BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di BEI. Laporan keuangan tahunan yang diteliti adalah laporan keuangan tahun 2008-2010. Daftar nama perusahaan dan data laporan keuangan diambil dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
B. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kausal. Metode penelitian kausal adalah peneletian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (Independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variabel) Penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh profitabilitas dan likuiditas (independent variabel) terhadap kebijakan dividen (dependent variabel).
C. Hipotesis Hipotesa dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : H₁ : Profitabilitas berpengaruh terhadap dividen payout ratio H₂ : Likuiditas berpengaruh terhadap dividen payout ratio H₃ : Profitabilitas dan likuiditas secara keseluruhan berpengaruh Terhadap Dividen Payout Ratio.
D. Variabel dan Skala Pengukuran Devinisi operasional variabel adalah merupakan konsep-konsep yang berupa kerangka menjadi kata-kata yang menggambarkan prilaku atau gejala yang dapat diamati dapat diuji kebenaranya oleh orang lain, adapun devinisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Variabel Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu yang di ukur dengan membandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode. Adapun elemen yang digunakan untuk mengukur rasio profitabilitas adalah return on investment (ROI) yaitu perbandingan antara laba bersih dengan total aktiva, dalam satu tahun yang di ukur dalam rupiah. Return on Investment adalah variabel independent, yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjelaskan variabel lain. Skala pengukuran yang digunakan yaitu skala rasio yang mencakup semua ukuran ditambah dengan sifat lain dimana ukuran ini mempunyai titik nol. Rumus yang digunakan sebagai perhitungan dalam penelitian ini adalah:
Net Income ROI
= Total Assets
2. Variabel Likuiditas Likuiditas
adalah
kemampuan
perusahaan
untuk
memenuhi
kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Adapun elemen untuk mengukur rasio likuiditas perusahaan adalah current ratio (CR). Current ratio (CR) merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan utang lancar, dalam satu tahun yang diukur dalam rupiah. Current ratio adalah variabel independent, yaitu variabel yang akan mempengaruhi secara positif atau negatif. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio dimana angka pada skala rasio menunjukkan nilai sebenarnya dari objek yang diukur. Rumus yang digunakan sebagai perhitungan dalam penelitian ini adalah:
Current Assets Current Ratio (CR) = Current Liabilities
3. Variabel Investor Para pemegang saham biasanya hanya memiliki hak sisa atas laba dan aktiva perusahaan. Hanya setelah hak para kreditor dan pemegang saham istimewa dipenuhi para pemegang saham biasa bisa menerima dividen atau distribusi aktiva (dalam hal likuidasi). Oleh karenanya, ukuran yang berkaitan dengan para pemegang saham biasa sangat diperlukan. Skala pengukuran yang digunakan dalam variabel investor adalah skala rasio. Dividen dalam penelitian ini dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Dividen per Lembar Saham Biasa Dividend Payout Ratio
= Earning Per Share
E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang dilakukan atas dasar study literatur dan data diambil dari buku IDX Statistik tahun 20082010 yang diperoleh dari PRPM BEI. . F. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan telah disajikan oleh pihak lain. Peneliti dapat memanfaatkanya untuk diproses lebih lanjut. Data dimasukkan dengan panduan buku kode yang dibuat sebelumnya. Analisis regresi linier digunakan untuk menganalisis hipotesis dalam penelitian ini.
G. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan di Indonesia yang listing di BEI dan membagikan dividen untuk tahun 2008 - 2010. Data merupakan data sekunder yang diambil dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Sampel Penelitian Yang menjadi sampling penelitian adalah
perusahaan
yang
membagikan dividen, dengan tujuan tersebut maka sampel penelitian ini menggunakan Sampel yang diambil secara purposive bukan berdasarkan random, strata atau wilayah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena adanya beberapa pertimbangan tertentu. Pengukuran
variabel-variabel penelitian dan penelitian ini
bertujuan untuk menguji hipotesis yang ada. Adapun Kriteria yang digunakan dalam sampel penelitian ini adalah: a. Perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). b. Perusahaan yang membagikan dividen. c. Seluruh perusahaan manufaktur di Indonesia. d. Perusahaan tersebut membagikan dividen setiap periode pengamatan yaitu periode 2008-2010.
H. Metode Analisis Data Metode analisis Data dianalisis secara statistik. Untuk mengukur pengaruh antar variabel dependent dengan variabel independent. Untuk melakukan penelitian statistik dapat disimpulkan apakah menerima atau menolak hipotesis yang diajukan. Setelah dilakukan uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis, data tersebut normal atau tidaknya dengan menggunakan SPSS 17 for Windows. Pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Statistik Deskriptif Statistik
deskriptif
adalah
statistik
yang
berfungsi
untuk
mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi, sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Dalam penggunaan statistik deskriptif ini. Penulis memberikan gambaran tentang data yang digunakan.
2. Uji Normalitas Digunakan untuk mengetahui apakah data yang diambil dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak dalam pengujian ini menggunakan uji kolmogrov-smirnov yaitu suatu uji yang memerlukan asumsi distribusi yang kontinyu dan dapat dipakai untuk uji keselarasan data. Dalam uji ini menggunakan sampel kecil karena hanya sebesar penggunaan metode parametik atau non parametik atau tergantung dari sisi yang ada, dan keduanya lebih bersifat saling melengkapi dalam melakukan berbagai pengambilan keputusan. Metode non parametik dapat digunakan untuk level data seperti nominal dan ordinal. Data yang diuji dengan menggunakan metode kolmogrov-smirnov karena data ini memusatkan pada dua buah fungsi distribusi kumulatif yang di hipotesiskan dan distribusi kumulatif yang teramati. Dasar pengambilan keputusan apabila :
Jika normal atau signifikan > 0,05 maka Ho diterima. Jika normal atau signifikan < 0.05 maka Ho ditolak.
3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Autokorelasi Penafsiran model regresi linier berganda mengandung asumsi bahwa tidak terdapat korelasi serial diantara disturbance terams. Jika terjadi korelasi serial, akan mengakibatkan varian residual (error term) diperoleh lebih rendah daripada semestinya yang mengakibatkan R² menjadi lebih tinggi daripada seharusnya.
b. Uji Heteroskedastisitas Salah
satu
asumsi
dalam
regresi
berganda
adalah
uji
heteroskedastisitas. Asumsi heteroskedastisitas adalah asumsi dimana varians dari residual tidak sama untuk satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dalam regresi, salah satu asumsi dipenuhi adalah bahwa varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain tidak memiliki pola tertentu. Pola yang tidak sama ini ditunjukkan dengan nilai yang tidak sama antar satu varians dari residual. Gejala varians yang tidak sama ini disebut dengan gejala heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang memiliki persamaan varians residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan lain, sehingga model tersebut dapat dikatakan
homokedastisitas.
Salah
satu
uji
untuk
menguji
heterokedastisitas ini adalah dengan melihat penyebaran varians residual. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pla gambar heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pla gambar scatterplot yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat heteroskedastisitas jika: 1) Titik- titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0; 2) Titik – titik data tidak mengumpul hanya di atas atau dibawah saja; 3) Penyebaran titik – titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali ; 4) Penyebaran titik – titik data sebaiknya tidak berpola.
c. Uji Multikolinearitas Asumsi multikolinearitas menyatakan bahwa variabel independen harus terbebas dari gejala multikolinearitas. Gejala multikoinearitas merupakan gejala korelasi
antar variabel independent. Apabila terjadi
gejala multikolinearitas, salah satu langkah untuk memperbaiki model adalah dengan menghilangkan variabel dari model regresi, sehingga bisa dipilih model yang paling baik.
4. Analisa Regresi Berganda Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis rasio yaitu menghubungkan unsur-unsur neraca dan perhitungan laba
rugi satu dengan yang lainya, dapat menggambarkan tentang kondisi perusahaan pada saat tertentu. Persamaan umum analisis regresi dapat dirumuskan sebagai berikut :
DPR = b0 + b1ROI + b2CR
Keterangan: DPR: Dividend Payout Ratio ROI: Return On Investment CR: Current Ratio
5. Pengujian Hipotesis a. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi merupakan koefisien yang akan menjelaskan berapa besar variabel bebas dapat menjelaskan perubahan yang terjadi pada variabel tak bebas sedangkan sisanya berarti dijelaskan oleh faktor– faktor lain. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai
yang
mendekati
satu
berarti
variabel-variabel
independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F ) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama–sama terhadap variabel terikat/dependen. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol atau:
Ho : b1 = b2 =…………= bk = 0
Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (HA) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol atau:
Ha : b1 ≠ b2 ≠ ………………≠ bk ≠ 0
Artinya semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: Probabilitas > 0.10, maka Ho diterima Probabilitas < 0.10 maka Ho ditolak
c. Uji Signifikansi Parameter Individual ( uji statistik t ) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independent secara jauh akan menerangkan variabel dependent. Hipotesis nol (Ho) yang hendak adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol atau: Ho : bi = 0 Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas
yang
signifikan
terhadap
variabel
dependen.
Hipotesis
alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau:
Ho : bi ≠ 0
Artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependent. Pengambilan keputusan: Probabilitas > 0,10 maka Ho diterima Probabilitas < 0,10 maka Ho ditolak
Pernyataan tersebut jelas bahwa variabel independen yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan uji signifikansi parameter individual yang mempunyai tingkat signifikan dibawah 0,10. Maka variabel independen tersebut dalam pengujian mempunyai pengaruh terhadap variabel dependent.