BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai dengan bulan Mei 2017, untuk menyebarkan kuisioner kepada responden, dan tempat penelitian yang dilakukan adalah di wilayah Grogol Petamburan Jakarta Barat.
B. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal yang mana peneliti bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen) terhadap variabel lainnya (variabel dependen). Desain penelitian ini yaitu untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu pemanfaatan teknologi informasi, sosialisasi pajak, pengetahuan pajak, dan tingkat ekonomi masyarakat terhadap variabel dependennya yaitu kepatuhan wajib pajak.
C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen adalah variabelvariabel yang mempengaruhi variabel dependen. Variabel indepeden dalam penelitian ini adalah pemanfaatan teknologi informasi, sosialisasi pajak,
34
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
pengetahuan pajak, dan tingkat ekonomi masyarakat. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kepatuhan Wajib Pajak. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Masing-masing
variabel
penelitian
secara
operasional
dapat
didefinisikan sebagai berikut: a. Variabel Dependen (Y) Variabel (Y) Kepatuhan Wajib Pajak adalah kepatuhan seseorang, dalam hal ini wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya yang sesuai dengan peraturan atau Undang-undang Perpajakan. Kepatuhan wajib pajak merupakan pemenuhan kewajiban perpajakan yang dilakukan oleh pembayar pajak dalam rangka memberikan kontribusi bagi pembangunan negara yang diharapkan di dalam pemenuhannya dilakukan secara sukarela (Supramono 2010: 5). b. Variabel Independen (X) a) Pemanfaatan Teknologi Informasi (X1) Pemanfaatan teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan oleh penggunaan sistem informasi dalam melaksanakan tugasnya, pengukurannya, berdasarkan intensitas pemanfaatan, dan jumlah aplikasi atau perangkat lunak yang digunakan. Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang perpajakan diharapkan
oleh
wajib
pajak
dalam
melaksanakan
kewajiban
perpajakannya, demi terciptanya administrasi perpajakan yang modern
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
dan efisien serta dapat meningkatkan kepercayaan wajib pajak kepada pemerintah. b) Sosialisasi Pajak (X2) Sosialisasi perpajakan adalah upaya yang dilakukan oleh DJP untuk memberikan sebuah pengetahuan kepada masyarakat dan khususnya wajib pajak agar mengetahui tentang segala hal mengenai perpajakan baik peraturan maupun tata cara perpajakan melalui metodemetode yang tepat (Sugeng Wahono, 2012:80). c) Pengetahuan Pajak (X3) Pengetahuan Pajak adalah informasi pajak
yang dapat
digunakan wajib pajak sebagai dasar untuk bertindak, mengambil keputusan, dan untuk menempuh arah atau strategi tertentu sehubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajibannya dibidang perpajakan. d) Tingkat Ekonomi Masyarakat (X4) Kondisi ekonomi juga dikenal sebagai status ekonomi. Status ekonomi adalah kedudukan seseorang atau keluarga dimasyarakat berdasarkan pendapatan per bulan. Faktor ekonomi salah satunya beban keuangan mempunyai hubungan antara jumlah wajib pajak yang terutang dengan perilaku kepatuhan. Apabila wajib pajak memiliki kewajiban pajak yang dapat diselesaikan dengan kondisi keuangannya, maka wajib pajak tersebut akan bersedia patuh. Sedangkan, jika kewajiban pajaknya terlalu besar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
dan mengganggu likuiditas wajib pajak, maka wajib pajak akan enggan membayar atau merubah data yang seharusnya agar kewajiban pajaknya menjadi lebih kecil (Pohan, 2014:130). c. Skala Pengukuran Penelitian ini menggunakan skala pengukuran interval. Dimana skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap. Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaan karakteristik antara satu individu atau obyek dengan lainnya. Langkah berikutnya adalah pemberian skor terhadap jawaban responden, dengan cara sebagai berikut : a. Responden yang menjawab Sangat Setuju (SS), diberi nilai 5 b. Responden yang menjawab Setuju (S), diberi nilai 4 c. Responden yang menjawab Netral (N), diberi nilai 3 d. Responden yang menjawab Tidak Setuju (TS), diberi nilai 2 e. Responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS), diberi nilai 1
Tabel 3.1 Instrument Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi, Sosialisasi Pajak, Pengetahuan Pajak, Tingkat Ekonomi Masyarakat, dan Kepatuhan Wajib Pajak Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi (X1)
Indikator Sistem e-filling memudahkan saya dalam menyampaikan SPT Tahunan
Pengukuran Sangat Setuju : 5 Setuju : 4 Netral : 3 Tidak Setuju : 2 Sangat Tidak Setuju : 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Skala Interval
38
Sistem e-billing memudahkan saya dalam melakukan pembayaran pajak Sistem e-registration memudahkan saya dalam mendaftarkan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) Peraturan pajak terbaru dapat di update melalu website pajak dengan mudah dan cepat
Sosialisasi Pajak (X2)
Saya akan merekomendasikan penggunaan sistem pajak online dalam melaksanakan kewajiban perpajakan kepada kerabat dan teman saya Saya selalu mengikuti secara rutin sosialisasi pajak yang dilakukan Dirjen Pajak. Sosialisasi pajak sangat membantu saya memahami mengenai ketentuan perpajakn Sosialisasi pajak yang dilaksanakan sudah efektif dan tepat sasaran. Adanya sosialisasi pajak yang dilakukan secara berkala dapat menimbulkan kesadaran wajib pajak untuk patuh melaksanakan kewajiban pajaknya Kejelasan penyampaian informasi pajak dapat menentukan sikap wajib pajak dalam melaksanakan
Sangat Setuju : 5 Setuju : 4 Netral : 3 Tidak Setuju : 2 Sangat Tidak Setuju : 1 Sangat Setuju : 5 Setuju : 4 Netral : 3 Tidak Setuju : 2 Sangat Tidak Setuju : 1 Sangat Setuju : 5 Setuju : 4 Netral : 3 Tidak Setuju : 2 Sangat Tidak Setuju : 1 Sangat Setuju : 5 Setuju : 4 Netral : 3 Tidak Setuju : 2 Sangat Tidak Setuju : 1
Interval
Sangat Setuju : 5 Setuju : 4 Netral : 3 Tidak Setuju : 2 Sangat Tidak Setuju : 1 Sangat Setuju : 5 Setuju : 4 Netral : 3 Tidak Setuju : 2 Sangat Tidak Setuju : 1 Sangat Setuju : 5 Setuju : 4 Netral : 3 Tidak Setuju : 2 Sangat Tidak Setuju : 1 Sangat Setuju : 5 Setuju : 4 Netral : 3 Tidak Setuju : 2 Sangat Tidak Setuju : 1
Interval
Sangat Setuju : 5 Setuju : 4 Netral : 3 Tidak Setuju : 2 Sangat Tidak Setuju : 1
Interval
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Interval
Interval
Interval
Interval
Interval
Interval
39
Pengetahuan Pajak (X3)
kewajiban pajaknya Saya mengetahui dan berusaha memahami UU dan ketentuan perpajakan Saya memahami cara menghitung pajak penghasilan terhutang Saya memahami tata cara pembayaran dan pelaporan pajak Saya memahami batas waktu pembayaran dan pelaporan pajak Saya memahami sanksi atas keterlambatan pembayaran dan pelaporan pajak
Tingkat Ekonomi Masyarakat (X4)
Penghasilan merupakan objek pajak
Berapapun penghasilan yang saya terima maka akan dikenai pajak Saya membayar pajak sesuai dengan pajak terhutang Semakin besar penghasilan saya maka semakin besar pula jumlah pajak terhutang yang harus dibayarkan Saya harus transparasi dalam melaporkan jumlah pajak yang
Sangat Setuju : 5 Setuju : 4 Netral : 3 Tidak Setuju : 2 Sangat Tidak Setuju : 1
Interval
Sangat Setuju : 5 Setuju : 4 Netral : 3 Tidak Setuju : 2 Sangat Tidak Setuju : 1 Sangat Setuju : 5 Setuju : 4 Netral : 3 Tidak Setuju : 2 Sangat Tidak Setuju : 1 Sangat Setuju : 5 Setuju : 4 Netral : 3 Tidak Setuju : 2 Sangat Tidak Setuju : 1 Sangat Setuju : 5 Setuju : 4 Netral : 3 Tidak Setuju : 2 Sangat Tidak Setuju : 1 Sangat Setuju : 5 Setuju : 4 Netral : 3 Tidak Setuju : 2 Sangat Tidak Setuju : 1 Sangat Setuju : 5 Setuju : 4 Netral : 3 Tidak Setuju : 2 Sangat Tidak Setuju : 1 Sangat Setuju : 5 Setuju : 4 Netral : 3 Tidak Setuju : 2 Sangat Tidak Setuju : 1 Sangat Setuju : 5 Setuju : 4 Netral : 3 Tidak Setuju : 2 Sangat Tidak Setuju : 1 Sangat Setuju : 5 Setuju : 4 Netral : 3
Interval
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Interval
Interval
Interval
Interval
Interval
Interval
Interval
Interval
40
terhutang Kepatuhan Wajib Pajak (Y)
Untuk mendapatkan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), saya mendaftarkan diri secara sukarela ke KPP (Kantor Pelayanan Pajak) Saya selalu mengisi SPT (Surat Pemberitahuan) sesuai dengan ketentuan perundang-undangan Saya selalu melaporkan SPT (Surat Pemberitahuan) yang telah diisi dengan tepat waktu Saya selalu menghitung pajak penghasilan yang terhutang dengan benar dan apa adanya Saya selalu membayar pajak penghasilan yang terhutang dengan tepat waktu
Sumber: Data primer yang diolah, 2017
Tidak Setuju : 2 Sangat Tidak Setuju : 1 Sangat Setuju : 5 Setuju : 4 Netral : 3 Tidak Setuju : 2 Sangat Tidak Setuju : 1 Sangat Setuju : 5 Setuju : 4 Netral : 3 Tidak Setuju : 2 Sangat Tidak Setuju : 1 Sangat Setuju : 5 Setuju : 4 Netral : 3 Tidak Setuju : 2 Sangat Tidak Setuju : 1 Sangat Setuju : 5 Setuju : 4 Netral : 3 Tidak Setuju : 2 Sangat Tidak Setuju : 1 Sangat Setuju : 5 Setuju : 4 Netral : 3 Tidak Setuju : 2 Sangat Tidak Setuju : 1
Interval
Interval
Interval
Interval
Interval
D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Grogol Petamburan Jakarta Barat yang berdasarkan data dari Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Nomor SE10/PJ/2010 per 31 Desember 2009 berjumlah 53.075 Wajib Pajak Orang Pribadi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
2. Sampel Penelitian Teknik
pengambilan
sampel
dalam
penelitian
ini
adalah
menggunakan rumus formula slovin yaitu:
Dimana : n
= Ukuran sampel
N
= Ukuran populasi
e
=Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan Berdasarkan data dari Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Nomor SE-10/PJ/2010 per 31 Desember 2009, ada 53.075 Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Grogol Petamburan Jakarta Barat. Maka jumlah sampel untuk penelitian ini dengan margin of error sebesar 10% adalah : n=
53.075 1 + 53.075 (0,1)2
n=
53.075 531,75
n = 99,81 (dibulatkan menjadi 100) Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara non probabilitas yaitu convenience sampling. Convenience
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara acak dengan pertimbangan kemudahan akses yang dapat dijangkau oleh peneliti. Kriteria yang dipakai adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang bertempat tinggal dan bekerja di wilayah Grogol Petamburan Jakarta Barat.
E. Metode Pengumpulan Data Dalam Penelitian ini, peneliti mengumpulkan data-data yang diperlukan dengan menggunakan dua metode yaitu sebagai berikut : 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Dalam hal ini peneliti mengumpulkan data-data yang berupa jurnal-jurnal, artikel, dan literatur yang berhubungan dengan topik yang sesuai dengan penelitian. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Dalam hal ini peneliti menyebarkan kuesioner yang ditujukan kepada Wajib Pajak Orang Pribadi di wilayah Grogol Petamburan Jakarta Barat.
F. Jenis Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer. Data Primer adalah data yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan permasalah yang diteliti (Cooper dan Emory, 1996 dalam Rusli, 2014). Sumber data primer pada penelitian ini diperoleh dari para Wajib Pajak Orang Pribadi yang bertempat tinggal dan bekerja di wilayah Grogol Petamburan Jakarta Barat. Data ini berupa kuesioner yang telah diisi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
oleh para Wajib Pajak Orang Pribadi yang menjadi responden terpilih dalam penelitian ini.
G. Metode Analisis Analisis dalam penelitian ini menggunakan persamaan regresi linear berganda, yaitu analisis untuk lebih dari satu variabel independen. 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2013). Sedangkan untuk memberikan deskripsi tentang karakter variabel-variabel penelitian (pemanfaatan teknologi informasi, sosialisasi pajak, pengetahuan pajak, dan tingkat ekonomi masyarakat) digunakan tabel statistik deskriptif yang menunjukkan rentang teoritis, rentang aktual, angka rata-rata teoritis, rata-rata aktual, dan standar deviasi.
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Untuk menguji apakah konstruk (variabel yang tidak dapat diukur secara langsung, tetapi dibentuk melalui dimensi-dimensi atau indikatorindikator yang diamati) yang telah dirumuskan valid dan reliabel, maka perlu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
a.
Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013). Untuk mengetahui apakah suatu item valid atau tidak, maka dilakukan pembandingan antara koefisien r hitung dengan koefisien r tabel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel, berarti item valid. Sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel, berarti item tidak valid. Adapun pengujian validitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS.
b.
Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,
2013).
Pengujian
reliabilitas
dilakukan
dengan
menggunakan bantuan SPSS. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Nunnally, 1994 dalam Ghozali, 2013).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
3. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik yang digunakan meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas. a.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2013). Model regresi yang baik adalah memiliki data yang terdistribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2013). Apabila menggunakan grafik, normalitas umumnya dideteksi dengan melihat tabel histogram. Namun demikian, dengan hanya melihat tabel histogram bisa menyesatkan, khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dasar pengambilan keputusan dengan menggunakan normal probability plot adalah sebagai berikut (Ghozali, 2013): 1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi
normal,
maka
model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan di samping uji grafik, dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik yang digunakan adalah Kolmogorov-Smirnov (K-S). Data terdistribusi normal apabila Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai signifikan di atas 0,05.
b.
Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Ghozali, 2013). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cutoff
yang
umum
dipakai
untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menunjukkan
adanya
47
multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.
c.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013). Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Dasar
analisis
yang
dapat
digunakan
untuk
menentukan
heteroskedastisitas antara lain: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang
menyempit),
teratur
(bergelombang,
maka
mengindikasikan
melebar telah
kemudian terjadi
heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterosdastisitas atau terjadi homoskedastisitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
Analisis dengan grafik plots memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting.
Semakin
sedikit
jumlah pengamatan,
semakin
sulit
menginterpresentasikan hasil grafik plot (Ghozali, 2013). Oleh sebab itu, diperlukan uji statistik yang lebih dapat menjamin keakuratan hasil. Dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan uji Glejser untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Jika
nilai
signifikansi
>
0,05
berarti
tidak
terjadi
heteroskedastisitas. 2. Jika nilai signifikansi < 0,05 berarti terjadi heteroskedastisitas.
4. Pengujian Hipotesis Pengujian
hipotesis
digunakan
untuk
mengukur
kekuatan
hubungan antara dua variabel atau lebih dan untuk menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual secara statistik, dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F, dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (Ho ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah di mana Ho diterima.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
a.
Koefisien Determinasi (R²) Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013). Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R² pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R² pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik (Ghozali, 2013).
b.
Uji F Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013). Kriteria pengambilan keputusan untuk uji F adalah: 1. Jika ni1ai signifikansi < 0,05 maka model regresi dikatakan fit atau
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
layak. 2. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka model regresi dikatakan tidak fit atau tidak layak. 3. Hipotesis diterima jika F hitung > F tabel.
c.
Uji t Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas
atau
independen
secara
individual
dalam
menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013). Kriteria pengambilan keputusan untuk uji t adalah: 1. Jika
nilai signifikansi > 0,05 maka H, tidak diterima atau
dengan kata lain variabel independen tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen, 2. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka H, diterima atau dengan kata lain variabel independen memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 3. Jika t hitung > t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. 4. Jika t hitung < t tabel maka Ha ditolak dan Ho diterima.
d.
Analisis Regresi Berganda Analisis regresi digunakan untuk memprediksi pengaruh lebih dari satu variabel independen terhadap satu variabel dependen, baik secara
parsial
maupun
simultan.
Mengingat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
penelitian
ini
51
menggunakan lima variabel independen, maka persamaan regresinya sebagai berikut: Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + e Keterangan: Y = Kepatuhan Wajib Pajak α
= Konstanta
β1 = Koefisien regresi variabel pemanfaatan teknologi informasi β2 = Koefisien regresi variabel sosialisasi pajak β3 = Koefisien regresi variabel pengetahuan pajak β4 = Koefisien regresi variabel tingkat ekonomi masyarakat β5 = Koefisien regresi variabel peran account representative X1 = Pemanfaatan teknologi informasi X2 = Sosialisasi pajak X3 = Pengetahuan Pajak X4 = Tingkat ekonomi masyarakat X5 = Peran account representative e
= Error
x (CFI) Normed Chi Square < 2,00-5,00 Ba
http://digilib.mercubuana.ac.id/