BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. AXA FINANCIAL INDONESIA PT. AXA Financial Indonesia melakukan kegiatannya dibawah naungan AXA Group, yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa keuangan berskala internasional, dan didirikan di Paris, Perancis pada tahun 1816. Perusahaan ini menawarkan serangkaian produk jasa keuangan untuk perusahaan atau individu dalam bentuk asuransi jiwa, asuransi kerugian, managemen keuangan, reasuransi dan perlindungan kesehatan. Saat ini AXA Goup melayani lebih dari 50 juta nasabah diseluruh dunia, yang beroperasi di 60 negara dan 5 benua dengan dukungan 112.000 karyawan professional. Pada tahun 2005 mencatat kinerja yang sangat luar biasa dan dimuat dalam majalah Fortune 500, dimana tercatat asset under management sebesar 1,06 triliyun euro, pendapatan konsolidasi sebesar 72 milyar euro dan laba bersih (setelah pajak) sebesar 3,3 milyar euro. Untuk kawasan Asia Pasifik, AXA Group beroperasi dinegara Hongkong, Philippina, Thailand, Malaysia, Singapura, Korea, India, Jepang China dan Indonesia dengan menggandeng perusahaan-perusahaan keuangan papan atas disetiap Negara dalam menjalankan operasinya. Di Indonesia AXA Group memiliki unit bisnis AXA Financial Indonesia, AXA Services Indonesia, AXA Asset Management, AXA Life Indonesia dan AXA Mandiri Financial Services Indonesia.
71
72
Pada mulanya AXA Financial Indonesia beroperasi di Indonesia sejak tahun 1993, dengan manajemen lokal dan berkembang secara terus menerus secara signifikan. Pada tahun 2004 mendapat penghargaan dari Super Brand sebagai perusahaan asuransi jiwa yang paling dipercaya oleh masyarakat Indonesia dengan pertumbuhan bisnis tertinggi. Pada saat itu AXA Financial Indonesia bernama PT MLC Life Indonesia, dengan saham 100% dimiliki oleh National Australia Bank dibawah National Australia Group (group keuangan terkemuka di negara Australia). Kemudian pada tanggal 8 mei 2006, di negara Indonesia diperkenalkan dengan PT asuransi jiwa baru yang bernama AXA Financial Indonesia dimana 100% sahamnya dimiliki oleh AXA Group Perancis, dengan investasi lebih dari 4 trilyun rupiah untuk membeli jaringan bisnis asuransi jiwa MLC di Hongkong dan Indonesia. AXA Financial Indonesia adalah bagian dari grup AXA, sebuah grup asuransi jiwa yang terbesar di dunia. AXA Financial Indonesia memiliki 15 kantor pemasaran di seluruh Indonesia. Produk utama dari AXA Financial Indonesia adalah Maestro Link Plus, sebuah produk finansial yang mengintegrasikan kebutuhan proteksi dan investasi bagi setiap individu. Saat ini PT. AXA Financial Indonesia juga beroperasi dan mendirikan cabang yang terletak didaerah Medan, Palembang, Lampung, Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Denpasar, Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin, Mataram, Makasar, lombok, dan Semarang.
73
4.1.2 Visi dan Semboyan PT. AXA FINANCIAL INDONESIA AXA Financial Indonesia yang merupakan sebuah perusahan yang bergerak dalam bidang Asuransi jiwa memiliki visi dan semboyan sebagai berikut: a. Visi Menjadi perusahaan penyedia layanan jasa keuangan dan managemen kekayaan No. 1 di Indonesia. b. Semboyan Be Life Confident bagi layanan kepada seluruh nasabah.
4.1.3 Fasilitas-Fasilitas
yang
diberikan
PT.
AXA
FINANCIAL
INDONESIA Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh PT. AXA Financial Indonesia adalah: a. Cuti premi: 1) Bila nilai atau investasi sangat besar jumlahnya dan cukup untuk membayar biaya-biaya dan kewajiban atas rekening (biaya administrasi, biaya asuransi, premi rider, extra premi) maka dapat diberlakukan fasilitas cuti premi (otomatis) jika diperlukan. 2) Cuti premi terjadwal mulai tahun ke 3 polis b. Pembayaran premi dapat dilakukan dengan cara: 1) Tunai secara langsung dikantor pelayanan PT. AXA Financial Indonesia 2) Transfer ke rekening PT. AXA Financial Indonesia (BCA, Rp dan US$)
74
3) Credit card (visa atau mestercard) biaya 2,25% 4) Auto debit rekening BCA/Danamon (bebas biaya)
4.1.4 Ambisi AXA Financial AXA Financial berambisi menjadi perusahaan pilihan, baik bagi pemegang saham, nasabah, distributor, karyawan, dan masyarakat. AXA Financial berkomitmen untuk menjalankan bisnis secara bertanggung jawab dan membangun hubungan yang didasari kepercayaan dengan semua pemangku kepentingan. Untuk menjadi perusahaan pilihan bagi karyawan, AXA Financial senantiasa menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan memastikan bahwa setiap karyawan memperoleh berbagai fasilitas untuk meningkatkan kompetensi mereka. Demikian pula bagi para distributor. AXA Financial berkomitmen untuk membantu para distributor mengoptimalkan kinerja mereka. Karyawan yang kompeten dan distributor yang andal memampukan AXA Financial memberikan solusi keuangan dan layanan profesional berstandar tinggi bagi para nasabah secara konsisten. Konsistensi tersebut merupakan modal utama AXA Financial untuk mencapai performa yang luar biasa di jajaran industri asuransi jiwa, sekaligus mewujudkan ambisinya sebagai perusahaan pilihan bagi pemegang saham. AXA Financial pun berkomitmen untuk mengimbangi kesuksesan performa perusahaan dengan mengedukasi masyarakat serta berpartisipasi secara aktif dalam berbagai kegiatan kemanusiaan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat.
75
4.1.5 Nilai-nilai AXA Financial Di AXA Financial menerapkan nilai-nilai yang menjadi landasan untuk mewujudkan ambisi sebagai perusahaan pilihan. AXA menyebutnya PIPIT: professionalism, integrity, pragmatism, innovation, and team spirit. Profesionalisme berarti berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang optimal dan berstandar tinggi, baik bagi nasabah dan seluruh pemangku kepentingan. Dengan semangat ini pula kami mengambil langkah nyata untuk memenuhi kebutuhan nasabah dan karyawan secara efisien, akurat, dan terpercaya. Hal itu dilakukan dengan penuh integritas, melakukan semua hal dengan benar, tanpa kompromi. AXA juga memegang nilai pragmatisme, yang berarti AXA Financial mengimplementasikan ide ke dalam langkah nyata, serta mengomunikasikannya secara jelas dan terbuka. Di samping itu, AXA Financial juga secara konsisten menciptakan inovasi baru sebagai nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan. Semuanya kami lakukan dengan menjunjung team spirit, semangat kebersamaan sebagai satu perusahaan, AXA Financial. AXA Financial berambisi menjadi perusahaan pilihan, baik bagi pemegang saham, nasabah, distributor, karyawan, dan masyarakat. AXA Financial berkomitmen untuk menjalankan bisnis secara bertanggung jawab dan membangun hubungan yang didasari kepercayaan dengan semua pemangku kepentingan.
76
4.1.6 Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 4.1 Struktur Perusahaan Ametyhst Agency Sumber : PT. AXA FINANCIAL INDONESIA
Keterangan : AD
= Agency Director (menetapkan tujuan dan bekerja dengan karyawan
kantor lain untuk memastikan bahwa badan tersebut berhasil memenuhi tujuan. Agency Director juga mengawasi anggaran organisasi dan merupakan badan ketika media permintaan informasi.) SAM = Senior Agency Manager (memegang tanggung Jawab Untuk merekrut, mengelola dan tim motif penasihat asuransi dengan memberikan keterampilan ditetapkan untuk membawa bakat yang tepat untuk memberikan solusi tepat waktu, untuk memantau penjualan dan mencapai tujuan bisnis.)
77
AM
= Agency Manager (Bertanggung jawab untuk operasi cabang, dukungan
pengembangan kapasitas, memastikan kebutuhan pelatihan untuk semua Manajer Penjualan dan Penasihat terpenuhi.) FC
= Financial Consultant (membantu individu atau organisasi membuat
keputusan keuangan yang cerdas. Para profesional biasanya menggunakan informasi tentang tren pasar, nilai saham, pajak dan faktor ekonomi lainnya untuk membantu klien memutuskan apakah suatu investasi layak atau tidak.)
4.2
Profil Responden Berdasarkan Kuesioner 1. Berdasarkan Jenis Kelamin
Gambar 4.2 Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin Sumber: Hasil Kuesioner Bedasarkan hasil kuisioner bahwa Amethyst Agency dari pada beberapa bulan ini diketahui bahwa pemakai polis asuransi 68 orang (68%) adalah wanita dan 32 orang (32%) adalah laki-laki.
78
2. Berdasarkan Usia
Gambar 4.3 Profil Responden berdasarkan Usia Sumber: Hasil Kuesioner Dari kuisioner penelitian bahwa pengguna polis asuransi
20
responden (20%) diantaranya berumur diatas 50 tahun, 28 responden (28%) lain berumur antara 41 sampai 50 tahun, 37 responden (37%) lainnya berumur antara 30 sampai 40 tahun, dan 15 responden (15%) lainnya berumur antara 21 sampai 30 tahun dengan total responden 100 orang.
79
3. Berdasarkan Pendidikan
Gambar 4.4 Profil Responden berdasarkan Pendidikan Sumber: Hasil Kuesioner Dalam Amethyst Agency dari data kuisioner terdapat 42 responden (42%) berjenjang pendidikan S1, 22 responden (22%) diantaranya berjenjang pendidikan D3, 25 responden (25%) lainnya berjenjang pendidikan SMA, dan 11 responden (11%) lainnya berjenjang pendidikan SMP. 4. Berdasarkan Pekerjaan
80
Gambar 4.5 Profil Responden berdasarkan Pekerjaan Sumber: Hasil Kuesioner Dari data kuisioner 22 responden (22%) pekerjaannya pegawai negeri, 24 responden (24%) wiraswasta, 44 responden (44%) mahasiswa, dan 10 responden (10%) profesional (Dokter, Insinyur).
5. Berdasarkan Pengeluaran
81
Gambar 4.6 Profil Responden berdasarkan Pengeluaran Sumber: Hasil Kuesioner Dari data kuisioner 16 responden (!6%) diantaranya pengeluarannya diatas 3,5 juta per bulan, 33 responden (33%) diantaranya berkisar antara 2,5 juta sampai 3,5 juta, 37 responden (37%) lainnya 1,5 juta sampai 2,5 juta per bulannya, dan 14 responden (14%) lainnya pengeluarannya kurang dari 1,5 juta per bulannya.
4.3
Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3.1
Uji Validitas Dalam pengujian suatu pernyataan valid atau tidaknya dapat diketahui melalui membandingkan antara nilai r hitung dengan nilai r tabel. Jika nilai r hitung lebih besar dari pada nilai r tabel maka pernyataan tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya jika r hitung lebih kecil daripada r table makan pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid. Berdasarkan taraf signifikan 5% jumlah responden (n)=100, df=98, dan t tabel=1,66 maka diperoleh nilai r table=0,17. Dasar dari pengambilan keputusan uji validitas: a. Jika r hitung > dari 0, 17 maka butir pertanyaan dinyatakan valid b. Jika r hitung < dari 0, 17 maka butir pertanyaan dinyatakan tidak valid Berikut ini adalah hasil pengujian validitas yaitu :
82
1. Customer Relationship Management (X1) menggunakan SPSS 16.00 dimana jumlah pertanyaan terdiri dari 6 pertanyaan Tabel 4.1 Validitas Variabel Customer Relationship Management. Butir
R hitung
R tabel
Keterangan
1
0,438
0,17
Valid
2
0,667
0,17
Valid
3
0,444
0,17
Valid
4
0,383
0,17
Valid
5
0,667
0,17
Valid
6
0,433
0,17
Valid
Pertanyaan
Sumber : Hasil Pengolahan Data
2. Personal Selling (X2) menggunakan SPSS 16.00 dimana jumlah
pertanyaan terdiri dari 5 pertanyaan Tabel 4.2 Validitas Variabel Personal Selling Butir
R hitung
R tabel
Keterangan
1
0,452
0,17
Valid
2
0,424
0,17
Valid
3
0,560
0,17
Valid
Pertanyaan
83
4
0,391
0,17
Valid
5
0,566
0,17
Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data
3. Kualitas Pelayanan (X3) menggunakan SPSS 16.00 dimana jumlah pertanyaan terdiri dari 10 pertanyaan Tabel 4.3 Validitas Variabel Kualitas Pelayanan Butir
R hitung
R tabel
Keterangan
1
0,263
0,17
Valid
2
0,390
0,17
Valid
3
0,273
0,17
Valid
4
0,273
0,17
Valid
5
0,277
0,17
Valid
6
0,302
0,17
Valid
7
0,193
0,17
Valid
8
0,394
0,17
Valid
9
0,394
0,17
Valid
Pertanyaan
84
10
0,208
0,17
Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data
4. Periklanan (X4) menggunakan SPSS 16.00 dimana jumlah
pertanyaan terdiri dari 6 pertanyaan Tabel 4.4 Validitas Variabel Periklanan Butir
R hitung
R tabel
Keterangan
1
0,374
0,17
Valid
2
0,502
0,17
Valid
3
0,478
0,17
Valid
4
0,509
0,17
Valid
5
0,611
0,17
Valid
6
0,638
0,17
Valid
Pertanyaan
Sumber : Hasil Pengolahan Data 5. Keputusan Pembelian (Y) menggunakan SPSS 16.00 dimana jumlah pertanyaan terdiri dari 5 pertanyaan Tabel 4.5 Validitas Variabel Keputusan Pembelian
85
Butir
R hitung
R tabel
Keterangan
1
0,489
0,17
Valid
2
0,437
0,17
Valid
3
0,513
0,17
Valid
4
0,664
0,17
Valid
5
0,629
0,17
Valid
Pertanyaan
Sumber : Hasil Pengolahan Data 4.3.2
Uji Realibilitas Uji reliabilitas menggunakan tingkat kepercayaan 95% atau
= 0,05, dimana df= n–2. Untuk penelitian ini n = 20, sehingga nilai df = 20–2 = 18. Diperoleh nilait tabel= 1,73 dan r tabel= 0,38.Uji reliabilitas diperoleh dengan membandingkan nilai r tabel dengan Cronbach Alpha yang diperoleh melalui program SPSS. Cronbach Alpha adalah ukuran dari konsistensi internal, yaitu bagaimana satu set item terkait erat sebagai kelompok. Dasar pengambilan keputusan untuk uji reliabilitas adalah sebagai berikut: 1. Jika Cronbach Alpha > dari 0,38 maka butir pertanyaan dinyatakan reliable 2. Jika Cronbach Alpha < dari 0,38 maka butir pertanyaan dinyatakan tidak reliable
86
1. Customer Relationship Management (X1) menggunakan SPSS 16.0, dimana jumlah pertanyaan yang ada terdiri dari 6 pertanyaan Tabel 4.6 Reliabilitas Variabel Customer Relationship Management Cronbach
R tabel
Keterangan
0,17
Reliabel
Alpha 0,762
Sumber: Hasil Pengolahan Data
2. Personal Selling (X2) menggunakan SPSS 16.0, dimana jumlah pertanyaan yang ada terdiri dari 5 pertanyaan Tabel 4.7 Reliabilitas Variabel Personal Selling Cronbach
R tabel
Keterangan
0,17
Reliabel
Alpha 0,719
Sumber: Hasil Pengolahan Data 3. Kualitas Pelayanan (X3) menggunakan SPSS 16.0, dimana jumlah pertanyaan yang ada terdiri dari 10 pertanyaan Tabel 4.8 Reliabilitas Variabel Kualitas Pelayanan Cronbach
R tabel
Keterangan
0,17
Reliabel
Alpha 0,627
Sumber: Hasil Pengolahan Data
87
4. Periklanan (X4) menggunakan SPSS 16.0, dimana jumlah pertanyaan yang ada terdiri dari 6 pertanyaan Tabel 4.9 Reliabilitas Variabel Periklanan Cronbach
R tabel
Keterangan
0,17
Reliabel
Alpha 0,771
Sumber: Hasil Pengolahan Data
5. Keputusan Pembelian (Y)menggunakan SPSS 16.0, dimana jumlah pertanyaan yang ada terdiri dari 5 pertanyaan Tabel 4.10 Reliabilitas Variabel Keputusan pembelian Cronbach
R tabel
Keterangan
0,17
Reliabel
Alpha 0,772
Sumber: Hasil Pengolahan Data
4.3.3
Uji Normalitas Dengan menggunakan program SPSS 16.00 diperoleh hasil uji normalitas, sebagai berikut:
1.
Customer Relationship Management (X1) Tabel 4.11 Test of Normality Variabel Customer Relationship Management Tests of Normality
88
a
Kolmogorov-Smirnov Statistic Customer_Relationship_Man agement a.
.077
df
Shapiro-Wilk
Sig. 100
.145
Statistic .982
df
Sig. 100
Lilliefors Significance Correction Sumber : Hasil Pengolahan Data
Gambar 4.7 Q-Q Plot Grafik Normalitas Variable Customer Relationship Management Sumber : Hasil Pengolahan Data 1) Dasar Pengambilan Keputusan •Jika angka Sig Kolmogorov-Smirnov normal
0,05 maka data berdistribusi
.185
89
• Jika angka Sig Kolmogorov-Smirnov
0,05 maka data tidak
berdistribusi normal 2) Keputusan Customer Relationship Management sebagai variable X1 memiliki Sig: 0,145
0,05 maka data berdistribusi normal, sehingga variable X1 dapat
digunakan untuk analisis selanjutnya. 2.
Personal Selling (X2) Tabel 4.12 Test of Normality Variabel Personal Selling
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic Personal_Selling
.087
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber : Hasil Pengolahan Data
df
Shapiro-Wilk
Sig. 100
.062
Statistic .987
df
Sig. 100
.425
90
Gambar 4.8 Q-Q Plot Grafik Normalitas Variable Personal Selling Sumber : Hasil Pengolahan Data 1) Dasar Pengambilan Keputusan •Jika angka Sig Kolmogorov-Smirnov
0,05 maka data berdistribusi
normal • Jika angka Sig Kolmogorov-Smirnov
berdistribusi normal 2) Keputusan
0,05 maka data tidak
91
Personal Selling sebagai variable X2 memiliki Sig: 0,062
0,05 maka
data berdistribusi normal, sehingga variable X2 dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.
3.
Kualitas Pelayanan (X3) Tabel 4.13 Test of Normality Variabel Kualitas Pelayanan Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic Kualitas_Pelayanan
.067
df
Sig. 100
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Shapiro-Wilk
.200*
Statistic .988
df
Sig. 100
.538
92
Gambar 4.9 Q-Q Plot Grafik Normalitas Variable Kualitas Pelayanan Sumber : Hasil Pengolahan Data 1) Dasar Pengambilan Keputusan •Jika angka Sig Kolmogorov-Smirnov
0,05 maka data berdistribusi
normal • Jika angka Sig Kolmogorov-Smirnov
berdistribusi normal
0,05 maka data tidak
93
2) Keputusan Kualitas Pelayanan sebagai variable X3 memiliki Sig: 0,200
0,05 maka
data berdistribusi normal, sehingga variable X3 dapat digunakan untuk analisis selanjutnya. 4.
Periklanan (X4) Tabel 4.14 Test of Normality Variabel Periklanan Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic Periklanan
df
.087
Shapiro-Wilk
Sig. 100
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber : Hasil Pengolahan Data
.060
Statistic .986
df
Sig. 100
.366
94
Gambar 4.10 Q-Q Plot Grafik Normalitas Variable Periklanan Sumber : Hasil Pengolahan Data
1) Dasar Pengambilan Keputusan •Jika angka Sig Kolmogorov-Smirnov
0,05 maka data berdistribusi
normal • Jika angka Sig Kolmogorov-Smirnov
berdistribusi normal.
0,05 maka data tidak
95
2) Keputusan Periklanan sebagai variable X4 memiliki Sig: 0,060
0,05 maka data
berdistribusi normal, sehingga variable X4 dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.
5.
Keputusan Pembelian (Y) Tabel 4.15 Test of Normality Variabel Keputusan Pembelian
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic Keputusan_pembelian
.079
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber : Hasil Pengolahan Data
df
Shapiro-Wilk
Sig. 100
.133
Statistic .985
df
Sig. 100
.334
96
Gambar 4.11 Q-Q Plot Grafik Normalitas Variable Keputusan Pembelian Sumber : Hasil Pengolahan Data
1) Dasar Pengambilan Keputusan •Jika angka Sig Kolmogorov-Smirnov
0,05 maka data berdistribusi
normal • Jika angka Sig Kolmogorov-Smirnov
berdistribusi normal
0,05 maka data tidak
97
2) Keputusan pembelian sebagai variable Y memiliki Sig: 0,133
0,05 maka
data berdistribusi normal, sehingga variable Y dapat digunakan untuk analisis selanjutnya. 4.4
Uji Regresi dan Regresi Berganda 4.4.1
Pengaruh
Customer
Relationship
Management
terhadap
Keputusan Pembelian Tabel 4.16 Descriptive Statistics Descriptive Statistics Mean Keputusan_pembelian Customer_Relationship_man agement
Std. Deviation
N
3.2891
.65795
100
3.1086
.60649
100
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tabel 4.17 Korelasi Pearson Correlations Customer_Relati Keputusan_pem onship_manage belian Pearson Correlation
Keputusan_pembelian Customer_Relationship_man agement
Sig. (1-tailed)
Keputusan_pembelian Customer_Relationship_man agement
N
Keputusan_pembelian Customer_Relationship_man agement
ment 1.000
.805
.805
1.000
.
.000
.000
.
100
100
100
100
98
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Tabel 4.18 Entered/Removed Variables Entered/Removed Variables
Variables
Entered
Removed
Model 1
b
Method
Customer_Relati onship_manage ment
. Enter
a
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Tabel 4.19 Model Summary b
Model Summary
Model 1
R
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
.805
.649
.645
.39203
a. Predictors: (Constant), Customer_Relationship_management b. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tabel 4.20 Annova b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
27.795
1
27.795
Residual
15.062
98
.154
Total
42.856
99
a. Predictors: (Constant), Customer_Relationship_management b. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan Data
F 180.851
Sig. a
.000
99
Tabel 4.21 Coefficients a
Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Customer_Relationship_man agement
Std. Error .573
.206
.874
.065
Coefficients Beta
t
.805
2.786
.006
13.448
.000
a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Berikut ini adalah interpretasi output diatas : Pertama-tama akan diinterpretasikan terlebih dahulu output pada tabel 4.16. untuk menginterpretasikan statistik deskriptif data, akan dibuat suatu kriteria mengenai arti nilai masing-masing variabel yang diteliti, yaitu variabel Customer Relationship Management (X1) Personal Selling (X2), Kualitas Produk (X3) Periklanan (X4) dan Keputusan Pembelian (Z) untuk menentukan kriteria tersebut, digunakan rumus Sturges untuk menghitung jumlah kelas (k) dan lebar Kelas (I) dimana jumlah kelas (k) telah ditentukan terlebih dahulu yaitu sebanyak 5 kelas, yaitu kelas pertama “sangat Buruk”, kelas kedua “buruk”, kelas ketiga “cukup”, kelas keempat “baik”, kelas kelima “sangat baik”. Adapun rumus Sturges untuk lebar kelas (I) yaitu : l = (Xmax-Xmin)/k
Sig.
100
Untuk variabel x dan variabel y menggunakan nilai baru pada skala interval (bukan skala ordinal). Sehingga kriteria penilaian jawaban untuk variabel X1, variabel X2, variabel Y, dan variabel Z adalah sebagai berikut dalam Tabel 4.18:
Table 4.22 Interpretasi Nilai Variabel X1, X2, X3, X4, dan Y Interval
Kriteria
Interval
Variabel X1
Kriteria
Variabel X2
1,00 – 1,81
Sangat Buruk
1,00 – 1,857
Sangat Buruk
1,82 – 2,63
Buruk
1,858 – 2,715
Buruk
2,64 – 3,45
Cukup
2,716 – 3,573
Cukup
3,46 – 4,27
Baik
3,574 – 4,431
Baik
4,28 – 5,10
Sangat Baik
4,432 – 5,29
Sangat Baik
Interval
Kriteria
Interval
Kriteria
Variabel X3
Variabel X4
1,00 – 1,765
Sangat Buruk
1,00 – 1,835
Sangat Buruk
1,766 – 2,531
Buruk
1,836 – 2,671
Buruk
2,532 – 3,297
Cukup
2,672 – 3,507
Cukup
3,298 – 4,063
Baik
3,508 – 4,343
Baik
4,064 – 4,83
Sangat Baik
4,344 – 5,18
Sangat Baik
Interval Variabel Y
Kriteria
1,00 – 1,873
Sangat Buruk
1,874 – 2,747
Buruk
2,748 – 3,621
Cukup
3,622 – 4,495
Baik
101
4,496 – 5,37
Sangat Baik
Berikut ini adalah Interpretasi Data output diatas : Pada table 4.16 descriptive statistics, terlihat mean (rata-rata) dari variabel Customer Relatinship Management (X1) = 3.1086 yang dengan mengacu pada table 4.22 interpretasi nilai variabel X1 maka dapat di katakan Customer Relationship Management pada AXA sudah cukup baik. Pada tabel 4.18 variabel entered/removed menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan, dengan kata lain variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi. Nilai R square pada tabel 4.19 model summary adalah 0,649. Hal ini menyatakan bahwa variabel Customer Relationship Marketing mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 64,9%. Dan sisanya 35,1% dipengaruhi oleh faktor lain. Correlations dapat diketahui bagaimanakah sifat dan arah hubungan antara variabel Customer Relationship Management (X1) dengan variabel Keputusan Pembelian (Y). Cara menganalisisnya adalah dengan kriteria pengujian sebagai berikut. •
Untuk menentukan arah dari hubungan yang terjadi, yaitu : -
Jika Pearson Correlation bernilai positif, maka hubungan yang terjadi searah.
102
-
Jika Pearson Correlation bernilai negatif, maka hubungan yang terjadi berlawanan arah.
•
Untuk menentukan sifat hubungan, yaitu : Tabel 4.23 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
0,60 – 0,799
Kuat
0,40 – 0,599
Cukup Kuat
0,20 – 0,399
Rendah
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
Sumber : Riduwan (2005 : 136)
Berdasarkan
tabel
4.17
Correlations,
Korelasi
variabel
Customer
Relationship Management (X1) dan Keputusan Pembelian (X2) = 0,805, sehingga hubungan kedua variabel tersebut bersifat sangat kuat dan searah. Hubungannya bersifat sangat kuat karena nilai korelasinya sebesar 0,805 berada di range 0,80 – 1,00 (lihat pada tabel 4.23 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r). Dengan nilai tersebut kita dapat mengamati bahwa nilai pearson correlation adalah positif, maka hubungan yang terjadi searah, yakni dalam arti bahwa jika nilai variabel Customer Relationship Management (X1) naik maka nilai variabel Keputusan Pembelian (Y) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel
103
Customer Relationship Management (X1) turun, maka nilai variabel Keputusan Pembelian (Y) juga akan turun. Hipotesis : H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Customer Relationship Management (X1) dan Keputusan Pembelian (Y) H1 : ada hubungan yang signifikan antara variabel Customer Relationship Management (X1) dan Keputusan Pembelian (Y) Dasar pengambilan keputusan : (Tingkat Kepercayaan 95%) Sig ≥ 0,05 Maka H0 diterima Sig < 0,05 Maka H0 ditolak
Hasil : 0,00 < 0,05 → maka H0 ditolak Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara
variabel Customer Relationship
Management (X1) dan Keputusan Pembelian (Y) Jadi melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa tingkat Customer Relationship Management dan Keputusan pembelian AXA memiliki hubungan secara nyata dimana hubungan tersebut bersifat sangat kuat dan nyata. Pada tabel 4.21 cofficient menggambarkan persamaan regresi: Y= 0,573 + 0,874 X1 Dimana Y= Keputusan Pembelian dan X1= Customer Relationship Management
104
• Konstanta sebesar 0,573 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel Customer Relationship Management (X1), maka nilai keputusan pembelian (Y) adalah 0,573. • Nilai Customer Relationship Management sebesar 0,874 menyatakan bahwa semakin tinggi nilai Customer Relationship Management yang dialami konsumen akan meningkatkan keputusan pembelian konsumen Amethyst Agency. 4.4.2
Pengaruh Personal Selling terhadap Keputusan Pembelian Tabel 4.24 Descriptive Statistics Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
Keputusan_Pembelian
3.2891
.65795
100
Personal_Selling
3.2827
.63369
100
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tabel 4.25 Correlations Correlations Keputusan_Pem belian Pearson Correlation
Keputusan_Pembelian
1.000
.853
.853
1.000
.
.000
Personal_Selling
.000
.
Keputusan_Pembelian
100
100
Personal_Selling
100
100
Personal_Selling Sig. (1-tailed)
N
Personal_Selling
Keputusan_Pembelian
Sumber : hasil pengolahan data
105
Tabel 4.26 Entered/Removed Variables Entered/Removedb
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
Method
Personal_Selling
. Enter
a
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tabel 4.27 Model Summary b
Model Summary
Model 1
R
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
.853
.728
.725
.34490
a. Predictors: (Constant), Personal_Selling b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tabel 4.28 Annova ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
31.199
1
31.199
Residual
11.658
98
.119
Total
42.856
99
a. Predictors: (Constant), Personal_Selling b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
F 262.268
Sig. .000a
106
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Tabel 4.29 Coefficients a
Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Coefficients
Std. Error
(Constant)
.381
.183
Personal_Selling
.886
.055
Beta
t
.853
2.084
.040
16.195
.000
a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Berikut ini adalah interpretasi output diatas : Pada table 4.24 descriptive statistics, terlihat mean (rata-rata) dari variabel Personal Selling (X2) = 3.2827 yang dengan mengacu pada table 4.22 interpretasi nilai variabel X2 maka dapat di katakan Personal Selling pada AXA sudah cukup baik. Pada tabel 4.26 variabel entered/removed menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan, dengan kata lain variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi. Nilai R square pada tabel 4.27 model summary adalah 0,728. Hal ini menyatakan bahwa variabel Personal Selling mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 72,8%. Dan sisanya 27,2% dipengaruhi oleh faktor lain.
Sig.
107
Correlations dapat diketahui bagaimanakah sifat dan arah hubungan antara variabel Personal Selling (X2) dengan variabel Keputusan Pembelian (Y). Cara menganalisisnya adalah dengan kriteria pengujian sebagai berikut. •
Untuk menentukan arah dari hubungan yang terjadi, yaitu : -
Jika Pearson Correlation bernilai positif, maka hubungan yang terjadi searah.
-
Jika Pearson Correlation bernilai negatif, maka hubungan yang terjadi berlawanan arah.
Berdasarkan tabel 4.25 Correlations, Korelasi variabel Personal Selling (X2) dan Keputusan Pembelian (Y) = 0,853, sehingga hubungan kedua variabel tersebut bersifat sangat kuat dan searah. Hubungannya bersifat sangat kuat karena nilai korelasinya sebesar 0,805 berada di range 0,80 – 1,00 (lihat pada tabel 4.23 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r). Dengan nilai tersebut kita dapat mengamati bahwa nilai pearson correlation adalah positif, maka hubungan yang terjadi searah, yakni dalam arti bahwa jika nilai variabel Personal Selling (X2) naik maka nilai variabel Keputusan Pembelian (Y) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Personal Selling (X2) turun, maka nilai variabel Keputusan Pembelian (Y) juga akan turun. Hipotesis : H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Personal Selling (X2) dan Keputusan Pembelian (Y) H1 : ada hubungan yang signifikan antara variabel Personal Selling (X2) dan Keputusan Pembelian (Y)
108
Dasar pengambilan keputusan : (Tingkat Kepercayaan 95%) Sig ≥ 0,05 Maka Ho diterima Sig < 0,05 Maka Ho ditolak
Hasil : 0,00 < 0,05 → maka Ho ditolak Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara variabel Personal Selling (X2) dan Keputusan Pembelian (Y) Jadi melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa tingkat Personal Selling dan Keputusan pembelian AXA memiliki hubungan secara nyata dimana hubungan tersebut bersifat sangat kuat dan nyata.
Pada tabel 4.4.2.4 cofficient menggambarkan persamaan regresi: Y= 0,381 + 0,886 X1 Dimana Y= Keputusan Pembelian dan X2= Personal Selling • Konstanta sebesar 0,381 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel Personal Selling (X2), maka nilai keputusan pembelian (Y) adalah 0,381. • Nilai Personal Selling sebesar 0,886 menyatakan bahwa semakin tinggi nilai Personal Selling yang
dialami konsumen akan meningkatkan
keputusan pembelian konsumen Amethyst Agency.
109
4.4.3
Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Tabel 4.30 Descriptive Statistics Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
Keputusan_pembelian
3.2891
.65795
100
Kualitas_pelayanan
3.4397
.44839
100
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Tabel 4.31 Correlations Correlations Keputusan_pem Kualitas_pelayan belian Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Keputusan_pembelian
1.000
-.082
Kualitas_pelayanan
-.082
1.000
.
.207
Kualitas_pelayanan
.207
.
Keputusan_pembelian
100
100
Kualitas_pelayanan
100
100
Keputusan_pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Tabel 4.32 Entered/Removed Variables Entered/Removed
Model
an
Variables
Variables
Entered
Removed
b
Method
110
1
Kualitas_pelayan
. Enter
a
an
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Tabel 4.33 Model Summary Model Summaryb
Model 1
R
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
.082a
.007
.003
.65904
a. Predictors: (Constant), Kualitas_pelayanan b. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Tabel 4.34 Annova b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
.291
1
.291
Residual
42.565
98
.434
Total
42.856
99
F
Sig. .671
a
.415
a. Predictors: (Constant), Kualitas_pelayanan b. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Sumber :Hasil Pengolahan Data Tabel 4.35 Coefficients a
Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Model
B
Std. Error
Coefficients Beta
t
Sig.
111
1
(Constant)
3.705
.512
Kualitas_pelayanan
-.121
.148
-.082
7.231
.000
-.819
.415
a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Berikut ini adalah interpretasi output diatas : Pada table 4.30 descriptive statistics, terlihat mean (rata-rata) dari variabel Kualitas Pelayanan (X3) = 3.4397 yang dengan mengacu pada table 4.22 interpretasi nilai variabel X3 maka dapat di katakan Kualitas Pelayanan pada AXA sudah baik. Pada tabel 4.32 variabel entered/removed menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan, dengan kata lain variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi. Nilai R square pada tabel 4.33 model summary adalah 0,007. Hal ini menyatakan bahwa variabel Kualitas Pelayanan mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 0,7%. Dan sisanya 99,3% dipengaruhi oleh faktor lain. Correlations dapat diketahui bagaimanakah sifat dan arah hubungan antara variabel Kualitas Pelayanan (X3) dengan variabel Keputusan Pembelian (Y). Cara menganalisisnya adalah dengan kriteria pengujian sebagai berikut. •
Untuk menentukan arah dari hubungan yang terjadi, yaitu : -
Jika Pearson Correlation bernilai positif, maka hubungan yang terjadi searah.
112
-
Jika Pearson Correlation bernilai negatif, maka hubungan yang terjadi berlawanan arah.
Berdasarkan tabel 4.31 Correlations, Korelasi variabel Kualitas Pelayanan (X3) dan Keputusan Pembelian (Y) = -0,82, sehingga hubungan kedua variabel tersebut bersifat sangat lemah dan berlawanan arah. Hubungannya bersifat sangat lemah karena nilai korelasinya sebesar -0,82 berada di range 0,80 – 1,00 (lihat pada tabel 4.23 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r). Dengan nilai tersebut kita dapat mengamati bahwa nilai pearson correlation adalah negatif, maka hubungan yang terjadi berlawanan arah, yakni dalam arti bahwa jika nilai variabel Kualitas Pelayanan (X3) naik maka nilai variabel Keputusan Pembelian (Y) akan turun. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Kualitas Pelayanan (X3) turun, maka nilai variabel Keputusan Pembelian (Y) akan naik. Hipotesis : H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Kualitas Pelayanan (X3) dan Keputusan Pembelian (Y) H1 : ada hubungan yang signifikan antara variabel Kualitas Pelayanan (X3) dan Keputusan Pembelian (Y) Dasar pengambilan keputusan : (Tingkat Kepercayaan 95%) Sig ≥ 0,05 Maka Ho diterima Sig < 0,05 Maka Ho ditolak
Hasil : 0,207 < 0,05 → maka Ho diterima
113
Kesimpulan : Tidak Ada hubungan yang signifikan antara variabel Kualitas Pelayanan (X3) dan Keputusan Pembelian (Y) Jadi melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa tingkat Kualitas Pelayanan dan Keputusan pembelian AXA tidak memiliki hubungan secara nyata dimana hubungan tersebut bersifat sangat lemah.
Pada tabel 4.35 cofficient menggambarkan persamaan regresi: Y= 3,705 - 0,121 Dimana Y= Keputusan Pembelian dan X3 = Kualitas pelayanan • Konstanta sebesar 3,705 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel kualitas pelayanan (X3), maka nilai keputusan pembelian (Y) adalah 3,705. • Nilai kualitas pelayanan sebesar -0,121 menyatakan bahwa semakin rendah nilai kualitas pelayanan yang
dialami konsumen akan
meningkatkan keputusan pembelian konsumen Amethyst Agency. 4.4.4
Pengaruh Periklanan terhadap Keputusan Pembelian Tabel 4.36 Descriptive statistics Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
keputusan_pembelian
3.2891
.65795
100
periklanan
3.2681
.59346
100
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tabel 4.37 Correlations
114
Correlations keputusan_pem belian Pearson Correlation
keputusan_pembelian
1.000
.974
.974
1.000
.
.000
periklanan
.000
.
keputusan_pembelian
100
100
periklanan
100
100
periklanan Sig. (1-tailed)
periklanan
keputusan_pembelian
N
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tabel 4.38 Entered/Removed Variables Entered/Removed
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
b
Method
a
periklanan
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: keputusan_pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Tabel 4.39 Model Summary Model Summaryb
Model 1
R .974a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square .949
.948
a. Predictors: (Constant), periklanan b. Dependent Variable: keputusan_pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan data
Tabel 4.40 Annova b
ANOVA
.14977
115
Model
Sum of Squares
1
Regression
Mean Square
40.658
1
40.658
2.198
98
.022
42.856
99
Residual Total
df
F
Sig. a
1.813E3
.000
a. Predictors: (Constant), periklanan b. Dependent Variable: keputusan_pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Tabel 4.41 Coefficients Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
-.240
.084
periklanan
1.080
.025
Coefficients Beta
t
.974
Sig.
-2.849
.005
42.575
.000
a. Dependent Variable: keputusan_pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan data
Berikut ini adalah interpretasi output diatas : Pada table 4.36 descriptive statistics, terlihat mean (rata-rata) dari variabel Periklanan (X4) = 3.2681 yang dengan mengacu pada table 4.22 interpretasi nilai variabel X4 maka dapat di katakan Periklanan pada AXA sudah cukup baik. Pada tabel 4.38 variabel entered/removed menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan, dengan kata lain variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi.
116
Nilai R square pada tabel 4.39 model summary adalah 0,949 Hal ini menyatakan bahwa variabel Periklanan mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 94,9%. Dan sisanya 5,1% dipengaruhi oleh faktor lain. Correlations dapat diketahui bagaimanakah sifat dan arah hubungan antara variabel Periklanan (X4) dengan variabel Keputusan Pembelian (Y).
Cara
menganalisisnya adalah dengan kriteria pengujian sebagai berikut. •
Untuk menentukan arah dari hubungan yang terjadi, yaitu : -
Jika Pearson Correlation bernilai positif, maka hubungan yang terjadi searah.
-
Jika Pearson Correlation bernilai negatif, maka hubungan yang terjadi berlawanan arah.
Berdasarkan tabel 4.37 Correlations, Korelasi variabel Periklanan (X4) dan Keputusan Pembelian (Y) = 0,974, sehingga hubungan kedua variabel tersebut bersifat sangat kuat dan searah. Hubungannya bersifat sangat kuat karena nilai korelasinya sebesar 0,974 berada di range 0,80 – 1,00 (lihat pada tabel 4.23 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r). Dengan nilai tersebut kita dapat mengamati bahwa nilai pearson correlation adalah positif, maka hubungan yang terjadi searah, yakni dalam arti bahwa jika nilai variabel Periklanan (X4) naik maka nilai variabel Keputusan Pembelian (Y) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Periklanan (X4) turun, maka nilai variabel Keputusan Pembelian (Y) juga akan turun.
117
Hipotesis : H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Periklanan (X4) dan Keputusan Pembelian (Y) H1 : ada hubungan yang signifikan antara variabel Periklanan (X4) dan Keputusan Pembelian (Y) Dasar pengambilan keputusan : (Tingkat Kepercayaan 95%) Sig ≥ 0,05 Maka H0 diterima Sig < 0,05 Maka H0 ditolak
Hasil : 0,00 < 0,05 → maka H0 ditolak Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara variabel Periklanan (X4) dan Keputusan Pembelian (Y) Jadi melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa tingkat Periklanan dan Keputusan pembelian AXA memiliki hubungan secara nyata dimana hubungan tersebut bersifat sangat kuat dan nyata.
Pada tabel 4.41 cofficient menggambarkan persamaan regresi: Y= -0,240 + 1,080 Dimana Y= Keputusan Pembelian dan X4= Periklanan
118
• Konstanta sebesar -0,240 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel periklanan (X4), maka nilai keputusan pembelian (Y) adalah -0,240. • Nilai periklanan sebesar 1,080 menyatakan bahwa semakin tinggi nilai periklanan pada konsumen akan meningkatkan keputusan pembelian konsumen Amethyst Agency.
4.4.5
Pengaruh
Customer
Relationship
Management,
Personal
Selling, Kualitas Pelayanan, dan Periklanan terhadap Keputusan Pembelian
Tabel 4.42 Descriptive statistics Descriptive Statistics Mean keputusan_pembelian
Std. Deviation
N
3.2891
.65795
100
3.1086
.60649
100
personal_selling
3.2827
.63369
100
periklanan
3.2681
.59346
100
customer_relationship_mana gement
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Tabel 4.43 Correlations Correlations customer_relatio keputusan_pembe nship_managem lian
ent
personal_selling
periklanan
119
Pearson Correlation
keputusan_pembelian
1.000
.805
.853
.974
.805
1.000
.897
.833
personal_selling
.853
.897
1.000
.851
periklanan
.974
.833
.851
1.000
.
.000
.000
.000
.000
.
.000
.000
personal_selling
.000
.000
.
.000
periklanan
.000
.000
.000
.
keputusan_pembelian
100
100
100
100
100
100
100
100
personal_selling
100
100
100
100
periklanan
100
100
100
100
customer_relationship _management
Sig. (1-tailed)
keputusan_pembelian customer_relationship _management
N
customer_relationship _management
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Tabel 4.44 Entered/Removed X1, X2, X4, dan Y Variables Entered/Removed
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
b
Method
periklanan, customer_relatio nship_managem
. Enter
ent, a
personal_selling
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: keputusan_pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan Data
120
Tabel 4.45 Model Summary X1, X2, X4, dan Y b
Model Summary
Model
R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
1
Adjusted R
.977
.954
.952
.14355
a. Predictors: (Constant), periklanan, customer_relationship_management, personal_selling b. Dependent Variable: keputusan_pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Tabel 4.46 Annova X1, X2, X4, dan Y
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
df
Mean Square
40.878
3
13.626
1.978
96
.021
42.856
99
F
Sig. a
661.274
.000
a. Predictors: (Constant), periklanan, customer_relationship_management, personal_selling b. Dependent Variable: keputusan_pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tabel 4.47 Coefficients X1, X2, X4, dan Y a
Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) customer_relationship_mana gement personal_selling
Std. Error -.252
.082
-.141
.057
.184
.057
Coefficients Beta
t
Sig.
-3.063
.003
-.130
-2.490
.014
.177
3.225
.002
121
periklanan
1.033
.049
.932
21.282
a. Dependent Variable: keputusan_pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan data
Berikut ini adalah interpretasi output diatas : Pada tabel 4.42 deskriptif statistic, terlihat mean (rata-rata) dari variabel Customer Relationship Management (X1) = 3,1086 yang mengacu pada tabel 4.22 interpretasi nilai variabel X1, X2,X3,X4, dan Y, maka dapat dikatakan Customer Relationship Management (X1) adalah cukup baik. Sedangkan variabel Personal Selling (X2) dengan mean = 3,2827 yang mengacu pada tabel 4.22 interpretasi nilai variabel X1, X2,X3,X4, dan Y, maka dapat dikatakan Personal Selling (X2) sudah cukup baik. Untuk variabel Periklanan (X4) = 3,2681, yang mengacu pada tabel 4.22 interpretasi nilai variabel X1, X2,X3,X4, dan Y , maka dapat dikatakan Periklanan yang dilakukan PT. AXA Financial Indonesia sudah cukup baik. Sedangkan variabel Keputusan Pembelian (Y) dengan mean
= 3,2891 yang
mengacu pada tabel 4.22 interpretasi nilai variabel X1, X2,X3,X4, dan Y, maka dapat dikatakan sudah cukup baik. Pada tabel 4.44 variabel entered/removed menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan, dengan kata lain variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi. Nilai R square pada tabel 4.45 model summary adalah 0,955. Hal ini menyatakan bahwa variabel customer relationship management (X1), personal selling (X2), kualitas pelayanan (X3), dan periklanan (X4) mempengaruhi
.000
122
keputusan pembelian (Y) sebesar 95,5%. Dan sisanya 4,5% dipengaruhi oleh faktor lain. Nilai R pada tabel 4.45 model summary menunjukkan korelasi customer relationship (X1), personal selling (X2), kualitas pelayanan, (X3) periklanan (X4) dengan Keputusan Pembelian (Y) adalah 0,977 menunjukkan hubungan sangat kuat. Variabel Customer relationship management (X1), personal selling (X2), kualitas pelayanan (X3), periklanan (X4) dan Keputusan Pembelian (Y), harus dilakukan pengujian signifikan hubungan antara kedua variabel tersebut, yang dilihat dari tabel 4.46 Annova: Hipotesis: •H0= Hubungan antara variabel bebas X1, X2, X4 tidak berpengaruh signfikan terhadap variable terikat Y •Ha= Hubungan antara variabel bebas X1, X2, X4 berpengaruh signfikan terhadap variable terikat Y
Dasar pengambilan keputusan (tingkat kepercayaan 95%): •Sig ≥ 0,05 maka H0 diterima •Sig < 0,05 maka H0 ditolak Keputusan: Sig= 0,000 yang artinya < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima
Sehingga dapat disimpulkan:
123
Customer relationship management (X1), personal selling (X2), Periklanan (X4) berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y).
1) Pada tabel 4.47 cofficient menggambarkan persamaan regresi: Y= -0,252 -0,141x1 + 0,184x2 + 1,033x4 Dimana Y= Keputusan Pembelian dan Customer relationship management (X1), personal selling (X2), Periklanan (X4). •
Konstanta sebesar -0,252 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel Customer relationship management (X1), personal selling (X2), kualitas pelayanan (X3), periklanan (X4), maka nilai keputusan pembelian (Y) adalah -0,252.
•
Nilai Customer relationship management (X1) sebesar -0,141, personal selling (X2) sebesar 0,184, kualitas pelayanan (X3), periklanan (X4) sebesar 1,033 menyatakan bahwa semakin tinggi nilai Customer relationship management (X1), personal selling (X2), kualitas pelayanan (X3), periklanan (X4)
pada konsumen akan
meningkatkan keputusan pembelian konsumen Amethyst Agency. 4.5
Implikasi Hasil Penelitian 1. Dari hasil analisis pengaruh antara Customer Relationship Management terhadap Keputusan pembelian dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat 0,805 dan ada pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. 64,9% keputusan pembelian dipengaruhi oleh customer relationship management, sedangkan 35,1% sisanya
124
dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dapat dijelaskan di penelitian ini, karena dipengaruhi faktor-faktor yang tidak termasuk di dalam penelitian kami.Dapat diartikan bahwa customer relationship management di PT. AXA FINANCIAL INDONESIA memiliki pengaruh yang tinggi terhada keputusan pembelian, yaitu nilai hasil customer relationship management adalah 0,805 yang berarti setia penambahan satu nilai customer relationship management akan memberikan penambahan keputusan pembelian sebesar 0,805. Oleh karena itu perusahaan harus mempertahankan nilai dari customer relationship management. 2. Dari hasil analisis pengaruh antara personal selling terhadap Keputusan pembelian dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat 0,853 dan ada pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. 72,8% keputusan pembelian dipengaruhi oleh personal selling, sedangkan 27,2% sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dapat dijelaskan di penelitian ini, karena dipengaruhi faktor-faktor yang tidak termasuk di dalam penelitian kami. Dapat diartikan bahwa personal selling di PT.AXA FINANCIAL INDONESIA memiliki pengaruh yang tinggi terhada keputusan pembelian. Oleh karena itu perusahaan harus terus mempertahankan dan meningkatkan personal sellingnya. 3. Dari hasil analisis pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap Keputusan pembelian dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang sangat lemah -0,82 dan tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. 0,7% keputusan pembelian dipengaruhi oleh
125
personal selling, sedangkan 99,3% sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dapat dijelaskan di penelitian ini, karena dipengaruhi faktor-faktor yang tidak termasuk di dalam penelitian kami. Dapat diartikan
bahwa
kualitas
pelayanan
di
PT.
AXA FINANCIAL
INDONESIA terdapat masalah karena konsumen pada nyatanya merasa kurang puas pada pelayanan dari PT. AXA FINANCIAL INDONESIA sehingga PT. AXA FINANCIAL INDONESIA harus mencari masalah pada kualitas pelayanan mereka sehingga bisa menangganinya agar tidak terulang lagi masalah dapat kualitas pelayanan mereka. 4. Dari hasil analisis pengaruh antara periklanan terhadap Keputusan pembelian dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat 0,974 dan ada pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. 94,9% keputusan pembelian dipengaruhi oleh personal selling, sedangkan 5,1% sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dapat dijelaskan di penelitian ini, karena dipengaruhi faktor-faktor yang tidak termasuk di dalam penelitian kami. Disini dapat dilihat periklanan yang perusahaan buat sudah baik karena dengan adanya iklan tersebut akan meningkatkan keputusan pembelian konsumen karena dari iklan itu bisa menyampaikan informasi secara jelas sehingga konsumen mudah memahami informasi yang disampaikan. 5. Customer relationship management, personal selling, dan periklanan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen PT AXA FINANCIAL INDONESIA, karena berdasarkan nilai R secara
126
stimultan keempat variabel tersebut memiliki pengaruh yang besar terhadap keputusan pembelian. Sedangkan nilai R pada kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang kecil serta tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian maka dari itu perusahaan dalam kualitas pelayanan harus disertakan komponen dari variabel lainnya sehingga saling mendukung kualitas pelayanan sehingga dengan dilakukan bersama-sama maka akan memberikan hasil yang memuaskan bagi perusahaan.