BAB IV ARAH, TAHAPAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH 4.1
Arah Pembangunan Daerah
Tujuan pembangunan jangka panjang daerah Kota Bandung 2005-2025 adalah mewujudkan masyarakat kota Bandung yang Bermartabat yaitu masyarakat kota yang dapat dijadikan teladan karena kebersihan, ketertiban, keamanan, kemakmuran, ketaatan, keadilan, dan ketaqwaan. Sebagai ukuran tercapainya Kota Bandung Bermartabat dalam 20 tahun mendatang diarahkan pada pencapaian sasaran- sasaran pokok sebagai berikut : I. Terwujudnya Sumber daya manusia yang handal dan religius, ditandai oleh hal- hal berikut : a) Terkendalinya Jumlah Penduduk sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan; b) Terwujudnya SDM yang cerdas, kreatif dan Kompetitif; c) Terwujudnya masyarakat yang sehat jasmani dan rohani; d) Terwujudnya masyarakat yang berakhlak mulia; e) Terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender. II. Terwujudnya perekonomian kota yang berdaya saing, ditandai oleh hal-hal berikut : a) Terwujudnya perekonomian kota yang tangguh dan berdaya saing serta sehat dan berkeadilan; b) Terwujudnya Pariwisata yang berdaya saing; c) Terwujudnya Kerjasama dan koordinasi yang menguntungkan dengan wilayah Pemerintah daerah lainnya. III.Terwujudnya kehidupan sosial budaya kota yang kreatif, berkesadaran tinggi serta berhati nurani. Yang ditandai oleh hal-hal berikut : a) Terwujudnya peningkatan mutu kerjasama di antara semua pemangku kepentingan dalam pembangunan Kota Bandung; b) Terwujudnya multikulturalisme dalam lingkungan Sunda yang inklusif. IV. Terwujudnya lingkungan hidup kota yang berkualitas, Yang ditandai oleh halhal berikut : a) Terwujudnya Kualitas udara dan air yang memenuhi baku mutu; b) Terjamin dan tersedianya Kuantitas dan kualitas air ( air permukaan, air tanah dangkal dan air tanah dalam ); c) Terwujudnya Pengelolaan limbah yang efektif dan bernilai ekonomi; d) Terwujudnya Ruang kota yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan; e) Terwujudnya Sistem transportasi yang selamat, efisien, nyaman, terjangkau dan ramah lingkungan; f) Tersedianya Sarana dan prasarana lingkungan yang memenuhi standar teknis/Standar Pelayanan Minimal;
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 1
g)
Terwujudnya Mitigasi Bencana yang handal.
V. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien, akuntabel, transparan, yang ditandai oleh hal-hal berikut : a) Terwujudnya kualitas produk perencanaan Pembangunan yang aspiratif, antisipatif, aplikatif, dan berkualitas berdasarkan database; b) Terwujudnya Masyarakat dan aparat yang sadar hukum dan HAM; c) Tersedianya Prasarana dan sarana aparatur pemerintah kota yang berkualitas; d) Terwujudnya Aparatur yang profesional; e) Tersedianya Organisasi pemerintah daerah yang dapat meningkatkan kinerja aparatur; f) Terwujudnya Kemampuan teknis dan administratif aparatur pengawasan yang profesional; g) Terwujudnya Pelayanan publik yang prima; h) Terwujudnya Kehidupan masyarakat yang demokratis; i) Terwujudnya Peningkatan ketentraman dan ketertiban serta terciptanya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan dan stabilitas keamanan daerah. VI. Terwujudnya berikut :
sistem pembiayaan kota terpadu, yang ditandai oleh hal-hal
a) Terwujudnya Anggaran pemerintah yang optimal; b) Terwujudnya Peran serta aktif Masyarakat dan sektor swasta dalam pembiayaan pembangunan kota. 4.2
Tahapan dan Prioritas Pembangunan Daerah
Untuk mencapai sasaran pokok sebagaimana dimaksud dalam sub bab terdahulu, pembangunan jangka panjang membutuhkan tahapan dan skala prioritas yang akan menjadi agenda dalam rencana pembangunan jangka menengah. Tahapan dan skala prioritas yang ditetapkan didasarkan pada permasalahan yang paling mendesak untuk segera diselesaikan, tanpa mengabaikan permasalahan yang lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut maka penekanan skala prioritas dalam setiap tahapan berbeda-beda, tetapi secara keseluruhan harus berkesinambungan dari tahapan ke tahapan berikutnya. Setiap sasaran pokok dalam 6 (enam) misi pembangunan jangka panjang dapat ditetapkan prioritasnya dalam masing-masing tahapan. Prioritas masing-masing misi dapat disaring kembali untuk menjadi prioritas utama, tahapan dan skala prioritas dengan uraian sebagai berikut :
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 2
4.2.1
Misi 1: Mengembangkan Sumber Daya Manusia Yang Handal Religius.
4.2.1.1
Tahapan I (2005 - 2008)
dan
Misi “Mengembangkan Sumber Daya Manusia Yang handal dan Religius” diarahkan pada terwujudnya sumber daya manusia yang handal dan religius dengan sasaran . 1. Terkendalinya jumlah penduduk sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan, melalui strategi : • Peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan indikator capaian indek pembangunan manusia 78,33; • Pengendalian jumlah penduduk dengan indikator capaian jumlah penduduk Tahun 2008 maksimal 2.419.944 Jiwa; • Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi dengan indikator capaian menurunnya Angka Fertilitas Total (AFT)=1,99. 2. Terwujudnya sumber daya manusia yang cerdas, kreatif dan kompetitif, melalui strategi : • Meningkatkan kualitas dan akses penyelenggaraan Pendidikan, dengan indikator capaian: Indeks Pendidikan = 89,70; • Mengembangkan Pendidikan Wajib Belajar Menengah 12 Tahun yang Bermutu, dengan indikator capaian: angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS) = 10,52 Tahun; • Meningkatkan Kualitas Tenaga Pendidik dan Kependidikan, dengan indikator capaian : 25% telah mempunyai sertifikat mengajar ; • Meningkatkan Kualitas Pelayanan Dalam Bidang Pendidikan, dengan indikator capaian : 25% lembaga pendidikan telah menerapkan SPM; • Meningkatkan Kualitas dan akses pendidikan non formal, dengan indikator capaian : AMH = 99,50%. 3.
Terwujudnya masyarakat yang sehat jasmani dan rohani melalui strategi : • Meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang bermutu, mudah merata dan terjangkau; meningkatkan kualitas lingkungan bersih melalui sanitasi dasar dan sanitasi umum; meningkatkan promosi dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan; meningkatkan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan dengan indikator capaian: Indeks Kesehatan = 80,97 ; Angka Harapan Hidup =73,58 ; 70% fasilitas kesehatan memenuhi SPM kesehatan ; Angka Kematian Bayi = 33/1000 kelahiran hidup; menurunnya Jumlah Kematian Ibu Melahirkan = 13 orang/tahun. • Meningkatkan pengawasan komoditas Produk-produk pertanian dengan indikator capaian : Pemaparan Zoonosis kurang dari 15% di wilayah Kota Bandung.
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 3
4.
Terwujudnya masyarakat yang berakhlak mulia, melalui strategi: •
•
5.
Terwujudnya Kesetaraan dan keadilan Gender, melalui strategi : •
4.2.1.2
Meningkatkan pemahaman dan pengamalan agama sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing, dengan indikator capaian : Terbangunnya pemahaman dan pengamalan agama sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing; Meningkatkan Kerukunan umat beragama meliputi Kerukunan antar umat beragama, Kerukunan Inter Umat Beragama, Kerukunan Antara umat beragama dengan Pemerintah, dengan indikator capaian : Terbangunnya sikap toleransi dan Kerukunan Umat Beragama.
Meningkatkan kesetaraan dan keadilan Gender dengan indikator capaian : Terbangunnya pemahaman peran kesetaraan gender dalam proses pembangunan dan Terbangunnya hak-hak perlindungan perempuan dan anak
Tahapan II (2009-2013)
Misi “Mengembangkan Sumber Daya Manusia Yang handal dan Religius” diarahkan pada terwujudnya sumber daya manusia yang handal dan religius dengan sasaran . 1.
Terkendalinya jumlah penduduk sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan, melalui strategi : • • •
2.
Peningkatan Kualitas Sumber daya manusia dengan indikator capaian: IPM = 81,07; Mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui, dengan indikator jumlah penduduk Tahun 2013 maksimal 2.619.366 Jiwa, Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi dengan indikator capaian Angka Fertilitas Total (AFT) = 1,91.
Terwujudnya sumber daya manusia yang cerdas, kreatif dan kompetitif, melalui strategi : • Meningkatkan kualitas dan akses penyelenggaraan Pendidikan, dengan indikator capaian: Indeks Pendidikan = 92,78; • Mengembangkan Pendidikan Wajib Belajar Menengah 12 Tahun yang Bermutu, dengan indikator capaian: angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS) = 11,85 Tahun; • Meningkatkan Kualitas Tenaga Pendidik dan Kependidikan, dengan indikator capaian : 50% telah mempunyai sertifikat mengajar: • Meningkatkan Kualitas Pelayanan Dalam Bidang Pendidikan, dengan indikator capaian : 50% lembaga pendidikan telah menerapkan SPM; • Meningkatkan Kualitas dan akses pendidikan non formal, dengan indikator capaian AMH = 99,67 %.
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 4
3.
Terwujudnya masyarakat yang sehat jasmani dan rohani melalui strategi : • Meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang bermutu, mudah, merata dan terjangkau; meningkatkan kualitas lingkungan bersih melalui sanitasi dasar dan sanitasi umum; meningkatkan promosi dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan; meningkatkan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan dengan indikator capaian: Indeks Kesehatan = 81,55 ; Angka Harapan Hidup = 74 ; 80% fasilitas kesehatan memenuhi SPM kesehatan ; Angka Kematian Bayi = 31/1000 kelahiran hidup; menurunnya Jumlah Kematian Ibu Melahirkan = 12 orang/tahun. • Meningkatkan pengawasan komoditas Produk-produk pertanian dengan indikator capaian : Pemaparan zoonosis Kurang dari 12 % di wilayah kota Bandung.
4. Terwujudnya masyarakat yang berakhlak mulia, melalui strategi: •
•
Meningkatkan pemahaman dan pengamalan agama sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing, dengan indikator capaian : Meningkatnya pemahaman dan pengamalan agama sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing; Meningkatkan Kerukunan umat beragama meliputi Kerukunan antar umat beragama, Kerukunan Inter Umat Beragama, Kerukunan Antara umat beragama dengan Pemerintah, dengan indikator capaian : Meningkatnya sikap toleransi dan Kerukunan Umat Beragama.
5. Terwujudnya Kesetaraan dan keadilan Gender, melalui strategi : •
4.2.1.3.
Meningkatkan kesetaraan dan keadilan Gender dengan indikator capaian : Meningkatnya pemahaman peran kesetaraan gender dalam proses pembangunan dan Meningkatnya hak-hak perlindungan perempuan dan anak
Tahapan III (2014-2018)
Misi “Mengembangkan Sumber Daya Manusia Yang handal dan Religius” diarahkan pada terwujudnya sumber daya manusia yang handal dan religius dengan sasaran . 1. Terkendalinya jumlah penduduk sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan, melalui strategi : • • •
Peningkatan Kualitas Sumber daya manusia dengan indikator capaian: IPM = 82,02; Mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui, dengan indikator jumlah penduduk Tahun 2018 maksimal 2.835.223 Jiwa; Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi dengan indikator capaian Angka Fertilitas Total (AFT) = 1,85.
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 5
2. Terwujudnya sumber daya manusia yang cerdas, kreatif dan kompetitif, melalui strategi : • Meningkatkan kualitas dan akses penyelenggaraan Pendidikan, dengan indikator capaian: Indeks Pendidikan = 93,53; • Mengembangkan Pendidikan Wajib Belajar Menengah 12 Tahun yang Bermutu, dengan indikator capaian: angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS) = 12,17 Tahun; • Meningkatkan Kualitas Tenaga Pendidik dan Kependidikan, dengan indikator capaian : 75% telah mempunyai sertifikat mengajar: • Meningkatkan Kualitas Pelayanan Dalam Bidang Pendidikan, dengan indikator capaian : 75% lembaga pendidikan telah menerapkan SPM; • Meningkatkan Kualitas dan akses pendidikan non formal, dengan indikator capaian AMH = 99,73 %.
3. Terwujudnya masyarakat yang sehat jasmani dan rohani melalui strategi : • Meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang bermutu, mudah, merata dan terjangkau; meningkatkan kualitas lingkungan bersih melalui sanitasi dasar dan sanitasi umum; meningkatkan promosi dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan; meningkatkan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan dengan indikator capaian: Indeks Kesehatan = 81,87 ; Angka Harapan Hidup = 74,45 ; 90% fasilitas kesehatan memenuhi SPM kesehatan ; Angka Kematian Bayi = 29/1000 kelahiran hidup; menurunnya Jumlah Kematian Ibu Melahirkan = 11 orang/tahun. • Meningkatkan pengawasan komoditas Produk-produk pertanian dengan indikator capaian : Pemaparan zoonosis Kurang dari 9 % di wilayah kota Bandung. 4. Terwujudnya masyarakat yang berakhlak mulia, melalui strategi: •
•
Meningkatkan pemahaman dan pengamalan agama sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing, dengan indikator capaian : Terwujudnya pemahaman dan pengamalan agama sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing; Meningkatkan Kerukunan umat beragama meliputi Kerukunan antar umat beragama, Kerukunan Inter Umat Beragama, Kerukunan Antara umat beragama dengan Pemerintah, dengan indikator capaian : Terwujudnya sikap toleransi dan Kerukunan Umat Beragama.
5. Terwujudnya Kesetaraan dan keadilan Gender, melalui strategi : •
Meningkatkan kesetaraan dan keadilan Gender dengan indikator capaian : Terwujudnya pemahaman peran kesetaraan gender dalam proses pembangunan dan Terwujudnya hak-hak perlindungan perempuan dan anak
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 6
4.2.1.4.
Tahapan IV (2019-2023)
Misi “Mengembangkan Sumber Daya Manusia Yang handal dan Religius” diarahkan pada terwujudnya sumber daya manusia yang handal dan religius dengan sasaran . 1. Terkendalinya jumlah penduduk sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan, melalui strategi : • • •
Peningkatan Kualitas Sumber daya manusia dengan indikator capaian: IPM = 82,54; Mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui, dengan indikator jumlah penduduk Tahun 2023 maksimal 3.068.869 Jiwa; Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi dengan indikator capaian Angka Fertilitas Total (AFT) = 1,80.
2. Terwujudnya sumber daya manusia yang cerdas, kreatif dan kompetitif, melalui strategi : • Meningkatkan kualitas dan akses penyelenggaraan Pendidikan, dengan indikator capaian: Indeks Pendidikan = 93,92; • Mengembangkan Pendidikan Wajib Belajar Menengah 12 Tahun yang Bermutu, dengan indikator capaian: angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS) = 12,33 Tahun; • Meningkatkan Kualitas Tenaga Pendidik dan Kependidikan, dengan indikator capaian : 100% telah mempunyai sertifikat mengajar: • Meningkatkan Kualitas Pelayanan Dalam Bidang Pendidikan, dengan indikator capaian : 100% lembaga pendidikan telah menerapkan SPM; • Meningkatkan Kualitas dan akses pendidikan non formal, dengan indikator capaian AMH = 99,78 %.
3. Terwujudnya masyarakat yang sehat jasmani dan rohani melalui strategi : • Meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang bermutu, mudah, merata dan terjangkau; meningkatkan kualitas lingkungan bersih melalui sanitasi dasar dan sanitasi umum; meningkatkan promosi dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan; meningkatkan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan dengan indikator capaian: Indeks Kesehatan = 82,12 ; Angka Harapan Hidup = 74,90 ; 100% fasilitas kesehatan memenuhi SPM kesehatan ; Angka Kematian Bayi = 26/1000 kelahiran hidup; menurunnya Jumlah Kematian Ibu Melahirkan = 10 orang/tahun. • Meningkatkan pengawasan komoditas Produk-produk pertanian dengan indikator capaian : Pemaparan zoonosis Kurang dari 6 % di wilayah kota Bandung.
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 7
4. Terwujudnya masyarakat yang berakhlak mulia, melalui strategi: •
•
Meningkatkan pemahaman dan pengamalan agama sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing, dengan indikator capaian : Terlaksananya pemahaman dan pengamalan agama dalam perilaku kehidupan masyarakat Kota Bandung; Meningkatkan Kerukunan umat beragama meliputi Kerukunan antar umat beragama, Kerukunan Inter Umat Beragama, Kerukunan Antara umat beragama dengan Pemerintah, dengan indikator capaian : Terpeliharanya sikap toleransi dan Kerukunan Umat Beragama.
5. Terwujudnya Kesetaraan dan keadilan Gender, melalui strategi : •
Meningkatkan kesetaraan dan keadilan Gender dengan indikator capaian : Terpeliharanya pemahaman peran kesetaraan gender dalam proses pembangunan dan Terpeliharanya hak-hak perlindungan perempuan dan anak
4.2.1.5. Tahapan V (2024-2025) Misi “Mengembangkan Sumber Daya Manusia Yang handal dan Religius” diarahkan pada terwujudnya sumber daya manusia yang handal dan religius dengan sasaran . 1. Terkendalinya jumlah penduduk sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan, melalui strategi : • • •
Peningkatan Kualitas Sumber daya manusia dengan indikator capaian: IPM = 82,66; Mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui, dengan indikator jumlah penduduk Tahun 2025 maksimal 3.118.280 Jiwa; Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi dengan indikator capaian Angka Fertilitas Total (AFT) = 1,80.
2. Terwujudnya sumber daya manusia yang cerdas, kreatif dan kompetitif, melalui strategi : • Meningkatkan kualitas dan akses penyelenggaraan Pendidikan, dengan indikator capaian: Indeks Pendidikan = 94,04; • Mengembangkan Pendidikan Wajib Belajar Menengah 12 Tahun yang Bermutu, dengan indikator capaian: angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS) = 12,38 Tahun; • Meningkatkan Kualitas Tenaga Pendidik dan Kependidikan, dengan indikator capaian : 100% telah mempunyai sertifikat mengajar: • Meningkatkan Kualitas Pelayanan Dalam Bidang Pendidikan, dengan indikator capaian : 100% lembaga pendidikan telah menerapkan SPM; • Meningkatkan Kualitas dan akses pendidikan non formal, dengan indikator capaian AMH = 99,80 %.
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 8
3. Terwujudnya masyarakat yang sehat jasmani dan rohani melalui strategi : • Meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang bermutu, mudah, merata dan terjangkau; meningkatkan kualitas lingkungan bersih melalui sanitasi dasar dan sanitasi umum; meningkatkan promosi dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan; meningkatkan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan dengan indikator capaian: Indeks Kesehatan = 82,16 ; Angka Harapan Hidup = 75 ; 100% fasilitas kesehatan memenuhi SPM kesehatan ; Angka Kematian Bayi = 26/1000 kelahiran hidup; menurunnya Jumlah Kematian Ibu Melahirkan = 10 orang/tahun. • Meningkatkan pengawasan komoditas Produk-produk pertanian dengan indikator capaian : Pemaparan zoonosis Kurang dari 5 % di wilayah kota Bandung. 4. Terwujudnya masyarakat yang berakhlak mulia, melalui strategi: •
•
Meningkatkan pemahaman dan pengamalan agama sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing, dengan indikator capaian : Rendahnya tingkat pelanggaran terhadap norma norma agama; Meningkatkan Kerukunan umat beragama meliputi Kerukunan antar umat beragama, Kerukunan Inter Umat Beragama, Kerukunan Antara umat beragama dengan Pemerintah, dengan indikator capaian : Terpeliharanya sikap toleransi dan Kerukunan Umat Beragama.
5. Terwujudnya Kesetaraan dan keadilan Gender, melalui strategi : •
Meningkatkan kesetaraan dan keadilan Gender dengan indikator capaian : Terwujudnya peran kesetaraan gender dalam proses pembangunan dan Terlindunginya hak-hak perlindungan perempuan dan anak.
4.2.2. Misi 2: Mengembangkan perekonomian kota yang berdaya saing 4.2.2.1. Tahapan I (2005 - 2008) Misi “Mengembangkan Perekonomian Kota Yang Berdaya Saing” diarahkan pada terwujudnya perekonomian kota berdaya saing serta sehat dan berkeadilan, dengan sasaran : 1. Terwujudnya perekonomian kota yang tangguh, berdaya saing serta sehat dan berkeadilan, melalui strategi; •
Meningkatkan Pertumbuhan Riil dan Kontribusi Riil Sektor Perekonomian kota terutama dari Core sectors (Jasa Wisata dan Perdagangan berbasis industri kreatif dan IT) dengan mempertahankan industri pengolahan
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 9
• •
•
yang ada, dengan indikator capaian : LPE 8,33%; Tingkat pemerataan pendapatan versi Bank Dunia minimal 14% (kategori sedang); PDRB Riil/kapita minimal Rp 12 juta per tahun; Indeks daya beli 64,31. Memperbaiki stabilitas harga dan distribusi barang kebutuhan pokok, dengan indikator capaian : Tingkat inflasi umum 8,89% Perluasan kesempatan lapangan kerja formal di sektor-sektor yang menjadi core competency kota, dengan indikator capaian : Tingkat Pengangguran Terbuka 16% ; Kesempatan kerja Minimal 86%. Memberikan Kemudahan Pelayanan Perijinan dan Kepastian Hukum bagi investor dan dunia usaha, dengan indikator capaian : Nilai Investasi berskala nasional meningkat 10%
2. Terwujudnya Pariwisata yang berdaya saing,melalui strategi; •
Mengembangkan Kota Bandung sebagai kota tujuan wisata, dengan indikator capaian : Meningkatnya Jumlah wisatawan sebesar 15%.
3. Terwujudnya Kerjasama dan koordinasi yang menguntungkan dengan wilayah pemerintah Daerah lainnya, melalui strategi; •
Membentuk sinergitas kegiatan ekonomi antar wilayah; Dengan indikator capaian : Peningkatan koordinasi dalam rangka peningkatan kerjasama antar daerah.
4.2.2.2. Tahapan II (2009 - 2013) Misi “Mengembangkan Perekonomian Kota Yang Berdaya Saing” diarahkan pada terwujudnya perekonomian kota berdaya saing serta sehat dan berkeadilan, dengan sasaran : 1. Terwujudnya perekonomian kota yang tangguh, berdaya saing serta sehat dan berkeadilan, melalui strategi; •
• •
•
Meningkatkan Pertumbuhan Riil dan Kontribusi Riil Sektor Perekonomian kota terutama dari Core sectors (Jasa Wisata dan Perdagangan berbasis industri kreatif dan IT) dengan mempertahankan industri pengolahan yang ada, dengan indikator capaian : LPE 9,33%; Tingkat pemerataan pendapatan versi Bank Dunia minimal 15% (kategori sedang); PDRB Riil/kapita minimal Rp 16 juta per tahun; Indeks daya beli 68,88; Memperbaiki stabilitas harga dan distribusi barang kebutuhan pokok, dengan indikator capaian : Tingkat inflasi umum satu digit; Perluasan kesempatan lapangan kerja formal di sektor-sektor yang menjadi core competency kota, dengan indikator capaian : Tingkat Pengangguran Terbuka 15% ; Kesempatan kerja Minimal 89%. Memberikan Kemudahan Pelayanan Perijinan dan Kepastian Hukum bagi investor dan dunia usaha, dengan indikator capaian : Nilai Investasi berskala nasional meningkat 20%.
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 10
2. Terwujudnya Pariwisata yang berdaya saing,melalui strategi; •
Mengembangkan Kota Bandung sebagai kota tujuan wisata, dengan indikator capaian : Meningkatnya Jumlah wisatawan sebesar 25%.
3. Terwujudnya Kerjasama dan koordinasi yang menguntungkan dengan wilayah pemerintah Daerah lainnya, melalui strategi; •
Membentuk sinergitas kegiatan ekonomi antar wilayah, dengan indikator capaian : Teridentifikasinya peluang kerjasama ekonomi antar wilayah.
4.2.2.3. Tahapan III (2014 - 2018) Misi “Mengembangkan Perekonomian Kota Yang Berdaya Saing” diarahkan pada terwujudnya perekonomian kota berdaya saing serta sehat dan berkeadilan, dengan sasaran : 1. Terwujudnya perekonomian kota yang tangguh, berdaya saing serta sehat dan berkeadilan, melalui strategi; •
• •
•
Meningkatkan Pertumbuhan Riil dan Kontribusi Riil Sektor Perekonomian kota terutama dari Core sectors (Jasa Wisata dan Perdagangan berbasis industri kreatif dan IT) dengan mempertahankan industri pengolahan yang ada, dengan indikator capaian : LPE 10,33%; Tingkat pemerataan pendapatan versi Bank Dunia minimal 16% (kategori sedang); PDRB Riil/kapita minimal Rp 20 juta per tahun; Indeks daya beli 70,66; Memperbaiki stabilitas harga dan distribusi barang kebutuhan pokok, dengan indikator capaian : Tingkat inflasi umum satu digit; Perluasan kesempatan lapangan kerja formal di sektor-sektor yang menjadi core competency kota, dengan indikator capaian : Tingkat Pengangguran Terbuka 13,5% ; Kesempatan kerja Minimal 90%. Memberikan Kemudahan Pelayanan Perijinan dan Kepastian Hukum bagi investor dan dunia usaha, dengan indikator capaian : Nilai Investasi berskala nasional meningkat 30%.
2. Terwujudnya Pariwisata yang berdaya saing,melalui strategi; •
Mengembangkan Kota Bandung sebagai kota tujuan wisata, dengan indikator capaian : Meningkatnya Jumlah wisatawan sebesar 35%.
3. Terwujudnya Kerjasama dan koordinasi yang menguntungkan dengan wilayah pemerintah Daerah lainnya, melalui strategi; •
Membentuk sinergitas kegiatan ekonomi antar wilayah; dengan indikator capaian : Tumbuhnya kegiatan ekonomi antar daerah.
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 11
4.2.2.4. Tahapan IV (2019 - 2023) Misi “Mengembangkan Perekonomian Kota Yang Berdaya Saing” diarahkan pada terwujudnya perekonomian kota berdaya saing serta sehat dan berkeadilan, dengan sasaran : 1. Terwujudnya perekonomian kota yang tangguh, berdaya saing serta sehat dan berkeadilan, melalui strategi; •
• •
•
Meningkatkan Pertumbuhan Riil dan Kontribusi Riil Sektor Perekonomian kota terutama dari Core sectors (Jasa Wisata dan Perdagangan berbasis industri kreatif dan IT) dengan mempertahankan industri pengolahan yang ada, dengan indikator capaian : LPE lebih besar 11%; Tingkat pemerataan pendapatan versi Bank Dunia minimal 17% (kategori rendah); PDRB Riil/kapita minimal Rp 25 juta per tahun; Indeks daya beli 71,58; Memperbaiki stabilitas harga dan distribusi barang kebutuhan pokok, dengan indikator capaian : Tingkat inflasi umum satu digit; Perluasan kesempatan lapangan kerja formal di sektor-sektor yang menjadi core competency kota, dengan indikator capaian : Tingkat Pengangguran Terbuka 12% ; Kesempatan kerja Minimal 92%. Memberikan Kemudahan Pelayanan Perijinan dan Kepastian Hukum bagi investor dan dunia usaha, dengan indikator capaian : Nilai Investasi berskala nasional meningkat 40%.
2. Terwujudnya Pariwisata yang berdaya saing,melalui strategi; •
Mengembangkan Kota Bandung sebagai kota tujuan wisata, dengan indikator capaian : Meningkatnya Jumlah wisatawan sebesar 45%.
3. Terwujudnya Kerjasama dan koordinasi yang menguntungkan dengan wilayah pemerintah Daerah lainnya, melalui strategi; •
Membentuk sinergitas kegiatan ekonomi antar wilayah; dengan indikator capaian : Meningkatnya kegiatan ekonomiantar daerah di Priangan Timur.
4.2.2.5. Tahapan V (2024 - 2025) Misi “Mengembangkan Perekonomian Kota Yang Berdaya Saing” diarahkan pada terwujudnya perekonomian kota berdaya saing serta sehat dan berkeadilan, dengan sasaran : 1. Terwujudnya perekonomian kota yang tangguh, berdaya saing serta sehat dan berkeadilan, melalui strategi;
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 12
•
• •
•
Meningkatkan Pertumbuhan Riil dan Kontribusi Riil Sektor Perekonomian kota terutama dari Core sectors (Jasa Wisata dan Perdagangan berbasis industri kreatif dan IT) dengan mempertahankan industri pengolahan yang ada, dengan indikator capaian : LPE lebih besar 11%; Tingkat pemerataan pendapatan versi Bank Dunia minimal 17% (kategori rendah); PDRB Riil/kapita minimal Rp 25 juta per tahun; Indeks daya beli 71,77; Memperbaiki stabilitas harga dan distribusi barang kebutuhan pokok, dengan indikator capaian : Tingkat inflasi umum satu digit; Perluasan kesempatan lapangan kerja formal di sektor-sektor yang menjadi core competency kota, dengan indikator capaian : Tingkat Pengangguran Terbuka dibawah rata rata nacional dan provinsi maksimal 10% ; Kesempatan kerja Minimal 95%. Memberikan Kemudahan Pelayanan Perijinan dan Kepastian Hukum bagi investor dan dunia usaha, dengan indikator capaian : Nilai Investasi berskala nasional meningkat 50%.
2. Terwujudnya Pariwisata yang berdaya saing,melalui strategi; •
Mengembangkan Kota Bandung sebagai kota tujuan wisata, dengan indikator capaian : Meningkatnya Jumlah wisatawan sebesar 50%.
3. Terwujudnya Kerjasama dan koordinasi yang menguntungkan dengan wilayah pemerintah Daerah lainnya, melalui strategi; •
4.2.3
Membentuk sinergitas kegiatan ekonomi antar wilayah; dengan indikator capaian : Terwujudnya Kota Bandung sebagai pusat kegiatan pemasaran ekonomi di Priangan Timur.
Misi 3: Mengembangkan kehidupan sosial budaya kota yang kreatif, berkesadaran tinggi serta berhati nurani
4.2.3.1. Tahapan I (2005 - 2008) Misi ”Mengembangkan Kehidupan Sosial Budaya Kota Yang Kreatif,Berkesadaran Tingg Serta Berhati Nurani” diarahkan pada terwujudnya kehidupan sosial budaya kota yang kreatif, berkesadaran tinggi serta berhati nurani dengan sasaran : 1. Terwujudnya peningkatan mutu kerjasama di antara semua pemangku kepentingan dalam pembangunan Kota Bandung. melalui strategi; •
Membuka akses seluas-luasnya bagi semua warga kota terhadap informasi tentang perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kota, melalui berbagai sarana komunikasi massa yang tersedia; Mengatur mekanisme partisipasi warga dalam pembangunan kota; Mendorong terbentuknya fasilitator/mediator perkumpulan warga untuk berperan aktif memelihara kehidupan kota yang nyaman, bersahabat, kreatif, dengan
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 13
•
indikator capaian : Ditetapkannya Perda tentang Tahapan, Tata cara penyusunan, pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan. Meningkatkan kepedulian dan kepekaan masyarakat terhadap lingkungan sosial maupun fisik, dengan indikator capaian : Terbangunnya rasa kepedulian dan kepekaan masyarakat terhadap lingkungan sosial maupun fisik.
2. Terwujudnya multikulturalisme dalam lingkungan Sunda yang inklusif,melalui strategi; • Mengembangkan pusat – pusat kebudayaan Dengan indikator capaian : Terwujudnya kebijakan pelestarian, pembangunan . • Meningkatnya sinergitas pelestarian budaya lokal Sunda antara pemerintah, pelaku budaya dan masyarakat, dengan indikator capaian : Terbangunnya hubungan pemerintah dengan pelaku budaya dalam perlindungan dan pelestarian budaya.
4.2.3.2. Tahapan II (2009 - 2013) Misi ”Mengembangkan Kehidupan Sosial Budaya Kota Yang Kreatif,Berkesadaran Tingg Serta Berhati Nurani” diarahkan pada terwujudnya kehidupan sosial budaya kota yang kreatif, berkesadaran tinggi serta berhati nurani dengan sasaran : 1. Terwujudnya peningkatan mutu kerjasama di antara semua kepentingan dalam pembangunan Kota Bandung. melalui strategi; •
•
pemangku
Membuka akses seluas-luasnya bagi semua warga kota terhadap informasi tentang perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kota, melalui berbagai sarana komunikasi massa yang tersedia; Mengatur mekanisme partisipasi warga dalam pembangunan kota; Mendorong terbentuknya fasilitator/mediator perkumpulan warga untuk berperan aktif memelihara kehidupan kota yang nyaman, bersahabat, kreatif, dengan indikator capaian : Memperluas akses informasi tentang pembangunan melalui berbagai media. Meningkatkan kepedulian dan kepekaan masyarakat terhadap lingkungan sosial maupun fisik, dengan indikator capaian : Terlaksananya rasa kepedulian dan kepekaan masyarakat terhadap lingkungan sosial maupun fisik.
2. Terwujudnya multikulturalisme strategi; • Mengembangkan pusat – Meningkatnya kesadaran rangka pelestarian berkesinambungan.
dalam lingkungan Sunda yang inklusif,melalui pusat kebudayaan Dengan indikator capaian : masyarakat dan komunitas seni budaya dalam seni budaya secara profesional dan
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 14
•
Meningkatnya sinergitas pelestarian budaya lokal Sunda antara pemerintah, pelaku budaya dan masyarakat; Dengan indikator capaian : Meningkatnya hubungan pemerintah dengan pelaku budaya dalam perlindungan dan pelestarian budaya.
4.2.3.3. Tahapan III (2014 - 2018) Misi ”Mengembangkan Kehidupan Sosial Budaya Kota Yang Kreatif, Berkesadaran Tingg Serta Berhati Nurani” diarahkan pada terwujudnya kehidupan sosial budaya kota yang kreatif, berkesadaran tinggi serta berhati nurani dengan sasaran : 1. Terwujudnya peningkatan mutu kerjasama di antara semua kepentingan dalam pembangunan Kota Bandung. melalui strategi; •
•
pemangku
Membuka akses seluas-luasnya bagi semua warga kota terhadap informasi tentang perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kota, melalui berbagai sarana komunikasi massa yang tersedia; Mengatur mekanisme partisipasi warga dalam pembangunan kota; Mendorong terbentuknya fasilitator/mediator perkumpulan warga untuk berperan aktif memelihara kehidupan kota yang nyaman, bersahabat, kreatif, dengan indikator capaian : Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang tahapan proses pembangunan. Meningkatkan kepedulian dan kepekaan masyarakat terhadap lingkungan sosial maupun fisik, dengan indikator capaian : Meningkatnya rasa kepedulian dan kepekaan masyarakat terhadap lingkungan sosial maupun fisik.
2. Terwujudnya multikulturalisme dalam lingkungan Sunda yang inklusif,melalui strategi; • Mengembangkan pusat – pusat kebudayaan Dengan indikator capaian : Terwadahinya heterogenitas budaya dalam lingkungan Budaya Sunda. • Meningkatnya sinergitas pelestarian budaya lokal Sunda antara pemerintah, pelaku budaya dan masyarakat; Dengan indikator capaian : Optimalnya hubungan pemerintah dengan pelaku budaya dalam perlindungan dan pelestarian budaya.
4.2.3.4. Tahapan IV (2019 - 2023) Misi ”Mengembangkan Kehidupan Sosial Budaya Kota Yang Kreatif, Berkesadaran Tingg Serta Berhati Nurani” diarahkan pada terwujudnya kehidupan sosial budaya kota yang kreatif, berkesadaran tinggi serta berhati nurani dengan sasaran : 1. Terwujudnya peningkatan mutu kerjasama di antara semua kepentingan dalam pembangunan Kota Bandung. melalui strategi;
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
pemangku
IV - 15
•
•
Membuka akses seluas-luasnya bagi semua warga kota terhadap informasi tentang perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kota, melalui berbagai sarana komunikasi massa yang tersedia; Mengatur mekanisme partisipasi warga dalam pembangunan kota; Mendorong terbentuknya fasilitator/mediator perkumpulan warga untuk berperan aktif memelihara kehidupan kota yang nyaman, bersahabat. kreatif, dengan indikator capaian : Meningkatnya peran serta aktif masyarakat dalam setiap tahapan proses pembangunan. Meningkatkan kepedulian dan kepekaan masyarakat terhadap lingkungan sosial maupun fisik, dengan indikator capaian : Terwujudnya rasa kepedulian dan kepekaan masyarakat terhadap lingkungan sosial maupun fisik.
2. Terwujudnya multikulturalisme dalam lingkungan Sunda yang inklusif,melalui strategi; • Mengembangkan pusat – pusat kebudayaan, dengan indikator capaian : Meningkatkan peran pemerintah, pelaku budaya dan masyarakat dalam pembangunan dan pelestarian multikultur dalam budaya sunda. • Meningkatnya sinergitas pelestarian budaya lokal Sunda antara pemerintah, pelaku budaya dan masyarakat, dengan indikator capaian: Terpeliharanya hubungan pemerintah dengan pelaku budaya dalam perlindungan dan pelestarian budaya.
4.2.3.5. Tahapan V (2024 - 2025) Misi ”Mengembangkan Kehidupan Sosial Budaya Kota Yang Kreatif, Berkesadaran Tingg Serta Berhati Nurani” diarahkan pada terwujudnya kehidupan sosial budaya kota yang kreatif, berkesadaran tinggi serta berhati nurani dengan sasaran : 1. Terwujudnya peningkatan mutu kerjasama di antara semua kepentingan dalam pembangunan Kota Bandung. melalui strategi; •
•
pemangku
Membuka akses seluas-luasnya bagi semua warga kota terhadap informasi tentang perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kota, melalui berbagai sarana komunikasi massa yang tersedia; Mengatur mekanisme partisipasi warga dalam pembangunan kota; Mendorong terbentuknya fasilitator/mediator perkumpulan warga untuk berperan aktif memelihara kehidupan kota yang nyaman, bersahabat, kreatif, dengan indikator capaian : Terlibatnya masyarakat secara aktif dalam setiap tahapan proses pembangunan. Meningkatkan kepedulian dan kepekaan masyarakat terhadap lingkungan sosial maupun fisik, dengan indikator capaian : Terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 16
2. Terwujudnya multikulturalisme dalam lingkungan Sunda yang inklusif,melalui strategi; • Mengembangkan pusat – pusat kebudayaan, dengan indikator capaian : Terwujudnya pusat-pusat kebudayaan sebagai sarana masyarakat pelestarian multikultur dalam budaya sunda. • Meningkatnya sinergitas pelestarian budaya lokal Sunda antara pemerintah, pelaku budaya dan masyarakat, dengan indikator capaian : Terwujudnya sinergitas pelestarian budaya lokal sunda antara pemerintah dengan pelaku budaya dan masyarakat.
4.2.4.
Misi 4: Meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota
4.2.4.1. Tahapan I ( 2005 – 2008 ) Misi ”Meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota” diarahkan pada terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan hidup kota dengan sasaran : 1. Terwujudnya kualitas udara dan air memenuhi baku mutu, melalui strategi : • Mengendalikan pencemaran udara, dengan indikator capaian : Minimal 10% lokasi/sample telah memenuhi ( Baku Mutu )BM. • Mengendalikan Pencemaran air, dengan indikator capaian : Minimal 5% sungai dan anak sungai yang ada di Kota Bandung untuk paremeter BOD dan COD telah memenuhi baku mutu. 2. Terjamin dan tersedianya kuantitas dan kualitas air (air permukaan, air tanah dangkal dan air tanah dalam), melalui strategi; •
•
Mengembangkan Sumber air baku untuk penyediaan air bersih, dengan indikator capaian : Masterplan penyediaan air baku bagi Sistem Penyediaan Air Minum ( SPAM ) sampai dengan tahun 2025. Meningkatkan dan Mengendalikan kawasan berfungsi lindung (berfungsi hidroologi), dengan indikator capaian : Ruang terbuka hijau publik yang efektif menunjang fungsi hidroorologi sebanyak 9% (dalam bentuk taman, hutan kota, sempadan sungai, kawasan konservasi dan RTH lainnya).
3. Terwujudnya pengelolaan limbah yang efektif dan bernilai ekonomi, melalui strategi; •
Mereduksi dan meningkatkan pemanfaatan kembali limbah padat (sampah), dengan indikator capaian : 90 % sampah dapat dikelola (10% reduce, reuse dan recycle, 80% ke tempat pemrosesan akhir melalui pemanfaatan teknologi yang berwawasan lingkungan dan ekonomis, dan landfill).
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 17
4. Tersedianya Ruang kota yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan, melalui strategi; • Membentuk struktur ruang kota, dengan indikator capaian : Tersusunnya rencana dan perencanaan Pengembangan Pusat Primer Gedebage. • Mengendalikan pemanfaatan ruang, dengan indikator capaian : Adanya prosedur peizinan terpadu. 5. Tersedianya Sistem transportasi yang selamat, efisien, nyaman, terjangkau dan ramah lingkungan, melalui strategi; • Mengembangkan (sistem) prasarana transportasi yang mendukung struktur ruang kota, dengan indikator capaian : luas jalan min 2,5 % dari wilayah kota dan 100% berkondisi baik ; Indeks aksesbilitas minimum 3 km/km2 area. • Mengembangkan SAUM ( Sarana Angkutan Umum Masal ) dan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi, dengan indikator capaian: Tersedia rencana induk sistem transportasi umum kota; • Mengendalikan aspek aspek penyebab kemacetan,dengan indikator capaian: Teratasinya aspek aspek kemacetan sebanyak 1 aspek. 6. Terwujudnya sarana dan prasarana yang memenuhi standar teknis / standar pelayanan minimal, melalui strategi: • Meningkatkan cakupan pelayanan air bersih, dengan indikator capaian: 65% penduduk dilayani air bersih dengan rata rata pengaliran air 70 liter/orang /hari dengan pengaliran kontinu 24 jam. • Menyediakan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah yang berkelanjutan, dengan indikator capaian: Perencanaan Tempat pemrosesan akhir sampah. • Menyediakan sistem drainase Kota yang tertata, dengan indikator capaian: Tersedia rencana induk sistem drainase kota;25% sistem drainase kota terpadu. • Menyediakan Sistem Penanganan Air Limbah dan IPAL Kota, dengan indikator capaian : Adanya basis data kondisi jaringan air limbah kota yang akurat; Adanya rencana Induk Jaringan Air Limbah Terpadu. 7. Terwujudnya mitigasi Bencana yang handal, melalui strategi; • Menumbuhkan dan meningkatkan pengelolaan bencana (gempa,longsor,banjir,gunung meletus,angin topan, kebakaran dll) , dengan indikator capaian: Berfungsinya organisasi yang menangani kebencanaan.
4.2.4.2. Tahapan II ( 2009 – 2013 ) Misi ”Meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota” diarahkan pada terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan hidup kota dengan sasaran : 1. Terwujudnya kualitas udara dan air memenuhi baku mutu, melalui strategi : • Mengendalikan pencemaran udara, Dengan indikator capaian : Minimal 25% lokasi/sample telah memenuhi ( Baku Mutu )BM.
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 18
•
Mengendalikan Pencemaran air, Dengan indikator capaian : 11% sungai dan anak sungai yang ada di Kota Bandung untuk paremeter BOD dan COD telah memenuhi baku mutu.
2. Terjamin dan tersedianya kuantitas dan kualitas air (air permukaan, air tanah dangkal dan air tanah dalam), melalui strategi; •
•
Mengembangkan Sumber air baku untuk penyediaan air bersih, dengan indikator capaian: Pengembangan sumber air baku dengan kapasitas produksi sebesar ± 5.100 liter/detik. Meningkatkan dan Mengendalikan kawasan berfungsi lindung (berfungsi hidroologi), dengan indikator capaian : Ruang terbuka hijau publik yang efektif menunjang fungsi hidroorologi sebanyak 16% (dalam bentuk taman, hutan kota, sempadan sungai, kawasan konservasi dan RTH lainnya).
3. Terwujudnya pengelolaan limbah yang efektif dan bernilai ekonomi, melalui strategi; •
Mereduksi dan meningkatkan pemanfaatan kembali limbah padat (sampah), dengan indikator capaian : 90 % sampah dapat dikelola (20% reduce, reuse dan recycle, 70% ke tempat pemrosesan akhir melalui pemanfaatan teknologi yang berwawasan lingkungan dan ekonomis 40%, dan landfill 30%).
4. Tersedianya Ruang kota yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan, melalui strategi; • Membentuk struktur ruang kota, dengan indikator capaian : Minimum 30% kawasan Pusat primer Gedebage terbagun dan semua pusat wilayah pengembangan berfungsi efektif. • Mengendalikan pemanfaatan ruang, dengan indikator capaian : Tertibnya pelayanan peizinan. 5. Tersedianya Sistem transportasi yang selamat, efisien, nyaman, terjangkau dan ramah lingkungan, melalui strategi; • Mengembangkan (sistem) prasarana transportasi yang mendukung struktur ruang kota, dengan indikator capaian : luas jalan min 3 % dari wilayah kota dan 100% berkondisi baik ; Indeks aksesbilitas minimum 5 km/km2 area. • Mengembangkan SAUM ( Sarana Angkutan Umum Masal ) dan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi, dengan indikator capaian : 25 % dari rencana prasarana SAUM terbangun, sesuai dengan rencana induk transportasi umum kota; • Mengendalikan aspek aspek penyebab kemacetan,dengan indikator capaian: Teratasinya aspek aspek kemacetan sebanyak 5 aspek.
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 19
6. Terwujudnya sarana dan prasarana yang memenuhi standar teknis / standar pelayanan minimal, melalui strategi: • Meningkatkan cakupan pelayanan air bersih, dengan indikator capaian: 75% penduduk dilayani air bersih dengan rata rata pengaliran air 120 liter/orang /hari dengan pengaliran kontinu 24 jam. • Menyediakan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah yang berkelanjutan, dengan indikator capaian : Tempat pemrosesan akhir sampah sudah berfungsi 75%. • Menyediakan sistem drainase Kota yang tertata, dengan indikator capaian : Jaringan drainase primer kota terbentuk; integrasi perwilayah pelayanan drainase kota; 50% sistem drainase kota terpadu.. • Menyediakan Sistem Penanganan Air Limbah dan IPAL Kota, dengan indikator capaian : 50% kawasan kota terlayani oleh sistem penanganan air limbah yang terpadu dengan IPAL. 7. Terwujudnya mitigasi Bencana yang handal, melalui strategi; • Menumbuhkan dan meningkatkan pengelolaan bencana (gempa,longsor,banjir,gunung meletus,angin topan, kebakaran dll), dengan indikator capaian : Meningkatkan fungsi organisasi yang menangani kebencanaan.
4.2.4.3. Tahapan III ( 2014 – 2018 ) Misi ”Meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota” diarahkan pada terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan hidup kota dengan sasaran : 1. Terwujudnya kualitas udara dan air memenuhi baku mutu, melalui strategi : • Mengendalikan pencemaran udara, dengan indikator capaian : Minimal 50% lokasi/sample telah memenuhi ( Baku Mutu )BM. • Mengendalikan Pencemaran air, Dengan indikator capaian : 17% sungai dan anak sungai yang ada di Kota Bandung untuk paremeter BOD dan COD telah memenuhi baku mutu. 2. Terjamin dan tersedianya kuantitas dan kualitas air (air permukaan, air tanah dangkal dan air tanah dalam), melalui strategi; •
•
Mengembangkan Sumber air baku untuk penyediaan air bersih, dengan indikator capaian : Pengembangan sumber air baku dengan kapasitas produksi sebesar ± 5.750 liter/detik. Meningkatkan dan Mengendalikan kawasan berfungsi lindung (berfungsi hidroologi), dengan indikator capaian : Ruang terbuka hijau publik yang efektif menunjang fungsi hidroorologi sebanyak 23% (dalam bentuk taman, hutan kota, sempadan sungai, kawasan konservasi dan RTH lainnya).
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 20
3. Terwujudnya pengelolaan limbah yang efektif dan bernilai ekonomi, melalui strategi; •
Mereduksi dan meningkatkan pemanfaatan kembali limbah padat (sampah), dengan indikator capaian : 90 % sampah dapat dikelola (30% reduce, reuse dan recycle, 60% ke tempat pemrosesan akhir melalui pemanfaatan teknologi yang berwawasan lingkungan dan ekonomis 35%, dan landfill 25%).
4. Tersedianya Ruang kota yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan, melalui strategi; • Membentuk struktur ruang kota, dengan indikator capaian : Minimum 60% kawasan Pusat primer Gedebage terbagun dan semua pusat wilayah pengembangan berfungsi efektif. • Mengendalikan pemanfaatan ruang, dengan indikator capaian : Meningkatnya pelayanan perizinan sesuai dengan peraturan yang berlaku. 5. Tersedianya Sistem transportasi yang selamat, efisien, nyaman, terjangkau dan ramah lingkungan, melalui strategi; • Mengembangkan (sistem) prasarana transportasi yang mendukung struktur ruang kota, dengan indikator capaian : luas jalan min 4 % dari wilayah kota dan 100% berkondisi baik ; Indeks aksesbilitas minimum 7 km/km2 area. • Mengembangkan SAUM ( Sarana Angkutan Umum Masal ) dan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi, dengan indikator capaian : 50 % dari rencana prasarana SAUM terbangun, sesuai dengan rencana induk transportasi umum kota; • Mengendalikan aspek aspek penyebab kemacetan, dengan indikator capaian: Teratasinya aspek aspek kemacetan sebanyak 10 aspek. 6. Terwujudnya sarana dan prasarana yang memenuhi standar teknis / standar pelayanan minimal, melalui strategi: • Meningkatkan cakupan pelayanan air bersih, dengan indikator capaian: 85% penduduk dilayani air bersih dengan rata rata pengaliran air 120 liter/orang /hari dengan pengaliran kontinu 24 jam. • Menyediakan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah yang berkelanjutan, dengan indikator capaian : Tempat pemrosesan akhir sampah sudah berfungsi 100%. • Menyediakan sistem drainase Kota yang tertata, dengan indikator capaian : Jaringan drainase primer dan sekunder kota terpadu; integrasi perwilayah pelayanan drainase kota; 75% sistem drainase kota terpadu. • Menyediakan Sistem Penanganan Air Limbah dan IPAL Kota, dengan indikator capaian : 75% kawasan kota terlayani oleh sistem penanganan air limbah yang terpadu dengan IPAL.
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 21
7. Terwujudnya mitigasi Bencana yang handal, melalui strategi; • Menumbuhkan dan meningkatkan pengelolaan bencana (gempa,longsor,banjir,gunung meletus,angin topan, kebakaran dll), dengan indikator capaian : Meningkatkan penanganan bencana.
4.2.4.4 Tahapan IV ( 2019 – 2023 ) Misi ”Meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota” diarahkan pada terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan hidup kota dengan sasaran : 1. Terwujudnya kualitas udara dan air memenuhi baku mutu, melalui strategi : • Mengendalikan pencemaran udara, dengan indikator capaian : Minimal 75% lokasi/sample telah memenuhi ( Baku Mutu ) BM. • Mengendalikan Pencemaran air, dengan indikator capaian : 20% sungai dan anak sungai yang ada di Kota Bandung untuk paremeter BOD dan COD telah memenuhi baku mutu. 2. Terjamin dan tersedianya kuantitas dan kualitas air (air permukaan, air tanah dangkal dan air tanah dalam), melalui strategi; •
•
Mengembangkan Sumber air baku untuk penyediaan air bersih, dengan indikator capaian : Pengembangan sumber air baku dengan kapasitas produksi sebesar ± 6.120 liter/detik. Meningkatkan dan Mengendalikan kawasan berfungsi lindung (berfungsi hidroologi), dengan indikator capaian : Ruang terbuka hijau publik yang efektif menunjang fungsi hidroorologi sebanyak 29% (dalam bentuk taman, hutan kota, sempadan sungai, kawasan konservasi dan RTH lainnya).
3. Terwujudnya pengelolaan limbah yang efektif dan bernilai ekonomi, melalui strategi; •
Mereduksi dan meningkatkan pemanfaatan kembali limbah padat (sampah), dengan indikator capaian : 90 % sampah dapat dikelola (35% reduce, reuse dan recycle, 55% ke tempat pemrosesan akhir melalui pemanfaatan teknologi yang berwawasan lingkungan dan ekonomis 35%, dan landfill 20%).
4. Tersedianya Ruang kota yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan, melalui strategi; • Membentuk struktur ruang kota, dengan indikator capaian : Minimum 80% kawasan Pusat primer Gedebage terbagun dan semua pusat wilayah pengembangan berfungsi efektif. • Mengendalikan pemanfaatan ruang, dengan indikator capaian : Terkendalinya pemanfaatan ruang dan penggunaan bangunan.
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 22
5. Tersedianya Sistem transportasi yang selamat, efisien, nyaman, terjangkau dan ramah lingkungan, melalui strategi; • Mengembangkan (sistem) prasarana transportasi yang mendukung struktur ruang kota, dengan indikator capaian : luas jalan min 5 % dari wilayah kota dan 100% berkondisi baik ; Indeks aksesbilitas minimum 10 km/km2 area. • Mengembangkan SAUM ( Sarana Angkutan Umum Masal ) dan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi, dengan indikator capaian : 75 % dari rencana prasarana SAUM terbangun, sesuai dengan rencana induk transportasi umum kota; • Mengendalikan aspek aspek penyebab kemacetan, dengan indikator capaian: Teratasinya aspek aspek kemacetan sebanyak 10 aspek. 6. Terwujudnya sarana dan prasarana yang memenuhi standar teknis / standar pelayanan minimal, melalui strategi: • Meningkatkan cakupan pelayanan air bersih, dengan indikator capaian: 90% penduduk dilayani air bersih dengan rata rata pengaliran air 120 liter/orang /hari dengan pengaliran kontinu 24 jam. • Menyediakan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah yang berkelanjutan, dengan indikator capaian : Tempat pemrosesan akhir sampah sudah berfungsi 100%. • Menyediakan sistem drainase Kota yang tertata, dengan indikator capaian : seluruh jaringan drainase kota terpadu. • Menyediakan Sistem Penanganan Air Limbah dan IPAL Kota, dengan indikator capaian : 100% kawasan kota terlayani oleh sistem penanganan air limbah yang terpadu dengan IPAL. 7. Terwujudnya mitigasi Bencana yang handal, melalui strategi; • Menumbuhkan dan meningkatkan pengelolaan bencana (gempa,longsor,banjir,gunung meletus,angin topan, kebakaran dll), dengan indikator capaian : Tertanggulanginya bencana secara dini dan komprehensif.
4.2.4.5 Tahapan V ( 2024 – 2025 ) Misi ”Meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota” diarahkan pada terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan hidup kota dengan sasaran : 1. Terwujudnya kualitas udara dan air memenuhi baku mutu, melalui strategi : • Mengendalikan pencemaran udara, dengan indikator capaian : Minimal 75% lokasi/sample telah memenuhi ( Baku Mutu ) BM. • Mengendalikan Pencemaran air, Dengan indikator capaian : 20% sungai dan anak sungai yang ada di Kota Bandung untuk paremeter BOD dan COD telah memenuhi baku mutu.
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 23
2. Terjamin dan tersedianya kuantitas dan kualitas air (air permukaan, air tanah dangkal dan air tanah dalam), melalui strategi; •
•
Mengembangkan Sumber air baku untuk penyediaan air bersih, dengan indikator capaian : Tersedianya sumber air baku yangcukup ± 6.500 liter/detik. Meningkatkan dan Mengendalikan kawasan berfungsi lindung (berfungsi hidroologi), dengan indikator capaian : Ruang terbuka hijau publik yang efektif menunjang fungsi hidroorologi sebanyak 30% (dalam bentuk taman, hutan kota, sempadan sungai, kawasan konservasi dan RTH lainnya).
3. Terwujudnya pengelolaan limbah yang efektif dan bernilai ekonomi, melalui strategi; •
Mereduksi dan meningkatkan pemanfaatan kembali limbah padat (sampah), dengan indikator capaian : 90 % sampah dapat dikelola (40% reduce, reuse dan recycle, 50% ke tempat pemrosesan akhir melalui pemanfaatan teknologi yang berwawasan lingkungan dan ekonomis 30%, dan landfill 20%).
4. Tersedianya Ruang kota yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan, melalui strategi; • Membentuk struktur ruang kota, dengan indikator capaian : Minimum 100% kawasan Pusat primer Gedebage terbagun dan semua pusat wilayah pengembangan berfungsi efektif. • Mengendalikan pemanfaatan ruang, dengan indikator capaian : Tertibnya pemanfaatan ruang dan penggunaan bangunan. 5. Tersedianya Sistem transportasi yang selamat, efisien, nyaman, terjangkau dan ramah lingkungan, melalui strategi; • Mengembangkan (sistem) prasarana transportasi yang mendukung struktur ruang kota, dengan indikator capaian : luas jalan min 5 % dari wilayah kota dan 100% berkondisi baik ; Indeks aksesbilitas minimum 10 km/km2 area. • Mengembangkan SAUM ( Sarana Angkutan Umum Masal ) dan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi, dengan indikator capaian : Terwujudnya prasarana SAUM sesuai dengan rencana induk transportasi kota; • Mengendalikan aspek aspek penyebab kemacetan, dengan indikator capaian: Teratasinya aspek aspek kemacetan sebanyak 32 aspek. 6. Terwujudnya sarana dan prasarana yang memenuhi standar teknis / standar pelayanan minimal, melalui strategi: • Meningkatkan cakupan pelayanan air bersih, dengan indikator capaian: 90% penduduk dilayani air bersih dengan rata rata pengaliran air 120 liter/orang /hari dengan pengaliran kontinu 24 jam.
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 24
•
• •
Menyediakan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah yang berkelanjutan, dengan indikator capaian : Tempat pemrosesan akhir sampah sudah berfungsi 100%. Menyediakan sistem drainase Kota yang tertata, dengan indikator capaian : seluruh jaringan drainase kota terpadu. Menyediakan Sistem Penanganan Air Limbah dan IPAL Kota, dengan indikator capaian : 100% kawasan kota terlayani oleh sistem penanganan air limbah yang terpadu dengan IPAL.
7. Terwujudnya mitigasi Bencana yang handal, melalui strategi; • Menumbuhkan dan meningkatkan pengelolaan bencana (gempa,longsor,banjir,gunung meletus,angin topan, kebakaran dll), dengan indikator capaian : Terkendalinya bencana di Kota bandung.
4.2.5.
Misi 5: Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien, akuntabel, transparan.
4.2.5.1. Tahapan I ( 2005 – 2008 ) Misi ”Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Efektif, Efisien, Akuntabel, Transparan” diarahkan pada Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien, akuntabel, transparan, dengan sasaran: 1. Terwujudnya Peningkatan kualitas produk perencanaan pembangunan yang aspiratif, antisipatif, aplikatif, akuntabel dan berdasarkan data base; melalui strategi: •
Meningkatkan kualitas aparatur perencana dan pengelola data, dengan indikator capaian : Tersosialisasinya kebijakan tentang perencanaan dan pengelolaan data terhadap semua aparat terkait secara sistematis.
2. Terwujudnya masyarakat dan aparat yang sadar hukum dan HAM, melalui strategi; •
•
Peningkatan kualitas produk hukum yang Produktif dan Implementatif, dengan indikator capaian : Meningkatnya penataan produk hukum yang sinergi dengan perkembangan kebutuhan masyarakat serta sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Peningkatan kualitas penegakan hukum dan HAM secara objektif dan merata; Peningkatan kesadaran dan ketaatan masyarakat dan aparatur terhadap hukum dan HAM, dengan indikator capaian : Terbangunnya penegakan Hukum dan HAM.
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 25
3. Tersedianya Prasarana dan sarana aparatur pemerintah kota yang berkualitas, melalui strategi; •
Mengintervarisir secara sistematis terhadap sarana dan prasarana yang ada, dengan indikator capaian : Meningkatnya prasarana dan sarana aparatur yang memadai
4. Tersedianya Aparatur yang profesional, melalui strategi; •
Mengikuti pola Rekrutmen sesuai dengan ketentuan yang berlaku; Menyesuaikan pola pembinaan, pendidikan dan pelatihan pegawai; Menyesuaikan pola insentif dan pengajian pegawai, dengan indikator capaian : Peningkatan kesejahteraan aparatur; Adanya sanksi secara tegas, jelas dan tepat terhadap aparatur yang menyimpang.
5. Terwujudnya Organisasi pemerintah daerah yang dapat meningkatkan kinerja aparatur, melalui strategi; •
Optimalisasi kelembagaan pemerintah yang berprinsip kecil, efektif, efisien (KEE), dengan indikator capaian : Tersusunnya Struktur Organisasi dan tata kerja baru.
6. Terwujudnya Kemampuan teknis dan administratif aparatur pengawasan yang profrsional, melalui strategi; •
Menjadikan pengawasan sebagai prinsip dasar dan kebutuhan dasar dalam mencapai tujuan program pembangunan, dengan indikator capaian : Tersusunnya penyempurnaan kebijakan tentang pengawasan.
7. Terwujudnya Pelayanan publik yang prima, melalui strategi; •
Merubah motivasi dan pola pikir aparatur dalam memahami konsep pelayanan publik, dengan indikator capaian : Meningkatnya jumlah SKPD yang bersertifikat Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001 : 2000, menjadi 13.
8. Terwujudnya Kehidupan masyarakat yang demokratis, melalui strategi; •
Melakukan pendidikan politik bagi semua lapisan masyarakat, dengan indikator capaian : Tersosialisasinya pendidikan politik terhadap seluruh masyarakat secara sistematis.
9. Terwujudnya ketentraman dan ketertiban serta terciptanya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan dan stabilitas keamanan daerah, melalui strategi; • Menjadikan ketertiban dan keamanan kebutuhan bersama yang harus ditangani bersama antara pemerintah dan masyarakat, dengan indikator capaian : Tersosialisasinya kebijakan ketertiban dan keamanan kepada seluruh aparat dan masyarakat.
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 26
4.2.5.2. Tahapan II ( 2009 – 2013 ) Misi ”Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Efektif, Efisien, Akuntabel, Transparan” diarahkan pada Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien, akuntabel, transparan, dengan sasaran: 1. Terwujudnya Peningkatan kualitas produk perencanaan pembangunan yang aspiratif, antisipatif, aplikatif, akuntabel dan berdasarkan data base; melalui strategi: •
Meningkatkan kualitas aparatur perencana dan pengelola data, dengan indikator capaian : Terbangunannya pola perencanaan dan pengelolaan data.
2. Terwujudnya masyarakat dan aparat yang sadar hukum dan HAM, melalui strategi; •
•
Peningkatan kualitas produk hukum yang Produktif dan Implementatif, dengan indikator capaian : Meningkatnya pemahaman masyarakat dan aparat dalam penetapan produk hukum yang sinergi dengan perkembangan kebutuhan masyarakat serta sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Peningkatan kualitas penegakan hukum dan HAM secara objektif dan merata; Peningkatan kesadaran dan ketaatan masyarakat dan aparatur terhadap hukum dan HAM, dengan indikator capaian : Terwujudnya penegakan hukum dan HAM sehingga dapat mendukung ketertiban dan keamanan, serta semakin berkurangnya praktek KKN di lingkungan birokrasi.
3. Tersedianya Prasarana dan sarana aparatur pemerintah kota yang berkualitas, melalui strategi; •
Mengintervarisir secara sistematis terhadap sarana dan prasarana yang ada, dengan indikator capaian : Tersedianya prasarana dan sarana aparatur yang memadai
4. Tersedianya Aparatur yang profesional, melalui strategi; •
Mengikuti pola Rekrutmen sesuai dengan ketentuan yang berlaku; Menyesuaikan pola pembinaan, pendidikan dan pelatihan pegawai; Menyesuaikan pola insentif dan pengajian pegawai, dengan indikator capaian : Tersedianya SDM aparatur yang bertanggung jawab, tepat fungsi, tepat posisi sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku.
5. Terwujudnya Organisasi pemerintah daerah yang dapat meningkatkan kinerja aparatur, melalui strategi; •
Optimalisasi kelembagaan pemerintah yang berprinsip kecil, efektif, efisien (KEE), dengan indikator capaian : Terlaksananya reformasi birokrasi.
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 27
6. Terwujudnya Kemampuan teknis dan administratif aparatur pengawasan yang profrsional, melalui strategi; •
Menjadikan pengawasan sebagai prinsip dasar dan kebutuhan dasar dalam mencapai tujuan program pembangunan, dengan indikator capaian : Tersosialisasinya kebijakan tentang pengawasan.
7. Terwujudnya Pelayanan publik yang prima, melalui strategi; •
Merubah motivasi dan pola pikir aparatur dalam memahami konsep pelayanan publik, dengan indikator capaian : Meningkatnya jumlah SKPD yang bersertifikat Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001 : 2000.
8. Terwujudnya Kehidupan masyarakat yang demokratis, melalui strategi; •
Melakukan pendidikan politik bagi semua lapisan masyarakat, dengan indikator capaian : Meningkatnya pemahaman tentang pendidikan politik dan prilaku.
9. Terwujudnya ketentraman dan ketertiban serta terciptanya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan dan stabilitas keamanan daerah, melalui strategi; • Menjadikan ketertiban dan keamanan kebutuhan bersama yang harus ditangani bersama antara pemerintah dan masyarakat, dengan indikator capaian : Terbangunnya ketertiban dan keamanan.
4.2.5.3. Tahapan III ( 2014 – 2018 ) Misi ”Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Efektif, Efisien, Akuntabel, Transparan” diarahkan pada Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien, akuntabel, transparan, dengan sasaran: 1. Terwujudnya Peningkatan kualitas produk perencanaan pembangunan yang aspiratif, antisipatif, aplikatif, akuntabel dan berdasarkan data base; melalui strategi: •
Meningkatkan kualitas aparatur perencana dan pengelola data, dengan indikator capaian : Meningkatnya perencanaan dan pengelolaan data.
2. Terwujudnya masyarakat dan aparat yang sadar hukum dan HAM, melalui strategi; •
Peningkatan kualitas produk hukum yang Produktif dan Implementatif, dengan indikator capaian : Meningkatnya kesadaran dan ketaatan masyarakat dan aparat dalam penetapan produk hukum yang sinergi dengan
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 28
•
perkembangan kebutuhan masyarakat serta sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Peningkatan kualitas penegakan hukum dan HAM secara objektif dan merata; Peningkatan kesadaran dan ketaatan masyarakat dan aparatur terhadap hukum dan HAM, dengan indikator capaian : Semakin berkurangnya pelanggaran masyarakat dan aparatur terhadap hukum dan HAM sehingga dapat mendukung ketertiban dan keamanan, serta semakin berkurangnya praktek KKN di lingkungan birokrasi.
3. Tersedianya Prasarana dan sarana aparatur pemerintah kota yang berkualitas, melalui strategi; •
Mengintervarisir secara sistematis terhadap sarana dan prasarana yang ada, dengan indikator capaian : Tersedianya prasarana dan sarana aparatur dengan kuantitas yang memadai dengan kualitas baik.
4. Tersedianya Aparatur yang profesional, melalui strategi; •
Mengikuti pola Rekrutmen sesuai dengan ketentuan yang berlaku; Menyesuaikan pola pembinaan, pendidikan dan pelatihan pegawai; Menyesuaikan pola insentif dan pengajian pegawai, dengan indikator capaian : Meningkatnya jumlah SDM aparatur yang kompeten dan profesional dalam pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan peraturan perundangan yang berlaku dilandasi oleh kecerdasanemosional dan spiritual.
5. Terwujudnya Organisasi pemerintah daerah yang dapat meningkatkan kinerja aparatur, melalui strategi; •
Optimalisasi kelembagaan pemerintah yang berprinsip kecil, efektif, efisien (KEE), dengan indikator capaian : Terpenuhinya 6 bidang reformasi (SDM, Kelembagaan, Regulasi, Investasi, Keuangan daerah dan E Governance).
6. Terwujudnya Kemampuan teknis dan administratif aparatur pengawasan yang profrsional, melalui strategi; •
Menjadikan pengawasan sebagai prinsip dasar dan kebutuhan dasar dalam mencapai tujuan program pembangunan, dengan indikator capaian : Meningkatnya pengelolaan pengawasan.
7. Terwujudnya Pelayanan publik yang prima, melalui strategi; •
Merubah motivasi dan pola pikir aparatur dalam memahami konsep pelayanan publik, dengan indikator capaian : Meningkatnya jumlah SKPD yang bersertifikat Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001 : 2000.
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 29
8. Terwujudnya Kehidupan masyarakat yang demokratis, melalui strategi; •
Melakukan pendidikan politik bagi semua lapisan masyarakat, dengan indikator capaian : Semakin meningkatnya pemahaman tentang pendidikan politik dan prilaku.
9. Terwujudnya ketentraman dan ketertiban serta terciptanya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan dan stabilitas keamanan daerah, melalui strategi; • Menjadikan ketertiban dan keamanan kebutuhan bersama yang harus ditangani bersama antara pemerintah dan masyarakat, dengan indikator capaian : meningkatnya ketertiban dan keamanan. 4.2.5.4. Tahapan IV ( 2019 – 2023 ) Misi ”Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Efektif, Efisien, Akuntabel, Transparan” diarahkan pada Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien, akuntabel, transparan, dengan sasaran: 1. Terwujudnya Peningkatan kualitas produk perencanaan pembangunan yang aspiratif, antisipatif, aplikatif, akuntabel dan berdasarkan data base; melalui strategi: •
Meningkatkan kualitas aparatur perencana dan pengelola data, dengan indikator capaian : Terwujudnya perencanaan sesuai dengan aspirasi masyarakat bersifat: antisipatif, aplikatif, akuntabel berdasarkan basis data yang akurat.
2. Terwujudnya masyarakat dan aparat yang sadar hukum dan HAM, melalui strategi; •
•
Peningkatan kualitas produk hukum yang Produktif dan Implementatif, dengan indikator capaian : Semakin mantapnya kualitas produk hukum yang sinergi dengan perkembangan kebutuhan masyarakat serta sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Peningkatan kualitas penegakan hukum dan HAM secara objektif dan merata; Peningkatan kesadaran dan ketaatan masyarakat dan aparatur terhadap hukum dan HAM, dengan indikator capaian : Rendahnya pelanggaran masyarakat dan aparatur terhadap hukum dan HAM sehingga dapat mendukung ketertiban dan keamanan, serta semakin berkurangnya praktek KKN di lingkungan birokrasi.
3. Tersedianya Prasarana dan sarana aparatur pemerintah kota yang berkualitas, melalui strategi; •
Mengintervarisir secara sistematis terhadap sarana dan prasarana yang ada, dengan indikator capaian : Terwujudnya pelayanan publik yang prima.
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 30
4. Tersedianya Aparatur yang profesional, melalui strategi; •
Mengikuti pola Rekrutmen sesuai dengan ketentuan yang berlaku; Menyesuaikan pola pembinaan, pendidikan dan pelatihan pegawai; Menyesuaikan pola insentif dan pengajian pegawai, dengan indikator capaian : Meningkatnya jumlah SDM aparatur yang kompeten dan profesional dalam pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan peraturan perundangan yang berlaku dilandasi oleh kecerdasanemosional dan spiritual.
5. Terwujudnya Organisasi pemerintah daerah yang dapat meningkatkan kinerja aparatur, melalui strategi; •
Optimalisasi kelembagaan pemerintah yang berprinsip kecil, efektif, efisien (KEE), dengan indikator capaian : Organisasi pemerintah kota sesuai dengan urusan dan kewenagan berdasarkan peraturan perundang undangan.
6. Terwujudnya Kemampuan teknis dan administratif aparatur pengawasan yang profrsional, melalui strategi; •
Menjadikan pengawasan sebagai prinsip dasar dan kebutuhan dasar dalam mencapai tujuan program pembangunan, dengan indikator capaian : Rendahnya tingkat pelanggaran teknis dan administratif aparatur.
7. Terwujudnya Pelayanan publik yang prima, melalui strategi; •
Merubah motivasi dan pola pikir aparatur dalam memahami konsep pelayanan publik, dengan indikator capaian : Meningkatnya jumlah SKPD yang bersertifikat Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001 : 2001,dengan indeks kepuasan masyarakat=A.
8. Terwujudnya Kehidupan masyarakat yang demokratis, melalui strategi; •
Melakukan pendidikan politik bagi semua lapisan masyarakat, dengan indikator capaian : Terwujudnya masyarakat yang demokratis.
9. Terwujudnya ketentraman dan ketertiban serta terciptanya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan dan stabilitas keamanan daerah, melalui strategi; • Menjadikan ketertiban dan keamanan kebutuhan bersama yang harus ditangani bersama antara pemerintah dan masyarakat, dengan indikator capaian : Terwujudnya stabilitas keamanan daerah.
4.2.5.5. Tahapan V ( 2024 – 2025 ) Misi ”Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Efektif, Efisien, Akuntabel, Transparan” diarahkan pada Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien, akuntabel, transparan, dengan sasaran:
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 31
1. Terwujudnya Peningkatan kualitas produk perencanaan pembangunan yang aspiratif, antisipatif, aplikatif, akuntabel dan berdasarkan data base; melalui strategi: •
Meningkatkan kualitas aparatur perencana dan pengelola data, dengan indikator capaian : Terwujudnya perencanaan sesuai dengan aspirasi masyarakat bersifat: antisipatif, aplikatif, akuntabel berdasarkan basis data yang akurat.
2. Terwujudnya masyarakat dan aparat yang sadar hukum dan HAM, melalui strategi; •
•
Peningkatan kualitas produk hukum yang Produktif dan Implementatif, dengan indikator capaian : Semakin mantapnya kualitas produk hukum yang sinergi dengan perkembangan kebutuhan masyarakat serta sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Peningkatan kualitas penegakan hukum dan HAM secara objektif dan merata; Peningkatan kesadaran dan ketaatan masyarakat dan aparatur terhadap hukum dan HAM, dengan indikator capaian : Rendahnya pelanggaran masyarakat dan aparatur terhadap hukum dan HAM sehingga dapat mendukung ketertiban dan keamanan, serta semakin berkurangnya praktek KKN di lingkungan birokrasi.
3. Tersedianya Prasarana dan sarana aparatur pemerintah kota yang berkualitas, melalui strategi; •
Mengintervarisir secara sistematis terhadap sarana dan prasarana yang ada, dengan indikator capaian : Terwujudnya pelayanan publik yang prima.
4. Tersedianya Aparatur yang profesional, melalui strategi; •
Mengikuti pola Rekrutmen sesuai dengan ketentuan yang berlaku; Menyesuaikan pola pembinaan, pendidikan dan pelatihan pegawai; Menyesuaikan pola insentif dan pengajian pegawai, dengan indikator capaian : Terwujudnya SDM aparatur yang kompeten dan profesional dalam pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan peraturan perundangan yang berlaku dilandasi oleh kecerdasanemosional dan spiritual.
5. Terwujudnya Organisasi pemerintah daerah yang dapat meningkatkan kinerja aparatur, melalui strategi; •
Optimalisasi kelembagaan pemerintah yang berprinsip kecil, efektif, efisien (KEE), dengan indikator capaian : Terwujudnya Good Governance dan Clean Governance.
6. Terwujudnya Kemampuan teknis dan administratif aparatur pengawasan yang profrsional, melalui strategi;
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 32
Menjadikan pengawasan sebagai prinsip dasar dan kebutuhan dasar dalam mencapai tujuan program pembangunan, dengan indikator capaian : Rendahnya tingkat pelanggaran teknis dan administratif aparatur.
•
7. Terwujudnya Pelayanan publik yang prima, melalui strategi; Merubah motivasi dan pola pikir aparatur dalam memahami konsep pelayanan publik, dengan indikator capaian : Seluruh SKPD yang bersertifikat Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001 : 2001,dengan indeks kepuasan masyarakat=A.
•
8. Terwujudnya Kehidupan masyarakat yang demokratis, melalui strategi; Melakukan pendidikan politik bagi semua lapisan masyarakat, dengan indikator capaian : Terwujudnya masyarakat yang demokratis.
•
9. Terwujudnya ketentraman dan ketertiban serta terciptanya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan dan stabilitas keamanan daerah, melalui strategi; • Menjadikan ketertiban dan keamanan kebutuhan bersama yang harus ditangani bersama antara pemerintah dan masyarakat, dengan indikator capaian : Terwujudnya stabilitas keamanan daerah.
4.2.6.
Misi 6 : Mengembangkan sistem pembiayaan kota terpadu.
4.2.6.1. Tahapan I ( 2005 – 2008 ) Misi ”Mengembangkan Sistem Pembiayaan Kota Terpadu” diarahkan pada terwujudnya sistem pembiayaan kota terpadu, dengan sasaran : 1.
Terwujudnya anggaran pemerintah yang optimal, melalui strategi; • •
•
2.
Meningkatkan Pendapatan Daerah, dengan indikator capaian : Rata-rata Peningkatan Pendapatan 10,71%. Menguatkan sinergitas APBN, APBD Propinsi & APBD Kota (Fiskal antar pemerintahan), dengan indikator capaian : APBN, APBD Prov & APBD Kota tidak duplikatif. Mengembangkan instrumen pembiayaan pembangunan non-konvensional, dengan indikator capaian: Alternatif instrumen pembiayaan non-konvensional diperkenalkan.
Terwujudnya masyarakat dan sektor swasta berperan besar dalam pembiayaan pembangunan kota, melalui strategi; • Mengembangkan sistem insentif yang menarik dan fasilitasi untuk sektor swasta dalam pembiayaan penyediaan barang dan jasa publik, dengan
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 33
•
•
•
indikator capaian : Pajak dan retribusi daerah sebagai insentif fiskal ke swasta. Mengembangkan sistem pembiayaan dengan kemitraan pemerintah dan swasta, dengan indikator capaian : Studi-studi kelayakan dan legal kemitraan pemerintah dan swasta untuk beberapa layanan jasa umum dan barang publik. Mengembangkan instrumen pembiayaan pembangunan non-konvensional, dengan indikator capaian : Identifikasi Alternatif instrumen pembiayaan nonkonvensional berbasis masyarakat diperkenalkan. Menyediakan insentif dan fasilitasi untuk keterlibatan masyarakat dalam pembiayaan pembangunan serta pemanfaatan dan pemeliharaan barang dan jasa publik, dengan indikator capaian : Terbangunnya Alternatif Instrumen Fiskal dari pajak dan Retribusi Daerah untuk Masyarakat.
4.2.6.2. Tahapan II ( 2009 – 2013 ) Misi ”Mengembangkan Sistem Pembiayaan Kota Terpadu” diarahkan pada terwujudnya sistem pembiayaan kota terpadu, dengan sasaran : 1.
Terwujudnya anggaran pemerintah yang optimal, melalui strategi; • •
• 2.
Meningkatkan Pendapatan Daerah, dengan indikator capaian : Rata-rata Peningkatan Pendapatan 13%. Menguatkan sinergitas APBN, APBD Propinsi & APBD Kota (Fiskal antar pemerintahan), dengan indikator capaian : APBN, APBD Prov & APBD Kota saling melengkapi. Mengembangkan instrumen pembiayaan pembangunan non-konvensional, dengan indikator capaian: Obligasi daerah dan Road Fund.
Terwujudnya masyarakat dan sektor swasta berperan besar dalam pembiayaan pembangunan kota, melalui strategi; • Mengembangkan sistem insentif yang menarik dan fasilitasi untuk sektor swasta dalam pembiayaan penyediaan barang dan jasa publik, dengan indikator capaian : Terumuskannya kerjasama instrumen insentif fiskalantar tingkat pemerintahan. • Mengembangkan sistem pembiayaan dengan kemitraan pemerintah dan swasta, dengan indikator capaian : Terbentuknya perusahaan patungan untuk beberapa layanan jasa umum dan barang publik. • Mengembangkan instrumen pembiayaan pembangunan non-konvensional, dengan indikator capaian : Terbangunnya instrumen pembiayaan pembangunan non konvensional berbasis masyarakat. • Menyediakan insentif dan fasilitasi untuk keterlibatan masyarakat dalam pembiayaan pembangunan serta pemanfaatan dan pemeliharaan barang dan jasa publik, dengan indikator capaian : Beberapa insentif fiskal untuk masyarakat dalam pembangunan, pelaksanaan dan pemeliharaan barang dan jasa diterapkan.
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 34
4.2.6.3. Tahapan III ( 2014 – 2018 ) Misi ”Mengembangkan Sistem Pembiayaan Kota Terpadu” diarahkan pada terwujudnya sistem pembiayaan kota terpadu, dengan sasaran : 1.
Terwujudnya anggaran pemerintah yang optimal, melalui strategi; • •
•
2.
Meningkatkan Pendapatan Daerah, dengan indikator capaian : Rata-rata Peningkatan Pendapatan 17%. Menguatkan sinergitas APBN, APBD Propinsi & APBD Kota (Fiskal antar pemerintahan), dengan indikator capaian : APBN, APBD Prov & APBD Kota terintegrasi sepenuhnya. Mengembangkan instrumen pembiayaan pembangunan non-konvensional, dengan indikator capaian: Penggunaan instrumen pembiayaan pembangunan non-konvensional mulai signifikan.
Terwujudnya masyarakat dan sektor swasta berperan besar dalam pembiayaan pembangunan kota, melalui strategi; • Mengembangkan sistem insentif yang menarik dan fasilitasi untuk sektor swasta dalam pembiayaan penyediaan barang dan jasa publik, dengan indikator capaian : Berbagai insentif fiskal tersedia untuk fasilitasi sektor swasta. • Mengembangkan sistem pembiayaan dengan kemitraan pemerintah dan swasta, dengan indikator capaian : Berfungsinya perusahaan patungan untuk beberapa layanan jasa umum dan barang publik. • Mengembangkan instrumen pembiayaan pembangunan non-konvensional, dengan indikator capaian : Berfungsinya instrumen pembiayaan pembangunan non konvensional berbasis masyarakat. • Menyediakan insentif dan fasilitasi untuk keterlibatan masyarakat dalam pembiayaan pembangunan serta pemanfaatan dan pemeliharaan barang dan jasa publik, dengan indikator capaian : Berbagai insentif fiskal untuk masyarakat dalam pembangunan, pelaksanaan dan pemeliharaan barang dan jasa publik tersedia.
4.2.6.4. Tahapan IV ( 2019 – 2023 ) Misi ”Mengembangkan Sistem Pembiayaan Kota Terpadu” diarahkan pada terwujudnya sistem pembiayaan kota terpadu, dengan sasaran : 1.
Terwujudnya anggaran pemerintah yang optimal, melalui strategi; • •
Meningkatkan Pendapatan Daerah, dengan indikator capaian : Rata-rata Peningkatan Pendapatan 19%. Menguatkan sinergitas APBN, APBD Propinsi & APBD Kota (Fiskal antar pemerintahan), dengan indikator capaian : APBN, APBD Prov & APBD Kota terintegrasi dan sinergi sepenuhnya.
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 35
•
2.
Mengembangkan instrumen pembiayaan pembangunan non-konvensional, dengan indikator capaian: Penggunaan instrumen pembiayaan pembangunan non-konvensional mulai signifikan.
Terwujudnya masyarakat dan sektor swasta berperan besar dalam pembiayaan pembangunan kota, melalui strategi; • Mengembangkan sistem insentif yang menarik dan fasilitasi untuk sektor swasta dalam pembiayaan penyediaan barang dan jasa publik, dengan indikator capaian : Insentif fiskal ke swasta melembaga. • Mengembangkan sistem pembiayaan dengan kemitraan pemerintah dan swasta, dengan indikator capaian : Berkontribusinya perusahaan patungan untuk layanan jasa dan penyediaan barang publik terhadap PAD. • Mengembangkan instrumen pembiayaan pembangunan non-konvensional, dengan indikator capaian : Meningkatnya penggunaan instrumen pembiayaan pembangunan non-konvensional berbasis masyarakat. • Menyediakan insentif dan fasilitasi untuk keterlibatan masyarakat dalam pembiayaan pembangunan serta pemanfaatan dan pemeliharaan barang dan jasa publik, dengan indikator capaian : Terwujudnya insentif fiskal ke masyarakat.
4.2.6.5. Tahapan V ( 2024 – 2025 ) Misi ”Mengembangkan Sistem Pembiayaan Kota Terpadu” diarahkan pada terwujudnya sistem pembiayaan kota terpadu, dengan sasaran : 1.
Terwujudnya anggaran pemerintah yang optimal, melalui strategi; • •
•
2.
Meningkatkan Pendapatan Daerah, dengan indikator capaian : Rata-rata Peningkatan Pendapatan 20%. Menguatkan sinergitas APBN, APBD Propinsi & APBD Kota (Fiskal antar pemerintahan), dengan indikator capaian : APBN, APBD Prov & APBD Kota terintegrasi dan sinergi sepenuhnya. Mengembangkan instrumen pembiayaan pembangunan non-konvensional, dengan indikator capaian: Penggunaan instrumen pembiayaan pembangunan non-konvensional mulai signifikan.
Terwujudnya masyarakat dan sektor swasta berperan besar dalam pembiayaan pembangunan kota, melalui strategi; • Mengembangkan sistem insentif yang menarik dan fasilitasi untuk sektor swasta dalam pembiayaan penyediaan barang dan jasa publik, dengan indikator capaian : Insentif fiskal ke swasta melembaga. • Mengembangkan sistem pembiayaan dengan kemitraan pemerintah dan swasta, dengan indikator capaian : Meningkatnya kontribusi perusahaan patungan untuk layanan jasa dan penyediaan barang publik terhadap PAD. • Mengembangkan instrumen pembiayaan pembangunan non-konvensional, dengan indikator capaian : Terwujudnya penggunaan instrumen pembiayaan pembangunan non-konvensional berbasis masyarakat.
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 36
•
Menyediakan insentif dan fasilitasi untuk keterlibatan masyarakat dalam pembiayaan pembangunan serta pemanfaatan dan pemeliharaan barang dan jasa publik, dengan indikator capaian : Terwujudnya insentif fiskal ke masyarakat.
Bab IV Arah, Tahapan, Prioritas Pembangunan Daerah
IV - 37