Bab III Tinjauan Umum Proyek
BAB III TINJAUAN UMUM PROYEK
3.1. Pemilik (Bouwheer/Owner)
Dalam pembahasan laporan ini, pihak PT. AIR ASIA INDONESIA selaku owner dan pemilik lahan yang memberi tugas kepada konsultan arsitektur yaitu PT. DEDATO INDONESIA dan konsultan struktur yaitu PT. AGUNG UTAMA PERSADA untuk merancang Head Office PT Air Asia Indonesia. Perolehan dalam mendapatkan proyek tersebut adalah melalui tender tertutup. Syarat dan kewajiban Pemilik (Owner) adalah sebagai berikut : A. Syarat – syarat pemilik antara lain : 1. Perorangan, harus memiliki : a. Dana anggaran biaya yang diperlukan b. Tanah Bangunan 2. Dinas (Pemerintah) pemilik harus memiliki : a. Surat Keputusan otorasi, yaitu pejabat penerima SKO b. Tanah Bangunan 3. Swasta harus memiliki : a. Surat pengangkatan, yaitu pejabat penerima surat pengangkatan (SP) b. Dana anggaran biaya yang diperlukan c. Tanah Bangunan B. Kewajiban Pemilik antara lain : 1. Wajib membayar semua
biaya
yang
diperlukan
untuk
melaksanakan seluruh kegiatan membangun kepada : - Konsultan atau biro perencana, yaitu berupa uang honorarium -
-
III - 4
perencana. Kontraktor Bangunan, yaitu berupa harga bangunan (harga borongan) Dinas – dinas instansi yang terkait : a) Biaya Izin Mendirikan Bangunan (IMB) b) Biaya Izin Rooilen (sepandan) c) Biaya Pemeriksaan bahan bangunan. III - 1
Bab III Tinjauan Umum Proyek
d) Pajak - Pajak 2. Menunjuk perencana, seorang perencana yang ditunjuk oleh
pemilik surat perintah tugas (SPK) a. Tugas biasa dengan surat penunjukan b. Tugas memakai surat perjanjian berisikan pemilik sebagai pemberi tugas dan perencana sebagai yang ditunjuk pelaksana perencana. c. Mengangkat direksi, seorang atau badan yang diangkat atau ditunjuk oleh pemilik dengan surat keputusan, untuk bertindak sebagai wakilnya dalam pengawasan pelaksanaan pekerjaan. d. Menetapkan kontraktor yang ditunjuk yang tergantung kepada siapa yang menjadi pemilik, apakah pemilik itu perorangan atau wakil instansi atau dinas pemerintahan. e. Menandatangi surat perjanjian borongan (kontrak), yaitu
membuat kontrak antara pemilik dengan pihak pelaksana (Kontraktor Bangunan) yang berisikan antara lain : - Pihak pemilik disebut pihak ke I dan pihak kontraktor -
bangunan (pemborong) disebut pihak ke II. Uraian dan syarat – syarat pelaksanaan (Bestek) dan
-
gambar – gambar pelaksanaan harus jelas dan terukur. Lama Waktu pelaksanaan harus jelas Cara pembayaran angsuran harus jelas Besar dana anggaran biaya harus jelas
3.2. Konsultan Perencana
Yang dimaksud dengan perencana adalah ahli bangunan yang biasa disebut arsitek, yaitu perorangan atau badan hukum yang mempergunakan keahliannya dan berdasarkan surat perintah tugas dari pemilik untuk mengerjakan
perencanaan
bangunan.
Perencana
dapat
berbentuk
perorangan (Insinyur Arsitek), biro-biro perencana (Biro Arsitek) III - 4
III - 2
Bab III Tinjauan Umum Proyek
Dalam hal ini kedudukan perencana dijabat oleh sebuah perusahaan yang bergerak dibidang rancang kepada konsultan arsitektur yaitu PT. DEDATO INDONESIA dan konsultan struktur PT. AGUNG UTAMA PERSADA. PT AGUNG UTAMA PERSADA adalah perusahaan perorangan yang bergerak dalam bidang jasa perencanaan bangunan, khususnya di bidang struktur. Perusahaan ini dikelola oleh tenaga-tenaga profesional yang telah dibina dalam prinsip-prinsip kekuatan namun tetap mempertimbangkan efisiensi, mengutamakan kualitas, etika dan dedikasi kerja yang tangguh, mempunyai latar belakang pendidikan yang baik. Dengan kemampuan manajemen yang dimilikinya, PT. AGUNG UTAMA PERSADA telah merekrut tenaga ahli untuk melayani jasa konsultasi dalam bidang perencanaan struktur bangunan, terutama pekerjaan dalam bidang-bidang : 1. Gedung perkantoran dan pemukiman, 2. Fasilitas umum seperti : Rumah Sakit, Rumah Ibadah, Gedung Olah Raga, 3. Kawasan industri, 4. Hotel, 5. Sarana Pendidikan, 3.2.1 Tanggung Jawab Konsultan Perencana Kegiatan jasa konsultasi perencanaan yang dilakukan oleh penyedia jasa konsultan harus sesuai dengan peraturan yang berlaku, yaitu Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 332/KPTS/2002 tanggal 21 Agustus 2001 tentang Pedoman Teknis Pembangunan. 1. Tanggung Jawab III - 4
III - 3
Bab III Tinjauan Umum Proyek
Secara umum tanggung jawab konsultan perencana adalah minimal sebagai berikut : a. Hasil kerja perencana harus memenuhi standar hasil kerja perencanaan yang berlaku. b. Hasil kerja perencanaan
harus
telah
mengakomodasi
batasan-batasan yang telah diberikan oleh pengguna jasa melalui
KAK,
seperti
dari
segi
pembiayaan,
waktu
penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan. kerja perencanaan yang dihasilkan harus telah
c. Hasil
memenuhi peraturan standar dan pedoman teknis bangunan gedung pada umumnya. 2. Lingkup Tugas
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan perencana secara berurutan adalah sebagai berikut : a. Tahap konsepsi perencanaan meliputi antara lain : • Mengumpulkan serta mengolah data dan informasi lapangan • Menyusun program kerja yang akan digunakan sebagai
dasar perencanaan yang disasarkan pada Kerangka Acuan Kerja / Term Of Reference (TOR) dengan pemerintah
• Konsultasi
setempat
mengenai
peraturan daerah / perijinan bangunan. b. Tahap penyusunan para rencana, meliputi antara lain : • Membuat rencana bangunan. • Membuat perkiraan biaya. • Membuat laporan perencana. c. Tahap penyusunan rencana pelaksanaan, meliputi antara lain: • Membantu konsepsi perencanaan secara keseluruhan
ditinjau dari keselarasan sistem yang terkandung di dalamnya. III - 4
III - 4
Bab III Tinjauan Umum Proyek
• Menyiapkan sistem-sistem konstruksi/struktur bangunan
dan instalasi teknik (mekanika dan elektrikal). • Membuat penjelasan secara garis besar bahan-bahan yang akan dipakai. • Membuat perkiraan biaya pelaksanaan bangunan. d. Tahap pembuatan dokumen pelaksanaan, meliputi antara lain: • Membuat uraian detail mengenai rencana arsitektur,
rencana
struktur,
rencana
utilitas
lengkap
dengan
perhitungan-perhitungannya. • Membuat gambar detail pelaksanaan. • Membuat rincian volume pekerjaan rencana anggaran biaya. • Membuat laporan akhir perencanaan. e. Tahap pelelangan, meliputi antara lain : • Memberikan penjelasan mengenai pekerjaan yang akan dilelangkan pada rapat penjelasan. • Membantu panitia pengadaan barang dan jasa dalam
melakukan evaluasi penawaran. • Melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi f.
pelelangan ulang. Tahap pengawasan berkala sekurang-kurangnya sekali untuk 2 (dua) Minggu, meliputi antara lain: • Memeriksa pelaksanaan pekerjaan di lapangan. • Memberikan penjelasan terhadap permasalahan yang timbul selama masa pelaksanaan. • Memberikan penjelasan terhadap permasalahan yang timbul selama masa pelaksanaan. • Memberikan rekomendasi tentang penggunaan bahan. • Menyusun laporan pelaksanaan.
3.2.2 Keluaran (Output)
III - 4
III - 5
Bab III Tinjauan Umum Proyek
Keluaran
yang
diminta
dari
konsultan
perencana
berdasarkan kerangka acuan kerja ini adalah : 1. Laporan pendahuluan yang memuat : a. Rencana kerja secara menyeluruh b. Mobilisasi tenaga ahli maupun tenaga pendukung lainnya. c. Jadwal kegiatan penyedia jasa 2. Rencana kerja dan Syarat-syarat (RKS) yang meliputi : a. Persyaratan masukan (bahan, peralatan, perlengkapan) - Mutu yang diijinkan, standar yang digunakan. - Tingkat pengujian (Laboratorium atau pengarahan di -
lapangan). Cara penanganan (handling) bahan atau peralatan yang disyaratkan.
b. Persyaratan proses yang terutama menyangkut cara dan
waktu penjelasan : - Cara penggunaan bahan untuk semua bahan, komponen, -
maupun peralatan. Urutan proses tersebut diatas yang diisyaratkan boleh
-
dilanjutkan. Tingkat kualitas tahap tertentu sebuah proses berikutnya
boleh dilanjutkan. c. Persyaratan tentang produk/output yang berupa bangunan atau bagian bangunan atau peralatan yang terpasang dengan penjelasan : - Persyaratan
kualitas
untuk
asing-masing
bagian
bangunan/peralatan dari segi ketepatan, kemampuan, kekuatan dan performance secara keseluruhan. Standar yang digunakan untuk hal tersebut diatas. Cara pengujiannya. d. Bila perlu dapat ditambahkan syarat-syarat khusus, apabila -
dalam ketiga persayratan tersebut masih belum dapat menjelaskan keinginan konsultan perencana. 3. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
III - 4
III - 6
Bab III Tinjauan Umum Proyek
a. RAB disusun berdasarkan gambar kerja dan RKS dengan
memperhatikan berbagai faktor pengadaan bahan maupun alat. b. RAB harus sesuai dengan tujuan dan realistis, lengkap
dengan asing-masing sub sistem dalam perancangan proyek. 4. Lingkup pekerjaan dan Bill Of Quantity 5. Dokumen Gambar a. Daftar Gambar b. Gambar Arsitektur (dilengkapi dengan detail, pemasangan c. d. e. f.
dan penyelesaian) Gambar Denah Gambar Tampak Gambar Potongan Lay-out bangunan
3.2.3 Jadwal Perencanaan Setelah kontrak ditandatangani oleh kedua pihak antara owner dan konsultan perencana pada bulan Januari 2013, maka konsultan perencana mulai melaksanakan tahap awal mendesain yaitu dimulai dari survey lokasi untuk melihat kondisi lingkungan sekitar dan mangurus persyaratan yang ditentukan oleh dinas-dinas terkait.
Berikut adalah tabel jadwal perencanaan :
No. III - 4
Jadwal
Keterangan
III - 7
Bab III Tinjauan Umum Proyek
Survey lokasi, menganalisa denah dan tampak bangunan, perencanaan struktur bawah (pondasi), merencanakan konsep struktur keseluruhan.
Minggu ke 1
Perencanan konsep struktur atas, menganalisa beban tambahan, pembahasan akhir tentang konsep struktur dan metode pelaksanaan.
1. 2. 3. 4.
Minggu ke 2
Minggu ke 3
Pembuatan gambar kerja
Minggu ke 4
Menentukan speksifikasi pekerjaan dan membuat RAB
3.2.4 Mekanisme Pelaksanaan di Konsultan Arsitektur, Struktur, dan M/E
Arsitek ( PT.DEDAT O INDONESIA )
Project Engineering
Engineering
Drafter
Estimator
Gambar 1 Skematik Mekanisme Pelaksanaan Proyek Dalam pelaksanaan proyek ini, tim pelaksana Struktur yang terlibat adalah : 1. Perusahaan III - 4
:
PT. Agung Utama Persada III - 8
Bab III Tinjauan Umum Proyek
2. Project Engineer 3. Engineer 4. Drafter
: : :
Andrreas, MT Afian Primadi, ST Santi Oktaviani
Beberapa hal yang perlu di perhatikan oleh kontraktor antara lain : a. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, konsultan
hendaknya memenuhi semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan. penjelasan tentang KAK ini
b. Setelah mempelajari dan mendapat
maka konsultan agar segera membuat usulan teknis dan biaya yang disampaikan kepada panitia dengan jadwal dan ketentuan yang telah disepakati. 3.3 Konsultan Pengawas Merupakan badan yang ditunjuk owner untuk mengawasi pelaksanaan proyek oleh kontraktor di lapangan. Pengawas berarti mewakili pemberi tugas dalam tahap pelaksanaan pekerjaan konstruksi tetap, bukan sebagai pimpinan harian melainkan hanya mewakili pemberi tugas dalam hal-hal yang menyangkut teknik pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik yang meliputi : 1. Memberikan penjelasan tambahan untuk memperjelas maksud dan
pengertian yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak. 2. Memeriksa dan memberikan persetujuan bagi waktu pembayaran angsuran biaya pelaksanaan. gambar-gambar atau syarat-syarat
3. Membuat
pemberian
tambahan
untuk
menyesuaikan dengan keadaan, bila dianggap perlu, untuk memperjelas hal-hal yang dianggap belum cukup jelas dalam dokumen kontrak. III - 4
III - 9
Bab III Tinjauan Umum Proyek
3.4 Kontraktor Yang dimaksud dengan pemborong bangunan adalah perusahaan perusahaan yang bersifat perseorangan berbadan hukum atau badan hukum yang bergerak dalam bidang pelaksanaan pembangunan. A. Hak dan Kewajiban kontraktor antara lain : 1. Menerima uang pembayaran borongan tepat pada waktunya menurut
syarat-syarat yang tercantum dalam bestek. 2. Melaksanakan tugas pelaksanaan sesuai dengan gambar ( bestek ). 3. Mengikuti/tunduk kepada direksi atau segala perintah/petunjuk yang tidak bertentangan dengan pelaksanaan ( bestek ). 4. Membuat laporan kepada direksi tentang data-data perkembangan
pekerjaan, bahan-bahan dan tukang/tenaga. B. Syarat-syarat kontraktor meliputi : 1. Memiliki modal yang sesuai. 2. Memiliki tenaga ahli yang cukup 3. Memiliki kantor dan ruang kerja ( Workshop ) 4. Memiliki peralatan kerja, 5. Memiliki riwayat kerja yang baik. C. Persyaratan Hukum, antara lain : 1. Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi ( SIUJK ) 2. Mempunyai akta notaris. 3. Modal dasar perusahaan minimal kira-kira 1 ( satu ) milyar rupiah. 4. Mempunyai Surat Izin Usaha Perdagangan ( SIUP ) 5. Memiliki tenaga ahli untuk masing-masing ahli bidangnya, seperti bidang perencanaan, konstruksi dan tenaga-tenaga ahli lain yang mendukung. 6. Memiliki referensi Bank, serta sistem administrasi yang dilakukan secara profesional. 3.4.1 Struktur Organisasi Kontraktor
III - 4
III - 10
Bab III Tinjauan Umum Proyek
Head Office
Site Engineer
Drafter
Project Manager
Accountin g Manager
Site Manager
Accountin g
Surveyor
Estimator
Superviso r
Kasir
Hrd
General Affair
Purcashin g
Staff GA
Staff Purchasin g
Adm Office
Adm Project
3.4.2 Project Manager Project Manager adalah orang yang bertugas mengatur jalannya proyek. Project manager mengatur penempatan seorang serta tugas – tugasnya dalam keterlibatannya dalam sebuah proyek. Project manager juga mengkoordinasikan divisi – divisi yang lain yang terkait. Seorang Prospect manger director dalam sebuah struktur organisasi lapangan. Tanggung jawab manager proyek adalah memastikan : - Seluruh kegiatan yang perlu diselesaikan dalam urutan yang tepat -
III - 4
waktu yang tepat Proyek selesai sesuai budget Proyek memenuhi sasaran kualitas III - 11
Bab III Tinjauan Umum Proyek
-
Tenaga kerja yang ditugaskan dalam proyek mendapat motivasi arahan dan informasi yang diperlukan dalam pekerjaan mereka.
3.4.3 Site Manager Site Manager adalah orang yang bertugas memastikan proyek berjalan di lokasi dengan tepat dalam hal mutu,dan juga waktu,dalam hal ini site manager akan membantu Project Manager dalam menjalankan sebuah proyek.Secara struktur organisasi Site Manager di bantu oleh enggineering dan pelaksana proyek dalam hal pengawasan pekerjaan. 3.4.4 Site Engineer, Surveyor, dan Supervisor Dalam kaitannya pada pekerjaan perencanaan sebuah proyek, Project manager dibantu oleh bidang –bidang terkait, yaitu : A. Site Engineer
Site
Engineer
bertanggung
jawab
dalam
hal
teknis,
organisasional, dan pengawasan lapangan dalam proyek konstruksi. Sebagai figur penting dalam teknis pelaksanaan di lapangan, Site Engineer harus memastikan bahwa semua material dan metode pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan oleh konsultan. Selain itu, Site Engineer juga bertanggung jawab dalam pengecekan dan pembuatan Shop Drawing. B. Surveyor Surveyor adalah bidang yang bertugas mengumpulkan data – data teknis di lapangan (team survey). Pekerjaannya antara lain adalah pengukuran Site, pemetaan instalasi disekitar atau di dalam Site yang III - 4
III - 12
Bab III Tinjauan Umum Proyek
telah terpasang dan menceritakan keadaan yang sebenarnya pada lokasi tersebut. C. Supervisor
Supervisor bertanggung jawab dalam mengatur tenaga kerja, memastikan pekerjaan berjalan sesuai prosedur dan mencapai target, serta berkoordinasi dengan Site Manager.
3.4.5 Drafter, Estimator, dan Administrasi A. Drafter
Drafter adalah orang yang bekerja membuat gambar kerja. Drafter biasanya ada beberapa orang dan dipimpin oleh seorang yang biasa disebut kepala studio. Kepala studio bertugas mengatur pekerjaan yang berkaitan dengan gambar kerja seperti apa saja yang akan dibuat, kapan gambar tersebut harus selesai, melakukan koordinasi dengan bidang-bidang terkait atau membutukan gambar dan lain sebagainya. B. Estimator
Estimator adalah seorang yang bekerja menghitung perkiraan anggaran biaya dan material yang akan digunakan dalam proses pembangunan (RAB), serta membuat Cost Control (Pembukuan), membuat Network (Time Schedule), Metode Bar Chart dan Kurva S. C. Administrasi Administrasi adalah orang yang bekerja membantu operasional dalam pembukuan proyek, keuangan, laporan pekerjaan proyek, membuat SPK. 3.5 Kerangka Acuan Kerja III - 4
III - 13
Bab III Tinjauan Umum Proyek
Berikut adalah prosedur acuan kerja dalam proses perancangan yang ditinjau dari beberapa tahap, antara lain : 3.5.1 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari kerangka acuan kerja adalah sebagai petunjuk bagi penyedia jasa konsultan perencana untuk dapat memahami tujuan dari pengguna jasa konsultan yang memuat masukan, kriteria, proses dan keluaran yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan dalam pelaksanaan tugas. Dengan penugasan ini diharapkan konsultan perencana struktur dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan produk yang optimal sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja ini. 3.5.2 Objek Perencanaan Objek perencanaan yang harus dicapai adalah Perencanaan Office dan Tower Air Asia, yang terletak di Jalan H. S. Sastranegara No. 1, Cengkareng, Tangerang. 3.5.3 Nama Organisasi Pengguna Jasa Pemberi tugas pada proyek Office dan Tower Air Asia ini adalah PT. AIR ASIA INDONESIA yang berlokasi di Terminal 1A Office Management Building Bandara Soekarno-Hatta Tangerang. 3.5.4 Lingkup, Lokasi Kegiatan, Waktu Pelaksanaan Kegiatan
III - 4
III - 14
Bab III Tinjauan Umum Proyek
•
Lingkup pekerjaan jasa konsultasi Ruang lingkup pekerjaan yang dibebankan pada PT. AGUNG UTAMA PERSADA adalah pekerjaan perencanaan struktur
•
Head Office PT Air Asia Indonesia. Lokasi Proyek Lokasi kegiatan perencanaan yaitu di Jalan H. S. Sastranegara
•
No. 1 Tangerang. Jangka waktu perencanaan Jangka waktu pelaksanaan perencanaan adalah 3 (tiga) bulan terhitung dari surat kesepakatan/surat kontrak yang usah ditandatangani. Karena dalam hal ini surat kontrak tersebut merupakan rahasia perusahaan, maka surat kontrak tersebut tidak dilampirkan dalam laporan ini.
3.5.5. Tenaga Ahli Klasifikasi minimum tenaga ahli yang harus dipakai konsultan perencana dalam pelaksanaan proyek ini adalah Sarjana Teknik Sipil (S1 Teknik Sipil). 3.6 Jenis Pelelangan Umum 3.6.1 Pelelangan Umum Dalam cara pelelangan umum ini, pemberitahuan kepada para pengikut lelang (pemborong) dapat dilaksanakan melalui iklan-iklan dalam surat kabar atau elektronik. Cara ini mempunya keuntungan oleh karena banyaknya penawaran, maka persaingan harga dalam penawaran lebih banyak. Tetapi juga ada kerugiannya, III - 4
III - 15
Bab III Tinjauan Umum Proyek
yaitu kualitas pekerjaan kurang terjamin disebabkan dalam pelelangan cara ini siapa saja boleh turut dalam pelelangan, sehingga kemungkinan bonafiditas dari pemborong kurang terjamin. 3.6.2 Pelelangan di bawah tangan ( Penunjukan Langsung ) Dalam cara pelelangan dibawah tangan, dipanggil atau ditunjuk satu pemborong (kontraktor) yang dapat dipercaya dan sudah dikenal pemborong (kontraktor) yang dapat dipercaya dan sudah
dikenal
kemampuannya
atau
bonafiditasnya
dalam
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat diharapkan kualitas pekerjaannya. 3.6.3 Pelelangan dengan Undangan Dalam cara pelelangan melalui undangan, pemborong pekerjaan yang diundang sangat terbatas jumlahnya dan pemborong yang tidak memenuhi syarat para kualifikasi tidak dapat diikutsertakan dalam undangan. Pemborong yang diundang biasanya telah memnuhi syarat prakualifikasi, ini juga berarti telah memnuhi syarat bonafiditasnya, baik teknis maupun administrasi termasuk modal perusahaan. Cara ini banyak mempunyai keuntunga, yaitu : 1. Bonafiditas pemborong terjamin, karena sudah lulus dalam
prakualifikasi.
III - 4
III - 16
Bab III Tinjauan Umum Proyek
2. Persaingan ada dan cukup baik karena segolongan dan sekelas
dalam prakualifikasi 3. Harga bangunan relatif cukup, artinya tidak murah dan tidak
mahal karena biasanya menggunakan perhitungan anggaran biaya direksi sebagai harga baku. Dalam hal ini proyek ditetapkan dengan cara pelelangan dibawah
tangan
atau
penunjukan
langsung,
dan
cara
pemborongannya dengan cara pemborongan pekerjaan yang menyediakan bahan. 3.6.4 Prosedur Pelelangan Dalam pelelangan ada prosedur yang dijalankan berdasarkan fungsi dan tugasnya masing-masing, antara lain : 3.6.4.1 Departemen Adalah pembuat Surat Keputusan Otorisasi (SKO) 3.6.4.2 Pelelang (owner) Adalah Penerima SKO, yang mempunyai kewajiban menyelenggarakan : Gambar Rencana Bestek Surat undangan/pengumuman pelelangan Pemberesan status tanah bangunan, izin bangunan dan
1. 2. 3. 4.
sebagainya 5. Penetapan direksi 3.6.4.3 Penunjukan/Pelelangan III - 4
III - 17
Bab III Tinjauan Umum Proyek
Dalam rapat penunjukan pelelangan harus dihadiri oleh : 1. Pelelang (owner) 2. Direksi dan panitia lelang 3. Kontraktor 3.6.4.4 Berita Acara Penjelasan Berita acara penjelasan dibuat oleh pelelang/direksi dan kebenarannya dikuatkan oleh wakil kontraktor yang hadir dalam
rapat
penunjukan.
Selanjutnya
Berita
Acara
Penjelasan dikirimkan kepada : 1. Kontraktor, untuk : - Perhitungan anggaran biaya. - Surat Penawaran - Uang jaminan pelelangan - Pedoman pelaksanaan pekerjaan 2. Direksi, untuk : - Perhitungan anggaran biaya - Penelitian surat penawaran - Penelitian uang jaminan lelang - Pedoman pengawasan pelaksanaan pekerjaan 3.6.4.5 Kotak Penawaran Surat penawaran dari peserta lelang dimasukkan ke dalam kotak penawaran sebelum batas waktu yang telah ditentukan seperti tercantum dalam berita acara penjelasan pekerjaan. Dalam rapat pelelangan (pembukaan surat penawaran) harus dihadiri oleh : 1. Pelelang (Owner) 2. Direksi dan Panitia Lelang 3. Kontraktor Cara pembukaan surat penawaran dibedakan menurut sifatnya, yaitu : III - 4
III - 18
Bab III Tinjauan Umum Proyek
a. Pelelangan terbuka - Pembukaan dihadapan para peserta lelang, - Terdiri dari 2 sampul yang tertutup, yaitu : a) Sampul administratif (kelengkapan persayaratan) b) Sampul penawaran harga - Pembukaan sampul dan pemeriksaan oleh
panitia lelang, konsultan dan 2 wakil -
kontraktor peserta lelang Sampul administratif dibuka dan diperiksa terlebih dahulu, bila dinyatakan sah baru
-
kemudian dibuka. Dibuat berita acara pembukaan penawaran harga.
b. Pelelangan tertutup - Pembukaan surat penawaran harga hanya oleh
-
panitia lelang dan konsultan. Evaluasi penawaran harga oleh konsultan perencana. Volume yang hampir sama dari beberapa kontraktor dan konsultan menjadi acuan sebagai volume yang
-
benar. Hasil evaluasi dibuat ranking 1-3 untuk klarifikasi
-
dan negosiasi. Rangking berdasarkan harga penawaran yang paling
-
rendah dan benar. Proyek ini menggunakan metode pembukaan surat penawaran metode pelelangan tertutup.
3.6.4.6 Penentuan Pemenang Lelang Penentuan pemenang lelang yang akan menjadi pelaksana dapat dinyatakan :
III - 4
III - 19
Bab III Tinjauan Umum Proyek
- Didalam rapat pelelangan yang dihadiri oleh para peserta
lelang. - Melalui pemberitaan secara tertulis sesudah waktu
tertentu. 3.6.4.7 Surat Pemberian Pekerjaan Bagi perencana dan kontraktor yang menang dalam pelelangan akan mendapatkan surat pemberian pekerjaan dari pihak lelang (owner). Kontraktor segera melakukan persiapan
guna
menandatangani
surat
perjanjian
pemborongan (surat kontrak). 3.6.4.8 Surat Perjanjian Pemborong (Surat Kontrak) Setelah asing-masing pihak memenuhi persayaratan yang diperlukan dalam surat perjanjian pemborongan, maka selanjutnya
dapat
menandatangani
surat
pemborongan antara pihak owner dan kontraktor.
III - 4
III - 20
perjanjian