BAB III METODOLOGI PENELTIAN 3.1.
Paradigma Dalam penelitian ini, penulis menggunakan paradigma penelitian post
positivisme. Salim (2001:40) menjelaskan Postpositivisme sebagai berikut: Paradigma ini merupakan aliran yang ingin memperbaiki kelemahan-kelemahan Positivisme yang hanya mengandalkan kemampuan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang memandang bahwa realitas memang ada dalam kenyataan sesuai dengan hukum alam, tetapi suatu hal, yang mustahil bila suatu realitas dapat dilihat secara benar oleh manusia (peneliti). Oleh karena itu secara metodologi pendekatan eksperimental melalui metode triangulation yaitu penggunaan bermacam-macam metode, sumber data, peneliti dan teori. Selanjutnya dijelaskan secara epistomologis hubungan antara pengamat atau peneliti dengan objek atau realitas yang diteliti tidaklah bisa dipisahkan, tidak seperti yang diusulkan aliran Positivisme. Aliran ini menyatakan suatu hal yang tidak mungkin mencapai atau melihat kebenaran apabila pengamat berdiri di belakang layar tanpa ikut terlibat dengan objek secara langsung. Oleh karena itu, hubungan antara pengamat dengan objek harus bersifat interaktif, dengan catatan bahwa pengamat harus bersifat senetral mungkin, sehingga tingkat subjektivitas dapat dikurangi secara minimal (Salim, 2001:40). Postpositivisme berpendapat manusia tidak mungkin mendapatkan kebenaran dari realitas apabila peneliti membuat jarak dengan realitas atau tidak terlibat secara langsung dengan realitas.
40
Hubungan antara peneliti dengan realitas harus bersifat interaktif, untuk itu perlu menggunakan prinsip trianggulasi yaitu penggunaan bermacam-macam metode, sumber data, data, dan lain-lain.58 Pada penelitian ini, penulis lebih banyak memberikan penjelasan tentang strategi promosi produk pembiayaan mikro BNI Syariah DBM dengan didasarkan pada wawancara langsung (indept interview) dan studi kasus sehingga dapat memahami dan menjelaskan bagaimana strategi promosi tersebut. Atas dasar itulah maka penulis menggunakan paradigma post positivisme. 3.2.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dimana penulis melakukan
wawancara mendalam (indepth interview) kepada orang-orang yang benar-benar berkompeten dalam perencanaan dan pelaksanaan strategi promosi produk pembiayaan mikro BNI Syariah DBM untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan ini. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut sebagai metode kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif. Penelitian dilakukan pada objek yang alamiah. Obyek yang alamiah adalah obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika pada obyek tersebut. Dalam 58
J. Moleong, Lexy, Metode Penelitian Kualitatif, PT. Remadja Rosdakarya, Bandung, 2006. Hal. 71
41
penelitian kualitatif instrumennya adalah orang (human instrument) yaitu peneliti itu sendiri.59 Pada metode penelitian kualitatif ini penulis memilih menggunakan studi kasus, yaitu metode yang menggunakan berbagai sumber data yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan, dan menjelaskan secara komprehensif berbagai aspek individu, kelompok, suatu program, organisasi atau peristiwa secara sistematis. 60 Menurut Mulyana (2001:201) studi kasus penelitian berupaya seksama dan dengan berbagai cara mengkaji sejumlah besar variabel mengenai suatu kasus khusus. Dengan mempelajari semaksimal mungkin seorang individu, suatu kelompok atau suatu kejadian, penelitian bertujuan memberikan uraian yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. Karena itu, studi kasus mempunyai ciri-ciri : a.
Partikularistik. Artinya studi kasus terfokus pada situasi, peristiwa, program atau fenomena tertentu.
b.
Deskriptif. Hasil akhir metode ini adalah deskripsi detail dari topik yang diteliti.
c.
Heuristik. Metode studi kasus membantu khalayak memahami apa yang sedang diteliti. Interpretasi baru, perspektif baru, makna baru merupakan tujuan dari studi kasus.
59
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Alfabeta. Bandung. 2012 Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Kencana. Jakarta. 2012. hal 65 60
42
d.
Induktif. Studi kasus berangkat dari fakta-fakta di lapangan, kemudian menyimpulkan ke dalam tataran konsep atau teori. 61
3.3
Subjek Penelitian Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
memilih orang yang berkompeten dalam perencanaan dan pelaksanaan strategi promosi produk pembiayaan mikro BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro yaitu : 1.
Bapak Hadi Hardian sebagai Manager Koordinator Sales BNI Syariah DBM melalui beliau penulis mendapatkan informasi bagaimana membuat strategi promosi produk pembiayaan mikro BNI Syariah DBM.
2.
Bapak Anang Sudaryanto sebagai Manager Sales BNI Syariah Divisi Bisnis melalui beliau penulis mendapatkan informasi bagaimana strategi promosi berlangsung.
3.
Bapak Nofi Nuring Prastiyo sebagai Manager Jaringan BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro melalui beliau penulis mendapatkan informasi media apa saja yang digunakan dalam strategi promosi.
3.4
Teknik Pengumpulan Data Penulis membutuhkan sejumlah data pendukung yang berasal dari dalam
perusahaan yaitu BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro. Untuk memperoleh data dalam skripsi ini dilakukan dengan beberapa cara, antara lain : a.
61
Data Primer
Ibid. hal 65
43
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan pertama di lapangan. Sumber data ini bisa responden atau subjek penelitian, dari hasil pengisian kuesioner, wawancara, dan observasi.62 Hampir semua data dalam penelitian ini adalah data primer karena digali langsung oleh informan. Data primer dapat dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan Manager Koordinator Sales, Manager Sales dan Manager Jaringan BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro yang biasa melakukan strategi promosi. Wawancara adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.63 Peneliti melakukan wawancara mendalam dengan melakukan tanya jawab secara terstruktur dan langsung dengan pihak yang memahami tentang objek yang diteliti. b.
Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari data primer penelitian
terdahulu yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentuk-bentuk seperti tabel, grafik, diagram, gambar dan sebagainya sehingga menjadi informatif bagi pihak lain.64 Data sekunder dapat diperoleh secara tidak langsung baik dari literature, arsip-arsip dan dokumen-dokumen yang dimiliki oleh BNI Syariah atau media lain mengenai strategi promosi produk pembiayaan mikro BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro.
62
Ibid. hal 42 Ibid. hal 100 64 Ibid 63
44
3.5
Definisi Konsep
3.5.1. Strategi Promosi Promosi adalah kegiatan penjualan dan pemasaran dalam rangka menginformasikan dan mendorong permintaan terhadap produk, jasa dan ide dari perusahaan dengan cara mempengaruhi konsumen agar mau membeli produk atas jasa yang dihasilkan perusahaan.65 Strategi promosi adalah hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian komunikasi persuasif dengan khalayak sasaran. Strategi promosi ini biasanya untuk menentukan proporsi iklan, promosi penjualan, publisitas dan personal selling.66 3.5.2. Bauran Promosi Efektifnya kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu perusahaan, perlu ditentukan terlebih dahulu peralatan atau unsur-unsur promosi yang sebaiknya digunakan dan bagaimana mengkombinasikan unsur-unsur tersebut agar menghasilkan hasil yang diinginkan. Secara traditional, unsur bauran promosi mencakup empat elemen yaitu iklan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), publikasi (publicity) dan penjualan langsung (personal selling).67 3.6
Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan data-data yang diperoleh dari wawancara secara mendalam (indepth interview). Data penelitian di rekam dan dicatat, dokumentasi perusahaan juga 65
Rangkuti, Freddy. Strategi Promosi Yang Kreatif & Analisis Kasus IMC. Gramedia. Jakarta. 2009. hal 50 66 Tjiptono, Fandy. Pemasaran Strategik. ANDI. Yogyakarta. 2008. hal 233 67 George E Belch & Michael A Belch. Advertising and Promotion. hal 14
45
digunakan sebagai bahan pendukung. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan narasumber, pengamatan, dokumentasi perusahaan dan kepustakaan dan lainnya, selanjutnya penulis akan mendeskripsikan dan menjabarkan data tersebut secara kualitatif sesuai dengan fakta yang ada dilapangan. 3.7
Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Pada penelitian ini, teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan
adalah teknik triangulasi pada data yang diperoleh. Teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data tersebut untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.68 Denzim pun membedakan teknik triangulasi menjadi empat macam, yaitu Triangulasi metode, sumber, penyidik dam teori. Triangulasi yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah teknik trianggulasi sumber. Triangulasi sumber adalah suatu teknik pengecekan kredibilitas data yang dilakukan dengan memeriksa data yang didapatkan melalui berbagai sumber. Dalam triangulasi sumber ini bertujuan untuk menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data. Misalnya, selain melalui wawancara dan observasi, peneliti bisa menggunakan observasi terlibat (participant obervation), dokumen tertulis, arsip, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi dan gambar atau foto. Tentu masing-masing cara itu akan
68
Prastowo. Metode Penelitian Kualitatif. Arruz Media. Jogjakarta. 2011. hal 270
46
menghasilkan bukti atau data yang berbeda, yang selanjutnya akan memberikan pandangan (insights) yang berbeda pula mengenai fenomena yang diteliti.69
69
Ibid. hal 270
47