BAB IV ANALISIS PENELITIAN
4.1
Profil PT.Cipta Retail Prakarsa ( The Goods Dept ) PT. Cipta Retail Prakasa merupakan sebuah perusahaan retail yang awalnya bergerak dalam bidang fashion. Didirikan pertengahan September 2010 dan di luncurkan dengan sebuah concept store bernama The Goods Dept pada tanggal 9 Desember 2010 dengan lokasi lantai 4 Plaza Indonesia Jakarta Pusat. Awal mula didirikannya The Goods Dept adalah sebuah event pertama kali yang dinamakan Brightspot Market, yang diadakan di tahun 2009 dengan tujuan untuk memperkenalkan para designer muda berbakat dan menampilkan karya mereka bersebelahan dengan nama-nama designer dan brand yang sudah dikenal sebelumnya baik lokal maupun internasional , keberadaan Brightspot Market mencuri perhatian banyak pihak. Brighspot Market pertama yang diadakan di EX Plaza Indonesia dengan 5000 pengunjung, jumlah ini berkembang di tahun kedua pelaksanaannya di Plaza Senayan yang berhasil mengumpulkan 55,000 pengunjung yang bersuka cita merayakan kebebasan pencitraan diri mereka dalam dunia fashion.
Brightspot Market pun
berkembang menjadi tempat banyak desainer muda mendapat medium untuk menampilkan karya terbaik mereka dalam sebuah lokasi permanen bernama “The Goods Dept•” yang menempati area seluas 1066 meter persegi di Plaza Indonesia, Jakarta pada Bulan Desember 2010. Selain itu, dalam gebrakan selanjutnya, The Goods Dept membuat sebuah tempat makan ( café ) yang biasa dikenal dengan nama The Goods Café yang didesain dengan
konsep yang unik, dan dengan menu-menu yang menarik, bertempat dalam kawasan strategis SCBD Jakarta Selatan. The Goods Department merupakan sebuah langkah besar untuk Brightspot Market yang telah berdiri selama 2 tahun terakhir dan menempati area baru di Pacific Place Mall Lantai 1. The Goods Department juga telah membuka lokasi kedua di Pondok Indah Mall 2 pada Desember 2012. Produk – produk yang ditawarkan oleh The Goods Dept adalah : Pria 1. Denim : Ksubi, Nudie, Cheap Monday, Imperial, The Flathead 2. Nike ( sepatu, kaos, jaket ) 3. Obey ( celana, baju, aksesoris ) 4. Satcas ( baju, celana, kemeja ) 5. Easton ( denim, jaket ) 6. Vaya Con Dios ( celana, kemeja, kaos ) 7. Elhaus ( denim, kemeja ) 8. MAD ( kaos ) 9. The Howler Terror Club ( kaos ) 10. Brodo ( sepatu ) 11. Peepo ( sepatu, jaket, kemeja, kaos ) 12. Monstore ( kaos ) 13. Dan lain-lain. Wanita 1. Nikicio ( dress, kaos, jaket, celana )
2. Petite Cupcakes ( dress, kaos, celana, blouse ) 3. Cotton Inc ( kaos, blouse, celana, syal, cardigan ) 4. SASH ( kaos, dress ) 5. Oline Workrobe ( blouse, dress ) 6. Kasubi , Cheap Monday 7. Dan lain-lain. Houseware and the others 1. Accupunnto 2. Canvas Living 3. Ak.sa.ra ( books ) 4. Aerial 7 5. Beats ( Earphone ) 6. Dan lain-lain. Visi dan Misi PT. Cipta Retail Prakarsa ( The Goods Dept ) Visi PT. Cipta Retail Prakarsa “ Memajukan Usaha Berbasis Kreativitas Produk Lokal Sebagai Cara Untuk Mencapai Tujuan Market Yang Unik “ Misi PT. Cipta Retail Prakarsa Menyeleksi setiap barang – baramg yang dihasilkan oleh designer (vendor lokal / supplier ) Menciptakan kondisi perusahaan yang fleksibel, tidak baku namun tetap mengarah kepada nilai-nilai kepemimpinan dan aturan perusahaan.
Hubungan yang tidak kaku antar sesama karyawan, terutama antara manager dengan para staff. Mempunyai hubungan kekerabatan yang baik dengan vendor-vendor yang ada di Indonesia. 1.2
Struktur Organisasi Perusahaan
DIRECTOR
Back Office
Retail
Café
Restaurant Manager
Store Manager
Exc. Chef
Supervisor Floor
SPV Floor HRD, Admin Buyer, Accounting
Visual Merchandiser
Graphic Design
Sumber : Data Internal PT. Cipta Retail Prakarsa 4.2.1
Profil Responden Yang Menjadi Unit Analisis Dalam penelitian ini, profil responden dikategorikan berdasarkan jenis kelamin,pendidikan terakhir, dan lama bekerja. a. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Penelitian menggunakan populasi sampel untuk karyawan sales associate sebanyak 32 orang yang terdiri dari 16 laki-laki dan 16 perempuan. Persentase jenis kelamin untuk jumlah populasi sampel dalam penelitian ini adalah sama, yaitu sebesar 50%. Gambar 4.2 Profil Resonden Berdasarkan Jenis Kelamin
b. Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Berdasarkan profil responden yang diteliti, dari 32 responden hampir semua responden mempunyai status pendidikan terakhir adalah SMA. Hal ini diketahui karena para responden masih menjalankan tugasnya sebagai mahasiswa dan beberapa di antaranya tidak melanjutkan pendidikan kuliah. c. Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja Berdasarkan hasil penelitian, diketahui dari 32 orang responden, 10 orang sudah bekerja dalam waktu 1-6 bulan, 18 orang sudah bekerja dalam waktu 6-12 bulan dan 4 orang sudah bekerja di atas 1 tahun. Gambar 4.3 Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja
1.3
Pengaruh Entrepreneurial Leadershipterhadap Kinerja Karyawan Dalam mencari pengaruh antara entrepreneurial leadership terhadap kinerja karyawan maka dilakukan uji korelasi untuk mencari hubungan antara variabel - variabel tersebut seperti dari hasil tabel 4.1.
Tabel 4.1 Correlations Variabel Entrepreneurial Leadership, Motivasi dan Kinerja Karyawan
Correlations entrepreneuri al_leadership motivasi
kinerja_karya wan
entrepreneurial_leaders Pearson .865**
.927**
.000
.000
32
32
32
.865**
1
.902**
1 hip
Correlation Sig. (2-tailed) N
Motivasi
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.000
N kinerja_karyawan
.000
32
32
32
.927**
.902**
1
.000
.000
32
32
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
32
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan Tabel 4.1, variabel Entrepreneurial Leadership (X1) dengan Kinerja Karyawan (Y) mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,927, dimana hubungan tersebut bersifat sangat kuat dan searah. Hubungannya bersifat kuat karena nilai koefisien korelasinya sebesar 0,927 berada dalam range 0,80 – 1,000. Dikatakan hubungannya searah karena koefisien korelasi bernilai positif, yang berarti jika nilai variabel Entrepreneurial Leadership (X1) naik, maka nilai variabel Kinerja Karyawan (Y) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Entrepreneurial Leadership (X1) turun, maka nilai variabel Kinerja Karyawan (Y) juga akan turun.
Hipotesis H0: Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Entrepreneurial Leadership (X1) dengan Kinerja Karyawan (Y) PT. Cipta Retail Prakarsa H1: Ada hubungan yang signifikan antara variabel Entrepreneurial Leadership (X1) dengan Kinerja Karyawan (Y) PT. Cipta Retail Prakarsa Dasar Pengambilan Keputusan Sig ≥ 0,05, maka H0 diterima Sig < 0,05, maka H1 diterima Hasil Sig = 0,000 < 0,05, maka H1 diterima
Kesimpulan Ada hubungan yang signifikan antara variabel Entrepreneurial Leadership (X1) dengan Kinerja Karyawan (Y). Untuk mengetahui adanya pengaruh antara entrepreneurial leadership terhadap kinerja karyawan dapat dilihat dari Sig dalam tabel 4.2 Tabel 4.2 Anova Variabel X1Y ANOVAb Sum of Model 1
Squares Regression Residual
df
Mean Square
4.898
1
.798
30
F
4.898 184.214 .027
Sig. .000a
Total
5.696
31
a. Predictors: (Constant), entrepreneurial_leadership b. Dependent Variable: kinerja_karyawan Sumber : Hasil Pengolahan Data,2012 Berdasarkan tabel 4.2 anova variabel X1Y, maka pengujian signifikan pengaruh antara variabel Entrepreneurial Leadership (X1) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) adalah sebagai berikut: Hipotesis H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel Entrepreneurial Leadership (X1) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) PT. Cipta Retail Prakarsa ( The Goods Dept ) H1: Ada pengaruh yang signifikan antara variabel Entrepreneurial Leadership (X1) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) PT. Cipta Retail Prakarsa ( The Goods Dept ) Dasar Pengambilan Keputusan Sig ≥ 0,05, maka H0 diterima Sig < 0,05, maka H1 diterima Hasil Sig = 0,000 < 0,05, maka H1 diterima Kesimpulan Ada pengaruh yang signifikan antara variabel Entrepreneurial Leadership (X1) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) PT. Cipta Retail Prakarsa ( The Goods Dept )
Untuk mengetahui besarnya pengaruh yang di sebabkan oleh variabel entrepreneurial leadership terhadap kinerja karyawan dapat dilihat dari kolom R Square dalam tabel 4.3 dibawah ini : Tabel 4.3 Model Summary X1Y Model Summaryb
Model
R
R Square
1
.927a
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
.860
.855
.16306
a. Predictors: (Constant), entrepreneurial_leadership b. Dependent Variable: kinerja_karyawan Sumber : Hasil Pengolahan Data,2012 Nilai R Square pada tabel 4.3 model summary variabel X1Y sebesar 0,860. Hal ini berarti bahwa variabel Kinerja Karyawan dipengaruhi oleh variabel Entrepreneurial Leadership sebesar 86,0%. Pada variabel Kinerja Karyawan dipengaruhi oleh variabel Entrepreneurial Leadership yang terdiri dari indikator-indikator yaitu, orientasi strategi yang didorong persepsi peluang, komitmen terhadap peluang-peluang, komitmen terhadap sumber daya, dan pengendalian sumber daya. Sedangkan sisanya sebesar 14,0% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Untuk membuat suatu persamaan regresi antara pengaruh entrepreneurial leadership terhadap kinerja karyawan, dapat dilihat dalam tabel 4.4 (kolom B) Tabel 4.4 Coefficients Variabel X1Y
Coefficientsa Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model 1
B (Constant)
Std. Error .924
.221
.752
.055
Beta
t
Sig.
4.170
.000
13.573
.000
entrepreneurial_leaders .927
hip a. Dependent Variable: kinerja_karyawan Sumber : Hasil Pengolahan Data,2012 Pada tabel 4.4 coefficients variabel X1Y menggambarkan persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,924 + 0,752 X1 Dimana: Y
: Variabel Kinerja Karyawan
X1
: Variabel Entrepreneurial Leadership
Dari persamaan regresi di atas, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat entrepreneurial leadership yang diberikan oleh PT. Cipta Retail Prakarsa, maka akan semakin tinggi juga tingkat kinerja karyawan terhadap PT. Cipta Retail Prakarsa. Artinya, apabila indikator-indikator Entrepreneurial Leadership yaitu orientasi strategi yang didorong persepsi peluang, komitmen terhadap peluang-peluang, komitmen terhadap sumber daya, dan pengendalian sumber daya ditingkatkan, maka Kinerja Karyawan akan meningkat juga.
4.4
Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan Dalam mencari pengaruh antara motivasiterhadap kinerja karyawan maka dilakukan uji korelasi untuk mencari hubungan antara variabel - variabel tersebut. Berdasarkan Tabel 4.1, variabel Motivasi (X2) dengan Kinerja Karyawan (Y) mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,902, dimana hubungan tersebut bersifat sangat kuat dan searah. Hubungannya bersifat kuat karena nilai koefisien korelasinya sebesar 0,902 berada dalam range 0,80 – 1,000. Dikatakan hubungannya searah karena koefisien korelasi bernilai positif, yang berarti jika nilai variabel Motivasi (X2) naik, maka nilai variabel Kinerja Karyawan (Y) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Motivasi (X2) turun, maka nilai variabel Kinerja Karyawan (Y) juga akan turun. Hipotesis H0: Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Motivasi (X2) dengan Kinerja Karyawan (Y) H1: Ada hubungan yang signifikan antara variabel Motivasi (X2) dengan Kinerja Karyawan (Y) Dasar Pengambilan Keputusan Sig ≥ 0,05, maka H0 diterima Sig < 0,05, maka H1 diterima Hasil Sig = 0,000 < 0,05, maka H1 diterima Kesimpulan
Ada hubungan yang signifikan antara variabel Motivasi (X2) dengan Kinerja Karyawan (Y) Untuk mengetahui adanya pengaruh antara motivasi terhadap kinerja karyawan dapat dilihat dari Sig dalam tabel 4.5
Tabel 4.5 Anova Variabel X2Y ANOVAb Sum of Model 1
Squares
Df
Mean Square
Regression
4.633
1
Residual
1.063
30
Total
5.696
31
F
4.633 130.702
Sig. .000a
.035
a. Predictors: (Constant), motivasi b. Dependent Variable: kinerja_karyawan Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012 Berdasarkan tabel 4.5 anova variabel X2Y, maka pengujian signifikan pengaruh antara variabel Motivasi (X2) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) adalah sebagai berikut: Hipotesis H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel Motivasi (X2) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) PT. Cipta Retail Prakarsa ( The Goods Dept )
H1: Ada pengaruh yang signifikan antara variabel Motivasi (X2) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) PT. Cipta Retail Prakarsa ( The Goods Dept ) Dasar Pengambilan Keputusan Sig ≥ 0,05, maka H0 diterima Sig < 0,05, maka H1 diterima Hasil Sig = 0,000 < 0,05, maka H1 diterima Kesimpulan Ada pengaruh yang signifikan antara variabel Motivasi (X2) terhadap variabel KinerjaKaryawan (Y) PT. Cipta Retail Prakarsa Untuk mengetahui besarnya pengaruh yang di sebabkan oleh variabel motivasi terhadap kinerja karyawan dapat dilihat dari kolom R Square dalam tabel 4.6 dibawah ini : Tabel 4.6 Model Summary Variabel X2Y Model Summaryb
Model
R
1
.902a
R Square
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
.813
.807
.18827
a. Predictors: (Constant), motivasi b. Dependent Variable: kinerja_karyawan Sumber :HasilPengolahan Data,2012 Nilai R Square pada tabel 4.6 model summary variabel X2Y sebesar 0,813. Hal ini berarti bahwa variabel Kinerja Karyawan dipengaruhi oleh variabel Motivasi sebesar 81,3%.
Pada variabel Kinerja Karyawan dipengaruhi oleh variabel Motivasi yang terdiri dari indikator-indikator yaitu, penyediaan sarana kerja, fasilitas kerja, perlindungan terhadap risiko pekerjaan, insentif, dukungan sesama karyawan dan aktualisasi diri dan lainnya (tabel 3.2). Sedangkan sisanya sebesar 18,7% dipengaruhi oleh variable-variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Untuk membuat suatu persamaan regresi antara pengaruh entrepreneurial leadership terhadap kinerja karyawan, dapat dilihat dalam tabel 4.7 (kolom B) Tabel 4.7 Coefficients Variabel X2Y Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
.993
.257
motivasi
.758
.066
Beta
T
.902
Sig.
3.867
.001
11.433
.000
a. Dependent Variable: kinerja_karyawan Sumber : Hasil Pengolahan Data,2012 Pada tabel 4.7 coefficients variabel X2Y menggambarkan persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,993 + 0,758 X2 Di mana: Y
: Variabel Kinerja Karyawan
X2
: Variabel Motivasi
Dari persamaan regresi di atas, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat motivasi karyawan PT. Cipta Retail Prakarsa, maka akan semakin tinggi juga tingkat Kinerja Karyawan terhadap PT. Cipta Retail Prakarsa. Artinya, apabila indikatorindikator Motivasi yaitu penyediaan sarana kerja, fasilitas kerja, perlindungan terhadap risiko pekerjaan, insentif, dukungan sesama karyawan dan aktualisasi diri ditingkatkan, maka kinerja karyawan akan meningkat juga.
4.5. Pengaruh Entrepreneurial Leadership dan Motivasi Terhadap KinerjaKaryawan Untuk mengetahui adanya pengaruh antara entrepreneurial leadership motivasi terhadap kinerja karyawan dapat dilihat dari Sig dalam tabel 4.8 Tabel 4.8 Anova Variabel X1X2Y ANOVAb Sum of Model 1
Squares Regression Residual Total
df
Mean Square
5.123
2
.573
29
5.696
31
2.562 129.661 .020
a. Predictors: (Constant), motivasi, entrepreneurial_leadership b. Dependent Variable: kinerja_karyawan Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
F
Sig. .000a
dan
Berdasarkan tabel 4.8 anova variabel X1X2Y, maka pengujian signifikan pengaruh antara variabel Entrepreneurial Leadership (X1) dan Motivasi (X2) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) adalah sebagai berikut: Hipotesis H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel Entrepreneurial Leadership (X1) dan Motivasi (X2) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) PT. Cipta Retail Prakarsa ( The Goods Dept ) H1: Ada pengaruh yang signifikan antara variabel Entrepreneurial Leadership (X1) dan Motivasi (X2) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) PT. Cipta Retail Prakarsa ( The Goods Dept ) Dasar Pengambilan Keputusan Sig ≥ 0,05, maka H0 diterima Sig < 0,05, maka H1 diterima Hasil Sig = 0,000 < 0,05, maka H1 diterima Kesimpulan Ada pengaruh yang signifikan antara variabel Entrepreneurial Leadership (X1) dan Motivasi (X2) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) PT. Cipta Retail Prakarsa ( The Goods Dept ) Untuk mengetahui besarnya pengaruh yang di sebabkan oleh variabel entrepreneurial leadership dan motivasi terhadap kinerja karyawan dapat dilihat dari kolom R Square dalam tabel 4.9 dibawah ini :
Tabel 4.9 Model Summary Variabel X1X2Y Model Summaryb
Model
R
1
.948a
R Square
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
.899
.892
.14055
a. Predictors: (Constant), motivasi, entrepreneurial_leadership b. Dependent Variable: kinerja_karyawan
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012 Nilai R Square pada tabel 4.9 model summary variabel X1X2Y sebesar 0,899. Hal ini berarti bahwa variabel Kinerja Karyawan dipengaruhi oleh variabel Entrepreneur Leadership dan Motivasi secara simultan sebesar 89,9%. Pada variabel Kinerja Karyawan dipengaruhi oleh variabel Entrepreneur Leadership dan Motivasi yang terdiri dari indikator-indikator yaitu, orientasi strategi yang didorong persepsi peluang, komitmen terhadap peluang-peluang, komitmen terhadap sumber daya, pengendalian sumber daya, penyediaan sarana kerja, fasilitas kerja, perlindungan terhadap risiko pekerjaan, insentif, dukungan sesama karyawan dan aktualisasi diri. Sedangkan sisanya sebesar 10,1% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Nilai R pada tabel 4.9 model summary variabel X1X2Y menunjukkan bahwa korelasi variabel Entrepreneurial Leadership dan variabel Motivasi secara simultan dengan variabel Kinerja Karyawan adalah 0,948, dimana hubungan tersebut bersifat
sangat kuat dan searah. Hubungannya bersifat kuat karena nilai koefisien korelasinya sebesar 0,948 berada dalam range 0,80 – 1,000. Dikatakan hubungannya searah karena koefisien korelasi bernilai positif, yang berarti jika nilai variabel Entrepreneurial Leadership dan variabel Motivasi secara simultan naik, maka nilai variabel Kinerja Karyawan (Y) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Entrepreneurial Leadership dan variabel Motivasi secara simultan turun, maka nilai variabel Kinerja Karyawan juga akan turun. Untuk membuat suatu persamaan regresi antara pengaruh entrepreneurial leadership dan motivasi terhadap kinerja karyawan, dapat dilihat dalam tabel 4.10 (kolom B).
Tabel 4.10 Coefficients Variabel X1X2Y
Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
Std. Error .746
.198
Beta
T 3.769
Sig. .001
entrepreneurial_leaders .474
.095
.585
4.982
.000
.333
.099
.396
3.373
.002
hip Motivasi
a. Dependent Variable: kinerja_karyawan Sumber : Hasil Pengolahan Data,2012 Pada tabel 4.10 coefficients variabel X1X2Y menggambarkan persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,746 + 0,474 X1 + 0,333 X2 Di mana: Y
: Variabel Entrepreneurial Leadership
X1
: Variabel Motivasi
X2
: Variabel Kinerja Karyawan
Dari persamaan regresi di atas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat Entrepreneurial Leadership yang diberikan oleh PT. Cipta Retail Prakarsa, maka semakin tinggi juga tingkat Kinerja Karyawan PT. Cipta Retail Prakarsa. Artinya, apabila indikator-indikator Entrepreneurial Leadership(yang mencakup orientasi strategi yang didorong persepsi peluang, komitmen terhadap peluang-peluang, komitmen terhadap sumber daya dan pengendalian sumber daya) ditingkatkan, maka kinerja karyawan akan meningkat juga. Selain itu, jika semakin tinggi tingkat Motivasi Karyawan PT. Cipta Retail Prakarsa, maka semakin tinggi juga tingkat Kinerja Karyawan PT. Cipta Retail Prakarsa. Artinya, apabila indikator-indikator Motivasi (yang mencakup penyediaan sarana kerja, fasilitas kerja, perlindungan terhadap risiko pekerjaan, insentif, dukungan sesama karyawan
aktualisasi diri, dan lain-lain sesuai dengan tabel 3.2) ditingkatkan, maka kinerja karyawan akan meningkat juga. Dari hasil pengolahan data, maka dapat diringkas sebagai berikut : Tabel 4.12 Ringkasan Hasil Analisa Variabel
Korelasi
Entrepreneurial
0.927 ( Kuat &
Leadership
Searah )
Regresi (Tabel R Square)
Persamaan Regresi
86 %
Y=0.924+0.752X1
81.3 %
Y=0.993+0.758X2
89.9 %
Y=0.746+0.474X1+0.333X2
Terhadap Kinerja karyawan Motivasi
0.902 ( Kuat &
Terhadap
Searah )
Karyawan Entrepreneurial
0.948 ( Kuat &
Leadership dan
Searah )
Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
Sumber : Hasil Penelitian,2012
Berikut adalah bagan regresi dari pengolahan data yang telah dijelaskansebelumnya : Gambar 4.2 Bagan Pengaruh X1& X2 Terhadap Y
86,0%
X1 89,9%
Y X2
81,3%
Sumber : Hasil Penelitian,2012 Keterangan: Hubungan Pengaruh Individual Pengaruh Simultan
Kesimpulan: Pengaruh entrepreneurial leadershipterhadap kinerja karyawan adalah berpengaruh secara signifikan sebesar 0.860 Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan adalah berpengaruh secara signifikan sebesar 0.813 Pengaruh entrepreneurial leadership dan motivasi terhadap kinerja karyawan adalah berpengaruh secara signifikan sebesar 0.899
4.6
Pembahasan Implikasi Penelitian 4.6.1 Pembahasan Entrepreneurial Leadership dengan Kinerja Karyawan Dari hasil penelitian diatas, dapat dilihat bahwa Entrepreneurial Leadership berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan baik secara individual maupun simultan.Gaya kepemimpinan entrepreneurial mempunyai
hubungan yang sangat kuat dan searah (+) dengan nilai sebesar 0,927 terhadap kinerja karyawan. Indikator – indikator yang menjadi acuan dalam penelitian membuktikan bahwa penggunaan sistem-sistem perencanaan, pengukuran kinerja yang dilakukan oleh store manager, komitmen terhadap peluang yang ada, komitmen terhadap sumber daya dan pengendalian suumber daya yang ada dalam perusahaan telah
dijalankan dengan sangat baik. Entrepreneurial Leadership
harus dilakukan dan ditingkatkan dengan baik, karena secara tidak langsung apabila Entrepreneurial Leadership mengalami penurunan kualitasnya maka berdampak pada penurunan kualitas kinerja karyawan. Oleh sebab itu, diharapkan store manager tetap konsisten dalam mewujudkan gaya kepemimpinan entrepreneurial guna mencapai kinerja karyawan yang mmemuaskan. 4.6.2
Pembahasan Motivasi dengan Kinerja Karyawan Dari hasil penelitian di atas,dapat dilihat bahwa Motivasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan baik secara individual maupun simultan. Motivasi mempunyai hubungan yang sangat kuat dan searah (+) dengan nilai sebesar 0,902 terhadap kinerja karyawan.Indikator – indikator yang menjadi acuan dalam penelitan membuktikan bahwa penyediaan sarana, fasilitas kerja, perlindungan terhadap risiko pekerjaan, insentif dan beberapa kebijakan yang diberikan PT. Cipta Retail Prakarsa telah dijalankan dengan sangat baik.Motivasi yang diberikan kepada karyawan itu sangat penting, mengingat motivasi adalah suatu kekuatan pendorong karyawan dalam melakukan pekerjaannya.Kebijakan perusahaan dan dukungan dari rekan sesama kerja serta lingkungan perusahaan yang kondusif dapat mendukung kinerja karyawan menjadi lebih baik.