BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Objek dan Tempat Penelitian Objek penelitian adalah pelaksanaan bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat (saluran distribusi), dan promosi terhadap loyalitas konsumen Bimoli. Sedangkan yang diteliti adalah konsumen yang menggunakan produk Bimoli yang berlokasi di Lotte Mart Pasar Rebo, Jakarta. Pemilihan tempat dilakukan secara sengaja (purposive). Hal ini didasarkan bahwa kota DKI Jakarta merupakan pusat perdagangan yang menjadi sasaran pemasaran bagi barang atau jasa, selain kebanyakan pengunjung di Lotte Mart adalah pemilik tempat makan dan pedagang makanan yang mengutamakan kualitas makanan mereka. Pemilihan Bimoli sebagai objek penelitian ini karena Bimoli merupakan market leader untuk produk minyak goreng kemasan bermerek yang memiliki banyak kompetitor yang serupa untuk saat ini.
3.2. Desain dan Teknik Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey eksplanatory, yaitu penelitian dengan mengambil sampel dari suatu populasi menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data pokok untuk menjelaskan keadaan sekarang (explanation), maupun menjelaskan peristiwa atau keadaan yang akan datang (prediction), menjelaskan mengapa ada atau terjadi,
35
atau apa yang akan ada atau terjadi. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kualitatif dan kuantitatif. Untuk menganalisis data kualitatif mengenai bauran pemasaran yang dilakukan PT. Indofood peneliti menggunakan metode analisis deskriptif, dimana tujuannya yaitu menyajikan gambaran secara terstruktur, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta sikap. Kemudian peneliti melakukan analisis kuantitatif untuk menguji secara statistik terhadap hubungan antar variabel untuk kemudian diambil suatu kesimpulan.
3.3. Data dan Informasi yang diperlukan Untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap loyalitas konsumen minyak goreng Bimoli, maka diperlukan operasional variabel. Hal ini dimaksudkan
untuk
mengetahui
pengaruh
variabel-variabel
penelitian.
Operasional variabel penelitian terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah bauran pemasaran (X) (produk, harga, tempat/saluran distribusi, promosi), sedangkan variabel terikatnya adalah loyalitas konsumen (Y). Operasional variabel dapat dijabarkan dalam tabel dibawah ini :
36
Tabel 3. Operasionalisasi Variabel Konsep
Variabel
Sub Variabel Merek Tidak mudah berbusa dan warna Menjadikan makanan renyah Aroma Cepat panas
Produk Cepat tiris Bauran Pemasaran
Variasi ukuran produk Informasi gizi, jaminan halal, tanggala kadarluasa Layanan Kesesuaian Harga Harga
Strategi Harga Kebijakan harga
Indikator terkait dengan simbol, mudah diingat, mudah diucapkan, terkenal terlihat encer, tidak mudah berbusa, dan bewarna kuning keemasan menandakan adanya Beta karoten terasa crispy saat dimakan minyak tidak bau tengik tidak terlalu lama menunggu minyak panas saat ingin menggoreng minyak cepat menghilang setelah diangkat dari penggorengan banyaknya jenis ukuran produk minyak goreng Bimoli yang ditawarkan Lengkap, jelas, dan terlihat langsung oleh mata, terdapat informasi mengenai produk dan jaminan halal Keramahan pada pelayanan konsumen Harga ≈ kualitas dan kuantitas, namun terjangkau Harga mampu bersaing dengan produk serupa Kenaikan harga tidak terlalu memberatkan Konsumen
Jenis Data Ordinal
Ordinal
Ordinal Ordinal Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal
37
Lanjutan Tabel 3. Tempat atau Saluran Distribusi
Promosi
Tempat atau Saluran Distribusi Situasi Persaingan Promosi Periklanan Promosi Penjualan Banyak digunakan orang Pembeli yang berpindahpindah (switcher) Pembeli bersifat kebiasaaan / puas (Habitual buyer)
Loyalitas Konsumen
Pembeli yang puas (satisfied buyer) Pembeli yang menyukai merek (liking The brand) Pembeli yang setia (commited buyer)
Produk mudah diperoleh, ketersediaan selalu kontinyu di setiap tempat distribusi Posisi produk pada display toko menarik perhatian Promosi iklan di media elektonik, iklan retention Diskon atau potongan harga, pemberian hadiah sangat banyak digunakan orang, sehingga membuat konsumen yakin mengkonsumsinya
Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal
Ordinal
Perbedaan harga tidak menjadi prioritas dalam membeli Bimoli
Ordinal
Pembeli Bimoli merupakan kebiasaan dan kesukaan
Ordinal
Kesesuaian dengan selera dan keinginan dengan rela untuk membayar dengan harga lebih
Ordinal
Menyukai Bimoli
Ordinal
Memberikan rekomendasi kepada orang lain untuk menggunakan Bimoli
Ordinal
38
3.4. Sumber Data dan Cara Menentukannya 3.4.1. Sumber Data/Informasi Data yang digunakan terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan bagian marketing PT Indofood Tbk khusus bagian Bimoli dan wawancara terhadap responden menggunakan kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai literatur seperti buku, internet, majalah, skripsi terdahulu, dan Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai data-data terkait. Data primer dari responden adalah data ordinal yang dihasilkan dengan scoring menggunakan skala likert. Skala likert merupakan skala yang dapat memperlihatkan tanggapan konsumen terhadap karakteristik suatu produk (sangat loyal, loyal, tidak loyal). Skala likert ini untuk mengukur tingkat loyalitas konsumen. Informasi yang diperoleh skala likert berupa skala pengukuran ordinal yang hasilnya dapat dibuat rangking tanpa diketahui besarnya selisih antara satu tanggapan ke tanggapan lain. Tahapan skala likert sebagai berikut : a. Peneliti mengumpulkan karakteristik produk yang relevan dengan permasalahan yang sedang diteliti. b. Terhadap karakteristik tersebut diminta tanggapan dari sekelompok responden yang cukup representif dari populasi yang ingin diteliti. Pada umumnya untuk tiap karakteristik diberikan alternatif pilihan berjumlah ganjil. Teknik penuangan pertanyaan diupayakan sedemikian rupa agar tidak mengarahkan jawaban responden ke tendensi tertentu.
39
c. Tanggapan tersebut dikumpulkan dan jawaban dikonversikan ke skala nilai yang terkait dengan bobot tanggapan. Setelah semua kuesioner terkumpul, dari data yang dihasilkan dicari nilai rata-rata dan standar deviasinya untuk mengetahui ukuran pemusatan dan ukuran keragaman tanngapan responden. Rumusan rata-rata, yaitu :
Keterangan : Xi = nilai pengukuran ke-i Fi = frekuensi kelas ke-i n = banyaknya pengamatan Hasil dari rata-rata dan standar deviasi tersebut kemudian dipetakan ke ruang skala yang mempertimbangkan informasi interval berikut :
Dengan : a = jumlah bauran/item m = skor maksimum n = skor minimum b = jumlah kategori
40
3.4.2. Metode Penarikan Sampel Untuk penelitian ini dikarenakan jumlah populasi tidak diketahui (infinite population), dipergunakan metode iterasi sehingga didapat jumlah sampel yang representatif (Riduan, 2003). Metode iterasi menggunakan tipe galat I (α) = 0,05 eka arah dan tipe galat II (β) = 0,05. Selanjutnya nilai korelasi diambil ρ = 0,40. Nilai korelasi tersebut termasuk kategori rendah/kecil menurut kalsifikasi Guilford (0,20-0,40), korelasi tersebut termasuk pada batas atas atau yang paling besar (Sudrajat,2002). Formulasi iterasi adalah sebagai berikut : Uρ = 0,5 ln [
U’ ρ = 0,5 ln [
]
]+
n=
keterangan : n = ukuran sampel Zα = Nilai sebaran normal yang memberikan peluang sebesar (1-α) Zβ = Nilai sebaran normal yang memberikan peluang sebesar (1-β) ρ = nilai korelasi minimal antar variabel penelitian Menurut ketentuan yang berlaku, maka pada tabel normal diperoleh nilai : Z(1-α) = konstanta yang diperoleh dari tabel distribusi normal sebesar 1,645
41
Z(1-β) = konstanta yang diperoleh dari tabel distribusi normal sebesar 1,645 Setelah rumus ditentukan, kemudian menentukan hasil perhitungan. Adapun proses menentukan hasil perhitungan yanitu sebagai berikut : Iterasi pertama dimana Uρ = 0,5
n=
= 63,29787
n’ =
dimana U’ρ = 0,5
= 62,39428
n” =
dimana U” ρ = 0,5
= 63,11038 Karena pada iterasi pertama, kedua, dan ketiga diperoleh jumlah sampel yang hampir sama, maka iterasi dihentikan dan diperoleh ukuran sampel minimal dalam penelitian dalam penelitian ini adalah sebanyak 63 orang. Responden yang berjumlah 63 orang tersebut kemudian diambil secara accidental sampling yaitu konsumen yang membeli minyak goreng Bimoli. Pengambilan responden selama penelitian bertempat di Lotte Mart pasar Rebo yang berlangsung selama 6 hari selama kurang lebih empat minggu dan dilakukan setiap hari selasa sampai minggu. Peneliti memilih hari-hari tersebut karena
42
menurut pengamatan, hari-hari tersebut banyak pelanggan yang membeli Bimoli. Kriteria pelanggan yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang membeli produk Bimoli.
3.5. Teknik Pengumpulan Data Informasi Teknik pengumpulan data dan informasi mengenai bauran pemasaran Bimoli adalah dengan teknik wawancara kepada PT Indofood Tbk bagian marketing serta kepada pihak-pihak yang terkait, dan studi pustaka. Sedangkan teknik pengumpulan data mengenai loyalitas konsumen melalui teknik wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada konsumen yang menggunakan Bimoli dan penilaian menggunakan skala Likert.
3.6. Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis Data mengenai bauran pemasaran Bimoli yang dilakukan PT Indofood dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. Bauran pemasaran akan digambarkan dengan menjelaskan kegiatan-kegiatan dalam bauran pemasaran, meliputi bauran produk, bauran harga, bauran tempat/saluran distribusi, dan bauran promosi. Data penelitian kuantitatif, analisis data dilakukan setelah seluruh responden terkumpul. Kegiatan analisis data dilakukan melalui tiga tahap sebagai berikut : 1. Menyusun data Kegiatan seleksi data ditujukan untuk mengecek kelengkapan identitas responden, kelengkapan data serta isian data yang sesuai dengan tujuan penelitian.
43
2. Tabulasi data a. Memberi skor pada item b. Menjumlahkan skor pada item c. Menyusun ranking skor pada setiap variabel penelitian 3. Analisis data a. Untuk menunjukkan tanggapan konsumen tentang bauran pemasaran minyak goreng Bimoli dianalisis secara deskriptif b. Untuk menunjukkan suatu pengaruh bauran pemasaran terhadap loyalitas konsumen minyak goreng Bimoli yang dianalisi dengan analisis regresi linear berganda. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap loyalitas konsumen digunakan analisis kuantitatif
yaitu pengujian hipotesis
dengan uji statistik menggunakan analisis regresi linear berganda terhadap hubungan antar variabel untuk kemudian diambil suatu kesimpulan. Tabel 4. Alternatif jawaban Berdasarkan Skala Likert No. 1 2 3 4 5
Keterangan Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju
Skor 5 4 3 2 1
3.6.1. Loyalitas Konsumen Untuk mengetahui tingkat loyalitas seorang konsumen, dilakukan pengategorian, sehingga kita dapat mengetahui posisi seorang konsumen pada suatu tingkat loyalitas. Ketentuan pengkategorian untuk variabel loyalitas adalah sebagai berikut :
44
-
Total skor per responden Total Skor =
, menghasilkan klasifikasi
bobot item 1 (switcher) = 1; bobot item 2 (Habitual buyer) = 2, bobot item 3 (Satisfied buyer) = 3, bobot item 4 (liking the brand) = 4, bobot item 5 (commited buyer) = 5. Dari nilai total skor yang diperoleh ditransformasi menjadi kategorikategori dengan interval sebagai berikut : Keterangan Total skor minimum Total skor maksimum Rentang Banyak kelas Panjang kelas
Nilai 15 75 60 5 12
Keterangan : Total skor minimum = Total Skor =
=
(1x1) + (1x2) + (1x3) + (1x4) + (1x5) = 15 Skor maksimum = Total Skor =
= (5x1) +
(5x2) + (5x3) + (5x4) + (5x5) = 75 Rentang
= total skor maksimum – total skor minimum = 75-15 = 60
Panjang kelas = rentang banyak kelas : banyak kelas = 60 : 5 = 12 Sehingga diperoleh lima kelas kategori berdasarkan interval masing-masing : Kategori Switcher Habitual buyer Satisfied buyer Liking the brand Commited buyer
Interval 15 – 26 27 – 38 39 – 50 51 – 62 63 – 75
45
3.6.2. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh bauran produk, bauran harga, bauran tempat, dan bauran promosi terhadap loyalitas konsumen. Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 Untuk mencari koefisien regresi b1, b2, b3, dan b4 dapat digunakan persamaan berikut : X1Y = aX1 +b1X12 + b2X1X2 +b3X1X3 + b4X1X4 X2Y = ax2 + b1X1X2 + b2X22 + b3X2X3 + b4X2X4 X3Y = ax3 + b1X1X3 + b2X2X3 + b3X32 + b4X3X4 X4Y = ax4 + b1X1X4 + b2X2X4 + b3X3X4 + b4X42 a=
Y - b1X1 - b2X2 - b3X3 -b4X4
Keterangan : Y = Penentu Variabel dependen (Loyalitas Konsumen) X1 = Variabel independen 1 (Bauran Produk) X2 = Variabel independen 1 (Bauran Produk) X3 = Variabel independen 1 (Bauran Produk) X4 = Variabel independen 1 (Bauran Produk) a
= Nilai konstanta
b1 = Koefisien regresi variabel independen 1 b2 = Koefisien regresi variabel independen 2 b3 = Koefisien regresi variabel independen 3 b4 = Koefisien regresi variabel independen 4
46
Untuk menggunakan regresi linear beeganda persyaratannya ialah variabel bebas dan variabel tergantung harus berskala interval. Oleh karena itu, dari data variabel bauran pemasaran yang berskala ordinal dari kuesioner akan ditransformasikan terlebih dahulu menjadi skala interval dengan prosedur MSI (Methods of Successive Interval). 1. Methods of Successive Interval (MSI) Sebelum dilakukan analisi lebih lanjut, data ordinal dikumpulkan melalui instrumen kuesioner selanjutnya dijadikan data interval melalui Methods of Successive Interval (MSI) dengan langkah sebagai berikut : 1) Menentukan frekuensi responden yang memberikan respon terhadap setiap item kuesioner 2) Membuat proporsi untuk setiap bilangan frekuensi 3) Menjumlahkan proporsi secara berurutan untuk setiap respon, sehingga diperoleh nilai proporsi kumulatif 4) Menentukan nilai Z untuk setiap kategori, dengan asumsi bahwa proporsi kumulatif dianggap mengikuti distribusi normal baku 5) Menghitung SV (scale value) dengan rumus :
6) SV (scale value) yang nilainya terkecil (yang memiliki harga negatif terbesar), diubah menjadi sama dengan satu (-1) 7) Mentransformasikan nilai skala dengan menggunakan rumus Y = SV + │SVminimum│
47
8) Gantilah setiap skor dengan nilai y yang sesuai untuk masing-masing skor dalam satu item. Data yang telah melalui proses MSI, selanjutnya diolah dalam pengujian statistik lanjutan untuk mendapatkan pembuktian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.
3.6.2.1. Uji Asumsi Klasik Model regresi linier berganda dikatakan model yang baik jika model terbebas dari asumsi-asumsi klasik, yaitu multikolinearitas, autokorelasi, heterokesdastisitas. a.
Multikolinearitas Uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel
independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model (Bhuono A.N. 2005:58). Deteksi multikolinearitas pada suatu model dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF) yang tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1. Jika suatu model memenuhi hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa model terbebas dari asumsi klasik statistik multikolinearitas. b.
Autokorelasi Cara mudah mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin
Watson. Model regresi linier berganda terbebas dari autokorelasi jika nilai Durbin Watson terletak di daerah no Autocorelation. Penentuan letak tersebut dibantu dengan tabel dl dan du, serta nilai k (jumlah variabel independen).
48
c.
Heterokesdastisitas Cara memprediksi ada tidaknya heterokesdastisitas pada suatu model
dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot model tersebut. Analisis pada gambar scatterplot yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdpat heterokesdastisitas jika : 1. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah sekitar angka 0. 2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja. 3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. 4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
3.6.2.2 Persamaan Pada Model Regresi Setelah melakukan perhitungan statistik, maka akan didapatkan persamaan model regresi. Koefisien regresi yang terdapat dalam persamaan model regresi ini yang selanjutnya akan digunakan untuk menjelaskan pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen dalam penelitian ini.
3.6.2.3. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemmapuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam output SPSS koefisien determinasi terlihat pada nilai R Square dan Adjusted R Square, untuk regresi linier berganda koefisien determinasi yang digunakna adalah nilai
49
Adjusted R Square karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian (Bhuono A.N. 2005:50)
3.6.2.4. Uji Parsial Dengan T-Test T-Test ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Hasil uji ini dapat dilihat pada tabel Coefficientsa. Nilai dari uji t-test dapat dilihat pada tabel p-value (pada kolom sig) pada masing-masing variabel independen, jika pvalue lebih kecil dari level of signifikan yang ditentukan, atau t hitung (pada kolom t) lebih besar dari t tabel (dihitung t α/2,df-k dimana α merupakan taraf signifikan dan df = jumlah responden, dan k = jumlah variabel independen), maka pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen adalah signifikan (Bhuono A.N. dalam Ochtavia F, 2005:53).
3.6.2.5. Uji Simultan Dengan F-Test Uji simultan dengan F-test ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Hail F-test dapat dilihat pada tabel ANOVA dalam output SPSS. Hasil F-test menunjukkan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen jika pvalue (pada kolom sig.) lebih kecil dari level of significant yang ditentukan, atau F hitung (pada kolom F) lebih besar dari F tabel.
50
3.6.3. Uji hipotesis Hipotesis yang akan di uji adalah hipotesisi mengenai ada tidaknya pengaurah bauran pemasaran minyak goring Bimoli terhadap loyalitas konsumen yang akan dijelaskan sebagai berikut : H0 : β ≥ 0 : Tidak terdapat pengaruh yang positif antara variabel bauran pemasaran terhadap variabel proses loyalitas konsumen. H1 : β < 0 : Terdapat pengaruh yang positif antara variabel bauran pemasaran terhadap variabel loyalitas konsumen. Tingkat signifikansi α = 0,05
3.6.4. Uji Grafis Untuk menentukan penerimaan atau penolakan hipotesis akan dilakukan uji grafis. Uji grafis digunakan untuk melihat arah pengaruh bauran pemasaran PT. Indofood terhadap loyalitas konsumen Bimoli apakah berpengaruh positif atau negatif, dengan keputusan diambil : a. Jika grafik membentuk garis lurus menuju bagian kanan dan ke arah atas, maka bauran pemasaran (X) mempunyai hubungan positif terhadap proses loyalitas konsumen (Y). b. Jika grafik membentuk garis lurus tetapi tidak menggunakan bagian kanan dan ke arah atas, maka bauran pemasaran (X) tidak mempunyai hubungan yang positif terhadap loyalitas konsumen (Y)
51
3.7. Waktu Penelitian Waktu penelitian dibagi ke dalam beberapa tahapan, yaitu : No. 1 2 3 4
Fase-fase Penelitian Persiapan Pengumpulan data Pengelolahan data Penulisan Skripsi
Perkiraan lamanya Desember 2011-Februari 2012 Februari 2012-Maret 2012 Maret 2012-April 2012 April 2012-Selesai