49
BAB III PERAN GURU PAI BAGI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH YMI WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN
A. Gambaran umum Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupatan Pekalongan 1. Sejarah berdirinya Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Pendidikan yang mengajarkan ilmi-ilmu agama adalah dasar bagi pembentukan kepribadian dan watak anak menjadi pribadi-pribadi yang Islami. Oleh karenanya nilai-nilai luhur Islam hendaknya dapat diaktualisasikan dalam pendidikan formal berupa pendidikan agama Islam yang tepat dan dapat menjawab keinginan masyarakat yang ingin memperoleh hasil nyata dari suatu proses pendidikan keagamaan Islam dalam satuan pendidikan atau lembaga pendidikan.1 Salah satu lembaga pendidikan adalah sekolah atau madrasah yang menyelenggarakan kegiatan proses belajar mengajar untuk membimbing, mendidik, melatih serta mengembangkan kreatifitas anak didiknya dlam penguasaan ilmu pengtahuan dan ilmu keagamaan. Keberadaan sekolah atau madrasah terutama di tingkat menengah pertama (SLTP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs) sangat penting sekali dalam membentuk generasi penerus yang cerdas, berkualitas, dan berakhlakul karimah.2 1
Bapak Urip Udiyono selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, Wawancara Pribadi, yang dilaksanakan tanggal 24 September 2015. 2 Data Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, yang diamati pada tanggal 20 September 2015.
50
Berangkat dari arti pentingnya sebuah lembaga pendidikan terutama pendidikan yang bercirikan Islam, maka sekitar tahun 1950 muncul gagasan dari tokoh agama di Desa Rowokembu Kecamatan Wonopringgo yang diprakasai oleh KH Buchori, H. Achwan dan H. Achmad Ilyas menyelenggarakan Sekolah Rakyat Islam yang kemudian berkembang menjadi beberapa sekolah dan madrasah di bawah naungan Yayasan Madrasah Islamiyah (YMI).3 Yayasan Madrasah Islamiyah (YMI) Wonopringgo Kabupaten Pekalongan mengawali dengan pendirian Sekolah Rakyat (SR) sebagai cikal bakal tumbuh dan berkembangnya Yayasan Madrasah Islamiyah (YMI). Sekolah tersebut sejak berdirinya telah menggunakan metode salafiyah, yaitu dengan memisahkan antara siswa laki-laki dan siswa perempuan dalam kegiatan pembelajarannya, di mana siswa-siswa putra di SD Islam YMI Wonopringgo 01 dan siswa-siswa putri di SD Islam YMI Wonopringgo 02. Selanjutnya berkembang dengan mendirikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang sampai sekarang sudah ada 4 MI, mendirikan sekolah lanjutan pertama berupa SMP Islam YMI Wonopringgo dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) YMI Wonopringgo dan juga tingkat lanjutan atas berupa Madrasah Aliyah (MA) YMI Wonopringgo.4 Pada
awal
tahun
1978,
pengurus
YMI
mendirikan
MTs
Wonopringgo yang menampung siswa-siswa lulusan SD/MI yang ingin
3
Bapak Urip Udiyono selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, Wawancara Pribadi, yang dilaksanakan tanggal 24 September 2015. 4 Data Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, yang diamati pada tanggal 20 September 2015.
51
memperoleh materi pelajaran umum yang berimbangan dengan materi pendidikan agama Islam. Hal ini dikembangkan dengan juga mendirikan Madrasah Aliyah (MA) YMI Wonopringgo untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan adanya sekolah yang berimbang antara pendidikan umum dan pendidikan agama.5 Sejak MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan berdiri telah mengalami perkembangan pasang surut dalam perolehan siswanya. Hal ini yang menuntut pengelola MTs YMI Wonopringgo untuk terus berupaya mengembangkan program-program yang dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam menyekolahkan anak-anaknya di MTs YMI tersebut.6 MTs YMI Wonopringgo adalah salah satu dari dua sekolah atau madrasah untuk lanjutan tingkat menengah pertama yang berada di bawah naungan Yayasan Madrasah Islamiyah (YMI) yang di Kampus YMI Wonopringgo Pekalongan yang diketuai oleh H. Anwar Khan, S.Ag. Sedangkan yang menjabat sebagai Kepala MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan sejak Tahun Pelajaran 1978-1979 telah mengalami empat kali pergantian, yaitu: 1. Mustain Syadeli (1978-1985) 2. Drs. Musthofa Makmur (1985-2004) 3. Muhammad Nafidz. Lc (2004-2010) 4. Drs. Urip Udiyono (2010-sekarang)7 5
Data Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, yang diamati pada tanggal 20 September 2015. 6 Data Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, yang diamati pada tanggal 20 September 2015. 7 Data Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, yang diamati pada tanggal 20 September 2015.
52
Di bawah naungan Yayasan Madrasah Islamiyah (YMI), MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan mengalami banyak kemajuan. Hal ini ditunjukkan dalam kegiatan belajar mengajar menjadi lebih giat, tertib, dan terarah, jumlah siswa pun semakin bertambah pesat dan yang lebih penting lagi dana operasional sekolah dapat terpenuhi dengan baik.8 Perkembangan MTs YMI Wonopringgo sebagai sekolah lanjutan pertama yang menekankan keseimbangan antara pendidikan umum dan pendidikan agama Islam terus melakukan inovasi dalam meningkatkan mutu sekolah, melalui peninghkatan kualitas guru sebagai tenaga pendidik, pengembangan sarana prasarana dan keterampilan melalui program life skill seperti otomotif, salon/tata rias kecantikan, pengembangan seni marawis dan sebagainya. Ternyata melalui progamprogram tersebut mampu meningkatkan minat calon para siswa untuk belajar di MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan.9 Demikianlah tinjauan historis atau sejarah berdirinya Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan yang terletak di Sedayu Desa Pegaden Tengah Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. Meskipun saat ini banyak bermunculan Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs) swasta yang baru, namun MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan akan terus eksis
8
Bapak Urip Udiyono selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, Wawancara Pribadi, yang dilaksanakan tanggal 24 September 2015. 9 Bapak Urip Udiyono selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, Wawancara Pribadi, yang dilaksanakan tanggal 24 September 2015.
53
dan konsisten ikut mencerdaskan kehidupan bangsa yang memiliki dasar nilai-nilai Islami yang kuat. MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan terus berupaya menciptakan kader-kader Islam yang handal dan berkulitas, baik fikir maupun dalam tindakan nyata. 2. Letak Geografis Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan merupakan salah satu Madrsah Tsanawiyah (MTs) swata Islam di bawah naungan Yayasan Madrasah Islamiyah (YMI) Wonopringgo yang berlokasi di Kampus YMI, dusun Sedayu Desa Pegaden Tengah Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan Propinsi Jawa Tengah. Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan telah menempati tanah serta gedung milik wakaf pengurus Yayasan Madrasah Islamiyah (YMI). 10 Tanah tersebut telah dipergunakan untuk pergedungan seperti ruang kelas, perpustakaan, ruang guru, gudang, halaman atau lapangan olah raga dan kegiatan lainnya, tempatnya sangat strategis tidak jauh dari jalan raya sehingga masalah transportasi tidak ada kendala, tepatnya di sebelah timur 100 M dari jalan raya Wonopringgo Kabupaten Pekalongan.11
10
Data Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, yang diamati pada tanggal 20 September 2015. 11 Data Observasi di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, pada tanggal 26 September 2015.
54
Adapun batas wilayahnya adalah sebagai berikut12: a. Sebelah selatan berbatasan dengan perumahan penduduk desa Rowokembu Wonopringgo. b. Sebelah timur berbatasan dengan area persawahan Desa Pegaden Tengah c. Sebelah utara berbatasan dengan perumahan penduduk desa Pegaden Tengah Wonopringgo d. Sebelah barat berbatasan dengan jalan raya utama Kecamatan Wonopringgo 3. Visi dan Misi Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Terkait dengan profil Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan dapat diuraikan sebagai berikut. a. Visi dan Misi Visi,
Misi
dan
Tujuan
Madrasah
Tsanawiyah
YMI
Wonopringgo Pekalongan, sebagai berikut: Visi : Membentuk Karakter Siswa yang Beriman, Berilmu, Beramal dan Berakhlakul Karimah.13 Misi : 1) Menumbuhkan semangat mencari ilmu dengan pola pikir ilmiah bagi siswa sebagai kewajiban orang beriman.
12
Data Observasi di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, pada tanggal 27 September
2015. 13
Hasil Observasi di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, dilakukan pada tanggal 29 September 2015.
55
2) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, efesien sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki. 3) Menumbuhkan pengamalan ajaran Islam Ahlussunah wal Jama’ah dan budaya bangsa sehingga menjadi sumber akhlak mulia dalam bertindak. 4) Mendorong dan membatu setiap siswa untuk menggali potensi diri sehingga dapat tumbuh kembang secara optimal. 5) Menerapkan semangat partisipasi dan keunggulan secara intensif kepada seluruh warga madrasah dan masyarakat umumnya. 6) Meraih prestasi dengan cara disiplin belajar dan kerja berlandaskan akhlak mulia. 7) Mengelola pembelajaran siswa untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya. 8) Melaksanakan amalan/kegiatan yang rasional, akuntabel dan tertib administrasi. 9) Melakukan keseimbangan, keserasian dan keharmonisan.14
14
Hasil Observasi di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, dilakukan pada tanggal 29 September 2015.
56
4. Tujuan dan Sasaran Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Tujuan Pendidikan Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Wiradesa Pekalongan 1) Meningkatkan daya tamping sesuai dengan lulusan SD/MI. 2) Meningkatkan perolehan nilai UN rata-rata siswa 0,5 setiap tahun dengan lulus 100 %. 3) Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik. 4) Melatih siswa memiliki ketrampilanwira usaha mandiri dan koperasi. 5) Meningkatkan kemampuan baca tulis Bahasa Arab dan al-Qur’an Hadits. 6)
Meningkatkan
fasilitas/sarana
prasarana
yang
mencukupi
kebutuhan. 7) Meningkatkan pelayanan prima terhadap prasarana pendidikan pada pengguna manfaat. 8) Menumbuhkan sifat gotong royong pengurus, kepala, guru, tata usaha dan siswa dalam kemajuan Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo 9) Mengimplementasikan moral/ akhlak dalam kehidupan.15
15
Hasil Observasi di Madrasah Tsanawiyah tanggal 29 September 2015.
YMI Wonopringgo, dilakukan pada
57
5. Sarana dan Prasarana Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Keberhasilan dalam proses belajar mengajar tidak lepas dari ketersediaannya sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana mempunyai peranan yang sangat penting, agar tujuan dalam proses kegiatan belajar mengajar dapat tercapai secara maksimal. Adapun gedung serta fasilitas yang tersedia di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan yang berada di atas tanah dengan luas 6540 M2 dengan luas bangunan 2985 M2 dan 2170 M2 yang terdiri dari Ruang Kelas, Ruang Kepala Sekolah dan guru, Ruang Perpustakaan, Ruang UKS, Musholla, WC guru dan siswa. 16 Adapun keadaan sarana prasarana yang ada di MTs YMI Wonopringgo dapat diuraikan sebagai berikut: a. Sarana Tabel 4 Sarana di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan No. Jenis barang
Jumlah
Ukuran
Luas (m2)
1.
Ruag kelas
18
7x9
1.242
2.
Ruang Guru
1
7 x 12
84
3.
Ruang lap. IPA
1
7x9
63
4.
Ruang perpustakaan
1
7x9
63
5.
Ruang Kepala Sekolah
1
2x6
12
6.
Ruang TU
1
7x9
63
7.
Ruang Komputer
1
8x9
72
8.
Ruang UKS
1
3x5
35
16
Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah Septemberi 2015.
YMI Wonopringgo, yang dikutip tanggal 26
58
9.
Kamar mandi / WC Guru
9
2x5
10
10.
Kamar mandi / WC Siswa
1
1,25 x 200
11.
Ruang Ibadah / Musola
1
5 x 10
50
12.
Ruang Dinas Kepala
1
6 x 6
36
13.
Sekolah
1
3 x 7
21
14.
Ruang BP / BK
1
4 x 5
20
15.
Ruang OSIS
1
3 x 3
9
16.
Gudang
1
4 x 5
20
17.
Kantin
2
3 x 3
9
18.
Dapur
1
24 x 3 + 5 x 6
102
19.
Tempat Parkir
1
25 x 30
750
20.
Lapangan Upacara
2x5
10
22, 50
Toko Koperasi
b. Prasarana Perlengkapan alat Kantor untuk memperlancar pelayanan dan peningkatan mutu disediakan 4 unit komputer dan 2 Laptop dengan 4 printer, 2 LCD, demikian pula kegiatan komputer untuk siswa hanya baru mencapai 10 unit, Kelengkapan perpustakaan disamping meja buku menampung 50 siswa dan buku sejumlah buku dari judul buku. Koperasi siswa dilengkapi dengan meja lemari etalase . Ruang OSIS dilengkapi dengan meja untuk rapat, lemari penyimpanan barang, dan Komputer untuk keperluan administrasi OSIS. Ruang UKS dilengkapi dengan 2 tempat tidur permanen dari kayu yang dilengkapi dengan lemari penyimanan obat-obatan. Alat peraga IPA yang terdiri dari peralatan mapel Biologi maupun mapel Fisika yang masih minim sehingga mempengaruhi proses belajar bagi siswa. Apalagi belum
59
mempunyai tempat (ruang laborat) untuk mengadakan eksperimen percobaan terkait dengan pembelajaran IPA.
6. Keadaan
Guru
dan
peserta
didik
Madrasah
Tsanawiyah
YMI
Wonopringgo Guru merupakan unsur utama dalam sebuah lembaga pendidikan sama halnya dengan peserta didik yang bertugas sebagai tenaga pelaksana program kegiatan belajar-mengajar.17 Adapun jumlah guru dan karyawan di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 42 orang termasuk kepala sekolah ditambah dengan 2 orang sebagai penjaga.18 Untuk lebih jelasnya kami sajikan data tabel tentang keadaan guru, karyawan di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2015/2016 di bawah ini: Tabel 2 Keadaan Guru dan Karyawan Madrasah Tsanaiwyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2015/201619
No.
NAMA
1
Drs Urip Udiono / 19560802 198403 1 003 Akhmad Nurokhman, M.MPd
2
17
L/P
TEMPAT TGL LAHIR
IJAZAH TERAKHI R
Pml,02-08-56
S1/Tehnik Mesin
L L
Pkl,08-05-61
STM " IMNI "
STATUS
JABATAN
NEGERI
Kepala Wakil. Kepala
MENGAJAR BIDANG IPA ( Fisika
SWS
) Matematik
Data Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, dikutip pada tanggal 24 September 2015 18 Wawancara dengan Bapak Urip Udiyono selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, yang dilaksanakan tanggal 24 September 2015. 19 Data Monografi Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, dikutip pada tanggal 24 September 2015.
60
3
Drs. Zainal Abidin
L
Jpr,09-02-67
IAIN
SWS
4
N. Nur Ainis
P
Pkl,01-07-60
SMA
SWS
5
HM. Nafidz, Lc
L
Pkl,26-07-52
Unismad
SWS
6 7
Syakiroh
P
Pkl,19-01-61
SMA
SWS
GT/Ur.Kur ikulum
Fiqih – Ke NU an
GT / BP. GT./Ur. Humas GT/Wali kelas
B. Indon Ke NU an / B. Arab
GT/Ur Sarpras Nurul Hatta
L
Pkl,01-01-60
SMA
SWS
8
Mulazimah,S.Pd.I
P
Pkl,20-06-66
STAISA
SWS
9
Ir. M. Hani Hadiatno
L
Pkl,03-08-60
UNSOED
SWS
10
Chamidah, S.Ag Dra Hj.Munasifah,M.S.I /196607172000032 Inayah, S.Ag / 197703072005012002 M. Umar Mahmudi,SHI / 197708262007101001 Yanti Khikmah, S.Pd.I / 150404905 Anna Sukmawati, A.Md / 197704122007012002
P
Pkl,22-03-69
IAIN
SWS
P
Pkl,17-07-66
IAIN
NEG.
P
Pkl,07-03-77
IAIN
NEG.
Pkl,26-08-77
STAIN
NEG.
11 12
13 14
15 16 17 18 19 20 21
Sodik Samiarso, S.Pd Taufik Chusnan,S.Pd.I Muhammad Widiyanto,S.Pd Sodik Hari Purnomo, S.Pd Rina Widyaningsih, S.Pd Imam Faizin, S.S, S.Pd.I
L P
Pkl,24-05-76
STAIN
NEG.
Pkl,12-04-77
IKIP
NEG.
P L
Pkl,30-11-71
IKIP
SWS
L
Pkl,16-12-67
STAISA
SWS
L
Pkl,19-05-80
IKIP
SWS
L
Grb,01-06-75
IKIP
SWS SWS SWS
P
Pkl,12-10-83
FKIP UMS
L
Pkl,20-07-83
UIN Suka
GT*/Wali Kelas GT*/Wali Kelas GT/Wali Kelas
GAN GAN /Walas GAN / Ur. Kesiswaan GAN / Walas GAN / Walas GTT GT / Wali Kelas GTT/Wa li Kelas GT / Walas GTT/Wali Kelas GTT
IPA Bio
Penjaskes, IPS PPKn IPA Fisika Qur'an Hadits Fiqih, Aqidah Ahlaq Bio,Fisik, Aqidah Ahlaq
TIK , Fiqih, SKI ,
Bahasa Inggris B. Indonesia B. Arab , nahwu Sorof IPS B.Inggris Bahasa Indonesia B. Arab , TIK
61
22
Naely Thoyyibah, S.Pd
Pkl,30-03-83
UIN Syahid
P
23
U'ut Masudah, S.Pd
P
Pkl,25/05/83
24
Anik Ismiyati, S.Pd
P
25
27
Adhy Nugroho, S.Pd Aryani Widianingsih, S.Pd Wilda Ely Farida,S.Pd.I
28 29 30
26
SWS
GT / Walas
Matematik
IKIP PGRI
SWS
GTT
Matematik
Pkl,29/12/85
IKIP PGRI
SWS
GTT
Matematik
L
Pkl, 29/08/81
IKIP PGRI
SWS
GTT
P
Pkl, 16/08/79
UNNES
SWS
GTT
P
Pkl,31/05/86
STAIN
SWS
GTT
B. Inggris Penjas – Seni Budaya Aqidah Ah,SKI,KNUn
M Adi Nugroho, S.Pd
L
Pkl,31/01/88
UNNES
SWS
GTT
Azim Azminah,S.Pd
L
Pkl,04-11-87
UNNES
SWS
GTT
IPS B. Jawa / B. Indonesia
31
Mustabiqotul Choeriyah,S.Pd Khaninah Sulasi, S.Pd.Ing
P
Pkl, 14-12-1987
UNNES
SWS
GTT
BP. / SBK / Boga
P
Pkl, 06-05-1975
UT
SWS
GTT
B.Inggris
32
Nani Mulyani
P
Pkl,11-01-1978
UAD
SWS
GTT
PKn
33
L
Pkl,17/08/64
STAISA
SWS
GTT
TIK
34
Abd. Khanan, S.Pd.I Sujiyono, A.Md 19730912 2007011015
L
Pkl, 12-09-73
NEG.
GAN
IPA
35
Barizi
L
Pkl,07-09-59
MA.
SWS
Ka. TU
-
36
Sri Mulyani
P
Pkl,08-08-61
MA
SWS
Bendahr
-
37
Musfiroh
P
Pkl,16-06-63
MA
SWS
Bend. Tab
-
38
L
Pkl,25-01-81
MTs
SWS
Pesuruh
-
39
Nurchan Adinda Zuhriyah,S.Pd.I
P
Pkl,14-12-86
STAISA
SWS
-
40
Silfa Soraya, A.Md
L
Pkl, 01/03/90
STMIK
SWS
Pustaka Tata Usaha
41
Bambang Prayitno
L
Pkl,24-06-80
MA
SWS
Penjaga
-
42
Rohani Sosro
L
Pkl,30-09-30
SD
SWS
Penjaga
-
TIK
62
Sedangkan siswa adalah salah satu faktor penting di dalam belajar mengajar di sekolah, karena siswa-siswalah yang menjadi subyek pendidikan. Siswa memiliki peranan penting dalam rangka cerminan bagi kemajuan sekolah. Semakin baik mutu pendidikan suatu satuan pendidikan, maka semakin tinggi prestasi belajar yang diraih oleh siswa-siswanya yang belajar di sekolah tersebut. Untuk mengetahui keadaan siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan, berikut adalah daftar para siswa dengan data tabel: Tabel 3
Data Siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan20 No.
Kelas
2010-2011
2011-2012
2012-2013
2013-2014
2014-2015
2015-2016
1.
Kelas VII
200
241
244
208
236
225
2.
Kelas VIII
180
192
228
215
220
233
3.
Kelas IX
170
169
184
218
214
218
550
602
656
641
670
676
Jumlah
7. Pelaksanaan Pengajaran di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan Kegiatan pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan dimulai pada jam 07.00 WIB, biasanya para peserta didik atau siswa sudah bersiap setengah atau seperempat jam sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Begitupun dengan para guru yang mempunyai jadwal pada jam tersebut diharapkan sudah bersiap 10 sampai 5 menit sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
20
Data Monografi Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan, yang dikutip tanggal 23 September 2015.
63
Apabila tanda atau bel masuk jam 07.00 WIB dibunyikan maka para peserta didik atau siswa berkumpul di depan kelasnya masing-masing, kemudian oleh para guru dibimbing untuk membaca doa bersama-sama, setelah selesai berdoa dan masuk ke kelasnya masing-masing barulah kegiatan pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan dilaksanakan. Setelah dua jam seperempat atau tepatnya pukul 09.15 WIB bel akan dibunyikan tanda kegiatan pembelajaran tahap pertama selesai, dan para siswa dapat beristirahat dan menikmati jajan di kantin dari jam 09.15 WIB-09.30 WIB. 21 Berikutnya pada jam 09.30 WIB dimulai tahap kedua sampai jam 11.45 WIB, setelah selama setengah jam sampai jam 12.30 dilakukan istirahat dan para peserta didik atau siswa dengan dipandu oleh guru PAI melakukan kegiatan berupa sholat dzuhur berjama'ah secara bergantian per-kelas. Kemudian dari jam 12.30 WIB dimulailah tahap ketiga atau tahap akhir dari pelaksanaan pembelajaran sampai jam 13.25 WIB. Selanjutnya akan dilakukan bel akhir pembelajaran dan anak-anak dibimbing berdoa dan berjabat tangan lalu pulang ke rumah masing-masing.22 Untuk lebih jelasnya, mengenai pembagian waktu dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh para guru, termasuk para guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam kegiatan belajar
21
Bapak Urip Udiyono, selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, Wawancara pribadi yang dilaksanakan pada tanggal 29 September 2015. 22 Bapak Urip Udiyono, selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo,, Wawancara pribadi yang dilaksanakan pada tanggal 29 September 2015.
64
mengajar sebagai kegiatan pokok sehari-hari yang diterapkan pagi para siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan untuk kelas VII sampai kelas IX dapatlah dilihat dari tabel model pembelajaran yang dilakukan guru dengan data tabel sebagai berikut: Tabel 4 Model Pembelajaran Madrasah Tanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan 23 Waktu (1 Jam pelajaran) 10 Menit (pertama) 30 Menit (kedua)
5 Menit (terakhir)
Kegiatan Pembukaan dan Salam dari Guru Menyajikan gambaran tema belajar yang akan dipelajari ataupun sedikit mengulas pertemuan sebelumnya Isi pembelajaran dengan penjelasan dan juga latihan pada siswa yang terkadang diiringi dengan metode kuis atau diskusi Penguatan materi dengan menyajiikan materi yang diajarkan dengan suatu kesimpulan.
Keterangan
Guru membatasi pada tema yang diajarkandan berlanjut secara bertahap Guru memaparkan dan memberi latihanlatihan Guru dapat menunjuk salah satu siswa untuk menyimpulkan
Selanjutnya untuk pembagian waktu atau jawal pembelajaran yang dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan untuk kelas VII-IX yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran rutin sehari-hari sebagai proses kegiatan belajar mengajar (KBM) dapat dilihat dari data berikut:
23
Hasil Observasi di MTs Salafiyah Wiradesa Pekalongan, dilakukan pada tanggal 29 September 2015.
65
Tabel 5 Pembagian Waktu Pembelajaran Madrasah Tsnawiyah YMI Wonnopringgo Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2015/201624 No
Tahapan Pembelajaran
Waktu
1.
Tahapan Pertama (3 jam mata pelajaran pokok) Istirahat I Tahapan kedua (3 mapel pokok umum dan PAI Istirahat II/Sholat berjama'ah Tahap Ketiga (1 jam mapel ringan/kesenian dengan praktek ketrampilan)
07.00 WIB-09.15 WIB
2. 3. 4. 5.
B. Karakter
Siswa
di
Madrasah
09.15 WIB-09.30 WIB. 09.30 WIB-11.45 WIB 11.45 WIB-12.30 WIB 12.30 WIB-13.25 WIB
Tsanawiyah
YMI
Wonopringgo
Kabupaten Pekalongan 1. Religius Karakter religius yang dikembangkan di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo ditunjukkan dengan indikator-indikator berupa kepatuhan menjalankan ibadah sebagai perintah agama seperti melaksankan sholat, puasa, bersedekah dan lain sebagainya, taat pada perintah orang tua atau guru dan mematuhi tata tertib yang telah dibuat oleh madrasah dengan tidak melakukan tindakan-tindakan yang melanggar peraturan madrasah. Sikap religius para siswa dapat di lihat saat mereka mengikuti kegiatan sholat dhuha berjamaah, tadarus, sholat dhuhur berjamaah. 2. Disiplin Sikap disiplin merupakan karakter yang tertanam dan dimiliki oleh para siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo dengan
24
Hasil Observasi di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, dilakukan pada tanggal 29 September 2015.
66
ditunjukkan pada indikator-indikator berupa; berpakain rapi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di madrasah, hadir ke madrasah dengan tepat waktu dan mengikuti kegiatan belajar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dengan tidak meninggalkan tugas saat sedang ada kegiatan belajar atau membolos.25 3. Kebersihan Sikap menjaga kebersihan yang dimiliki oleh para siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo ditunjukkan dengan indikator berupa: membuang sampah pada tempatnya, berjalannya tugas piket kelas, serta menjaga kebersihan lingkungan madrasah. 4. Kerapian Sikap atau perilaku rajin sebagai karakter yang tertananm dan dimiliki oleh para siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo ditunjukkan dengan cara siswa berpakaian, mereka mengikuti tata tertib madrasah. Selain itu mereka juga menjaga agar kelas mereka tetap rapi agar tercipta suasana pembelajaran yang nyaman. 5. Tanggungjawab Bentuk tanggungjawab dari para siswa ditunjukkan para siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo yaitu apabila mereka selesai menggunakan sarana maupun prasarana milik madrasah, mereka mengembalikan ke tempat semula. Selain itu para anggota ekstrakurikuler
25
Hasil Observasi di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, dilakukan pada tanggal 2 Oktober 2015.
67
baik itu OSIS maupun ke-Pramuka-an mereka selalu bertanggungjawab atas laporan kegiatan yang mereka adakan. Menurut Ibu Mahmudah selaku guru Aqidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, beliau memaparkan sebagai berikut : “Perilaku atau sikap siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo secara umum banyak yang sesuai dengan karakter yang diharapkan seperi sikap ketaatan, rajin dan displin. Memang masih ada beberapa siswa yang belum bisa mencerminkan karakater tersebut, akan tetapi hal ini selalu dilakukan pembinaan-pembinaan dan pengawasan agar bisda diarahkan sesuai dengan karakter siswa yang diharapkan oleh madrasah.”26 Hal ini diakui oleh Kepala Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, beliau menyatakan: “Saya memperhatikan karakter siswa-siswa saya yang dalam kegiatan pembelajaran dengan sikap taat, rajin dan disiplin sesuai tujuan pengembangan kegiatan pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo. Hanya memang masih ada beberapa siswa, terutama dari anak-anak laki-laki yang memang perlu dilakukan penangan khusus.”27 Para siswa Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo untuk yang putri umumnya memiliki karakter yang sesuai dengan tujuan madrasah. Sebagaimana hasil wawancara dengan beberapa siswi dengan pernyataan berikut: “Saya rasa, saya sudah berupaya bersikap dengan karakter yang diharapkan madrasah, saya mentaati peraturan madrasah dan saya sangat senang dengan bimbingan dan motivasi guru untuk rajin beribadah sesuai dengan perintah ajaran Islam”.28
26
Ibu Mahmudah selaku guru Aqidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, Wawancara Pribadi yang dilaksanakan tanggal 1 Oktober 2015 27 Bapak Urip Udiyono, selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, Wawancara Pribadi, pada tanggal 3 Oktober 2015 28 Laili Ikromah, Siswi Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, wawancara Pribadi yang dilaksanakan tanggal 2 Oktober 2015
68
“Nilai-nilai karakter yang didapat di madrasah melalui bimbingan bapak/ibu guru agama adalah sikap taat seperti hormat menghormati dan menghargai orang lain, rajin dan disiplin. Saya merasa dibimbing untuk menjadi anak yang baik agar bisa bermanfaat bagi diri sendiri, orang tua dan lingkungan.”.29 Hal ini cukup berbeda dengan hasil wawancara yang dilakukan kepada beberapa siswa laki-laki berkenaan dengan karakter mereka dengan pernyataan-pernyataan sebagai berikut: “Perilaku atau sikap saya masih sering labil, meskipun sebenarnya pihak madrasah, terutama dari bapak/ibu guru agama sering memberikan nasehat dan bimbingan. Namun terkadang saya masih suka ikut-ikutan membolos saat pelajaran dan melanggar peraturan madrasah”.30 “Saya sebenarnya merasa tidak enak, kalau melanggar peraturan madrasah. Tetapi bagaimana lagi saya tidak enak dengan teman saya yang ngajak saya untuk membolos atau berbuat nakal dengan teman yang lain, saya tidak bisa mengelak takut dicueki sama mereka”.31 Pernyataan tersebut merupakan data karakter siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan yang harus menjadi perhatian semua pihak, terutama oleh para guru PAI. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan pembelajaran materi keagamaan bisa dilaksanakan secara optimal sehingga akan mampu membentuk siswa yang berkarakter religius. C. Peran Guru PAI bagi Pembentukan Karakter Siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan 1. Keteladanan Para guru PAI di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo sebagai teladan atau contoh yang baik bagi para siswanya dituntut untuk mampu 29
Haniyah Safitri, Siswi Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, wawancara Pribadi yang dilaksanakan tanggal 2 Oktober 2015 30 Afiyanto, Siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, wawancara Pribadi yang dilaksanakan tanggal 3 Oktober 2015 31 Fadholi, Siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, wawancara Pribadi yang dilaksanakan tanggal 3 Oktober 2015
69
melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan memenuhi kompetensi sikap dan kepribadian sebagai seorang tenaga pendidik. Hal ini sangat penting, sebab apabila guru tidak bisa menunjukkan keteladanan bagi siswanya tentu akan membawa pada kegagalan dalam dunia pendidikan. Dari obsevasi data tentang peran guru PAI sebagai suri tauladan bagi para siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo ditunjukkan dengan penilaian secara langsung maupun tidak langsung dari Bapak kepala Madrasah, para guru di luar PAI dan juga dari para siswanya. Peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Madrasah di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo berkenaan dengan peran guru PAI sebagai suri tauladan bagi para siswa dengan hasil wawancara sebagai berikut: “Saya melihat guru PAI telah berperan sebagai suri tauladan bagi para siswanya. Hal ini ditunjukkan dedikasi dedikasi dan kemampuan mengajar yang baik, termasuk dalam menangani berbagai kegiatan keagamaan di lingkungan madrasah. Guru PAI menunjukkan kinerja yang luar biasa dalam upaya membina spiritual anak-anak agar taat beribadah. Guru PAI dengan penuh ketelatenan membimbing para siswa agar menemukan jati dirinya sebagai hamba Allah yang harus taat dalam beribadah dan mengamalkan ajaran agama dengan sebaik-baiknya”32 Begitupun dengan hasil wawancara kepada Wakil Kepala Bidang Kesiswaan selaku koordinator para guru dalam melaksanakan tugas pengembangan siswa, beliau menyatakan sebagai berikut: “Para guru PAI memang memiliki peran sebagai suri tauladan bagi para siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, hal ini sesuai dengan pengembangan visi dan misi madrasah dalam 32
Bapak Urip Udiyono, selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo,, Wawancara pribadi yang dilaksanakan pada tanggal 29 September 2015.
70
membina dan membentuk nilai-nilai akhlakul karimah sebagai karakter siswa yang diharapkan dan membuat program kegiatan yang mengarah pada pembiasaan-pembiasaan siswa agar memiliki karakter religius seperti kegiatan gerakan sabtu bersedekah, kegiatan kunjungan ke Yayasan sosial atau Yatim Piatu, bakti sosial dan kegiatan keagamaan lainnya.”33
Para siswa-siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo juga menyatakan hal yang serupa. Dari hasil wawancara menyebutkan bahwa menurut mereka guru agama atau PAI yang mengajar di tempatnya menjadi sosok yang bisa diteladani dan dalam bertugas penuh tanggung jawab serta memberikan bimbingan yang tulus dalam mengembangkan karakter relegius mereka. Terkait dengan peran guru PAI di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo. Salah satu dari siswa kelas VIII menyatakan sebagai berikut: “Peran para guru PAI sebagai suri teladan di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo ditunjukkan dengan sikap yang familier atau kekeluargaan ketika berhadapan dengan para siswa. Tidak jarang, bapak atau ibu guru PAI menyapa kepada para siswa terlbih dahulu ketika kami berpapasan sehingga kami merasa canggung dan segan kepada beliau. Dalam pandangan kami guru PAI di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo benar-benar dapat menjadi sosok pengganti orang tua kami, ketika kami berada di madrasah .34 Dari pernyataan-pernyataan hasil wawancara menunjukkan bahwa peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo dapat berperan sebagai suri teladan bagi para siswa yang menjadi peserta didiknya. Hal ini sebagai bentuk dari bagian pengembangan nilai-nilai karakter religius atau keagamaan bagi para 33
Bapak Umar Mahmudi, selaku Waka Kesiswaan di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo,, Wawancara pribadi yang dilaksanakan pada tanggal 29 September 2015. 34 Nurmalia Syahiqoh, salah satu siswa kelas VIII di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, Wawancara Pribadi pada tanggal 27 September 2015.
71
siswa dalam bersikap dan berperilaku untuk meneladani para guru PAI sebagai cerminan perilaku yang positif atau berakhlakul karimah. 2. Sebagai Inspirator Siswa Peran guru PAI di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo sebagai inspirator tugas guru yang utama adalah bertindak sebagai pemuncul ide-ide kreatif bagi siswa dan memberikan informasi pengetahuantentang hal-hal yang baru bagi anak. 3. Sebagai Motivator Siswa Peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo adalah motivator atau pemberi motivasi kepada para siswa. Hal ini dilakukan oleh para guru pada saat memberika materi pelajaran agama yang diselingi dengan nasehat-nasehat maupun arahanarahan yang membangkitkan kemauan para siswa untuk menjadi pribadi yang sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam. Guru-guru PAI di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo dalam perannya sebagai motivator bagi para siswa ditunjukkan dengan gaya penyampaian arahan ataupun nasehat kepada para siswa. Dengan kemampuan merangkai kalimat yang tersusun dengan baik sehingga memotivasi siswa untuk berbuat dan berperilaku yang sesuai dengan anjuran-anjuran yang disampaikannya Data observasi mengenai peran guru PAI sebagai motivator bagi para siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo ditunjukkan dengan penilaian secara langsung maupun tidak langsung dari Bapak kepala Madrasah, para guru di luar PAI dan juga dari para siswanya.
72
Peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Madrasah di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo berkenaan dengan peran guru PAI sebagai motivator bagi siswa dengan hasil wawancara sebagai berikut: “Peran guru PAI sebagai motivator bagi para siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo ditunjukkan dengan kemampuan menyelingi arahan-arahan dan nasehat-nasehat saat menyampaikan materi pelajaran PAI yang dapat menggugah kemauan dan semangat siswa dalam melaksankan perintah agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.”35 Hal senada juga ditunjukkan dari hasil wawancara dengan Wakil Kepala Bidang Kurikulum beliau yang menyatakan sebagai berikut: “Guru-guru PAI di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo dalam proses pembelajarannya kepada para siswa mampu menyelipkan motivasi-motivasi kepada para siswa untuk dapat hidup sesuai dengan peraturan agama Islam dengan menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya sehingga dapat dinyatakan bahwa guru PAI di Madrasah Tsanawiyah ini memiliki peran sebagai motivator bagi para siswa.”36 Begitupun dengan penilaian siswa tentang peran guru PAI sebagai motivator siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo. Salah satu dari siswa kelas VIII menyatakan sebagai berikut: “Peran para guru PAI sebagai motivator siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo ditunjukkan kemampuan para guru PAI untuk memberikan nasehat-nasehat dan arahan kepada kami, sehingga kami merasa bersemangat untuk belajar dan melaksanakan perintah agama karena semua itu akan memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan kami.37
35
Bapak Urip Udiyono, selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo,, Wawancara pribadi yang dilaksanakan pada tanggal 29 September 2015. 36 Bapak Amat Nurohman, selaku Waka Kurikulum di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo,, Wawancara pribadi yang dilaksanakan pada tanggal 29 September 2015. 37 Khairul Anwar, salah satu siswa kelas VIII di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, Wawancara Pribadi pada tanggal 27 September 2015.
73
Dari pernyataan-pernyataan hasil wawancara menunjukkan bahwa peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo dapat berperan sebagai motivator bagi para siswa yang menjadi
peserta
didiknya.
Hal
ini
sebagai
bagian
dari
pengembangan nilai-nilai karakter religius atau keagamaan para siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo. 4. Sebagai Dinamisator Siswa Guru PAI di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo tidak hanya membangkitkan semangat, tetapi juga mendorong para siswanya agar menjadi siswa yang mempunyai karakter yang baik, hal ini dilakukan dengan mendampingi para siswa dalam berbagai organisasi baik itu sebagai pelindung maupun pembina. 5. Sebagai Evaluator Siswa Guru PAI di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo dalam peran sebagai evaluator memiliki tugas diantaranya memberikan nilai pada peserta didik, misalnya saja saat ada tugas harian, ujian tengah semester, ujian semester dan ujian praktik.