BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu menggambarkan perbedaan hasil pemeriksaan asam urat metode test strip dengan metode enzymatic colorimetric.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian dilaksanakan di Instalasi Laboratorium BRSD Kabupaten Wonosobo, d/a. jl. RSU No. 1, Wonosobo, Kode pos : 56311, Telp. 0286321091 2. Waktu Pembuatan proposal dimulai pada bulan April tahun 2007, pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Mei tahun 2007.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah semua pasien yang memeriksakan kadar asam urat di Instalasi Laboratorium BRSD Kabupaten Wonosobo selama bulan Mei tahun 2007. 2. Sampel
11
12
Sampel diambil sebanyak 1 ( satu ) pasien dengan teknik sampling Porpusive Sampling. Kemudian sampel darah dari orang tersebut diperiksa menggunakan kedua metode tersebut, masing-masing sampai 23 kali pemeriksaan dalam waktu bersamaan.
D. Bahan dan Alat 1. Bahan a. Metode Test Strip Bahan yang digunakan adalah darah vena dengan antikoagulan EDTA dengan perbandingan 1 ml darah : 1 mg EDTA b. Metode Enzymatic Colorimetric Bahan yang digunkan adalah serum. 2. Alat a. Metode Test Strip Alat
: UASure Blood Uric Acid Meter
Linearitas : kurang dari 3,0 mg/dl layar akan menunjukkan
“Lo”.
Lebih dari 20 mg/dl layar akan menunjukkan “Hi” Reagen
: UASure Blood Uric Acid Test Strips
Setiap cm2 dari strip tes berisi bahan-bahan reaktif dengan kadar sebagai berikut : - Katalis asam urat
0,16 mg
- Bahan tidak reaktif
0,01 mg
13
Penyimpanan : tes strip yang belum dibuka stabil sampai tanggal kadaluarsa. Simpan pada suhu 4-30ºC. b. Metode Enzymatic Colorimetric Alat
: Fotometer 5010
Reagen
: Uric Acid, merk Rajawali Nusindo Cat. No : 103692,
Reg. No : ALK 20101400910 Komposisi reagen : R1
4x100 ml Enzyme reagent Phosphate buffer ( pH 7,0 )
50 mmol/l
4-Aminophenazone
0,3 mmol/l
DCHBS
4 mmol/l
Uricase
>200 U/l
Peroxidase R2
>1000 U/l
3 ml Standar Uric acid
8 mg/dl atau 476 mmol/l
Linearitas : sampel terbaca sampai konsentrasi 20 mg/dl. Jika kadar asam urat lebih dari 20 mg/dL dan tidak terbaca pada alat, maka sampel diencerkan dengan NaCl fisiologis 1 + 1., hasil
pembacaan
dikalikan 2. Stabilitas reagen : pada suhu
2-8°C reagen stabil sampai tanggal
kadaluarsa. Pada suhu 15-25°C, jauhkan dari sinar, R1 stabil selama 2 minggu.
14
E. Prosedur Penelitian 1. Pengambilan dan Pembuatan Sampel Pasien disarankan untuk puasa terlebih dahulu selama ± 8 jam sebelum diambil darahnya. Pasien dipilih yang berjenis kelamin pria, karena jika dipilih pasien dengan jenis kelamin wanita dikhawatirkan karena keterbatasan alat UASure yang hanya mampu membaca kadar 3,020,0 mg/dL hasil tidak akan terbaca meskipun kadar asam urat pasien tersebut normal. Dipilih lengan yang banyak melakukan aktivitas, pasien diminta untuk mengepalkan tangan. “Torniquet” dipasang ± 10 cm di atas lipat siku. Kemudian kulit pada bagian yang akan diambil darahnya ( vena median cubital atau chepalic ) dibersihkan dengan alkohol 70% dan dibiarkan kering. Bagian vena tadi ditusuk dengan lubang
jarum
menghadap keatas dengan sudut kemiringan antara jarum dan kulit 15°, bila jarum berhasil masuk vena, akan terlihat darah masuk dalam semprit. Bila darah tidak keluar, posisi penusukan diganti, diusahakan darah dapat keluar dengan satu kali tusuk. ( Dep Kes RI, 2002 ) Setelah volume darah dianggap cukup ( ± 5 cc ) torniquet dilepas dan pasien diminta membuka kepalan tangannya, kemudian jarum dilepaskan/ ditarik, dan segera diletakkan kapas alkohol 70% di atas bekas suntikkan untuk menekan bagian tersebut selama ± 15 menit. Jarum tidak boleh ditarik / dilepas sebelum torniquet dibuka. ( DepKes RI, 2002 )
15
Darah yang telah diambil dibagi menjadi dua, 1 cc dimasukkan ke dalam tabung yang telah diberi EDTA 10% 0,01 cc ( 1 mg ) sebelumnya, kemudian dikocok perlahan sampai EDTA bercampur rata dengan darah. Darah siap diperiksa. Sisa darah 4 cc dimasukkan ke dalam tabung reaksi tanpa diberi pengawet. Dibiarkan beku pada suhu ruang selama 20-30 menit, kemudian disentrifus 3000 rpm selama 5-15 menit. Setelah disentrifuge, serum dipisahkan dari endapan sel darah ke dalam tabung lain. Serum siap diperiksa. ( DepKes RI, 2002 )
2. Pemeriksaan Metode Test Strip Dikeluarkan satu strip tes yang baru dari bungkusnya, kemudian strip tes dipasang pada alat UASure dengan warna hijau menghadap keatas. Alat akan hidup secara otomatis, kemudian pada layar akan menunjukkan nomer kode dan tanda tetesan darah. Kode yang tampak pada layar harus dicocokkan apakah sudah sesuai dengan kode yang tertera pada pembungkus strip tes. Pada zona reaksi dari strip tes diteteskan satu tetes darah sampel atau serum kontrol. Hasil akan muncul pada layar dalam waktu 30 detik. Hasil yang muncul dicatat
kemudian strip tes yang telah digunakan
dilepaskan dan dibuang pada tempat sampah khusus bahan patologis. Pemeriksaan serum kontrol ( UASUre Blood Uric Acid Control Serum ) harus dilakukan sebelum pemeriksaan terhadap sampel.
16
3. Pemeriksaan Metode Enzymatic Colorimetri Fotometer 5010 diatur pada panjang gelombang : Hg 546 nm, Optical path : 1 cm, Suhu : 25°C, Program : C/St/Rb. Pipet ke dalam kuvet Sampel / standar Reagen1 / R1
Reagen Blangko
Sampel / standart
---
20 µl 1000 µl
1000 µl
Dicampur, diinkubasi 10 menit pada suhu 20-25°C. Absorban sampel dibaca dalam waktu 15 menit ( ∆A ) terhadap reagen blangko.
Perhitungan
:C=8x
∆A Sampel [ mg/dl ] ∆A Sampel
Pemeriksaan serum kontrol ( Precinorm U cat. No. 1740471 ver.1 ) harus dilakukan sebelum pemeriksaan terhadap sampel. Hasil kontrol harus masuk dalam range ± 2SD, diutamakan dapat masuk dalam range ± 1SD yang range-nya telah ditetapkan oleh produsen dari serum kontrol tersebut.
F. Teknik Pengumpulan Data Data diambil dari data primer dengan melakukan pemeriksaan di Instalasi Laboratorium pada tanggal 14-24 Mei tahun 2007, dengan 2 tahap : 1. Tahap Persiapan Pengajuan surat ijin penelitian di Instalasi Laboratorium BRSD Kabupaten Wonosobo.
17
2. Tahap Pelaksanaan Melaksanakan penelitian di Instalasi Laboratorium BRSD Kabupaten Wonosobo.
G. Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel. Data dari tebel kemudian dianalisa secara deskriptif dan statistik menggunakan Uji t untuk dua sampel yang saling berpasangan menggunakan bantuan computer melalui Program SPSS ( Santoso, 2001 ). Pengambilan keputusan
berdasarkan
perbandingan t hitung dengan t tabel : •
Jika statistik hitung ( angka t output ) > statistik tabel ( tabel t ), maka Ho ditolak ( Santoso, 2001 )
•
Jika statistik hitung ( angka t output ) < stastitik tabel ( tabel t ), maka Ho diterima ( Santoso, 2001 )
H. Definisi Operasional 1. Asam Urat Asam urat adalah hasil dari pemecahan metabolisme purin dalam darah yang diukur dengan metode test strip dan metode enzymatic colorimetric di Instalasi Laboratorium BRSD Kabupaten Wonosobo pada bulan Mei tahun 2007. Nilai rujukan ( Widmann, 1995 ) : Pria
: 4,0 – 8,5 mg/dL
Wanita : 2,7 – 7,3 mg/dL
18
2. Metode Tes Strip Metode Test Strip adalah pemeriksaan asam urat menggunakan alat UASure Blood Uric Meter dan menggunakan tes strip UASure Blood Uric Acid Test Strip. Satuan : mg/dL Skala : ratio 3. Metode Enzymatic Colorimetric Metode
Enzymatic
Colorimetric
adalah
pemeriksaan
asam
urat
menggunakan alat Fotometer 5010 dan reagen Uric Acid merk Rajawali Nusindo, Cat. No. : 103692, Reg. No. : ALK 20101400910. Satuan : mg/dl Skala : ratio 4. Perbedaan Hasil Pemeriksaan Perbedaan hasil pemeriksaan adalah hasil perhitungan dengan rumus Uji t terhadap hasil pemeriksaan asam urat dengan metode Test Strip dan hasil pemeriksaan dengan metode Enzymatic Colorimetric