BAB III OBJEK PENELITIAN
III. 1 Objek Penelitian III. 1. 1. Sejarah Singkat PT Global Terminal Marunda yang selanjutnya disebut PT GTM merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa transportasi dan penyimpanan peti kemas. Perusahaan ini memiliki kegiatan utama yaitu melakukan kegiatan penyimpanan peti kemas di depot milik PT GTM dan memberikan jasa sesuai perjanjian yang sudah disetujui. PT GTM melakukan sebagian besar operasinya untuk memenuhi kebutuhan PT GPI Group. Sejak didirikan pada tahun 1993 hingga saat ini, PT GTM berlokasi di Jl. Ujung Pandang Blok B II KBN Marunda, Jakarta 14120 baik sebagai pusat kegiatan administrasi maupun kegiatan operasionalnya. Saat ini, PT GTM mempekerjakan kurang lebih 140 orang pegawai. PT GTM didirikan sebagai jasa tambahan dari PT GPI Group yang mayoritas usahanya bergerak dalam bidang pelayaran, sehingga peti kemas milik pelayaran yang sebelumnya diletakkan di depot milik perusahaan lain dapat dikelola oleh grup perusahaan sendiri. Kegiatan operasional utama dari PT GTM adalah memberikan jasa transportasi dan penyimpanan peti kemas. 36
Misi Perusahaan •
First class services
•
First class facilities
•
First class management
III. 1. 2. Bidang Usaha PT GTM bergerak di bidang jasa transportasi dan penyimpanan peti kemas III. 1. 3. Produk-Produk / Jasa III. 1. 3. 1 Container Yard Container Yard merupakan jasa utama yang disediakan oleh PT GTM. Dalam jasa ini, PT GTM menyewakan tempat penyimpanan untuk peti kemas yang masih menunggu waktu untuk proses pemindahan selanjutnya. Untuk mendukung jasa ini, PT GTM memiliki beberapa sarana pendukung: •
4 unit side loader merk Kalmar
•
2 unit foklift merk Hyster dengan kapasitas masing – masing seberat 7.5ton Selain penyimpanan untuk peti kemas standar, PT GTM juga menyediakan jasa
penyimpanan untuk peti kemas reefer atau peti kemas yang dilengkapi pendingin. III. 1. 3. 2 Container Repair & Wash Selain sebagai tempat penyimpanan, PT GTM juga menyediakan jasa perbaikan untuk peti kemas yang rusak karena karat, atau alas bagian dalam peti kemas yang rusak maupun kerusakan lain yang memungkinkan untuk diperbaiki. Jasa perbaikan yang diberikan bisa berupa pengelasan, pengecatan. Untuk mendukung jasa perbaikan, setiap 37
peti kemas yang akan dititipkan terlebih dahulu dicuci seraya diperiksa adanya kerusakan. III. 1. 3. 3 Transportation Service PT GTM juga menawarkan jasa pengangkutan peti kemas. Untuk mendukung kegiatan ini, perusahaan memiliki truk beserta chasis nya. III. 1. 4. Struktur Organisasi Untuk mendukung kegiatan operasi yang penuh dengan persaingan, perusahaan membutuhkan struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi PT GTM adalah sebagai berikut: *untuk struktur organisasi yang lebih jelas, dapat dilihat pada lampiran
38
39
Struktur Organisasi Keseluruhan PT GTM
III. 2 Uraian Tanggung Jawab • General Manager / Advisor Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berkaitan dengan urusan perusahaan yang meliputi depot peti kemas, warehousing, dan transportation service. • Sekretaris Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan kesekretariatan. • Finance, Accounting, dan IT Manager o Bertanggung jawab terhadap perncanaan pendapatan dan pengeluaran biaya perusahaan. o Bertanggung jawab atas pengawasan dan pembuatan sistem / program kerja. o Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berhubungan IT serta pemeliharaan / maintenance IT. • Supervisor Accounting & Finance Melaksanakan penerimaan, penyimpanan, pengeluaran uang perusahaan, penyelesaian pajak, pengendalian anggaran, pencatatan transaksi, serta laporan keuangan berkala. • Finance Staff Bertanggung jawab atas pelaksanaan kerja didalam lingkup tugas pada departemen akuntansi dan keuangan, menjaga kestabilan cashflow, berkoordinasi dengan kepala bagian keuangan dalam memutuskan masalah keuangan perusahaan.
40
• Invoicing Bertanggung jawab atas pelaksanaan kerja didalam lingkup tugas pada departemen akuntansi dan keuangan dalam membuat tagihan sebagai sumber pendapatan perusahaan. • HRD & GA Manager Merencanakan, mengarahkan dan mengkoordinir semua aktifitas kepersonaliaan perusahan untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya manusia dan menjalankan fungsi-fungsi kepersonaliaan seperti perekrutan, kebijakan kepersonaliaan dan mengawasi berjalannya tata tertib dan peraturan perusahaan. • Koordinator General Affair Bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan rumah tangga, pengadaan sarana perusahaan, pemeliharaan, perbaikan peralatan dan sarana dilingkungan kantor serta pengurusan berbagai bentuk perijinan baik aset maupun non aset perusahaan. • Staff HRD / Personalia Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan kepersonaliaan. • Staff Purchasing Bertanggung jawab atas semua kegiatan pengadaan serta pembelian barang sesuai dengan permintaan dan PO yang sudah disetujui atasan langsung dan manajemen. • Container Yard Manager Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan equipment control dan stacking. 41
• Repair Supervisor Bertanggung jawab atas semua kegiatan operasional yang berhubungan dengan perbaikan peti kemas. • Checker Bertanggung jawab atas semua kegiatan operasional yang berhubungan dengan pelayanan dan pencarian peti kemas yang perlu diperbaiki serta membantu pelanggan untuk mencari peti kemas yang tersedia. • Trucking Manager Melaksanakan kegiatan promosi dan pemasaran kepada pelanggan serta memastikan efisiensi dan efektifitas penggunaan trucking / trailer agar tercapainya kepuasan pelanggan. • Supervisor Mechanic Bertanggung jawab atas semua kegiatan operasional yang berhubungan dengan perawatan dan perbaikan kendaraan operasional, truck, alat berat, Forklift, dan seluruh kendaraan perusahaan. • Supervisor Ekspedisi Muatan Kapal Laut & Trucking Melaksanakan kegiatan promosi dan pemasaran kepada pelanggan serta mengawasi kegiatan operasional trucking.
42
43
44
III. 3 Desain Penelitian III. 3. 1. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini, penulis mengunakan data primer yang diperoleh sendiri oleh peneliti dari perusahaan yang bersangkutan. III. 3. 2. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, penulis memperoleh informasi dengan melaksanakan langkah – langkah yang tertuang dalam metodologi penelitian.
45