70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Responden 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT Arminareka Perdana merupakan Perusahaan legal didirikan di Jakarta tanggal 9 Pebruari 1990 oleh Bapak Drs. H. Gurril Mz dan Ibu Hj Corry Mundzakkar dengan Bapak H. Letjen Solihin GP sebagai Penasehat. PT Arminareka Perdana bergerak di bidang usaha Travel Perjalanan Ibadah Haji Plus dan Umrah. Dalam waktu 20 tahun sejak berdirinya perusahaan sudah memberangkatkan sekitar 32.500 jamaah lebih, baik jamaah Umroh atau Haji Plus. Untuk meningkatkan pemasaran dan mencapai visi misi perusahaan, pada tanggal 13 mei 2008, PT Arminareka Perdana membentuk Divisi Marketing PT Armina Utama Sukses yang memberikan Program Solusi bagi jamaah yang mempunyai kendala biaya dalam melaksanakan ibadah Haji dan Umroh. Program solusi juga di buat dalam rangka peningkatan perekonomian umat Islam. PT. Arminareka Perdana memberikan solusi bagi calon jamaah haji/umrah yang tidak mampu untuk membayar perjalanan ibadah mereka secara cash dengan solusi cicilan & Hak usaha. Dengan membuat program solusi pembayaran secara cicilan dan hak usaha, program ini telah cepat
71
menyebar ke seluruh indonesia bahkan sampai ke hongkong, brunei, saudi arabia dan malaysia Dengan program ini PT Arminareka Perdana berkeyakinan akan dapat memberikan solusi bagi setiap calon jamaah yang belum dapat mewujudkan impian untuk menunaikan Ibadah Umroh dan Haji Plus.
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi dari PT Arminareka Perdana adalah “Menjadi Perusahaan penyelenggara Umroh dan Haji yang mampu bersaing dengan perusahaan lain dengan mengandalkan kualitas pelayanan yang baik yang disertakan dengan sistem metode hak usaha bagi calon jamaah”. Misi PT Arminareka Perdana adalah : 1. PT Arminareka perdana Mengajak Seluruh Masyarakat Untuk Melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah dengan mengutamakan kualitas pelayanan,
kemudahan,
kesesuaian
biaya,
kenyamanan
dan
kekhusyukan jamaah. 2. PT arminareka perdana menyempurnakan ibadah jemaah melalui pembekalan pengetahuan tentang tata cara ibadah sesuai syariat dan bimbingan yang intens dari para muthowif yang berpengalaman 3. Memberi Solusi kepada setiap jemaah yang ingin menunaikan ibadah haji dan umroh.
72
4.1.3 Lokasi Perusahaan Kantor Pusat: Ged. Menara Salemba lt.5 Jl. Salemba Raya no.5 JakPus 10440 Telp. 021-39842982 Website : www.arminarekaperdana.com Jam kerja Operasional : Senin – Jumat : 08.30 – 17.00 Sabtu
: 08.30 – 13.00
4.1.4 Produk Pelayanan Perusahaan Ruang lingkup pelayanan jasa yang disediakan PT Arminareka Perdana antara lain : 1. Pelayanan utama dari PT Arminareka Perdana adalah menjual dan menyelenggarakan paket-paket tour perjalanan umroh dan haji a) Program Umroh •Umroh
Reguler 9 Hari
•Umroh
Arbain 12 Hari
•Umroh
Awal, Tengah, Akhir dan Full Ramadhan
•Umroh
Lailatul Qadr + Idul Fitri
b) Program Umroh dan Tour •
Umroh + Aqsha + Jerussalem
73
•
Umroh + Istambul
•
Umroh + Cairo
•
Umroh + Aqsha + Cairo
c) Program Haji Khusus (Plus) •
Haji Khusus Arbain ( 26 Hari )
•
Haji Khusus Non ARbain ( 19 Hari )
2. Melayani pengurusan dokumen-dokumen perjalanan : -
Paspor
-
Visa
4.1.5 Legalitas PT Arminareka Perdana •
No. Surat Izin Usaha Biro Perjalanan Umum : Kep. 21/BPU/II/90
•
NPWP : 01.342.510.3-432.000
•
No. Izin Domisili : 300/75/KI IB/XI/2007
•
No. Izin Umroh : D / 142 Tahun 2009 (diperbaharui setiap 5 Th sekali)
•
No. Izin Haji : D / 80 Tahun 2009 (diperbaharui setiap 5 Th sekali)
4.1.6 Struktur Organisasi perusahaan Fungsi struktur organisasi adalah untuk menjelaskan spesifikasi dan spesialisasi kerja serta mewujudkan tugas unit kerja. Dengan demikian struktur organisasi ini mengandung unsur-unsur pembagian wewenang, tanggung jawab, pelaporan tugas, arus informasi, dan pengawasan di dalam suatu organisasi. Dengan adanya struktur organisasi, maka setiap
74
pribadi mendapatkan ruang lingkup pekerjaan dan wewenang yang jelas sehingga terjalinlah suatu kerjasama yang baik antara atasan dan bawahan maupun dengan rekan sekerja dalam pencapaian tujuan perusahaan.
4.1.7 Tanggung Jawab dan wewenang Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian pada struktur organisasi PT. Arminareka Perdana adalah sebagai berikut: 1. Komisaris (Commissioner) •
Melakukan pengawasan terhadap kebijakan direksi dalam melaksanakan pengurursan perusahaan.
•
Memberi nasihat kepada direksi termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RPJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta ketentuan-ketentuan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
•
Melakukan pengawasan terhadap pengelolaan perusahaan, termasuk terhadap sistem pengendalian maupun akuntabilitas perusahaan.
2. Direktur (Director) •
Mengetahui kegiatan perusahaan secara keseluruhan.
•
Melakukan pengelolaan perusahaan melalui pembuatan dan implementasi strategi perusahaan.
75
•
Bertanggung jawab atas kegiatan sehari-hari operasional perusahaan, penentuan target kinerja perusahaan maupun identifikasi serta pengawasan tolak ukur kinerja perusahaan.
•
Bersama-sama
dengan
komisaris
perusahaan
memformulasikan visi serta menyusun RJPP dalam pencapain visi tersebut. 3. Manajer Cabang (Branch Manager) •
Melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan oleh direktur utama.
•
Bertanggung jawab atas kemajuan dan kemunduran perusahaan.
•
Menandatangani surat-suratyang bersifat prinsipil.
•
Membuat program kerja perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
•
Bertanggung jawab dan memberikan laporan tahunan mengenai laba dan rugi kepada direktur utama.
4. Kepala Divisi Keuangan (Finance Division) •
Menangani keuangan perusahaan.
•
Mengatur pembukuan perusahaan.
•
Bekerjasama dengan manager lainnya yang bertanggung jawab atas perencanaan umum.
76
•
Memusatkan perhatian pada perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan dengannya.
•
Bekerjasama dengan para manajer di perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin.
5. Kepala Divisi marketing (Marketing Division) • Mempromosikan perusahaan ke masyarakat • Merencanakan, mengontrol dan mengkoordinir proses penjualan dan pemasaran untuk mencapai target penjualan dan mengembangkan pasar secara efektif dan efisien. 6. Kepala Divisi Operasional (Operational Division) •
Berhubungan secara langsung serta melakukan negosiasi dengan para klien (hotel, maskapai penerbangan, kantor imigrasi dan departemen agana).
•
Memastikan lancarnya kegiatan operasional sehari-hari.
•
Membuat keputusan taktis seperti perencanaan penjualan, anggaran produksi, tenaga kerja dan tingkat persediaan.
7. Petugas Penjualan Tiket (Sales & Ticketing) •
Menguasai dengan baik informasi mengenai produk jasa yang ditawarkan perusahaan dan memberikan informasi selengkap-lengkapnya kepada pelanggan.
77
•
Melakukan penjualan tiket maskapai penerbangan kepada pelanggan baik perjalanan domestik, internasional, haji dan umroh, serta paket-paket tour umroh.
•
Melakukan pemesanan tiket pemesanan tiket maskapai yang diinginkan oleh pelanggan
•
Mengecek
status
ketersediaan
tiket
maskapai
yang
diinginkan oleh pelanggan. •
Memberikan laporan penjualan setiap harinya kepada Manajer Operasional
4.2 Gambaran Umum Objek Penelitian Responden
yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah
konsumen PT. Arminareka Perdana. Dalam bab sebelumnya disebutkan bahwa penelitian ini menggunakan metode survey, yaitu dengan menyebarkan kuesioner di salah satu kantor PT. Arminareka Perdana kepada konsumen. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti kurang lebih selama dua minggu dengan menyebarkan kuesioner penelitian secara langsung. Jumlah kuesioner yang disebarkan pada konsumen PT. Arminareka Perdana adalah sebanyak 100 kuesioner dengan jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 91 kuesioner. Adapun jumlah kuesioner yang dapat digunakan adalah sebanyak 89 kuesioner, sebanyak 2 kuesioner tidak dapat
78
digunakan karena data yang tidak diisi secara lengkap dan tidak sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditetapkan. Tabel 4.1 Sampel dan Tingkat Pengembalian Jumlah Sampel
100
Jumlah kuesioner yang tidak kembali
9
Jumlah kuesioner yang kembali
91
Jumlah kuesioner yang digugurkan
2
Kuesioner yang digunakan
89
Tingkat Pengembalian (response rate)
91%
Tingkat Pengembalian yang digunakan (usable response rate)
98%
Sumber: Data primer (diolah) Untuk mengentahui gambaran umum mengenai responden yang menjadi subyek data dalam penelitian ini, tabel-tabel berikut akan memberikan penjelasan secara menyeluruh berdsarkan komposisi tertentu. Tabel 4.2 berikut ini memperlihatkan komposisi responden berdasarkan jenis kelamin. Tabel 4.2 Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-laki 35 39% Perempuan 54 61% Total 89 100% Sumber: Data primer (diolah) Berdasarkan tabel 4.2, maka dapat diketahui jumlah responden yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 35 orang atau 39% dari total seluruh
79
responden, sedangkan jumlah responden yang berjenis kelamin perempuan adalah 54 orang atau 61% dari total seluruh jumlah responden. Tabel 4.3 berikut menunjukan komposisi responden yang menjadi objek penelitian berdasarkan tingkat usia. Tabel 4.3 Komposisi Responden Berdasarkan Tingkat Usia Usia Jumlah Persentase < 16 Tahun 5 6% 16-25 Tahun 14 16% 26-35 Tahun 24 27% 36-45 Tahun 38 43% > 45 tahun 8 9% Total 89 100% Sumber: Data primer (diolah) Berdasarkan tabel 4.3, maka dapat diketahui jumlah responden berdasarkan tingkat usia. Responden yang berada pada tingkat usia antara 36-45 tahun adalah sebanyak 38 orang atau sebanyak 43%. Responden dengan tingkat usia tersebut memang merupakan responden dominan karena mereka lebih memiliki kemauan untuk beribadah haji dan umroh, selain itu tingkat kemampuan finansial mereka juga rata-rata sudah matang. Namun, masih terdapat responden di atas dan di bawah tingkat usia antara 36-45 tahun, yaitu sebanyak 8 orang atau sebanyak 9% responden yang berada pada tingkat usia di atas 45 tahun, dan 5 orang responden di bawah 16 tahun. Tabel 4.4 berikut ini menunjukan komposisi responden berdasarkan tingkat pendidikan.
80
Tabel 4.4 Komposisi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan Jumlah Persentase SD 5 6% SMP 10 11% SMA 14 16% Diploma 31 35% Sarjana 29 33% Total 89 100% Sumber: Data primer (diolah) Berdasarkan tabel 4.4, maka dapat diketahui jumlah responden yang memiliki tingkat pendidikan dibawah diploma adalah sebanyak 29 orang atau sebanyak 33 %. Sedangkan responden yang memiliki tingkat pendidikan setara dan diatas tingkat diploma adalah sebanyak 60 orang atau sebanyak 68 %. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen Arminareka Perdana merupakan orang-orang dengan tingkat pendidikan yang baik.
4.3
Uji Validitas dan Reliabilitas
4.3.1 E-Commerce Uji validitas instrument dilakukan terhadap semua kuesioner yang berasal responden sebanyak 10 kuesioner. Pada variabel E-Commerce, pengujian dibentuk melalui 15 butir pertanyaan. Intrumen penelitian dinyatakan valid dan reliable apabila korelasi (r) lebih besar dari nilai r tabel atau nilai signifikansi menghasilkan nilai lebih kecil dari 0,05 dan koefisien keandalannya (Cronbach Alpha) lebih besar dari 0,6.
81
Tabel berikut menunjukan hasil uji validitas dan reliabilitas terhadap variabel E-Commerce. Tabel 4.5 Validitas E-Commerce Butir Pertanyaan
Korelasi (r)
r Tabel
(1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
(2) 0.704 0.791 0.696 0.638 0.669 0.667 0.670 0.704 0.780 0.703 0.703 0.669 0.748 0.703 0.701
(3) 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632
Signifikansi Keputusan (4) 0.023 0.006 0.025 0.047 0.034 0.035 0.034 0.023 0.008 0.023 0.023 0.034 0.013 0.023 0.024
(5) Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: SPSS 16.0 Tabel 4.6 Reliabilitas E-Commerce Uji Reliabilitas Cronbach's Alpha
Jumlah Pertanyaan
0.923
15
Sumber: SPSS 16.0 Hasil pengujian pada tabel di atas menunjukan semua item pertanyaan menghasilkan koefisien korelasi (r) lebih besar dari r Tabel dan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan dinyatakan valid. Pengujian juga menunjukan nilai
82
Cronbach Alpha sebesar 0,923 (lebih besar dari 0,6) sehingga instrument dinyatakan reliabel.
4.3.2 Kualitas Pelayanan Sama seperti variabel E-Commerce, uji validitas instrument Kualitas Pelayanan juga dilakukan terhadap semua kuesioner yang berasal responden sebanyak 10 kuesioner. Pada variabel Kualitas Pelayanan, pengujian dibentuk melalui 7 butir pertanyaan. Intrumen penelitian dinyatakan valid dan reliable apabila korelasi (r) lebih besar dari nilai r tabel atau nilai signifikansi menghasilkan nilai lebih kecil dari 0,05 dan koefisien keandalannya (Cronbach Alpha) lebih besar dari 0,6. Tabel berikut menunjukan hasil uji validitas dan reliabilitas terhadap variabel Kualitas Pelayanan. Tabel 4.7 Validitas Kualitas Pelayanan Butir Pertanyaan
Korelasi (r)
r Tabel
(1) 1 2 3 4 5 6 7
(2) 0.783 0.813 0.824 0.639 0.639 0.682 0.682
(3) 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632
Signifikansi Keputusan (4) 0.007 0.004 0.003 0.047 0.030 0.030 0.013
Sumber: SPSS 16.0
(5) Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
83
Tabel 4.8 Reliabilitas Kualitas Pelayanan Uji Reliabilitas Cronbach's Alpha
Jumlah Pertanyaan
0.850
7
Sumber: SPSS 16.0 Hasil pengujian pada tabel di atas menunjukan semua item pertanyaan menghasilkan koefisien korelasi (r) lebih besar dari r Tabel dan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan dinyatakan valid. Pengujian juga menunjukan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,850 (lebih besar dari 0,6) sehingga instrument dinyatakan reliabel.
4.3.3 Kepuasan Konsumen Sama seperti variabel E-Commerce dan Kualitas Pelayanan, uji validitas instrument Kepuasan Konsumen juga dilakukan terhadap beberapa kuesioner awal yang berasal responden sebanyak 10 kuesioner. Variabel Kepuasan Konsumen dibentuk melalui 6 butir pertanyaan, instrumen penelitian dinyatakan valid dan reliable apabila korelasi (r) lebih besar dari nilai r tabel atau nilai signifikansi menghasilkan nilai lebih kecil dari 0,05 dan koefisien keandalannya (Cronbach Alpha) lebih besar dari 0,6. Tabel berikut menunjukan hasil uji validitas dan reliabilitas terhadap variabel Kepuasan Konsumen.
84
Tabel 4.9 Validitas Kepuasan Konsumen Butir Pertanyaan
Korelasi (r)
r Tabel
(1) 1 2 3 4 5 6
(2) 0.756 0.659 0.702 0.634 0.866 0.754
(3) 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632
Signifikansi Keputusan (4) 0.011 0.038 0.024 0.049 0.001 0.012
(5) Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: SPSS 16.0
Tabel 4.10 Reliabilitas Kepuasan Konsumen Uji Reliabilitas Cronbach's Alpha
Jumlah Pertanyaan
0.820
6
Sumber: SPSS 16.0 Hasil pengujian pada tabel di atas menunjukan semua item pertanyaan menghasilkan koefisien korelasi (r) lebih besar dari r Tabel dan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan dinyatakan valid. Pengujian juga menunjukan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,820 (lebih besar dari 0,6) sehingga instrument dinyatakan reliabel. 4.4
Analisis Regresi Linear Berganda Berdasarkan hasil pengolahan data dengan software SPSS 16.0 diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y
= -1.129 + 0,161(X1) + 0,532(X2)
85
Di mana: Y
= Kepuasan Konsumen
X1
= E-Commerce
X2
= Kualitas Peyananan
4.4.1 Uji Statistik Setelah model diperoleh maka selanjutnya dilakukan pengujian parameter
untuk
mengetahui
kelayakan
model
regresi
untuk
diinterpretasikan. Pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut: A. Koefisien Determinasi Untuk mengetahui seberapa besar kekuatan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikatnya dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi. Tabel 4.11 Koefisien Determinasi X1 dan X2 terhadap Y
Model
F 51.845
R 0,739
R Square 0,547
Adjusted R Square 0,536
Sig 0,000
Sumber: SPSS 16.0 Berdasarkan output di atas ternyata diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,547 yang artinya bahwa kedua variabel bebas dalam model persamaan mampu menjelaskan variasi nilai dari variabel Kepuasan Konsumen sebesar 54,70 persen, sedangkan
86
sisanya 45,30 persen dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak ada di dalam model. B. Uji Keseluruhan Parameter (Overall F Test) Pengujian parameter secara bersama-sama dilakukan dengan analisis ragam (Anova). Pengujian ini digunakan untuk menguji pengaruh langsung dari penerapan e-commerce dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut : H0: variable e-commerce (X1) dan kualitas pelayanan (X2) secara simultan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan konsumen (Y) H1: variabel e-commerce (X1) dan kualitas pelayanan (X2) secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan konsumen (Y) Syarat : Tolak H0 jika P-value < α Taraf Uji : 5% Dari tabel 4.12 diperoleh hasil sebagai berikut: Keputusan: a. Dengan memperhatikan nilai signifikansi = 0,000 yang lebih kecil dari alpha 0,05 maka dapat diputuskan untuk menolak H0. Kesimpulan: Dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh signifikan dari variabel E-
87
Commerce dan Kualitas Pelayanan terhadap variabel Kepuasan Konsumen. Dari hasil uji tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel e-commerce (X1) dan kualitas pelayanan (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen (Y). Hasil ini menunjukkan bahwa model tersebut dapat dipakai untuk memprediksi kepuasan konsumen. C. Uji Individual Parameter (t-Test) Sebagai lanjutan dari uji F di atas adalah uji t yang berguna untuk mengetahui di antara variabel-variabel bebas yang dipakai yaitu variabel e-commerce (X1) dan kualitas pelayanan (X2), variabel mana yang memiliki pengaruh yang signifikan secara individu terhadap variabel Kepuasan Konsumen (Y). H0: Tidak terdapat pengaruh variabel bebas ke-i terhadap Kepuasan Konsumen (Y) H1 : Terdapat pengaruh variabel bebas ke-i terhadap Kepuasan Konsumen (Y) Syarat : Tolak H0 jika P-value < α Taraf Uji : 5% Dengan menggunakan program pengolahan data SPSS 16.0 diperoleh output sebagai berikut:
88
Tabel 4.12 Uji Parsial antara X1 terhadap Y dan X2 tehadap Y
Unstandardized Coefficients
t
Sig
Constant
Beta -1.129
-0.423
0.674
Penerapan E-Commerce (X1)
0.161
3.148
0.002
Kualitas Pelayanan (X2) 0.532 Sumber: SPSS 16.0
5.786
0.000
Variabel
Untuk variabel E-Commerce (X1): Keputusan: a. Nilai signifikansi variabel E-Commerce adalah 0,002 yang ternyata lebih kecil dari alpha 0,05. Dengan demikian peneliti juga dapat memutuskan untuk menolak H0 pada alpha 5%. Kesimpulan : Dengan tingkat kepercayaan 95%, peneliti dapat menyatakan bahwa variabel E-Commerce memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Kepuasan Konsumen. Pengaruh ini memiliki arah yang positif dengan koefisien senilai 0,161, artinya ketika skor ECommerce naik 1 satuan, maka skor Kepuasan Konsumen akan bertambah sebesar 0,161 satuan. Untuk variabel Kualitas Pelayanan (X2) : Keputusan:
89
a. Nilai signifikansi untuk variabel Kualitas Pelayanan adalah 0,000 yang ternyata lebih kecil dari alpha 0,05. Dengan demikian peneliti juga dapat memutuskan untuk menolak H0 pada alpha 5%. Kesimpulan : Dengan tingkat kepercayaan 95%, peneliti percaya bahwa variabel Kualitas Pelayanan ternyata juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Kepuasan Konsumen. Pengaruh ini memiliki arah yang positif dengan koefisien senilai 0,532 artinya adalah setiap kenaikan satu satuan skor Kualitas Pelayanan akan menyebabkan kenaikan skor Kepuasan Konsumen sebesar 0,532 satuan.
4.4.2 Uji Asumsi Klasik 4.4.2.1 Normalitas Asumsi
kenormalan
memainkan
peranan
penting
dalam
pengambilan keputusan. Normal atau tidaknya residual dari regresi menentukan apakah suatu data dapat diuji dengan menggunakan statistik uji tertentu. Dalam penelitian ini kenormalan data dilihat dengan menggunakan alat yakni normal probability plot dan uji KolmogorovSmirnov. Berdasarkan Gambar.4.1 di bawah terlihat bahwa asumsi normalitas terpenuhi karena titik-titik sebaran data berada di sekitar garis 450.
90
Gambar 4.1 Normal Probability Plot
\
Sumber: SPSS 16.0 Gambar di atas merupakan pengujian secara informal yang baru bersifat subjektif. Pengujian secara formal dapat dilakukan melalui uji KolmogorovSmirnov. Berikut hasil pengujiannya: Tabel 4.13 Uji Kolmogorov-Smirnov Model Model Regresi
KolmogorovSmirnov Z 0,954
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.323
Sumber: Data primer (diolah)
Dari hasil pengujian di atas diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.323. karena nilai ini lebih besar dari alpha 5%, maka peneliti dapat memutuskan untuk tidak menolak H0, sehingga dapat disimpulkan bahwa residual dari persamaan regresi yang terbentuk telah mengikuti distribusi normal.
91
4.4.2.2 Homoskedastisitas Pengujian asumsi ini dapat dilakukan dengan membuat scatter plot antara residual X dengan ekspektasinya. Asumsi ini terpenuhi jika titiktitik sebarannya menyebar acak. Berdasarkan gambar di bawah ini dapat dilihat bahwa titik-titik plot menyebar secara acak dan tidak menumpuk membentuk pola tertentu. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa residual tidak mengandung adanya gangguan heteroskedastisitas. Dengan menggunakan output SPSS 16.0 diperoleh hasil sebagai berikut:
Gambar 4.2 Scatterplot antara Residual Regresi dan Variabel Y
Sumber: SPSS 16.0 Gambar di atas merupakan pengujian secara informal yang baru bersifat subjektif. Pengujian secara formal dapat dilakukan melalui uji Glejser, yaitu meregresikan variabel bebas terhadap nilai absolute dari residual.
92
Tabel 4.14 Uji Glejser
Variabel Model Regresi
Asymp. Sig. (2tailed)
Penerapan E-Commerce (X1)
0,569
Kualitas Pelayanan (X2) Sumber: SPSS 16.0
0,641
Dari tabel di atas diperoleh hasil bahwa model regresi menghasilkan nilai Asymptotic Significance lebih besar dari 0,05. Dengan demikian terpenuhi.
asumsi
non-heteroskedastisitas
(Homoskedastisitas)
juga
93
4.4.2.3 Non-Multikolinieritas Multikolinieritas adalah terjadinya korelasi yang cukup tinggi antara
variabel
bebas
yang
diteliti.
Terjadinya
pelanggaran
multikolinieritas dapat dideteksi melalui nilai VIF. Selama nilai VIF tidak lebih dari 10, maka asumsi non multikolinieritas sudah terpenuhi. Pada tabel di bawah dapat dilihat bahwa nlai VIF untuk masingmasing variabel adalah lebih kecil dari 10, oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa Multikolinieritas yang diduga terjadi antar variabel bebas ternyata tidak terjadi.
Tabel 4.15 Uji Multikolinieritas Variabel Model Regresi
VIF
Penerapan E-Commerce (X1)
1,583
Kualitas Pelayanan (X2) Sumber: SPSS 16.0
1,583
94
4.5 Penjelasan Hasil Hipotesis Penelitian Dari hasil-hasil pengujian diatas didapatkan penjelasan bahwa: 1. Penerapan E-Commerce Dari tabel 4.13 dapat dilihat bahwa variabel e-commerce (X1) mempunyai nilai signifikansi alfa sebesar 0,002 < 0,05 sehingga penerapan e-commerce (X1) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen (Y). Berdasarkan hasil tersebut maka H1 diterima. 2. Kualitas Pelayanan Dari tabel 4.13 dapat dilihat bahwa variabel kualitas pelayanan (X2) mempunyai nilai signifikansi alfa sebesar 0,000 < 0,05 sehingga kualitas pelayanan (X2)
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
konsumen (Y). Berdasarkan hasil tersebut maka H1 diterima. 3. Penerapan E-Commerce dan Kualitas Pelayanan Dari tabel 4.12 dapat dilihat bahwa variabel e-commerce (X1) dan variabel kualitas pelayanan (X2) mempunyai nilai signifikansi alfa sebesar 0,000 < 0,05 sehingga penerapan e-commerce (X1) dan kualitas pelayanan (X2) berpengaruh
signifikan
terhadap
kepuasan
Berdasarkan hasil tersebut maka H1 diterima.
konsumen
(Y).