BAB III PENUTUP
3. 1.Simpulan
Desa Cijantra, Kecamatan Pagedagangan, Kabupaten Tangerang merupakan wilayah lokasi KKN bagi Kelompok III. Masyarakat yang heterogen terdiri dari berbagai kelompok masyarakat dan kebiasaan yang telah didominasi oleh masyarakat pendatang dari daerah jawa tengah dan jawa timur, juga terdapat beberapa masyarakat pendatang yang berasal dari daerah yang dekat dengan Desa Cijantra, sebagai akibat dari pesatnya pembangunan di desa seperti pembangunan perumahan penduduk yang semakin tahun bertambah pesat, yang hampir menyisihkan perkampungan penduduk setempat, dimana kondisi masyarakat hampir terpuruk karena sebagian wilayah desa sudah menjadi milik warga luar Desa Cijantra (pengusaha) sehingga penduduk asli hampir sebagian besar hanya menjadi warga penggarap lahan bukan pemilik lahan, keadaan ini menuntut masyarakat agar mampu beradaptasi dengan keadaan wilayah. Sebagian besar penduduk yang lain memanfaatkan lahan pertanian sebagai sumber penghasilan, di samping masih ada sumber lain yang dimiliki warga baik sebagai pedagang, karyawan,
buruh, wirausahawan, dan lain-lainnya. Desa
Cijantra memiliki sosial kemasyarakatan yang masih cukup agamis dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan sehingga percampuran penduduk antara warga asli dan pendatang terjalin secara harmonis, saling menghargai dan bekerja sama baik dalam hal sosial kemasyarakatan juga dalam hal peribadatan.
34
35
Dalam hal pelayanan masyarakat, pemerintah desa telah menjalankan tugasnya dengan baik. Oleh sebab itu, kerukunan antar umat beragama dapat terjalin dengan baik. Hal ini dapat terlihat pada saat pelaksanaan pujawali dan hari raya umat beragama. Sasaran utama peserta KKN adalah masyarakat Buddhis yang berada di daerah cakupan Posko III, yaitu umat Buddha Vihara Dhamma Metta, Desa Cijantra. Kesimpulan yang dapat diutarakan oleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Penulis dalam kegiatan KKN di Desa Cijantra melaksanakan kegiatan yang bersifat internal dan eksternal. Kegiatan internal yang telah dilaksanakan oleh penulis terdiri dari: puja bakti rutin, Dhammadesana, Sekolah Minggu Buddhis, bimbingan belajar agama Buddha, bersih-bersih vihara, Pembuatan Kripik Kentang Bawang, Kerajinan Tangan SMB, Waisak Puja, Lomba menyongsong waisak. Kegiatan eksternal yang telah dilaksanakan oleh penulis terdiri dari: bimbingan belajar, plangisasi jalan, sensus penduduk, penyediaan sarana dan prasarana alat tulis kantor untuk SDN Cijantra II Desa Cijantra, Koperasi Ibuibu. 2. Umat Buddha yang berada di Daerah KKN sudah memiliki tempat ibadah yang sesuai dan cukup memadai. 3. Umat
Buddha
di daerah
KKN
sudah
mempunyai
jadwal
kegiatan
keagamaan yang sesuai dan mempunyai pengurus yang sudah berkompeten di bidangnya, yang dibant oleh remaja serta muda-mudi Vihara dalam setiap pelaksanaan program kerjanya.
36
4. Umat Buddha yang berada di daerah KKN cukup banyak tetapi yang di vihara hanya anak-anak, remaja, dan ibu-ibunya. Sementara bapak-bapaknya belum dapat mengikuti kegiatan puja bhakti secara rutin, hal ini dikarenakan kesibukan dari masing-masing individu. Namun, peserta KKN tetap menjalankan program dengan semangat yang mendapat banyak dukkungan dari umat, remaja, muda-mudi, dan romo.
3.2 Saran
3.2.1. Umat Buddha Desa Cijantra dan sekitarnya
Saran yang dapat penulis sampaikan khususnya bagi umat Buddha di Desa Cijantra dan sekitarnya, adalah agar lebih aktif dan bersemangat dalam menjalankan kegiatan keagamaan di vihara maupun di lingkungan. Dengan memiliki rasa solidaritas yang tinggi, keaktifan, dan semangat dari umat maka secara bersama-sama dapat memajukan Vihara Dhamma Metta, meningkatkan keyakinan umat dalam hal spiritual yang lebih dalam, dan perkembangan agama Buddha yang lebih baik, sehingga dapat terwariskan dan terlihat pada generasi penerus yang setia dan memiliki keyakinan yang teguh sehingga harapan dan citacita untuk memperoleh rasa damai dan bahagia akan terwujud dengan sempurna.
3.2.2. Pemerintah Desa Cijantra
Bagi aparatur pemerintahan desa supaya dapat mempertahankan kerja sama yang telah terbina dalam mewujudkan kerukunan dan toleransi antar umat beragama. Dengan demikian akan lebih bermanfaat dan membantu pembangunan desa yang lebih baik, maju, makmur, dan sejahtera bagi masyarakatnya. Desa
37
Cijantra merupakan sebuah desa yang memiliki lahan yang luas untuk meningkatkan perekonomian masyarakat apabila lahan tersebut dapat diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Potensi sumber daya manusia yang sudah tidak diragukan lagi, dapat membantu proses produksi pengolahan lahan sehingga akan menghasilkan panen yang melimpah.
3.2.3. Instansi Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang Banten
Bagi pihak instansi STAB Negeri Sriwijaya Tangerang Banten dapat melanjutkan kegiatan ini untuk membina mahasiswa agar dapat menjadi kader dan memberikan pelayanan masyarakat khususnya umat Buddha. Penempatan Posko disetiap daerah diharapkan lebih memperhatikan kebutuhan pelayanan umat di daerah tersebut. Peserta yang akan di tempatkan pada setiap posko juga diharapkan mengikuti kegiatan survei, sehingga lebih mudah menentukan program yang hendak dilaksanakan. Pembagian peserta KKN setiap kelompok juga harus diperhatikan,
karena setiap peserta pasti memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Hal ini bertujuan agar pengabdian, pelayanan, dan pembinaan umat di daerah lebih maksimal dan dapat membawa kemajuan masyarakat setempat.
38
LAMPIRAN-LAMPIRAN