BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN
1.1
Hasil Penelitian Profil Sekolah SMA Negeri 4 Gorontalo
1.
2.
3.
Identitas sekolah Nama sekolah
: SMA NEGERI 4 GORONTALO
Status
: Negeri
NISN/NSS
: 30.1.30.60.06.500
NPSN
: 40501068
NPWP
: 00 368 223 4 822 000
Alamat Sekolah Propinsi
: Gorontalo
Kab/Kota
: Kota Gorontalo
Kecamatan
: Kota Utara
Kelurahan
: Wongkaditi
Jalan
: Prof. Dr. Jhon Aryo Katili
Kode Pos
: 96122
Telepon
: (0435) 827123
Web Site
: http:www.sman4gorontalo.sch.id
E-mail
:
[email protected]
Data Kualifikasi Guru Data kualifikasi guru dapat di lihat pada tabal berikut:
TABEL : I Data Kualifikasi Guru
No
NAMA
Ijazah tertinggi bidang studi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Syamsudin Hunou, S.Pd, M.Pd Asni Botutihe, S.Pd Taib B. Hasan, S.Pd Dra.Hj, Safrida Yunus Mintje umar, S.Pd Dra.Hj. Nariman Adam Dra. Hj. Laila Tahir Dra. Nurmata Koem, M.Pd Ishak Suleman S.Pd Drs. Zabir Yahya Hamzah Utina, S.Pd Arfala Katili, M.Pd Armada S. Lamasai, S.Ag
Kimia Biologi Penjaskes BK Bah.indo Bk Bk Matematika Penjaskes Biologi Kimia Bah.indo Agama
14 15 16
Drs. Amirudin Habie Rahman Hidayat S.Pd Rusnan S.Pd
Matematika Pkn Bah.indo
17 18 19 20 21
Tri Imelda Tumulo S.Pd Marlina Paradiba Nayoan S.Pd Husin Diko S.Pd Syaifullah Hasan S.Pd Dra. Hastina Lasido
B. Inggris Sosiologi Matematika Ekonomi Sejarah
22 23 24 25 26 27 28
Asni A.W. Pakuna S.Pd Rahmatia Malik S.Pd Miniarty Salilama S.Pd Dra. Asni Djafar Dra, Fani Halid Samsyn Marada S.Pd Yuniar R.P Umar S.Pd
Tbak Fisika Ekonomi Geografi Matematika b.arab Pkn
29 30
Likarti N. Talibo S.Pd Toni Paudi S.Pd
Seni rupa Ekonomi
31 32
Lukman Habie S.Ag Ridwan Djama S.Pd
Agama b.inggris
33
Moh.Indrawanmodanggu S.Pd
Bah.indo
Sumber : Arsip Sekolah
Mengajar mata pelajaran Kimia Biologi/TBAK Penjaskes BK Bah. indo BK BK Matematika Penjaskes Biologi Kimia Bah. indo Agama Bah. arab Matematika PKN Bah.indo/Sastr a b. inggris Sosiologi Matematika Ekonomi Sejarah/ Antropologi TBAK Fisika Ekonomi /TIK Geografi Matematika b. arab PKN / Keterampilan Pend. seni Sosiologi Sejarah Agama/b. arab b. inggris b. arab Bah. indo
Sertifik asi GT/ (sudah/ GTT belum) Sudah GT Sudah GT Sudah GT Sudah GT Sudah GT Sudah GT Sudah GT Sudah GT Sudah GT Sudah GT Sudah GT Sudah Sudah GT Sudah Sudah Sudah
GT GT GT
Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah
GT GT GT GT GT
Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Belum Sudah
GT GT GT GT GT GT GT
Sudah Sudah
GT
Sudah Belum
GT GT
Belum
GT
TABEL: II Data Kualifikasi Guru NAMA No 34 35 36 37 38 39 40 41
Sugiarty Onu, S.Pd Mamat Liputo M.Pd Rasman, S.Pd Fidya Suleman, S.Pd Dedy R. Machmud Nur’ain Podungge, S.Pd Sumarlin Idrus, S.Pd Widya Nur, S.Pd
Ijazah tertinggi bidang studi Biologi Ekonomi Fisika Ekonomi p.seni Geografi Fisika Geografi
Mengajar mata pelajaran Biologi Ekonomi Fisika Pend. Seni Pend. Seni Geografi Fisika Gografi
Sertifikasi (sudah/ belum) Belum Sudah Belum Belum Belum Belum Belum Belum
GT/ GTT GTT GTT GTT GTT GTT GTT GTT GTT
Sumber : Arsip Sekolah TABEL III Data Kualifikasi Guru Berdasarkan Pendidikan Tertinggi
NO A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
NAMA B Syamsudin Hunou, S.Pd, M.Pd Arfala Katili, M.Pd Rusnan S.Pd, M.Pd Mamat Liputo M.Pd Dra. Nurmata Koem, M.Pd Asni Botutihe, S.Pd Taib B. Hasan, S.Pd Dra.Hj, Safrida Yunus Mintje umar, S.Pd Dra.Hj. Nariman Adam Dra. Hj. Laila Tahir Ishak Suleman S.Pd Drs. Zabir Yahya Hamzah Utina, S.Pd Armada S. Lamasai, S.Ag Drs. Amirudin Habie Rahman Hidayat S.Pd Tri Imelda Tumulo S.Pd Marlina Paradiba Nayoan S.Pd Husin Diko S.Pd Syaifullah Hasan S.Pd Dra. Hastina Lasido Asni A.W. Pakuna S.Pd Rahmatia Malik S.Pd
PENDIDIKAN
PNS/ Honorer
C S2 S2 S2 S2 S2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
D PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS
MGMP (sudah/ belum) E Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah
A 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
B Miniarty Salilama S.Pd Dra. Asni Djafar Dra, Fani Halid Samsyn Marada S.Pd Yuniar R.P Umar S.Pd Likarti N. Talibo S.Pd Toni Paudi S.Pd Lukman Habie S.Ag Ridwan Djama S.Pd Moh.Indrawanmodanggu S.Pd Sugiarty Onu, S.Pd Rasman, S.Pd Fidya Suleman, S.Pd Dedy R. Machmud Nur’ain Podungge, S.Pd Sumarlin Idrus, S.Pd Widya Nur, S.Pd
C S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
D PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS Honorer Honorer Honorer Honorer Honorer Honorer Honorer
E Sudah Sudah Sudah Belum Sudah Sudah Sudah Sudah Belum Belum Belum Belum Belum Belum Belum Belum Belum
Sumber : Arsip Sekolah 4. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah a.
Visi Sekolah Terwujudnya SMA Negeri 4 gorontalo sebagai sekolah pusat sumber belajar berbasis keunggulan local menuju sekolah berdaya saing internasional yang mampu menyiapkan siswa berwawasan IPTEK, dan memiliki IMTAQ sehat jasmani dan rohani dengan indikator : -
Unggul dalam bidang akademik
-
Unggul dalam karya ilmiah remaja
-
Mampu membaca dan menulis al-Quran
-
Mampu berbahasa Inggeris
-
Berprestasi dibidang seni dan olahraga
-
Unggul dalam bidang IT
-
Terbentuknya pusat sumber belajar
b.
Misi Sekolah -
Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif baik secara langsung maupun online melalui internet sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya.
-
Menumbuhkan semangat keunggulan lokal secara intensif kepada seluruh warga sekolah
-
Mengembangkan sikap mandiri dan sportifitas dalam meraih prestasi
-
Menerapkan pembelajaran berbasis teknologi informasi
-
Membekali siswa penguasaan ilmu pengetahuan teknologi, sosial budaya, seni dan pengembangan keunggulan lokal sebagai bekal menghadapi masa depan.
c.
Tujuan Sekolah -
Menciptakan proses pembelajaran yang aktif,
kreatif, efektif, dan
menyenangkan melalui pemanfaatan internet serta e-learning sehingga siswa dapat melaksanakan pembelajaran secara terus menerus baik di dalam kelas maupun di luar kelas -
Melahirkan lulusan yang memiliki daya saing tinggi yang siap memasuki dunia kerja serta perguruan tinggi
-
Mengembangkan potensi dan bakat siswa melalui kegiatan intra dan ekstra kurikuler dengan memanfaatkan keunggulan lokal sehingga dapat mengembangkan diri secara optimal dalam mencapai cita-cita
-
Melakukan berbagai kegiatan inovatif untuk menunjang kegiatan akademik, merespon perubahan dan dinamika dunia pendidikan untuk meningkatkan proses belajar dan mutu hasil pendidikan
-
Menggali, mengembangkan, serta menerapkan IPTEK dan keagamaan yng berguna bagi kemanusiaan dan masyarakat.
-
Mengembangkan kemampuan siswa dalam penggunaan teknologi informasi sehingga dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran serta memiliki keahlian sesuai dengan minat dan bakatnya.
d.
Identitas Kepala Sekolah Nama Lengkap
: Syamsudin Hunou, S.Pd, M.Pd
Pendidikan Terakhir
: S2
Jurusan
: Pendidikan
Kependudukan
dan
Lingkungan Hidup Masa jabatan e.
f.
: Dari Tahun 2010 sampai dengan sekarang
Pelatihan yang diikuti berkaitan dengan kegiatan Dit. PSMA: 1.
Diklat Guru Kimia KTI Program Kemitraan Kepala Sekolah
2.
Workshop ASP-Net
3.
diklat tenaga teknis kkpi
4.
bimbingan teknis peningkatan kepala sekolah
alamat email
:
[email protected]
a.
Kepemimpinan Kepala Sekolah Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 4 Gorontalo Kepala Sekolah menurut salah seorang guru tidak tetap (Dedy R Machmud wawancara tanggal 16 januari 2012) saat ditanyakan bagaimana sosok Kepala Sekolah menurut pandangannya? Pak Dedy menyatakan bahwa “Kepala Sekolah adalah pemimpin yang baik, tegas, dan pemimpin yang suka bergaul dengan semua warga sekolah. kepala sekolah tidak segan-segan memberikan hadiah kepada yang telah berprestasi baik itu siswa, guru tetap, maupun guru tidak tetap”. Kepala Tata Usaha SMA Negeri 4 gorontalo (Ibu Alma Yasin wawancara tanggal 23 Januari 2013) saat ditanyakan apakah sosok kepemimpinan kepala sekolah sudah seperti yang diharapkan? ibu Alma Yasin menyatakan: ” ya, Kepala Sekolah adalah pemimpin yang baik. tidak berlaku otoriter dan menganggap guru dan tata usaha adalah partner kerja”.
b.
Gaya
Kepemimpinan
Kepala
Sekolah
Dalam
Meningkatkan
Profesionalisme Guru Sebagai pemimpin, Kepala Sekolah harus mempunyai inovasi dalam meningkatkan profesionalisme guru. oleh karena itu Kepala Sekolah harus menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif. Dari hasil wawancara dengan seorang siswa SMA Negeri 4 Gorontalo (Mukmin Taib wawancara pada tanggal 15 Januari 2013) pada saat di tanyakan bagaimana gaya kepemimpinan kepala sekolah menurutnya? Dia pun menuturkan
“dalam mengambil keputusan kepala sekolah selalu mengambil dengan jalan musyawarah, melakukan pendekatan kepada para guru dan staf tata usaha untuk mendapatkan solusi dari masalah yang dihadapi”. jawaban yang sama juga dinyatakan (Ulfawaty Alam wawancara tanggal 15 januari 2013) yang menyatakan: “ pada saat Kepala Sekolah mengambil keputusan, kepala sekolah mengadakan rapat dengan staf dewan guru dan tata usaha dan memintakan usul dan saran dari staf dewan guru dan tata usaha”. hal ini diperkuat dengan pengakuan (Bapak Rahman Hidayat S.Pd wawancara tanggal 18 januari 2013) seorang guru PKn SMA Negeri 4 Gorontalo yang menyatakan “selama ini Kepala Sekolah memperlakukan kami sebagai mitra kerja, kami sebagai bawahan sering diajak kerjasama. Tidak memaksa bahwa kami adalah pekerja yang harus dipaksa, misalnya dalam menentukan keputusan siapa yang mengikuti penataran atau pelatihan”. Kepala Sekolah juga menambahkan (wawancara tanggal 28 januari 2013) “Dengan adanya peningkatan pendidikan, pelatihan, diklat, studi banding, seminar ataupun MGMP, mampu membuat guru segar dan dapat mengukur kemampuan diri mereka sendiri, sehingga dapat meningkatkan kemampuannya. Saya sendiri juga pernah mengikuti pelatihan, tentunya yang sesuai dengan bidang dan keahlian saya, sehingga hasilnya bisa menjadi masukan bagi pekerjaan saya. Dan biasanya dari hasil pelatihan ini saya menjadi lebih semangat dan mempraktekkan teknik-teknik baru yang saya dapat dari pelatihan tersebut”. Di dalam Kepemimpinannya Kepala Sekolah setiap minggu mengadakan evaluasi terhadap kinerja guru. menurut salah seorang guru tetap (Dra. Safrida Yunus wawancara tanggal 22 januari 2013) menyatakan “dalam rangka melihat hasil kinerja bawahan, kepala sekolah selalu mengadakan evaluasi dari hasil rencana dan pelaksanaan tugas dengan mengadakan rapat secara bersama dan meminta untuk saling mengemukakan hasilnya masing-masing, kemudian dibicarakan secara
bersama-sama dan bukan menyalahkan salah satu pihak atas terjadinya kegagalan dan menuai hasil secara gembira bersama”. selain itu dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru, kepala sekolah tidak bosan-bosannya memberikan motivasi kepada seluruh guru dan tata usaha untuk melanjutkan study. sebagaimana dikutip dari (Nur’ain Podungge S.Pd wawancara tanggal 21 Januari 2013) yang menyatakan “Sejak dulu Kepala Sekolah selalu memberi suport atau dorongan terutama yang muda-muda supaya lebih terangsang untuk kembali melanjutkan study, lebih-lebih dengan tuntutan zaman yang semakin maju dan kebutuhan akan teknologi dan sains semakin ketat, kepala sekolah sering mengatakan pada kami, kalau ada kesempatan untuk meningkatkan pendidikan, ya lanjutkan saja. Kepala Sekolah tidak pernah menentukan siapa saja yang berhak melanjutkan study. kepala sekolah memberikan kesempatan kepada semua guru untuk melanjutkan study”. c.
Strategi
Kepemimpinan
Kepala
Sekolah
Dalam
Meningkatkan
Profesionalisme Guru. Fungsi Kepala Sekolah sebagai pemimpin sangat diharapkan bisa membawa dampak yang positif untuk kemajuan sekolah. karena maju tidaknya sekolah tergantung strategi yang digunakan oleh Kepala Sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru. terkait dengan strategi yang dilakukan oleh kepala sekolah peneliti memantau jalannya rapat yang dipimpin oleh kepala sekolah yaitu pada hari Rabu tanggal 5 Desember 2012 pukul 08:30. Terlihat bahwa semua guru diberikan kesempatan untuk bertanya, memberikan usul/saran maupun solusi. sehingga praktek demokratisasi berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh seluruh civitas akademik SMA Negeri 4 Gorontalo.
data yang penulis peroleh dari hasil wawancara dengan wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum yaitu (Ibu Asni Botutihe S.Pd wawancara pada tanggal 26 Januari 2013) Kepala Sekolah menurut Ibu adalah pemimpin yang demokratis, apakah semua saran yang diberikan guru maupun tata usaha selalu diterima Kepala Sekolah? beliau menuturkan “ kalau saran itu berkaitan dengan aktivitas dan peningkatan kualitas atau mutu sekolah, maka Kepala Sekolah banyak mendengarkan saran-saran dari guru, terutama dalam peningkatan mutu guru. tetapi jika saran atau ide yang kurang berkenan dan jika tidak logis, bisa-bisa bapak menolak, terlebih jika ide atau saran itu mengada-ada”. Hal yang sama dituturkan oleh (Ishak Suleman S.Pd di Bidang Humas wawancara tanggal 17 Januari 2013) bagaimana cara yang dilakukan kepala sekolah untuk memajukan sekolah? Ishak Suleman S.Pd menyatakan “dalam pembagian tugas guru baru beliau sangat melihat karakteristiknya, tidak sembarang menyuruh guru mata pelajaran yang tidak sesuai, seperti ada pelajaran guru kosong bahasa Indonesia tidak serta merta menyuruh guru biologi atau matematika untuk dipaksa mengajar”. 4.2 PEMBAHASAN 1.2.1 Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru Gaya Kepemimpinan yang diterapkan adalah gaya kepemimpinan demokratis, dalam melaksanakan tugasnya pemimpin semacam ini mau menerima saran-saran dari anak buah dan bahkan kritikan-kritikan dimintanya dari mereka demi suksesnya pekerjaan bersama. Ia memberi kebebasan yang cukup kepada anak buahnya karena menaruh kepercayaan yang cukup bahwa mereka itu akan berusaha sendiri menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik-baiknya. Seorang guru harus memiliki 4
Kompetensi Dasar yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru. Kemampuan Kepala sekolah dalam mendistribusikan tugas kepada para guru disesuaikan dengan profesi dan kompetensi masing-masing. Disamping itu para guru juga mendapatkan tugas tambahan seperti, wakil Kepala sekolah bidang Kurikulum, Waka bidang Sarana, Waka bidang Kesiswaan, Koordinator Perpustakaan, koordinator Koperasi Siswa, Koordinator BP, Wali kelas dan lain sebagainya.
Persepsi Tentang
Kepemimpinan Kepala sekolah. Setelah peneliti melihat data yang ada selanjutnya melakukan wawancara dengan para guru, pegawai tata usaha dan murid, mereka berpendapat bahwa pola kepemimpinan Kepala sekolah SMA Negeri 4 gorontalo dapat disimpulkan sebagai berikut: a.
Kepala sekolah memiliki gaya Kepemimpinan demokratis, dalam melaksanakan tugasnya pemimpin semacam ini mau menerima saransaran dari anak buah dan bahkan kritikan-kritikan dimintanya dari mereka demi suksesnya pekerjaan bersama. Sebagaimana yang dituturkan oleh kepala Tata Usaha SMA Negeri 4 Gorontalo (Ibu Alma Yasin wawancara tanggal 23 Januari 2013) saat ditanyakan apakah sosok kepemimpinan kepala sekolah sudah seperti
yang
diharapkan? ibu Alma Yasin menyatakan: ” ya, Kepala Sekolah adalah pemimpin yang baik, tidak berlaku otoriter dan menganggap guru dan tata usaha adalah partner kerja”. hal ini diperkuat Oding Supriadi (2010:147) yang menyatakan pemimpin yang demokratis adalah pemimpin yang mendorong
pendidik, tenaga kependidikan dan karyawan untuk ikut serta dalam pembuatan keputusan. b.
Dalam memimpin para guru maupun karyawan lebih banyak memberikan
dorongan
untuk
meningkat
prestasi
maupun
profesionalitas sehingga dalam upaya memajukan lembaga pendidikan melibatkan partisipasi anak buah dalam berbagai kegiatan. c.
Sebagai dorongan untuk berprestasi dan meningkatkan etos kerja bagi para guru dan karyawan ia selalu memperhatikan imbalan materi sesuai dengan kemampuan dana yang ada serta tingkat prestasi yang diraih, oleh karenanya ia bukan sekedar demokratis, bukan sekedar partisipatif tetapi juga memiliki gaya kepemimpinan transaksional. Menurut salah seorang guru tidak tetap (Dedy R Machmud wawancara tanggal 16 januari 2012) saat ditanyakan bagaimana sosok Kepala Sekolah menurut pandangannya? Pak Dedy menyatakan: “Bahwa Kepala Sekolah adalah pemimpin yang baik, tegas, dan pemimpin biasa bergaul dengan semua warga sekolah. Kepala sekolah tidak segan-segan memberikan hadiah kepada yang telah berprestasi baik itu siswa, guru tetap, maupun guru tidak tetap”.
1.2.2 Gaya
kepemimpinan
Kepala
sekolah
dalam
Meningkatkan
Profesionalisme Guru Kepemimpinan dalam pendidikan memerlukan perhatian yang utama, karena melalui kepemimpinan yang baik kita harapkan lahirnya tenagatenaga yang berkualitas, tenaga yang siap latih dan siap pakai memenuhi kebutuhan masyarakat bisnis dan industri serta masyarakat lainnya. Untuk
menciptakan itu semua, maka peran guru merupakan faktor yang dominan dalam meningkatkan mutu pendidikan. Dengan guru yang profesional diharapkan mutu pendidikan dapat tercapai dan untuk itu semua, maka kepala sekolah merupakan faktor yang urgen dalam meningkatkan kinerja guru menuju guru yang profesional. adapun gaya kepemimpinan kepala SMA Negeri 4 Gorontalo adalah sebagai berikut : Kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru senantiasa mengedepankan rasa persaudaraan untuk membangun kerjasama, tidak memandang bawahan sebagai alat saja untuk mencapai tujuan, tetapi lebih memandang bahwa bawahan juga manusia yang harus dikembangkan secara baik untuk bersama-sama mencapai tujuan bersama. Tidak memandang bawahan sebagai pekerja, sebagaimana hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan seorang siswa (Mukmin Taib wawancara pada tanggal 15 Januari 2013) “Dalam mengambil keputusan kepala sekolah selalu mengambil dengan jalan musyawarah, melakukan pendekatan kepada para guru dan staf untuk mendapatkan solusi dari masalah yang dihadapi dan selalu berusaha meningkatkan kualitas guru dengan cara mengikutsertakan dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan, misalnya kalau ada seminar-seminar yang berkaitan dengan mata pelajaran.” Dari hasil wawancara tersebut terlihat, bahwa kepala sekolah menginginkan
kemajuan
khususnya
dalam
rangka
peningkatan
profesionalisme guru dan salah satunya adalah kepala sekolah terbuka dan mengikutsertakan guru-guru dalam pelatihan atau lainnya, baik bersifat pelatihan dan pendidikan. Seorang guru jika punya keinginan untuk maju dan kepala sekolah tidak mengijinkan, maka akan menjadi masalah dalam
peningkatan profesionalisme guru, sebab guru akan merasa tertekan dan tidak punya kebebasan untuk mengembangkan kemampuannya. Tetapi di SMA Negeri 4 Gorontalo , kepala sekolah memberikan peluang seluasluasnya untuk semua itu. Ini juga didukung oleh hasil observasi peneliti dan wawancara penulis dengan salah seorang guru SMA Negeri 4 Gorontalo (Rahman Hidayat S.Pd wawancara tanggal 18 Januari 2013) yang menuturkan “Seperti yang saya ketahui selama ini kepemimpinan Bapak Kepala Sekolah memperlakukan bawahan sebagai mitra kerja, kami sebagai bawahan sering diajak kerjasama. Tidak pernah memaksa bahwa kami adalah pekerja yang harus dipaksa, misalnya dalam menentukan keputusan siapa yang mau mengikuti penataran atau pelatihan, siapa yang memegang mata pelajaran yang cocok, siapa yang menjadi panitia kegiatan, bahkan kami juga dipercaya untuk mengambil keputusan-keputusan, diberikan masukan atau alternatif-alternatif lain demi pengembangan sekolah. Disamping itu rasa kekeluargaan juga terasa dibangun, sebab kami semua dipandang sama dan dihargai. Ini terlihat dari penampilan Bapak Kepala sekolah yang tidak membedakan bawahan, guru siapapun yang bersalah ditegur dan diberikan peringatan secara sama.” Untuk memenuhi tujuan pendidikan dan mutu sekolah, dari observasi yang peneliti lakukan tentang kepala sekolah dalam peningkatan profesionalisme guru memandang bahwa mereka (bawahan) adalah mitra yang harus dikembangkan secara bersama untuk maju. Kepala sekolah disamping melihat bawahan atau guru itu maju dan lebih profesional sebab jika kepala sekolah tidak gembira melihat gurunya maju secara otomatis kepala sekolah itu perlu dipertanyakan apakah iri atau merasa tersaingi. Salah seorang guru tetap di SMA Negeri 4 Gorontalo (Dra. Safrida Yunus wawancara tanggal 22 Januari 2013) menyatakan
“Dalam rangka melihat hasil kinerja bawahan, kepala sekolah selalu mengadakan evaluasi dari hasil rencana dan pelaksanaan tugas dengan mengadakan rapat secara bersama dan meminta untuk saling mengemukakan hasilnya masing-masing, kemudian dibicarakan secara bersama-sama dan bukan menyalahkan salah satu pihak atas terjadinya kegagalan dan menuai hasil secara gembira bersama”. Oleh karenanya kesempatan guru untuk mengemukakan pendapatnya adalah terbuka dalam forum rapat tersebut sejak perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Dari rapat tersebut, kebebasan merupakan salah satu faktor utama jalannya rapat, tetap tidak bebas yang kelewatan. Seorang pemimpin terhadap bawahan sangat berarti, walaupun kadang hanya sedikit. Sebab bawahan sangat sensitif terhadap kebijakan pimpinan. Jika seorang pemimpin dalam hal yang kecil saja tidak mendukung, maka guru akan putus semangat, tetapi sebaliknya dengan support, maka guru akan bersemangat dalam meningkatkan profesionalisme, diantaranya dengan melanjutkan pendidikan. Tinggal bagaimana seorang pemimpin memberikan support terhadap bawahan. Di SMA Negeri 4 gorontalo support juga diberikan bagi guru-guru yang ingin melanjutkan study. Sebagaimana wawancara yang peneliti lakukan bersama seorang guru tidak tetap (Nur’ain Podungge S.Pd wawancara tanggal 21 januari 2013) yang menuturkan : “Sejak dulu kepala sekolah selalu memberi support atau dorongan terutama yang muda-muda supaya lebih terangsang untuk kembali melanjutkan study, lebih-lebih dengan tuntutan zaman yang semakin maju dan kebutuhan akan teknologi dan sains semakin ketat, kepala sekolah sering mengatakan pada kami, kalau ada kesempatan untuk meningkat-kan pendidikan, ya lanjutkan saja. Saya tidak pernah menentukan siapa saja yang berhak melanjutkan study. kepala sekolah memberikan kesempatan kepada semua guru untuk melanjutkan study.”
Salah satu yang mendorong peningkatan profesionalisme guru adalah mengikuti penataran, pelatihan, diklat, studi banding, seminar ataupun MGMP, sebab dengan mengikuti kegiatan ini, guru dapat melihat kemampuan guru yang lain, dapat menimba ilmu antara satu dengan yang lain, dapat menyerap berbagai pengalaman yang diberikan oleh tutor. Berbagai kesulitan pengajaran dapat dipecahkan saat mengikuti pelatihan, studi banding, MGMP maupun penataran. Disamping itu dapat juga membuat guru menjadi fresh, sebab dapat bertemu dengan teman sejawat dan dapat mencurahkan berbagai masalah, kesulitan dan keberhasilan, sehingga dengan semua ini akan memotivasi masing-masing guru untuk menerapkan di Sekolahnya masing-masing. Hasil wawancara dengan kepala sekolah : “Dengan adanya peningkatan pendidikan, pelatihan, diklat, studi banding, seminar ataupun MGMP, mampu membuat guru segar dan dapat mengukur kemampuan diri mereka sendiri, sehingga dapat meningkatkan kemampuannya. Saya sendiri juga pernah mengikuti pelatihan, tentunya yang sesuai dengan bidang dan keahlian saya, sehingga hasilnya bisa menjadi masukan bagi pekerjaan saya. Dan biasanya dari hasil pelatihan ini saya menjadi lebih semangat dan mempraktekkan teknik-teknik baru yang saya dapat dari pelatihan tersebut.” 1.2.3 Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru Data penelitian yang ketiga adalah tentang strategi kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru. Untuk mewujudkan peningkatan profesionalisme guru tersebut, Kepala SMA Negeri 4 Gorontalo dalam memberikan pembinaan menggunakan strategi atau teknik sebagai berikut : Sebagai seorang kepala sekolah yang berfungsi sebagai pemimpin, harus mau dan siap mendengar saran dan ide-ide dari guru, utamanya dalam
rangka peningkatan kualitas atau kemampuan guru. Bukan hanya mendengar, akan tetapi lebih pada melaksanakan jika ide atau saran itu menunjang peningkatan profesionalisme guru. Data ini penulis peroleh dari hasil wawancara dengan guru : “Kalau saran itu berkaitan dengan aktivitas dan peningkatan kualitas atau mutu sekolah, maka kepala sekolah banyak mendengarkan saran-saran dari guru, terutama dalam peningkatan mutu guru, seperti penambahan buku bacaan di perpustakaan yang berkaitan dengan cara mengajar yang efektif. Tetapi jika saran atau ide yang kurang berkenan langsung ditanyakan dan jika tidak logis, bisa-bisa bapak menolak terlebih jika mengada-ada.” Salah satu ciri pemimpin demokrasi adalah bertindak sesuai kemampuan bawahan, artinya pimpinan tidak memaksa bawahan terhadap tugas yang bawahan tidak mampu melaksanakannya. Di SMA Negeri 4 Gorontalo kepala sekolah selalu menjunjung kesesuaian kerja.