BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian Penelitian
ini
bertujuan
untuk
menguji
keefektifan
bimbingan
kelompokteknik modeling dalam meningkatkan self efficacy yang siswa kelas Kelas XI TEI B SMKN 2 Salatiga. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu. Menurut Danim (2004), penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis, dan terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena dan bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dengan cara mengekspose satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen yang nantinya hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan Dalam penelitian eksperimen ini digunakan dua kelompok yaitu Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ditentukan dengan menggunakan teknik purposive random sampling dari subjek yang telah ditentukanyaitu kelas XI TEI B SMK Negeri 2 Salatiga yang sebelumnya sudah diberikan skala self efficacy. Kelompok anak yang tergolong self efficacy rendah dan sedang secara acak dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.Kelompok eksperimen adalah kelompok yang diberi perlakuan. Kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak diberi perlakuan sama sekali. Kelompok kontrol diadakan untuk mengetahui perbedaan yang mungkin tampak antara kedua
27
kelompok dan agar kesimpulan yang diambil lebih kuat. Baik kelompok eksperimen yang diberi perlakuan maupun kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan, keduanya diberi tes awal (pretest) dan tes akhir (postest). Dalam penelitian ini, kelompok eksperimen diberikan treatmen dengan Layanan bimbingan kelompok teknik modeling sekitar 9 sesi.Model yang digunakan dalam Layanan bimbingan kelompok teknik modeling berupa Real-life model. Peneliti melakukan postest kepada kelompok eksperimen dengan memberikan skala self efficacy untuk mengetahui perkembangan setelah diberikan treatmen. Sebagai pembanding grup kontrol juga diberikan postest untuk mengetahui perbedaan dengan grup eksperimen. Layanan ini dikatakan berhasil apabila kelompok eksperimen setelah postest menunjukkan peningkatan Self efficacy dan hasilnya lebih tinggi dari kelompok kontrol. 3.2. Rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan desain True Eksperimental Design dengan Pretest-Posttest Control Group Design (dalam Sugiyono, 2006). Adapun desain Pretest-Posttest Control Group Design sebagai berikut: Desain penelitian ini menggunakan Pretest-Posttest Control Group Design Group
Pretest treatmen posttes
Kel. Eksperimen R1 O1 Kel.kontrol
R 1& R2
=
R2
X O2
O3O4
Kelompok eksperimen dan kontrol yang diperoleh dari hasil penyebaran skala self efficacy yang memiliki ketegori sedang dan rendah. 28
O1& O3
=
Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang termasuk kategori self efficacy rendah dan sedang setelah dilakukan pre test.
O2
=
Kelompok eksperimen yang sudah diberikan treatment.
O4
=
Kelompok kontrol yang tidak diberikan treatment.
X
=
Treatment. Kelompok yang atas sebagai kelompok eksperimen, yaitu siswa yang diberikan treatment dengan Layanan bimbingan kelompok teknik modeling.
Penulis juga membuat rancangan penelitian agar mempermudah melihat skema penelitian. Gambar 3.1. Rancangan Penelitian
Postest Pretest
K.Eksperimen
Treatment
Hasil
K.Kontrol
Tanpa Treatment
Hasil
D i b a n d i n g k a n
3.3. Subjek Penelitian Subjek penelitian pada penelitian ini adalah 21 siswa kelas XI TEI B SMKN 2Salatiga yang memiliki self efficacy rendah dan sedang. 29
3.4. Variabel Penelitian Menurut Sugiyono(2008), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Variabel terikat : Self efficacy Variabel bebas : Layanan bimbingan kelompok teknik modeling. 3.5. Definisi Operasional Dalam penelitian ini yang menjadi definisi operasionalnya adalah layanan bimbingan kelompok teknik modeling dan self efficacy. Adapun definisi dari setiap variabel tersebut adalah: Bimbingan kelompok teknik modeling adalah proses pemberian bantuan yang diberikan pada individu dalam situasi kelompok yang dilakukan dalam beberapa tahapan dan di dalamnya terdapat proses melihat dan meniru tingkah laku orang lain guna mengembangkan potensi siswa dan mencegah timbulnya masalah pada siswa. Self efficacy merupakan kemampuan dan ketrampilan individu dalam memotivasi dan membimbing diri sendiri yang diyakini dapat membentuk perilaku tertentu yang sesuai dengan situasi dan masalah tertentu dengan melakukan kontrol pribadi dan kontrol lingkungan, sehingga dapat menghasilkan sesuai dengan yang diharapkan.
30
3.6. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan adalah dengan pemberian skala self efficacy. Skala self efficacy diadopsi dan dimodifikasi dari Lestari (2011) yang disusun dalam bentuk angket, yang didasarkan teori dan indikatorindikator dari pendapat Bandura (1997). Skala self efficacy terdiri dari 46 item, yaitu 28 item favorable dan 18 item unfavorable dengan empat kategori jawaban dan skoring yang sesuai dengan pilihan jawaban. Tabel 3.1 Kriteria penskoran skala self efficacy sebagai berikut Jawaban Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak Sesuai
Favourable 4 3 2 1
Unfavourable 1 2 3 4
Tabel 3.2. Kisi-kisi Skala Self efficacy (Diadopsi dari Lestari (2011) yang dimodifikasi) Variabel
Dimensi
Indikator
Item
Jml
F
U
Besar Tingkat kesulitan tugas yang diyakini 2 Self efficcacy pengharapan dapat diselesaikan (keyakina n diri) Analisis pilihan perilaku yg akan 7,8,9 dicoba (merasa mampu dilakukan)
1,3 ,4, 5 6
Upaya menghindari situasi dan prilaku yg dirasa melampaui batas kemampuan Luas Pengharapan terbatas pada bidang pengharapan perilaku khusus Yaitu keyakinan/kemantapan dalam menjalankan bidang tugas selama ini Pengharapan yg menyebar meliputi berbagai bidang perilaku yaitukeyakinan atau kemantapan dalam menjalankan tugas lain yang belum pernah dikerjakan.
10,12, 14,15
11, 13
16,21
17, 18, 19, 20 32
22,23, 24,25, 26,27
15
13
31
Kemantapan Bertahan dalam usahanya yaitu pengharapan menghadapi tugas dan tantangan pekerjaan sebagai siswa Keuletan dalam berusaha yaitu sebagai siswa dalam menghadapi tugas – tugas dan tantangan di sekolah Kemantapan pengharapan Jumlah
30, 34
28, 29 31, 33 35,37, 36, 38,,40,4 39 1 42,43, 44,45, 46 28
18
18
46
3.7. Uji Coba Instrumen Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu item dalam suatu angket untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas item digunakan untuk mengukur sahih atau valid tidaknya suatu skala/angket. Menurut Azwar (2009) suatu item dikatakan valid bila item tersebut mampu menjalankan fungsi ukurnya atau memberi hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Uji coba instrument di berikan kepada kelas XI TGB A SMK Negeri 2 Salatiga yanag di laksanakan pada hari Rabu 2 januari 2013. a. Hasil uji validitas Item dinyatakan valid jika memiliki korelasi item dengan total item minimal 0.3 (Sugiyono, 2008). Dengan demikian, dari 46 item skala self efficacy yang diuji cobakan semua item valid karena semua item mempunyai korelaasi diatas 0,3. Dari 46 item yang valid tersebut memiliki korelasi total item antara 0.306 sampai dengan 0.616. b. Uji Reliabilitas Untuk mengetahui konsistensi alat ukur dapat dilakukan uji reliabilitas. Teknik yang digunakan untuk mendapat konsistensi dari alat ukur ini yaitu 32
dengan teknik Alpha Cronbach. Dari hasil uji reliabilitas alat ukur tersebut diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0.913. Dengan demikian tingkat reliabilitas sangat tinggi, seperti pendapat George & Mallery (dalam Azwar,1997) yaitu jika: (α 0,9 dikatakan sangat tinggi, α 0,8 – 0,89 dikatakan tinggi, α 0,7 – 0,79 dikatakan cukup tinggi, α 0,6 – 0,69 dikatakan agak rendah, α 0,5 – 0,59 dikatakan rendah).
Tabel 3.3 Reliabilitas skala self efficacy Reliability Statistics Cronbach's Alpha .913
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .919
N of Items 46
Dengan demikian, skala self efficacy sudah memenuhi syarat reliabilitas sehingga dapat digunakan. 3.8. Uji Homogenitas Dalam penelitian eksperimen dibutuhkan jumlah yang sama untuk setiap kelompoknya. Dalam penelitian ini kesamaan antara kedua kelompok dapat dilihat dari kelas, usia, dan hasil skala self efficacy. Setelah dilakukan uji beda pada hasil skala self efficacy pada kelompok eksperimen dan kelmpok kontrol, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok dengan di tunjukkan sig. 0.805 > 0.5, sedangkan mean rank kelompok eksperimen 10.65 dan mean rank kelompok kontrol adalah 11.32. Sehingga penulis dapat melanjutkan penelitian.Hasil uji beda skala self efficacy dapat dilihat pada tabel. Selanjutnya kelompok eksperimen di berikan layanan bimbingan kelompok teknik modeling sedang kelompok kontrol tidak diberikan layanan. 33
Tabel 3.4 Uji Homogenitas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Ranks Kelompok siswa
N
Mean Rank Sum of Ranks
eksperimen
10
10.65
106.50
Control
11
11.32
124.50
Total
21 Test Statisticsb siswa Mann-Whitney U Wilcoxon W Z
51.500 106.500 -.247
Asymp. Sig. (2-tailed)
.805
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
.809a
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelompok 3.9. Teknik Analisis Data Untuk memperoleh gambaran mengenai peningktan self efficacy pada 12 siswa kelas XI TEI B SMK N 2 Salatiga melalui bimbingan kelompok teknik modelingakan dilakukan
pengolahan data uji mann-whitney (U-test)karena
menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan bantuan SPSS 16.0 for windows.
34