44
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan lokasi penelitian Adapun lokasi yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 bulan dari bulan Februari sampai dengan bulan Juni 2013. 3.2 Desain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka penelitian
ini akan menggunakan pendekatan
kuantitatif. Hal ini
disebabkan pada sasaran penelitian yang melihat pengaruh antara pimpinan terhadap motivasi kerja pegawai. Melalui
metode ini, maka
dapat dilihat masalah yang akan diteliti pada masing-masing variabel, baik variabel X (independent variable) sebagai variabel bebas maupun variabel Y (dependent variable) sebagai variabel terikat dengan desain sebagai berikut :
(Y)
(X)
Gambar 3.1 Desain Penelitian
44
45
3.3
Operasional Variabel Penelitian Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti adalah Kepemimpinan
dan
Motivasi
kerja.
Secara
teoritis
Operasional
variabel-variabel
operasional sehingga dapat diamati atau diukur. Variabel X : Kepemimpinan ( Variabel bebas ) Merujuk pada Gaya Kepemimpinan Situasional, oleh Mc Kinsey & Company (2003:5) menyebutkan antara lain :
1. Telling 2. Selling 3. Participation 4. Delegating Variabel Y : Motivasi Kerja ( Variabel terikat ) Dengan indikator penelitian Menurut John Schemerhorn (2006:70) 1. Valensi 2. Harapan 3. Instrumentalitas
46
Tabel 3.1. Matriks Operasionalsasi Variabel.
Variabel
Dimensi
Konsep
Indikator
Ukuran
Skala Pengukuran
No Angket
1
2
3
4
5
6
7
Tingkat intensitas pemberian informasi
Ordinal
Memberitahukan /mengkonfrimasi
Tingkat kepercayaan pemberian promosi reward
Ordinal
Memberikan Promosi reward
Ikut berpartisipasi penuh dalam pekerjaan
Tingkat partisipasi/ keturutsertaan
Menngirim utusan/perwakilan pegawai berprestasi.
Tingkat kepercayaan mengirimkan delegasi
Telling Selling Gaya Kepimpinan Participating Situasional Delegating Mc Kinsey & Company
“Telling” (memberitahukan) “Selling” (menjajakan) “Participating” (mengikutsertakan) “Delegation” (mendelegasikan).
Motivasi kerja (Y)
Motivasi kerja adalah dorongan dari seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan
Menurut John Schemerhorn 1. Imbalan Valensi
2. Kadar keinginan
3. Memegang teguh etika kerja
4. Kompetensi
Pemberian yang diberikan oleh seorang manajer yang berupa materi ataupun non materi Keinginan dari seseorang untuk mendapatkan suatu tujuan
Sebagai karyawan, kita arus menaati dan mematuhi peraturan yang diberikan Kemampuan seseorang untuk melakukan segala sesuatu
1. Menciptakan keinginan yang tinggi
1. Atas dasar timbal balik
Memiliki kemauan yang tinggi
Sikap yang baik
Menunjukkan skill atau keterampilan
1. Tingkat sejauhmana keinginan karyawan untuk mencapai tujuan 2. Tingkat sejauhmana besaran gaji, atau upah yang diterima karyawan 3. Tingkat sejauhmana kemauan karyawan menciptakan tujuan Tingkat sejauhmana sikap yang ditunjukkan karyawan dalam memberikan pelayanan Tingkat sejauhmana karyawan melakukan suatu hal baru
1,2,34
5,6,7,8
Ordinal 9,10,11,12
Ordinal 13.14,15
Ordinal
16
Ordinal
17
Ordinal
18
Ordinal
19
Ordinal
20
47
5. Kepuasan Langsung Kepuasan yang diberikan secara langsung, seperti gaji atau kompensasi
6. Melakukan pekerjaan dengan benar
7. Menciptakan sesuatu
Dengan kita melakukan suatu pekerjaan dengan baik dan benar pasti manajer, bos atau atasan kita akan merasa bangga dengan pekerjaan yang kita berikan Melakukan hal-hal yang baru (positif) dengan menunjukkan berbagai kemampuan
Hasrat dalam menyelesaikan suatu pekerjaan
Mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya
Menunjukkan sesuatu prestasi yang dimiliki
1. Menghasilkan Harapan
Dengan memberikan kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya 2. Penyelesaian
3. Prestasi Yang dicapai
4. Upaya
Instrumentalis
1. Suatu Imbalan
Menyelesaikan pekerjaan atau tugas yang diberikan oleh atasan Karena memiliki kemampuan dan keterampilan dalam melakukan sesuatu pekerjaan Harapan dari seseorang untuk mencapai suatu tujuan
Perkiraan apakah prestasi tersebut menghasilkan perolehan imbalan
Menciptakan kerja atau semangat yang baru
Mengerjakan pekerjaan yang diberikan
Kemampuan dan keterampilan
Harapan untuk mencapai Sesuatu
Mengharapkan timbal balik
Tingkat sejauhmana kepuasan yang dirasakan seseorang sehubungan dengan pemberian gaji dan lain-lain Tingkat sejauhmana kehati-hatian karyawan dalam melaksanakan tugas
Tingkat sejauhmana prestasi yang dicapai karyawan Tingkat sejauhmana semangat kerja yang ditunjukkan karyawan Tingkat sejauhmana penyelesaian pekerjaan oleh karyawan Tingkat sejauhmana kemampuan dan keterampilan karyawan dalam melakukan pekerjaan Tingkat sejauhmana harapan karyawan untuk mencapai tujuan Tingkat sejauhmana imbalan atas prestasi kerja karyawan
21 Ordinal
Ordinal
22
Ordinal
Ordinal
23
Ordinal
24
Ordinal
25
Ordinal
26
Ordinal
27
48
2. Menghargai Prestasi
3. Memberikan imbalan atas dasar kemungkinan
3.4
Menerima dengan besar hati atas prestasi yang kita dapatkan Manajer memberikan kompensasi, atas dasar hasil yang ia capai
Tingkat sejauhmana prestasi karyawan memperoleh penghargaan Tingkat sejauhmana manajer memberikan kompensasi
Tingkat kemampuan yang harus diterima
Tanpa memikirkan balas jasa
Ordinal
28,29
Ordinal
30
Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi Populasi
adalah
wilayah
generalisasi
yang
terdiri
atas:
objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2009:117). Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi objek dan benda-benda alam lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Yang menjadi populasi adalah keseluruhan pegawai yang berada di lingkungan Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo sejumlah 108 orang. Adapun perincian jumlah populasi dalam penelitian ini akan digambarkan pada tabel berikut ini. 3.4.2 Sampel Metode pengambilan sampel penelitian adalah Non Probability Sampling yaitu metode pengambilan sampel yang dilakukan dengan sengaja (Sugiyono,2007).
49
Sampel adalah bagian populasi yang menjadi objek suatu penelitian.
Dalam
hal
penetapan
sample,
Arikunto
(2002:104),
mengemumakan bahwa apabila populasi lebih dari 100 orang maka akan menjadi sample adalah sebanyak 10 s/d 15% atau 20 s/d 25%. Sedangkan apabila populasinya kurang dari 100 maka samplenya adalah seluruh populasinya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini tidak melibatkan semua pegawai kantor Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo, namun akan diambil sebesar 25 %, atau sebanyak 35 orang. 3.5
Teknik Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama
dalam
penelitian,
karena
tujuan
utama
dari
penelitian
adalah
mendapatkan data. Tanpa mengetahui tehnik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2009:308). Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan teknik-teknik berikut ini : a. Observasi Tehnik observasi digunakan untuk memperoleh data dan informasi tentang masalah-masalah yang terjadi di lapangan yang dijadikan sebagai bahan untuk peneliti.
50
b. Angket Teknik angket diajukan untuk mendapatkan data dan informasi yang mengukur sikap, pendapat dan persepsi responden terhadap permasalahan yang diteliti. c. Dokumentasi Usaha pencarian data dengan cara memeriksa dokumen yang ada pada Kantor Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo seperti, buku-buku, majalah, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. 3.6
Sumber Data Data yang dikumpul untuk mendukung penelitian ini adalah data
yang benar-benar diperoleh dari sumber yang dipercaya keabsahannya, yaitu : a) Data Primer yaitu data yang akan diperoleh melalui observasi dan wawancara untuk memberikan informasi dan keterangan serta melalui penyebaran angket kepada pimpinan dan seluruh pegawai yang ada di lingkungan Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo.
b) Data Sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain dan telah tersedia pada saat penelitian dilakukan. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari dokumentasi Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Antara lain : Profil kantor yang
51
bersangkutan, Struktur Organisasi, dan Sumber-sumber pustaka yang relevan. 3.7
Prosedur Pengujian Instrumen Penelitian
3.7.1 Uji Validitas Data Uji validitas adalah untuk mengetahui tingkat validitas dari instrumen kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data. Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah item-item yang tersaji dalam kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. Suatu pertanyaan dikatakan valid dan dapat mengukur variabel penelitian yang dimaksud jika nilai koefisien validitasnya lebih dari atau sama dengan 0,3 (Azwar, 1997:158). Cara yang digunakan adalah dengan analisis item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir pertanyaan dikorelasikan dengan nilai total seluruh butir pertanyaan untuk suatu variabel dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment (Sugiyono, 2004). Untuk pengujian validitas peneliti menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment (PPM) sebagai berikut:
r x. y
n X .Y ( X )( Y )
n X
2
( X ) 2 n Y 2 ( Y ) 2
dimana :
(Riduan dan Sunarto 2010:
125) r
: Angka korelasi
X
: Skor Pertanyaan (ke-n) variabel x
Y
: Skor Pertanyaan (ke-n) variabel Y
52
n
: Jumlah responden
XY
: Skor pertanyaan dikali total pertanyaan
3.7.2 Uji Reliabilitas Uji realibilitas dimaksudkan
untuk mengetahui apakah
alat
pengumpulan data pada dasarnya menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan,
kestabilan,
atau
konsistensi
alat
tersebut
dalam
mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakukan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang sudah valid, untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama. Jika kehandalan suatu alat ukur yang berkaitan dengan konsisten hasil (skor) pengkurannya. Ddalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan untuk menentukan tingkat realibilitas kuisioner adalah komparasi internal dalam bentuk belah dua (ganjil/genap). Skor item yang diperoleh, dikelompokkan dalam bagian yaitu skor kelompok item yang bernomor ganjil dan kelompok item yang bernomor genap. Koefisien korelasi antara dua keompok tersebut menunjukkan kehandalan internal alat ukur yang digunakan.
Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini, penulis menggunakan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach, yaitu :
i 1 k 1 S x2 k
S2
(Azwar, 2001:78)
53
Keterangan : = Reliabilitas instrument k
S
= Jumlah instrument pertanyaan 2 i
= Jumlah varians dari setiap instrumen
S x2 = Jumlah varians keseluruhan instrumen
Kriteria uji reliabilitas instrumen menggunakan batas 0,6, jika Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 maka pertanyaan dinyatakan reliabel. 3.7.3 Uji Normalitas Data Salah satu asumsi yang harus dipenuhi dalam melakukan analisis regresi linear baik sederhana maupun berganda adalah data variabel dependen (terikat) harus berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk itu sebelum diolah lebih lanjut, dilakukan pengujian asumsi normalitas tersebut dengan melakukan pengujian terhadap hipotesis sebagai berikut : H0
: Data variabel dependen berdistribusi normal
H1
: Data variabel dependen tidak berdistribusi normal
: 5%
Kriteria uji : Tolak Ho jika nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari , terima dalam hal lainnya.
54
3.8
Metode Analisis
3.8.1 Regresi Linier Berganda Jika data hasil penelitian berasal dari populasi berdistribusi normal, maka tahapan analisis dilanjutkan dengan pengujian Regresi Linier Berganda pengujian ini dimaksudkan untuk mengkur hubungan fungsional antara variabel-variabel dalam penelitian. Analisis ini akan membedakan dua jenis variabel, yaitu variabel bebas atau variabel pengaruh (independent variabel) dan variabel terikat atau variabel terpengaruh (dependent variabel). Analisis regresi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi kerja pegawai pada Dinas Pendidikan
Nasional
Kabupaten
Gorontalo.
Analisis
regresi
linier
sederhana ini dinyatakan dalam bentuk persamaan (Sugiyono, 1999:204) Keterangan :
Ŷ = a + b X1+ b X2+ b X3 +€ Keterangan: X
= Kepemimpinan
Ŷ
= Motivasi Kerja
a
= Nilai Konstanta
b
= Koefisien Korelasi
ɛ
= Error
55
3.8.2 Koefesiensi Korelasi Koefisien korelasi digunakan untuk menganalisis atau mengetahui hubungan antara variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat), dimana variabel independen lainnya dibuat tetap/dikendalikan. Sehingga dapat ditentukan nilai korelasi murni yang terlepas dari pengaruh-pengaruh variabel lainnya. Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan (Sugiyono, 2004:216) yang ada pada rumus berikut ini.
𝑟=
𝑛(Σ𝑥𝑦) − Σ𝑥 (Σ𝑦) {𝑛. Σ𝑥 2 − Σ𝑥)2 . {𝑛. Σ𝑦 2 − (Σ𝑦)2 }
Keterangan : X
: Skor item ke-i
Y
: Skor total variabel
n
: Jumlah responden
3.8.3 Koefisiensi Determinasi Koefisien
determinasi
mencerminkan
besarnya
pengaruh
perubahan variabel independen dalam menjalankan perubahan pada variabel dependen secara bersama-sama dengan tujuan untuk mengukur kebenaran dan kebaikan hubungan antar variabel dalam model yang digunakan. Besarya nilai R2 mempunyai interval antara 0 sampai dengan 1 (berkisar antara 0 ≤ R2 ≤ 1) dan interpretasinya sebagai berikut :
56
R2 = 0 Berarti tidak ada hubungan antara X dan Y, atau model regresi yang terbentuk tidak tepat untuk meramalkan Y. R2 = 1 Berarti garis regresi yang terbentuk dapat meramalkan Y secara sempurna. Jika nilai R2 semakin mendekati 1 (satu) maka model yang diusulkan dikatakan baik karena semakin tinggi variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. Nilai koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus : KD = r2 x 100 % Keterangan : KD R
: Koefisien Determinasi : Koefisien Korelasi.
3.9 Hipotesis statistika Berdasarkan rumusan masalah maka hipotesis statistika dapat dirumuskan sebagai berikut : H0 ; = β ≤ 0
: Tidak terdapat Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai pada Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo.
HA = β > 0
: Terdapat Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai pada Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo.