BAB III METODE PENELITIAN
A. Obyek Penelitian Obyek penelitian dalam penyusunan skripsi adalah pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Surya Toto Indonesia yang beralamat di jalan Raya Tigaraksa Km 21 Cikupa Tangerang 15710 Banten. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.
B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah kausal. Menurut Sugiyono (2014:93) desain kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat antara variabel independen dan variabel dependen. Penelitian ini adalah penelitian untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat dengan memerlukan pengujian hipotesis dengan uji statistik. Dalam hal ini untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Surya Toto Indonesia, dengan pengujian statistic guna mengetahui kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.
32
33
C. Definisi Dan Operasional Variabel Menurut Sugiyono (2009:58) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh
informasi
tentang
hal
tersebut,
kemudian
ditarik
kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang akan diteliti, yaitu: 1. Variabel independen Menurut Sugiyono (2009:59) Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya dependen (terikat). Dalam penelitian ini variabel independennya adalah: a. Kompensasi Menurut Yani (2012:139) kompensasi adalah bentuk pembayaran (langsung atau tidak langsung) dalam bentuk manfaat dan insentif untuk memotivasi karyawan agar produktivitas kerja semakin meningkat/tinggi. Tabel 3.1 Operasional Variabel Kompensasi (X1) Variabel
Dimensi 1. Kompensasi langsung
Indikator
Skala
a. Gaji b. Upah c. Komisi d. Bonus
Kompensasi
2. Kompensasi tidak langsung
a. Tunjangan kesehatan b. Tunjangan pensiun c. Tunjangan hari raya d. Tunjangan perumahan e. Tunjangan pendidikan
Sumber: Yani (2012:142)
Skala Ordinal
34
b. Motivasi Menurut Sutrisno (2009:109) motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, oleh karena itu motivasi sering kali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang. Table 3.2 Operasional Variabel Motivasi Kerja (X2) Variabel
Dimensi 1. Need for
b. Tanggung jawab
(nAch)
c. Penghargaan dan prestasi kerja a. Hubungan dengan organisasi b. Kerja sama
Affiliation (nAff) 3. Need for
Skala
a. Tantangan pekerjaan
Achievement
2. Need for Motivasi
Indikator
Skala Ordinal
a. Posisi dalam kelompok
Power (nPo)
b. Mencari kesempatan untuk memperluas kekuasaan Sumber: David McCleland dalam Sihotang (2007:251) 2. Variabel Dependen Menurut Sugiyono (2009:59) Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya varibel bebas. Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah kinerja karyawan.
35
a. Kinerja Karyawan Menurut Mangkunegara (2010:9) kinerja karyawan adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas yang dicapai karyawan persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Tabel 3.3 Operasional Variabel Kinerja Karyawan (Y) Variabel
Dimensi 1. Kuantitatif
Indikator
Skala
a. Proses kerja dan kondisi pekerjaan. b. Waktu dalam bekerja. c. Jumlah kasalahan.
Kinerja Karyawan 2. Kualitatif
d. Jumlah dan jenis pekerjaan. a. Kualitas pekerjaan. b. Ketepatan waktu. c. Kemampuan bekerja. d. Kemampuan mengevaluasi.
Sumber: Umar dalam Mangkunegara (2010:18)
Skala Ordinal
36
D. Skala Pengukuran Variabel Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2009:132) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Tabel 3.4 Instrumen Skala Likert Jawaban
Skor
Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Netral (N)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Sumber : Sugiyono (2009:133)
E. Populasi dan Sampel Penelitian 3.5.1 Populasi Menurut Rochaety, et al (2009:35) populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang memiliki karakteristik tertentu. Dalam penelitian ini yag menjadi subyek penelitian adalah karyawan PT. Surya Toto Indonesia yang beralamat di jalan Raya Tigaraksa Km 21 Cikupa Tangerang 15710 Banten, perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan dan bahan
37
bangunan. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Surya Toto Indonesia sebanyak 2.268 orang. 3.5.2 Sampel Menurut Sugiyono (2014:156) convenience sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik penentuan sampel dengan cara sampling purposive, yang artinya teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2014:156). Dengan kriteria seperti karyawan tetap dan yang bekerja lebih dari 1 tahun di perusahaan PT. Surya Toto Indonesia, pada bagian tertentu. Kemudian untuk menentukan banyaknya sampel yang diperlukan penulis mengacu pada (Sanusi, 2011:101), Rumus Slovin digunakan untuk menentukan ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya berikut adalah rumus yang digunakan: Rumus Slovin: n = N /( 1 + Na2) n = 2.268 / (1 + 2.268. 0,12) n = 2.268 / 23,68 n = 95,78 Keterangan : n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi a = Error Tolerance
38
Menurut Sanusi (2011:101) pada penelitian ini menggunakan batas kesalahan sebesar 5%. Hasil dari jumlah pengambilan sampel yang didapat menurut rumus slovin adalah 95,78 jika dibulatkan jumlah minimal pengambilan sampel adalah 96 responden pada karyawan PT. Surya Toto Indonesia.
F. Teknik Pengumpulan Data Dalam memperoleh data yang dibutuhkan guna melengkapi proses penelitian ini, penulis melakukan seragkaian kegiatan yang bersumber dari: 1) Data Primer Menurut Sugiyono (2014:223) data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Adapun data primer yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: a. Wawancara Menurut Sugiyono (2014:224) wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang ingin diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dari jumlah respondennya sedikit/kecil. b. Kuesioner (angket) Menurut Sugiyono (2014:230) kuesioner merupakan instrument untuk pengumpulan data, dimana partisipan atau responden mengisi pertanyaan atau pernyataan yang diberikan oleh peneliti.
39
G. Metode Analisis Data Menurut Sanusi (2011:115) analisis data adalah mendeskripsikan teknik analisis apa yang akan digunakan oleh peneliti untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan, termasuk pengujiannya. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Tahap penelitian pada sub bab berikut: 1. Uji Instrumen a. Uji Validitas Uji validitas adalah untuk mengetahui tingkat kesalahan dari instrument (kuesioner) yang digunakan dalam pengumpulan data. Menurut Sanusi (2011:77) validitas ditentukan dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh setiap butir pertanyaan atau pernyataan dengan skor total. Menurut Ghozali (2011:52) untuk mengukur validitas menggunakan convergent validity dari indikator-indikator pembentuk konstrul laten. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk tingkat signifikansi 5 persen (5%) degree of freedom (df) = n β 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung > r tabel maka pernyataan atau indikator tersebut dikatakan valid, demikian sebaliknya bila r hitung < r tabel maka pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid.
40
b. Uji Reliabilitas Menurut Sanusi (2011:80) uji reliabilitas merupakan suatu alat pengukur menunjukkan konsistensi hasil pengukuran sekiranya alat pengukur itu digunakan oleh orang yang sama dalam waktu yang berlainan atau digunakan oleh orang yang berlainan dalam waktu yang bersama atau waktu yang berlainan. Dengan kata lain bagaimana hal-hal yang spesifik saling membantu dalam menjelaskan sebuah fenomena umum. Jika semua konstruk dalam penelitian mempunyai Cronbach Coefficient Alpha minimal 0,70. Maka jawaban responden terhadap pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk mengukur masing-masing konstruk adalah konsisten dan konstruk dapat diandalkan atau reliable (Ghozali, 2011:47).
2. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Hal itu merupakan salah satu syarat untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, dalam penelitian ini penulis menggunakan uji normalitas data dengan metode Kolmogorov-Smirnov.
41
3. Uji Asumsi Klasik Agar dapat memperoleh nilai pemikiran yang tidak biasa dan efisien dari persamaan regresi, maka dalam menganalisis data harus memenuhi beberapa asumsi klasik yang harus dipenuhi yang terdiri dari multikolinieritas dan heteroskedastisitas. a. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi atau variabel bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independent (Ghozali, 2013:105). Dalam penelitian ini keberadaan multikolinieritas diidentifikasi melalui besaran nilai VIF (Variance Inflation Factor) yang dihasilkan melalui pengolahan data dengan program SPSS. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut: 1) Nilai π
2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat
tinggi,
tetapi
secara
individual
variabel-variabel
independent banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependent. 2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independent. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independent tidak berarti bebas dari multikolonieritas. Multikolonieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independent.
42
3) Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor independent (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel independent yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independent lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk
menunjukkan
adanya
multikolonieritas
adalah
nilai
Tolerance β€ 0,10 atau sama dengan nilai VIF β₯ 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir. b. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dengan melihat grafik plot yang ditunjukkan dalam program SPSS, maka dapat ditentukan ada atau tidaknya heteroskedastisitas. Menurut Ghozali (2013:139) ada dasar analisis yang dapat digunakan untuk menentukan ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu: 1) Jika ada pola tertentu, sepereti titik-titik yang ada membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
43
4. Analisis Regresi Linier Berganda Menurut Sanusi (2011:134) regresi linear berganda pada dasarnya merupakan perluasan dari regresi linear sederhana, yaitu menambah jumlah variabel bebas yang sebelumnya hanya satu menjadi dua atau lebih variabel bebas. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas (independent) yaitu kompensasi dan motivasi kerja serta satu variabel terikat (dependent) yaitu kinerja karyawan. Jadi, persamaan analisis regresi berganda dalam penelitian ini adalah: Y = a + ππ πΏπ + ππ πΏπ + e Keterangan: Y
= Kinerja karyawan
a
= Konstanta
b1, b2 = Koefisien regresi πΏπ
= Kompensasi.
πΏπ
= Motivasi kerja.
e
= Error menunjukkan kekeliruan yang terjadi pada penelitian ini.
44
5. Uji Hipotesis Setelah hipotesis dirumuskan, maka dilakukan suatu pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah perubahan dari variabel bebas mempengaruhi variabel tidak bebas. Uji hipotesis terdiri dari uji t dan uji F (ANOVA). Taraf signifikansi yang digunakan dalam pengujian adalah 5% (Ety, et al, 2009:110). a) Uji F (ANOVA) Uji F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukan kedalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Digunakan untuk menguji tingkat signifikansi model riset dengan mengukur pengaruh variabel kompensasi terhadap kinerja dan motivasi terhadap kinerja. Ghozali (2011) Kriteria pengujian : a. Jika Probabilitas / signifikansi <ο‘ (0,05) maka Ho ditolak b. Jika Probabilitas / signifikansi οΎο‘ (0,05) maka Ho tidak ditolak b) Uji t Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas (Kompensasi dan Motivasi) terhadap variabel terikat (Kinerja) secara terpisah atau parsial. (Ghozali,2011)
45
Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut : H0 : Variabel bebas (Kompensasi dan Motivasi) tidak mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Kinerja) Ha : Variabel bebas (Kompensasi dan Motivasi) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Kinerja) Dengan pengambilan keputusan : a. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi. Apabila angka probalitas signifikansi > 0,05 , maka H0 diterima dan Ha ditolak. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05 , maka H0 ditolak dan Ha diterima.