BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Profile Perusahaan PT. Roda Prima Lancar
yang beralamat di Jl. Gatot Subroto Km. 4
(Komplek Industri Kali Sabik) Jati Uwung,Tangerang. Perusahaan yang sudah berdiri selama kurang lebih 25 tahun sejak tahun 1988 hingga sekarang. PT. RPL adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang metal manufacturing. Perusahaan ini memproduksi spare part motor Honda. Produk yang dihasilkan banyak jenisnya dan di produksi ke perusahaan Astra Honda Motor Indonesia. Tabel 4.1 Data Jumlah Karyawan PT. Roda Prima Lancar Periode Juni 2013
NO 1 2 3 4 5 6 7 8
JUMLAH KARYAWAN 450 175 140 45 110 83 80 226 Bersambung
BAGIAN Welding Press Shop Sprocket Alat Berat Heading Painting Plating MC Engine
28
Tabel 4.1 (Sambungan) Data Jumlah Karyawan PT. Roda Prima Lancar Periode Juni 2013 JUMLAH BAGIAN KARYAWAN WH & Delivery 45 Purchesing 15 Quality Ass 20 Process Eng. 13 Engineering 6 PPC 10 Finance & Acc 12 HRD & GA 11 Total 1481 Sumber : PT. Roda Prima Lancar NO 9 10 11 12 13 14 15 16
4.1.1. Visi PT. Roda Prima Lancar memiliki Visi, yaitu “Menjadikan Perusahaan yang mempunyai reputasi baik dalam indrustri Metal Manufacturing.” 4.1.2. Misi PT. Roda Prima Lancar meiliki Misi yaitu “Menyediakan produk yang berkualitas tinggi dengan didukung oleh pelayanan profesional dan mempunyai manajemen yang terbaik disemua bidang.” 4.2. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian eksperimen yang dilaksakanan pada bulan Mei 2013 di PT. Roda Prima Lancar. Pelaksanaan Penelitian ini dibantu oleh kepala bagian Human Resource Development yaitu Bapak Bustari.
29
Jumlah responden yang digunakan untuk penelitian ini adalah 52 orang karyawan. Teknik yang digunakan adalah random sampling, karena penelitian ini menggunakan data sekunder dari perusahaan maka perusahaan hanya mengizinkan pengambilan sampel sebanyak 52 karyawan. 4.3. Cara Pemberian Insentif Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian dengan kinerja yang belum dikenai perlakuan (pretest) pada bulan Maret yaitu upah per potong kelompok dan kinerja yang sudah dikenai perlakuan (posttest) yaitu upah per potong taylor. Tabel 4.2 : Daftar Upah NO SUBJEK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
AA AB AC AD AE AF AG AH AI AJ AK AL AM AN AO AP
KELOMPOK KONTROL UPAH PERPOTONG KELOMPOK Rp 101,424.00 Rp 101,424.00 Rp 101,424.00 Rp 101,424.00 Rp 101,424.00 Rp 101,424.00 Rp 112,422.00 Rp 112,422.00 Rp 112,422.00 Rp 112,422.00 Rp 112,422.00 Rp 64,049.00 Rp 64,049.00 Rp 64,049.00 Rp 64,049.00 Rp 315,311.50
30
KELOMPOK EKSPERIMEN UPAH PERPOTONG TAYLOR Rp 225,800.00 Rp 237,340.00 Rp 76,740.00 Rp 71,202.00 Rp 76,740.00 Rp 71,202.00 Rp 248,160.00 Rp 279,680.00 Rp 74,448.00 Rp 83,904.00 Rp 74,448.00 Rp 176,640.00 Rp 51,640.00 Rp 51,640.00 Rp 51,640.00 Rp 454,920.00 Bersambung
Tabel 4.2 (Sambungan) Daftar Upah NO SUBJEK 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
AQ AR AS AT AU AV AW AX AY AZ AAA AAB AAC AAD AAE AAF AAG AAH AAI AAJ AAK AAL AAM AAN AAO AAP AAQ AAR AAS AAT AAU
KELOMPOK KONTROL UPAH PERPOTONG KELOMPOK Rp 315,311.50 Rp 315,311.50 Rp 315,311.50 Rp 32,762.00 Rp 32,762.00 Rp 32,762.00 Rp 285,721.00 Rp 285,721.00 Rp 285,721.00 Rp 285,721.00 Rp 139,091.75 Rp 139,091.75 Rp 139,091.75 Rp 139,091.75 Rp 139,091.75 Rp 139,091.75 Rp 139,091.75 Rp 139,091.75 Rp 139,091.75 Rp 139,091.75 Rp 139,091.75 Rp 139,091.75 Rp 219,859.00 Rp 219,859.00 Rp 91,886.25 Rp 91,886.25 Rp 91,886.25 Rp 91,886.25 Rp 91,886.25 Rp 91,886.25 Rp 91,886.25
31
KELOMPOK EKSPERIMEN UPAH PERPOTONG TAYLOR Rp 445,970.00 Rp 181,968.00 Rp 178,388.00 Rp 71,480.00 Rp 46,845.00 Rp 87,135.00 Rp 480,992.00 Rp 369,528.00 Rp 180,372.00 Rp 138,573.00 Rp 497,112.00 Rp 377,179.00 Rp 271,152.00 Rp 205,734.00 Rp 225,960.00 Rp 171,445.00 Rp 225,960.00 Rp 171,445.00 Rp 135,576.00 Rp 102,867.00 Rp 135,576.00 Rp 102,867.00 Rp 293,145.00 Rp 156,344.00 Rp 107,455.00 Rp 119,375.00 Rp 322,365.00 Rp 358,125.00 Rp 150,437.00 Rp 167,152.00 Rp 128,946.00 Bersambung
Tabel 4.2 (Sambungan) Daftar Upah NO 48 49 50 51 52
KELOMPOK KONTROL UPAH PERPOTONG KELOMPOK AAV Rp 91,886.25 AAW Rp 91,886.25 AAX Rp 91,886.25 AAY Rp 91,886.25 AAZ Rp 91,886.25 Sumber: PT. Roda Prima Lancar SUBJEK
KELOMPOK EKSPERIMEN UPAH PERPOTONG TAYLOR Rp 143,250.00 Rp 128,946.00 Rp 131,250.00 Rp 128,946.00 Rp 143,250.00
4.4. Analisis dan Pembahasan Hasil Penelitian 4.4.1. Analisis Hasil Penelitian Hasil penelitian mengenai pengaruh cara pemberian insentif terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Roda Prima Lancar ini didapat melalui uji statistik dengan menggunakan program SPSS Statistic 17.0. Dari hasil output diperoleh t hitung sebesar -3,358 dengan signifikasi dua ekor sebesar 0,001. Karena p-value < dari α = 0,05 maka Ho ditolak, sehingga dapat diketahui secara statistik ada perbedaan signifikan antara cara pemberian insentif menggunakan upah perpotong kelompok dengan upah perpotong taylor. Dengan kata lain cara pemberian insentif dengan upah perpotong taylor efektif digunakan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan PT. Roda Prima Lancar. 4.4.2. Pembahasan Hasil Penelitian Nilai t hitung yang diperoleh dari hasil output SPSS Statistics 17.0. adalah -3,358 dengan signifikasi dua ekor sebesar 0,001. Ternyata p-value < dari α = 0,05.
32
Hal ini menyatakan bahwa Ha diterima, artinya cara pemberian insentif dengan upah perpotong taylor efektif digunakan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan PT. Roda Prima Lancar. Insentif adalah memberikan upah/gaji yang berbeda karena prestasi mereka berbeda. Sedangkan pelaksanaan sistem insentif ini dimaksudkan perusahaan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan yang berprestasi untuk tetap berada dalam perusahaan (Ranupandojo dan Husnan, 2002). Terbukti dalam penelitian ini, karyawan pada kelompok eksperimen termotivasi untuk meningkatkan produktivitas kerja pada karyawan. Hal tersebut sesuai dengan beberapa tujuan dari pemberian insentif yang diungkapkan Raymond John R. Hellenbeck dkk (2000). Pertama, dapat meningkatkan motivasi kinerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Kedua,dapat membangkitkan minat dan keterikatan karyawan terhadap tujuan perusahaan. Teori yang dikembangkan oleh Maslow berintikan pendapat yang mengatakan bahwa kebutuhan manusia itu dapat diklasifikasikan pada lima hirarki kebutuhan, yaitu a) kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan-kebutuhan pokok manusia seperti sandang, pangan dan perumahan. kebutuhan ini dipandang sebagai kebutuhan yang paling mendasar bukan saja karena setiap orang membutuhkannya terus menerus sejak lahir hingga ajalnya, akan tetapi juga karena tanpa pemuasan berbagai kebutuhan tersebut seseorang tidak dapat dikatakan hidup secara normal. b) kebutuhan akan rasa aman yaitu kebutuhan
33
yang dilihat dalam arti luas, tidak hanya dalam arti kenyamanan fisik, meskipun hal tersebut aspek yang sangat penting akan tetapi juga keamanan yang bersifat psikologis, termasuk dikaitkan dengan tugas pekerjaan seseorang, kebutuhan keamanan itu sangat penting untuk mendapat perhatian. Artinya keamanan dalam arti fisik mencakup keamanan ditempat pekerjaan dan keamanan dari dan ke tempat pekerjaan. c) kebutuhan cinta kasih atau kebutuhan sosial yaitu manusia sebagai insan sosial mempunyai berbagai kebutuhan yang berkisar pada pengukuran akan keberadaan seseorang dan pemghargaan atas harkat dan martabatnya. d) kebutuhan akan prestasi (esteem needs) yaitu kebutuhan akan kedudukan dan promosi dibidang kepegawaian. Kebutuhan akan simbol-simbol dalam statusnya seseorang serta prestise yang ditampilkannya. e) kebutuhan aktualisasi diri yaitu kebutuhan untuk mewujudkan segala kemampuan (kebolehannya) dan seringkali nampak pada hal-hal yang sesuai untuk mencapai citra dan cita diri seseorang. Dalam motivasi kerja pada tingkat ini diperlukan kemampuan manajemen untuk dapat mensinkronisasikan antara cita diri dan cita organisasi untuk dapat melahirkan hasil produktivitas organisasi yang lebih tinggi. Terbukti dalam penelitian ini motivasi karyawan sangat tinggi dalam meningkatkan produktivitas kerja agar kebutuhan fisiologisnya terpenuhi. Menurut Husein Umar (2003), Produktivitas adalah perbandingan antara output dan input. Produktivitas mengukur sejauh mana hasil yang dicapai oleh karyawan bila dibandingkan dengan masukkan atau inputnya. Terbukti bahwa produktivitas kerja karyawan PT. Roda Prima Lancar mengalami peningkatan dalam pencapaian hasil kerja.
34