BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif karena tidak dilakukan perlakuan terhadap objek yang diuji (Nazir, 2003). B. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil dua lokasi yaitu lokasi yang tercemar (Cidurian) dan lokasi yang tidak tercemar limbah industri (Cilimus). Pada setiap lokasi, ditentukan tiga stasiun secara purposif berdasarkan jaraknya dari sumber pengairan (sungai). Pada masing-masing stasiun diambil tiga titik sebagai pengulangan. Adapaun jarak antar stasiun di kedua lokasi yaitu sebagai berikut: 1. Jarak antar stasiun di lokasi Cidurian Stasiun I
: Petak yang paling dekat dari sumber pengairan (5-50 m dari sungai Cidurian)
Stasiun II
: Petak tanaman kangkung dengan jarak 50-100 m dari sungai Cidurian
Stasiun III
: Petak yang letaknya paling jauh dari sumber pengairan (100-200 m dari sungai Cidurian)
30
2. Jarak antar stasiun di lokasi Cilimus Stasiun I
: Petak yang letaknya paling dekat dari sumber pengairan (5 – 50 m dari sungai).
Stasiun II
: Petak tanaman kangkung dengan jarak 50 – 100 m dari sungai.
Stasiun III
: Petak yang letaknya paling jauh dari sumber pengairan (100 – 150 m dari sungai)
C. Objek Penelitian dan Sampel Objek dalam penelitian ini yaitu kandungan Timbal (Pb) pada tanah, batang dan daun, kadar klorofil dan biomassa tanaman kangkung. Sampel tanaman diambil dari lahan pertanian kangkung air yang terletak di daerah Cidurian dan Cilimus. D. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan dari bulan Maret sampai Mei 2011. Lokasi pertama bertempat di lahan pertanian kangkung air yang terletak di daerah Cidurian, Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung dan daerah Cilimus, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Bandung Barat. Analisis kandungan Pb dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik Institut Teknologi Bandung (ITB), sedangkan preparasi sampel serta pengukuran kandungan klorofil dan biomassa tanaman dilakukan di Laboratorium Fisiologi dan Laboratorium Ekologi FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.
31
E. Langkah Kerja Langkah kerja dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu, Tahap Penentuan Lokasi dan Titik Sampling, Tahap Pengambilan Sampel dan Pengukuran di Lapangan, dan Tahap Pengukuran di Laboratorium. 1. Tahap Penentuan Lokasi dan Titik Sampling a. Penentuan Lokasi Penelitian dilakukan pada dua lokasi dengan memperhitungkan aspek keberadaan tanaman dengan sumber pengairannya. Lokasi pertama merupakan lokasi yang tercemar limbah pabrik yang terletak di daerah Cidurian, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, sedangkan lokasi kedua bertempat di daerah Cilimus, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Bandung Barat yang sumber airnya tidak tercemar oleh limbah pabrik. b. Penentuan Titik Sampling Pada tiap lokasi dibagi menjadi tiga satsiun (stasiun I, II dan III). Pada tiap stasiun ditentukan tiga titik secara acak sebagai pengulangan. 2. Tahap Pengambilan Sampel dan Pengukuran di Lapangan a. Pengambilan Sampel Tanaman Pada setiap titik yang telah ditentukan di masing-masing lokasi, diambil sampel batang dan daun tanaman kangkung siap panen masing-masing ±500g. b. Pengambilan Sampel Tanah Pada setiap titik yang diambil sampel tanamannya, diambil juga tanahnya. Pengambilan tanah dilakukan dari bagian permukaan hingga kedalaman 10 cm dari permukaan.
32
c. Pengambilan Sampel Daun Sampel daun diambil untuk uji kadar klorofil. Sampel daun yang digunakan dalam pengujian kadar klorofil diambil dari beberapa tanaman secara acak pada tiap titiknya. Pada setiap tanaman dipilih daun yang terdapat pada buku ketiga pada batang dari permukaan tanah dan memiliki warna hijau tua. d. Pengukuran pH Tanah Pada setiap titik diambil sampel tanah yang berupa lumpur, kemudian diaduk dengan batang pengaduk, partikel tanahnya dibiarkan mengendap kemudian dilakukan pengukuran dengan menggunakan pH indikator pada bagian atasnya yang berupa air. e. Pengukuran Biomassa Tanaman Pada setiap titik dibuat kuadran (1x1 m), kemudian seluruh tanaman beserta akarnya yang berada pada kuadran tersebut diambil secara hati-hati (jangan sampai ada bagian yang tertinggal) lalu dicuci hingga bekas lumpurnya hilang, kemudian ditiriskan. Seluruh bagian tanaman ditimbang berat basahnya. 3. Tahap Pengukuran di Laboratorium a. Pengukuran Kandungan Pb pada Tanah, Batang dan Daun Sampel tanah, batang dan daun dikeringkan dalam oven dengan suhu 700C hingga mencapai berat kering yang konstan. Setelah konstan, berat kering ditimbang masing-masing sebanyak 2gr/sampel. Pada sampel batang dan daun, hasil pengeringan diabukan dengan menggunakan furnace bersuhu 600°C selama ±8 jam, sedangkan untuk sampel tanah dihaluskan dengan mortal, lalu disaring hingga mencapai diameter kurang dari 0,1mm. Abu batang dan daun serta hasil
33
tanah yang telah disaring kemudian didestruksi dengan menggunakan HNO3 pekat (65%) dan akuades masing-masing sebanyak 5 ml. Hasil desktruksi selanjutnya diuapkan di atas pemanas (heater) hingga sisa volumenya mencapai ±1 ml. Setelah itu, sisa volume ditambah dengan aquades sampai tanda batas 25 ml. Larutan
tersebut
diukur
kadar
timbalnya
dengan
Atomic
Absorption
Spectrophotometery (AAS). Perhitungan kadar Pb menggunakan rumus menurut Sembiring & Sulistyawati (2006) seperti di bawah ini:
Cy'= Cy × ௐ
Keterangan : Cy’ = Kandungan Pb pada tanah/jaringan tanaman (µg/g)/ppm Cy = Konsentrasi Pb terukur pada AAS (µg/mL) V = Volume pengenceran (mL) W = Berat Kering (g)
b. Pengukuran Kadar Klorofil Pengukuran kadar klorofil daun dilakukan berdasarkan metode Hendry & Grime (1993). Sampel daun sebanyak 0,1 gram digerus dengan mortar, kemudian disaring. Filtrat diencerkan dengan alkohol 96% sampai volume 25 ml dan disentrifuge dengan kecepatan 4000 rpm selama 10 menit. Cairan hijau pada tabung sentrifuge bagian atas kemudian dituang hingga tidak melebihi tanda batas pada kuvet. Absorbansi diukur dengan menggunakan Optical Density (OD) 663 dan 645 nm pada Spectrophototometer. Kandungan klorofil dihitung dengan rumus : Klorofil Total (mg/g) = 8,02 x A663 + 20,2 x A645 x 10-1
34
F. Pengolahan Data Data hasil penelitian mengenai kandungan Pb pada lokasi Cidurian dan Cilimus diuji secara statistik dengan menggunakan program SPSS 16. Langkah pertama dilakukan Uji prasyarat yang meliputi Uji Normalitas dengan menggunakan
Uji
Kolmogorov-Smirnov
dan
Uji
Homogenitas
dengan
menggunakan Uji Levene. Data mengenai kandungan Pb pada tanah, kandungan Pb pada organ tanaman, kadar klorofil dan biomassa menunjukkan data normal dan homogen, oleh karena itu data diolah dengan menggunakan Uji ANOVA. Untuk melihat hubungan antara kandungan Pb dengan parameter biologis pada tumbuhan (kadar klorofil dan biomassa) dilakukan Uji Regresi yang kemudian dilanjutkan dengan Uji Korelasi.
35
Studi literatur
Survei lokasi
Wawancara dengan petani dan warga sekitar
Pengukuran/perkiraan luas lahan
Penentuan titik sampling
Penyusunan proposal dan seminar
Tahap penelitian
Pengambilan sampel: Pengukuran pH tanah -
Pengukuran kandungan Pb tanah, daun dan batang
Pengukuran kadar klorofil
Pengolahan data
Penyusunan laporan
Gambar 3.1 Alur Penelitian
36
Tanah Tanaman
Pengukuran biomassa tanaman