BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
III.1
Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman dimana perusahaan-perusahaan ini masuk ke dalam industri barang konsumsi yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan berjumlah 15 perusahaan. Berikut ini adalah nama dan profil dari 15 perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia: 1. PT Ades Waters Indonesia Tbk PT Ades Waters Indonesia Tbk (“Perseroan”) didirikan dengan nama PT Alfindo Putrasetia pada tanggal 6 Maret 1985 dengan nomor NPWP 01.371.491.0-054.000. Nama Perseroan telah diubah beberapa kali, terakhir di tahun 2004, ketika nama Perseroan diubah menjadi PT. Ades Waters Indonesia Tbk. Sesuai dengan pasal 2 Anggaran Dasarnya, Perseroan dapat bergerak di beberapa bidang
usaha. Selama tahun yang terakhir pada tanggal 31
Desember 2008, Perseroan bergerak di bidang usaha pengolahan dan distribusi air minum dalam kemasan. Produksi secara komersial dimulai pada tahun 1986. Perseroan berdomisili di Jakarta, Indonesia, dengan kantor pusat di Perkantoran Hijau Arkadia, Jl. TB. Simatupang Kav. 88, Jakarta. Pabrik berlokasi di Jawa Barat dan Jawa Timur. 35
Sampai dengan bulan Mei 2008, Water Partners Bottling S.A. pemegang saham Perseroan, merupakan perusahaan joint venture antara The Coca Cola Company dan Nestle S.A. Perseroan dalam bisnis normal melakukan transaksitransaksi dengan afiliasi dari The Coca Cola Company dan anak perusahaan atau afiliasi dari Nestle S.A. Baik The Coca Cola Company maupun Nestle S.A. memiliki anak perusahaan dan afiliasi di seluruh dunia. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut: Presiden Komisaris
: Hanjaya Limanto
Komisaris
: Danny Yuwono
Presiden Direktur
: Agoes Soewandi Wangsapoetra
Direktur
: Th. M. Wisnu Adjie
Jumlah kompensasi dan tunjangan yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Dewan Direksi adalah masing-masing Rp 7,5 milyar pada tahun 2008. Pada tanggal 31 Desember 2008, Perseroan mempekerjakan masing-masing 293 pegawai.
2. PT Aqua Golden Mississippi Tbk PT Aqua Golden Mississippi Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan akta notaris Tan Thong Kie, SH No. 24 tanggal 23 Februari 1973. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/213/22 tanggal 19 Juni 1973 serta diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No. 84 tanggal 19 Oktober 1973. Anggaran dasar Perusahaan 36
telah beberapa kali mengalami perubahan, perubahan terakhir dengan akta notaris Lindasari Bachroem, SH No. 13 tanggal 17 Oktober 2008 dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan ini masih dalam proses pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Perusahaan bergerak dalam industri pengolahan dan pembotolan air minum dalam kemasan. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1974. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan berkantor pusat di Jalan Pulo Lentut No. 3, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta. Pabrik Perusahaan berlokasi di Bekasi, Citeureup dan Mekarsari, Jawa Barat. Induk Perusahaan adalah PT Tirta Investama dan induk utama Perusahaan adalah Groupe Danone, sebuah Perusahaan yang berdiri dan berkedudukan di Perancis. Seluruh saham Perusahaan tercatat pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Surabaya). Perusahaan mempunyai kepemilikan secara langsung pada anak perusahaan IBIC Sendirian Berhad yang berdomisili di Brunei Darussalam. IBIC memulai kegiatan komersial pada tahun 1991. Pada tanggal 31 Desember 2008 memiliki jumlah aset sebesar Rp 59 miliar. Aktivitas utamanya sama dengan Perusahaan. Kepemilikan pemegang saham minoritas atas IBIC Sendirian Berhad sebesar 20% dipegang oleh PT Tirta Investama, pemegang saham utama Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2008, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: 37
Dewan Komisaris Komisaris Utama
: Lisa Tirto Utomo
Komisaris Independen
: R. Soekardi
Komisaris
: Janto Utomo
Dewan Direksi Direktur Utama
: Parmaningsih S.E.
Direktur
: Burhan Sutanto Theresia Lianawaty Setionegoro
3. PT Cahaya Kalbar Tbk PT Cahaya Kalbar Tbk (“Perusahaan”) dahulu bernama CV Tjahaja Kalbar, didirikan di Pontianak berdasarkan Akta No. 1 tanggal 3 Februari 1968 yang dibuat dihadapan Mochamad Damiri, Notaris di Pontianak. Badan hukum perusahaan berubah menjadi perseroan terbatas tanggal 9 desember 1980 no. 49 yang dibuat dihadapan Mochamad Damiri, Notaris di Pontianak. Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan yang tertuang dalam akta Tommy Tjoa Keng Liet, S.H. Dan Mochamad Damiri, Keduanya notaris di pontianak. Akta-akta tersebut telah mendapat persetujuan dan menteri kehakiman republik indonesia dengan surat keputusan No. C2-1390.HT.01.01.TH.88. Tanggal 17 Februari 1988. Akta-akta tersebut telah didaftarkan kepaniteraan pengadilan negeri pontianak No. 19/PT.Pendaf/95 tanggal 31 juli 1995, dan telah diumumkan dalam berita negara republik indonesia tanggal 27 oktober 1995 no.86, tambahan berita negara republik indonesia n. 8884.
38
Ruang lingkup kegiatan usaha perusahaan meliputi bidang industri minyak nabati dan minyak nabati spesialitas. Perdagangan umum termasuk impor dan ekspor. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1971. kantor pusat perusahaan terletak di kawasan industri jababeka II, Jl. Industri selatan 3 Blok GG No. 1, Cikarang, Bekasi 17550 Propinsi Jawa Barat. Lokasi pabrik Perusahaan terletak di kawasan industri Jababeka, Cikarang, Jawa barat dan Pontianak, Kalimantan barat. Perusahaan milik anak perusahaan yaitu PT Inticocoa Abadi Industri (IAI) yang beralamat di Kawasan Industri Jababeka Jl. Jababeka X Blok F No. 9, Cikarang, Jawa Barat, yang dulu bergerak menjadi minyak coklat ( cocoa butter ) dan bubuk cokelat ( cocoa powder ). sejak April 2005, PT IAI berhenti beroperasi secara komersial karena biaya produksi yang tinggi dan mengalami kerugian. Pada tanggal 31 Desember 2008, susunan dewan komisaris dan direksi perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama
: Hendri Saksti
Komisaris
: Ricky Hermanto
Komisaris Independen
: Soedjiman
Direksi Direktur Utama
: Erik Tjia
Direktur
: Thomas Tonny Muksim Jinnawati
39
Berdasarkan Rapat umum pemegang saham
tahunan perusahaan yang
diadakan pada tanggal 20 Juni 2008, para pemegang saham menyetujui (a) pengunduran diri bapak Na Darius selaku komisaris perusahaan; (b) pengangkatan Bapak Ricky Hermanto selaku komisaris perusahaan (c) penetapan susunan pengurus perusahaan terhitung sejak 20 Juni 2008 sampai dengan ditutupnya rapat umum pemegang saham tahunan yang akan diadakan dalam tahun 2009. Pada tanggal 31 Desember 2008 perusahaan dan anak perusahaan mempunyai 402 ( tidak diaudit ) karyawan tetap. Jumlah remunerasi komisaris
dan
direksi
perusahaan
pada
tahun
2008
sebesar
Rp.1.089.147.500.
4. PT Davomas Abadi Tbk PT Davomas Abadi Tbk (“Perusahaan”) didirikan dalam rangka UndangUndang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 juncto UndangUndang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta notaris Soetomo Ramelan. S.H. No. 25 tanggal 14 Maret 1990. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C21010 HT.01.01.Th.91 tanggal 22 Maret 1991 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 61 Tambahan No. 2300 tanggal 30 Juli 1991. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. terakhir berdasarkan akta notaris Imas Fatimah, S.H. No. 37 tanggal 16 Juli 2008.
40
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam bidang industri pengolahan biji coklat menjadi kakao lemak dan kakao bubuk, industri pengolahan coklat dan produkproduk makanan dan minuman yang berhubungan dengan coklat, menjalankan usaha-usaha dalam bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dan peternakan, menjalankan usaha-usaha dalam bidang perdagangan pada umumnya dan menjalankan usaha-usaha dalam bidang jasa kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak. Kegiatan usaha Perusahaan saat ini adalah industri pengolahan biji coklat menjadi kakao lemak (cocoa butter) dan kakao bubuk (cocoa powder). Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan pabriknya berlokasi di Tangerang. Jawa Barat dan mulai melakukan kegiatan usaha komersial pada tahun 1991. Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham tanggal 14 April 1997, yang diaktakan dengan akta notaris Imas Fatimah, S.H. No. 57 pada tanggal yang sama. para pemegang saham menyetujui pendirian anak perusahaan yang sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh Perusahaan dengan nama Davomas International Finance (DIF) yang berkedudukan di Belanda. Tujuan pendirian anak perusahaan ini adalah untuk menerbitkan wesel/obligasi dan bentuk pendanaan lainnya untuk membiayai operasi Perusahaan. Anak perusahaan ini belum didirikan karena penerbitan wesel/obligasi dan bentuk pendanaan lainnya yang direncanakan akan diterbitkan Perusahaan, pada saat ini belum memungkinkan.
41
Berkaitan dengan penerbitan obligasi tahun 2006. perusahan mendirikan Davomas International Finance Company Pte, Ltd., anak perusahaan di Singapura pada tanggal 20 Desember 2005 berdasarkan Undang -undang perusahan (CAP.50) registrasi No. 200517572M oleh Rajah & Tann. Advocates & Solicitors. Berdasarkan Risalah Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 15 September 2008 yang diaktakan dengan akta notaris Imas Fatimah S.H., No. 71. susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Presiden Komisaris
: Petrus Rizal
Komisaris Independen
: Achmad Setiawan
Komisaris
: Husin Ramelan
Direktur Utama
: Berliana Sukarmadidjaja
Direktur
: Susi Magdalena
Direktur
: Ariyanto Wibowo
Pada tanggal 30 September 2008, Perusahaan memiliki masing-masing 470 karyawan tetap. Kompensasi yang diterima oleh direksi dan komisaris untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2008 sebesar Rp 617.400.000.
5. PT Delta Djakarta Tbk Pabrik “Anker Bir” didirikan pada tahun 1932 dengan nama Archipel Brouwerij. Dalam perkembangannya, kepemilikan dari pabrik ini telah mengalami beberapa kali perubahan sehingga berbentuk PT Delta Djakarta 42
pada tahun 1970. PT Delta Djakarta Tbk (“Perusahaan”) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 11 tahun 1970 berdasarkan akta No. 35 tanggal 15 Juni 1970 dari Abdul Latief, SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. J.A.5/75/9 tanggal 26 April 1971. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 56 tanggal 15 Agustus 2008 dari Lindasari Bachroem, SH, notaris publik di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia masih dalam proses. Perusahaan dan pabriknya berlokasi di Jalan Inspeksi Tarum Barat, Bekasi Timur – Jawa Barat. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan yaitu terutama untuk memproduksi dan menjual bir pilsener dan bir hitam dengan merek “Anker”, “Carlsberg”, “San Miguel”, “Kuda Putih” dan “San Mig Light”. Perusahaan juga memproduksi dan menjual produk minuman non-alkohol dengan merek “Sodaku” dan “Soda Ice”. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan diluar negeri. Perusahaan mulai beroperasi sejak tahun 1933. Jumlah karyawan Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah 479 orang.
43
Berdasarkan hasil Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 6 Oktober 2003 sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris No. 18 tanggal 6 Oktober 2003 dari Sri Herawati Anwar Effendi, SH, notaris publik di Bekasi, disetujui bahwa Perusahaan mengakuisisi 15% saham PT San Miguel Indonesia Foods and Beverages (SMIFB). SMIFB memproduksi minuman non alkohol. Perusahaan merupakan salah satu anggota dari San Miguel Group, Filipina. Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan yang di aktakan oleh Lindasari Bachroem S.H. No. 22 tanggal 16 Mei 2008 mengenai perubahan pengurus Perusahaan. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama
: Ir. Tubagus Muhammad Rais
Komisaris
: Carlos Antonio Mayo Berba Minerva Lourdes Borja Bibonia Mario M. Aguas Ir. Ongki Sukasah
Direktur Utama
: Roberto D. De Leon
Direktur
: Eddie Priyono Rafael Pacis Amparo II
Kompensasi bagi komisaris dan direksi berjumlah Rp 4.248.616 ribu pada tahun 2008. Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut: Ketua
: Ir. Ongki Sukasah 44
Anggota
: Mario M. Aguas Agus A. Mauro
Perusahaan memiliki kepemilikan langsung sebesar 90% pada PT Jangkar Delta Indonesia (Anak perusahaan). Anak perusahaan bertindak sebagai distributor dari produk Perusahaan. Anak perusahaan didirikan pada tahun 1998 dan jumlah aset sebelum eliminasi adalah sebesar Rp 185.764.577 ribu pada tanggal 31 Desember 2008. Pada tahun 1984, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk melakukan penawaran umum atas saham Perusahaan kepada masyarakat.
6. PT Fast Food Indonesia Tbk PT Fast Food Indonesia (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta No. 20 tanggal 19 Juni 1978 yang dibuat di hadapan Sri Rahayu, S.H. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman melalui Surat Keputusan No. Y.A.5/245/12 tanggal 22 Mei 1979, telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta No. 4491 tanggal 1 Oktober 1979, dan dimuat dalam Tambahan No. 682 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 9 November 1979. PT Fast Food Bergerak di bidang makanan dan restoran. Perusahaan memulai usaha komersialnya sejak tahun 1979. Pemegang saham utama Perusahaan adalah PT Gelael Pratama dan PT Megah
Eraraharja.
Berdasarkan
catatan
Perusahaan,
Perusahaan
mempunyai 12.622 karyawan pada tanggal 31 Desember 2008 (2007: 45
11.835 karyawan). Kantor pusat Perusahaan terletak di Jl. M.T. Haryono, Jakarta, Indonesia. Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama
: Anthony Salim
Wakil Komisaris
: Utama Elizabeth Gelael
Komisaris
: Rudy Tanudjaja Santoso Benny Setiawan Santoso
Komisaris Independen
: Ken Leksono P.L. Gunawan Solaiman
Dewan Direksi Direktur Utama
: Dick Gelael
Wakil Direktur Utama
: Ferry Noviar yosaputra
Direktur
: Ricardo Gelael Leonny Elimin Justinus Dalimin Juwono Adhi Indrawan
Komite Audit Ketua Komite Audit
: Ken Leksono
Komite Audit
: Paulus Thio
46
7. PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma, berdasarkan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 228. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2 2915.HT.01.01.Th’91 tanggal 12 Juli 1991, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 12 Tambahan No. 611 tanggal 11 Februari 1992. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan berdasarkan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H. No. 28 tanggal 22 Februari 2008 mengenai perubahan anggaran dasar untuk disesuaikan dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas telah diterima dan disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (sebelumnya Menteri Kehakiman) dalam Surat Keputusan No. AHU-16532.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 3 April 2008. Perubahan terakhir dalam Akta Notaris No. 2 dari notaris yang sama pada tanggal 1 Juli 2008 mengenai perubahan Direksi dan Dewan Komisaris dan untuk memenuhi ketentuan dalam Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 mengenai Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, telah diterima dan disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia
berdasarkan
Surat
Keputusan
No.
AHU-
66708.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 22 September 2008. 47
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terdiri dari, antara lain, produksi mie, penggilingan gandum, kemasan, jasa manajemen, serta penelitian dan pengembangan. Saat ini, Perusahaan terutama bergerak di bidang pembuatan mie dan penggilingan gandum menjadi tepung terigu. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 27, Jl. Jend. Sudirman, Kav. 76 - 78, Jakarta, Indonesia, sedangkan pabriknya berlokasi di berbagai tempat di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990. Anggota dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama
: Manuel V. Pangilinan Benny Setiawan Santoso Edward A. Tortorici Ibrahim Risjad Albert del Rosario Robert Charles Nicholson Graham L. Pickles
Komisaris (Independen)
: Utomo Josodirjo Torstein Stephansen Wahjudi Prakarsa
Direksi 48
Direktur Utama
: Anthoni Salim Fransiscus Welirang Tjhie Tje Fie Cesar Manikan dela Cruz Angky Camaro Darmawan Sarsito Aswan Tukiaty Taufik Wiraatmadja Peter Kradolfer
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 27 Juni 2008, para pemegang saham menyetujui pengangkatan Angky Camaro sebagai direktur Perusahaan yang baru, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No.103 tanggal 27 Juni 2008. Kompensasi bersih yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebesar Rp50.832.000.000 pada tahun 2008. Masingmasing pada tanggal 31 Desember 2008 Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki 64.200 karyawan (tidak diaudit).
8. PT Mayora Indah Tbk PT Mayora Indah Tbk (Perusahaan) didirikan dengan Akta No. 204 tanggal 17 Februari 1977 dari Poppy Savitri Parmanto, S.H., pengganti dari Ridwan Suselo, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A. 5/5/14 tanggal 3 Januari 1978 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik 49
Indonesia No. 39 tanggal 15 Mei 1990, Tambahan No. 1716. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta No. 25 tanggal 30 Juni 2008 dari Saifudin Arief, S.H., notaris di Tanggerang, mengenai perubahan Anggaran Dasar perusahaan sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahum 2007 tentang Perseroan Terbatas. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang industri, perdagangan serta agen/perwakilan. Saat ini Perusahaan menjalankan bidang usaha industri makanan, kembang gula dan biskuit. Perusahaan menjual produknya di pasar lokal dan luar negeri. Perusahaan memulai usahanya secarakomersial pada bulan Mei 1978. Kantor pusat Perusahaan terletak di Gedung Mayora, Jl. Tomang Raya No. 21-23, Jakarta, sedankan pabrik perusahaan terletak di Tanggerang dan Bekasi. Pada tanggal 31 Desember 2008, berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang
Saham
yang
diadakan
tanggal
20
Juni
2008
yang
didokumentasikan dalam Akta No. 11 dari Saifuddin Arief, S.H., notaris di Tanggerang, susunan manajemen adalah sebagai berikut: Komisaris Utama
: Jogi Hendra Atmadja
Komisaris
: Hendrawan Atmadja
Komisaris Independen
: Ramli Setiawan
Diretur Utama
: Gunawan Atmadja
Direktur
: Hermawan Lesmana 50
Andre Sukendra Atmadja Ongkie Tedjasurya
9. PT Multi Bintang Indonesia Tbk Perseroan didirikan pada tanggal 3 Juni 1929 berdasarkan akta notaris No. 8 dari Tjeerd Dijkstra, notaris di Medan , dengan nama N.V. Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen. Perseroan berdomisili di Talavera Office Park Lantai 20, Jl. Let. Jend TB Simatupang Kav. 22-26, Jakarta 12430, dan pabrik berlokasi di Jl. Daan Mogot KM. 19, Tanggerang 15122 dan Jl –Raya Mojosari- Pacet KM. 50, Sampang Agung, Jawa Timur. Perseroan adalah bagian dari Kelompok Heineken N.V. Transaksi dan saldo signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa disajikan dalam Catatan 20 atas laporan keuangan konsolidasi. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami erubahan beberapa kali. Perubahan terakhir dilakukan dengan akta notaris H. Syarif Siangan Tanudjaja, S.H., No. 5, tanggal 5 Agustus 2008. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. AHU-61423.AB.01.02. Tahun 2008 pada tanggal 11 September 2008 Sesuai dengan Anggaran Dasar, Perseroan beroperasi dalam industri bir dan minuman lainnya. Untuk mencapai tujuan usahanya, Perseroan dapat melakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut: • Produksi bir dan minuman lainnya dan produk-produk lain yang relevan • Pemasaran produk-produk tersebut di atas, pada pasar lokal dan
51
Internasional • Impor atas bahan-bahan promosi yang relovan dengan produk-produk di atas. Perseroan memulai operasi komersial pada tahun 1929. Per 31 Desember 2008, Perseroan mempekerjakan 440 karyawan. Per 31 Desember 2008 susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sebagai berikut: Presiden Komisaris Komisaris Independen
: Cosmas Batubara : Subarto Zaini Martiono Hadianto
Komisaris
: Bobby Henry Noya Sijbe Hiemstra
Presiden Direktur
: Frederik Willem Kurt Linck
Direktur
: Bambang Britomo Jasper Christiaan Hamaker Elien Clara Smits
10.
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Arikanti Natakusumah,SH, No. 84 tanggal 13 Desember 1983. Akta Pendirian ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C22169-HT.01.01.TH.84 tanggal 10 April 1984 dan didaftarkan pada
52
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor pendaftaran 1218/1984 tanggal 4 Mei 1984. Sebelumnya nama Perusahaan adalah PT Putra Sejahtera Pioneerindo Tbk. Perubahan
nama
Perusahaan
menjadi
PT
Pioneerindo
Gourmet
Internasional Tbk adalah berdasarkan akta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 71 tanggal 29 Juni 2001 dari Notaris Refrizal,
SH, Notaris di Jakarta. Perubahan ini telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-06497-HT.01.04. TH 2001 tanggal 23 Agustus 2001 dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 102 tanggal 21 Desember 2001. Aktivitas utama perusahaan saat ini adalah usaha penyediaan makanan dan minuman dengan menggunakan merek dagang California Fried Chicken yang disingkat CFC, Sapo Oriental dan Cal Donat. Semua merek dagang tersebut telah didaftarkan pada Departemen Kehakiman Republik Indonesia Direktorat Jendral Hak Cipta, Paten dan Merek Dagang. Perusahaan mulai beroperasi secara komerisal pada tahun 1984. Kantor pusat perusahaan terletak di Gedung Jaya lantai 6, Jl. M.H Thamrin No. 12 Jakarta Pusat. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 79 tanggal 13 Agustus 2008, susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama
: Tjian Soen Eng
Komisaris Independen
: Suhanda Wiraatmadja 53
Komisaris
: Iskonda Japiar Budhi
Dewan Direksi Direktur Utama
: Kusuwandi Tamin
Direktur
: Teh Kian Kun Sussana Kusnowo Cecep Rakhman
Susunan komite audit per 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut: Ketua Komite Audit
: Suhanda Wiraatmadja
Anggota
: Teddy Sujana Irawan Kurniadi
Pada tanggal 31 Desember 2008, perusahaan dan perusahaan anak mempunyai karyawan tetap 1.750 karyawan (tidak diaudit).
11. PT Prasidha Aneka Niaga Tbk PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Aneka Bumi Asih berdasarkan akta Notaris Paul Tamara No. 7 tanggal 16 April 1974. Akta pendirian perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/358/23 tanggal 3 Oktober 1974 dan diumumkan dalam Tambahan No. 2488 dari Berita Negara No. 37 tanggal 10 Mei 1994. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Akta Notaris Ny Liliana Arif Gondoutomo,S.H., No. 38 dan Akta Perubahan No. 39 tanggal 29 Desember 1993 mengenai peningkatan modal dasar perusahaan, perubahan pemegang saham dan penggantian nama perusahaan menjadi PT Prasidha 54
Aneka Niaga telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-3792.HT.01.04.TH.94 tanggal 1 Maret 1994 dan diumumkan dalam Tambahan No. 2678 dari Berita Negara No. 4 tanggal 20 Mei 1994. Perusahaan berdomisili di Jalan Jendral Sudirman No. 47, Jakarta Selatan dan pabriknya berlokasi di Jalan Ki Kemas Rindho, Kertapati, Palembang. Perusahaan saat ini bergerak dalam bidang pengolahan dan perdagangan hasil bumi. Perusahaan memulai usaha komersialnya pada tahun 1974. Pada tanggal 31 Desember 2008 susunan Dewan Komisaris, Dewan Direksi, dan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris
: Mansyur Tandiono
Wakil Presiden Komisaris
: Widyono Lianto
Komisaris
: Made Sudharta John Michael Hilton
Komisaris Independen
: Fery Yennoto Agus Soegiarto
Dewan Direksi Presiden Direktur
: Jeffry Sanusi Soedargo
Wakil Presiden Direktur
: Didik Tandiono
Direktur
: H. Sjamsul Bachri Uding Budi Pringgosusanto Lie Sukiantono Budinarta Moenardji Soedargo 55
Komite Audit Ketua
: Fery Yennoto
Anggota
: Hendyanto Handoko Petrus Kasmita Wijaya
Perusahaan dan anak perusahaan memiliki 525 karyawan tetap (tidak diaudit) pada tanggal 31 Desember 2008. Beban remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan berjumlah Rp4.744.500.000 dalam tahun 2008.
12. PT Sekar Laut Tbk PT Sekar Laut Tbk (“Perusahaan“) didirikan berdasarkan akte notaris No.120 tanggal 19 Juli 1976 dari Soetjipto, SH, notaris di Surabaya. Akte pendirian Perusahaan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusannya No.Y.A.5/56/1 tanggal 1 Maret 1978 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 87, tambahan No. 984 tanggal 30 Oktober 1987. Perusahaan bergerak dalam bidang industri pembuatan kerupuk, saos tomat, sambal dan bumbu masak serta menjual produknya di dalam negeri maupun di luar negeri. Perusahaan dikontrol oleh Sekar Group. Perusahaan beroperasi secara komersial pada tahun 1976. Pabrik berlokasi di Jalan Jenggolo II/17 Sidoarjo, Jawa Timur, dengan jumlah karyawan masing-masing 806 dan 768 orang pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007. Kantor cabang Perusahaan di Jalan Raya Darmo No. 23-25, Surabaya, Jawa Timur. 56
Komposisi Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris
: Loddy Gunadi
Komisaris
: Bing Hartono Poernomosidi
Komisaris Independen
: Catherine Ong Soen Bie, SE
Dewan Direksi Presiden Direktur
: Harry Sunogo
Direktur
: Tjahjono Haryono John Canfi Gozal
13. PT Siantar Top Tbk PT Siantar Top Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 45 tanggal 12 Mei 1987 dari Ny. Endang Widjajanti, S.H., notaris di Sidoarjo dan akta perubahannya No. 64 tanggal 24 Maret 1988 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia
dalam
Surat
Keputusannya
No.
C2-
5873.HT.01.01.Th.88 tanggal 11 Juli 1988 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 104 tanggal 28 Desember 1993, Tambahan No. 6226. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 48 tanggal 25 Juli 2008 dari Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., notaris di Surabaya, mengenai Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Siantar Top Tbk untuk menyesuaikan dengan ketentuan Undangundang No. 40/2007 tentang
57
Perseroan Terbatas. Pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atas perubahan tersebut masih dalam proses. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang industri makanan ringan, yaitu mie (snack noodle), kerupuk (crackers) dan kembang gula (candy). Perusahaan berdomisili di Sidoarjo, Jawa Timur dengan pabrik berlokasi di Sidoarjo (Jawa Timur), Medan (Sumatera Utara) dan Bekasi (Jawa Barat). Kantor pusat Perusahaan beralamat di Jl. Tambak Sawah No. 21-23 Waru, Sidoarjo. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan September 1989. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri, khususnya Asia. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama
: Agus Susanto
Komisaris Independen
: Ferryus
Komisaris Utusan
: Kasim Gunawan
Direksi Direktur Utama
: Shindo Sumidomo
Direktur
: Pitoyo Armin
Jumlah gaji dan tunjangan lain untuk Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tahun 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp
58
962.801.150 dan Rp 697.776.000. Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata 6.768 dan 5.720 pegawai masing-masing pada tahun 2008 dan 2007.
14. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 26 Januari 1990 berdasarkan akta No. 143 yang dibuat dihadapan Winanto Wiryomartani, S.H., Notaris di Jakarta dengan nama PT Asia Intiselera. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-1827.HT.01.01.Th.91 tanggal 31 Mei 1991 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 65, Tambahan No. 2504 tanggal 13 Agustus 1991. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha bidang perdagangan, perindustrian, peternakan, perkebunan, pertanian, perikanan dan jasa. Pada saat ini produk Perusahaan terutama adalah usaha industri mie, perdagangan mie, khususnya mie kering dan mie instan. Sedangkan perusahaan anak bergerak dalam bidang industri biskuit, permen, perkebunan kelapa sawit dan pembangkit tenaga listrik. Kantor Pusat Perusahaan beralamat di Wisma Alun Graha, Jl. Prof. Dr. Soepomo No. 233 Jakarta, sedangkan pabriknya berlokasi di Sragen, Jawa Tengah. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990. Susunan anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 berdasarkan Berita Acara Rapat Umum
59
Pemegang Saham Tahunan yang dituangkan dalam Akta Notaris Tatyana Indrati Hasjim, S.H., Notaris di Jakarta, No. 17 tanggal 28 Nopember 2007. Susunan anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama
: Priyo Hadi Sutanto
Wakil Komisaris Utama
: Kang Hongkie Widjaja
Komisaris
: Herry Beng Koestanto Herry Budhi Istanto Suwito
Komisaris Independen
: Woerjatmoko, SH, MM Prof. Dr. Ir. Haryadi, MApp.Sc
Dewan Direksi Direktur Utama
: Stefanus Joko Mogoginta
Wakil Direktur
: Hengky Koestanto
Direktur
: Edi Susanto
Pada tanggal 31 Desember 2008 jumlah keseluruhan karyawan tetap Perusahaan dan perusahaan anak adalah 2.063 orang (tidak diaudit).
15. PT Ultra Jaya Milk Industry Tbk PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk., selanjutnya disebut "Induk Perusahaan", didirikan dengan Akta No. 8 tanggal 2 Nopember 1971 juncto Akta Perubahan No. 71 tanggal 29 Desember 1971 yang dibuat dihadapan Komar Andasasmita, S.H., Notaris di Bandung. Aktaakta tersebut telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman Republik 60
Indonesia dengan Keputusan No. Y.A.5/34/21 tanggal 20 Januari 1973, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 34 tanggal 27 April 1973, Tambahan No. 313, dan mulai beroperasi secara komersial pada awal tahun 1974. Induk Perusahaan memiliki kantor pusat dan pabrik yang berlokasi di Jl. Raya Cimareme 131 Padalarang Kabupaten Bandung 40552. Maksud dan tujuan Induk Perusahaan adalah untuk berusaha dalam bidang perindustrian, perkebunan, pertanian, peternakan dan perikanan darat/laut, serta perdagangan. Induk Perusahaan bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman, khususnya minuman aseptik yang dikemas dalam kemasan karton yang diolah dengan teknologi UHT (Ultra High Temperature) seperti minuman susu, minuman sari buah, minuman tradisional dan minuman kesehatan. Induk Perusahaan juga memproduksi rupa-rupa mentega, teh celup, konsentrat buah-buahan tropis, susu bubuk dan susu kental manis. Induk Perusahaan melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan multi nasional seperti dengan Morinaga dan lain-lain. Induk Perusahaan memasarkan hasil produksinya ke toko-toko, P&D, supermarket, grosir, hotel, institusi, bakeri dan konsumen lain yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan melakukan ekspor ke beberapa negara. Untuk menunjang kegiatan pemasaran dan memperlancar distribusi produknya, Induk Perusahaan memiliki kantor perwakilan dan stock point yang tersebar di Pulau Jawa. Terjadinya transaksi penjualan merk dagang “Buavita” dan “Go-Go” kepada PT Unilever Indonesia Tbk. tidak 61
mengakibatkan berkurangnya volume produksi di bagian produksi sebab produk-produk tersebut masih diproduksi oleh Induk Perusahaan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk memiliki anak perusahaan: 1. PT Nikos Intertrade adalah sebuah perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang berdomisili di Indonesia dan berlokasi di Jakarta, bergerak dalam bidang logistik. Persentase kepemilikan Induk Perusahaan di PT Nikos Intertrade adalah sebesar 60%, sedangkan jumlah Aktiva PT Nikos Intertrade per 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp 3.129.752.468 dan mulai beroperasi pada tahun 2005. PT Nikos Intertrade melakukan penyertaan saham sebesar 49% di PT Semblog Indonesia. Berdasarkan Akta No.16 tanggal 23 Januari 2007 yang dibuat dihadapan Unita Christina Winata, S.H., Notaris di Tangerang, PT Semblog Indonesia telah berganti nama menjadi PT Toll Indonesia. Dewan Komisaris Presiden Komisaris
: Lai Su Yim
Komisaris
: Sabana Prawirawidjaja
Direksi Presiden Direktur
: Handri Wana
Direktur
: Kurnia Wana
2. PT Nikos Distribution Indonesia adalah sebuah perusahaan yang berdomisili di Indonesia dan berlokasi di Jakarta, bergerak dalam 62
bidang logistik. Persentase kepemilikan Induk Perusahaan di PT Nikos Distribution Indonesia adalah sebesar 70%, sedangkan jumlah Aktiva PT Nikos Distribution Indonesia per 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp 250.000.000. Sampai laporan keuangan ini dibuat perusahaan tersebut masih belum beroperasi secara komersial. Dewan Komisaris Presiden Komisaris
: Sabana Prawirawidjaja
Komisaris
: Kurnia Wana
Direksi Presiden Direktur
: Sun Swie Som
Direktur
: Handri Wana
Berdasarkan akta risalah RUPS No. 12 tanggal 29 Juni 2004 dari Ny. Fani Andayani, S.H., Notaris di Bandung, susunan dewan komisaris dan direksi Induk Perusahaan ditetapkan untuk masa jabatan sampai dengan tahun 2009. Susunan pengurus perseroan menjadi sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris
: Supiandi Prawirawidjaja
Komisaris
: Drs. H. Soeharsono Sagir
Komisaris Independen
: Drh. Endang Suharya
Direksi Presiden Direktur
: Sabana Prawirawidjaja
Direktur
: Samudera Prawirawidjaja Ir. Yutianto Isnandar 63
Jumlah remunerasi yang ditetapkan untuk komisaris dan direksi Induk Perusahaan
pada
tahun
2008
dan
2007
maksimum adalah
Rp
1.250.000.000. Jumlah karyawan Induk Perusahaan pada tahun 2008 lebih kurang 1.300 orang, karyawan tersebut ditempatkan di Bagian Produksi, Bagian Distribusi dan Pemasaran dan Bagian Administrasi dan Umum. Kompensasi untuk karyawan ditetapkan sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku, dan tidak lebih rendah dari UMR.
III.2
Metode Penelitian
III.2.1 Disain Penelitian Menurut Sumarni (2006) penelitian merupakan: Suatu proses yang dilaksanakan selama jangka waktu tertentu dan memerlukan pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, dan dana. Desain penelitian memuat rencana tentang informasi yang relevan sesuai dengan kebutuhan penelitian, sumber khusus dari mana informasi diperoleh, strategi untuk mengumpulkannya, dan bagaimana menganalisisnya. Desain penelitian merupakan perencanaan, struktur dan strategi penelitian dalam rangka menjawab pertanyaan dan mengendalikan penyimpangan yang mungkin terjadi.
III.2.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah jenis penelitian empiris. Penelitian empiris menurut Nur Indriantoro (2003) merupakan “Penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasarkan observasi atau pengalaman. Penelitian empiris umumnya lebih menekankan pada penyelidikan aspek perilaku daripada opini” (h.29).
64
III.2.1.2 Unit Analisis Pada penelitian ini, unit analisis yang digunakan adalah perusahaanperusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penulis melakukan analisis terhadap laporan keuangan seperti neraca dan laporan laba rugi.
III.2.2 Horizon Waktu Horizon waktu yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah studi Komparatif . Studi kompartif merupakan kombinasi antara studi Cross Sectional dengan studi Time Series. Dimana studi Cross Sectional merupakan tipe studi satu tahap yang datanya berupa beberapa subjek pada waktu tertentu. Sedangkan studi Time Series lebih menekankan pada data dalam rentetan waktu. Dalam penelitian ini horizon waktunya yaitu dari periode 2004-2008.
III.2.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2007) variabel penelitian adalah Suatu penjelasan yang diberikan terhadap suatu variabel sehingga dapat diamati dan diukur. Sedangkan variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Indikator variabel sering disebut dengan suatu “konstruksi” dari suatu instrumen, yang dalam membuatnya diperlukan berbagai konsep dan teori serta hasil penelitian yang memadai. Dalam operasional variabel penelitian ini, akan dilihat berapa nilai dari Return on Asset (ROA) dan Economic Value Added (EVA), dimana hasil dari ROA merupakan persentase dan nilai dari EVA dapat berupa nilai positif maupun negatif. Persentase ROA yang besar menunjukkan bahwa tingkat 65
pengembalian atas aktiva yang dihasilkan oleh perusahaan besar, dan sebaliknya persentase ROA yang kecil menunjukkan bahwa tingkat pengembalian atas aktiva yang dihasilkan oleh perusahaan kecil. Sedangkan pada EVA, nilai positif menunjukkan adanya penciptaan nilai atau tingkat pengembalian yang diminta oleh investor atas investasi yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal, sesuai dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan atau meningkatkan kemakmuran pemodal. Nilai EVA negatif menunjukkan tidak adanya nilai tambah atau nilai perusahaan berkurang sebagai akibat dari tingkat pengembalian yang dihasilkan lebih rendah daripada tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor. Operasional variabel penelitian dalam penelitian ini terdiri dari: •
ROA adalah analisis profitabilitas dengan menghubungkan laba bersih (pendapatan bersih) yang dilaporkan terhadap total aktiva di neraca. Dapat di rumuskan: ROA = Net Profit After Taxes Total Assets
•
EVA (Economic Value Added) Langkah-langkah menghitung EVA menurut Widayanto (1993) adalah sebagai berikut: o Beban Modal Hutang (Kd) Menurut Weston sebagaimana yang diterjemahkan oleh Jaka, W. dan Kirbrandoko (2002) menyatakan bahwa “Biaya hutang
66
setelah pajak adalah biaya yang digunakan untuk menghitung biaya rata-rata tertimbang dari modal. Biaya hutang ini terkait dengan hutang baru yang telah diperhitungkan dampak penghematan pajak akibat adanya beban bunga” (p.106) Rumus: Kd = Kb (1-T) Keterangan : Kb : Suku Bunga = Beban Bunga / Jumlah hutang jangka panjang T : Pajak perusahaan, ditentukan 30% o Biaya Modal Saham (Ke) Metode dalam perhitungan biaya modal saham dengan menggunakan metode CAPM / Capital Asset Pricing Method. Rumus yang digunakan adalah: Ke = Rf + β (Rm – Rf) Keterangan : Rf : Tingkat Bunga Bebas Resiko β : Beta Koreksi Rm : Tingkat Pengembalian Pasar o Stuktur Modal Rumus : Komposisi Hutang = Hutang jangka panjang / Jumlah Saham Komposisi Modal Saham = (1 – Komposisi Hutang) Keterangan : 67
Jumlah Saham adalah penjumlahan dari hutang jangka panjang ditambah modal saham. o WACC (Weighted Average Cost of Capital) Rumus : WACC = (Komposisi Hutang x Kd ) + ( Komposisi Modal Saham x Ke) o EVA Rumus : EVA = Laba sebelum pajak + Beban bunga – Beban pajak – Ongkos Modal tertimbang Keterangan : Ongkos Modal Tertimbang = WACC x Jumlah saham (h.53)
III.2.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian Menurut Nur Indriantoro (2003) “Sumber data penelitian dibedakan menjadi dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder” (h.146). Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data tersebut diperoleh dari database BEI di website http://www.idx.co.id/. Peneliti juga memperoleh data-
68
data kain yang dibutuhkan melalui studi kepustakaan di perpustakaan Universitas Bina Nusantara.
III.2.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui penelitian kepustakaan (Library Research Method). Data yang diambil merupakan data sekunder yang berasal dari peristiwaperistiwa yang bersifat empiris, yang berupa: a. Studi literatur dan artikel yang diperoleh baik dari jurnal-jurnal, kepustakaan maupun internet. b. Data laporan keuangan yang diambil dari database Bursa Efek Indonesia yang telah disediakan oleh perpustakaan Universitas Bina Nusantara yang berupa laporan-laporan keuangan tahunan periode 2004-2008 ataupun dari database situs resmi Bursa Efek Indonesia untuk informasi harga saham. c. Data suku bunga yang diambil dari database Bank Indonesia melalui situs resmi Bank Indonesia.
III.2.6 Teknik Pengambilan Sampel Menurut Sigiyono (2007) populasi adalah “Wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang memiliki kualitas dan karakeristik tertentu yang ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
mempelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” (h.72).
69
Dalam penelitian ini, populasinya adalah perusahaan makanan dan minuman yang termasuk dalam industri barang konsumsi dalam pengelompokan di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 15 perusahaan. Sampel pada penelitian ini diambil secara purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel non probabilistik yang dilakukan dengan pertimbangan tertentu yang sesuai dengan tujuan peneliti. Sampel-sampel yang dipakai di penelitian ini harus memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Perusahaan termasuk dalam pengelompokan industri di Bursa Efek Indonesia (BEI). b. Tersedia laporan keuangan untuk tahun 2004 sampai tahun 2008.
III.2.7 Metode Analisis Metode analisis yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode analisis kualitatif yang menginterprestasikan dan menganalisis hasil dari perhitungan metode EVA. Dimana nilai EVA bisa positif maupun negatif yang menunjukkan apakah perusahaan dapat menciptakan nilai (value creation)/ bahwa tingkat biaya modal ataupun tingkat pengembalian yang diminta investor atas investasi yang dilakukan. Atau malah penghancuran nilai (value destruction) bahwa nilai perusahaan berkurang sebagai akibat dari tingkat pengembalian yang dihasilkan lebih rendah daripada tingkat pengembalian yang dituntut oleh investor. Kemudian hasil dari perhitungan EVA dibandingkan dengan hasil perhitungan ROA untuk menilai kinerja keuangan perusahaan.
70
III.2.8 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Rancangan implikasi hasil penelitian menjelaskan mengenai hasil analisis peneliti, yaitu melihat nilai EVA pada perusahaan-perusahaan makanan dan minumam. EVA yang positif menunjukkan bahwa tingkat pengembalian yang dihasilkan perusahaan lebih tinggi daripada tingkat biaya atau tingkat pengembalian yang dituntut investor keadaan ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu menciptakan nilai (creat value). Semakin positif EVAnya berarti semakin bagus pula kinerja perusahaan itu dan menandakan bahwa manajemen telah menjalankan tugasnya dengan baik. Sebaliknya, nilai EVA yang negatif menunjukkan bahwa tidak terjadi proses nilai tambah dalam perusahaan menandakan laba yang ada tidak bisa memenuhi harapan para investor. Nilai perusahaan berkurang (destroy value) akibat tingkat pengembalian yang dihasilkan lebih rendah daripada tingkat pengembalian yang dituntut investor. Demikian juga dengan hasil ROA, ROA yang tinggi dapat mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola aset-asetnya untuk menghasilkan laba. Hal ini akan menjadi informasi positif bagi para pemegang saham, begitu juga sebaliknya, ROA yang rendah akan menjadi informasi yang negatif bagi para pemegang saham sehingga mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dalam memilih sekuritas.
71