BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Metode yang Digunakan
Jenis penelitian yang digunakan untuk membahas dan menganalisis data dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian untuk memberikan penjelasan mengenai karakteristik suatu populasi atau suatu fenomena. (Nur dan Bambang, 2002, p256)
Sedangkan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Metode survey merupakan penelitian yang di lakukan pada suatu populasi dengan menganalisis data yang di peroleh dari populasi tersebut. (Supranto, 2000, p9)
Horizon waktu yang digunakan adalah Cross – sectional karena data yang dikumpulkan dalam suatu periode tertentu, biasanya menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam periode tersebut. (Supranto, 2000, p10)
47
Tabel 3.1 Metode yang Digunakan Tujuan
Jenis
Metode
Unit
Time
Penelitian
Penelitian
Penelitian
Analisis
Horizon
T–1
Deskriptif
Survey
Organisasi,
Cross –
Bagian Produksi
sectional
Organisasi,
Cross –
Bagian Produksi
sectional
Organisasi,
Cross –
Bagian Produksi
sectional
T–2
Deskriptif
T–2
Deskriptif
Survey
Survey
Sumber: Hasil penelitian data, November 2012 Keterangan:
T-1 Mengidentifikasi jenis kecacatan atau kerusakan yang terdapat pada proses pembuatan sepatu olahraga pria bermerek Adidas di PT. Shyang Yao Fung (SSB Group Company).
T-2 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kecacatan atau kerusakan pada produk tersebut.
T-3 Menganalisis dan mengidentifikasi penerapan metode SPC (Statistical Process Control) pada PT. Shyang Yao Fung (SSB Group Company).
3.2
Jenis dan sumber Data Penelitian
Untuk mendukung penelitian dan analisis terhadap permasalahan yang dibahas, diperlukan data yang relevan dan akurat, sesuai dengan kebutuhan di mana data yang digunakan harus berasal dari sumber yang jelas serta dapat dipercaya. Berikut adalah tabel yang menjelaskan mengenai jenis dan sumber data penelitian: 48
Tabel 3.2 Jenis dan Sumber Data Penelitian
Tujuan
Data
Jenis Data
Sumber Data
T–1
Data jenis kecacatan pada produk.
Kuantitatif
Primer dan Sekunder
T–2
Data penyebab kecacatan pada produk.
Kuantitatif
Primer dan Sekunder
T–3
Mengidentifikasi kecacatan produk dengan metode SPC (Statistical process Control).
Kuantitatif
Primer dan Sekunder
Sumber: Hasil penelitian data, November 2012 Jenis data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: − Data Kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka (nonnumeris). Merupakan data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar. − Data Kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Merupakan data yang berbentuk angka. Sedangkan sumber data yang digunakan (Supranto, 2000, p10) dalam penelitian ini adalah: − Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. − Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan 49
penelitian. Data primer berupa opini subyek (orang), secara individual 50atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan dan hasil pengujian.
3.3
Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian ini dilakukan dengan beberapa bentuk pengumpulan data yang bertujuan untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain adalah: − Metode Wawancara ( Inteview )
Metode wawancara (inteview) adalah teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan pertanyaan secara liasan kepada subyek penelitian.
Dalam wawancara ada beberapa faktor yang berinteraksi dan mempengarahi arus informasi yaitu situasi wawancara, pewawancara, isi pertanyaan, dan responden.
Keempat faktor ini saling mempengaruhi satu sama lain, sehingga harus diatur sedemikian rupa agar keempat faktor tersebut dapat berinteraksi dengan baik. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap informasi yang diterima. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung dengan bagian General Manager di PT. Shyang Yao Fung (SSB Group Company) sehingga memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian
50
ini. Seperti sejarah umum perusahaan, struktur organisasi, tugas dan wewenangnya dan lain-lain. − Metode Pengamatan ( observasi ) Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan langsung di PT. Shyang Yao Fung (SSB Group Company) sehingga mendapatkan data mengenai proses produksi dan informasi lainnya yang penting tentang perusahaan. Untuk mendapatkan foto-foto yang berkaitan dengan pengendalian kualitas produk sepatu olahraga pria bermerek Adidas pada perusahaan tersebut seperti kecacatan produk dan lain-lain. − Studi Kepustakaan Sangat diperlukan oleh penulis dalam membantu menyelesaikan tugas akhir ini dan juga membantu dalam mencari sumber-sumber referensi yang mempunyai hubungan masalah yang akan dibahas. Sumber-sumber referensi tersebut berupa buku teks yang ada hubungan dengan penelitian ini, mempelajari literature–literature yang ada, jurnal, dan sumbersumber lainnya yang berasal dari PT. Shyang Yao Fung (SSB Group Company) seperti laporan data jumlah produksi sepatu olahraga pria bermerek Adidas periode 2011-2012, jenis dan jumlah cacat sepatu olahraga pria bermerek Adidas periode 2011-2012.
3.4
Metode Analisis
Pada tahap ini data yang dikumpulkan dan diolah, kemudian dianalisis agar permasalahan yang sedang dibahas dapat terlihat lebih jelas
51
permasalahannya, sehingga pada nantinya akan memberikan kemudahan dalam menganalisis permasalahan ini. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode SPC (Statistical Process Control) atau metode seven tools atau tujuh alat teknik perbaikan kualitas yang digunakan untuk merancang sistem pengendalian kualitas. Diantaranya adalah sebagai berikut:
Diagram Alir/ Diagram Proses (Process Flow Chart)
Diagram Alir digunakan untuk membuat proses pembuatan sepatu menjadi lebih mudah diliat berdasarkan urutan-urutan atau langkahlangkah dari proses tersebut, sehingga bermanfaat bagi analisis dan perbaikan terus-menerus.
Diagram Pareto (Pareto chart)
Diagram pareto dibuat untuk lebih memfokuskan perhatian pada permasalahan aktual yang sering timbul pada proses pembuatan sepatu olahraga pria bermerek Adidas pada periode 2011-2012, dengan mengurutkan permasalahan yang terjadi dari permasalahan yang terbesar hingga permasalahan yang terkecil.
Lembar Periksa (Check Sheet)
Lembar periksa digunakan untuk mengumpulkan data-data karena data yang didapat adalah data kualitatif, sehingga nantinya data tersebut dapat dilakukan perhitungan dan analisis kecacatan pada proses pembuatan sepatu olahraga olahraga pria bermerek Adidas.
52
Diagram Sebab-Akibat (Cause and Effect Diagram)
Diagram sebab akibat digunakan untuk mencari penyebab-penyebab timbulnya cacat selama proses produksi dan dapat menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat permasalahan yang terjadi pada proses pembuatan sepatu olahraga pria bermerek Adidas.
Diagram Batang (Histogram)
Diagram batang digunakan untuk melihat distribusi frekuensi dari data hasil pengamatan proses pembuatan sepatu olahraga pria bermerek Adidas periode 2011-2012 agar terlihat penyebarannya. Selain itu juga akan mempermudah dalam melihat jenis data yang memiliki frekuensi tertinggi dan frekuensi yang terendah.
Peta Kontrol atau Bagan Kendali (Control Chart)
Peta kendali yang digunakan adalah peta kendali p. Peta kendali p digunakan untuk mengetahui apakah cacat yang dihasilkan masih berada di dalam batas pengendalian statistikal dan memantau proses secara terus- menerus sepanjang waktu agar proses tetap stabil secara statistikal.
Diagram Tebar (Scatter Diagram)
Diagram tebar digunakan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan dua variabel, yaitu variabel jenis cacat upper dengan sol kurang merekat dengan variabel jumlah produk cacat yang terjadi pada proses pembuatan sepatu olahraga pria bermerek Adidas periode 53
2011-2012. Dengan diagram tebar ini juga dapat menguji bagaimana kuatnya hubungan antara dua variabel dan menentukan jenis hubungan dari dua variabel itu, apakah positif, negatif, atau tidak ada hubungan.
3.5
Rancangan Pemecahan Masalah
Rancangan implikasi untuk penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana sistem pengendalian mutu dengan metode SPC (Statistical Process Control) pada PT. Shyang Yao Fung (SSB Group Company). Dengan melakukan metode SPC (Statistical Process control) ini diharapkan dapat mengetahui dan mengurangi kecacatan produk selama masa produksi, sehingga diharapkan dapat memperoleh hasil dan keuntungan yang maksimal.
54