BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
III.1
Latar Belakang Perusahaan
III.1.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan Bumi awalnya merupakan perusahaan perhotelan dengan nama PT Bumi Modern Tbk dengan saham mayoritas dimiliki PT Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera. Perusahaan go public melalui Initial Public Offering pada tahun 1990, mencatat sahamnya di Jakarta dan Surabaya Stock Exchange, namun performanya biasa-biasa saja. Di tahun 1997 keluarga Bakrie melalui PT Bakrie Capital Indonesia mengakuisisi 58.51% saham milik
PT Asuransi Jiwa Bersama
Bumiputera 1912 (AJB Bumiputera) sejumlah 26.328.600 saham, atau setara dengan 58,51% dari total saham yang dikeluarkan oleh perseroan dan
kemudian
mengubah
bisnis
utamanya
dari
perhotelan
ke
pertambangan, terutama tambang batubara dan minyak. Tahun 2000 Bumi mengakuisisi 97,5% saham Gallo Oil Ltd, perusahaan minyak asal AS. Walaupun minyak merupakan sektor yang juga sedang naik banyak peminatnya, tidak ada perkembangan berarti yang bisa didapatkan dari akuisisi. Pada tanggal 20 September 2000, PT Bumi Modern Tbk berubah menjadi PT Bumi Resources Tbk. Nama Perusahaan berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman dan Perundangundangan Republik Indonesia No C-21041 HT.01.04-TH.2000. Titik 46
balik yang menentukan terjadi pada November 2001, saat Bumi mengakuisisi 80% saham tambang Arutmin di Kalimantan, milik BHP Minerals Exploration, Inc (anak Perusahaan BHP yang merupakan perusahaan tambang dunia asal Australia). Arutmin merupakan tambang batubara keempat terbesar di Indonesia saat itu dan dibeli dengan harga cukup murah, yakni US$149 juta. Pada bulan Oktober 2003, perusahaan mengakuisisi 100% saham PT Kaltim Prima Coal ( KPC) milik Rio Tinto (perusahaan pertambangan terbesar ketiga di dunia asal Australia) dan British Petroleum (perusahaan migas dari Inggris) seharga US$400 juta yang cukup murah. Sisa 20% saham tambang Arutmin milik PT Ekakarsa Yasakarya Indonesia pun kemudian dibeli pada April 2004. Dengan demikian, kepemilikan BUMI terhadap tambang Arutmin dan KPC pun lengkaplah sudah. Sejak itu harga saham Bumi langsung melompat dari level Rp 25an ke level Rp 800-an. Namun, di balik angka-angka penjualan dan laba yang melompat setelah akuisisi kedua tambang, ada beban utang yang cukup besar yang harus dibayar Bumi karena kedua akuisisi tersebut dibiayai dengan utang bank berbunga cukup tinggi. Tidak heran antara awal 2005 sampai dengan awal 2007 harga saham Bumi jalan di tempat. Pada Desember 2005, Bumi telah menyelesaikan divestasi saham PT Kaltim Prima Coal (KPC) berdasarkan Pasal 26 dari Coal Contract of Work (CCOW). Dengan selesainya proses divestasi, kepemilikan saham dari KPC menjadi sebagai berikut: SHL dan KCL, unit usaha perseroan, 47
masing-masing dengan 24,5%, PT Kutai Timur Energi, perusahaan pemerintah daerah, dengan 5%, dan PT Sitrade Coal, sebuah unit usaha perseroan, dengan 32,4%. Pada tahun 2006, Bumi melakukan share buy-back hingga 10% dari saham. Untuk mengurangi
beban utang, Bumi mencoba untuk
menjual saham (divestasi) tambang KPC dan Arutmin yang dimilikinya. Akhirnya, pada tanggal 2 April 2007 30% saham KPC dan Arutmin berhasil dijual ke investor strategis Tata Power Company senilai US$1.3 miliar. Divestasi ini sangat menguntungkan karena kedua tambang itu awalnya dibeli hanya dengan harga US$149 juta dan US$400 juta. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa saham Bumi terus melejit dari Rp 800 di awal 2007 menjadi Rp 6.000 di akhir tahun 2007. Per tanggal 28 Februari 2008 harga saham Bumi sudah menyentuh Rp 8.100. Pada tahun 2008, Setelah intens penawaran kompetitif, Bumi mengakuisisi Herald Resources Ltd dari Australia untuk XX $ Aus. Yang memproduksi seng dan emas yang operasi di Sumatera Utara.
III.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi : Untuk menjadi perusahaan kelas dunia yang bergerak di bidang sektor energi dan pertambangan, dan mendunia. Misi : Mengamankan bisnis yang berkelanjutan dan daya saing tinggi dalam mengantisipasi persaingan global: •
Meningkatkan laba atas investasi pemegang saham. 48
•
Meningkatkan kesejahteraan karyawan.
•
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar pertambangan.
•
Pertahankan keamanan lingkungan di sekitar pertambangan.
III.1.4 Stuktur Perusahaan Gambar III.1 Stuktur Perusahaan
49
III.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan Gambar III.2 Stuktur Organisasi Perusahaan
PT Bumi Resources Tbk. Organisation Structure 23 september 2008
Jobs Description PT Bumi Resources Tbk : 1. General Meeting of Shareholders Tugas dan tanggung jawab : •
Menerima dan mengesahkan laporan dan pertanggung jawaban Direksi.
50
•
Memberhentikan Dewan Direksi dari jabatannya bila dalam Rapat Umum Anggota tersebut, laporan pertanggung jawaban Dewan Direksi tidak dapat diterima oleh rapat.
•
Menetapkan berbagai keputusan – keputusan yang terkait tugas dan tanggung jawab anggota.
2. Board of Comissioners Tugas dan wewenang : •
Komisaris bertugas mengawasi kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi.
•
dalam melakukan tugas, dewan direksi berdasarkan kepada kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan.
•
kewenangan khusus dewan komisaris, bahwa dewan komisaris dapat diamanatkan dalam anggaran dasar untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu direktur, apabila direktur berhalangan atau dalam keadaan tertentu.
3. Board of Directors Tugas dan wewenang : •
Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif
•
Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar. 51
•
Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan sub-komite, sehingga tercapainya keselarasan dan efektivitas
•
Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh BOD atau pada situasi tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan, dalam meeting-meeting BOD.
4. Audit Committee Tugas dan wewenang: •
Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perusahaaan
•
Memastikan
ketaatan
Perusahaan
terhadap
peraturan
perundang-undangan yang relevan •
Melakukan penelaahan atas pemeriksaan oleh Audit Internal
•
Memantau
kinerja
auditor
eksternal
dan
memastikan
kemandiriannya dalam menjalankan tugas
5. Chief Executive Officer Tugas dan wewenang: •
Chief Executive Officer (CEO) mempunyai tanggung jawab utama manajemen untuk suatu organisasi. CEO melapor langsung kepada Dewan Direksi [dan] menunjuk manajer lain untuk membantu dalam melaksanakan tanggung jawab organisasi.
52
•
Memastikan prioritas pengembangan rencana, pengukuran kinerja, manajemen kontrol, dan faktor-faktor penentu keberhasilan
•
Mengembangkan dan memberikan rekomendasi kebijakan yang tepat untuk dipertimbangkan oleh dewan
•
Memastikan bahwa rencana tahunan dan anggaran yang disiapkan untuk dan disajikan kepada dewan direksi
•
Menyampaikan laporan tertulis kepada semua rapat dewan
•
Mengembangkan dan mempertahankan kebijakan sesuai rekomendasi untuk dipertimbangkan oleh dewan dan komite, dan yang memberikan layanan, program dan informasi bermanfaat bagi anggota
•
Bertindak sebagai juru bicara untuk perusahaan
6. Internal Audit Tugas dan wewenang: •
Membahas dan menilai kebaikan dan ketepatan pelaksanaan pengendalian
•
Meyakinkan
apakah
pelaksanaan
apakah
kekayaan
sesuai
dengan
kebijaksanaan. •
Menyakinkan
perusahaan/organisasi
dipertanggungjawabkan dengan baik dan dijaga dengan aman terhadap segala kemungkinan resiko
53
•
Menyakinkan tingkat kepercayaan akuntansi dan cara lainnya yang dikembangkan
•
Menilai kwalitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang telah dibebankan.
III.1.6 Unit Bisnis dan perusahaan yang kerja sama dengan BUMI 1. Kaltim Prima Coal Pada tahun 1982, PT Kaltim Prima Coal (KPC) yang terletak
di
Sengata,
di
pantai
Timur
Kalimantan,
menandatangani kontrak kepada pihak Coal Contract of Work (CCOW)
untuk
mengeksplorasi,
memproduksi
dan
memasarkan batubara di wilayah Kalimantan Timur. KPC merupakan salah satu pertambangan terbesar di dunia. Di daerah terpencil yang luas lahannya mencapai 90.960 hektar. KPC memproduksi tiga jenis batubara: Prima, Pinang dan Melawan. Prima dan Pinang adalah jenis batubara yang berkualitas tinggi, batubara jenis ini mengandung bitumen bara dengan abu dan sulfur rendah, dan bara apinya memiliki kinerja pembakaran yang sangat baik. Melawan adalah jenis batubara kualitas rendah karena mempunyai karakteristik abu dan sulfur.
54
2. Arutmin Indonesia Sejak
1981,
Arutmin
ini
dilisensikan
untuk
mengeksplorasi, memproduksi dan memasarkan batubara di daerah yang dikenal sebagai Blok 6 di Kalimantan tenggara, berdasarkan Coal Contract of Work (CCOW). Arutmin memegang tepat di bawah CCOW untuk menambang batubara sekitar 70.153 ha selama 30 tahun dimulai pada tanggal 1 Oktober 1998.
3. Gallo Oil Melalui kerjasama dengan Gallo Oil Ltd, PT Bumi Resources Tbk saat ini mengoperasikan dua kontrak yaitu minyak dan gas yang beroperasi di Republik Yaman, yaitu Blok R-2 (East Al-Maber) dan Blok 13 ( Al-Armah). Gallo memegang 50% bunga di Blok R-2 dan 100% saham di Blok 13.
4. Enercorp Ltd. PT
Bumi
Resources
memiliki
50%
saham
kepemilikan di Enercop Ltd (Enercorp), sebuah badan yang bertanggung jawab atas pemasaran PT Bumi Resources yaitu batubara, minyak, dan gas di pasarkan di dalam negeri.
55
III.2
Metodologi Penelitian Dalam penyusunan pembahasan penulis melakukan penelitian dengan cara menggunakan metode-metode berikut ini :
III.2.1 Pengumpulan Data Penulisan penelitian ini mengunakan metode observasi melalui tools candlestick dan moving average MA5 dan MA20 pada data kuantatif yang bersumber dari www.yahoofinance.com dengan dukungan data sekunder dari program IQ PLUS. Penelitian ini juga menggunakan bahan-bahan pendukung seperti teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian. Pencarian bahan
pendukung
ini
dilakukan
dengan
membaca
dan
mengumpulkan buku-buku literatur dan terkait lainnya. Analisis ini diterapkan pada penelitian yang periode waktunya dimulai dari 1 September 2009 sampai dengan 31 Desember 2009 (4 bulan perdagangan). Penentuan lingkup waktu ini lebih disebabkan karena, dalam rentang waktu tersebut, pergerakan harga BUMI mulai mengalami death cross dan golden cross yaitu di harga Rp 2.200 ke Rp 3.000 (sumber: www.yahoofinance.com). Dan pengaruh akhir tahun yang biasanya saham akan naik karena adanya windows dreesing yaitu perusahaan mempercantik laporan keuangan dengan tujuan untuk mengundang minat investor agar membeli saham emiten tersebut.
56
III.2.2 Metode Analisis dan Perhitungan Data Metode yang digunakan adalah back-testing simulation adalah sebagai berikut :
1. Transaksi beli dilakukan apabila dalam analisis modified candlestick penulis menemukan indikasi bullish yang diawali dengan downtrend dalam pola candlestick dan diperkuat dengan konfirmasi yang diperlukan. Apabila setelah membeli saham penulis kembali menemukan indikasi bullish, penulis tidak akan kembali membeli saham BUMI. 2.
Transaksi jual dilakukan apabila penulis menemukan indikasi bearish yang diawali dengan uptrend dalam pola candlestick dan diperkuat dengan konfirmasi yang diperlukan. Tetapi apabila setelah membeli saham penulis kembali menemukan indikasi bearish, penulis akan kembali menjual saham BUMI.
3. Bila MA5 memotong dari atas kebawah MA20 maka harga akan turun (death cross) menghasilkan sinyal beli, bila MA5 memotong dari bawah ke atas MA20 maka harga akan naik dan menghasilkan harga naik (golden cross) menghasilkan sinyal jual. 4. Dalam trading plan ini yang digunakan grafik candlestick serta moving average MA5 dan MA20. Dalam perhitungan dan analisis grafik diambil dari www.yahoofinance.com dan menggunakan IQ PLUS.
57
III.2.3 Metode Penyajian Data Hasil analisis akan ditampilkan dalam bentuk grafik candlestick dan moving average untuk memvisualisasikan datadata historis dan hasil perhitungan yang disertai dengan komentar sehingga pembaca skripsi dapat mengetahui analisis yang sedang dilakukan oleh penulis.
III.2.4 Operasionalisasi Variabel Variabel – variabel yang diteliti sebagai berikut:
Tabel III.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel
Definisi
Indikator (simbol)
Price
Merupakan harga saham BUMI pada hari N perdagangan di bursa.
Rp
Lot
Merupakan jumlah lembar yang di beli ( 1 lot=500lembar).
Lembar
Fee buy
Merupakan biaya pajak dari beli dikalikan dengan transaksi yang terjadi (0.25%*transaksi).
Rp
Fee sell
Merupakan biaya pajak dari jual dikalikan dengan transaksi yang terjadi (0.35%*transaksi).
Rp
Gain
Keuntungan dari transaksi buy dan sell.
Rp
58