BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL
Pada bab ini melakukan analisis dan pembahasan terhadap data yang diperoleh dari penelitian, dalam hal ini adalah data dari Bank Syariah Muamalat dan Bank DKI (konvensional). Uraian pembahasan adalah sebagai berikut : 4.1 Analisis Imbalan Jasa Dana pada Bank Syariah Muamalat 4.1.1 Tabungan Bank Syariah Muamalat a. Pengertian Tabungan Bank Syariah Muamalat Pengertian Tabungan Bank Syariah Muamalat adalah tabungan berdasarkan prinsip Mudharabah Muthalaqah yang disediakan bagi nasabah. Dengan prinsip ini, tabungan anda diperlakukan sebagai investasi. tabungan bank syariah muamalat memanfaatkan dana tabungan nasabah secara produktif dalam bentuk pembiayaan kepada masyarakat atau dalam bentuk harta produktif lainnya secara professional sesuai syariah. Hasil usaha ini dibagi antara nasabah dan tabungan bank syariah muamalat sesuai porsi (nisbah) yang disepakati dimuka.
b. Manfaat dan Keuntungan Tabungan Bank Syariah Muamalat 1) Tanpa saldo minimum 2) Gratis biaya administrasi bulanan untuk saldo rata-rata Rp 2 juta atau lebih 3) Gratis biaya penutupan rekening 4) Gratis biaya kartu, masa berlaku kartu tanpa limit 5) Bagi hasil bulanan yang kompetitif 6) Fasilitas Mobile Banking dan SMS Banking 51
7) Kirim uang dan tarik tunai di Malaysia
55
8) Online di seluruh cabang Bank Muamalat 9) Pilihan pembayaran zakat, infaq dan shodaqoh otomatis, Pilihan pembayaran rekening otomatis, Setoran minimum berikutnya yang ringan
c. Perhitungan Tabungan Bank Syariah Muamalat Penetapan bagi hasil di Bank Muamalat dilakukan dengan terlebih dahulu mengitung HI-1000 (baca: Ha-i-seribu), yakni angka yang menunjukkan hasil investasi yang diperoleh dari penyaluran setiap Rp. 1.000 dana nasabah. Sebagai contoh: HI-1000 bulan Januari 2009 adalah 9,99. Hal tersebut berarti bahwa dari setiap Rp. 1.000,- dana nasabah yang dikelola Bank Muamalat akan menghasilkan Rp. 9,99 (HI-1000 sebelum bagi hasil). Secara umum hal tersebut dirumuskan sebagai berikut :
Nisbah (rasio) adalah besaran bagian yang menjadi hak Nasabah dibandingkan dengan Bank pada proses distribusi bagi hasil. Tabel 4.1 Informasi HI - 1000 per September 2010 yaitu :
HI - 1000
Rupiah
USD
10,49
4,96
Sumber : Bank Syariah Muamalat
Tabel 4.2 Bagi-Hasil Tabungan Bank Syariah Muamalat Jenis Simpanan
Nisbah (Nasabah)
Porsi (Nasabah)
TABUNGAN (Rp)
56
Ekuivalen Rate
22,00
2,33
2,81%
Sumber : Bank Syariah Muamalat
Contoh perhitungan bagi-hasil (sebagai ilustrasi) adalah : Seorang nasabah (Pak Slamet) mempunyai tabungan di Bank Muamalat saldo ratarata tabungan Pak Slamet pada bulan September 2010 senilai Rp. 10.000.000,-. Perbandingan bagi-hasil (nisbah) nasabah adalah 22,00. HI-1000 untuk bulan September 10,49. Maka untuk mengetahui nilai bagi hasil yang akan didapatkan Pak Slamet adalah :
Bagi Hasil Nasabah = Rp 23.078,-
4.1.2
Deposito Bank Syariah Muamalat
a. Pengertian Deposito Bank Syariah Muamalat Pengertian deposito bank syariah muamalat adalah deposito berdasarkan prinsip Mudharabah Muthlaqah. Merupakan pilihan investasi dalam mata uang rupiah maupun USD dengan jangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan yang ditujukan bagi Anda yang ingin berinvestasi secara halal, murni sesuai syariah. Dana anda akan diinvestasikan secara optimal untuk membiayai berbagai macam usaha produktif yang berguna bagi kepentingan Ummat.
b. Keuntungan dan Fasilitas Deposito Bank Muamalat 1) Memperoleh bagi hasil yang sangat menarik setiap bulan. 2) Investasi disalurkan untuk pembiayaan usaha produktif yang halal. 3) Jangka waktu 1, 3, 6, dan 12 bulan. 4) Dapat diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll Over) pada saat jatuh tempo. 5) Dapat digunakan sebagai jaminan pembiayaan atau untuk referensi Bank Muamalat. 57
Persyaratan :
1) Nasabah Perorangan : Jumlah deposito minimal Rp. 1.000.000,- atau USD 500, mengisi formulir pembukaan deposito, melampirkan copy identitas diri dan NPWP. 2) Nasabah Perusahaan : Jumlah deposito minimal Rp. 1.000.000,- atau USD 500, mengisi formulir pembukaan deposito dan melampirkan copy NPWP dan TDP dan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP).
c. Perhitungan Deposito Bank Muamalat Tabel 4.3 Bagi- hasil Deposito Bank Syariah Muamalat Jenis Simpanan
Nisbah (Nasabah) Porsi (Nasabah)
Ekuivalen Rate
RUPIAH (Rp) Deposito 1 bulan
50.00
5.25
6.38 %
Deposito 3 bulan
51.00
5.35
6.51 %
Deposito 6 bulan
53.00
5.56
6.76 %
Deposito 12 bulan
54.00
5.66
6.89 %
Deposito 1 bulan
51.00
2.53
3.08 %
Deposito 3 bulan
51.25
2.54
3.09 %
Deposito 6 bulan
51.50
2.55
3.11 %
VALAS (USD)
Deposito 12 bulan
51.75 2.57 Sumber : Bank Syariah Muamalat
3.12 %
Perhitungan bagi-hasil (sebagai ilustrasi), perbandingan bagi-hasil deposito yang diberikan adalah sebesar 50:50. 58
Seorang nasabah (Pak Slamet) menyimpan deposito Mudharabah di Bank Muamalat pada bulan September senilai Rp. 10.000.000,- dengan jangka waktu 1 bulan. Diketahui nisbah deposito 1 bulan 50:50. HI-1000 untuk bulan Juni 10,49. Maka untuk mengetahui nilai bagi hasil yang akan didapatkan Pak Slamet adalah :
Bagi Hasil Nasabah = Rp. 52.450,-
4.2
Analisis Imbalan Jasa Dana Pada Bank DKI (Bank konvensional)
4.2.1
Tabungan Bank DKI (Bank Konvensional)
a. Tabungan DKI Tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
b. Fasilitas Produk 1) Tanpa biaya administrasi
bulanan
2)
Setoran awal minimum Rp 20.000,-
3)
Setoran selanjutnya minimum Rp 10.000,-
4)
Saldo minimum Rp 20.000,-
5)
Saldo dorman (tidak ada transaksi selama 6 bulan berturut-turut) a)
Biaya pinalti sebesar Rp 2.000,- per bulan
b)
Apabila saldo rekening < Rp 20.000,- maka akan ditutup oleh sistem dengan biaya penutupan rekening sebesar sisa saldo 59
6)
Biaya penutupan rekening Rp 20.000,-
7)
Jumlah minimum penarikan di counter Rp 100.000,-
8)
Transaksi penarikan tunai dan pemindahbukuan hanya dapat dilakukan di Kantor Cabang tempat rekening dibuka.
c. Perhitungan Tabungan Bank DKI
Peruhitungan dilakukan berdasarkan suku bunga yang berlaku di bank DKI. Tabel 4.4 Suku Bunga Tabungan Bank DKI NOMINAL
SUKU BUNGA
0 s/d < 1 juta
0,00%
1 juta s/d < 5 juta
2,00%
5 juta s/d < 50 juta
2,00%
50 juta s/d < 100 juta
2,00%
Sumber : Bank DKI (konvensional)
Sebagai contoh atau ilustrasi perhitungan tabungan Bank Konvensional Seorang nasabah (Pak Basuki) mempunyai Tabungan di Bank DKI dengan saldo ratarata tabungan Pak Basuki pada bulan September 2010 adalah Rp 10.000.000,-. Suku bunga untuk Nominal sebesar Rp 10.000.000,- adalah sebesar 2,00% Perhitungan untuk tabungan Pak Basuki adalah sebagai berikut : Rp 10.000.000,- x 30/365 x 2,00% = Rp 16.400,-
60
4.2.2 Deposito Bank DKI (Bank Konvensional) a. Deposito Bank DKI Simpanan dalam mata uang rupiah maupun valuta asing (valas) berdasarkan perjanjian yang disepakati sebelumnya antara bank dan nasabah mengenai jumlah nominal deposito, jangka waktu, suku bunga, mata uang dan syarat-syarat lainnya. Tabel 4.5 Suku Bunga Deposito Bank DKI
No.
Jangka Waktu
Rp.1 Juta s/d Rp.1 Milyar
Rp.1 Milyar Keatas
US Dollar
1
01 Bulan
6,00 %
6,00 %
1,50 %
2
03 Bulan
6,00 %
6,00 %
1,50 %
3
06 Bulan
6,50 %
6,50 %
1,50 %
4
12 Bulan
6,50 %
6,50 %
1,50 %
Sumber : Bank DKI (Konvensional) Sebagai contoh atau ilustrasi perhitungan deposito Bank Konvensional Seorang nasabah (Pak Basuki) mempunyai deposito di Bank DKI dengan jumlah Rp 10.000.000,-. Berjangka waktu 1 bulan. Suku Bunga Deposito Bank DKI adalah sebesar 6,00% Perhitungan deposito Pak Basuki adalah : Rp 10.000.000,- x 30/365 x 6,00% = Rp 49.300,-
61
4.2.3 Perbandingan Imbalan Jasa Bank Syariah dengan Bank Konvensional Dari hasil uraian diatas maka digambarkan hasil imbalan jasa dana sebagai berikut : Table 4.6 Perbandingan Imbalan Jasa Dana Bank Syariah dengan Bank Konvensional Bank Syariah
Bank Konvensional
1. Tabungan Bank Syariah Muamalat Tabungan sebesar
2.
Syariah Rp
Pak
1. Tabungan
Slamet
10.000.000,-
Tabungan
,
Pak
Bank
Basuki
Konvensional sebesar
menghasilkan imbalan jasa sebesar
10.000.000,-,
Rp 23.078,-
bunga sebesar Rp 16.400,-
Deposito Bank Syariah
2.
Rp
mendapatkan
Deposito
Deposito Pak Slamet sebesar Rp
Deposito Pak Basuki sebesar Rp
10.000.000,- berjangka waktu 1
10.000.000,- berjangka waktu 1
bulan, menghasilkan imbalan jasa
bulan.
sebesar Rp 52.450,-
sebesar Rp 49.300,-
Mendapatkan
bunga
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa : 1. Dari Nilai Tabungan sebesar Rp 10.000.000,- Bank Syariah Muamalat memberikan imbalan jasa sebesar Rp 23.078,- dan Bank Konvensional memberikan bunga sebesar Rp 16.400,- . Bank Syariah Muamalat memberikan hasil lebih tinggi dibanding dengan Bank Konvensional yakni selisih Rp 23.078,- – Rp 16.400 = Rp 6.678,2. Sementara nilai Deposito sebesar Rp 10.000.000,- Bank Syariah Muamalat memberikan hasil sebesar Rp 52.450,- dan Bank Konvensional memberikan sebesar Rp 49.300,62
berarti Bank Syariah Muamalat memberikan imbalan jasa dana lebih besar dibandingkan Bank Konvensional yakni selisih sebesar Rp 52.450,- – Rp 49.300,- = Rp 3.150,Dari data tersebut maka Bank Syariah memberikan bagi hasil yang lebih besar dibandingkan bank konvensional selain itu juga terdapat kelebihan lain yaitu investasi usaha halal, hal inilah yang membuat masyarakat lebih tertarik untuk memilih bank syariah dibanding bank konvensional, hubungan antara nasabah dengan bank syariah adalah kemitraan. Namun kelemahannya adalah apabila pihak bank syariah mendapatkan laba yang kecil atau karena suatu hal yang menyebabkan kondisi bank syariah sedang tidak baik maka bagi hasil yang diperoleh nasabah akan lebih kecil dengan bank konvensional. Sementara pada bank konvensional memberikan bunga yang lebih kecil dibandingkan bank syariah walaupun pihak bank mendapatkan hasil laba yang besar, pada bank ini bunga atau riba yang didapat diragukan kehalalannya oleh sebagian masyarakat, hubungan nasabah dengan bank adalah debitur dan kreditur. Pendapatan dari hasil bunga lebih stabil dibandingkan bank syariah dikarenakan pihak bank konvensional mendapatkan laba yang sedikit tetap memberikan bunga yang sudah ditetapkan.
63