisi sendiri tanpa harus melalui perantaraan pialang. 3. No Authority Investor tidak maemperbolehkan pialang untuk membuka ataupun menutup posisi, pialang hanya berfungsi sebagai konsultan dan memberi informasi, sedangkan pembukaan dan penutupan posisi dilakukan sepenuhnya oleh investor.
Unisba.Repository.ac.id
111
Bila mengacu pada ketiga sistem yang telah dijelaskan diatas, maka dapat dimengerti mengapa ada responden yang merasa tidak dilibatan dalam pengambilan keputusan. Dari hasil wawancara dengan beberapa responden, kurangnya partisipasi ini lebih banyak dialami oleh responden yang mengambil sistem full authority dan semi authority, yang mana kurangnya keterlibatan rsponden dalam proses penutupan atau pembukaan transaksi.
Tabel 4.27 Tanggapan tentang Keleluasaan Memberikan Masukan Frekuensi Persentase 0 0,00 37 82,22 7 15,56 1 2,22 0 0,00 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan
“Investor
(saya)
diberi
keleluasaan
untuk
memberikan
masukan/informasi”. Jawaban responden yang memberi pernyataan setuju sebanyak 37 orang (82,22%), responden yang setuju netral 7 orang (15,56%), responden yang tidak setuju sebanyak 1 orang (2,22%). Masih berkaitan dengan tabel sebelumnya, tabel 4.27 memperlihatkan bahwa PT. Gemilang Sarana Abadi memberikan keleluasaan pada responden untuk memberikan masukan dan informasi bahkan untuk mendiskusikannya.
Unisba.Repository.ac.id
112
Partisipasi merupakan salah satu prinsip Good Corporate Governance, yang berarti keikutsertaan investor dalam memperoleh informasi dan data, upaya pengecekan serta proses keputusan bersama dalam perusahaan.
Tabel 4.28 Tanggapan Responden tentang Kemampuan Berkomunikasi Frekuensi Persentase 0 0,00 39 86,67 6 13,33 0 0,00 0 0,00 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Public Relations PT. Gemilang Sarana Abadi (PT.GSA) dapat berkomunikasi dengan baik secara dua arah dengan investor (saya)”. Jawaban responden yang memberi pernyataan setuju sebanyak 39 orang (86,67%), responden yang setuju netral 6 orang (13,33%). Carol Sanger dalam Seitel mengemukakan bahwa “esensi dari hubungan investor adalah pemberian informasi yang bersifat terbuka dan dua arah.” (Seitel, 1992:508) sesuai dengan hakikat
PR adalah merupakan penyelenggara
komunikasi timbal balik antara lembaga dengan publiknya. Jadi bila melihat sebagai responden setuju terhadap pernyataan bahwa PR PT. Gemilang Sarana Abadi mampu berkomunikasi dengan baik secara dua arah dengan investor, walaupun masih ada 1 orang yang netral, dapat disimpulkan
Unisba.Repository.ac.id
113
hal tersebut telah mengindikasikan bahwa investor relations di perusahaa tersebut telah berlangsung dengan baik. Hal diatas berkaitan dengan pengertian PR itu sendiri yaitu :..........”membentuk dan memelihara hubungan timbal balik yang menguntungkan antara organisasi dengan publiknya yang merupakan tumpuan keberhasilan atau kegagalan organisasi tersebut”. (Cutlip et al, 1999:6). Jadi pada dasarnya PR membantu dalam membentuk dan memelihara suatu komunikasi timbal balik, antara organisasi dengan publiknya. Sementara itu, kunci agar program investor relations menjadi efektif adalah adanya komunikasi dua arah antara perusahaan dengan investor. Sehingga suatu keharusan bagi PR untuk dapat berkomunikasi secara dua arah dengan para investor, dalam rangka membina hubungan baik tersebut.
Tabel 4.29 Tanggapan Tentang Partisipasi Mengevaluasi Kebijakan Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi Persentase 0 0,00 31 68,89 10 22,22 4 8,89 0 0,00 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Investor (saya) diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam mengevaluasi kebijakan-kebijakan perusahaan termasuk laporan keuangan yang
Unisba.Repository.ac.id
114
diberikan kepada investor (saya)”. Jawaban responden yang memberi pernyataan setuju sebanyak 31 orang (68,89%), responden yang setuju netral 10 orang (22,22%), responden yang tidak setuju sebanyak 4 orang (8,89%). Masih berkaitan dengan tabel sebelumnya, tabel diatas menggambarkan bahwa
investor
mempunyai
keleluasaan
dalam
mengevaluasi
kebijakan
perusahan. Dalam rangka menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan para investor, adalah suatu keharusan bagi perusahaan untuk membuka saluran komunikasi khususnya dalam konteks komunikasi inter personal seperti yang diterapkan dalam kegiatan hubungan investor di PT. Gemilang Sarana Abadi, dengan memberi kesempatan yang sebesarnya bagi para investor dalam mengevaluasi kebijakan-kebijakan yang diambil, khususnya bagi investor yang menganut sistem full authority yang memang memberikan wewenang sepenuhnya bagi pialang untuk menutup dan membuka posisi tanpa harus dikonsultasikan dulu terhadap investor. Namun, apapun hasilnya investor berhak untuk dapat memberikan evaluasi terhadap hasil dari mekanisme tersebut. Masih adanya reponden yang netral sebanyak 10 orang dan yang tidak setuju sebanyak 4 orang, kemungkinan disebabkan masih ada pialang yang kurang memberikan kesempatan bagi investor dalam mengevaluasi hasil transaksi, dikarenakan kurangnya kontak dengan para investor yang disebabkan kesulitan menghubungi investor karena kesibukannya serta sistem
full authority yang
dipilih oleh investor.
Unisba.Repository.ac.id
115
4.1.2.2 Analisis Data Penelitian Variabel Sikap Positif Investor pada Perusahaan (Y) 4.1.2.2.1
Analisis Data Sub Variabel Y1 : Komponen Kognitif Tabel 4.30 Pengetahuan Responden Indikator Transaksi valuta asing Margin minimal Reuter/Telerate Screen Faktor-faktor pergerakan harga
Hedging Pemahaman Mendepositokan uang dalam USD investor untuk Floating Rate terhadap : Rumus keuntungan ataupun kerugian trading Sistem Full Authority Frekuensi transaksi valas Cut Loss
f 36 30 37 42
Betul % 80,00 66,67 82,22 93,33
F 9 15 8 3
Salah % 20,00 33,33 17,78 6,67
35
77,78
10
22,22
30
66,67
15
33,33
40
88,89
5
11,11
37
82,22
8
17,78
22
48,89
23
51,11
37 82,22 8 17,78 Sumber : Kuesioner 2005
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui pengetahuan responden tentang beberapa indikator seperti dalam tabel 4.30 Hampir semua item pertanyaan dijawab oleh mayoritas responden betul, hanya satu item pertanyaan yang mayoritas responden menjawab salah yaitu tentang “Frekuensi transaksi valas”. Responden telah mengetahui tentang mekanisme trading di PT. Gemilang Sarana Abadi dengan baik, hal ini disebabkan karena sebelumnya sudah ada pengetahuan dalam diri rsponden mengenai mekanisme forex margin trading tersebut. Kecukupan pengetahuan mengenai mekanisme forex margin trading
Unisba.Repository.ac.id
116
serta keuntungan serta resiko yang tersedia di dalam ingatan sangat penting karena beberapa alasan. Pertama, investoar tentu saja lebih kaecil kemungkinannya berinvestasi di bisnis forex ini bila mereka tidak memiliki informasi yang cukup maengenai bagaimana mekanisme investasi ini. Salah satu tugas pokok Public Relations
dalam menjembatani
hubungan dengan investor adalah dengan menjaga agar publik dari perusahaan selalu memiliki pengetahuan yang memadai tentang perusahaan, sebagaimana yang dinyatakan oleh Oemi Abdoerrachman (2001) bahwa “untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, goodwill dan kepercayaan dan penghargaan dari publik, maka perusahaan harus memberikan keterangan-keterangan kepada publik dengan jujur sehingga publik merasa well informed dan diikutsertakan dalam usaha-usaha badan itu” (Abdoerrachman, 2001:27). Tingginya pengetahuan publik dapat menjadi indikator bahwa selama ini PT. Gemilang Sarana Abadi telah cukup baik dalam memberikan informasiinformasi yang berkaitan dengan bisnis forex ini pada para investor nya. Responden mempunyai pengetahuan yang baik karena sebelumnya sudah ada pengetahuan dalam diri responden mengenai perusahaan /forex. Sebelum mereka memutuskan untuk mejadi investor forex margin trading, terlebih dahulu mereka diperkenalkan oleh para account executive tentang bisnis ini melalui kegiatan prospecting. Hanya mereka yang benar-benar memahami dan tertarik pada bisnis ini yang memutuskan untuk menjadi investor.
Unisba.Repository.ac.id
117
Tabel 4.31 Pemahaman Responden tentang PT. Gemilang Sarana Abadi Indikator Keuntungan Sistem manajemen terbuka Waktu menarik dana investasi Laporan investasi Hak menetapkan dan menentukan Pemahaman jenis mata uang Investor Kelegalan dan perijinan tentang PT, Investasi Forex Margin Trading GSA Jaminan keamanan bertransaksi valas, Call Margin Transaksi pada semua lot yang dimiliki
f 42 36 42 35
Betul % 93,33 80,00 93,33 77,78
f 3 9 3 10
Salah % 6,67 20,00 6,67 22,22
41
91,11
4
8,89
28 35
62,22 77,78
17 10
37,78 22,22
32
71,11
13
28,89
40
88,89
5
11,11
25
55,56
20
44,44
Sumber : Kuesioner 2005 Dari tabel diatas kita dapat mengetahui pengetahuan responden tentang beberapa indikator seperti dalam tabel 4.31 Semua item pertanyaan dijawab oleh mayoritas responden betul. Pemahaman responden tentang perusahaan, mekanisme serta kinerjanya telah cukup baik, hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa Public Relations telah berfungsi untuk menjaga agar publik selalu memiliki pengetahuan yang memadai tentang keberadaan perusahaan, sehingga menghasilkan pemahaman yang berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Fungsi ini sejalan dengan pendapat Edward L. Bernays bahwa salah satu arti Public Relations adalah “information given to public”; informasi yang diberikan kepada publik. Tujuan dari kegiatan investor relations, seperti yang dikemukakan oleh Frazier Moore (2004:366) diantaranya adalah untuk membangkitkan perhatian
Unisba.Repository.ac.id
118
pemilik kepada perusahaan, menciptakan suatu pengertian yang lebih baik antara perusahaan dan para pemilik saham (investor). Dengan kata lain bahwa tujuan investor relations salah satunya adalah meningkatkan pengertian, pemahaman pada publiknya (aspek kognitif).
Tabel 4.32 Kepercayaan Investor terhadap Informasi yang Diberikan Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi Persentase 2 4,44 39 86,67 4 8,89 0 0,00 0 0,00 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Pemberian informasi secara lengkap,terbuka dan mudah dipahami setiap hari oleh Public Relations PT. Gemilang Sarana Abadi (PT.GSA) dapat saya percaya kebenarannya”. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 2 orang (4,44%), kemudian responden yang setuju sebanyak 39 orang (86,67%), sedangkan responden yang menyatakan netral sebanyak 4 orang (8,89%). Penyajian informasi yang lengkap, terbuka dan mudah dipahami menyebabkan penyampaian informasi menjadi lebih efektif. Responden lebih percaya kepada informasi yang benar bukan yang dibesar-besarkan atau dilebihlebihkan, oleh karena itu PT. Gemilang Sarana Abaadi selalu menyajikan informasi yang up to date, lengkap, terbuka dan mudah dipahami agar responden
Unisba.Repository.ac.id
119
dapat memperoleh informasi yang cepat dan akurat sebagai dasar pengambilan keputusan. Faktor kepercayaan terhadap apa yang diketahui dan dipahami tentang seluk beluk bisnis ini
juga menjadi dasar pada saat mereka(responden)
memutuskan untuk menjadi investor pada bisnis Forex Margin Trading yang dikelola oleh PT. Gemilang Sarana Abadi.
Tabel 4.33 Kepercayaan Responden Kepada Perusahaan (1) Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi Persentase 2 4,44 41 91,11 2 4,44 0 0,00 0 0,00 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Pemberian informasi secara lengkap,terbuka dan mudah dipahami setiap hari oleh Public Relations PT. Gemilang Sarana Abadi (PT.GSA) menambah kepercayaan terhadap PT. Gemilang Sarana Abadi”. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju dan netral masing-masing sebanyak 2 orang (4,44%), kemudian responden yang setuju sebanyak 41 orang (86,67%). Jadi berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kepercayaan responden kepada perusahaan sudah besar, adanya responden yang memilih netral terhadap pernyataan tersebut lebih dikarenakan masih adanya keraguan karena resiko kerugian yang bisa dialami oleh responden, walaupun mereka telah memutuskan untuk terjun ke bisnis ini..
Unisba.Repository.ac.id
120
Menurut Azwar, kepercayaan investor datang dari apa yang telah dilihat atau apa yang telah diketahuinya. Sekali kepercayaan terbentuk, maka ia akan menjadi dasar pengetahuan seseorang mengenai apa yang diharapkan dari objek tersebut. (Azwar, 1995:25). Jika responden memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap perusahaan, maka responden memiliki persepsi yang positif terhadap konerja dan kualitas hubungan investor yang dijalankan oleh perusahaan.
Tabel 4.34 Kepercayaan Responden kepada Perusahaan (2) Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi Persentase 4 8,89 38 84,44 3 6,67 0 0,00 0 0,00 45 100
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Adanya jaminan hukum yang melindungi hak investor (saya), membuat investor (saya) percaya menginvestasikan dana kepada PT. Gemilang Sarana Abadi (PT.GSA)”. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 4 orang (8,89%), kemudian responden yang setuju sebanyak 38 orang (84,44%), sedangkan responden yang netral sebanyak 3 orang (6,67%), dan yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Kepercayaan terhadap PT. Gemilang Sarana Abadi juga dikarenakan oleh adanya jaminan hukum yang responden ketahui dari awal mereka menjadi
Unisba.Repository.ac.id
121
responden, masih adanya responden yang netral terhadap pernyataan ini lebih dikarenakan mereka masih meragukan jaminan keamanan karena resiko kerugian. Untuk itu, perusahaan harus senantiasa menyampaikan informasi yang dapat menambah pemahaman mereka tentang mekanisme forex margin trading, agar dapat mendukung kepercayaan mereka terhadap perusahaan. Sesuai dengan pernyataan Coulson bahwa “dengan senantiasa memenuhi kebutuhan informasi investor, perusahaan dapat meningkatkan resputasinya, meningkatkan partisipasi investor dan juga menumbuhkan kepercayaan investor pada perusahaan”. (Coulson, 1981:167).
4.1.2.2.2 Analisis Data Sub Variabel Y2 : Komponen Afektif Tabel 4.35 Rasa Senang Responden terhadap Informasi yang Disampaikan Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi Persentase 2 4,44 36 80,00 6 13,33 1 2,22 0 0,00 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Senang karena informasi yang disampaikan sangat bermanfaat dalam proses pengambilan keputusan trading”. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 2 orang (4,44%), kemudian responden yang setuju sebanyak 36 orang (80,00%), responden yang netral sebanyak 6 orang (13,33%), yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 orang (2,22%),
Unisba.Repository.ac.id
122
Perasaan senang terhadap informasi yang disampaikan, dikarenakan responden telah merasakan hasil yang nyata dari manfaat informasi yang diberikan dalam program komunikasi harian. Sebagaimana yang diketahui bahwa praktek hubungan investor merupakan pelayanan informasi kepada investor. Informasi yang disampaikan sebagai bahan dari analisa pasar yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan transaksi. Bila informasi itu tepat, maka analisa nya pun kemungkinan tidak akan salah dan
keputusan yang diambil pun akan
berdampak pada hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Bila melihat data tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden merasa senang terhadap penyampaian informasi dalam program komunikasi harian, karena sejauh ini berdasarkan pengalaman mereka merasakan manfaat yang besar dengan adanya informasi-informasi mengenai analisa pasar terhadap hasil dari proses pengambilan keputusan transaksi. Adanya responden yang netral disebabkan, mereka masih belum merasakan manfaat yang sesuai dengan harapan mereka karena masih adanya informasi yang menurut mereka kurang tepat karena pada saat informasi tersebut dijadikan landasan pengambila\n keputusan, mereka masih mengalami kerugian. Perasaan senang responden terhadap objek penelitian dipengaruhi oleh pengalaman mereka. Pengalaman mungkin akan memperteguh atau mengubah sikap seseorang. Untuk dapat mempunyai tanggapan dan pengahayatan, seseorang harus mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan objek sikap, karena tanpa
Unisba.Repository.ac.id
123
pengalaman sama sekali sikap seseorang cenderung negatif terhadap suatu objek sikap itu (Azwar, 2995:30-31)
Tabel 4.36 Rasa Puas Responden terhadap Informasi yang disampaikan Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi Persentase 2 4,44 36 80,00 7 15,56 0 0,00 0 0,00 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Senang karena informasi yang disampaikan selalu up to date, aktual, dengan kondisi pasar saat itu”. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 2 orang (4,44%), kemudian responden yang setuju sebanyak 36 orang (80,00%), dan reponden yang menyatakan
netral
sebanyak 7 orang (15,56%). Penyajian informasi yang up to date haruslah akurat sehingga penyampaian informasi menjadi lebih efektif. Responden lebih senang serta percaya pada informasi yang benar bukan yang dibesar-besarkan atau dilebihlebihkan. Rasa puas responden terhadap informasi yang disampaikan disebabkan karena PT. Gemilang Sarana Abadi selalu menyajikan informasi yang up to date dengan mengutamakan kualitas agar responden dapat memperoleh informasi yang up to date akan lebih efektif jika disertai dengan informasi yang akurat.
Unisba.Repository.ac.id
124
Tabel 4.37 Rasa Senang Responden terhadap Lapoaran Keuangan Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi Persentase 2 4,44 35 77,78 8 17,78 0 0,00 0 0,00 45 100 Sumber: Kuesioner 2005
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Senang karena informasi yang disampaikan khususnya laporan keuangan selalu disampaikan tepat waktu.”. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 2 orang (4,44%), kemudian responden yang setuju sebanyak 35 orang (77,78%), sedangkan responden yang netral sebanyak 8 orang (17,78%), dan yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Rasa senang responden karena penyampaian informasi keuangan yang tepat waktu dikarenakan PT. Gemilang Sarana Abadi mengacu pada Undangundang Pasar Modal, yang menyatakan bahwa perusahaan wajib mengungkapkan informasi penting kepada investor dengan cara yang tepat waktu, akurat, dapat dimengerti dan obyektif. Dengan adanya penyampaian informasi yang tepat waktu, hubungan PT. Gemilang Sarana Abadi dengan investor bisa terjalin dengan baik dan dapat menimbulkan kepercayaan investor pada perusahaan.
Unisba.Repository.ac.id
125
Tabel 4.38 Kebutuhan Mencari Informasi dari Tempat Lain Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi Persentase 0 0,00 34 75,56 9 20,00 2 4,44 0 0,00 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Investor (saya) tidak pernah mencari informasi yang saya butuhkan dari sumber selain dari pihak perusahaan (PR)”. Jawaban responden yang memberi pernyataan setuju sebanyak 34 orang (75,56%), kemudian responden yang netral sebanyak 9 orang (20,00%), sedangkan responden yang tidak setuju sebanyak 2 orang (4,44%), dan yang menjawab sangat setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Sejauh ini, PT. Gemilang Sarana Abadi taelah memberikan pelayanan informasi secara lengkap sehingga responden merasa tidak perlu mencari informasi lain pada pihak lain. Namun masih ada juga responden yang menjawab netral dan tidak setuju terhadap pernyatan tersebut disebabkan mereka masih belum puas terhadap informasi analisa pasar yang disampaikan, sehingga mencari informasi yang memperteguh keyakinan mereka dalam mengambil keputusan transaksi, hal ini bisa saja disebabkan PR dirasakan kurang bisa menyampaikan informasi secara lengkap dan jelas.
Unisba.Repository.ac.id
126
Tabel 4.39 Rasa Puas Responden Terhadap Informasi yang Disampaikan Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi Persentase 0 0,00 35 77,78 10 22,22 0 0,00 0 0,00 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Investor (saya) merasa puas karena informasi yang disampaikan sangat lengkap”. Jawaban responden yang memberi pernyataan setuju sebanyak 35 orang (77,78%), kemudian responden yang netral sebanyak 10 orang (22,22%). Kualitas informasi yang baik akan membuat responden memiliki kepuasan sehingga akan memberikan suatu penilaian yang positif. Pelayanan informasi dalam program komunikasi harian sudah memenuhi kebutuhan dan harapan responden, hal ini disebabkan karena merupakan komitmen dari PT. Gemilang Sarana Abadi untuk menyampaikan informasi yang berkualitas, karena keuntungan atau kerugian yang dialami oleh investor sangat tergantung dari kualitas informasi yang disampaikan. Responden yang menjawab netral dikarenakan mereka masih kurang puas terhadap kelengkapan informasi.
Unisba.Repository.ac.id
127
Tabel 4.40 Rasa Senang Responden Atas Transparansi Informasi Frekuensi Persentase 2 4,44 35 77,78 8 17,78 0 0,00 0 0,00 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Saya merasa senang dengan adanya kemudahan untuk mengontrol dan mengevaluasi, laporan rutin setiap hari akurat, lengkap dan terbuka”. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 2 orang (4,44%), kemudian responden yang setuju sebanyak 35 orang (77,78%), sedangkan responden yang netral sebanyak 8 orang (17,78%). Dapat disimpulkan bahwa responden merasa senang dengan penerapan transparansi informasi yang dilakukan oleh PT. Gemilang Sarana Abadi, karena selama ini PT. Gemilang Sarana Abadi memberikan kemudahan untuk mengontrol dan mengevaluasi, laporan rutin diberikan setiap hari secara akurat, informasi diberikan secara lengkap dan terbuka. Tabel 4.41 Tanggapan Responden tentang Kinerja Perusahaan Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi Persentase 0 0,00 39 86,67 6 13,33 0 0,00 0 0,00 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Unisba.Repository.ac.id
128
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Selama ini kinerja perusahaan
cukup baik dan profesional”.
Jawaban responden yang memberi pernyataan setuju sebanyak 39 orang (86,67%), sedangkan responden yang netral sebanyak 6 orang (13,33%). Dari jawaban responden dapat disimpulkan bahwa PR PT. Gemilang Sarana Abadi sudah cukup baik dalam menjaga hubungan dengan investor. Namun demikian agar sebaiknya pelayanan kepada investor lebih ditingkatkan lagi. Lebih memperhatikan kebutuhan para investor dan lebih menguasai masalah tentang hubungan dengan investor. Dua komponen kredibilitas yang paling penting adalah keahlian dan kepercayaan. Komunikator yang tinggi pada keahlian dianggap : a. Cerdas b. Mampu c. Ahli atau tahu banyak d. Berpengalaman e. Terlatih (Rakhmat, 2002:260) Investor Relations Officer PT. Gemilang Sarana Abadi tampaknya sudah memenuhi kriteria tersebut.
Unisba.Repository.ac.id
129
Tabel 4.42 Kepuasan Investor dalam Berinvestasi Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi Persentase 1 2,22 38 84,44 6 13,33 0 0,00 0 0,00 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Adanya kemudahan untuk mengontrol dan mengevaluasi, laporan rutin setiap hari akurat, lengkap dan terbuka serta setiap saat 24 jam setiap hari membuat investor (saya) puas menginvestasikan dana di PT. Gemilang Sarana Abadi”. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 1 orang (2,22%), kemudian responden yang setuju sebanyak 38 orang (84,44%), sedangkan responden yang netral sebanyak 6 orang (13,33%). Mendapatkan pelayanan yang memuaskan dari suatu perusahaan jasa invaestasi merupakan harapan bagi setiap investor, dan ini menjadi tugas perusahaan untuk memberikan layanan yang baik agar investor puas. Suatu cara perusahaan jasa untuk tetap dapat unggul bersaing adalah memberikan jasa dan kualitas yang lebih tinggi dari pesaingnya secara konsisten. (Supranto, 2001:230). Responden puas dalam menginvestasikan dananya ke PT. Gemilang Sarana Abadi dan akan menghargai perusahaan yang berusaha untuk memberikan layanan yang memuaskan kepada para investornya. Hal ini karena responden ingin agar keinginan dan kebutuhannya diperhatikan dan dipenuhi oleh perusahaan jasa investasi atersebut. Sebagai perusahaan yang berorientasi pada
Unisba.Repository.ac.id
130
kepuasan investor, tentu ini menjadi motivasi dan acuan untuk terus mengembangkan kreativitas agar mampu bersaing dengan perusahaan lain, dan investor tidak mudah berpaling. Kepuasan investor disebabkan perbandingan antara kesan terhadap kinerja perusahaan dalam memenuhi harapan-harapannya.
4.1.2.2.1 Analisis Data Sub Variabel Y3 : Komponen Konatif Tabel 4.43 Kecenderungan Responden untuk Tetap Berinvestasi Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi Persentase 0 0,00 42 93,33 3 6,67 0 0,00 0 0,00 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Sampai saat ini saya tidak berniat untuk menarik investasi saya di PT. Gemilang Sarana Abadi (PT.GSA)”. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden tidak akan menarik investasiJawaban responden yang memberi pernyataan setuju sebanyak 42 orang (93,33%), sedangkan responden yang netral sebanyak 3 orang (6,67%), dan yang menjawab sangat setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Terciptanya kepuasan bagi investor dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dengan investor menjadi harmonis,
Unisba.Repository.ac.id
131
memberikan dasar yang baik bagi tercapainya loyalitas investor dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan perusahaan. Optimalnya fungsi investor relations dalam menjalin hubungan yang baik dengan para investor akan memberikan dampak positif terhadap perusahaan, misalnya menciptakan dan mempertahankan kepercayaan investor dalam melakukan investasi pada perusahaan. Sesuai dengan pendapat Gerson (2002:20) bahwa orang akan setia kepada perusahaan karena mereka merasa diperlakukan dengan baik.
Tabel 4.44 Dukungan Responden Terhadap PT. Gemilang Sarana Abadi Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi Persentase 0 0,00 35 77,78 9 20,00 1 2,22 0 0,00 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Saya akan memberikan dukungan terhadap perusahaan atas setiap tindakan yang melibatkan dana yang saya investasikan”. Jawaban responden yang memberi pernyataan setuju sebanyak 35 orang (77,78%), kemudian responden yang netral sebanyak 9 orang (20,00%), sedangkan responden yang tidak setuju sebanyak 1 orang (2,22%), dan yang menjawab sangat setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dasar dari komunikasi finansial adalah meningkatkan kredibilitas perusahaan, investor hanya akan memberikan dukungan apabila merka percaya
Unisba.Repository.ac.id
132
pada perusahaan dan manajemen. Tidak ada ruang bagi bahasa yang rumit, berbelit-belit atau sekadar basa-basi dalam berkomunikasi dengan investor, mereka hanya ingin mengetahui informasi secara keseluruhan, yang baik maupun yang buruk secara tepat dan akurat. (Seitel, 2001:500) Dengan senantiasa memenuhi kebutuhan informasi investor, perusahaan dapat meningkatkan resputasinya, meningkatkan partisipasi investor dan juga menumbuhkan kepercayaan investor pada perusahaan. (Coulson, 1981:167).
Tabel 4.45 Keinginan Responden untuk Menambah Dana Investasi Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi Persentase 0 0,00 16 35,56 29 64,44 0 0,00 0 0,00 45 100
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Saya
mempunyai keinginan untuk menambah jumlah dana
investasi kepada perusahaan”. Jawaban responden yang memberi pernyataan setuju sebanyak 16 orang (35,56%), disebabkan karena tingkat kepuasan mereka selama berinvestasi di PT. Gemilang Saran Abadi menyebabkan kecenderungan untuk menambah nilai investasi mereka, sedangkan responden yang netral sebanyak 29 orang (64,44%), disebabkan keterbatasan dana untuk modal dan mereka memilih untuk tidak menginvestasikan seluruh dana serta jaminan yang
Unisba.Repository.ac.id
133
dimiliki untuk menghindari kerugian yang lebih besar apabila mereka terus menambah investasi mereka.
Tabel 4.46 Kesediaan untuk Menyampaikan Informasi yang Positif Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi Persentase 1 2,22 34 75,56 10 22,22 0 0,00 0 0,00 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Saya akan menyampaikan informasi positif tentang bisnis Forex Margin Trading di PT. GSA kepada orang lain”. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 1 orang (2,22%), kemudian responden yang setuju sebanyak 34 orang (75,56%), sedangkan responden yang netral sebanyak 10 orang (2,22%), dan yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Responden yang puas terhadap investasi ini menjadi pengalaman yang positif bagi responden
dan mereka cenderung mengajak orang lain. Dengan
demikian responden yang loyal menjadi aset penting dalam menarik investor baru, karena orang akan lebih percaya pada rekomendasi dari mereka yang telah merasakan manfaat.
Unisba.Repository.ac.id
134
Kepuasan diekspresikan dalam bentuk rekomendasi yang positif kepada orang lain (Engel, 1994:33), dan orang tidak akan berbagi pengalaman mereka dengan jasa kecuali jika menghasilkan kepuasan.
Tabel 4.47 Kesediaan Responden untuk Mengajak Orang Lain Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Total
Frekuensi Persentase 1 2,22 35 77,78 9 20,00 0 0,00 0 0,00 45 100 Sumber : Kuesioner 2005
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui tanggapan responden terhadap permasalahan “Saya akan mengajak kenalan saya untuk ikut menginvestasikan dananya di bisnis Forex Margin Trading PT. GSA”. Jawaban responden yang memberi pernyataan sangat setuju sebanyak 1 orang (2,22%), kemudian responden yang setuju sebanyak 35 orang (77,78%), sedangkan responden yang netral sebanyak 9 orang (20,00%). Dapat disimpulkan bahwa kepuasan responden dan rasa senang responden terhadap investasi ini menjadi pengalaman yang positif bagi responden dan mereka cenderung mengajak orang lain. Dengan demikian responden yang loyal menjadi aset penting dalam menarik investor baru, karena orang akan lebih percaya pada rekomendasi dari mereka yang telah merasakan manfaat.
Unisba.Repository.ac.id
135
4.2 Analisis Statistik Setelah
dilakukan analisis deskriptif, maka untuk mengetahui adanya
korelasi yang signifikan antara variabel-variabel penelitian, perlu dilakukan analisis statistik untuk menguji hipotesis penelitian yang telah diajukan. Analisis ini diajukan untuk menguji hipotesis-hipotesis penelitian. Pengujian hipotesis penelitian dengan metode statistik ini dilakukan dengan memberi nilai pertanyaan yang ada pada angket yang disebarkan dengan membuat pasangan data berdasarkan sub variabel yang ditentukan. Pertanyaan data penelitian dalam angket, semuanya menggunakan skala ordinal, kecuali untuk pengukuran komponen kognitif dalam hal pemahaman responden terhadap informasi dan perusahaan, menggunakan skala nominal, dengan kategori jawaban B (untuk jawaban atas pernyataan yang menurut responden Betul) serta S (untuk jawaban atas pernyataan yang menurut responden Salah). Bagi setiap item yang dijawab secara Benar oleh responden diberi nilai 1, sedangkan setiap item pernyataan yang dijawab Salah diberi nilai 0. Pertanyaan ada 2 nomor yang masing-masing pertanyaan terdiri dari 10 item pernyataan, sehingga total untuk seluruh item pertanyaan adalah 20. Setelah data dari angket telah di input ke dalam coding sheet, khusus untuk jawaban atas item pernyataan yang baerjumlah 20 tadi, dilakukan proses Transformasi Nilai dari nominal ke Ordinal.
Unisba.Repository.ac.id
136
Caranya : 1. Telah diketahui bahwa skor jawaban minimal adalah 0 dan skor maksimal adalah 20 (total item pernyataan 20, dimana jawaban yang Benar diberi nilai 1 dan yang Salah diberi nilai 0), berarti Rentang jawaban adalah 20 – 0 = 20 2. Dari Skor tersebut kemudian ditentukan 5 kategori nilai (ditentukan 5 untuk menyamakan skala ordinal sebelumnya
yaitu 1 – 5). Sebelum
penentuan kategori nilai jawaban, dari Rentang jawaban 20 tersebut, ditentukan interval nya dengan rumus : Interval = Rentang : K, dimana K adalah jumlah kategori, jadi Interval = 20/5 = 4 3. Setelah interval ditentukan, maka dibuat daftar Nilai yang telah ditransformasikan dari skala Nominal ke Ordinal sebagai berikut : 0–4
=> 1
5–8
=> 2
9 – 12 => 3 13 – 16 => 4 17 – 20 => 5 Dengan demikian, semua nilai seluruhnya telah dapat diproses dengan uji statistik Rank Spearman.
Unisba.Repository.ac.id
137
Adapun pasangan-pasangan data yang diuji dan dianalisis adalah sebagai berikut : X1 – Y1
X1 – Y2
X1 – Y3
X2 – Y1
X2 – Y2
X2 – Y3
X3 – Y1
X3 – Y2
X3 – Y3
X4 – Y1
X4 – Y2
X4 – Y3
Pengujian pasangan-pasangan data tersebut menggunakan uji statistik koefisien korelasi (rs) karena memiliki skala ordinal-ordina;. Perhitungan uji statistik ini mempergunakan program komputer SPSS for Windows sehingga komputer dapat menampilkan langsung hasil hitung statistik dalam bentuk tabel yang langsung menunjukkan apakah uji statistik signifikan atau tidak. Untuk mengetahui derajat hubungan (koefisien korelasi) antara variabelvariabel (bebas dan terikat) diperlukan sebuah prosedur statistik yang dinamakan analisis hubungan dengan menggunakan ukuran asosiasi yang disesuaikan dengan jenis (skala pengukuran) data. (Rakhmat, 2002:34). Untuk mengetahui hubungan antara variabel, maka digunakan tes uji koefisien korelasi Rank Spearman ( rs ) dengan rumus sebagai berikut : (Rumus 1.1) N
di 2
6 rs
1
i 1 3
N
N
(Siegel, 1997:253)
Unisba.Repository.ac.id
138
Langkah-langkah untuk mencari koefisien korelasi Rank Spearman adalah sebagai berikut: -
Setiap observasi pada variabel X diberi ranking mulai dari satu hingga N. Juga observasi-observasi pada variabel Y mulai dari satu hingga N
-
Menyusun daftar N subyek tersebut. Pada setiap subyek dicantumkan rangking-rankingnya untuk variabel X dan rankingnya pada variabel Y.
-
Tentukan harga d i untuk setiap subyek dengan mengurangkan ranking y 2
pada ranking X. Kuadratkan harga-harga itu untuk menentukan d i untuk ke-N kasus guna mendapatkan -
di
2
Hitunglah r s dengan menggunakan rumus 1.1 dimana: N = banyak sampel r s = koefisien korelasi Rank Spearman
d i = selisih antara rank X dan rank pada urutan tertentu
Kadang-kadang terjadi, dua subyek atau lebih mendapatkan skor sama pada variable sama. Oleh sebab itu perlu koreksi jumlah kuadrat dengan mempertimbangkan angka sama. Faktor koreksinya adalah T. (Rumus 1.2) T
t3 t , 12
(Siegel, 1997:256)
Unisba.Repository.ac.id
139
Kalau terdapat jumlah besar angka sama untuk menghitung r s digunakan rumus sebagai berikut:
X
rs
2
2
Y X
2
2
di Y
2
2
,
(Siegel, 1997:256)
Dimana : X Y
N3 N 12 3 N N 12
2
2
T
TX TY
t3 t 12
Dimana : N = banyaknya sample r s = koefisien korelasi Rank Spearman
t = banyaknya data berangka sama pada suatu ranking tertentu T = faktor koreksi Jika proporsi angka-angka sama dalam observasi-observasi X atau Y besar atau jumlah sample lebih dari 10 (N>10), maka signifikasi diuji dengan menggunakan rumus sebagai berikut : (Rumus 1.3)
t
rs
N 2 2 1 rs
Unisba.Repository.ac.id
140
Dimana db (derajat kebebasan) = N – 2. Untuk penelitian ini tingkat signifikasi ( ) ditetapkan sebesar 0,05 pada tes dua sisi. Sedangkan kriteria penerimaan hipotesis penelitian adalah sebagai berikut: Jika t hasil perhitungan lebih besar atau sama dengan t dalam table (thit
ttab )
pada tingkat signifikasi 0,05 maka hipotesis penelitian ( H1 ) diterima. Untuk mengukur tinggi rendahnya korelasi digunakan koefisien korelasi menurut Guilford (Rakhmat, 2002:29), yaitu: Kurang dari 0,20
: hubungan rendah sekali
0,20 – 0,40
: hubungan rendah tapi pasti
0,40 – 0,70
: hubungan cukup berarti
0,70 – 0,90
: hubungan tinggi, kuat
Lebih dari 0,90
: hubungan sangat tinggi, kuat sekali
4.2.1.1 Analisis Hubungan antara Variabel Program Komunikasi Harian dengan Variabel Sikap Positif Investor pada Perusahaan Analisis Sub Hipotesis Kesatu ( X1 –Y1) H0 :
=0
(Tidak ada hubungan antara akuntabilitas informasi (X1) dengan komponen kognitif investor pada perusahaan (Y1))
H1 :
0
(Ada hubungan antara akuntabilitas informasi (X1) dengan komponen kognitif investor pada perusahaan (Y1))
Unisba.Repository.ac.id
141
Tabel 4.48 Hubungan X1 – Y1 Sub Variabel Akuntabilitas Informasi (X1) dan Komponen Kognitif (Y1)
rs 0,092
t hitung t tabel Kesimpulan 0,604
2,017
Ho diterima
Jika diperhatikan tabel di atas, besarnya korelasi (hubungan) antara dua sub variabel dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Koefisien Korelasi Rank Spearman (rs), perbandingan t hitung dan t tabel. Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas. Dengan taraf kekeliruan sebesar 5 %, t hitung = 0,604 < t tabel = 2,017 maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan antara Akuntabilitas Informasi dengan Komponen Kognitif Investor (hubungan antara Akuntabilitas Informasi dengan Komponen Kognitif tidak berarti/ tidak signifikan). Sedangkan besar hubungan / nilai koefisien korelasi hubungan antara Akuntabilitas Informasi dengan Komponen Kognitif
yaitu sebesar 0,092 nilai tersebut menunjukan
hubungan rendah sekali. Pelaksanaan
prinsip
akuntabilitas
informasi
yang
merupakan
pertanggungjawaban agar pihak perusahaan memiliki kemampuan dalam mengantisipasi pertanyaan investor atas berbagai kebijakan yang telah dilaksanakan oleh perusahaan berkaitan dengan dana yang dipercayakan oleh investor kepada perusahaan. Tidak adanya hubungan antara prinsip akuntabilitas dengan komponen kognitif investor pada perusahaan memberikan gambaran bahwa kecepatan memberi informasi yang dibutuhkan investor, kemampuan
Unisba.Repository.ac.id
142
public relations dalam menanggapi pertanyaan dari investor, serta ketersediaan laporan keuangan yang dapat diandalkan mengenai pengelolaan dana investor oleh perusahaan yang disampaikan oleh public relations, belum cukup kuat untuk mempengaruhi peningkatan pengetahuan dan kepercayaan (komponen kognitif) . Hal ini kemungkinan disebabkan penerapan prinsip akuntabilitas informasi kurang optimal dilakukan oleh PT. Gemilang Sarana Abadi sehingga kurang sesuai dengan harapan responden. Responden mungkin mengharapkan penerapan prinsip akuntabilitas yang lebih besar karena adanya perbandingan dengan perusahaan lain dan mengharapkan agar perusahaan itu juga melakukan hal yang sama.
Analisis Sub Hipotesis Kedua (X1 – Y2) H0 :
=0
(Tidak ada hubungan antara akuntabilitas informasi (X1) dengan komponen afektif investor pada perusahaan (Y2))
H1 :
0
(Ada hubungan antara akuntabilitas informasi (X1) komponen afektif investor pada perusahaan (Y2)) Tabel 4.49 Hubungan X1 – Y2
Sub Variabel Akuntabilitas Informasi (X1) dan Komponen Afektif (Y2)
rs 0,453
t hitung t tabel Kesimpulan 3,332
2,017
Ho ditolak
Unisba.Repository.ac.id
143
Jika diperhatikan tabel di atas, besarnya korelasi (hubungan) antara dua sub variabel dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Koefisien Korelasi Rank Spearman (rs), perbandingan t hitung dan t tabel. Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas dengan taraf kekeliruan sebesar 5 %, t hitung = 3,332 > t tabel = 2,017 maka Ho ditolak, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara Akuntabilitas Informasi (X1) dengan Komponen Afektif (Y2) (Hubungan antara Akuntabilitas Informasi dengan Komponen Afektif berarti/signifikan). Sedangkan besar hubungan/ nilai koefisien korelasi hubungan antara Akuntabilitas Informasi dengan Komponen Konatif
yaitu sebesar 0,453 nilai tersebut menunjukan
hubungan cukup berarti. Adanya hubungan yang cukup berarti antara akuntabilitas informasi dengan komponen konatif investor pada perusahaan menunjukkan bahwa penerapan prinsip akuntabilitas yang dinilai dari kecepatan memberi informasi yang dibutuhkan investor, kemampuan public relations dalam menanggapi pertanyaan dari investor, serta ketersediaan laporan keuangan yang dapat diandalkan mengenai pengelolaan dana investor oleh perusahaan yang disampaikan oleh public relations dilakukan secara optimal belum mampu menciptakan tingkat kepuasan yang tinggi pada investor PT. Gemilang Sarana Abadi secara optimal, walaupun rata-rata penilaian terhadap penerapan prinsip akuntabilitas tersebut sudah cukup baik, namun hal ini tidak banyak dipengaruhi oleh prinsip akuntabilitas yang dilaksanakan oleh perusahaan tersebut.
Unisba.Repository.ac.id
144
Analisis Sub Hipotesis Ketiga (X1 – Y3) H0 :
=0
(Tidak ada hubungan antara akuntabilitas informasi (X1) dengan komponen konatif investor pada perusahaan (Y3))
H1 :
0
(Ada hubungan antara akuntabilitas informasi (X1) dengan komponen konatif investor pada perusahaan (Y3)) Tabel 4.50 Hubungan X1 – Y3
Sub Variabel Akuntabilitas Informasi (X1) dan Komponen Konatif (Y3)
rs 0,094
t hitung t tabel Kesimpulan 0,621
2,017
Ho diterima
Jika diperhatikan tabel di atas, besarnya korelasi (hubungan) antara 2 sub variabel dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Koefisien Korelasi Rank Spearman (rs), perbandingan t hitung dan t tabel. Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas. Dengan taraf kekeliruan sebesar 5 %, t hitung = 0,621 < t tabel = 2,017 maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan antara akuntabilitas informasi (X1) dengan komponen konatif (Y3) (hubungan antara akuntabilitas informasi dengan komponen konatif tidak berarti/ tidak signifikan). Sedangkan besar ubungan/nilai koefisien korelasi hubungan antara akuntabilitas informasi dengan komponen kognitif investor pada perusahaan yaitu sebesar 0,094 nilai tersebut menunjukan hubungan rendah sekali.
Unisba.Repository.ac.id
145
Hasil perhitungan menunjukkan tidak adanya hubungan antara penerapan prinsip akuntabilitas informasi oleh PT. Gemilang Sarana Abadi dengan kecenderungan perilaku investor (komponen konatif) pada perusahaan. Data hasil penelitian menunjukkan rata-rata responden
berpendapat
bahwa
prinsip
akuntabilitas sudah baik, mereka pun sebagian besar memiliki kecenderungan yang tinggi dalam : kesediaan untuk tetap menjadi investor, kesediaan investor untuk memberikan kontribusi serta dukungan terhadap perusahaan, kesediaan investor untuk menambah jumlah investasi pada perusahaan, kesediaan investor untuk menyampaikan informasi tentang perusahaan kepada orang lain serta kesediaan investor dalam mengajak orang lain untuk menjadi investor perusahaan. Jadi penerapan prinsip akuntabilitas informasi bukan faktor yang mempengaruhi komponen konatif atau kecenderungan perilaku investor pada perusahaan.
Analisis Sub Hipotesis Keempat (X2 – Y1) H0 :
=0
(Tidak ada hubungan antara prediktabilitas informasi (X2) dengan komponen kognitif investor pada perusahaan (Y1))
H1 :
0
(Ada hubungan antara prediktabilitas informasi (X2) dengan komponen kognitif investor pada perusahaan (Y1)) Tabel 4.51 Hubungan X2 – Y1
Sub Variabel Prediktabilitas Informasi (X2) dan Komponen Kognitif (Y1)
rs 0,070
t hitung t tabel Kesimpulan 0,458
2,017
Ho diterima
Unisba.Repository.ac.id
146
Jika diperhatikan tabel di atas, besarnya korelasi (hubungan) antara dua sub variabel dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Koefisien Korelasi Rank Spearman (rs), perbandingan t hitung dan t tabel. Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas dengan taraf kekeliruan sebesar 5 %, t hitung = 0,458 < t tabel = 2,017 maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan antara prediktabilitas informasi dengan komponen kognitif investor (hubungan antara prediktabilitas
informasi
dengan
komponen
kognitif
tidak
berarti/tidak
signifikan). Sedangkan besar hubungan/nilai koefisien korelasi hubungan antara prediktabilitas informasi dengan komponen kognitif investor pada perusahaan yaitu sebesar 0,070 nilai tersebut menunjukan hubungan rendah sekali. Prinsip Prediktabilitas informasi merupakan kemampuan dalam memprediksi prospek usaha mendatang secara tepat dan rasional, yang terkait dengan kebijakan yang efektif, efisien dalam operasi dan teknis pengembangan bisnis sesuai dengan peraturan bisnis dan hukum yang berlaku. Dalam penelitian ini, aspek prediktabilitas dapat dilihat dari : adanya jaminan hukum yang melindungi hak
investor, kemampuan public relations
dalam memprediksi prospek usaha secara tepat, kemampuan public relations dalam memberikan informasi secara rasional, kemampuan public relations dalam memberikan informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan, serta penyampaian informasi yang tepat waktu. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan antara pelaksanaan prinsip prediktabilitas dengan
Unisba.Repository.ac.id
147
komponen kognitif investor pada perusahaan. Apabila dilihat dari hasil penelitian bahwa sebagian besar responden menyatakan pelaksanaan prinsip prediktabilitas sudah baik dan pengetahuan, pemahaman dan kepercayaan investor pada perusahaan juga cukup baik. Hal ini berarti, pelaksanaan prediktabilitas informasi bukan merupakan faktor yang mempengaruhi
pengetahuan, pemahaman dan
kepercayaan investor pada perusahaan.
Analisis Sub Hipotesis Kelima (X2 – Y2)
H0 :
=0
(Tidak ada hubungan antara prediktabilitas informasi (X2) dengan
komponen afektif investor pada perusahaan (Y2)) H1 :
0
(Ada hubungan antara sub variabel prediktabilitas informasi (X2)
dengan komponen afektif investor pada perusahaan (Y2))
Tabel 4.52 Hubungan X2 – Y2 Sub Variabel Prediktabilitas informasi (X2) dan komponen afektif (Y2)
rs 0,777
t hitung t tabel Kesimpulan 8,085
2,017
Ho ditolak
Jika diperhatikan tabel di atas, besarnya korelasi (hubungan) antara dua sub variabel dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Koefisien Korelasi Rank Spearman (rs), perbandingan t hitung dan t tabel. Berdasarkan tabel tersebut
Unisba.Repository.ac.id
148
dapat disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas, Dengan taraf kekeliruan sebesar 5 %, t hitung = 8,085 > t tabel = 2,017 maka Ho ditolak, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara prediktabilitas informasi (X2) dengan komponen afektif investor pada perusahaan (Y2). Sedangkan
besar
hubungan/nilai
koefisien
korelasi
hubungan
antara
prediktabilitas informasi dengan komponen kognitif investor pada perusahaan yaitu sebesar 0,777 nilai tersebut menunjukan hubungan tinggi, kuat. Prediktabilitas informasi berkorelasi dengan komponen afektif investor pada perusahaan. Hubungan tinggi, kuat menunjukkan bahwa adanya jaminan hukum yang melindungi hak investor, penyampaian informasi yang tepat waktu, tepat serta rasional yang mempengaruhi keputusan trading yang pada akhirnya berpengaruh terhadap faktor keuntungan/kerugian investor telah cukup baik dalam mempengaruhi kepuasan para investor.
Analisis Sub Hipotesis Keenam (X2 – Y3) H0 :
=0
(Tidak ada hubungan antara prediktabilitas informasi (X2) dengan komponen konatif investor pada perusahaan (Y3))
H1 :
0
(Ada hubungan antara prediktabilitas informasi (X2) dengan komponen konatif investor pada perusahaan (Y3))
Unisba.Repository.ac.id
149
Tabel 4.53 Hubungan X2 – Y3 Sub Variabel Prediktabilitas Informasi (X2) dan Komponen Konatif (Y3)
rs 0,392
t hitung t tabel Kesimpulan 2,794
2,017
Ho ditolak
Jika diperhatikan tabel di atas, besarnya korelasi (hubungan) antara dua sub variabel dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Koefisien Korelasi Rank Spearman (rs), perbandingan t hitung dan t tabel. Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas. Dengan taraf kekeliruan sebesar 5 %, t hitung = 2,794 > t tabel = 2,017 maka Ho ditolak, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara prediktabilitas informasi dengan komponen konatif investor pada perusahaan (hubungan antara prediktabilitas informasi dengan komponen konatif berarti/signifikan). Sedangkan besar hubungan /nilai koefisien korelasi hubungan antara prediktabilitas informasi dengan komponen konatif yaitu sebesar 0,392 nilai tersebut menunjukan hubungan rendah tapi pasti. Prediktabilitas informasi berkorelasi dengan komponen konatif investor pada perusahaan. Hubungan rendah tapi pasti menunjukkan kurang baiknya aspek prediktabilitas informasi
dalam membentuk komponen konatif
investor.
Prediktabilitas informasi dalam program komunikasi harian dinilai dari adanya jaminan hukum, penyampaian informasi yang tepat waktu, tepat dan rasional
Unisba.Repository.ac.id
150
masih belum dilaksanakan secara maksimal, atau masih berada dibawah harapan investor.
Analisis Sus Hipotesis Ketujuh (X3 – Y1) H0 :
=0
(Tidak ada hubungan antara transparansi informasi (X3) dengan komponen kognitif investor pada perusahaan (Y1))
H1 :
0
(Ada hubungan antara transparansi informasi (X3) dengan komponen kognitif investor pada perusahaan (Y1)) Tabel 4.54 Hubungan X3 – Y1
Sub Variabel Transparansi Informasi (X3) dan Komponen Kognitif (Y1)
Rs -0,122
t hitung t tabel Kesimpulan -0,804
2,017
Ho diterima
Jika diperhatikan tabel di atas, besarnya korelasi (hubungan) antara sub variabel transparansi informasi (X3) dengan sub variabel komponen kognitif investor pada perusahaan(Y1) dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Koefisien Korelasi Rank Spearman (rs), perbandingan t hitung dan t tabel. Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas. Dengan taraf kekeliruan sebesar 5 %, t hitung = -0,804 < t tabel = 2,017 maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan antara transparansi informasi dengan komponen kognitif investor pada perusahaan (hubungan antara transparansi informasi dengan komponen kognitif tidak berarti/ tidak signifikan). Sedangkan besar hubungan/nilai koefisien korelasi
Unisba.Repository.ac.id
151
hubungan antara transparansi informasi dengan komponen kognitif investor pada perusahaan yaitu sebesar -0,122 nilai tersebut menunjukan hubungan rendah sekali dengan korelasi yang bersifat negatif artinya jika nilai X3 naik akan mengakibatkan nilai Y1 turun, atau sebaliknya. Hal ini menunjukkan bahwa transparansi informasi yang dinilai ketersediaan informasi yang dapat dipercaya, keterbukaan kemudahan
dalam
memperoleh
informasi,
saluran informasi,
kelengkapan
informasi
yang
disampaikan serta kejelasan informasi (informasi yang mudah dimengerti) tidak berpengaruh pada peningkatan pengetahuan, pemahaman dan kepercayaan investor pada perusahaan.
Analisis Sub Hipotesis Kedelapan (X3 – Y2) H0 :
=0
(Tidak ada hubungan antara transparansi informasi (X3) dengan komponen afektif investor pada perusahaan (Y2))
H1 :
0
(Ada hubungan antara transparansi informasi (X3) dengan komponen afektif investor pada perusahaan (Y2))
Tabel 4.55 Hubungan X3 – Y2 Sub Variabel Transparansi Informasi (X3) dan Komponen Afektif (Y2)
Rs 0,565
t hitung t tabel Kesimpulan 4,486
2,017
Ho ditolak
Unisba.Repository.ac.id
152
Jika diperhatikan tabel di atas, besarnya korelasi (hubungan) antara dua sub variabel dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Koefisien Korelasi Rank Spearman (rs), perbandingan t hitung dan t tabel. Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas. Dengan taraf kekeliruan sebesar 5 %, t hitung = 4,486 > t tabel = 2,017 maka Ho ditolak, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara transparansi informasi dengan komponen afektif investor pada perusahaan (hubungan antara transparansi informasi dengan komponen afektif berarti/signifikan). Sedangkan besar hubungan/ nilai koefisien korelasi hubungan antara transparansi informasi dengan komponen afektif investor pada perusahaan yaitu sebesar 0,565 nilai tersebut menunjukan hubungan cukup berarti. Transparansi informasi berkorelasi dengan komponen afektif investor pada perusahaan . Hubungan cukup berarti menunjukkan bahwa transparansi informasi dalam program komunikasi harian cukup baik dalam membentuk komponen afektif investor, yang ditandai dengan perasaan senang serta kepuasan investor. Namun pelaksanaan transparansi informasi walaupun dinilai udah baik masih dibawah harapan responden.
Unisba.Repository.ac.id
153
Analisis Sub Hipotesis Kesembilan (X3 – Y3) H0 :
=0
(Tidak ada hubungan antara transparansi informasi (X3) dengan komponen konatif investor pada perusahaan (Y3))
H1 :
0
(Ada hubungan antara transparansi informasi (X3) dengan komponen konatif investor pada perusahaan (Y3)) Tabel 4.56 Hubungan X3 – Y3
Sub Variabel Transparansi informasi (X3) dan Komponen Konatif (Y3)
Rs 0,391
t hitung t tabel Kesimpulan 2,788
2,017
Ho ditolak
Jika diperhatikan tabel di atas, besarnya korelasi (hubungan) antara dua sub variabel dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Koefisien Korelasi Rank Spearman (rs), perbandingan t hitung dan t tabel. Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas. Dengan taraf kekeliruan sebesar 5 %, t hitung = 2,788 > t tabel = 2,017 maka Ho ditolak, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara transparansi informasi dengan komponen konatif investor pada perusahaan (hubungan antara transparansi dengan komponen konatif berarti/signifikan). Sedangkan besar hubungan/nilai koefisien korelasi hubungan antara transparansi informasi dengan komponen konatif investor pada perusahaan yaitu sebesar 0,391 nilai tersebut menunjukan hubungan rendah tapi pasti. Hal tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan prinsip transparansi informasi yang dilihat dari ketersediaan informasi yang dapat dipercaya,
Unisba.Repository.ac.id
154
keterbukaan
saluran informasi, kemudahan dalam memperoleh informasi,
kelengkapan informasi yang disampaikan serta kejelasan informasi masih belum optimal dalam membentuk kecenderungan perilaku investor pada perusahaan. Hal ini bisa disebabkan bahwa penerapan transparansi informasi bukan satu satunya hal yang mpengaruhi komponen konatif investor, dan pelaksanaan prinsip transparansi informasi walalupun sudah baik tetapi masih dibawah harapan investor.
Analisis Sub Hipotesis Kesepuluh (X4 – Y1) H0 :
=0
(Tidak ada hubungan antara partisipasi informasi (X4) dengan komponen kognitif investor pada perusahaan (Y1))
H1 :
0
(Ada hubungan antara partisipasi
informasi
(X4) dengan
komponen kognitif investor pada perusahaan (Y1))
Tabel 4.57 Hubungan X4 – Y1 Sub Variabel Partisipasi Informasi (X4) dan Komponen Kognitif (Y1)
Rs 0,256
t hitung t tabel Kesimpulan 1,739
2,017
Ho diterima
Jika diperhatikan tabel di atas, besarnya korelasi (hubungan) antara dua sub variabel dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Koefisien Korelasi Rank Spearman (rs), perbandingan t hitung dan t tabel. Berdasarkan tabel tersebut
Unisba.Repository.ac.id
155
dapat disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas. Dengan taraf kekeliruan sebesar 5 %, t hitung = 1,739 < t tabel = 2,017 maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan antara partisipasi informasi dengan komponen kognitif investor pada perusahaan (hubungan antara partisipasi informasi dengan komponen kognitif tidak berarti/tidak signifikan). Sedangkan besar hubungan/nilai koefisien korelasi hubungan antara partisipasi informasi dengan komponen kognitif investor pada perusahaan yaitu sebesar 0,256 nilai tersebut menunjukan hubungan rendah sekali. Partisipasi informasi keikutsertaan investor dalam memperoleh informasi dan data, upaya pengecekan serta proses pengambil keputusan bersama dalam perusahaan. Dalam penelitian ini aspek partisipasi dapat dilihat dari : adanya kesempatan bagi
investor untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan
keputusan bersama, adanya kesempatan bagi investor untuk berpartisipasi dalam proses pencarian informasi, serta adanya kesempatan bagi investor untuk berpartisipasi dalam melakukan evaluasi. Data penelitian menunjukkan bahwa Tidak adanya hubungan antara pelaksanaan transparansi informasi menunjuk Analisis Sub Hipotesis Kesebelas (X4 – Y2) H0 :
=0
(Tidak ada hubungan antara partisipasi informasi (X4) dengan komponen afektif investor pada perusahaan (Y2))
H1 :
0
(Ada hubungan antara partisipasi
informasi
(X4) dengan
komponen investor pada perusahaan (Y2))
Unisba.Repository.ac.id
156
Tabel 4.58 Hubungan X4 – Y2 Sub Variabel partisipasi informasi (X4) dan komponen afektif (Y2)
Rs 0,101
t hitung t tabel Kesimpulan 0,668
2,017
Ho diterima
Jika diperhatikan tabel di atas, besarnya korelasi (hubungan) antara dua sub variabel dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Koefisien Korelasi Rank Spearman (rs), perbandingan t hitung dan t tabel. Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas. Dengan taraf kekeliruan sebesar 5 %, t hitung = 0,668 < t tabel = 2,017 maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan antara partisipasi informasi dengan komponen afektif investor pada perusahaan (hubungan antara partisipasi informasi dengan komponen afektif investor tidak berarti/tidak signifikan). Sedangkan besar hubungan/nilai koefisien korelasi hubungan antara partisipasi informasi dengan komponen afektif investor pada perusahaan yaitu sebesar 0,101 nilai tersebut menunjukan hubungan rendah sekali.
Analisis Sub Hipotesis Keduabelas (X4 – Y3) H0 :
=0
(Tidak ada hubungan antara partisipasi informasi (X4) dengan komponen konatif investor pada perusahaan (Y3))
H1 :
0
(Ada hubungan antara partisipasi
informasi
(X4) dengan
komponen konatif investor pada perusahaan (Y3))
Unisba.Repository.ac.id
157
Tabel 4.59 Hubungan X4 – Y3 Variabel Partisipasi informasi (X4) dan komponen konatif investor pada perusahaan (Y3)
rs 0,505
t hitung t tabel Kesimpulan 3,842
2,017
Ho ditolak
Jika diperhatikan tabel di atas, besarnya korelasi (hubungan) antara dua sub variabel dan keberartiannya dapat dilihat pada bagian Koefisien Korelasi Rank Spearman (rs), perbandingan t hitung dan t tabel. Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas. Dengan taraf kekeliruan sebesar 5 %, t hitung = 3,842 > t tabel = 2,017 maka Ho ditolak, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara partisipasi informasi dengan komponen konatif investor pada perusahaan (hubungan antara partisipasi informasi dengan komponen konatif berarti/signifikan). Sedangkan besar hubungan/nilai koefisien korelasi hubungan antara partisipasi informasi dengan komponen konatif investor pada perusahaan yaitu sebesar 0,505 nilai tersebut menunjukkan hubungan cukup berarti Partisipasi informasi berkorelasi dengan komponen konatif investor pada perusahaan. Hubungan cukup berarti menunjukkan bahwa adanya kesempatan partisipasi informasi bagi investor telah cukup baik dalam membentuk komponen konatif investor pada perusahaan. Kesempatan berpartisipasi bagi para investor akan mendukung berlangsungnya komunikasi secara dua arah. Hal tersebut akan
Unisba.Repository.ac.id
158
dapat meningkatkan kecenderungan perilaku yang positif dari investor berupa dukungan investor terhadap perusahaan.
Uji Hipotesis Mayor (X – Y) H0 :
=0
(Ada hubungan antara program komunikasi harian (X) dengan sikap positif investor pada perusahaan (Y))
H1 :
0
(Ada hubungan antara program komunikasi harian (X) dengan sikap positif investor pada perusahaan (Y))
Tabel 4.60
Hubungan Antara Program Komunikasi Harian (X) dengan Sikap Positif Investor pada Perusahaan (Y).
Variabel Program Komunikasi Harian (X) dan Sikap Positif (Y)
rs 0,714
t hitung t tabel Kesimpulan 6,689
2,017
Ho ditolak
Jika diperhatikan tabel di atas, besarnya korelasi (hubungan) antara variabel program komunikasi harian sebagai kegiatan investor relations PT. Gemilang Sarana Abadi (X) dengan sikap positif investor pada perusahaan
(Y) dan
keberartiannya dapat dilihat pada bagian Koefisien Korelasi Rank Spearman (rs), perbandingan t hitung dan t tabel. Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa uji keberartian hubungan antara dua variabel diatas. Dengan taraf kekeliruan sebesar 5 %, t hitung = 6,689 > t tabel = 2,017 maka Ho ditolak, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara program komunikasi harian sebagai kegiatan investor relations PT. Gemilang Sarana Abadi (X) dengan sikap positif
Unisba.Repository.ac.id
159
investor pada perusahaan
(Y). Dimana nilai koefisien korelasi antara program
komunikasi harian sebagai kegiatan investor relation PT. Gemilang Sarana Abadi dengan sikap positif investor pada perusahaan yaitu sebesar 0,714 nilai tersebut
menunjukan hubungan tinggi, kuat.
Tabel 4.61 Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis No.
1.
2.
Variabel
X1 – Y1
X1 – Y2
3.
X1 – Y3
4.
X2 – Y1
rs
0,092
0,453
0,094
0,070
t hitung
0,604
3,332
0,621
0,458
t tabel
2,017
2,017
2,017
2,017
Hasil
Kesimpulan
Hubungan tidak berarti/tidak Ho signifikan. Besar diterima hubungan 0,092 menunjukkan H1 hubungan yang ditolak rendah sekali Hubungan berarti/signifikan. Ho Besar hubungan ditolak 0,453 menunjukkan H1 hubungan cukup diterima berarti Hubungan tidak berarti/tidak Ho signifikan. Besar diterima hubungan 0,094 menunjukkan H1 hubungan yang ditolak rendah sekali Hubungan tidak Ho berarti/tidak diterima signifikan. Besar hubungan 0,070 H1 menunjukkan ditolak hubungan yang
Unisba.Repository.ac.id
160
rendah sekali
5.
6.
7.
X2 – Y2
X2 – Y3
0,777
0,392
2,794
2,017
2,017
X3 – Y1 -0,122
8.
8,085
-0,804
2,017
Hubungan berarti/signifikan. Ho Besar hubungan ditolak 0,777 menunjukkan H1 hubungan tinggi, diterima kuat Hubungan berarti/signifikan. Ho Besar hubungan ditolak 0,392 menunjukkan H1 hubungan rendah diterima tapi pasti Hubungan tidak berarti/tidak signifikan. Besar Ho hubungan -0,122 diterima menunjukkan hubungan yang H1 rendah sekali ditolak dengan korelasi bersifat negatif
Ho ditolak
X3 – Y2 0,565
4,486
2,017 H1 diterima
Hubungan berarti/signifikan. Besar hubungan 0,565 menunjukkan hubungan cukup berarti
Hubungan berarti/signifikan. Besar hubungan 0,391 H1 menunjukkan diterima hubungan rendah Ho ditolak
9.
X3 – Y3
0,391
2,788
2,017
Unisba.Repository.ac.id
161
tapi pasti
10.
11.
12.
13.
X4 – Y1
X4 – Y2
X 4 – Y3
X–Y
0,256
0,101
0,505
0,714
1,739
0,668
3,842
6,689
2,017
2,017
2,017
2,017
Hubungan tidak berarti/tidak Ho signifikan. Besar diterima hubungan 0,256 menunjukkan H1 hubungan yang ditolak rendah sekali Hubungan tidak berarti/tidak Ho signifikan. Besar diterima hubungan 0,101 menunjukkan H1 hubungan yang ditolak rendah sekali Hubungan berarti/signifikan. Ho Besar hubungan ditolak 0,505 menunjukkan H1 hubungan cukup diterima berarti Hubungan berarti/signifikan. Ho Besar hubungan ditolak 0,714 menunjukkan H1 hubungan tinggi, diterima kuat
Unisba.Repository.ac.id