BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian a. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X1 (Pre-Test) Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen semu karena itu diadakan Pre-Test atau tes awal sebelum kegiatan eksperimen. Untuk data mentah dari pelaksanaan Pre-Test atau tes awal dapat dilihat pada lampiran 2 sedangkan hasil pengolahan data Pre-Test atau tes awal ini diberi simbol X1, yang dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1. Hasil Analisis Statistik Variabel X1 (Pre-Test)
Skor Minimum
61
Skor Maksimum
85
Range (R)
24
Banyak Kelas (K)
5
Panjang Kelas (P)
5
Rata-Rata ( )
72,33
Median
71,5
Modus
75,5
Varian (S2)
45,95
Standar Deviasi
6,77
Dari tabel tersebut diketahui bahwa, skor minimum variabel X1 (Pre-test) = 61; skor maksimumnya = 85; range = 24; banyak kelas = 5; panjang kelas = 5; rata-rata = 72,33; median = 71,5; modus = 75,5; varians = 45,95; dan standar deviasi = 6,77. (untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5 dan lampiran 6). b. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X2 (Post-Test) Setelah pemberian treatmen, kemudian diadakan Post-Test atau tes akhir setelah kegiatan eksperimen. Untuk data hasil Post-Test ini diberi simbol X2 yang dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2. Hasil Analisis Statistik Variabel X2 (Post-Test) Skor Minimum
83
Skor Maksimum
110
Range (R)
27
Banyak Kelas (K)
5
Panjang Kelas (P)
5
Rata-Rata ( )
93
Median
88,75
Modus
88,75
Varian (S2)
60
Standar Deviasi
7,74
Dari tabel tersebut diketahui bahwa, skor minimum variabel X 2 (Post-test) = 83; skor maksimumnya = 110; range = 27; banyak kelas = 5; panjang kelas = 5; rata-rata = 93; median = 88,75; modus = 88,75; varians = 60 dan standar deviasi = 7,74. (Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7 dan lampiran 8).
4.2.1 Pengujian Normalitas Data a.
Pengujian Normalitas Data Variabel (Pre-Test) Dari hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh bahwa
dan
-
. Dengan kriteria pengujian: Jika,
, maka data tidak berdistribusi normal
Jika,
, maka data berdistribusi normal
Berdasarkan uji kriteria tersebut didapatkan bahwa bahwa dimana
,
sehingga dapat disimpulkan bahwa data pre-test
berdistribusi normal. (Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9).
b. Pengujian Normalitas Data Variabel (Post-Test) Dari hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh bahwa . Dengan kriteria pengujian:
-
dan
Jika,
, maka data tidak berdistribusi normal
Jika,
, maka data berdistribusi normal
Berdasarkan uji kriteria tersebut didapatkan bahwa bahwa dimana -
sehingga dapat
disimpulkan bahwa data
, post-test
berdistribusi normal. (Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10).
4.2.2 Pengujian Homogenitas Data Dari hasil perhitungan diperoleh harga
hitung sebesar 2,09. Pada taraf
nyata α=0,05 diperoleh (1-0,05)(5-1)= (0,95)(4) = 9,49. Ternyata harga chikuadrat hitung lebih kecil dari chi-kuadrat daftar. Jadi dapat disimpulkan bahwa data variabel X1 (Pre-Test) dan variabel X2 (Post-Test) memiliki varians populasi yang homogen. (Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11).
4.2.3 Pengujian Hipotesis Dalam pengujian ini dilakukan komparasi antara hasil yang dicapai sebelum eksperimen (X1) dengan setelah eksperimen (X2). Dari hasil perhitungan diperoleh harga thitung sebesar -7,91. Sedang dari daftar distribusi t pada taraf nyata 5% diperoleh t(0.975) (28) = 2,05. Ternyata harga thitung memperoleh harga lain, atau harga t hitung telah berada di luar daerah penerimaan H0, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan menerima H1. (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12). Untuk jelasnya dapat dilihat dalam grafik sebagai berikut:
H0
H1
H1
-7,91
7,91
-2,05
0
2,05
Gambar 1. Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
4.2. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa adanya peningkatan keterampilan sosial siswa kelas X AK5 Di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo setelah diterapkan games social skill. Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai thitung sebesar -7.91, Sedang dari daftar distribusi t pada taraf nyata 5% diperoleh t(0.975) (28) = 2,05. Hasil uji t ini menyimpulkan bahwa game social skill memberikan pengaruh atau dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan sosial menurut Libet & Lewinsohn ( dalam Cartledge & Milburn 1993: 7 ) adalah kemampuan kompleks untuk melakukan perilaku yang
mendapat penguatan positif dan tidak melakukan perilaku yang mendapat penguatan yang negatif. Sementara itu Combs & Slaby (dalam Cartledge & Milburn,1993 :7) menyatakan bahwa keterampilan sosial adalah “kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain pada kontek sosial dalam cara-cara spesifik yang secara sosial diterima atau bernilai dan dalam waktu yang sama memiliki keuntugan untuk pribadi dan orang lain”. Game social skill merupakan merupakan metode yang sangat baik untuk melatih dan memperkuat keterampilan sosial siswa. Asher dan Rose ( 1997 : 333 ) game social skill ini mengandung keistimewaan yang sangat menyenangkan karena secara intrinsik dapat memotivasi siswa dalam mengembangkan keterampilan sosial mereka, serta mendorong suasana hati yang positif, dan dapat melatih bagaimana mengelola emosi seperti kecemasan,malu. Dari hasil pelaksanaan eksperimen yang dilakukan, bahwa setiap siswa yang telah mengikuti kegiatan game social skill pada umumnya telah mengalami perubahan/peningkatan dalam keterampilan sosial, hal ini terlihat dengan adanya peningkatan skor rata-rata keterampilan sosial pada akhir pelaksanaan eksperimen. Kenyataan yang ditemui bahwa kegiatan game social skill yang dilaksanakan selama ini turut memberikan dampak terhadap keterampilan sosial siswa. Kendala yang dihadapi oleh peneliti selama melaksanakan proses penelitian yakni keterbatasan waktu. Hal ini terjadi karena tidak adanya jam khusus untuk pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dalam kurikulum sekolah,
sehingga pelaksanaan penelitian hanya dapat dilakukan ketika yang menjadi sampel penelitian dalam hal ini siswa kelas X AK5 Di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo memiliki waktu luang.