BAB III OBYEK PENELITIAN
III.1. Sejarah Perkembangan Perusahaan PT Aneka Medium Garment merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang industri garment. Perusahaan ini memiliki dua kegiatan utama, yaitu memproduksi dan menjual hasil produksi. PT Aneka Medium Garment memproduksi celana jeans dengan berbagai merek, salah satunya adalah “Alexxus”. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1994, dengan akta notaris R.N. Sinuringga SH, No. 106 tertanggal 6 Juli 1993. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Departemen Kehakiman tanggal 11 Juli 1998 dengan Surat Keputusan Nomor M.41/HT03/05/98. Pada waktu didirikan sampai saat ini, tempat perusahaan berlokasi di jakarta, tepatnya di jalan Nusa Indah Nomor 86 - 87, Kapuk Raya 21, Jakarta Barat 11720, sebagai kegiatan produksi dan perkantorannya. Tujuan utama perusahaan adalah memberikan pelayanan yang maksimum kepada setiap pelanggan dengan berusaha memenuhi keinginan pelanggan sesuai dengan perkembangan mode, desain yang menarik, kualitas dan harga yang kompetitif. Seperti perusahaan lainnya, PT Aneka Medium Garment juga bertujuan utama untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Dalam hal ini, perusahaan tentunya juga ingin berpartisipasi dalam pembangunan Nasional dengan menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
38
Kegiatan produksi PT Aneka Medium Garment adalah memproses bahan baku menjadi barang jadi. Perusahaan ini menghasilkan produk celana jeans pria dengan delapan macam merek yang berbeda yang memiliki kualitas yang baik. Kedelapan merek tersebut adalah seperti tabel berikut ini: Tabel 3.1 Daftar merek yang dimiliki oleh PT Aneka Medium Garment NO.
Merek
1
Alexxus
2
Body Jeans
3
Rivai
4
Body Boss
5
Body Man Wear
6
Lexxus
7
Six Line
8
Zego Sport
Sumber : PT Aneka Medium Garment.
Persediaan pada PT Aneka Medium Garment yang digunakan terdiri dari: persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, persediaan barang jadi dan persediaan bahan baku penolong. Persediaan bahan baku harus dapat memenuhi kebutuhan rencana produksi, karena jika persediaan bahan baku tidak dapat dipenuhi, akan menghambat proses produksi. Keterlambatan jadwal pemenuhan produk yang dipesan oleh konsumen dapat menurunkan image perusahaan di mata masyarakat sehingga merugikan perusahaan. Dengan pengelolaan persediaan yang baik, perusahaan dapat memenuhi jadwal pesanan sesuai dengan target waktu. 39
Setelah kegiatan produksi selesai dilaksanakan, selanjutnya perusahaan akan melakukan kegiatan penjualan dari barang yang diproduksi. III.2. Visi dan Misi PT Aneka Medium Garment Visi Perusahaan Visi dari PT Aneka Medium Garment adalah menjadi perusahaan industri garment yang terdepan dalam memproduksi celana jeans pria.
Misi Perusahaan Misi dari PT Aneka Medium Garment adalah menghasilkan sebuah produk celana jeans pria yang berkualitas dengan model yang menarik serta harga yang sesuai.
III.3. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas III.3.1. Struktur Organisasi Struktur
Organisasi
adalah
suatu
sistem
yang
mengatur
dan
mengkoordinasi pembagian tugas dan wewenang dalam suatu rangkaiaan aktivitas untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan seiring kemajuan dan perkembangan suatu perusahaan diperlukan adanya suatu sistem yang dapat mengatur pembagian kerja atau spesialisasi dan koordinasi agar kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Struktur organisasi dapat dipandang sebagai suatu susunan dan hubungan antara bagian komponen dan posisi dalam perusahaan. Struktur organisasi formal sering digambarkan dalam bentuk bagan organisasi.
40
Struktur organisasi merupakan pola otoritas dan tanggung jawab yang terdapat dalam perusahaan. Struktur organisasi yang baik harus memperlihatkan dengan jelas uraiaan tugas (job description) termasuk didalamnya rincian tugas, wewenang, hubungan kerja, tanggung jawab masing-masing departemen, dan fungsi-fungsi yang ada di dalam suatu perusahaan. Bentuk struktur organisasi harus disesuaikan dengan jenis usaha, besarnya perusahaan, kepentingan, serta aktifitas yang dilakukan perusahaan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merancang suatu struktur organisasi yang baik, adalah sebagai berikut: 1. Mempertimbangkan tujuan struktur perusahaan yang telah ditentukan. 2. Aktivitas atau kegiatan utama perusahaan. 3. Sistem pengendalian intern perusahaan. 4. Arus komunikasi vertikal yang efisien. 5. Desentralisasi pengambilan keputusan. 6. Pendelegasian wewenang dan kesatuan komando di mana satu karyawan hanya menerima dan bertanggung jawab kepada seorang atasan saja. 7. Fleksibilitas penyesuaian dengan perkembangan organisasi di masa yang akan datang.
41
Gambar 3.1 Bagan Organisasi PT Aneka Medium Garment Dewan Komisaris
Direktur
Personalia
Manajer Pemasaran
Manajer Produksi
Manajer Finance & Acc
Kabag Penggajian
Kabag Penjualan
Kabag Gudang
Kabag Keuangan
Kabag HRD
Kabag Pengiriman
Kabag Produksi
Kabag Akuntansi
Pembelian
Kabag Bengkel Kabag R&D
Sumber : PT Aneka Medium Garment.
42
III.3.2. Uraian Tugas Adapun uraiaan tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing bagian adalah sebagai berikut: a. Dewan Komisaris Tugas Dewan Komisaris adalah: 1. Menetapkan kebijaksanaan perusahaan. 2. Memonitor perkembangan perusahaan. 3. Mencari dana bagi perusahaan. 4. Mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham. 5. Melakukan pengawasan terhadap pengurus persero. 6. Mempunyai hak memberhentikan dan mengangkat Direktur melalui sidang tahunan. 7. Meminta pertanggungjawaban Direktur perusahaan tentang kegiatan perusahaan
b. Direktur Direktur adalah pimpinan pelaksanaan tertinggi dalam perusahaan bertugas melaksanakan segala aktivitas sesuai dengan kebijaksanaan, rencana, dan sasaran yang telah ditetapkan. Tugasnya adalah: 1. Merumuskan rencana dan sasaran aktivitas operasional perusahaan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. 2. Merumuskan dan menetapkan arah, strategi, kebijaksanaan dan aktivitas yang lain yang akan dilaksanakan oleh perusahaan.
43
3. Mengarahkan dan menetapkan pembagian kerja, tanggung jawab, dan wewenang yang akan dan harus dilaksanakan oleh para manajer di masing-masing departemen. 4. Mewakili perusahaan dalam hubungan dengan pihak luar. 5. Mengangkat dan memberhentikan para manajer. 6. Menerima laporan hasil kerja dari masing-masing manajer. 7. Mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan perusahaan kepada RUPS. 8. Menandatangani pembayaran cek dan giro untuk supplier.
c. Personalia Tugas Personalia adalah: 1. Mengelola
bidang
administrasi
personalia
termasuk
penerimaan
karyawan, mutasi, promosi, sampai pada pemecatan karyawan. 2. Menilai prestasi kerja pegawai. 3. Mengawasi masalah absensi karyawan. 4. Memberikan pelatihan (training) yang ada memadai bagi karyawan baru ataupun karyawan yang dipindahkan ke divisi lain. 5. Menyelesaikan permasalahan yang terjadi di antara karyawan dengan perusahaan ataupun yang berhubungan dengan Departemen Tenaga Kerja. 6. Memperhatikan kebutuhan pegawai. 7. Bertangung jawab kepada Direktur mengenai hal penempatan dan pengembangan karyawan sesuai dengan prosedur dan kebijakan perusahaan.
44
d. Kepala Bagian Penggajian Kepala Bagian Penggajian mempunyai tugas-tugas: 1. Menyiapkan Laporan absensi harian untuk personalia. 2. Mencetak laporan gaji buruh dan karyawan bulanan. 3. Membuat laporan pinjaman karyawan. 4. Membuat daftar lembur karyawan.
e. Kepala Bagian HRD (Human Resource Development) Bagian yang menyediakan dan menyeleksi karyawan yang qualified.
f. Manajer Pemasaran Tugas Manajer Pemasaran adalah: 1. Merumuskan strategi dan kebijaksanaan pemasaran yang meliputi target penjualan, daftar harga, potongan harga, dan sebagainya serta menyusun program penelitian pasar. 2. Menyusun rencana penjualan secara periodik dan target penjualan yang akan dicapai. 3. Melakukan pemasaran produk-produk yang dapat dihasilkan perusahaan. 4. Menyusun hasil laporan penjualan secara menyeluruh dan bertanggung jawab kepada Direktur.
1. Kepala Bagian Penjualan a. mengatur kegiatan bagian penjulan. b. Mencari order penjualan baik di Jakarta maupun dari luar daerah.
45
c. Menjaga hubungan baik dengan para konsumen. d. Menyusun laporann penjualan secara lebih terperinci dan periodik sebagai pertanggungjawaban kepada Manajer Pemasaran. 2. Kepala Bagian Pengiriman a. Mengatur dan melaksanakan pengiriman barang sehingga dapat dikirim tepat pada waktunya dan sesuai dengan pesanan konsumen. b. Memeriksa apakah pengiriman barang telah dilengkapi dengan dokumaen-dokumen yang diperlukan, seperti surat jalan, order pembelian, faktur penjualan, dan lain-lain. c. Bertangung
jawab
kepada
manajer
pemasaran
atas
kegiatan
pengiriman barang. d. Memastikan bahwa barang yang dipesan sampai ke tujuan.
g. Manajer Produksi Tugas Manajer Produksi adalah: 1. Menetapkan rencana produksi baik dari segi kualitas maupun dari segi kuantitas. 2. Memimpin dan mengkoordinasi seluruh departemen produksi agar sesuai dengan prosedur dan kebijaksanaan yang telah ditetapkan. 3. Mengadakan pengawasan secara berkesinambungan terhadap seluruh kegiatan produksi berdasarkan rencana produksi yang telah ditetapkan. 4. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan proses produksi kepada Direktur.
46
1. Kepala Bagian Gudang Material (Ware house) a. Mencatat administrasi bahan baku di gudang b. Menerima dan mencocokkan barang yang diterima dari pemasok dengan dokumen pembelian. c. Mengawasi bahan baku yang masuk maupun yang keluar dari gudang. 2. Kepala Bagian Produksi Bertugas memimpin dan mengkoordinir kegiatan produksi, namun secara khusus bagian produksi bertanggung jawab dalam hal: a. Bertanggung jawab terhadap kelancaran produksi. b. Merencanakan kapasitas normal dari mesin-mesin produksi. c. Merencanakan kebutuhan akan jumlah dan kualifikasi tenaga kerja untuk melaksanakan produksi pada kapasitas normal. d. Bertanggung jawab atas tersedianya produk sesuai dengan permintaan. e. Melakukan permintaan bahan baku pada bagian gudang, untuk memproduksi yang rutin dapat dilakukan secara lisan. f. Melaksanakan kegiatan produksi sedemikian rupa sehingga sesuai dengan spesifikasi pesanan baik secara kualitas maupun kuantitas dan penyelesaian produksi tepat waktu. g. Melaporkan kegiatan produksi dan bertanggung jawab kepada Manajer Produksi. 3. Kepala Bagian Barang Jadi (Finish Goods) 1. Memelihara ketertiban dan kerapian administrasi gudang barang jadi. 2. Melakukan pemeriksaan terhadap saldo barang jadi.
47
3. Mencatat keluar masuknya barang jadi dan melaporkan ke bagian akuntansi. 4. Kepala Bagian Bengkel Bertugas mengawasi dan mengecek semua mesin-mesin produksi termasuk pemeliharaan dan perbaikan. 5. Kepala Bagian R & D (Research & Development) Bertugas mengecek dan menganalisis kualitas terhadap bahan-bahan yang diterima, untuk memastikan apakah barang tersebut sesuai dengan mutu yang dipesan.
h.
Manajer Keuangan Dan Akuntansi 1. Menyusun rencana anggaran keuangan perusahaan. 2. Menganalisis laporan keuangan secara periodik. 3. Bertanggung jawab penuh atas pengolahan keuangan perusahaan. 4. Bertanggung jawab atas masalah keuangan kepada Direktur.
1. Kepala Bagian Keuangan Tugas Kepala Bagian Keuangan: a. Mengadakan
perencanaan
keuangan
dengan
memperhatikan
sumber-sumber dan penggunaan dana yang ada agar dapat menambah laba serta memperlancar jalannya operasi perusahaan. b. Mengawasi prosedur pengeluaran dan penerimaan uang. c. Membuat anggaran tahunan perusahaan. d. Bertanggung jawab kepada manajer keuangan.
48
e. Mengatur para collector untuk menagih ke langganan yang sudah jatuh tempo. 2.
Kepala Bagian Akuntansi Tugas Kepala Bagian Akuntansi: a. Mengkoordinasi aktivitas pembukuan terhadap semua transaksi perusahaan. b. Menyiapkan dan Menganalisis laporan keuangan yang termasuk didalamnya neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas secara periodik. c. Melakukan pengarsipan dokumen atas seluruh transaksi perusahaan. d. Meneliti dan memeriksa laporan keuangan sebelum diserahkan kepada manajer keuangan untuk diperiksa lebih lanjut.
i. Pembelian Bagian
ini
bertugas
membeli
berbagai
kebutuhan
bahan
untuk
memperlancar proses produksi. Tugas Bagian Pembelian adalah: 1. Melakukan pembelian sesuai dengan mutu, kualitas dan jadwal yang telah ditetapkan untuk membantu kelancaran proses produksi dan agar tidak terlalu menumpuk digudang (overstock). 2. Mengatur jadwal pembelian barang berdasarkan urutan kebutuhan yang paling mendesak. 3. Ikut serta memeriksa bahwa pesanan pembelian telah dikirimkan sesuai dengan pesanan pembelian yang dilakukan.
49
4. Menyusun laporan pembelian secara periodik kepada Direktur untuk dipertanggungjawabkan. 5. Menyeleksi
pemasok
dan
menandatangani
dokumen-dokumen
pembelian. 6. Menjaga hubungan baik dengan para pemasok.
III.4. Sumber Daya PT Aneka Medium Garment Sumber daya yang dimiliki oleh PT Aneka Medium Garment hingga saat ini, adalah : 1. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan asset yang paling penting dalam perusahaan karena tanpa adanya sumber daya manusia, perusahaan tidak bisa melakukan kegiatan operasionalnya. Jumlah karyawan pada PT Aneka Medium Garment adalah kurang lebih seratus karyawan. Masing-masing Karyawan memiliki keterampilan yang berbeda-beda, seperti: a.
Bagian pemasaran yang berhubungan langsung dengan pelanggan mempunyai keterampilan dalam mempromosikan dan memasarkan produk-produk serta pelayanan kepada pelanggan.
b.
Bagian produksi memiliki keterampilan untuk menghasilkan produkproduk yang baru yang akan ditawarkan kepada pelanggan.
2.
Sumber Daya Teknologi Teknologi merupakan salah satu sumber daya yang penting setelah sumber daya manusia. Dikatakan penting karena teknologi selain memberikan dampak yang baik bagi perkembangan usaha perusahaan juga sangat dibutuhkan
50
perusahaan dalam mengikuti perkembangan teknologi dunia agar mampu bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis. Teknologi diperlukan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan. PT Aneka Medium Garment dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya memanfaatkan teknologiteknologi sebagai berikut: a. Komputer PT Aneka Medium Garment memiliki 5 unit komputer. Masing-masing komputer
dihubungkan
melalui
jaringan
client
server
yang
memungkinkan terjadinya transfer data antar komputer yang dapat diakses secara langsung oleh setiap bagian. b. Modem PT Aneka Medium Garment memiliki lima buah modem. Masing-masing modem ini dipasang pada satu unit komputer. Modem pada perusahaan digunakan untuk
menghubungkan komputer dengan saluran telepon
sehingga dapat terkoneksi ke internet. c. Printer PT Aneka Medium Garment memiliki 2 buah printer. Kedua printer tersebut digunakan untuk mencetak data-data perusahaan, misalnya laporan keuangan. d. Scanner PT. Aneka Medium Garment memiliki sebuah scanner yang digunakan untuk mendesain produk baru.
51
e. Faksimili PT Aneka Medium Garment memiliki 2 buah faksimili. Faksimili digunakan oleh perusahaan untuk berkomunikasi dengan pelanggan dan rekanan bisnis. Dengan cara bertukar data melalui teknologi faksimili. f. Telepon PT Aneka Medium Garment memiliki 3 line telepon. Selain sebagiannya digunakan untuk faksimili, sisa line telepon tersebut digunakan untuk berkomunikasi dengan pelanggan dan rekan bisnis dari perusahaan. g. Mesin jahit yang sudah menggunakan teknologi komputer, PT Aneka Medium Garment memiliki 8 set mesin jahit yang dilengkapi sistem komputer. Mesin jahit tersebut digunakan meningkatkan jumlah produksi dan mengefesiensikan waktu produksi menjadi lebih cepat. 3. Sumber Keuangan Sejak perusahaan ini berjalan sampai sekarang posisi keuangan perusahaan terlihat stabil. Omset yang dihasilkan oleh perusahaan cukup besar. Hal ini didukung oleh pangsa pasar yang cukup besar terutama di wilayah Jakarta khususnya. Karena semakin bertambahnya pelanggan yang membutuhkan produk dan layanan perusahaan, PT Aneka Medium Garment mengalami kenaikan laba dari tahun ke tahun sehingga dapat digunakan sebagai tambahan modal perusahaan untuk terus mengembangkan bidang usahanya agar posisi perusahaan tidak berada dibawah para pesaingannya, terutama pendatang baru yang menciptakan inovasi-inovasi baru. Sedangkan dilihat dari teknologi yang digunakan oleh PT Aneka Medium Garment dapat disimpulkan bahwa perusahaan mengeluarkan modal yang cukup besar, namun itu tidak terbuang
52
sia-sia karena teknologi-teknologi yang digunakan oleh PT Aneka Medium Garment turut mendukung perkembangan perusahaan.
III.5. Supplier PT Aneka Medium Garment Pada dasarnya setiap kegiatan produksi perusahaan didukung oleh para pemasok. Para pemasok memberikan dukungan dalam bentuk bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam proses produksi agar menghasilkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan permintaan pelanggan. PT Aneka Medium Garment dalam memproduksi celana jeans selalu memperhatikan kualitas dari bahan baku yang dipakai untuk produksi. Oleh karena itu perusahaan selalu menggunakan bahan baku yang mempunyai kualitas yang baik dari para supplier sehingga pelanggan tidak kecewa. PT Aneka Medium Garment selalu menjalin kerjasama dan menjaga hubungan yang baik dengan para pemasoknya hingga saat ini. Dengan demikian perusahaan tidak terlalu mengalami masalah dalam memperoleh bahan baku yang diperlukan sesuai dengan standart perusahaan. Selain itu perusahaan juga bisa dengan mudah mengatasi permintaan dari konsumen. Keunggulan
kompetitif
yang
dimiliki
perusahaan
saat
ini
adalah
menggunakan image nama-nama branded didalam produknya, dimana hal ini belum tentu dimiliki oleh perusahaan pesaing. Beberapa supplier PT Aneka Medium Garment hingga saat ini, adalah: 1. PT Sungai Gemilang Londree, sebagai supplier pencucian celana Jeans, 2. PT LEO Intan, sebagai supplier kain saten, 3. PT Garido Kharisma, sebagai supplier bahan baku .
53
III.6. Pemasaran Produk PT Aneka Medium Garment Salah satu hal yang penting dan harus diperhatikan oleh perusahaan adalah kemudahan para pelanggan dan konsumen dalam memperoleh produk perusahaan. Untuk itu perusahaan harus mempunyai lokasi yang strategis yang mudah dijangkau oleh para pelanggan dan konsumennya. Dalam rangka memperluas pangsa pasar dan menjangkau konsumenkonsumen baru untuk memperoleh tingkat laba yang lebih tinggi, PT Aneka Medium Garment menerapkan jaringan pemasaran yang bersifat global. Dengan demikian konsumen tidak perlu lagi harus melewati beberapa tahapan dalam memperoleh produk perusahaan misalnya melalui perantara atau distributor (toko atau outlet). Dalam hal ini perusahaan diharapkan dapat dengan mudah memasarkan produkproduk celana jeans ke wilayah yang baru atau wilayah yang selama ini belum dilayani perusahaan. PT Aneka Medium Garment memasarkan produknya ke berbagai lokasi yaitu: 1. Jakarta, misalnya: a. Jakarta Pusat
: Tanah Abang, Pasar Pagi.
b. Jakarta Selatan
: Cempaka Putih, Blok M.
2. Diluar Jakarta seperti di Bandung : The Big Price Card, Rumah Mode, dan Factory Outlet maupun Boutique lainnya. 3. Sebagian pulau Jawa dan Sumatera. Berdasarkan data yang di terima dari perusahaan, kekuatan pemasaran celana jeans pada tahun 2008 adalah seperti pada tabel berikut:
54
Tabel 3.2 Kekuatan pemasaran PT Aneka Medium Garment di Jakarta Lokasi
Kekuatan pemasaran / tahun (potong)
Tanah Abang
270.000
Pasar Pagi
120.000
Blok M
50.000
Cempaka Putih
40.000
Lain-lain
20.000
Total
500.000
Sumber: PT Aneka Medium Garment, 2008
Penjualan di jakarta seperti Tanah Abang, Pasar Pagi, Blok M dan Cempaka Putih menjadi penjualan yang paling banyak dibandingkan daerah lainnya. Ini membuktikan bahwa produk celana jeans PT Aneka Medium Garment telah dikenal oleh masyarakat luas khususnya di Jakarta berkat produknya yang mempunyai kualitas yang bagus dan nama baik didalam menjalankan usahanya. PT Aneka Medium Garment didalam memproduksi celana jeans selalu menjaga kualitas dari produknya. Semua jalur di mulai dari cutting hingga finishing selalu dilakukan pengawasan yang ketat, sehingga menghasilkan sebuah produk yang memuaskan untuk para pelanggan dan konsumen yang membeli produknya. PT Aneka Medium Garment merasa puas karena biaya yang dikeluarkan sebanding dengan produk yang mereka hasilkan sehingga para pelanggan dan konsumen juga ikut merasa puas dan tidak merasa kecewa atas produk perusahaan. Dengan begitu, nama baik dan citra perusahaan PT Aneka Medium Garment akan 55
semakin meningkat. Walaupun demikian perusahaan harus tetap wasapada terhadap ancaman dari adanya beberapa pesaing yang bergerak di bidang yang sama seperti PT Cipta Teras Busana: produk jeans dengan merek Edwin, PT Teddy Garmindo: produk jeans dengan merek Hugo Sport dan Ice Jeans. Selain itu PT Aneka Medium Garment juga harus selalu tetap waspada terhadap beberapa pendatang baru yang muncul walaupun hanya perusahaan kecil dengan segmentasi kelas bawah dimana citra perusahaan belum terlalu baik dimata masyarakat, karena kualitas dan model yang kurang begitu bagus serta cenderung mengikuti mode-mode dari produk kelas diatasnya.
III.7. Kegiatan Produksi PT Aneka Medium Garment Kegiatan produksi adalah kegiatan yang paling penting dalam sebuah perusahaan manufaktur karena tanpa adanya kegiatan produksi maka perusahaan tidak akan berjalan. PT Aneka Medium Garment adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha produksi celana jeans. Bahan baku utama yang digunakan oleh perusahaan dalam memproduksi celana jeans adalah kain kanindotex (lokal). Selain bahan baku utama, untuk menyempurnakan produknya diperlukan bahan penolong, seperti kancing, benang, zipper, label, handtag, dan aksesoris lainnya (impor). Walaupun hasil produksinya terdiri atas berbagai jenis celana jeans, proses produksi dari semua celana jeans tersebut adalah sama. Perbedaannya hanya terletak pada warna dan ukurannya. Dalam pengoperasianya, selain memerlukan tenaga kerja, perusahaan juga menggunakan mesin-mesin utama dan mesin-mesin pendukung. Mesin-mesin utama yang dipakai adalah mesin Brother jarum satu, mesin Brother jarum dua,
56
mesin makeup, mesin untuk membuat lubang kancing, mesin obras, mesin union klim kaki, mesin pinggang, dan mesin potong listrik. Disamping itu, terdapat pula mesin-mesin pendukung seperti mesin setrika gas (boiler), mesin press, mesin untuk pasang kancing, dan mesin pasang handtag. Kegiatan produksi PT Aneka Medium Garment terbagi atas empat proses, yaitu: Cutting, Sewing, Washing, Finishing. Proses produksi dimulai dari bagian cutting. Bagian ini menerima bahan dari gudang untuk disusun. Setelah bahan dihamparkan untuk disusun menjadi satu bed (kain siap pakai) sesuai dengan kebutuhan, maka lembaran kertas-kertas berupa pola yang telah dirancang diletakkan pada bagian teratas dari susunan bahan tersebut. Setelah pola yang diinginkan selesai digambarkan diatas bahan, maka bahan tersebut akan dipotong dengan menggunakan mesin potong listrik. Setelah proses pemotongan bahan selesai, langkah selanjutnya adalah mendistribusikan bahan ke bagian penjahitan untuk proses sewing. Sewing merupakan proses menjahit, potongan-potongan bahan diterima oleh pengawas bagian penjahitan yang kemudian membagi-bagikannya kepada para penjahit untuk dijahit. Pada bagian penjahitan ini, terdapat pula kegiatan mengobras, menjahit, memasang kancing, zipper, label serta komponen bahan jahitan lainnya sehingga membentuk pakaiaan jadi dalam bentuk celana. Kemudian celana tersebut dikirim ke laundry untuk dicuci sesuai warna pesanan. Washing adalah proses mencuci celana yang telah selesai dijahit sesuai warna pesanan. Pihak laundry akan mengirim kembali celana yang telah dicuci dan celana tersebut akan dibawa ke bagian penyelesaian untuk dilakukan proses finishing.
57
Finishing merupakan proses produksi terakhir yang melakukan kegiatan seperti: membersihkan benang-benang jahitan dan obrasan yang tertinggal, penyetrikaan celana dan kemudian dilipat, pemasangan handtag dan aksesoris lainnya, pemasukan celana ke dalam kantong plastik bening (polybag), pengepakan (packing). Gambar 3.2 Proses Produksi pada PT Aneka Medium Garment
Bahan Baku (Jeans Paint)
Cutting (Proses pemotongan)
Sewing (Proses penjahitan)
Washing (Proses pencucian pewarnaan)
Finishing
Packing (Pengepakan)
58
Keterangan: Proses kerja yang dilakukan di dalam PT Aneka Medium Garment Proses kerja yang dilakukan di luar PT Aneka Medium Garment PT Aneka Medium Garment memiliki 3 jenis produksi barang, yaitu: 1. Produksi celana berbahan Jeans, merupakan produksi utama dari perusahaan. Dengan beberapa komposisi bahan berupa kain kanvas, Tuil, ring. Sehingga bentuk fisiknya ada yang kaku dan lembut. 2. Produksi celana berbahan Katun, merupakan produk barang pengganti atau subsitusi dari celana jeans, dengan komposisi bahan berupa katun 100 %. Produksi diluar PT Aneka Medium Garment. 3. Produksi celana berbahan rayon, wol, katun, merupakan produksi barang pengganti atau subsitusi dari celana jeans, dengan produksi diluar PT Aneka Medium Garment. Segmental untuk para konsumen yang kerja di kantor atau yang bersifat resmi. Berdasarkan data yang di terima dari perusahaan, tingkat produksi celana jeans pada tahun 2008 adalah seperti pada tabel berikut:
59
Tabel 3.3 Perincian produksi celana jeans PT Aneka Medium Garment No.
Merek
Produksi celana / tahun (potong)
1
Alexxus
40.000
2
Body Jeans
25.000
3
Rivai
25.000
4
Body Boss
120.000
5
Body Man Wear
200.000
6
Lexxus
20.000
7
Six Line
50.000
8
Zego Sport
20.000
Sumber: PT Aneka Medium Garment, 2008
III.8. Prosedur Operasional Pengelolaan Persediaan Barang Jadi pada PT Aneka Medium Garment Metode pencatatan yang diterapkan oleh PT Aneka Medium Garment adalah metode perpetual karena setiap terjadi transaksi dilakukan pencatatan pada kartu persediaan sehingga memudahkan perusahaan dalam memeriksa persediaan. Sedangkan metode penilaiaan persediaan yang digunakan perusahaan adalah metode FIFO (First In First Out). Berikut ini diuraikan prosedur pengelolaan persediaan barang jadi pada PT Aneka Medium Garment: 1. Prosedur Penerimaan Persediaan Barang Jadi
60
a. Bahan baku yang telah selesai di produksi menjadi barang jadi, dikirimkan oleh bagian produksi beserta laporan produk selesai yang telah diotorisasi oleh pejabat berwenang ke bagian penerimaan barang. b. Bagian penerimaan mencocokkan jumlah, merek, dan jenis bahan pada laporan produk selesai dengan barang fisik. Bagian penerimaan juga memeriksa kualitas barang. c. Setelah memeriksa, bagian penerimaan membuat laporan penerimaan barang sebanyak tiga rangkap. Rangkap pertama diberikan kepada bagian produksi, rangkap kedua dikirimkan ke bagian accounting dan rangkap ketiga sebagai arsip bagian penerimaan. 2. Prosedur Penyimpanan Persediaan Barang Jadi a. Barang yang telah selesai diperiksa dan telah dibuat laporan penerimaan barang, disimpan di dalam gudang persediaan barang jadi. b. Petugas
gudang
menyimpan
persediaan
di
dalam
gudang
dan
menempatkannya sesuai dengan tipe dan jenis celana agar mudah dicari. c. Petugas gudang mencatat seluruh barang yang diterima kedalam kartu gudang. 3. Prosedur Pemeriksaan fisik persediaan barang jadi a. Pemeriksaan fisik barang dilakukan oleh bagian accounting. Pemeriksaan fisik ini dilakukan secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dan tanpa persetujuan dari bagian gudang. b. Bagian accounting memeriksa dan membandingkan jumlah persediaan fisik dengan kartu gudang dan kartu persediaan apakah telah sesuai.
61
c. Jika tidak sesuai maka bagian accounting melakukan penelusuran pencarian selisih persediaan tersebut. d. Setelah itu bagian accounting membuat laporan hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan. 4. Prosedur pengeluaran persediaan Barang Jadi a. Bagian penjualan setelah menerima surat order dari pelanggan, mengecek kartu stok apakah barang masih tersedia. Jika masih tersedia maka bagian penjualan membuat Sales Order (SO) rangkap empat. Rangkap pertama diserahkan ke bagian gudang, rangkap kedua dikirimkan kebagian akuntansi, rangkap ketiga diserahkan ke pelanggan dan rangkap terakhir disimpan oleh bagian penjualan sebagai arsip. Bagian penjualan juga membuat Delivery Order (DO) sebanyak empat rangkap untuk diberikan ke bagian pengiriman. b. Bagian gudang yang telah menerima SO, segera menyiapkan barang dan menyerahkannya ke bagian pengiriman. Kemudian SO tersebut dicatat dalam kartu gudang setelah itu diserahkan ke bagian keuangan. c. Setelah menerima SO dari bagian gudang, bagian keuangan membuat faktur empat rangkap. Rangkap pertama untuk menagih kepada pelanggan, jika sudah lunas maka diserahkan kepada pelanggan. Rangkap kedua diserahkan kebagian akuntansi, rangkap ketiga ke bagian penjualan, dan rangkap terakhir disimpan oleh bagian keuangan sebagai arsip. d. Bagian pengiriman menerima DO sebanyak empat rangkap dari bagian penjualan dan faktur untuk pelanggan yang telah dibuat oleh bagian keuangan. Setelah itu bagian pengiriman mencocokkan barang yang dimuat
62
dengan surat jalan yang diterima. Jika sama, maka bagian pengiriman segera mengirimkannya ke pelanggan dan meminta pelanggan untuk menandatangani surat jalan empat rangkap tersebut sebagai bukti bahwa barang telah diterima. Setelah Surat jalan ditandatangani, rangkap pertama diberikan kepada pelanggan beserta faktur dari bagian keuangan, rangkap kedua untuk bagian keuangan, rangkap ketiga untuk arsip bagian penjualan dan rangkap keempat untuk arsip bagian pengiriman. e. Bagian
akuntansi
yang
telah
menerima
faktur
rangkap
kedua,
mencocokkannya dengan SO rangkap kedua dari bagian penjualan. Jika telah sesuai maka bagian akuntansi akan melakukan pencatatan transaksi penjualan kedalam jurnal penjualan dan kartu piutang.
63