BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
Penulis akan membahas pelaksanaan sistem pengendalian intern PT Kabelindo Murni,Tbk dengan membandingkannya dengan teori yang ada. Namun pembahasan tidak dilakukan secara detail karena keterbatasan waktu dan data yang diperoleh penulis. Berdasarkan hasil tinjauan terhadap sistem pengendalian yang diterapkan PT Kabelindo Murni, Tbk dapat dikatakan bahwa pelaksanaan pengendalian intern penjualan dilaksanakan secara efektif, dengan dipenuhinya komponen – komponen pengendalian yang memadai dapat memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan dari pengendalian dapat tercapai. Komponen – komponen tersebut adalah sebagai berikut : A. Analisis Pengendalian Intern pada Penjualan 1.
Lingkungan pengendalian Lingkungan pengendalian meliputi segala tindakan, kebijakan dan prosedur – prosedur yang mencerminkan sikap pimpinan, serta pemilik perusahaan. Di dalam lingkungan pengendalian terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi lingkungan pengendalian tersebut. Faktor – faktor tersebut adalah : a). Integritas dan nilai etika Intergritas dan nilai etika merupakan dasar dari pengendalian yang dilakukan oleh manajemen untuk menghindari atau mengurangi terjadinya tindakan penyelewengan yang terjadi lingkungan bagian penjualan (PT Kabelindo Murni, Tbk ). Dalam hal ini PT Kabelindo Murni, Tbk selalu menanamkan semangat kerja pada karyawannya, mengadakan komunikasi terbuka, memberikan contoh moral dan tingkah laku baik.
Adapun salah satu bentuk dari penekanan pentingnya nilai etika, kejujuran , serta integritas kepada karyawannya, PT Kabelindo Murni, Tbk menetapkan suatu disiplin kerja yang harus ditaati oleh karyawannya. Disiplin kerja meliputi: 1.
Ketepatan masuk kerja, waktu kerja yang berlaku di PT Kabelindo Murni, Tbk adalah mulai dari pukul 08.00 Wib sampai dengan 17.00 Wib. Pada hari senin sampai dengan hari jumat, dengan waktu istrahat pada pukul 12.00 Wib sampai dengan pukul 13.00 Wib. Hari jumat waktu kerja adalah pukul 08.00 Wib sampai dengan 17.00 Wib dengan waktu istrahat pukul 11.30 Wib sampai dengan pukul 13.00 Wib.
2. Mendatakan diri dengan mengisi daftar hadir pada saat masuk kerja dan pulang kerja. 3. Mengikuti kegiatan olah raga pagi setiap hari Selasa pada pukul 17.30 Wib sampai dengan selesai 4. Ketepatan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh pimpinan 5. Menjaga kebersihan dan kerapihan baik dalam ruangan kerja maupun dalam berkerja.
b). Komitmen terhadap kompetensi Sebagai perusahaan yang selalu ingin berkembang searah dengan kemajuan teknologi. Keinginan untuk maju berkaitan dengan kecakapan seseorang untuk menambah keahlian dan pengetahuan yang dimilikinya. Dalam hal ini PT Kabelindo Murni, Tbk berupaya untuk mengembangkan terus-menerus kemampuan dari karyawannya dengan cara pembinaannya dan pengembangan karyawan, karyawan akan lebih
terdorong untuk maju dan berkembang sehingga akan meningkatkan motivasi kerjanya.
Komitmen terhadap kompentensi yang dilaksanakan oleh PT Kabelindo Murni, Tbk dimulai sejak rekutment karyawan baru dimana dalam rekutment karyawan baru PT Kabelindo Murni, Tbk mengkomunikasikan perekrutan karyawan baru, perusahaan melakukan seleksi , dimana proses seleksi dilaksanakan oleh divisi Sumber Daya manusia dengan menggunakan sistem gugur, apabila seseorang yang tidak memenuhi syarat pada satu tahapan seleksi, orang tersebut tidak dapat mengikuti seleksi tahap berikutnya.
c). Dewan Komisaris dan Komite Audit Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis di PT Kabelindo Murni, Tbk terdapat komite audit yang beranggotakan dewan komisaris yang mengawasi proses laporan keuangan, mencakup pengendalian intern dan ketaatan kepada undang – undang dan peraturan yang dilaksanakan. Pada pelaksaanaan Dewan Komisaris telah melakukan tugas – tugasnya. Hal tersebut dapat terlihat dari adanya rapat yang dilakukan secara berkesinambungan sebagai salah satu bentuk pengawasan yang dilakuan oleh Dewan Komisaris.
d). Falsafah Manajemen dan Gaya Operasi Falsafah manajemen dan gaya operasi menunjukkan sikap manajemen terhadap pengendalian. Saat ini PT Kabelindo Murni, Tbk memperhatikan hal tersebut dengan menerapkan komponen – komponen pengendalian intern yang tercermin dari adanya struktur organisasi di samping pendekatan manajemen dalam mengambil dan
memantau risiko, serta terdapatnya sikap dan tindakan manajemen dalam mencapai anggaran dan laba serta tujuan dari perusahaan. e). Stuktur organisasi Kesatuan struktur organisasi menyediakan kerangka kegiatan operasi perusahaan untuk
mencapai
keseluruhan
tujuan
perusahaan
yang
telah
direncanakan,
dilaksanakan, dikendalikan , dan diawasi. Penentuaan stuktur organisasi yang memadai termasuk menggambarkan dan menjelaskan lingkup pendelegasian wewenang dan tanggung jawab serta garis pelaporan yang jelas. Penerapan stuktur organisasi pada PT Kabelindo Murni, Tbk merupakan stuktur organisai berdasarkan hubungan lini, dimana setiap manajer melakukan wewenang sepenuhnya kepada bawahannya dan secara berkesinambungan lebih tinggi di setiap bagian yang terkait yang selanjutnya dipertanggungjabakan kepada pimpinan tertinggi dalam perusahaan. Penerapan stuktur organisasi beserta uraian tugas dan wewenang pada umumnya telah dipahami dan dilaksanakan oleh setiap karyawan, dalam hal ini manajemen perusahaan juga mengkomunikasikannya kembali pada karyawan mengenai tugas – tugas yang telah ditetapkan untuk selanjutnya dilaksanakan oleh karyawan.
f). Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab Pada PT Kabelindo Murni, Tbk terdapat adanya pelimpahan wewenang yang telah dilaksanakan dengan cukup baik, tugas dan tanggung jawab masing – masing departemen telah ditetapkan oleh manajemen dalam job description ( uraian tugas). Dalam job description tersebut, telah ditetapkan tanggung jawab, tanggung jawab pengawasan, persyaratan jabatan dan persyaratan kualitas.
2.
Penerapan risiko oleh manajemen Dalam Industri kabel, resiko usaha yang harus dihadapi Perusahaan terutama meliputi hal – hal sebagai berikut : a). Fluktuasi mata uang asing, karena harga tembaga dan aluminium yang merupakan komiditi international ditentukan dalam mata uang Dollar AS, sementara penjualan dalam negeri mengunakan mata uang rupiah. b). Fluktuasi harga tembaga dan aluminium sebagai bahan baku utama kabel yang harganya senantiasa berubah setiap saat sesuai harga LME (London Metal Exchange). Jika harga rata – rata tembaga pada akhir tahun 2006 sebesar US$ 6.730/MT dan aluminium adalah US$ 2.570/MT, maka pada akhir tahun 2007, harga rata – rata tembaga sebesar US$ 7.125/MT dan aluminium sebesar US$ 2.640/MT c). Persaingan yang ketat diantara pabrik kabel sehingga berpotensi menurunkan harga jual dan perolehan laba perusahaan. d).Kebijaksanaan pemerintah yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan beban perusahaan, misalnya kenaikan tarif dasar listrik, bahan bakar minyak dan lain sebagainya. e). Meningkatnya perkembangan teknologi dalam bidang telekomunikasi yang saat ini banyak menggunakan teknologi nirkabel (wireless) yang tentunya mempengaruhi hasil penjualan kabel telepon.
Dalam rangka meningkatkan pangsa pasar, perusahaan telah menetapkan beberapa langkah – langkah strategis untuk setiap bidang pekerjaan yang ada dalam perusahaan khususnya bidang Marketing, Manufakturing, Keuangan dan Sumber Daya Manusia: a). Dibidang Marketing, Perusahaan tetap melakukan pembatasan terhadap jumlah distributor utama guna menghindarkan terjadinya persaingan antar distributor serta
memudahkan perusahaan dalam melakukan pengawaasan terhadap jalur distribusi, harga jual kabel, target maupun pembayaran dari distribuor. Selain itu, perusahaan juga menjalin kerjasama dengan pabrik kabel lainnya untuk memperluas pangsa pasar dan sinergi antar industri kabel, memperluas cakupan dan variasi jenis kabel serta melakukan “selective order” dalam hal memenuhi permintaan pelanggan dengan memperhatikan harga jual dan efesiensi produksi. b). Dibidang
Manufacturing,
Perusahaan
berusaha
meningkatkan
kemampuan
memproduksi kabel dengan tetap memperhatikan mutu dan ketepatan waktu proses produksi. Untuk itu, perusahaan juga meningkatkan optimalisasi dan efesiensi pemakaian mesin – mesin produksi, secara konsisten melakukan pengendalian terhadap pemakaian bahan baku serta melakukan perawatan mesin secara berkala. c). Di bagian Keuangan, perusahaan tetap konsisten melakukan monitoring terhadap pergerakan harga tembaga, aluminium dan kurs valuta asing yang merupakan komponen terbesar dalam menentukan harga jual kabel. Untuk menunjang operasional perusahaan, maka perusahaan tetap melakukan pengontrolan terhadap piutang usaha serta melakukan efisiensi dalam pembiayaan perseroaan. d). Dibidang Sumber Daya Manusia, perusahaan menyadari bahwa karyawan merupakan asset utama dalam menjalankan roda perusahaan. Oleh sebab itu, diperlukan karyawan yang memiliki karakter yang bertanggung jawab dan selalu komitmen dalam mendukung kebijaksanaan manajemen. Perusahaan senantiasa memberi kesempatan kepada karyawan untuk dapat lebih mengembangkan diri melalui pelatihan intern maupun di luar perusahaan. Setiap tahun perusahaan juga secara konsisten melakukan evaluasi terhadap standar kompensasi dan kompentensi untuk menjamin adanya jenjang karir yang semuanya untuk mendorong terciptanya hubungan kerja yang harmonis antara perusahaan dan karyawan.
Selain itu perusahaan juga berusaha dalam menangani dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam menghadapi risiko yang timbul karena keadaan-keadaan yang mungkin terjadi seperti dibawah ini : a). Perubahan dalam lingkungan operasi Perubahan peraturan atau perubahan dalam pelaksanaan pengendalian, perubahaan yang terjadi diperusahaan dalam kaitannya dengan penjualan kabel. PT Kabelindo Murni, Tbk selalu berusaha melakukan penyempurnaan pengendalian intern terhadap penjualan kabel agar terhindar dari manipulasi dan kecurangan ( fraud ) dengan dilakukan evaluasi dan perbaikan – perbaikan atas pengendalian intern yang telah dijalankan jika terdapat kekurangan atau kelemahan, termasuk kebijakankebijakan dan peraturan yang ada sehingga dapat meminimalkan atau mengantisipasi risiko yang mungkin timbul. b). Karyawan baru Karyawan baru mungkin memiliki pandangan yang berbeda atas kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan, selain itu karyawan baru belum begitu memahami prosedur yang dijalankan perusahaan. Untuk mencegah risiko yang mungkin timbul, perusahaan melakukan prosedur penerimaan karyawan dilakukan karena adanya : (a)
Latar belakang kebutuhan
(b)
Fungsi dan tugas yang diberikan
(c)
Jumlah karyawan yang dibutuhkan
(d)
Rencana penempatan
Dalam tahap penyeleksian calon karyawan yang dilakukan dengan cukup ketat seperti yang telah diuraikan sebelumnya. c). Pertumbuhan yang pesat
Pertumbuhan dunia usaha yang pesat diiringi juga dengan semakin tinggi risiko yang mungkin timbul. Untuk mengimbangi dan mengendalikan risiko yang mungkin timbul, perusahaan telah mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu. d). Teknologi baru Seperti kita ketahui bersama, PT Kabelindo Murni, Tbk adalah sebuah perusahaan dibidang jasa penyediaan kabel listrik dan kabel telepon yang tentunya harus didukung oleh teknologi modern. Dalam setiap kegiatanya PT Kabelindo Murni, Tbk selalu berkaitan dengan perangkat elektonik, komputer dan mesin – mesin sehingga dibutuhkan karyawan yang mengerti akan teknologi. Oleh karena itu manajemen perusahaan dalam mengantisipasi kemajuan teknologi yang begitu cepat telah melakukan tindakan – tindakan berupa : 1) Mengadakan pelatihan untuk pemrogram komputer yang diadakan diluar / didalam perusahaan dengan pembiayaan sepenuhnya dari perusahaan. 2) Melakukan perancangan sistem yang berkaitan dengan adanya penambahan perangkat.
3.
Prosedur atau aktivitas pengendalian Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang dibuat selain lingkungan pengendalian,penetapan risiko manajemen, informasi dan komunikasi serta tindak lanjut. Akuntasi yang diterapkan oleh PT Kabelindo Murni, Tbk adalah sebagai berikut : a). Adanya pemisahaan tugas yang cukup Dalam stuktur organisasi telah tergambar dengan jelas adanya pemisahaan tugas yang memadai atas penjualan kabel sehingga memungkinkan untuk menghindari risiko adanya penjualan fiktif. Ini terlihat jelas dengan adanya penjualan yang dilakukan oleh bagian penjualan.
b). Otorisasi yang tepat atas transaksi dan aktivitas – aktivitas penjualan Otorisasi disusun oleh perusahaan sedemikian rupa dengan menetapkan wewenang dan tanggung jawab pada setiap tingkatan manajemen yang menunjukkan langsung antara atasan dengan bawahan yang dapat terlihat dalam struktur organisasi perusahaan. Manajemen pada PT Kabelindo Murni, Tbk telah menentukan orang – orang yang ditunjuk dan dipercaya untuk melakukan otorisasi atas pelaksaanaan kegiatan penjualan kabel. Apabila terdapat suatu dokumen yang tidak diototrisasi harus dicari tahu mengapa dokumen tersebut tidak diotorisasi kepada pejabat berwenang untuk mengeluarkan otoritas tersebut sesuai dengan kebijakan dan ketetapan yang berlaku.
c). Dokumen dan catatan yang memadai Pada aktivitas penjualan kabel terdapat dokumen – dokumen yang mendukung sehingga efektivitas penjualan ini dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien. d). Pengendalian fisik antara aktiva dan catatan Pengendalian terhadap pengamanan harta dan uang tunai dilakukan dengan menggunakan jasa bank, pengendalian untuk memproses data dengan menggunakan komputer, serta ditempatkan di ruang yang terpisah dan catatan – catatan diamankan dengan cara mengarsipkannya dengan teratur dan baik. e). Penelaahaan kinerja Penelaahaan kinerja terhadap pelaksanaan setiap aktivitas perusahaan dilaksanakan oleh manajer masing – masing unit secara periodik dan dibantu oleh satuan pengewas
intern yang sekarang diganti menjadi auditor internal sehingga pengendalian perusahaan dapat berjalan sesuai dengan yang telah ditetapkan.
4.
Informasi dan komunikasi Kualitas sistem informasi mempengaruhi manajemen dalam mengambil keputusan dalam pengelolaan dan pengendalian kegiatan perusahaan yang salah satunya adalah kegiatan penjualan. Untuk mencapai pengendalian intern yang efektif, sistem informasi dan komunikasi harus berjalan dengan baik. Dianataranya dengan pencatatan akuntansi yang baik, panduan kebijakan yang tercantum pada peraturan di perusahaan dan laporan keuangan yang berkala. Dalam hal ini perusahaan menekankan bagaimana suatu sistem informasi akan dijalankan untuk mencegah salah saji dalam laporan keuangan serta memberikan keyakinan yang memadai bahwa tarnsaksi yang dicatat adalah sah. Perusahaan menetapkan suatu kebijakan yang berkaitan dengan aktivitas penjualan baik pemisahan fungsi, dokumen yang lengkakp atas setiap transaksi. Bagian akuntansi telah menyusun dan mencatat semua tarnsaksi yang sah, yang mana bukti – bukti pendukungnya telah diotorisasi serta sesuai dengan jangka waktu terjadinya transaksi. Kemudian hasil pekerjaannya diperiksa oleh manajer bagian akuntasi dan keuangan sehingga menghasil informasi yang memadai dan tepat waktu. Untuk dapat memberikan laporan transaksi mengenai penjualan dengan lengkap, cek penjualan diberikan no urut untuk menjamin kelengkapannya sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Dalam kegiatannya PT Kabelindo Murni, Tbk telah menerapkan sistem informasi akuntasi yang memadai, yaitu dengan dilakukannya: a). Validasi Transaksi pembayaran yang diterima perusahaan menggunakan formulir dan dokumentasi yang mendukung kegiatan penjualan yang telah diotorisasi, sehingga
semua pencatatan transaksi harus berdasarkan delivery order, surat jalan, faktur penjualan , dan faktur pajak. Hal ini tidak terjadi didalam jurnal atau catatan akuntasi lainnya.
b). Otorisasi Dalam perusahaan , formulir dan dokumen penjualan kabel harus diotorisasi oleh sales manajer. Karena bila transaksi tidak diotorisasi akan mengakibatkan adanya transaksi yang curang. Selain itu untuk melacak suatu kesalahan akan lebih mudah, sebab ada tandatangan yang dapat menjadi bukti siapa yang bertanggung jawab. c). Kelengkapan Transaksi pembayaran yang diterima perusahaan harus dicatat dengan lengkakp, sehingga dapat mencegah penghilangan transaksi dari catatan. d).Penilaian Dalam setiap transaksi penjualan kabel yang dibayarkan oleh pelanggan dicatat sesuai dengan jumlah yang dibayarkan. e). Klasifikasi Dalam setiap pembayaran yang diterima oleh perusahaan dijurnal dan diposting ke dalam buku besar oleh bagian akuntasi f). Ketepatan waktu Dalam hal ini pada PT Kabelindo Murni, Tbk dalam hal penerimaan pembayaran dilakukan secara tunai dan utang berjangka g).Posting dan pengiktisaran Seluruh transaksi telah di posting dan diikhtisarkan dengan benar
5.
Pemantauan Proses monitoring atau pemantauan adalah suatu proses menilai kualitas pelaksaanaan pengendalian intern yang dilaksanakan PT Kabelindo Murni, Tbk. Pemantauan kegiatan rutin dilaksanakan oleh manajer masing – masing unit dan dibantu oleh satuan pengawas intern yang sekarang telah diganti menjadi auditor internal. Selain itu kegiatan pemantauang atas penjualan kabel dilakukan oleh sales manajer dibantu juga oleh bagian keuangan maupun bagian akuntansi yang dilakukan dengan
melakukan penilaian
terpisah serta mengadakan perbaikan – perbaikan atau tindakan koreksi apabila terdapat penyimpangan.
Pemantauan yang dilakukan terhadap kegiatan penjualan merupakan pemantauan terhadap: a). Daftar penjualan dengan catatan yang ada dan bukti – bukti pendukungnya b). Peraturan dan kebijakan yang ada c). Keseluruhan transaksi penjualan telah dicatat dengan akurat. d). Semua tarnsaksi penjualan dibuat sesuai dengan prosedur – prosedur dan bukti yang telah diotorisasi. e). File induk dan catatan penjualan telah diperlihatkan dengan baik
Dalam sistem pengendalian intern pada penjualan sangat diperlukan adanya pemisahan tugas dan wewenang. Hal ini telah diterapkan oleh PT Kabelindo Murni, Tbk. Yangg dimulai dengan bagian penerima pesanan sampai dengan top manager yang diperlukan adanya otorisasi pada proses penjualan.
Struktur Organisasi Marketing Penetapan struktur organisasi pada PT Kabelindo Murni, Tbk pada departement Marketing merupakan struktur berdasarkan hubungan lini dimana setiap manajer melakukan wewenang sepenuhnya pada bawahannya dan secara berkesinambungan lebih tinggi di setiap bagian yang terkait. Penetapan struktur organisasi berdasarkan uraian tugas dan wewenang pada umumnya telah dipahami dan dilaksankan oleh setiap karyawan PT Kabelindo Murni, Tbk. Berikut ini struktur organisasi Departement Marketing.
O R G A N IZ A T IO N S T R U C T U R E M A R K E T IN G D E P T M a r k e tin g D ir e c to r
M a r k e tin g M a n a g e r I S a le s E x e c u tiv e PLN
S a le s E x e c u tiv e D is tr ib u to r
S a le s E x e c u tiv e P r o je c t
S a le s C u s to m e r S u p p o rt
A d m in P r o je c t
A d m in K o re s p o n d e n
A d m in D is tr ib u to r
U n it H e a d O f L o g is tic
L o g is tic A d m in
S to c k k e e p e r
F o r k lift D r iv e r
Gambar 4.3 Struktur Organisasi Department Marketing Sumber : Company profile PT Kabelindo Murni, Tbk (Tahun 2008)
Tugas dan Tanggung Jawab Marketing Departement
Pada PT Kabelindo Murni ,Tbk terdapat batasan tugas dan tanggung jawab, yang mana batasan tugas dan tanggung jawab tersebut haruslah bersifat fleksible untuk kepentingan kreativitas dan inovasi tanpa batas, tapi juga sekaligus bersifat mengikat untuk kepentingan pengendalian interen organisasi yang andal dan efisien. Memang tidaklah mudah untuk merancang sebuah batasan tugas dan tanggung jawab yang andal dan efektif sebagai panduan kerja untuk para profesional yang proaktif dalam melaksanakan pekerjaan mereka. Tetapi demi terciptanya sebuah keseimbangan antara kreativitas dan pengendalian, maka manajemen PT Kabelindo Murni, Tbk dituntut untuk lebih cerdas dan lebih strategis dalam sikap untuk membuat tugas dan tanggung jawab para profesionalnya sebagai sebuah panduan atau instruksi rinci yang tegas terhadap batasan - batasan kerja secara professional, berikut ini tugas dan tanggung jawab pada bagian masing – masing Departement Marketing: a). Tugas dan Tanggung Jawab Marketing Director: 1) Menentukan harga jual, produk yang akan dilaunching, jadwal kunjungan serta system promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan. 2) Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang ditentukan 3) Menganalisa dan memberikan arah pengembangan kabel, untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar. Berdasarkan uraian tugas dan tanggung jawab Marketing Director, maka : 1) Dalam menentukan harga jual Marketing Director diperlukan sesekali melakukan survey terhadap harga barang yang terdapat dalam Harga Pokok Penjualan, apakah
informasi – informasi mengenai harga bahan baku, tenaga kerja dan sebagainya telah sesuai atau tidak. 2) Dalam penentuan strategi marketing, Marketing Director dapat mengambil keputusan berdasarkan laporan kondisi pasar pada saat ini dan kebutuhan customer.
b). Tugas dan Tanggung Jawab Marketing Manager : 1) Merencanakan, mengontrol dan mengkoordinir proses penjualan dan pemasaran bersama S & M Supervisor(s)
atau Sales Execitive untuk mencapai target
penjualan dan mengembangkan pasar secara efektif dan efisien. 2) Memonitor perolehan order serta merangkumkan forecast untuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal 3) Memonitor jumlah stock seluruh Dept. Sales & Marketing untuk memastikan umur stock perusahaan tidak melebihi target yang telah ditentukan.
Berdasarkan tugas dan tanggung jawab Marketing Manager maka dapat dilakukan analisis yaitu perlunya melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dari hasil survey seluruh sales team untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang ditentukan. Saat ini maketing manager masih membutuhkan waktu dalam memonitor perolehahan order karena perlu melakukan perangkuman forecast untuk memastikan apakah kapasitas produksi sudah optimal atau belum, sebaiknya tugas dan tanggung jawab Marketing Manager hanya melakukan analisis atau memonitor, dan tugas perangkuman dapat dilakukan oleh supervisor, sehingga Marketing Manager dapat melakukan analisis dan pengontrolan berdasarkan hasil laporan forecast Sales Executive.
c). Tugas dan Tanggung Jawab Sales Executive PLN /Sales Executive Distributor/Sales Executive Project/Sales Customer Support : 1) Sales Executive memberikan inquiry kepada Customer dan Marketing Manager. 2) Membuat Quotation beserta kelengkapannya dan diberikan ke Sales Manager (Marketing Manager) 3) Memonitor progress produksi terhadap OA yang telah diterbitkan sampai proses Delivery Order (DO) dan barang siap untuk dikirim. Pembuatan inquiry selalu dibuat apabila terjadi permintaan atau pemesanan barang, hal ini terjadi karena sering sekali terjadi permintaan dengan bermacam variasi type dan bentuk kabel. Menurut penulis sebaiknya disiapkan suatu inquiry dimana terdapat bermacam – macam harga sesuai dengan type – type kabel sehingga customer tidak perlu selalu meminta inqiry pada saat pemesanan karena mereka sudah memilikinya. Hal ini juga dapat menghemat waktu dan biaya operasional pada saat pengiriman inquiry melalui fax atau email. d).Tugas dan Tanggung Jawab Admin Project : 1) Memonitoring semua dokumen – dokumen inquiry yang masuk 2) Melakukan follow up ke sales executive apabila dokumen – dokumen ada yang kurang 3) Terfokus terhadap project yang ditangani dalam hal administrasi Dapat ditambahkan pada tugas dan tanggung jawab Admin Project yaitu membuat laporan perkembangan project yang sedang ditangani, dapat berupa laporan pemesanan atau inquiry, laporan retur barang (jika ada) dan dapat juga laporan setiap perusahaan yang dalam project untuk setiap pemesanannya.
e). Tugas dan Tanggung Jawab Admin Koresponden :
1) Melakukan koresponden baik terhadap customer maupun departement lainnya 2) Mengirimkan konfirmasi piutang teradap customer 3) Memfile dokumen – dokumen
f). Tugas dan Tanggung Jawab Admin Distributor : 1) Memonitoring pengiriman dan penerimaan produk 2) Melakukan pemesan ke distributor 3) Membuat laporan Pemesanan 4) Melakukan negosiasi harga ke distributor
g). Tugas dan Tanggung Jawab Unit Head of Logistic: 1) Memonitoring dan controlling persediaan barang 2) Menerima Laporan persediaan 3) Mengajukan pemesanaan barang yang dibutuhkan
h). Tugas dan Tanggung Jawab Logistic Admin : 1) Membuat laporan persediaan barang yang ada 2) Membuat laporan persediaan barang yang telah dipakai 3) Membuat daftar yang barang atau produk yang dibutuhkan
i). Tugas dan Tanggung Jawab Stock Kepper: 1) Memonitoring jumlah persediaan 2) Mengirimkan laporan persediaan persediaan 3) Menerima persediaan
j). Tugas dan Tanggung Jawab Forklift Driver : 1) Memasukkan dan mengeluarkan barang dari gudang 2) Memindahkan barang yang sudah dikirim kepada customer 3) Mengatur dan menempatkan barang atau produk sesuai jenis produk
Metode Penjualan
Terdapat dua metode penjualan pada PT Kabelindo Murni,Tbk yaitu metode penjualan secara tunai dan metode penjualan secara kredit. Metode penjualan secara tunai dilakukan oleh PT Kabelindo Murni, Tbk apabila: 1. Terjadi tingkat kesulitan atau kelangkaan dari barang yang dipesan 2. Jika stock barang atau material lama dibawah harga pasar : kondisi ini terjadi apabila keadaan harga bahan baku dibawah harga pasar misalnya terjadi ketidakstabilan perekonomian yang menyebabkan perubahan harga bahan baku 3. Customer menginginkan pesanan diproses secara cepat misalnya projek – projek penting atau mendesak.
Pada saat ini PT Kabelindo Murni, Tbk lebih banyak melakukan penjualan dengan mengunakan metode penjualan secara kredit, dimana customer PT Kabelindo Murni,Tbk adalah : 1. Distributor : merupakan pangsa pasar terbesar (70 % dari total penjualan) dari PT Kabelindo Murni,Tbk. Batas waktu kredit yang diberikan 45 hari dengan uang muka 15 % dan sisanya sesuai batas waktu yang ditentukan
2. Projek : seperti Pembengkit Tenaga Listrik, Pemrintah, Pertamina, Kereta Api Indonesia, Telkom dan lain – lain. Batas Waktu kredit yang diberikan adalah 2 bulan dengan uang muka 30% dan sisanya sesuai batas waktu yang telah ditentukan.
Prosedur proses penerimaan order : Bersarkan surat SOP Work Instruction Penerimaan Order No : WI.60002 Tanggal 05 November 2007 telah dirumuskan prosedur proses penerimaan order.
Berikut prosedur
proses penerimaan order : 1. Customer memberikan order kepada Sales Manager (SM) berupa inquiry 2. Sales Manager kemudian menginstruksikan kepada sales administrasi (SA) untuk membuat inquiry dan quotation sesuai dengan kondisi yang telah diarahkan oleh masing – masing SM 3. SA memberikan inquiry kepada department PPC & D 4. PPC & D melakukan konfirmasi mengenai material used, spectifikasi dan delivery 5. Setelah itu PPC & D memberikan NPAT ( Net Price After Tax ) dan Cost Sheet kepada SA 6. SA membuat Quotation beserta kelengkapannya dan diberikan ke SM 7. Quotation yang sudah ditanda tangani oleh SM disampaikan kepada pelanggan melalui email (surat elektronik) atau facsimile 8. Bila kondisi harga disetujui oleh customer, SM menghubungi costumer untuk segera membuat Purchase Order (PO) 9. PO diterima dan diperiksa oleh SM apakah kondisinya sudah sesuai dengan Quotation 10. Bila kondisi
PO
sudah
sesuai dengan
quotation
SA
menyiapkan order
Acknowledgement (OA) dan membuat Factory Order (FO) yang ditandatangani oleh
Finance Director (FD) dan Drum Plan (DP) yang ditandatangani oleh department terkait 11. Setelah DP ditandatangani oleh department terkait lalu diserahkan kebagian PPIC & D untuk dibuat design sheet lalu diserahkan ke department Produksi. 12. Proses selanjutnya SA memonitor progress
produksi terhadap OA yang telah
diterbitkan sampai proses Delivery Order (DO) dan barang siap untuk dikirim 13. PPIC & D memberikan FO department Produksi untuk mempersiapkan Tools & Embossing 14. PPIC & D membuat planning atau perencanaan yaitu planning label produksi dan job order ke department produksi, menyiapkan Issuance Slip atau membuat PP (Permintaan Pembelian) dan Material Spec 15. Issuance slip (Bon Permintaan Bahan Baku) diberikan ke department warehouse untuk melihat apakah stock material yang dibuthkan tersedia atau tidak 16. Apabia stock material yang dibutuhkan tidak tersedia maka PPIC & D membuat PP (Permintaan Pembelian) material dan Spec ke department Procurement untuk dilalukan pengecekan harga bahan baku 17. Dari department Procumenet memberikan laporan harga bahan baku ke bagian Marketing untuk dimasukkan ke NPAT dan Cost Sheet 18. PO supplier yang diterima oleh deprtement Pocurement rangkap dan diberikan ke department Warehouse sebagai penerimaan bahan baku yang di inspeksi oleh QA / QC lalu entry sehingga stock dapat digunakan 19. Design yang diterima oleh department Produksi mulai dilakukan standar proses dengan menggunakan bahan baku sampai terealisasi produksi sesuai dengan job order yang ditentukan
20. Setelah terjadi realisasi produksi department Produksi mengeluarkan laporan harian produksi ke department PPIC & D 21. PPIC & D membuat laporan kabel finish dan menyerahkan ke department QA / QC 22. QA/ QC melakukan Inspeksi berupa test report dan mengeluarkan Daily Report (DR) kedepartement Warehouse 23. Warehouse menerima DR sebagai penerimaan stock untuk dimasukkan ke data stock yang dilaporkan ke department Marketing 24. Setelah data stock diterima, Marketing mengeluarkan DO (Delivery Order) yang dikirimkan ke department Warehouse sehingga keluarlah surat jalan yang diberikan kepada departement Finance dan Customer 25. Pada akhirnya department Finance mengeluarkan invoice ke pelanggan
Berdasarkan prosuder proses penerimaan order, diperlukannya pengefektifan dan pengefesienan dalam proses penerimaan order. Prosedur yang diatas lebih cocok dilakukan pada proses penerimaan order yang memesan barang pada kualifitasi dan type tertentu. Untuk pemesanan barang yang memiliki kualifitasi dan type yang biasa dipesan untuk distributor maupun project dapat dilakukan pengefesienan alur proses, misalnya pada departement PPIC & D tidak perlu melakukan konfirmasi unruk material yang akan digunakan. Tetapi langsung saja memberikan surat pemesanan atau inquiry, sedangkan untuk penetapan dapat dilakukan jauh sebelum pemesanan untuk type barang atau kabel yang biasa dipesan.
Prosedur Penanganan Customer Complaint :
Bersarkan surat SOP Work Instruction Customer Complaint No : WI.60003 Tanggal 05 November 2007 telah dirumuskan prosedur customer complaint. Berikut prosedur proses customer complaint :
1. Semua complainan dari pelanggan diterima oleh Sales Manager (SM), kemudian diserahkan kepada Sales Administrasi (SA) untuk dibuatkan tanggapan keluhan pelanggan, permohonan bantuan teknik dan NCR Customer complaint. 2. Tanggapan keluhan pelanggan (disampaikan kepada pelanggan), permohonan bantuan teknik dan NCR customer complaint disampaikan kepada QA/QC manager dan produsi manager untuk dianalisa dan ditindak lanjutin perbaikannya. 3. QA/ QC manager dan produksi manager akan menganalisa complaint tersebut, apakah dikarenakan kesalahan Kabelindo atau kesalahan diluar tanggung jawab Kabelindo. 4. Hasil analisa dan usulan penyelesaian complaint atau keluhan disampaikan kepada Sales Manager (SM) 5. Konfirmasi persetujuan dari pelanggan terhadap usulan tersebut disampaikan kembali kepada QA/QC manager dan produksi manager. 6. QA/QC
manager dan produksi
manager
akan
membuat laporan
langkah
penyelesaiannya, dan kemudian disampaikan pada Sales Manager (SM) dan diteruskan kepada pelanggan. 7. Semua informasi atau hasil meeting dan tindak lanjutnya dilakukan dokumentasi.
Berdasarkan prosedur proses customer complaint diatas dapat dianalisis bahwa prosedur proses customer complaint berjalan dengan baik dan cukup efesien dan efektif. Adapun sistem pengendalian intern pada penjualan yaitu dengan mengunakan : 1. Sistem program aplikasi,
Dimana dalam sistem tersebut sudah mencakup alur prosedur order dari awal pemesanan sampai dengan Delivery Order. Pada system ini akan melakukan monitoring semua aktivitas yang terjadi alur proses order, dimana apabila ada penyimpangan system akan memberikan laporan atau peringatan kepada QA / QC atau yang berwenang (manajemen) untuk melakukan tindakan pencegahan atau perbaikan. Apabila dibutuhkan perbaikan maka diperlukan kewenangan khusus atau otorisasi yang hanya dimiliki oleh orang tertentu atau level tertentu.
2. Dokumentation Checking, Masing – masing department yang berhubungan dengan alur proses order, setiap harinya akan melakukan dokumtation checking, dimana documentation checking terbagi dua yaitu:
a). Documentation Checking by system, yaitu data – data yang diinput oleh masing – masing department ke sistem program PT Kabelindo Murni,Tbk secara otomatis dichecking secara online oleh bagian terkait dan dilakukan validasi secara system sesuai parameter (kebijakan perusahaan) yang telah ditetapkan sebelumnya serta disimpan pada file tertentu. Data – data ini disimpan ke dalam backup server untuk mencegah major forces (bencana alam atau musibah).
b). Documentation Checking by manual, yaitu pengarsipan atau pendokumentasian data – data seperti Factory Order, Order Acknowledgement, Purchase Order. Pendokumentasian ini juga disertai pengecekan terhadap barang – barang yang di pesan, dimulai dari tanggal pemesanan, jenis barang yang di pesan, kuantity order,
keabsahan pemesanan, otorisasi yang berwenang (seperti tanda tangan dan stempel acc).
Rekonsiliasi
Rekonsiliasi secara periodik antara persediaan fisik dengan catatan atau perkiraanperkiraan buku besar harus dilakukan yaitu dengan melakukan rekonsilisasi dan mencocokkan jumlah persediaan fisik dan persediaan bahan baku, barang setengah jadi dengan jumlah persediaan menurut perkiraan buku besar.
B. Analisis Sistem Pengendalian Intern pada Piutang
Sistem pengendalian intern piutang pada PT Kabelindo Murni, Tbk dimulai dari pemisahan tugas dan tanggung jawab masing – masing karyawan, hal ini diperlukan mencegah penyelewengan atau kemungkinan fraud pada proses piutang
Struktur Organisasi Finance & Accounting Pemisahaan tugas dan tanggung jawab pada Department Financial dan Accounting dapat dilihat pada struktur organisasi dibawah ini, dimana struktur organisasi yang digunakan adalah struktur organisasi lini. Setiap bagian dari Departement Financial dan Accounting memiliki wewenang yang dibutuhkan otorisasi pada masing – masing level atau jenjang jabatan.
O R G A N IZ A T IO N S T R U C T U R E F IN A N C E & A C C O U N T IN G F in a n c e & A c c . D ire c to r
F in & A c c M anager
A c c o u n t in g SPV
T a x S p e c ia lis t
C ostA ccount
F in a n c e SPV
G e n e ra l Account
F a k tu ris & A /R
M IS SPV
C a s h ie r & P ro g ra m m e r B ank
U s e r S u p p o rt
Gambar 4.4 Struktur Organisasi Department Finance & Accounting Sumber : Company profile PT Kabelindo Murni, Tbk (Tahun 2008) Tugas dan Tanggung Jawab pada bagian Finance & Accounting Berikut masing – masing tugas dan tanggung jawab dari setiap bagian atau setiap level jabatan pada department Financial dan Accounting : 1. Tugas dan Tanggung jawab Finance Acc. Director : Menerapkan budaya, sistem, dan peraturan intern perusahaan serta menerapkan manajemen biaya, untuk memastikan budaya perusahaan dan sistem serta peraturan dijalankan dengan optimal. Finance Acc Director bertanggung jawab atas semua pengeluaran biaya operasional yang ada didalam perusahaan karena semakin besar
biaya operasional perusahaaan tanpa diimbangi oleh pendapatan perusahaan akan mengakibatkan laba yang didapatkan pada akhir tahun kecil ( Rugi )
2. Tugas dan Tanggung jawab Finance Acc. Manager :
(a). Melakukan kunjungan ke perusahaan dalam rangka menjalin hubungan dan melakukan follow-up sales (b).Meningkatkan kualitas hubungan yang sudah terjalin baik dengan perusahaanperusahaan
Finance Acc Manager bertanggung jawab kepada finance Acc Director dalam hal peningkatan performance dari semua pengeluaran dan pendapatan yang ada di dalam perusahaan.
3. Tugas dan Tanggung jawab Tax Specialist : (a)Pemeriksaan dan tinjauan ulang faktur-faktur pemasok untuk menentukan perawatan pajak: (b)Persiappan laporan pajak tahunan (c)Persiapan ordinat laporan pajak bulanan (VAT dan Income Tax) (d)Persiapan pembayaran-pembayaran pajak bulanan (e)Persiapan laporan dan pembayaran untuk laporan tahunan dan pembayaran pajak serta pembayaran royalti (f) persiapan ordinat
rekonsiliasi bulanan pelanggan pajak di dalam GL dengan
laporan pajak (g)persiapan ordinat faktur VAT (h)Kelolalah audit-audit pajak, keberatan-keberatan dan pendekatan (i) Persiapan ordinat overpayment yang diakui
(j).Bertindak sebagai penghubung dengan lewat surat menyurat dan menyampaikan isu-isu melalui pertemuan-pertemuan yang berhubungan dengan pajak (k).Bertindak sebagai penghubung dengan pengaudit-pengaudit mengenai
hal-hal
perpajakan (l).Bertindak sebagai penghubung dengan perpajakan mengenai hal-hal perpajakan perusahaan (m).Koleksi ordinat dan pemeliharaan dari bukti pajak dibayar dimuka
4. Tugas dan Tanggung jawab Accounting SPV :
(a)bertanggung jawab atas pengelolaan semua hal-hal berkaitan keuangan dan pelanggan termasuk pengelolaan fungsi-fungsi; pemantauan Receivables dan Collection fungsi-fungsi; Kewajiban pembayaran pengendalian, Pajak dan Reconciliation manajemen fungsi-fungsi, mengembangkan sistem dan prosesproses sejalan dengan pengembangan-pengembangan produk dan prakarsaprakarsa kemajuan berkelanjutan dan tugas-tugas yang terkait lain manapun yang ditugaskan oleh Finance Acc Manager (b)Melakukan Follow-up sales (c)Mampu menyiapkan dan menerapkan umum untuk sistim persediaan dan akuntansi biaya dan analisa untuk perusahaan manufaktur. (d)Melakukan administrasi yang berhubungan dengan operasional dan administrasi (e)Rencana dan mengatur aktivitas menyampaikan dengan penyerahan kendali manajemen keuangan dan kinerja monitor yang mana bertentangan terhadap anggaran untuk mendukung proses keputusan bisnis.
(f) Bertanggung jawab untuk semua Finance dan Accounting melaksanakan prosedur memasukkan, memanage dan melaporkan semua aspek Perakun-an, Keuangan dan Pajak kepada Perusahaan, dan memperkuat semua laporan dari semua departemen dan anak perusahaan dengan cara tepat waktu dan akurat. (g)Rencana, koordinat, dan kendali Cash mengalirkan. (h)Bertanggung jawab untuk Manajemen Sediaan (Aktiva-aktiva Perseroan). (i) Rumuskan Penganggaran Tahunan. (j) Bertanggung jawab untuk perencanaan pajak dan hal-hal pajak lain seperti audit pajak dan penyimpanan pajak.
5. Tugas dan Tanggung jawab Finance SPV :
(a)Mempersiapkan semua dokumen yang diperlukan untuk melakukan penagihan (b)Mengelola piutang semua toko/distributor (c)Melakukan rekonsiliasi faktur dan kas kecil (d)Merekap semua pengeluaran/biaya-biaya yang menggunakan kas kecil (e)Menyusun laporan keuangan (Balance Sheet, Profit & Loss, Cash Flow) (f) Menyusun laporan - laporan pendukung untuk laporan keuangan (g)Mengelola transaksi keuangan
6. Tugas dan Tanggung jawab MIS:
(a)Memonitor dan menganalisa performa dari portfolio baik dari sudut pandang risk management maupun keuntungan perusahaan (b)Memonitor dan menganalisa kinerja portfolio dari sisi Risk Management untuk mendukung pertumbuhan dan keuntungan perusahaan
(c)Bertanggungjawab atas pelaporan dan pengelolaan data dari performa kredit dan pelaksanaan kebijakan kredit (d)Bertanggung jawab atas pelaporan dan pengelolaan data proses underwriting dan performa kredit serta monitoring pelaksanaan kebijakan kredit
7. Tugas dan Tanggung jawab Cost Account dan General Account : (a)Accounting aktivitas, terutama hitung, masukan, memeriksa dan reconsolidate kalkulasi perakunan, jurnal dan laporan (b)Melakukan Sistim Penganggaran dan Kendali (c)Rencana, koordinat, dan kendali Cash mengalirkan
8. Tugas dan Tanggung jawab Fakturis & A/R : (a) Mempersiapkan faktur untuk barang yang akan kirim (b)Membuat laporan faktur (c) Mempersiapkan faktur yang sedang atau telah diproses agar diberikan ke bagian pajak (d)Mendokumentasikan faktur
9. Tugas dan Tanggung jawab Cashier & Bank : (a)Menerima pembayaran penjualan (b)Bertanggung jawab atas segala pembayaran yang melalui bank (c)Membuat laporan penerimaan pembayaran dan mengirimkan ke Finance SPV (d)Mendokumentasikan alat – alat pembayaran seperti cek, giro atau warkat lainnya (e)Meneruskan atas penolakan berupa cek, giro atau warkat dari customer kepada Finance SPV
10. Tugas dan Tanggung jawab Programmer : (a)mengembangkan & maintaning aplikasi perangkat lunak, menggunakan Oracle dan VB 6, dan juga menyediakan dokumentasi teknis untuk aplikasi nya dan pemakai pendukung di dalam implementasi (b)menciptakan dan menyesuaikan program aplikasi dasar gulungan dengan banyak koneksi di mana aplikasi akan dipakai (c)Melakukan testing dan analisa data (d)Implementasi di tempat user
11. Tugas dan Tanggung jawab User Support : (a)Melaksanakan aktivitas menyampaikan dengan pemeliharaan aplikasi (b)Modifikasi aplikasi (c)Memastikan bahwa aktivitas telah sejalan dengan Kebijakan, prosedur, mengikuti jadwal yang terikat, dan temu SLA yang telah ditetapkan
Sistem pengendalian intern piutang yang dipergunakan pada PT Kabelindo Murni, Tbk menggunakan sistem program aplikasi, laporan Summary statement Of AR dan buku pembantu. 1. Pada awal penginputan pemesanan dilakukan mulai dari departement marketing sampai pengiriman pesanan. Dalam penginputan ini secara otomatis akan tersimpan atau ter record pada sistem data – data customer yang memiliki piutang terhadap PT Kabelindo Murni, Tbk Dan sistem ini mengeluarkan laporan yang dapat ter update muai tanggal pemesanan, jenis pemesanan, nominal piutang, tanggal pengiriman sampai dengan tanggal jatuh
tempo yang diberikan parameter pada sistem untuk mengelompokkan berdasarkan tanggal jatuh tempo (1 – 30 hari, 31 – 60 hari, 61 – 90 hari dan diatas 90 hari).
Dengan menggunakan sistem ini juga PT Kabelindo Murn,Tbk dapat memantau piutang yang berhubungan pembayaran maupun pemberi pinalti atau denda terhadap customer yang melewati batas tanggal jatuh tempo yang telah disepakati atau pun pemantauan terhadap customer yang belum memenuhi kewajibannya.
2. Selain pengawasan secara sistem PT Kabelindo Murni, Tbk juga melakukan perekapan dengan menggunakan laporan Summary statement Of AR yang dibuat berdasarkan arsip – arsip atau data – data dari invoice invoice customer serta data – data yang berasal dari sistem ( data yang di input di sistem). Data – data yang diterima baik secara sistem maupun secara fisik kemudian dicocok untuk memasikan data yang diterima adalag benar – benar valid. Selain itu perusahaan akan dapat melihat proformance dan besarnya piutang dari masing – masing kreditur.
3. Sedangkan terdapat satu sarana atau alat lain nya yaitu buku pembantu berfungsi sebagai rekonsiliasi dari laporan Summary statement Of AR. Untuk setiap piutang yang sudah jatuh tempo maka akan dikenakan denda berupa bunga per hari sesuai dengan bunga bank yang berlaku pada saat itu Isi dari laporan Summary statement Of AR adalah (a)
Lokasi kreditur
(b)
Nama kreditur
(c)
Alamat kreditur
(d)
Jumlah Piutang dari masing – masing kreditur
(e)
Piutang yang masuk hari ke 1- 30 dari masing – masing kreditur
(f)
Piutang yang masuk hari ke 31- 60 dari masing – masing kreditur
(g)
Piutang yang masuk hari ke 61 – 90 dari masing – masing kreditur
(h)
Piutang yang masuk lebih dari 90 hari dari masing – masing kreditur
Laporan Summary statement Of AR merupakan ringkasan laporan dari statement Of AR , dimana statement Of AR merupakan data – data lengkap untuk setiap transaksi – transaksi yang dilakukan oleh kreditur yang berisikan :
(a).
Tanggal jatuh tempo
(b).
Tanggal transaksi
(c).
Type transaksi
(d).
Kode transaksi
(e).
Kode surat jalan
(f).
Kode delivery order
(g).
Kode order Acknowledgement
(h).
Debit
(i).
Kredit
(j).
Balance
(k).
Net Balance
4. Pengawasan piutang dapat juga dilakukan dengan cara melakukan crosscek Surat Konfirmasi Piutang,
Surat konfirmasi piutang adalah formulir yang menyajikan jumlah kewajiban debitur pada tanggal tertentu dan disertai dengan rinciannya dan pada saat ini PT KABELINDO telah melakukannya minimal saldo piutang pada akhir bulan. Untuk sistem pengendalin intern terhadap penjualan dan piutang PT Kabelindo Murni, Tbk juga menggunakan quality manajemen, dimana PT Kabelindo Murni, Tbk merupakan salah satu anggota ISO atau International Organization for Standardization.