BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN
III.1
Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan. Kinerja
keuangan yang diteliti adalah kinerja keuangan perusahaan sebelum dengan sesudah dilakukannya merger atau akuisisi. Penilaian kinerja keuangan bersumber dari laporan keuangan tahunan perusahaan-perusahaan yang melakukan merger atau akuisisi. Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan merger atau akuisisi pada tahun 2009, yaitu : 1. PT Aneka Tambang Tbk (Mengakuisisi) PT Cibaliung Sumberdaya 2. PT Astra Agro Lestari Tbk (Mengakuisisi) PT Subur Agro Makmur 3. PT Bakrie & Brothers Tbk (Mengakuisisi) Helix Investment Holding Ltd 4. PT Bakrieland Development Tbk (Mengakuisisi) PT Bali Nirwana Resort 5. PT Barito Pacifik Tbk (Mengakuisisi) Altus Capital Pte., Ltd 6. PT Bumi Resources Tbk (Memerger) PT Newmont Nusa Tenggara 7. PT Elnusa Tbk (Mengakuisisi) PT Margaraya Jawa Tol 8. PT Asia Natural Tbk (Mengakuisisi) PT Asiana Niaga 9. PT Indika Energi Tbk (Mengakuisisi) PT Citra Indah Prima 10. PT Holcim Indonesia Tbk (Mengakuisisi) Holcim Sdn. Bhd., Malaysia 11. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Mengakuisisi) PT Bahana Indonor
29
12. PT Lippo Karawaci Tbk (Mengakuisisi) PT Tataguna Cemerlang 13. PT Medco Energi Internasional Tbk (Mengakuisisi) PTTEP Bengara I Company Limited 14. PT Bukit Asam (Persero) Tbk (Mengakuisisi) PT Mega Raya Kusuma 15. PT Sampoerna Agro Tbk (Mengakuisisi) PT Lanang Agro Bersatu 16. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Mengakuisisi) PT Infomedia Nusantara 17. PT United Tractors Tbk (Mengakuisisi) PT Tuah Turangga Agung 18. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (Mengakuisisi) PT Toys Game Indonesia 19. PT AKR Corporindo Tbk (Mengakuisisi) PT Pacifica Bangun Lestari 20. PT Ancora Indonesia Recourses Tbk (Mengakuisisi) PT Ancora Shipping 21. PT Bentoel Internasional Investama Tbk (Mengakuisisi) PT Bintang Jagad Sejati 22. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (Memerger) PT Marga Lingkar Jakarta 23. PT Kalbe Farma Tbk (Mengakuisisi) PT Pharma Metric Labs 24. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (Mengakuisisi) PT PGAS Solution 25. PT Plaza Indonesia Realty Tbk (Mengakuisisi) PT Sarana Mitra Investama 26. PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (Mengakuisisi) PT Surabaya Pelleting Company 27. PT Samudra Indonesia Tbk (Mengakuisisi) PT Silkargo Line 28. PT Suryamas Dutamakmur Tbk (Mengakuisisi) PT Permainusa Megacitra
III.2. Operasionalisasi Variabel Sesuai dengan judul yang dibahas, yaitu “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Sebelum dengan Sesudah Merger atau Akuisisi (Studi pada Perusahaan LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”, maka dalam penelitian ini terdapat dua
30
variabel penelitian, dimana setiap variabel memiliki beberapa sub variabel. Variabelvariabel tersebut adalah : 1. Kinerja keuangan sebelum dilakukannya merger atau akuisisi, sebagai variabel X1. Untuk mengetahui kinerja keuangan sebelum dilakukannya merger atau akuisisi, faktor-faktor yang diteliti adalah current ratio, quick ratio, debt to total assets ratio, debt to equity ratio, total assets turnover, net profit margin, dan return on total assets. 2. Kinerja keuangan sesudah dilakukannya merger atau akuisisi, sebagai variabel X2. Untuk mengetahui kinerja keuangan sesudah dilakukannya merger dan akuisisi, faktor-faktor yang diteliti adalah current ratio, quick ratio, debt to total assets ratio, debt to equity ratio, total assets turnover, net profit margin, dan return on total assets.
III.3
Desain Penelitian Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
komparatif. Metode deskriptif menurut Nazir (2003) ialah metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pengertian, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematik, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Metode komparatif adalah metode yang melakukan perbandingan antara kedua kelompok data mengenai kinerja keuangan perusahaan dan melakukan pengujian statistik untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan perusahaan sebelum dengan sesudah penerapan strategi merger atau akuisisi. 31
Metode komparatif ini dilakukan untuk menjelaskan perbedaan antara kinerja keuangan baik sebelum dengan sesudah penerapan strategi tersebut. Penelitian ini juga bersifat verifikatif yaitu metode yang memperlihatkan pengaruh dari variabel-variabel yang digunakan dengan tujuan untuk menguji secara sistematis dugaan mengenai perbedaan kinerja keuangan sebelum dengan sesudah penerapan strategi merger atau akuisisi, yang direpresentasikan dengan rasio-rasio keuangan perusahaan.
III.3.1 Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data III.3.1.1 Jenis Data Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data dokumenter. Data dokumenter merupakan jenis data penelitian yang telah disusun dengan rapi yang dapat berupa jurnal, surat-surat, notulen hasil rapat, memo atau dalam bentuk laporan program. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk laporan keuangan perusahaan berupa neraca, yang telah diaudit oleh auditor yang independen.
III.3.1.2 Sumber Data Dalam penelitian ini, digunakan data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh secara tidak langsung dari satu perusahaan atau lebih dalam bentuk yang sudah jadi berupa publikasi atau dengan kata lain data yang diperoleh dari pihak kedua ataupun ketiga.
III.3.2 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
32
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, yaitu mengadakan kunjungan langsung dan mengambil data di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini digunakan metode pemilihan sampel nonprobabilitas ataupun sampel non acak yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sampel yang diambil dari populasi harus mewakili, oleh karena itu teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling yaitu prosedur pengambilan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Dalam penelitian ini kriteria yang ditetapkan adalah sebagai berikut : 1.
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2.
Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan LQ 45 yang melakukan merger atau akuisisi yang tergolong dalam perusahaan LQ 45 pada tahun 2009.
3.
Perusahaan yang memiliki laporan keuangan lengkap selama 5 tahun terakhir dengan memperbandingkan kinerja keuangan dua tahun sebelum dengan sesudah tahun dasar tersebut.
III.3.3 Metode Analisis Data Rancangan analisis dan pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang cukup signifikan dari kinerja keuangan perusahaan sebelum dengan sesudah melakukan merger atau akuisisi yang diukur menggunakan analisis rasio keuangan perusahaan. Berikut ini adalah tahap-tahap rancangan pengujian hipotesis :
1.
Penetapan hipotesis nol.
2.
Pemilihan uji statistik dan pengujian hasil statistik. 33
3.
Penetapan tingkat signifikansi.
4.
Pengujian hipotesis.
5.
Penarikan kesimpulan.
1.
Penetapan Hipotesis Nol Hipotesis yang akan dibuktikan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan antara variabel-variabel yang dijabarkan sebelumnya. Ho :
Hipotesis yang akan diuji
Ha :
Hipotesis alternatif
Hipotesis nol (Ho) pada umumnya diformulasikan untuk ditolak, maka hipotesis pengganti (Ha) dapat diterima. Hipotesis pengganti ini merupakan hipotesis penelitian, yaitu prediksi yang diturunkan dari teori yang sedang diuji. Berikut ini adalah beberapa penetapan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: a. Hipotesis 1 Ho : µ11 ≥ µ21
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan current ratio perusahaan sebelum dengan sesudah dilakukannya merger atau akuisisi.
Ha : µ11 < µ21
Terdapat
perbedaan
yang
signifikan
current
ratio
perusahaan sebelum dengan sesudah dilakukannya merger atau akuisisi. b. Hipotesis 2
34
Ho : µ12 ≥ µ22
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan quick ratio perusahaan sebelum dengan sesudah dilakukannya merger atau akuisisi.
Ha : µ12 < µ22
Terdapat perbedaan yang signifikan quick ratio perusahaan sebelum dengan sesudah dilakukannya merger atau akuisisi.
c. Hipotesis 3 Ho : µ13 ≤ µ23
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan debt to total assets
ratio
perusahaan
sebelum
dengan
sesudah
dilakukannya merger atau akuisisi. Ha : µ13 > µ23
Terdapat perbedaan yang signifikan debt to total assets ratio perusahaan sebelum dengan sesudah dilakukannya merger atau akuisisi.
d. Hipotesis 4 Ho : µ14 ≤ µ24
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan debt to equity ratio perusahaan sebelum dengan sesudah dilakukannya merger atau akuisisi.
Ha : µ14 > µ24
Terdapat perbedaan yang signifikan debt to equity ratio perusahaan sebelum dengan sesudah dilakukannya merger atau akuisisi.
e. Hipotesis 5
35
Ho : µ15 ≥ µ25
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan total assets turnover
perusahaan
sebelum
dengan
sesudah
dilakukannya merger atau akuisisi. Ha : µ15 < µ25
Terdapat perbedaan yang signifikan total assets turnover perusahaan sebelum dengan sesudah dilakukannya merger atau akuisisi.
f. Hipotesis 6 Ho : µ16 ≥ µ26
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan net profit margin perusahaan sebelum dengan sesudah dilakukannya merger atau akuisisi.
Ha : µ16 < µ26
Terdapat perbedaan yang signifikan net profit margin perusahaan sebelum dengan sesudah dilakukannya merger atau akuisisi.
g. Hipotesis 7 Ho : µ17 ≥ µ27
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan return on total assets perusahaan sebelum dengan sesudah dilakukannya merger dan akuisisi.
Ha : µ17 < µ27
Terdapat perbedaan yang signifikan return on total assets perusahaan sebelum dengan sesudah dilakukannya merger atau akuisisi.
2.
Pemilihan Uji Statistik dan Pengujian Hasil Statistik Hipotesis ini akan diuji dengan menggunakan metode statistik parametrik untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan sebelum dengan sesudah merger atau 36
akuisisi dengan menggunakan uji beda rata-rata atau sering disebut juga uji t. Uji t atau t-test digunakan untuk menguji ada tidaknya perbedaan yang signifikan dari nilai rata-rata di antara dua populasi. Dalam penelitian ini, uji t digunakan untuk menguji masing-masing sub variabel penelitian. Uji t yang digunakan dalam penelitian ini adalah Paired Sample T-test, yaitu uji t yang digunakan untuk membandingkan mean dari suatu sampel yang berpasangan (paired). Sampel berpasangan ialah suatu kelompok sampel dengan subjek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda. Alasan penggunaan uji t sampel berpasangan karena dua kelompok sampel dalam penelitian ini mempunyai anggota yang sama dan berkorelasi. Dalam pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t, hal pertama yang harus dilakukan untuk menemukan nilai t hitung dari sampel adalah mencari rata-rata dari masing-masing kelompok dan simpangan baku beda atau selisih masingmasing kelompok. Selain menggunakan uji t, juga digunakan bantuan program komputer SPSS for windows version 18.0. Persamaan yang digunakan dalam paired sample t-test atau uji t observasi berpasangan, (Sudjana, 2005:242) adalah sebagai berikut : t hitung : dimana : =
dan
=
atau
Keterangan : =
nilai rata-rata dari kelompok pertama
37
=
B
=
nilai rata-rata dari kelompok kedua
=
beda atau selisih kelompok pertama dan kelompok kedua atau
=
beda rata-rata atau selisih rata-rata kelompok pertama dan kelompok kedua atau
n
=
Simpangan baku dari beda data
=
jumlah sampel yang digunakan
3. Penetapan Tingkat Signifikansi Tingkat signifikansi (α) yang digunakan adalah 0,05 atau 5% karena dinilai cukup ketat untuk mewakili hubungan antara variabel-variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikansi yang umum digunakan dalam penelitian ilmu sosial. Tingkat signifikansi 0,05 atau 5% artinya kemungkinan besar hasil penarikan kesimpulan memiliki probabilitas 95% atau toleransi kesalahan 5%.
4. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian hipotesis komparatif. Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk menguji parameter populasi yang berbentuk perbandingan keadaan variabel dari dua sampel atau lebih. Pada pengujian penelitian ini tingkat signifikansi (α) yang digunakan adalah 5%. Langkah-langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :
38
a. Menghitung kinerja keuangan perusahaan untuk periode yang diteliti, mulai dari dua tahun terakhir sebelum merger atau akuisisi sampai dengan dua tahun sesudah merger atau akuisisi. b. Menghitung rata-rata kinerja keuangan perusahaan berdasarkan kelompok yang diteliti sebelum dengan sesudah merger atau akuisisi. c. Tentukan t tabel dengan df = d. Menghitung nilai t untuk setiap variabel sesuai dengan rumus. e. Dengan menggunakan uji satu pihak, maka hipotesisnya adalah sebagai berikut : 1) Uji pihak kiri, dilakukan pada rasio yang semakin tinggi semakin baik. Ho : µ1 ≥ µ2
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan kinerja rasio keuangan perusahaan sebelum dengan sesudah merger atau akuisisi.
Ha : µ1 < µ2
Terdapat perbedaan yang signifikan kinerja rasio keuangan perusahaan sebelum dengan sesudah merger atau akuisisi.
Dengan kriteria: Terima Ho jika t hitung ≥ -t tabel Tolak Ho jika t hitung < -t tabel Uji pihak kiri digunakan pada rasio-rasio seperti, current ratio, quick ratio, total assets turnover, net profit margin, dan return on total assets. 2) Uji pihak kanan, dilakukan pada rasio yang semakin rendah semakin baik.
39
Ho : µ1 ≤ µ2
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan kinerja rasio keuangan perusahaan sebelum dengan sesudah merger atau akuisisi.
Ha : µ1 > µ2
Terdapat
perbedaan
yang
signifikan
kinerja
rasio
keuangan perusahaan sebelum dengan sesudah merger atau akuisisi. Dengan kriteria: Terima Ho jika t hitung ≤ t tabel Tolak Ho jika t hitung > t tabel Uji pihak kanan digunakan pada rasio-rasio seperti, debt to total assets ratio dan debt to equity ratio.
Dalam penelitian ini tidak dilakukan uji normalitas karena berdasarkan ilmu statistika
dan
menurut
Sudjana
(2005),
untuk
analisis
perbandingan
menggunakan uji beda rata-rata dengan data kuantatif, dimana dalam penelitian ini menggunakan data-data keuangan sehingga tidak memerlukan dilakukan uji normalitas sebab diasumsikan data telah berdistribusi normal. Sedangkan untuk data-data kualitatif wajib menggunakan uji normalitas.
5. Penarikan Kesimpulan Kesimpulan diperoleh berdasarkan hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis yang dilakukan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dengan didukung oleh dasar teori yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti. Setelah
40
kesimpulan diperoleh, penulis juga akan memberikan saran untuk perusahaan yang diteliti dan penelitian selanjutnya.
41