BAB III TINJAUAN PERUSAHAAN
3.1 Profil Perusahaan PT. Bio Farma (Persero) adalah salah satu Perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan yang pada beberapa puluh tahun lalu telah menetapkan untuk ikut serta dalam pencegahan penyakit menular khususnya di Indonesia dan umumnya di Dunia. Perusahaan ini memproduksi vaksin, serum dan antisera sebagai imunnisasi untuk pencegahan dari berbagai penyakit mematikan bagi manusia. PT. Bio Farma (Persero) menyediakan kebutuhan berbagai jenis vaksin dan serum untuk pemerintah melalui Kementerian Kesehatan. Sejarah PT. Bio Farma (Persero) terbagi kedalam beberapa periode. Periode tahun 1890 – 1894 tepatnya pada 6 Agustus 1890, dikeluarkan Surat Keputusan Pemerintah
Hindia
Belanda
tentang
pendirian
Parc
Vaccinogene
atau
Landskoepok Inrichting di rumah sakit tentara Weltevreden-Batavia. Peristiwa ini merupakan tonggak sejarah awal berdirinya perusahaan Vaksin dan sera di Indonesia. Periode tahun 1895 – 1901 ditandai dengan semakin meningkatnya kegiatan produksi, lembaga ini berubah menjadi Parc Vaccinogen Instituut Pasteur. Periode tahun 1902 – 1941. Setelah tahun 1923, lembaga ini menempati gedung di Jalan Pasteur, nomor 28 Bandung dan kembali mengubah namanya menjadi Landskoepok Inrichting en Instituut Pasteur. Pada tahun 1924 - 1942 lembaga ini dipimpin oleh L. Otten. Periode tahun 1942 – 1945 tepatnya pada saat
31
32
Jepang berkuasa, nama lembaga ini diubah menjadi Bandung Boeki Kenkyushoo dan kegiatannya dipusatkan di Gedung Cacar dan Lembaga Pasteur Bandung yang dipimpin Kikuo Kurauchi. Pada periode tahun 1946 – 1949, Kegiatan lembaga ini berpindah ke Klaten, selama Bandung di duduki Belanda, sehingga Bandung Boeki Kenkyushoo kembali berganti nama menjadi Landskoepok Inrichting en Instituut Pasteur. Pada periode ini lembaga dipimpin oleh R. M Sardjito (1945 – 1946) dan beliau merupakan orang Indonesia pertama yang memimpin lembaga ini. Periode tahun 1950 – 1954, Gedung Cacar dan Lembaga Pasteur di Bandung kembali menjadi tempat berlokasinya kegiatan produksi vaksin dan sera. Pada periode 1955 – 1960, seiring dengan terjadinya nasionalisasi berbagai Belanda, pemerintah Indonesia pada saat itu mengubah Landskoepok Inrichting en Instituut Pasteur menjadi Perusahaan Negara Pasteur. Periode tahun 1961 – 1977, melalui Peraturan Pemerintah No. 80 tahun 1961 (Lembaran Negara Tahun 1961 No. 101), Perusahaan Negara Pasteur berubah menjadi Perusahaan Negara Bio Farma. Pada periode tahun 1978 – 1996, setelah melalui dan penilaian, bentuk badan usaha Bio Farma resmi menjadi Perusahaan Umum Bio Farma dengan Peraturan Pemerintah RI No. 26 tahun 1978. Periode itu Prof.Dr.Konosuke Fukai telah mengawali upaya transfer teknologi produksi Vaksin Polio dan Campak. Setelah hampir dua puluh tahun berstatus sebagai Perum, melalui Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1997 perusahaan berubah menjadi Perseroan Terbatas
33
(PT) yang selanjutnya dikenal dengan PT. Bio Farma (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia.
3.2 Visi Organisasi Menjadi produsen vaksin dan antisera yang berdaya saing global.
3.3 Misi Organisasi
Memproduksi, memasarkan dan mendistribusikan vaksin dan antisera yang berkualitas internasional untuk kebutuhan Pemerintah, swasta nasional, dan internasional.
Mengembangkan inovasi vaksin dan antisera sesuai dengan kebutuhan pasar.
Mengelola perusahaan agar tumbuh dan berkembang dengan menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan pemegang saham, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya.
3.4 Kebijakan Perusahaan 1. Berdaya Saing Global. 2. Kepuasan Pelanggan. 3. Produk Bermutu. 4. Produk Ramah Lingkungan. 5. Perbaikan Berkesinambungan. 6. Pengendalian Pencemaran.
34
7. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan. 8. Penghematan Energi dan Sumber Daya Alam. 9. Patuh Peraturan Perundingan.
3.5 Logo Perusahaan
Gambar 3.1 Logo PT. Bio Farma (Persero)
Bio Farma adalah sebuah perusahaan kelas dunia yang adaptif dalam mengantisipasi trend bisnis dan teknologi di bidang vaksin dan serum. Logo merupakan adaptasi bentuk pencitraaan dari “Crystal Protein” dan “Glicoprotein” yang merefleksikan bahwa Bio Farma adalah sebuah perusahaan di bidang vaksin dan serum. Mencitrakan ilusi pendar bintang (sparkling). Dalam hal ini pendar bintang yang dimaknai sebagai semangat dan dinamika Bio Farma yang memiliki masa depan yang cemerlang. Warna dominan HIJAU secara psikologis menyiratkan suatu nilai higienitas dan kesehatan. JINGGA dan KUNING secara terpadu menyiratkan semangat progresif dan keberanian untuk berinovasi agar selalu menjadi yang terdepan.
35
3.6 Struktur Organisasi Bio Farma dipimpin oleh Dewan Komisaris dan Dewan Direksi, yang betanggung jawab dalam menjalankan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance), aktivitas Perusahaan, strategi dan kinerja Perusahaan.
Dewan Komisaris 1. Dr. Achmad Sujudi, MHA
: Presiden Komisaris
2. Prof. Dr. Sam Soeharto, Sp.MK
: Komisaris
3. Prof. Dr. Ahmad Ramli, S.H., MH., FCB Arb
: Komisaris
4. DR. Ir. Chaizi Nasucha, MPKN
: Komisaris
5. Prof. Triono Sundoro, Ph.D
: Komisaris
Dewan Direksi 1. Drs. Iskandar, Apt., MM.
: Direktur Utama
2. Sarimuddin Sulaeman, SH., M.Hum.
: Direktur Pemasaran
3. dr. Elvyn Fajrul Jaya Saputra
: Direktur Perencanaan dan
Pengembangan 4. Drs. Mohammad Sofie A. Hasan
: Direktur Keuangan dan SDM
5. Drs. Mahendra Suhardono, Apt.
: Direktur Produksi
Untuk susunan struktur organisasi yang berkaitan dengan tempat pelaksanaan kerja praktek adalah sebagai berikut :
36
Kepala Divisi Corporate Secretary
Kepala Divisi Sistem Informasi Manajemen
Kepala Seksi Hardware
Kepala Seksi Software
Kepala Seksi Networking
Staff
Staff
Staff
Staff
Staff
Staff
Staff
Staff
Staff
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Divisi Sistem Informasi Manajemen