BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI HADITS TENTANG HIJAMAH (STUDI KASUS DI GRIYA BEKAM & HERBAL SYAH ASROR WARUNGASEM BATANG) A. Analisis Pemahaman terhadap Hadits Setelah dipaparkan dalam bab tiga mengenai pemahaman terhadap hadits, implementasi, dan pemaknaan. Selanjutnya penulis akan menganalisa hadits tentang hijamah yang diurutkan sesuai dengan sub bab yang ada dalam bab tiga. Pada
bab
sebelumnya
juga
telah
dijelaskan
bahwa
dalam
mempraktekkan hijamah di Griya Bekam & Herbal Syah Asror berpedoman terhadap hadits-hadits Nabi saw agar sesuai dengan perintah Nabi saw.namun tidak semua hadits tentang anjuran bekam mereka jadikan pedoman, hanya beberapa hadits tentang anjuran bekam yang sudah umum saja. Hadits- hadits yang menjadi pedoman di Griya Bekam & Herbal Syah Asror yaitu sebagai berikut:
ِ ِ َح َّدثَِِن ح َحدَّثَنَا أ ح:ْي ُ اْلُ َس ح ٌ َحدَّثَنَا َساِل: َحدَّثَنَا َم حرَوا ُن بح ُن ُش َح ٍاع:َْحَ ُد بح ُن َمني ٍع ٍ َّ َع ِن ابح ِن َعب,األَفحطَس َع حن َسعِحي ِد بح ِن ُجبَ حٍْي ((الش َفاءُ ِِف ِّ : قَ َال,اس َر ِض َي اهللُ َعحن ُه َما ُ ِ ٍ َثَال ِ ِ ٍ َرفَ َع.)) َوأنح َهى اَُّم ِِت َع ِن الح َك ِّي، َوَكيَّة نَا ٍر, َو َش حرطَة حِم َج ِم, َش حربَة َع َس ٍل:ث 1 ِح .ث َ اْلَديح
“Al-Husain menyampaikan kepadaku dari Ahmad bin Mani’, dari Marwan bin Syuja’ dari Salim al-Afthas, dari Sa’id bin Jubair bahwa Ibnu Abbas berkata, “Kesembuhan itu ada dalam tiga hal:minum madu, jarum bekam, dan pengobatan dengan besi panas, tetapi aku melarang umatku (melakukan) pengobatan dengan besi panas.” 1
Al-Bukhari, Abu Abdullah Muhammad bin Ismail, 2012, Ensiklopedia Hadits 2, Jakarta: Almahira, Hlm. 467. No. hadits 5680
65
66
ِ اد بح ُن َسلَ َمةَ َع حن ُ ََّس َوُد بح ُن َعام ٍر َحدَّثَنَا َْح َحدَّثَنَا أَبُو بَ حك ِر بح ُن أَِِب َشحيبَةَ َحدَّثَنَا أ ح ِ صلَّى اللَّوُ َعلَحي ِو َو َسلَّ َم قَ َال إِ حن ِّ ُِِمَ َّمد بح ِن َع حم ٍرو َع حن أَِِب َسلَ َمةَ َع حن أَِِب ُىَريح َرَة َع حن الن َ َِّب َكا َن ِِف َش حي ٍء ِِمَّا تَ َد َاوحو َن بِِو َخحي ٌر فَ ح ُاْلِ َج َامة
“Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Aswad bin 'Amir telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Muhammad bin 'Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: 'Sekiranya ada sesuatu yang lebih baik yang dapat kalian gunakan untuk pengobatan, maka itu adalah hijamah (bekam)."2 Hadits yang paling utama yang dijadikan pegangan dalam praktek bekam adalah ketika Nabi saw sedang ber’isra’ yaitu:
ٍ َْحَ ُدبح ُن بُ َديح ِل بح ِن قَُريح َخبَ َرنَا َعحب ُد َحدَّثَنَا أ ح ُّ ِش اليَ ِام ُّى الح ُك حو َ َُخبَ َرنَا ُِمَ َّم ُدبح ُن ف أ ح،ضحي ِل ِف أ ح ِ ِ اق ع ِن الح َق الر حْح ِن ُى َوابح ُن َعحب ِد اهللِ بح ِن َم حسعُ حوٍد َع حن َّ اس ِم بح ِن َعحب ِد َّ َ َ الر حْح ِن بح ُن أ حس َح ٍ ِ ِِ صلَّى اهللُ َعلَحي ِو َو َسلَّ َم َع حن لَحي لَ ٍة َ ((حد َ َّث َر ُس حو ُل اهلل َ :أَبحيو َع ِن ابح ِنَ َم حسعُود قَ َال ٍ .))اْلِ َج َام ٍة ك بِ ح َ َ أَ حن ُم حر أ َُّمت:ُى بِِو أَنَّوُ َِلح ُيََُّر َعلَى َمالَء ِم َن الح َمآلئِ َك ِة إِالَّ أ ََم ُرحوه أح َ ُس ِر 2127. Ahmad bin Budail bin Quraisy Al-Kufi menceritakan kepada kami,
Muhammad bin Fudhail memberitahukan kepada kami, Abdurrahman bin Ishaq memberitahukan kepada kami dari Al-Qasim bin Abdurahman bin Abdillah bin Mas’ud dari ayahnya dari Ibnu Mas’ud berisra’ bahwa beliau tidak menjumpai sekelompok para malaikat melainkan mereka memerintahkan kepada beliau: “Perintahkan kepada umatmu untuk berbekam.” Jika dilihat dari pandangan para KTH Griya Bekam & Herbal Syah Asror tersebut, dengan sangat jelas bahwa mereka mengakui bahwasannya sunnah atau al-Hadits merupakan sumber hukum yang kedua setelah alQur’an. Ini membuktikan bahwa mereka bukan termasuk paham inkar
2
Muhammad bin Yazid bin Majah al Qazwini, Sunan Ibnu Majah, Bab Berbekam, No. 3467
67
sunnah. Karena mereka berpedoman pada hadits-hadits Nabi saw dalam mengaplikasikan hijamah tersebut. Hanya saja tidak semua hadits tentang hijamah mereka jadikan pedoman, beberapa hadits saja yang dijadikan pedoman dalam praktek bekam dan dijadikan bukti bahwasanya Allah swt yang memerintahkan untuk berhijamah. Sesungguhnya datangnya penyakit itu dari Allah swt dan Allah swt pula yang memberikan kesembuhan. Dengan melakukan perintah yang sudah di jelaskan dalam hadits di atas maka kesembuhan yang diharapkan menjadi terkabul. Di samping melakukan pengobatan dengan berhijamah yang sudah diperintahkan dalam hadits di atas, maka tidak hanya mendapatkan kesembuhan saja melainkan juga mengikuti perbuatan Rasulullah saw yang merupakan sunnah yang mendapatkan pahala. Jika dilihat dari pandangan mereka dalam memahami hadits Nabi saw, para tabib di Griya Bekam & Herbal Syah Asror, nampak bahwa mereka sudah yakin betul dengan perintah Allah swt dalam menganjurkan pengobatan hijamah, lebih jelasnya dalam memahami hadits yang dijadikan pedoman dalam praktek bekam lebih terperinci yaitu sebagai berikut; dalam hadist pertama Nabi saw mengakhirkan penyebutan kayatau besi panas dan melarang umatnya dari cara pengobatan ini, karena pengobatan ini mengandung unsur penyiksaan dan lainnya, ini berkaitan dengan pengobatan yang paling baik sebagaimana disebutkan dalam hadist yang kedua "sesungguhnya sebaik-baik obat yang kamu gunakan untuk berobat adalah bekam atau berbekam adalah obat yang paling baik bagimu.
68
Kemudian ucapan Nabi saw "Syarthoti" berarti sayatan atau tusukan jarum, kemudian "Mihjam" berarti tempat tusukan bekam. Mihjam bisa berarti alat yang digunakan untuk mengumpulkan darah bekam. Ada juga yang mengartikan Mihjam adalah gelas yang digunakan untuk menghimpun bagian yang dibekam,dan di tempat itu pula darah terhimpun. Kata tersebut adalah bentuk jamak sedangkan bentuk tunggalnya adalah al-Mihjamah. Kemudian juga tidakbermaksud memfokuskan pengobatan pada tiga hal itu, karena kesembuhan itubisa juga melalui hal lainnya. Hanya saja penyebutkan ketiganya sebagai pokok penyembuhan.Karena berbagai penyakit yang disebabkan oleh imti'aliyah (kelebihan), baik itu berupa darah, cairan empedu, lendir, maupun melancholia, dan cara penyembuhan penyakit yang berkenaan dengan darah itu adalah dengan mengeluarkan darah. Bekam itu disebut secara khusus karena banyak digunakan oleh bangsa Arab dan sudah akrab di kalangan mereka.3 Dalam kaitannya dengan ini, nampaknya tabib dan para KTH di Griya Bekam & Herbal Syah Asror sangat antusias untuk mengaplikasikan hadits tentang hijamah tersebut.
B. Analisis Implementasi Diantara metode yang diterapkan dalam Griya Bekam & Herbal Syah Asror Warungasem Batang dalam mengaplikasikan bekam, mereka tidak meninggalkan hal-hal terpenting dalam hijamah. Seperti: 3
Wawancara langsung kepada bapak Drs. H. M. Helmi Asror SH, CN, Sp B. pada hari Sabtu 8 Agustus 2015 jam 08.30
69
1. Analisis Waktu yang efesien untuk melakukan hijamah Dalam mempraktekkan hijamah yang sesuai dengan anjuran Nabi saw, Griya Bekam & Herbal Syah Asror tidak sembarangan dalam memilih waktu yang baik untuk melakukan bekam. Jika dilihat dari penjelasan mereka dalam memilih waktu untuk melakukan hijamah, Griya Bekam & Herbal Syah Asror Warungasem Batang berpedoman pada hadits yang menjelaskan tentang waktu berbekam dan Griya bekam & Herbal Syah Asror Warungasem Batang lebih menekankan untuk menjaga kesehatan dengan melakukan bekam setiap bulannya pada pertengahan bulan, pada hari ke tujuh belas, Sembilan belas, dan dua puluh karena hari-hari tersebut adalah hari-hari yang menyembuhkan penyakit, dengan alasan karena saat itu keadaan darah sedang bergejolak sehingga darah yang membawa toksin naik ke permukaan. Pada awal bulan darah belum bergejolak sedangkan di akhir bulan darah sudah mulai berkurang. Dan berbekam di waktu pagi sangatlah bagus, sebab di dalamnya terkandung obat dan keberkahan, menambah kekuatan akal dan hafalan, maka berbekam dengan mengharap keberkahan dari Allah pada hari kamis, dan menghindari berbekam pada hari rabu, hari jum'at, hari sabtu dan minggu. Dan berbekam pada hari senin dan selasa, sesungguhnya hari senin dan selasa
70
adalah hari di mana Allah menyembuhkan Ayyub dari bala` yang di timpakan pada hari rabu.”4 Namun dalam kasus tertentu ketika menghadapi pasien yang akan melakukan bekam untuk menyembuhkan penyakit, tabib di Griya bekam & Herbal Syah Asror tidak memakai hadits tersebut, oleh karena itu untuk penyembuhan penyakit, bekam dilakukan kapan saja saat dibutuhkan karena pada dasarnya semua hari itu baik dan bermanfaat serta tujuan mereka adalah membantu masyarakat dalam penyembuhan penyakit. Jadi di Griya Bekam & Herbal Syah Asror ini dalam memilih waktu berbekam untuk menjaga kesehatan berpedoman pada hadits Nabi saw tentang waktu berhijamah, tetapi dalam keadaan tertentu ketika menjumpai
pasien
yang
hendak
mengobati
penyakit,
mereka
melakukannya kapan saja karena beranggapan bahwa semua hari itu baik dan bermanfaat. 2. Analisis Titik-titik dalam hijamah Dalam mengaplikasikan titik-titik hijamah, Griya Bekam & Herbal menggunakan pedoman hadits Nabi saw, berikut:
ٍ َِن رسوَل اهلل ٍ َّ َع ٍن ابح ِن َعب،َ َع حن ِع حك ِرَمة,َخبَ َرنَا ِى َش ٌام أ ح:َوقَ َال ُِمَ َّم ُد بح ُن َس َواء أ َّ َ ُ ح:اس ٍ ِ ِ ِِ ِ .ت بِِو م حن َشقحي َقة َكانَ ح،احتَ َج َم َوُى َو ُحِم ِرٌم ِِف َرأحسو صلَّى اهللُ َعلَحيو َو َسلَّ َم ح َ
“Muhammad bin Sawa’ mengatakan Hisyam mengabarkan kepada kami dari Ikrimah dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW melakukan bekam
4
Wawancara langsung kepada bapak Drs. H. M. Helmi Asror SH, CN, Sp B. pada hari Sabtu 8 Agustus 2015 jam 08.30
71
di kepalanyapada saat beliau ihram karena nyeri kepala sebelah yang beliau rasakan”.5
َو َسلَّ َم َكا َن اَحو َش حربٍَة ِم حن
ِ ِّ عن اَِِب َكب َشةَ احالَحْنَا ِر صلَّى اهللُ َعلَحي ِو َّ ِ اَ َّن الن:ُى َرض َي اهللُ َعحنو ح َ َِّب َح ِ ِِ ، فَِفى َش حرطَِة ِ حِم َج ٍم،ْي َكتِ َفحي ِو َويَ ُق حو ُل َخحي ٌر َ َحَيتَج ُم َعلَى َى َامتو َوبَ ح .ى ُّ َوَمااُ ِح،َع َس ٍل اَحولَ حذ َع ٍة بِنَا ٍر َ ب اَ حن اَ حكتَ ِو
“Dari Abi Kabzyah Al Anmari RA bahwa Rasulullah SAW biasa berbekam di kepala dan antara dua bahu beliau. Selanjutnya beliau bersabda: “Barangsiapa mengeluarkan darah dari darah-darah ini, maka tidak membahayakannya untuk tidak berobat dengan obat lain karena suatu penyakit.6
ِ ِ ٍ ِس ب ِن مال احتَ َج َم ثَالَثًا َّ ِ اَ َّن الن:ُك َرض َي اهللُ َعحنو صلَّى اهللُ َعلَحيو َو َسلَّ َم ح َ َِّب َ َع حن اَنَ ِ ح ِ ْي والح َك ِ ِ .اى ِل َ ِف احالَ حخ َد َع ح
“Dari Anas bin Malik RA, bahwa Nabi SAW berbekam tiga kali di dua urat bagian samping leher dan bagian punggung atas.7
Dan disini nampak bahwa hanya hadits itu saja yang dijelaskan Rasulullah saw dalam mempraktekkan bekam. praktisi di Griya Bekam & Herbal Syah Asror pun berpedoman pada hadits tersebut, melakukan bekam disejumlah titik yang paling masyhur dan yang paling rutin adalah pada akhda'ain dan tengkuk. Maksud akhda'ain adalah dua urat di samping leher. Berbekam pada akhda'ain bermanfaat untuk mengatasi sakit di bagian kepala dan wajah. Adapun tengkuk adalah bagian atas punggung, dan bermanfaat menyembuhkan sakit kepala bahu dan tenggorokan.
5
Al-Bukhari, Abu Abdullah Muhammad bin Ismail, 2012, Ensiklopedia Hadits 2, Jakarta: Almahira, Hlm. 470-471, No. Hadits 5601 6 Muhammad bin Yazid bin Majah al Qazwini, Sunan Ibnu Majah, bab Hari apa yang (bagus) untuk melakukan Bekam, No. Hadits 3711 7 Muhammad bin Yazid bin Majah al Qazwini, Sunan Ibnu Majah, Bab Tempat berbekam. No. Hadits 3712
72
Titik tersebut yang disunnahkan oleh Rasulullah saw, namun Griya Bekam & Herbal Syah Asror Warungasem Batang juga menggunakan titik anatomi, akupuntur, titik-titik efektif yang berasal dari penelitian dunia medis modern sehingga dunia pengobatan bekam bisa berkembang seiring berjalannya waktu, dan menggunakan titik meridian yaitu Pembekaman pada titik tertentu yang disebut meridian yang merupakan suatu sistem saluran yang membujur dan melintang di seluruh tubuh (secara kedokteran tidak terlihat nyata, tetapi dapat dibuktikan keberadaannya
dengan
radio
aktif
teknesium
perteknetat)
yang
menghubungkan satu organ dengan organ lain, menghubungkan organ satu dengan jaringan-jaringan penunjang dan jaringan penunjang satu dengan yang lain, sehingga membentuk satu kesatuan yang bereaksi bersama apabila ada rangsangan atau tekanan dari kulit luar maupun dari dalam kulit. Meridian dalam tubuh berfungsi untuk pertahanan tubuh, sebagai jalan tempat masuknya penyakit, tempat gambaran organ-organ tubuh sehingga dapat terlihat dari luar dan sebagai tempat untuk melakukan pencegahan dan pengobatan penyakit. Namun walau begitu, pembekaman yang dilakukan tidak pada titik di meridianpun tetap bisa menimbulkan efek penyembuhan. Pembekaman juga dapat dilakukan pada titik lain yang masih satu hubungan garis meridian dengan titik tersebut. Dengan demikian apabila pembekaman daerah bahu akan menyembuhkan nyeri di bahu dan leher. Menyembuhkan daerah lain yang masih berhubungan dengan titik yang bersangkutan. Misalnya
73
pembekaman pada pangkal ibu jari tangan menyebabkan kesembuhan daerah kepala, sakit gigi, atau juga sakit perut, maag (gastritis) atau mual-mual. Dari sini terlihat bahwa tidak ada pertentangan yang dilakukan Griya Bekam & Herbal Syah Asror dalam mempraktekkan bekam, karena berpedoman pada petunjuk yang dianjurkan oleh Nabi saw. 3. Analisis peralatan dan tata cara dalam melakukan hijamah di Griya Bekam & Herbal Syah Asror a. Analisis Peralatan hijamah di Griya Bekam & Herbal Syah Asror Bekam yang populer di kalangan masyarakat Arab pada masa Jahiliyah dan juga pada awal-awal Islam, khususnya pada masa Nabi adalah bekam dengan menggunakan pisau atau silet. Tidak ada nashnash yang secara gamblang menyebutkan adanya bekam kering (tanpa sayatan) pada kedua masa tersebut. Hanya saja, penyedotan darah yang ada mengisyaratkan makna bekam yang memungkinkan untuk digambarkan sebagai bekam tanpa sayatan. Alat bekam yang digunakan pada zaman dahulu biasanya berasal dari alat apa saja yang berongga yang memiliki dua mulut atau lubang. Bisa juga dari tanduk, tanduk sapi misalnya, di mana lubang atau mulut yang lebih besar diletakkan di bagian yang menyentuh kulit, tempat bekam, kemudian pembekam akan menyedot melalui lubang yang kedua dengan menggunakan mulutnya. Dengan sedotan ini, kevakuman udara yang terjadi di dalam alat bekam itu akan
74
menarik sehingga terjadi pergolakan darah yang disebabkan oleh bertambahnya tekanan internal dibandingkan tekanan yang berasal dari luar. Lalu darah keluar dari urat yang lembut dan tampak seperti memar. Hal itu akan meringankan atau menghilangkan terjadinya congestion (kesenakan) yang ada di daerah pembekaman. Ditambah lagi dengan berbagai reaksi balik lain yang memiliki pengaruh sangat jelas dalam menghilangkan rasa sakit dan meringankan kesenakan. Jika pembekam menempelkan alat bekam pada kulit setelah penyayatan (sayatan kecil) dengan pisau bedah ataupun alat tajam apapun, maka hal itu akan mempercepat keluarnya darah dari tubuh melalui tempat-tempat penyayatan. Dan hal itu akan mencegah terjadinya pembekuan pada luka sayatan (yang kecil) dan melancarkan keluarnya darah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka alat yang digunakan untuk berbekam mulai berkembang, tidak lagi menggunakan tanduk kerbau dan sapi, tapi sekarang telah menggunakan alat serba modern yaitu gelas-gelas kaca yang memiliki keistimewaan dengan kaca tebal dan anti pecah, cara kerja gelas tersebut dibantu dengan sumber sumbu api untuk menyedot oksigen dan menimbulkan ruang hampa. Kemudian muncul model gelas yang lebih canggih yang dilengkapi dengan pompa tangan untuk menyedot udara dari gelas dan dilengkapi dengan keran untuk menutup. Keran tersebut dapat
75
dibuka kembali setelah operasi bekam selesai agar udara dapat mengalir kedalam gelas, hingga gelas dapat dilepas dari badan dengan mudah. Setelah itu muncul gelas yang dilengkapi dengan pompa listrik untuk membuat penghampaan udara. Metode tersebut menjadikan masyarakat berani berobat dangan cara berbekam, karena memiliki cara yang sangat efektif dan efisien. Pada bab sebelumnya juga sudah di paparkan tentang peralatan yang digunakan oleh Griya Bekam & Herbal Syah Asror, dari sana nampak bahwa peralatan yang digunakan oleh Griya Bekam & Herbal Syah Asror menggunakan alat yang sudah modern dan efektif untuk digunakan berobat serta teruji kebersihannya, karena di Griya Bekam & Herbal Syah Asror menyediakan sterilisator dan pensterilan bertingkat yang bertujuan untuk mensterilkan alat-alat bekam, sehingga meminimalisir penularan penyakit. Pada bab sebelumnya sudah disebutkan menurut Yusuf AlQaradhawi bahwa dalam memahami hadits Nabi saw harus berpegang dan mementingkan makna substansial atau tujuan/sasaran hakiki teks hadits. Sebab sarana dan prasarana yang tampak pada lahiriyah hadits dapat berubah-ubah dari satu masa ke masa lainnya, dari satu lingkungan ke lingkungan lainnya, bahkan semua itu mengalami perubahan. Maka perubahan alat-alat hijamah termasuk Washilah, berubah sesuai dengan zamannya.
76
b. Analisis tata cara melaksanakan bekam di Griya Bekam & Herbal Syah Asror Inilah tata cara praktek kepada pasien di Griya Bekam & Herbal Syah Asror dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Pasien disuruh untuk melakukan wudhu. 2) Pasien diajak untuk bersyahadad kepada Allah swt. 3) Pasien diajak untuk beristighfar meminta ampunan kepada Allah swt agar diberi kesembuhan. 4) Pasien diharuskan bershalawat kepada Nabi Muhammad saw selama dilaksanakannya bekam. 5) Pasien disuruh membaca do’a untuk kesembuhan yang berbunyi:
ِ ِ َّاس وا حش ِ ت الش ِ ب الن َّ س َر ََّاِف الَ ِش َفاءَ إِالَّ ِش َف ُاؤ َك ال َ ف فَأَنح أَ حذى ح َ ب الحبَأح يُغَ ِاد ُر َس َق ًما
“Singkirkanlah penyakit wahai Rabb manusia, sembuhkanlah karena Engkaulah Yang Menyembuhkan, tiada kesembuhan melainkan kesembuhan-Mu, suatu kesembuhan yang tidak meninggalkan rasa sakit.”
Dari penjelasan tersebut nampak bahwa di Griya Bekam & Herbal Syah Asror Warungasem Batang lebih mengedepankan aspek spiritualnya, lebih mengharapkan kepada keberkahan dan sunnahsunnah Nabi saw. dengan metode spiritualnya tersebut menjadikan peminat bekam semakin tertarik untuk berobat ke Griya Bekam & Herbal Syah Asror Warungasem Batang yang mengharapkan kesembuhan hanya kepada Allah swt.
77
4. Analisis Prefesi sebagai Hajim (Tukang Bekam)
ٍ َّ َع ِن ابح ِن َعب,َ َع حن ِع حك ِرَمة, َحدَّثَنَا يَِزيح ُدبح ُن َزَريح ٍع َع حن َخالِ ٍد: َّد اس ٌ َحدَّثَنَا ُم َسد اْلَ َّج َام صلى اهلل َعلَحيوِ َو َسلَّ َم َوأ حَعطَى ح َ ََر ِض َي اهلوُ َعحن ُه َما ق َّ ِاحتَ َج َم الن ح:أل َ َِّب َخَرهُ َولَ حو َعلِ َم َكَر ِاىيَةً َِلح يُ حع ِط ِو أح
“Musaddad menyampaikan kepada kami dari Yazid bin Zurai’, dari Khalid, dari Ikrimah bahwa Ibnu Abbas berkata, “Nabi SAW berbekam kemudian memberikan upah kepada tukang bekam. Seandainya membayar upah tukang bekam itu tercela, pasti beliau tidak akan memberikan upah.”8 Sebelumnya juga sudah dipaparkan bahwa hadits diatas yang menjadi tolak ukur Griya Bekam & Herbal dalam mengemban profesinya sebagai Hajim (tukang bekam), dari wawancara yang sudah disebutkan, nampak
bahwa tujuan mereka sebagai tabib di Griya Bekam & Herbal Syah Asror hanya semata-mata ingin menjadi manusia yang bermanfaat kepada manusia yang lainnya dengan cara menjadi tukang bekam sebagai metode dakwahnya. Mereka juga tidak menentukan biaya bekam tersebut, namun masyarakat yang menjadi pasien merasa berterima kasih terhadap mereka, dengan seperti itu tabib di Griya Bekam & Herbal menerima upah yang diberi dari pasiennya dengan seikhlasnya, karena dengan berpedoman pada hadits diatas seandainya membayar upah tukang bekam itu tercela, maka Nabi saw tidak akan memberikan upah, namun sebaliknya Nabi saw memberikan upah kepada tukang bekam, jadi menerima upah dari pasien bekam juga diperbolehkan.
8
Sulaiman bin al Asy'ats bin Syadad bin 'Amru bin 'Amir, Sunan Abu Daud, Bab Upah dari Pembekam, No. hadits 2969
78
c. Analisis Pemaknaan Dalam pemaknaan hijamah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu makna pengobatan hijamah oleh Hajim, pemaknaan hijamah menurut Hajim sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, dari penjelasan tersebut terlihat bahwa Hajim di Griya Bekam & Herbal Syah Asror Warungasem Batang dalam melaksanakan praktek hijamah untuk membantu kesembuhan para pasiennya dengan ikhlas dan sabar, dalam hal ini sebagai bentuk kepedulian mereka dalam memanfaatkan ilmu yang dimiliki. Tabib atau Hajim di Griya Bekam & Herbal didirikan yang bertujuan untuk menyelematkan umat dari pengobatan syirik, khurofat, tahayul, bodoh dan penipuan.Dan yang paling utama sebagai bentuk dakwah para tabib di Griya Bekam & Herbal Syah Asror untuk membantu masyarakat dalam berobat tanpa adanya biaya yang ditentukan dari pihak Griya Bekam & Herbal Syah Asror, hanya seikhlasnya masyarakat memberi upah.9 Sedangkan pemaknaan pengobatan hijamah oleh pasien di Griya Bekam & Herbal Syah Asror terlihat dari penjelasan di bab sebelumnya bahwa Pengobatan melalui bekam mempunyai implikasi yang positif dimasyarakat. Selain efektif dan efesien, dari segi biaya juga terjangkau. Dan tali silaturrahmi antara satu dengan yang lainnya menjadi erat kembali. Kemudian selain implikasi tersebut ada pengaruh yang lain dari
9
Wawancara langsung kepada bapak M. Helmi Asror. pada hari Sabtu 8 agustus 2015 jam
08.30
79
pengobatan bekam ini terhadap kondisi sekarang, dengan mahalnya biaya medis yang sulit dijangkau oleh masyarakat maka tidak sedikit masyarakat yang beralih ke pengobatan yang disunnahkan oleh Nabi saw yaitu hijamah.10 Dari
wawancara
sebelumnya
juga
terlihat
bahwa
Pasien
berpandangan sebagai seorang muslim bahwa hijamah atau pengobatan apapun yang dilakukan itu hanyalah sebab kesembuhan semata, adapun yang menyembuhkan pada hakikatnya hanyalah Allah swt. Pasien meyakini bahwa obat apapun yang diminum, terapi apapun yang pasien jalani, semuanya itu hanyalah sebab di antara sebab-sebab yang Allah berikan untuk hamba-Nya. Salah satu untuk mendapatkan kesembuhan sesuai syariat Islam adalah pengobatan melalui terapi hijamah.
10
Wawancara langsung kepada pasien yaitu Bapak Ali dari desa Gapuro Warungasem Batang, pada hari Rabu 30 September 2015 jam 11.30