BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Kabupaten Tolitoli, Provinsi
Sulawasi Tengah dengan subjek penelitian adalah PNS yang berada di bawah naungan Pemda yang memperoleh penghasilan dari profesi yang dimilikinya. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Desember 2013 Januari 2014.
3.2
Desain Penelitian Untuk memecahkan masalah penelitian, peneliti menggunakan
metode kuantitatif dan jenis sumber data yang digunakan adalah sumber data primer. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono: 2011). Untuk melihat pengaruh masing-masing variabel independen berupa ibadah, pengetahuan, kredibilitas Lembaga Amil Zakat dan peran pemerintah. digunakan kalimat-kalimat pernyataan yang kemudian diberikan skor dengan menggunakan skala likert. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Berikut ini adalah bentuk skema atau bagan yang menggambarkan desain penelitian:
Ibadah X1 Pengetahuan X2 Kredibilitas Lembaga Amil Zakat X3
Pembayaran zakat Profesi bagi PNS Pemda (Y)
Peran Pemerintah X4
Gambar 2: Desain Penelitian
3.3
Definisi Operasional Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu pembayaran zakat
profesi bagi PNS Pemda sebagai variabel terikat (dependen) dan keimanan, pengetahuan, kredibilitas Lembaga Amil Zakat, serta peran pemerintah sebagai variabel bebas (independen). Lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut:
Tabel 2: Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel
Konsep variable
Dimensi
Indikator
Ibadah
Ibadah adalah perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah, yang didasari ketaatan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. (KBBI, 1991:365)
Ibadah kepada Allah
Ordinal
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui, berkenaan dengan hal mata pelajaran, (KBBI, 1991: 991).
Pengetahuan zakat profesi
-Sholat wajib lima waktu -Puasa pada bulan Ramadhan -Membaca al-Quran -Membayar zakat, infaq dan shadaqoh. - sholat sunah -pengertian zakat profesi -perhitungan zakat profesi -hukum membayar zakat profesi -hukum meninggalkan zakat profesi
Kredibilitas Lembaga Amil Zakat (X3)
Kualitas atau kemampuan Lembaga Amil Zakat untuk menciptakan kepercayaan dari masyarakat.
Pertanggungjawaba n kompetensi
Ordinal
Peran Pemerintah (X4)
Tindakan pemerintah untuk menciptkan suatu kesatuan system dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dalam penggalakan zakat profesi.
-Sebagai mediator, motivator, fasilitator dan koordinator
-Transparansi dalam pengelolaan zakat -mendistribusikan zakat dengan adil dan merata -memiliki pegawai yang amanah dan profesional -mencatat setiap pembayaran zakat profesi -membuat aturan dan petunjuk pelaksanaan zakat profesi -melakukan sosialisasi tentang zakat profesi - menyediakan fasilitas pembayaran zakat.
Pembayaran zakat profesi PNS (Y)
Proses atau cara yang dilakukan PNS saat meberikan harta yang merupakan hasil dari profesi yang dikerjakannya .yang merupakan kewajiban untuk dikeluarkan oleh setiap muslim.
Mekanisme pembayaran
-rutin mengeluarkan zakat profesi -membayar sesuai dengan nisab -membayar zakat pada LAZ
Ordinal
(X1)
Pengetahua n ( X2)
Sumber: Olahan, 2013
Skala
Ordinal
Ordinal
3.4
Populasi Dan Sampel Populasi adalah semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian,
(Arikunto, 2006). Populasi dalam penelitian ini ialah PNS yang beragama Islam dari beberapa Institusi Pemda yang berkedudukan di wilayah Kabupaten Tolitoli. Adapun target responden yang akan diambil dalam penelitian ini adalah PNS muslim dengan pendapatan bruto per bulan yang nilainya telah melebihi nishab zakat profesi. Dengan mengacu pada nishab emas 85 gram, dengan asumsi bahwa harga emas per gram adalah Rp 520.000 maka dalam penelitian ini ditetapkan bahwa penghasilan bruto PNS adalah sebesar Rp. 44.200.000/tahun (= 85 g x Rp 520.000/g), maka penghasilan perbulannya Rp 3.680.000 Angka penghasilan sebesar ini dianggap setidaknya diperoleh oleh pegawai mulai golongan IIIc ke atas. Dengan demikian jumlah populasi pada penelitian ini adalah 1.884 orang (BKD Kab. Tolitoli). Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti,atau yang menjadi objek sesungguhnya dari penelitian tersebut, (Arikunto, 2006). Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster sampling (Area Sampling). Tekhnik sampling ini digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah, kemudian menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga. (Sugiono, 2011: 83) Untuk mempermudah pengambilan sampel, peneliti memilih kecamatan Tolitoli Utara sebagai wilayah sampel. Adapun jumlah sampel yang ada di Kecamatan Tolitoli Utara yaitu 125 orang. Menurut
Roscoe (1997) dalam Supramono, ukuran sampel yang layak adalah berkisar antara 30-500. Gay dan Diel (1992) dalam Supramono juga menyatakan penelitian yang bersifat korelasional membutuhkan sampel sebesar 30 individu. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 37.
3.5
Tekhnik Pengumpulan Data Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut: 1. Kuesioner, yaitu menggunakan daftar pertanyaan yang didistribusikan kepada responden yang dipilih untuk mewakili PNS Pemda Kab. Tolitoli. 2. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari atau menggunakan catatan-catatan/ arsip
yang telah ada. Yang berupa
jumlah PNS kab Tolitoli yang diperoleh dari Badan Kepegawaian Daerah.
3.6
Tekhnik Analisis Data Untuk
menguji
kebenaran
hipotesis
dan
menjawab
serta
memecahkan permasalahan tentang faktor yang berpengaruh terhadap pembayaran zakat profesi bagi PNS Pemda di kabupaten Tolitoli, peneliti menggunakan metode dan alat analisis kuntitatif, maka digunakan metode analisis sebagai berikut:
3.6.1 Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi dan sebaliknya bila tingkat validitasnya rendah maka instrumen tersebut kurang valid. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur/diinginkan. Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti. Validitas instrumen terbagi dalam validitas internal (validiitas konstruk/constrak validity dan validitas isi/conten validity) dan validitas eksternal/empiris (Riduwan, 2010: 348).
Penelitian ini menggunakan
validitas konstruk, dalam hal ini setelah instrumenya dikonstruksi tentang aspek-aspek apa yang akan diukur, kemudian dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Pengujian
ini
dilakukan
untuk
mengetahui
apakah
semua
pertanyaan (instrumen) penelitian yang diajukan untuk mengukur variabel penelitian adalah valid. Jika valid berarti instrumen itu dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Pengukuran validitas masingmasing dimensi penelitian dilakukan dengan Measure of Sampling Adequacy. Pengukuran kecukupan sampel dilakukan dengan Measure of Sampling Adequacy pada Anti-image Correlation untuk setiap indikator, dimana nilai di atas 0,500 menunjukkan bahwa data dapat dinyatakan valid sehingga dapat digunakan untuk pengujian-pengujian atau anlisisanalisis lanjutan.
3.6.2 Uji Reliabiitas Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah dianggap baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat diandalkan. Sehingga beberapa kali diulang pun hasilnya akan tatap sama (konsisten). Pengujian reliabilitas dapat dilakukan secara eksternal (stability/test retest, equivalent atau gabungan keduanya) dan secara internal (analisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen) (Riduwan, 2010: 348). Pengujian reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah interim consistency reliability, yaitu pengujian reliabilitas yang digunakan untuk melihat konsistensi jawaban responden atas seluruh butir pertanyaan atau pernyataan yang digunakan untuk mengukur konsep tertentu. Tekhnik statistika yang digunakan untuk keperluan pengujian tersebut koefisien Cronbach’s alpha (untuk jawaban berganda) dan KuderRichardson # 20 (untuk jawaban dikotomi). Semakin tinggi nilai koefisien, semakin baik. Secara umum suatu instrumen dikatakan bagus jika memiliki koefisien Cronbach’s > 0,6.
3.6.3 Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan pengujian hipotesis melalui analisis regresi berganda, data terlebih dahulu perlu diuji dengan uji asumsi klasik meliputi normalitas, heteroskedatisitas, multikolinearitas, agar memenuhi kriteria Best Linier Unbiased Estimator (BLUE) sehingga dapat menghasilkan parameter penduga yang sahih (Supromo, 200: 81-82). 1. Uji Normalitas Untuk mendeteksi normalitas data perlu dilakukan uji normalitas baik menggunakan kurva persebaran data berupa curve normal dan normal plot atau menggunakan Kolmogorov-Sminornov, dengan kriteria jika p-valeu < 0,05 berarti data terdistribusi tidak normal. Normalitas data merupakan asumsi terpenting dalam statistika parametric, sehingga pengujian terhadap normalitas data harus dilakukan agar asumsi dalam statistika parametrik terpenuhi. Tindakan yang dapat ditempuh jika data tidak normal adalah melakukan transformasi data. 2. Uji multikolineritas Untuk mendeteksi apakah terdapat gejala korelasi antara variabel independen yang satu dengan variabel independen yang lain. Pengujian dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan variance inflasion factor (VIF). Multikolinieritas terjadi jika nilai tolerance dibawah 0,10 dan VIF di atas 10. Alternatif lain yaitu dengan melihat hasil koefisien korelasi antar variabel independen. Koefisien korelasi yang tinggi mengindikasikan
adanya multikolinieritas. Jika telah memenuhi kriteria asumsi klasik, maka baru dilakukan analisis regresi untuk kepentingan pengujian hipotesis. 3. Uji heteroskedatisitas Pengujian dapat dilakukan antara lain dengan menggunakan teknik diagram
pencar
(scatter
diagram).
Bila
dalam
scatter
diagram
menunjukkan hubungan yang sistematis, maka hal tersebut merupakan gejala heterokedastisitas. Adanya heteroskedatisitas mengindikasikan varians yang tidak konstan menghasilkan model estimator yang bias.
3.7
Hipotesis Statistik Hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan menggunakan
analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda ialah suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antara dua variabel bebas atau terikat (Riduwan, 2010: 108). Adapun persamaan garis regresi secara umum adalah: Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3 +b4X4 Di mana Y
: pembayaran zakat profesi bagi PNS Pemda
A
: konstanta
b1,…bk:koefisien regresi yang dihubungkan dengan variabel bebas X1
: ibadah
X2
:
pengetahuan
X3
:
kredibilitas Lembaga Amil Zakat
X4
: peran
pemerintah
Pengujian dilakukan dengan uji signifikansi parameter secara individu (Uji-t), uji signifikansi secara bersama-sama (Uji-F) dan uji koefisien determinasi (Uji R2). 1. Uji t Uji t dipakai untuk melihat signifikansi pengaruh variabel bebas secara individu terhadap variabel terikat dengan menganggap variabel lain bersifat konstan. Untuk
pengambilan kesimpulan dinyatakan dengan
melihat nilai signifikansi dan membandingkan dengan taraf kesalahan yang dipakai. Hipotesis 1: Ho : Tidak terdapat pengaruh ibadah terhadap pembayaran zakat profei bagi PNS Pemda di Kabupaten Tolitoli. Ha : Terdapat pengaruh ibadah terhadap pembayaran zakat profesi bagi PNS Pemda di Kabupaten Tolitoli. Ha dan H0 dalam bentuk statistik: H0 : r ≠ 0 Ha : r = 0 Hipotesis 2: Ho : Tidak terdapat pengaruh pengetahuan terhadap pembayaran zakat profei bagi PNS Pemda di Kabupaten Tolitoli.
Ha : Terdapat pengaruh pengetahuan terhadap pembayaran zakat profesi bagi PNS Pemda di Kabupaten Tolitoli. Ha dan H0 dalam bentuk statistik: H0 : r ≠ 0 Ha : r = 0 Hipotesis 3: Ho : Tidak terdapat pengaruh kredibilitas Lembaga Amil Zakat terhadap pembayaran zakat profei bagi PNS Pemda di Kabupaten Tolitoli. Ha : Terdapat pengaruh kredibilitas Lembaga Amil Zakat terhadap pembayaran zakat profesi bagi PNS Pemda di Kabupaten Tolitoli. Ha dan H0 dalam bentuk statistik: H0 : r ≠ 0 Ha : r = 0 Hipotesis 4: Ho : Tidak terdapat pengaruh peran pemerintah terhadap pembayaran zakat profei bagi PNS Pemda di Kabupaten Tolitoli. Ha : Terdapat pengaruh peran pemerintah terhadap pembayaran zakat profesi bagi PNS Pemda di Kabupaten Tolitoli. Ha dan H0 dalam bentuk statistik: H0 : r ≠ 0 Ha : r = 0
2. Uji f Uji f digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara bersamasama mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Hipotesis yang digunakan: Ho = b1 = b2 = …..= bk = 0 (model regresi linear berganda tidak signifikan atau dengan kata lain tidak ada hubungan linier antar variabel individu terhadap variabel dependen). Ha = b1 = o ( model regresi linier berganda signifikan atau dengan kata lain ada hubungan linier antara variabel individu terhadap variabel dependen). Secara statistik dalam mempengaruhi variabel terikat. Apabila nilai F hitung lebih besar daripad nilai F table, maka variabel-variabel penjelas secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat. 3. Uji R2 Koefisien
determinasi
R2
untuk
mengukur
seberapa
jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan varies variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu, berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Apabila dikalikan dengan 100% akan diperoleh persentase sumbangan variabel bebas secara bersama-sama terhadap naik turunnya variabel tergantung.
Selanjutnya untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel-variabel lain diluar penelitian ini maka perlu dicari residunya yaitu dengan cara: E = 1- R